The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ebook Sifat Koligatif Larutan Untuk Siswa SMA-MA/SMK Kelas XII

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dwinurramadhani21, 2021-03-24 06:31:12

Sifat Koligatif Larutan

Ebook Sifat Koligatif Larutan Untuk Siswa SMA-MA/SMK Kelas XII

Keywords: Sifat koligatif larutan,sifat koligatif larutan elektrolit,Aplikasi Sifat Koligatif Larutan

Modul
Sifat Koligatif Larutan

Dwi Nur Ramadhani
1908076015

Pendidikan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang Tahun 2021

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi allah SWT. Yang telah memberikan kami nikmat
dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di yaumul
kiyamah kelak.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas
limpahan nikmat sehatnya baik itu berupa fisik maupun akal
pikiran,sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “SIFAT KOLIGATIF LARUTAN” .

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan di dalam nya.Untuk
itu,penyususun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Demikian
semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima Kasih.

Aceh Singkil , 2 Februari 2021

Penyusun

[AUTHOR NAME] 1

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………..........................................
KATA PENGANTAR……………………………………...…1
DAFTAR ISI……………………………………………….....2
Materi Sifat Koligatif Larutan…………………………..….....3

A. Nilai- nilai Islam……………………………………..3
B. Sifat Koligatif Larutan……………………………….5
C. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit……………………16
Glosarium…………………………………………………….23
Rangkuman……….………………………………………….24
Soal Latihan……………………………………………….…29

[AUTHOR NAME] 2

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Materi Sifat Koligatif Larutan

A. Nilai-nilai Dalam Islam

Mengungkapkan hikmah penciptaan yang menumbuhkan
rasa syukur adalah manfaat dari memahami berbagai
fenomena alam bagi kehidupan sehari-hari. Sebagian dari
manfaat tersebut biasanya ditunjukkan melalui berbagai
hasil percobaan dari berbagai penemuan sains. Misalnya,
Entilen glikol sebagai zat antibeku pada pendingin mesin
mobil. Zat ini sangat membantu bagi manusia pada saat
musim dingin, kendaraan miliknya masih dapat difungsikan
atas bantuan zat ini. Namun, semua manfaat ini tidak ada
yang dijelaskan sebagai bentuk-bentuk kebaikan Allah yang
harus disyukuri oleh manusia. Padahal seorang yang
beriman selalu melihat setiap kebaikan yang didapatkannya
adalah nikmat Allah yang wajib disyukuri. Penjelasan
mengenai manfaat produk-produk teknologi tersebut
seharusnya diikuti juga dengan dorongan untuk
mensyukurinya sebagai nikmat Allah. Gejala penurunan
titik beku juga memiliki terapan praktis di antaranya adalah
penurunan titik beku air. Zat antibeku (biasanya etilen
glikol) yang ditambahkan ke dalam sistem pendingin mesin
mobil mencegah pembekuan air radiator pada musim
dingin. Penggunaan CaCl2 dan NaCl untuk menurunkan
titik leleh es juga sering diterapkan, misalnya untuk
menyiapkan campuran pendingin dalam pembuatan es krim
(Rahayu, 2009). Dalam paragraf di atas di jelaskan bahwa

[AUTHOR NAME] 3

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

salah satu zat kimia, yaitu etilen glikol, sangat berguna bagi
kehidupan manusia. Kalimat tersebut bisa disisipkan
hikmah penciptaannya sehingga akan menumbuhkan rasa
syukur kepada sang Maha Pencipta. Paragraf di atas dapat
diubah sebagai berikut. “ Segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan berbagai zat yang berguna bagi kehidupan
manusia. Salah satu zat yaitu zat antibeku (biasanya etilen
glikol) yang ditambahkan ke dalam sistem pendingin mesin
mobil mencegah pembekuan air radiator pada musim
dingin. Penggunaan CaCl2 dan NaCl untuk menurunkan
titik leleh es juga sering diterapkan, misalnya untuk
menyiapkan campuran pendingin dalam pembuatan es krim.
Jika saja Allah tidak menghendaki zat-zat tersebut berfungsi
sesuai sifat-sifatnya dan tidak menurunkan pengetahuan
tentangnya kepada kita, tentunya kita tidak akan menikmati
es krim yang enak.” (Subagiya dan Wido,2020,hlm 138-
139)

Ayat yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan yaitu
dalam surah Fathir ayat 12:

ۖ ‫َو َما يَ ْستَ ِوي ا ْلبَ ْح َرا ِن َٰ َهذَا َع ْذب فُ َرات َسائِغ َش َرابُهُ َو َٰ َهذَا ِم ْلح أُ َجاج‬
‫َو ِم ْن ُكل تَأْ ُكلُو َن لَ ْح ًما َط ِريًّا َوتَ ْستَ ْخ ِر ُجو َن ِح ْليَةً تَ ْلبَ ُسونَ َها ۖ َوتَ َرى‬
‫ا ْل ُف ْل َك فِي ِه َم َوا ِخ َر ِلتَ ْبتَغُوا ِم ْن فَ ْض ِل ِه َولَعَلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬

Artinya : Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini
tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi

[AUTHOR NAME] 4

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat
mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat
kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat
mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.”

B. Sifat Koligatif Larutan

Dalam kaitannya dengan sifat koligatif ,banyaknya zat yang
terkandung di dalam larutan dinyatakan dalam satuan
konsentrasi yaitu fraksi mol (untuk penurunan tekanan uap),
molalitas (untuk kenaikan titik didih & penurunan titik beku
larutan), serta molaritas untuk tekanan osmosis. Banyaknya
partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan
dan sifat larutan itu sendiri (Wibawa,2015,hlm 57). Selain
itu, larutan yang memiliki sifat koligatif harus memenuhi
dua asumsi yaitu zat terlarut tidak mudah menguap
sehingga tidak memberikan kontribusi pada
uapnya. Beberapa sifat penting larutan pada banyaknya
partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada
jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat ini disebut sifat
koligatif (colligativa properties) (atau sifat kolektif) karena
sifat-sifat tersebut memiliki sumber yang sama; dengan
kata lain, semua sifat tersebut bergantung pada banyaknya
partikei zat terlarut yang ada, apakah partikel-partikel
tersebut atom, ion, atau molekul (Chang,2004).

Sifat koligatif larutan terdiri atas dua jenis, yaitu sifat
koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non

[AUTHOR NAME] 5

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan
elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-
ion sesuai dengan hal-hal tersebut. Sifat koligatif larutan
non elektrolit lebih rendah dari pada sifat koligatif larutan
elektrolit. (Rusdiani, dkk, 2017,hlm 9). Hukum Roult
merupakan dasar dari empat macam sifat larutan encer (sifat
koligatif). Keempat sifat koligatif yaitu penurunan tekanan
uap (∆ ), kenaikan titik didih (∆ ), penurunan titik beku
(∆ ) dan tekanan osmosis ( ). Sifat koligatif dapat
digunakan untuk menentukan massa molekul relative suatu
zat.
1. Penurunan Tekana Uap (∆ )

Tekanan uap (vapor pressure) adalah ukuran
kecendrungan molekul-molekul suatu cairan untuk
lolos menguap. Semakin besar tekanan uap suatu
cairan, makin mudah molekul-molekul cairan itu
berubah menjadi uap. Harga tekanan uap akan
memperbesar (cairan makin mudah menguap) apabila
suhu dinaikkan.

Jika zat terlarut bersifat tidak mudah menguap
(nonvolatile, artinya tidak memiliki tekanan uap yang
dapat diukur), tekanan uap dari larutan selalu lebih
kecil dari pelarut murninya. Jadi, hubungan antara
tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung
pada zat terlarut dalam larutan. (Achmad,1996) Jika
pelarut dan zat terlarut masing-masing ditandai dengan
1 dan 2 maka menurut hukum roult :

[AUTHOR NAME] 6

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

P1 = P01 X1
P01 – P1 = ∆P = P1-P01 X1

∆P = P01 (1 – X1 ) = P01 X2
P0 = penurunan tekanan uap
X01 = fraksi mol pelartu
P1 = tekanan uap larutan
P01 = tekanan uap pelarut murni
X2 = fraksi mol zat terlarut

∆P = P01 X2

Sehingga dapat disimpulkan

Jika kedua komponen larutan mudah menguap

(volatile) (artinya, memiliki tekanan uap yang dapat

diukur), maka tekanan uap larutan adalah jumlah dari

tekanan parsial masing-masing komponen. Hukum

roultn juga berlaku untuk kasus ini :

PA = XA P0A
PB = XB P0B

Dengan PA dan PB adalah tekanan parsial larutan untuk
komponen A dan B; P0A dan P0B ialah tekanan uap zat

murni; dan XA dan XB ialah fraksi molnya masing-

masing. Tekanan total diberikan oleh hukum Dalton

untuk tekanan parsial: PT = PB XB

Contoh
Suatu cairan murni mempunyai tekanan uap 50 mmHg
pada 25 0C. Hitung tekanan uap jika 6 mol zat ini

[AUTHOR NAME] 7

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

dicampur dengan 4 mol suatu nonelektolit yang tidak

menguap.

Jawab :

X1 = 6 = 6 = 3
6+4 10 5

Cara a) Tekanan uap larutan 3 x 50 = 30 mmHg

5

Cara b) X1 = 1- 3 = 2
5 5

∆P = 2 x 50 = 20 mmHg

5

P = 50 – 20 = 30 mmHg

2. Kenaikan Titik Didih

Titik didih adalah suhu pada saat tekanan jenuh suatu

cairan dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Pada

saat itu, terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi

gas. Air murni mendidih pada suhu 100°C dan pada

tekanan 760 mmHg. Jika ke dalam air ditambahkan zat

yang tidak mudah menguap hingga terbentuk larutan,

ternyata pada suhu 100°C larutan belum mendidih dan

tekanan uap yang dihasilkan kurang dari 760 mmHg.

Agar larutan tersebut mendidih, tekanan uap harus

mencapai 760 mmHg. Untuk menaikkan tekanan uap

tersebut suhu larutan (Sutresna,2007). Apabila sebuah

larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu

tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalam

larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari

permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu

yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap

[AUTHOR NAME] 8

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

yang rendah, maka molekul-molekul dalam larutan
tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari
larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih
tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih yang
lebih rendah. (Makkatutu, 2017,hlm 112 )

Kritis
Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah tekanan
udaranya. Bagaimana titik didih air di pegunungan
dibandingkan di pantai ?
Titik didih larutan akan lebih tinggi daripada pelarut
murninya. Jumlah kenaikan titik didih pada diagram
dinyatakan dengan tanda ∆Td.

Sumber :

https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/5aa8eaa8865eac
4274209d07/1571481acd693bc46e7062d17e448ba6.pdf

Tekanan uap larutan dengan kurva tekanan uap padatan
untuk pelarut murni. Umunya, partikel zat terlarut tidak

[AUTHOR NAME] 9

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

sesuai untuk masuk kedalam kisi Kristal yang terbentuk
ketika pelarut membeku, sehingga zat padat yang
terbentuk merupakan pelarut murni. Akibatnya tidak
ada pemisahan kurva tekanan uap pad untuk larutan
(Brady,2010,hlm 638). Analisis grafis menunjukkan
bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik
didih air. Kenaikan titik didih, ∆Td didefinisikan
sebagai :

∆Td = Td- T0d
Dimana Td adalah titik didih larutan dan T0d adalah titik
didih pelarut murni. Karena ∆Td berbanding lurus
dengan penurunan tekanan uap, maka juga berbanding
lurus dengan konsentrasi (molalitas) larutan.
(Chang,2004) ∆Td = Kd . m

Dengan
m = kemolalan
Tetapan Kd adalah tetapan ebullioskopik
(Achmad,1996, hlm 39)

Ayo berfikir !

Sebutkan proses pengolahan
makanan dalam kehidupan
sehari-hari yang menggunakan
konsep dari sifat kenaikan titik
didih.

3. Penurunan titik beku

Jika kita melarutkan suatu zat ke dalam pelarut murni

dan kemudian mendinginkannya, titik beku larutan

[AUTHOR NAME] 10

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

yang diperoleh akan lebih rendah dibandingkan dengan
titik beku pelarut murni tersebut. Selisih antara titik
beku larutan dan titik beku pelarut murni disebut
penurunn titik beku yang dinyatakan oleh larutan
tersebut. (Sumardjo,2006, hlm 506)

∆Tdf= T0f- Tf
Dimana T0f adalah titik beku pelarut murni, dan Tf
adalah titik beku larutan. (Chang,2003,hlm 15)

∆Tf = Kf. m

Dimana Catatan!

∆Tf = Penurunan titik beku ∆Tf berbanding
Kf = Tetapan penurunan titik beku lurus dengan
konsentrasi
molal atau tetapan krioskipik

m = Kemolalan

Kesimpulannya, adanya suatu zat terlarut dalam cairan,

akan menaikan titik didih dan menurunkan titik beku

larutannya. Salah satu penggunaan praktis dari

fenomena ini adalah digunakannya larutan

antipembekuan dalam radiator mobil. Zat terlarut yang

digunakan biasanya etilena glikol, C2H4(OH)2, yang

bercampur menyeluruh dengan udara dan mempunyai

tekanan uap yang rendah, serta tidak menguap.

Apabila dilarutkan dalam udara maka akan

menurunkan titik beku serta menaikkan titik didih

larutannya. Pada musim dingin, etilena glikol akan

melindungi mobil dengan mencegah udara pada

[AUTHOR NAME] 11

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

radiator membeku. Pada musim panas, larutan

antibeku ini melindungi radiator pendidihan

berlebihan. (Brady,2010, hlm 638)

Contoh

Suatu larutan mendidih pada suhu 100,25 0C.

Berapakah titik beku larutan itu jika Kb air = 0,52 dan

Kf air = 1,86.

Jawab :

∆Td = Kd . m
100,25 0C = m . 0,52

m = 0,52 = 5,18 x 10-3
100,25

∆Tf = Kf. M = 5,18 x 10-3 . 1,86

∆Tf = 9,647 10-3 0C

4. Tekanan Osmosis

Pada proses osmosis, pelarut dari larutan konsentrasi

rendah (larutan encer) berpindah ke larutan konsentrasi

tinggi (larutan pekat) ini disebut proses osmosis

(Sutresna,2007,hlm 21). Proses ini terjadi melalui suatu

lapisan tipis yang hanya dapat melalui suatu lapisan

tipis yang hanya dapat dilalui zat terlarut. Lapisan tipis

ini disebut membran semiparmeabel. Contoh dari

membran ini kaertas permaken dan beberapa senyawa

anorganik seperti gelatin. (Brady,2010, hlm 641)

[AUTHOR NAME] 12

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Peristiwa Osmosis Catatan Note

Membran semiparmeabel adalah
sejenis plastic berpori yang hanya
dapat dilalui oleh molekul-molekul
kecil seperti air. (Sunrya dan Agus,
2007, hlm 15)

Tekanan osmosis suatu larutan adalah tekanan yang

mencegah terjadinya osmosis. Jika osmosis berhenti,
aliran molekul pelarut tetap berlangsung, tetapi laju
mengalir molekul pelarut dari kedua arah sama.
Permukaan larutan dalam pipa naik sehingga tekanan

hidrostatik sama dengan tekanan osmosis yaitu
= h p dengan p adalah kerapatan larutan.

(Achmad,1996, hlm 43)

Tekanan osmosis termasuk dalam sifat koligatif karena

besarnya hanya nergantung pada jumlah partikel zat

terlarut persatuan volume larutan. Persamaan berikut
dikenal dengan persamaan Van’t Hoff yang digunakan

untuk menghitung tekanan osmosis dari larutan encer.

( Rahayu,2008, hlm 15) Tekana osmotis
= M R T berbanding lurus
dengan penurunan
Dimana : tekanan uap relatif

= Tekanan osmosis (atm)

R = Tetapan gas (0,082 L Atm/mol.K)

M = Molaritas larutan

T = Suhu (Kelvin)

[AUTHOR NAME] 13

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Fenomena tekanan osmotik dapat kita amati dalam
banyak contoh yang menarik Untuk mempelajari kadar
sel darah merah, yang terlindungi dari lingkungan
eksternal oleh membran semipermeabel, biokimiawan
menggunakan suatu teknik yang disebut hemolisis Sel
darah merah dalam larutan hipotonik. Karena larutan
hipotonik kurang pekar dibandingkan larutan di dalam
sel, udara bergerak ke dalam sel.Sel akan
menggembung dan akhirnya pecah, membebaskan
hemoglobin dan molekul lain. (Chang,2003, hlm 18)

Aplikasi dari tekanan osmosis yaitu ketimun yang
ditempatkan dalam larutan garam akan kehilangan
airnya akibat osmosis sehingga pengerutan. Kemudian
wortel menjadi lunak akibat kehilangan air karena
menguap. Ini dapat dikembalikan dengan meredam
wortel dalam air. Wortel akan tampak segar karena
menyerap kembali air yang hilang. (Sunarya dan Agus,
2009,hlm 26)
a. Tekanan osmotic dan tekanan uap

Mula-mula bejana divakumkan agar pada
kesetimbangan hanya terdapat pelarut dan uapnya.
Pada kesetimbangan ini,
Dengan p1 = kerapatan larutan. Untuk larutan
encer,

P1 = p
Dengan p = kerapatan pelarut. Jadi

= h.p

[AUTHOR NAME] 14

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Jika p0 adalah tekanan uap pelarut murni, p adalah

tekanan uap larutan diatas pipa dan d adalah

kerapatan rata-rata uap, maka
P0 – P = h d

P0 – P =
0

d = 0



dengan Mr adalah massa molekul relative pelarut,

P0 – P = 0



~ 0−

0

b. Hukum tekanan osmosis

1. Pengaruh konsentrasi

Konsentrasi berbanding terbalik dengan

volume maka

x V = k (T tetap)

2. Pengaruh suhu

Tekanan osmosis berbanding lurus dengan

suhu absolut.

~ T (konsentrasi tetap)
= K (konsentrasi tetap)



3. Pengaruh molekuler

Larutan-larutan encer dari zat terlarut yang

berbeda dengan konsentrasi yang sama pada

temperature yang sama mempunyai tekanan

osmosis yang sama.

4. Kemiripan larutan encer dan gas

[AUTHOR NAME] 15

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Suatu zat terlarut dalam larutan encer
mempunyai tekanan osmosis yang sama
dengan tekanan gas jika zat ini dalam keadaan
gas dengan volume yang sama seperti volume
larutan pada temperatur yang sama. ( Achmad,
1996, hlm 47)

Contoh : Pada 00C larutan 22,4 dm3 mengandung
satu mol zat terlarut mempunyai tekanan osmotic

satu atm.

C. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Dalam kimia, terdapat suatu zat yang disebut zat
elektrolit, yaitu senyawa kimia yang terurai menjadi ion-ion
dalam suatu larutan. Suatu larutan yang dihasilkan oleh
suatu zat elektrolit disebut larutan elektrolit. (Sitanggang,
2019, hlm 48)
Menurut Arhenius, suatu zat elektrolit yang dilarutkan
dalam air akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya
sehingga jumlah partikel zat pada larutan elektrolit akan
lebih banyak dibandingkan dengan larutan nonelektrolit
yang konsentrasinya sama. Hal ini menyebabkan sifat
koligatif pada larutan elektrolit lebih besar daripada larutan
nonelektrolit. Hubungan sifat koligatif larutan elektrolit dan
konsentrasi larutan dirumuskan oleh Van’t Hoff, yaitu
dengan mengalikan rumus yang ada dengan bilangan faktor

[AUTHOR NAME] 16
i = 1 + (n-1)

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Van’t Hoff yang merupakan faktor penambahan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit.( Yusuf, 2019, hlm 63-64)

Keterangan :
i : factor yang menunjukkan bagaimana larutan elektrolit
dibandingkan dengan larutan nonelektrolit dengan molalitas
yang sama.
n : jumlah ion dari elektrolit
α : derajat ionisasi elektrolit
Untuk larutan elektrolit berlaku Hukum Van’t Hoff a.
a. Penurunan Tekanan Uap Jenuh. Rumus penurunan

tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van’t Hoff
hanya berlaku untuk fraksi mol zat terlarutnya saja (zat
elektrolit yang mengalami ionisasi), sedangkan pelarut
air tidak terionisasi. (Yusuf, 2019,hlm 64) Oleh karena
itu, rumus penurunan tekanan uap jenuh untuk zat
elektrolit adalah:

∆ = Xt P0 {1+(n-1) }
b. Kenaikan Titik Didih dan Penuruan Titik Beku

Seperti halnya penurunan tekanan uap jenuh, rumus
untuk kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
untuk larutan elektrolit juga dikalikan dengan faktor
Van’t Hoff. (Yusuf, 2019,hlm 65)

∆ = Kb x m x {1+(n-1) }

∆ = Kf x m x {1+(n-1) }
[AUTHOR NAME] 17

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

c. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik untuk larutan elektrolit diturunkan
dengan mengalikan faktor van’t Hoff. (Yusuf,
2019,hlm 66)

= MRT x {1+(n-1) }

Contoh

Tekanan osmosis larutan 0,010 M kalium iodida (KI) pada

25 0C ialah 0,465 atm. Hitung van’t Hoff untuk KI pada

konsentrasi ini.

Jawab :

i= = (0,010 0,465 = 1,90
)(0,0821 . . )(298 )

Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, ilmu pengetahuan, dan industri, antara lain :

1. Memasak air hingga mendidih
sebuah zat itu akan mendidih ketika tekanan uap zat
cair sama dengan tekanan udara luar. Jadi, titik didih
larutan adalah temperatur saat tekanan uap zat cair
sama dengan tekanan udara luar. Titik didih yang
diukur tanpa memperhitungkan pengaruh tekanan
disebut titik didih normal. Titik didih normal
ditetapkan berada pada 760 mmHg (≈760 torr), yaitu

[AUTHOR NAME] 18

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

tekanan rata-rata pada permukaan laut. Tekanan uap
larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya.Hal ini
disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian
atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan
berkurang.
2. Membuat campuran pendinginan
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki
titik beku jauh dibawah 00C. Cairan pendingin
digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk
membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan
melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada
pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan
mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu
dalam sebuah bejna berlapis kayu. Pada campuran itu,
es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun.
Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar
dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan
stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke
dalam cairan pendingin, kemudian aduk terus menerus
hingga campuran membeku.
3. Penambahan etilen glikol pada radiator
Pada daerah beriklim dingin, biasanya air radiator
mudah membeku sehingga radiator kendaraan cepat
rusak. Oleh karena itu, air radiator tersebut perlu
ditambahkan etilen glikol agar titik beku air radiator
menurun sehingga tidak mudah membeku.
(Megadomani,2019,hlm 16)

[AUTHOR NAME] 19

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sumber:
https://metrokimia.files.wordpress.com/2016/09/bahan-
bacaan-3-sifat-koligatif-larutan-dan-perhitungannya.pdf
4. Transport air mineral ke sel daun

Sumber:
http://samudraituluas.blogspot.com/2017/04/penyerapan-air-
dan-transpirasi.html
Osmosis pada tumbuhan rterjadi secara alami dengan
adanya perbedaan konsentrasi air yang ada diluar dan
di dalam tumbuhan yang menyebabkan air keluar
masuk. Peristiwa keluar masuknya air dari tumbuhan
dipengaruhi lingkungannya pada saat keadaan
hipotonik maka air akan masuk ke dalam tumbuhan
namun jika lingkungan sekitarnya hipetonik maka air
akan keluar dari tumbuhan yang akan menyebabkan
tumbuhan kekurangan air. Tumbuhan memerlukan

[AUTHOR NAME] 20

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

tekanan osmosis yang cukup untuk dapat tumbuh
secara tepat dan benar dengan tidak mengalami
kerusakan sel akibat proses osmosis. (Megadomani,
2019,hlm 19)
Ingat!
Satuan konsentrasi yang digunakan dalam sifat koligatif larutan
antara lain molalitas, molaritas, dan fraksi mol. Kemudian semakin
tinggi konsentrasi zat terlarut maka semakin rendah titik beku
larutan. (Sukmanawati,2009,hlm 15 dan 21 )

[AUTHOR NAME] 21

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Glosarium

Zat antibeku adalah zat yang ditambahkan ke cairan pendingin
di dalam radiator mobil

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi.
Ketebalan atmosfer mencapai 10.000 km dari
permukaan laut (Juraida dan La,2016,hlm 357)

Ebullioskopik adalah Tetapan kenaikan titik didih molal atau
(Achmad,1996, hlm 39)

Osmosis adalah Gerakan bersih molekul pelarut melewati
membran semiparmeabel dari pelarut murni atau dari
larutan encer ke larutan yang lebih pekat
(Chang,2003,hlm 16)

Hipotonik adalah Suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut
lebih rendah dari pada yang lain sehingga air bergerak
ke dalam sel

Elektrolit adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan, dibedakan
menjadi ion positig (kation) dan ion negatif (anion)
(Khrsima,2017,hlm 5 )

Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk
memindahkan energi panas dari satu medium ke
lainnya .

Hipetonik adalah alat penukar panas yang digunakan untuk
memindahkan energi panas dari satu medium ke
medium lainnya
[AUTHOR NAME] 22

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENUTUP
Rangkuman

1. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan berbagai zat
yang berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu zat yaitu
zat antibeku (biasanya etilen glikol) yang ditambahkan ke
dalam sistem pendingin mesin mobil mencegah pembekuan
air radiator pada musim dingin. Penggunaan CaCl2 dan
NaCl untuk menurunkan titik leleh es juga sering
diterapkan.

2. Sifat koligatif larutan terdiri atas dua jenis, yaitu sifat
koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non
elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan
elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-
ion sesuai dengan hal-hal tersebut. Sifat koligatif larutan
non elektrolit lebih rendah dari pada sifat koligatif larutan
elektrolit.

3. Sifat koligatif ada empat yaitu penurunan tekanan uap (∆ ),
kenaikan titik didih (∆ ), penurunan titik beku (∆ ) dan
tekanan osmosis ( ).

4. Hubungan sifat koligatif larutan elektrolit dan konsentrasi
larutan dirumuskan oleh Van’t Hoff, yaitu dengan
mengalikan rumus yang ada dengan bilangan faktor Van’t
Hoff yang merupakan faktor penambahan jumlah partikel
dalam larutan elektrolit. Dengan rumus :

i = 1 + (n-1)

[AUTHOR NAME] 23

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Soal Latihan
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dibawah
ini !

1. Berikut ini adalah salah satu yang akan disebebkan
oleh keberadaan zat terlarut dalam pelarut yaitu…
a. Titik didih pelarut lebih tinggi dari pelarutnya
b. Titik beku larutan lebih tinggi daripada titik
beku pelarut
c. Tekanan uap jenuh lebih tinggi daripada
tekanan uap jenuh pelarut
d. Tekanan osmosis larutan lebih rendah dari
tekanan osmosis pelarut
e. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik
didih pelarut

2. Larutan 0,02 M dari suatu garam MY3 mempunyai
tekanan osmosis 0,44 atm. Pada suhu yang sama,
larutan glukosa 0,01 M mempunyai tekanan osmosis
0,1 atm. Dalam larutan, garam tersebut mengion
sebanyak…
a. 20%
b. 40%
c. 50%
d. 60%
e. 80%

3. Sebanyak 460 gram etilen (Mr = 62) dilarutkan dalam 2
kg air ( Kf = 1,86 0C/m). Titik beku larutan tersebut
pada tekanan 1 atm adalah...

[AUTHOR NAME] 24

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

a. 6,9 0C
b. 1,24 0C
c. -1,24 0C
d. -27,6
e. -6,9
4. Berikut ini yang bukan termasuk penerapan dari sifat
koligatif larutan adalah…

a. Pencairan salju di jalan raya
b. Campuran pendingin
c. Proses air mendidih
d. Pembuatan larutan gula
e. Desalinasi air laut
5. Osmosis darah manusia pada suhu 25 0C adalah 5,5
atm. Seorang perawat akan membuat cairan infus yang
isotonik dengan darah, caranya adalah dengan
melarutkan sejumlah NaCl (Mr = 58,5) ke dalam air.
Massa NaCl yang diperlukan untuk membuat 1 liter
cairan infus adalah ...(Tetapan R = 0,082 atm.M–1.K–
1, a NaCl = 1)
a. 5,58 g
b. 6,58 g
c. 1,11 g
d. 3,56 g
e. 4,51 g
6. Pada suhu 36 0C ke dalam air dilarutkan 5,85 gram
NaCl hingga volume 50 Ml (Mr NaCl = 58,5

[AUTHOR NAME] 25

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

gram/mol). Hitunglah besar tekanan osmosisnya ! (R =
0,082 L atm mol-1 K-1 )
a. 101,3 atm
b. 100,3 atm
c. 98 atm
d. 78 atm
e. 6,7 atm
7. Suatu senyawa A (Mr = 200 ) yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dilarutkan dalam 350 gr
benzena ternyata memberikan penurunan titik beku
sebesar 1,022 derajat C. Jika diketahu harga Kf
benzena = 5,12, maka berat senyawa yang dilarutkan
adalah...
a. 12,88 gr
b. 13,48 gr
c. 13,97 gr
d. 8,51 gr
e. 9,75 gr

8. Di negara yang memiliki musim dingin, proses
pencairan es yang terdapat di jalan-jalan raya dan
trotoar dilakukan dengan menaburkan garam ke
hamparan salju.
Sifat koligatif yang paling tepat berhubungan dengan
fenomena tersebut adalah…
a. Penurunan tekanan uap
b. Tekanan osmosis

[AUTHOR NAME] 26

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

c. Kenaikan titik beku
d. Penurunan titik beku
e. Kenaikan titik didih
9. Tekanan uap air murni pada temperatur 25 adalah
25.64 mmHg. Jika kedalam 200 gram air dilarutkan 40
gram glukosa. Maka tekanan uap larutan tersebut
adalah..(Jika Mr air = 18, Mr glukosa = 180)
a. 24,18 mmHg
b. 23,74 mmHg
c. 25,14 mmHg
d. 26,74 mmHg
e. 27,80 mmHg
10. Titik didih larutan CaCl2 0,03 molal dan titik didih
larutan glukosa 0,05 molal adalah sama. Hal ini
disebabkan…
a. Jumlah partikel yang ada dalam kedua larutan

sama
b. Keduanya bukan larutan elektrolit
c. Keduanya adalah larutan non-elektrolit
d. Keduanya adalah larutan elektrolis lemah
e. Derajat ionisasi larutan CaCl2 tiga kali lebih

besar daripada derajat ionisasi larutan glukosa

Ketika Kamu Malas-malasan Ingatlah
Bahwa Diluar Sana Mereka Sedang
Berjuang [AUTHOR NAME] 27

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!
1. Sebanyak 32,3 gram gula (Mr = 342) dan X gram glukosa

(Mr = 180) dilarutkan dalam 1000 gram air. Larutan
tersebut membeku pada suhu -0,56 0C. Jika Kf = 1,9 maka
jumlah glukosa yang ditambahkan sebanyak…gram
2. Jika suhu musim dingin terendah di suatu daerah adalah -25
0C. berapa liter abtibeku etilena glikol (Mr = 62) yang perlu
ditambahkan ke dalam radiator mobil yang berisi 5 liter air
…(Jika massa jenis etilena glikol = 1,11 g/ml, Kf air =
1,86).
3. Larutan A dibuat dengan mencampurkan 0,2 mol NaCl dan
0.06 mol CaCl2 dalam 1000 gram air. Kedua gram ini
terdisosiasi sempurna dalam air.larutan B dibuat dengan
melarutkan 104,4 gram urea (Mr = 60) dalam 1 kg air.
Perbandingan kenaikan titik didih larutan A terhadap
kenaikan titik didih B adalah…
4. Gula 0,2 mol (zat non elektrolit) dan 0,2 mol gram AX2
dengan derajat ionisasi 0,5 masing-masing dilarutkan ke
dalam 1 liter air (massa jenis = 1 g/ml ). Jika penurunan
titik beku larutan gula adalah t 0C maka penurunan titik
beku larutan AX2 adalah…
5. Sebanyak 35 g senyawa dengan rumus molekul (H2CO)x
dilarutkan dalam 1000 g air ( kf = 1,86). Jika titik beku
senyawa ini -0,92 0C dan Ar C = 12. H=1, O=16 maka
harga x adalah…..

Setiap masa itu punya generasi emas dan
berusahalah kamu untuk menjadi generasi

emas itu [AUTHOR NAME] 28

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Daftar Pustaka

Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Bandung: PT Citra
Aditya Bakti

Brady, James. E. 2010. Kimia Universitas Asas dan
Struktur. Tangerang: Binapura Aksara

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Juraida dan La Ode Nursalam. Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Studi
Kasus Materi Atmosfer pada Siswa Kelas X4 SMA
Negeri 1 Mawasangka Tengah. Jurnal peneletian
pendidikan geografi. Vol.1,No.1 Juli 2016. 357
Khrisma, I Nyoman Endi Ananda. 2017. Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit. Fakultas Kedokteram :
Universitas Udayana
Makkatutu, Andi Andung. 2017. Pengembangan Modul
Praktikum Kimia Dasae TerintegrasiI Ilmu Fisika
Berdasarkan Kurikulum 2014 Pada Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Fisika. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan. UIN Alauddin Makassar: Makassar.
Megadomani, Aritta. 2019. Fenomena Sifat Koligatif
Larutan. Direktorat pembinaan Guru Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
(https://docplayer.info/178826195-Sifat-koligatif-
larutan.html) diakse pada 12 Maret 2021 pukul 21.39
Rahayu, Iman. 2009. Kimia :Untuk Kelas XII Sekolah

[AUTHOR NAME] 29

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Rusdiani, Susi dkk. 2017. Perbandingan Sifat Koligatif
Campuran Larutan Garam (NaCl,KCl, dan Na-Benzoat)
Dengan Air Zamzam Berdasarkan Berat Jenisnya. Al-
Kimiya.Vol. 4, No. 1 (9-16) Juni 2017. 9
Subagiya,Bahrum dan Wido Supraha. 2020. Pengembangan
Materi Ajar Kimia Berbasis Nilai Keimanan. Jurnal
Pendidikan Islam. Vol.13, No. 2 138-139
Sitanggang, Sarmian. 2019. Kimia. Direktorat Pembinaan
SMA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
http://repositori.kemdikbud.go.id/20651/ diakses pada 10
Maret 2021 pukul 10.48
Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia. Jakarta : PT Sekawan
Cipta Karya
Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan
Aktif Belajar Kimia: Untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia :Untuk Kelas
XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program
Ilmu Pengetahuan Alam :Medan :Grafindo Media
Pratama

[AUTHOR NAME] 30

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sutresna, Nana. 2008. Kimia : Untuk Kelas XII Semester 1
Sekolah Menengah Atas. Medan:Grafindo Media Pratama

Wibawa, Putu Putra. 2015. Ciaran Tubuh. Fakultas
Peternakan : Universitas Udayana Yusuf, Yusnidar.
2019. Belajar Mudah Kimia Analisis. Jakarta : Edu
Center Indonesia

https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/kolig_kim3.p
df diakses pada 12 Maret 2021 pukul 22.50
https://www.academia.edu/20271285/PENERAPAN_SIFA
T_KOLIGATIF_LARUTAN_
DALAM_KEHIDUPAN_SEHARI diakses pada 12 Maret
2021 pukul 21.15
https://www.academia.edu/37431161/Edoc_site_sifat_kolig
atif_larutan_jurnal_repaired_1_ diakses pada 13 Maret
2021 pukul 10.12
https://www.ruangguru.com/blog/melihat-proses-kenaikan-
titik-didih

di akses pada 13 Maret 2021 pukul 21.46
https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/53/Sifat-
Koligatif-Larutan

di akses pada 7 Maret 2021 pukul 19.45
https://tafsirq.com/35-fatir/ayat-12

di akses pada 16 Maret 2021 pukul 12.20
https://www.kafekepo.com/apa-yang-perlu-diketahui-
tentang-keracunan-zat-antibeku/

di akses pada 20 Maret 2021 pukul 23.14

[AUTHOR NAME] 31

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

https://www.scribd.com/doc/258360062/hipotonik-isotonik-
hipertonik

di akses pada 20 Maret 2021 pukul 23.41
https://unopart.id/2019/01/28/apa-itu-radiator-fungsi-
radiator-dan-jenis-jenis-nya/

di akses pada 20 Maret 2021 pukul 23.56

[AUTHOR NAME] 32

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BIODATA PENULIS

Dwi Nur Ramadhani adalah Nama
penulis modul ini. Lahir pada tanggal
21 November 2002 di Aceh Singkil
Provinsi Aceh. Penulis merupakan
anak ke 2 dari 3 bersaudara, dari
pasangan Bapak Turmidi dan Ibu
Sumini. Alamat penulis saat ini di Jl.
Rambutan No 101, Desa Blok VI
Baru, Gunung Meriah, Aceh Singkil,
Aceh.

Penulis pertama kali masuk pendidikan di SD Negeri Blok VI
Baru pada tahun 2007 dan tamat 2013 pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Gunung
Meriah dan tamat pada tahun 2016. Setelah tamat SMP,
penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Gunung Meriah dan
tamat pada tahun 2019. Dan pada tahun yang sama penulis
terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan
Pendidikam Kimia.

Dengan ketekunan dan kerja keras serta motivasi belajar yang
tinggi, penulis berhasil menyelesaikan tugas pembuatan modul
ini. Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah
SWT dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan modul sifat koligatif larutan ini.

[AUTHOR NAME] 33


Click to View FlipBook Version