Sejarah Berdiri dan Kemajuan Daulah Umayyah di Damaskus Menjelajahi Kebangkitan dan Peninggalan Pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus
Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran inquiry, kalian dapat menceritakan sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Peserta Didik 1. Siswa mampu menyebutkan nama Khalifah pendiri dan nama-nama Khalifah Daulah Umyah di Damaskus 2. Siswa mampu mendeskripsikan sejarah berdirinya Daulah Umyah di Damaskus 3. Siswa mampu merekonstruksi sejarah Daulah Umayah di Damaskus
Perkenalan ● Didirikan pada tahun 661 M, Daulah Umayyah menjadi salah satu dinasti terkuat di dunia Islam. ● Terletak di Damaskus, pemerintahan mereka berlangsung selama hampir satu abad. ● Presentasi ini mengeksplorasi signifikansi sejarah dan kemajuan Daulah Umayyah di Damaskus. Photo by Pexels
Mu’a̅wiyah bin Abu̅Sufya̅n berhasil mendirikan dinasti ini, bukan hanya karena kemenangan diplomasi pada peristiwa ̣iin. Akan tetapi, ia memiliki pemikiran yang kuat untuk membangun masa depan. Dukungan terhadapnya diperoleh dari Bani Umayyah dan orang-orang Suriah. Mu’a̅wiyah bin Abu̅Sufya̅n dipandang sebagai negarawan sejati. Dia mampu memainkan peranan sebagai administrator yang bijaksana. Para pejabatnya ditempatkan sesuai dengan kemampuan. Mu’a̅wiyah bin Abu̅Sufya̅n sebagai khalifah pertama yang mengubah pemerintahan dari demokratis menjadi kepemimpinan yang turun temurun. Sejarah berdirinya Daulah Umayah
Dasar ● Damaskus dipilih sebagai ibu kota Daulah Umayyah. ● Tokoh terkemuka seperti Muawiyah I memainkan peran penting dalam mendirikan dinasti. ● Pemerintahan mereka membawa stabilitas dan kemakmuran ke wilayah tersebut. Photo by Pexels
Khalifah-khalifah yang memiliki Peran Penting 1. Muawiyah bin Abu Sopian Sebagai Pendiri 2. ‘Abd al-Ma̅lik bin Marwa̅n (65 – 86 H/ 685 – 705 M) berperan sangat pentingbyaitu mengendalikan keamanan dalam Negeri 3. ‘Umar bin ‘Abd al-‘Azi̅z (99-101 H/ 717-719 M). Ia terkenal dengan ketakwaan dan keadilannya
Keajaiban Arsitektur ● Di bawah pemerintahan Umayyah, Damaskus menyaksikan pembangunan keajaiban arsitektur seperti Masjid Umayyah. ● Menara ikon masjid, Menara Yesus abad ke -12, berdiri sebagai simbol pengaruh dinasti. ● Masjid Agung Damaskus menjadi pusat budaya dan agama. Photo by Pexels
Perluasan Pengaruh ● Daula Umayyah memperluas pengaruhnya di luar Damaskus, mendirikan kerajaan besar yang membentang dari Spanyol ke India. ● Kampanye militer mereka menyebabkan penyebaran Islam dan budaya Arab di seluruh wilayah taklukan. ● Perdagangan dan kemakmuran ekonomi berkembang di bawah kekuasaan mereka. Photo by Pexels
Seni budaya ● Seni dan budaya Umayyah berkembang pesat, memadukan pengaruh dari tradisi Arab dan Bizantium. ● Pencapaian artistik mereka meliputi mozaik yang memukau, keramik yang dibuat dengan indah, dan kaligrafi yang rumit. ● Musik dan puisi juga berkembang selama periode ini. Photo by Pexels
Penurunan dan Kejatuhan ● Konflik dan ketegangan internal muncul di dalam dinasti Umayyah. ● Abbasiyah, dipimpin oleh Abu Muslim, memberontak dan akhirnya menggulingkan Bani Umayyah pada tahun 750 M. ● Bani Umayyah yang selamat melarikan diri ke Al-Andalus (Spanyol) di mana mereka mendirikan emirat baru. Photo by Pexels
Warisan dan Pengaruh ● Meskipun kejatuhan mereka di Damaskus, Bani Umayyah meninggalkan warisan abadi dalam berbagai aspek. ● Rancangan arsitektural dan tata kota mereka memengaruhi struktur Islam masa depan. ● Sistem dan kebijakan administrasi mereka berdampak signifikan pada dinasti-dinasti selanjutnya. Photo by Pexels
Signifikansi Sejarah ● Daulah Umayyah memainkan peran penting dalam membentuk lanskap politik, budaya, dan agama dunia Islam. ● Kekuasaan mereka menandai transisi dari Kekhalifahan Rashidun ke kekhalifahan dinasti. ● Kekayaan, kekuasaan, dan prestasi mereka terus dipelajari dan dikagumi oleh para sejarawan dan cendekiawan. Photo by Pexels
Runtuhnya daulah umayah Marwa̅n bin Mụammad merupakan khalifah terakhir Umayyah di Damaskus. Pemerintahan pada masanya sedang mengalami perpecahan. Masa jabatannya hampir seluruhnya difokuskan untuk menjaga kekuasaan Umayyah, seperti rongrongan dari keluarga ‘Abbasiyyah. Kekuasaannya dikalahkan oleh Abu̅al- ‘Abba̅s al-Safah dari keluarga Abbasiyah dalam sebuah pertempuran di Sungai Zab. Sekitar 300 orang lebih, anggota keluarga Umayyah terbunuh. Marwa̅n bin Mụammad mencari perlindungan. Ia berharap memperoleh perlindungan di barat, namun tertangkap di Sungai Nil.