Nama:Isma Annisa
Kelas:X Otkp 1
E-BOOK
Seperti dilansir banyak media di tanah air pertengahan april lalu, bahwa penjualan buku elektronik
atau yang dikenal dengan eBook masuk dalam kategori penjualan terbaik
di Amerika Serikat (AS). Association of American Publisher (AAP) mengungkapkan data penjualan
dari para penerbit AS, total penjualan eBook pada Februari 2011 lalu mencapai US$ 90,3 juta.
Kondisi ini menjadikan buku digital sebagai format tunggal terbesar di AS untuk pertama kalinya,
mengambil alih buku bersampul yang hanya mencetak penjualan US$ 81,2 juta. Buku bersampul
memimpin hingga Januari, dimana eBook berada di urutan kedua saat itu.
Tidak hanya itu, pasar eBook di Amerika mengalami pertumbuhan 202,3 persen dalam penjualan
Februari dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (2010). Kondisi sebaliknya terjadi
pada buku cetak, dimana dengan kombinasi penjualan buku bersampul tebal dewasa dan buku
bersampul tipis turun 34,4 persen menjadi US$ 156,8 juta pada Februari. Buku anak-anak dan orang
dewasa muda kurang laku, dengan kemerosotan 16,1 persen menjadi US$58,5 juta.
Apa itu eBook?
Secara sederhana eBook dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik
adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri dari kumpulan kertasyang berisi teks atau
gambar. eBook sendiri menjadikan teks dan gambar tersebut dalam informasi digital baik dalam
format teks polos, *pdf, *jpeg, *lit dan *html.
Namun, jika dilihat lebih dalam, eBook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer
untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. eBook mampu
mengintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang
disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Setidaknya kelebihan inilah yang
menjadikan eBook mulai digemari.
Berdasarkan jenisnya eBook paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional
menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku
dapat disimpan dalam satu keping cakra padat (compact disk) dengan kapasitas sekitar 700MB, DVD
atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang
tersedia sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat
misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam
format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi
tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu
jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna
dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
Arliana, dkk (2008) mempertegas pengertian buku elektronik sebagai versi digital dari buku. Bahwa
dengan buku elektronik, tidak perlu lagi dibutuhkan kertas untuk menghasilkan suatu bacaan. Oleh
karena itu perlu dibuat aplikasi buku elektronik berbasis web yang mendukung konversi dokumen
*.doc menjadi *.pdf. Dengan aplikasi ini pembaca dokumen dapat membaca dengan efisien dan
praktis bahkan dapat membaca buku elektronik melalui perangkat bergerak yang mendukung
fasilitas browsing menggunakan Internet dan atau yang mempunyai fasilitas office tools yang
mendukung format dokumen *.doc dan *.pdf. Di samping itu, dengan format dokumen *.pdf
pembaca buku elektronik dapat memperoleh dokumen yang rapi, mudah digunakan, dan mudah
dalam mengolah sekuritasnya.
Tren eBook dan Pasar Dunia
Di awal tahun 2000 ketika Raksasa teknologi Amerika, Microsoft mulai mengalihkan seluruh buku di
Perpustakaan Kongres Amerika ke dalam bentuk digital. Perpustakaan terbesar di dunia ini memiliki
115 juta koleksi buku, majalah, jurnal, dalam 450 bahasa. Hal ini tentu saja menjadi terobosan yang
membuat orang tak perlu berlelah-lelah menuju perpustakaan untuk mengkaji dan mencari
referensi.
Keputusan Microsoft ini cukup beralasan karena minat “membaca” buku, yang mempertemukan
penerbit dan konsumen, kian membesar. Namun, disisi lain mendatangkan buku secara fisikselalu
menjadi masalah. Misalnya, buku hilang, atau rusak. Tidak hanya itu penyebaran informasi dan
pengetahuan yang berasal dari buku-buku dari belahan Eropa dan Amerika sering mengalami
keterlambatan untuk tiba di negara-negara Asia dan Afrika.
Microsoft sebenarnya bukanlah pemain pertama yang melansir buku elektronik. Sekitar akhir tahun
sembilanpuluhan menjelang tahun 2000, ebookcentral.com, NuvoMedia, dan SoftBook Press sudah
memulai bahkan menerbitkan perangkat eBook. Tetapi karena pada saat itu banyak penerbit yang
tidak tertarik membuat buku edisi digital membuat NuvoMedia dan SoftBook Press harus menjual
RocketBook yang menjadi perangkat pembaca eBook seharga US$ 199 dari harga awalnya US$ 300,
tidak hanya itu keberadaan dua perusahaan tersebut terpaksa harus dibeli Gemstar International
dari TV Guide.
Pada perkembangan berikutnya, Adobe, yang terkenal dengan perangkat Fotosoft untuk mengatur
tampilan foto, mengeluarkan Acrobat Reader. Perangkat baca ini bisa diperoleh di homepage-nya
Adobe.com secara gratis. Adobe juga telah mengembangkan fitur tambahan bernama CoolType.
Dengan fasilitas ini memungkinkan tampilan buku bisa dibaca pada layar LCD (liquid central display).
Layar inilah yang kini digunakan banyak penyedia komputer genggam.
Saat ini pengguna Android juga ikut dimanjakan dengan aplikasi untuk membaca buku yang bernama
Aldiko Book Reader. Bahkan kini Aldiko telah mencapai versi ke 2. Pada Aldiko Book Reader 2.0,
diperubahan dilakukan terutama di bagian user interface, dimana pengguna dapat dengan mudah
melakukan akses ke buku-buku terbaru dan best-sellers, pilihan font yang lebih baik, rendering teks
dan tipografi yang lebih baik, dan masih banyak kenyaman yang diperoleh bagi pengguna android.
Perkembangan di Dunia
Ada tiga catatan yang patut dibuka untuk melihat perkembangan eBook di dunia, tidak hanya
rintisan awal tetapi sejumlah keberhasilan yang telah dilakukan pada tiga tempat berikut ini: Project
Gutenberg, merupakan layanan buku digital terbesar dan tertua yang mendukung free eBook.
Hingga saat ini terdapat lebih dari 25.000 buku digital yang dengan mudah ditemukan dalam katalog
onlinenya. Lalu arXiV yang terdapat di Universitas Cornell. Fasilitas ini memberikan akses secara
terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematika, sains komputer dan
biologi kuantitatif. Hal ini didasarkan pada niat sejumlah ilmuwan yang peduli dengan penyebaran
ilmu pengetahuan untuk masyarakat umum secara bebas.
Dahulu para ilmuwan tersebut menyajikan karyanya dalam jurnal elektronik bergensi dan berbayar,
namun kini telah digratiskan begitu juga dengan buku-buku hasil terbitan para ilmuwan tersebut.
Kemudian adanya proyek sejuta buku atau yang dikenal dengan The Million Book Project. Proyek ini
dikembangkan oleh Universal Library, yang merupakan sebuah perpustaaan digital dengan
dipelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di Amerika Serikat, universitas Zhejiang di China, Institut
Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. Proyek ini memuat referensi dalam 16 bahasa
dan koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.
Hingga saat ini industri buku elektronik di seluruh penjuru dunia belumlah semapan buku
konvensional walaupun penjualan eBook di Amerika Serikat menunjukkan keunggulan di bandingkan
buku cetak. Tren positif ini ternyata mampu membawa jaringan penerbit dan penyedia jasa buku
elektronik yang dulunya seringkali kurang responsif terhadap pembeli kini mulai menunjukkan
keseriusannya.
Kondisi Indonesia Saat Ini
Masuknya eBook di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan melalui media internet
memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang tersedia. Kehadiran eBook pun mulai
digemari karena content dan tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh
banyak kalangan baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. Disisi lain
harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi pertimbangan
dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya.
Saat ini sumber buku elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak, antara lain dirilis oleh
Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional) dengan dibukanya
Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi
buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh
pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta
diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku
ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP).
Kebijakan Depdiknas waktu itu membeli hakcipta 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah
Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/ Madrasah Aliyah
dan 216 judul buku teks SMK. Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA,
Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga Bahasa Inggris, mata pelajaran
adaptif, mata pelajaran produktif dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK. Secara
keseluruhan terdapat 407 judul buku.
Selain itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik
untuk membuka akses atas aneka buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka
dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga ditujukan untuk buku
‘pembelajaran ilmiah’, seperti diktat, buku teks, dan lain-lain. Termasuk buku-buku BSE juga di-
mirror di BUKU-e LIPI.
Dunia industri mulai melirik eBook, Penerbit Mizan misalnya di tahun 2001 mempelopori
keberadaan buku digital dengan memberikan eBook berjudul “Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada
Putranya Ahmad Khomeini” secara gratis di situs mereka. Untuk memperkenalkan eBook lebih
memasyarakat, beberapa pengusaha mencoba menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko
buku di Internet, meniru Amazon. Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.
Versi eBook Gratisan
Tak bisa dipungkiri keberadaan buku elektronik menjadi dilema bagi para pengusaha bidang ini,
bagaimana tidak disatu sisi keinginan menjual sangat tinggi tetapi secara bersamaan di dunia maya
telah banyak beredar eBook yang dengan mudah diperoleh secara gratis.
Sebut saja Abacci Books (abacci.com). Menyediakan berbagai buku elektronik yang sebagiannya
diambil dari Project Gutenberg, digabungkan dengan berbagai resensi buku dan link ke Amazon. Lalu
National Academies Press (nap.edu). Menyediakan laporan-laporan ilmiah dari lembaga-lembaga
ilmu pengetahuan Amerika Serikat, yaitu National Academy of Sciences, National Academy of
Engineering, Institute of Medicine dan the National Research Council. Begitu juga dengan Read Print
(readprint.com), menyediakan buku-buku sejarah dan karya sastra Barat.
Dengan segala tren positif dan catatannya keberadaan eBook mulai dirasakan penting, tidak hanya
mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan, tetapi juga tidak membutuhkan ongkos untuk
perbaikan fisik buku, mempermudah dan menurunkan ongkos tukar-menukar koleksi,
menghilangkan kebutuhan mengembangkan sistem pengamanan dari pencurian buku, dan sangat
cocok untuk sistem belajar tersebar atau sistem belajar jarak jauh. Namun yang terpenting adalah
kemampuan dan minat baca dengan hadirnya eBook semoga dapat berpengaruh postif khususnya di
masyarakat Indonesia.
Kelebihan dan Kekurangan E-Book
E-book mungkin adalah kata yang sudah tidak asing di telinga kita. Ya, e-book adalah buku elektronik
yang biasanya dibuka melalui komputer. E-book sekarang ini sudah mendunia dan menjamur di
internet dikarenakan kelebihan-kelebihan yang ada pada e-book. Berikut ini adalah beberapa
kelebihan dari e-book :
Harga e-book lebih murah daripada buku biasa atau konvensional. Ini merupakan salah satu alasan
terbesar yang membuat orang lebih memilh e-book daripada buku biasa, bandingkan saja harga
buku konvensional yang isinya hampir sama dengan 2 sampai 3 kali lipat harga e-book, sedangkan
harga-book sendiri sangatlah murah bahkan bisa gratis yang kita dapatkan dari beberapa situs yang
menyediakan e-book gratis.
E-book ramah lingkungan. Dengan menggunakan e-book kita telah menghemat kertas yang
dihasilkan dari pohon. Kita pun juga menghemat tinta, karena e-book tidak memerlukan tinta sama
sekali
E-book ANTI RUSAK, selama tidak terkena virus, itu pun juga dapat dibersihkan dengan anti virus
. Bayangkan saja dengan buku konvensional yang dapat rusak, sobek, ketumpahan tinta dan
berbagai hal yang dapat merusaknya.
E-book itu mudah dibawa dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Kita dapat dengan mudah
membawa beribu-ribu e-book hanya dalam flashdisk yang ukurannya mungkin hanya sekitar jari kita.
Hal ini dikarenakan ukuran file e-bok yang relatif kecil.
Kita dapat menghemat waktu dan tempat kita. kita dapat menghemat waktu kita karena kita tidak
perlu ke toko buku untuk membli buku. Dari segi tempat, kita tidak memerlukan tempat untuk
menyimpan e-book, sebab kita hanya membutuhkan 1 flasdisk yang dapat berisi beribu-ribu e-book.
Sistem pengiriman e-book sangat cepat. Kita dapat melakukan pengiriman e-book dalam hitungan
beberapa menit bahkan bisa dalam beberapa detik. Bandingkan dengan buku konvensional yang
memerlukan waktu berhari-hari.
Di samping memiliki kelebihan-kelebihan, e-book juga tidak luput dari kekurangan. beriku ini
beberapa kekurangan e-book :
Membutuhkan suatu perangkat lunak untuk membukanya, baik komputer atau alat lainnya.
Sehingga kita membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk membukanya, sedangkan buku
biasa dapat langsung kita buka dan tutup sesuka hati .
Kenyamanan. Biasanya jika ingin membaca buku kita ingin dalam kondisi nyaman, seperti tiduran,
duduk santai di sofa, dan tiduran di lantai. Hal ini tidak bisa kita lakukan dengan e-book, karena kita
harus menatap PC atau laptop, dan terkadang kita tidak tahan untuk berlama-lama menatap
monitor.
Mata yang tidak terbiasa untuk membaca di monitor. Hal ini membuat kebanyakan orang cenderung
mencetak e-book dengan printer, setelah membaca beberapa halaman dari e-book.
E-book memiliki berbagai format, yang terlihat dari extension filenya seperti pdf, txt, doc, chm,
dejavue, iSilo, dan lain-lain. Hal ini membuat dibutuhkan berbagai aplikasi berbeda untuk
membukanya maupun membuatnya.Misal untuk format PDF, untuk membacanya umumnya
menggunakan Acrobat dari Adobe. Untuk membuatnya menggunakan aplikasi sejenis PDF writer.
Tidak semua format e-book memiliki sekuriti yang baik. Misal format txt, sangat rentan terkena
virus atau dijebol sekuritinya. Sedangkan pdf sudah memiliki sekuriti yang baik. Tetapi secanggih
apapun format sekuriti e-book, karena digital, e-book tetap bisa dibongkar terutama oleh para
hacker.
Sensasi. Maksudnya disini, kita memiliki rasa sensasi yang kita rasakan ketika membuka tiap-tiap
lembaran dari buku biasa, namun hal ini tidak kita rasakan pada e-book.
Tujuan E-Book
Adapun beberapa tujuan dari E-Book yaitu:
1. Memudahkan proses pembelajaran melalui edmodo.
2. Memudahkan guru memberi tugas.
3. Memudahkan untuk belajar kelompok via online bagi murid.
4. Guru dapat memberi materi walau guru sedang tugas luar.
5. Melakukan ujian via online lebih mudah karena edmodo gratis.
Format E-Book
Adapun beberapa format E-Book yaitu:
Teks Polos
Teks polos adalah format paling sederhana yang dapat dilihat hampir dalam setiap piranti lunak
menggunakan komputer personal. Untuk beberapa device mobile format dapat dibaca
menggunakan piranti lunak yang harus lebih dahulu diinstal.
PDF
Format pdf memberikan kelebihan dalam hal format yang siap untuk dicetak. Bentuknya mirip
dengan bentuk buku sebenarnya. Selain itu terdapat pula fitur pencarian, daftar isi, memuat gambar,
pranala luar dan juga multimedia.
JPEG
Seperti halnya format gambar lainnya, format JPEG memliki ukuran yang besar dibandingkan
informasi teks yang dikandungnya, oleh karena itu format ini umumnya populer bukan untuk buku
elektronik yang memilki banyak teks akan tetapi untuk jenis buku komik atau manga yang
proporsinya lebih didominasi oleh gambar.
LIT
Format LIT merupakan format dari Microsoft Reader yang memungkinkan teks dalam buku
elektronik disesuaikan dengan lebar layar device mobile yang digunakan untuk membacanya.
Format ini memiliki kelebihan bentuk huruf yang nyaman untuk dibaca.
HTML
Dalam format HTML ini gambar dan teks dapat diakomodasi. Layout tulisan dan gambar dapat
diatur, akan tetapi hasil dalam layar kadang tidak sesuai apabila dicetak.
Format Open Electronic Book Package
Format ini dikenal pula sebagai OPF FlipBook. OPF adalah suatu format buku elektronik yang
berbasis pada XML yang dibuat oleh sistem buku elektronik. Buku elektronik dalam format ini
dikenal saat FlipBooks sebagai piranti lunak penyaji menampilkan buku dalam format 3D yang bisa
dibuka-buka (flipping).
Terdapat suatu proyek yang sedang berjalan yang berupaya agar format OPF ini dapat dibaca
menggunakan penjelajah Internet standar (semisal: Mozilla, Firefox, atau Microsoft Internet
Explorer), tanpa perlu adanya perlengkapan (piranti lunak, plugin) tambahan. Saat ini untuk melihat
buku elektronik dalam format OPF sehingga diperoleh rasa benar-benar membuka buku (flipping
experience) diperlukan piranti lunak penyaji pada sisi klien atau pengguna.
Dampak Penggunaan E-Book
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan e-book sebagai alternatif dalam proses pembelajaran
akan membawa perubahan pada masyarakat luas. Hal ini dapat memberikan dampak dalam
kehidupan masyarakat baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
1. Dampak Positif
Terdiri atas:
1. Menambah pengetahuan dan Wawasan
Penggunaan e-book sebagai sarana alternatif dalam proses belajar memang lebih memudahkan
masyarakat dalam memperoleh informasi dan yang diinginkan tanpa harus berlama-lama mencari
informasi dan data dari media cetak. Hal ini tentunya lebih mempersingkat waktu dalam mencari
data yang dibutuhkan. Dampak dari semakin sedikit waktu yang kita butuhkan untuk mencari suatu
informasi maka semakin banyak informasi yang dapat kita cari selama waktu yang tersisa sehingga
dapat memperkaya wawasan kita.
2. Perubahan metode ajar menjadi lebih interaktif
Perubahan sarana ajar tentunya akan memberikan dampak bagi perubahan metode ajar. Peralihan
sarana ajar dari buku cetak ke dalam e-book membuat metode ajar dalam bidang pendidikan sedikit
berubah. Berbeda dengan metode ajar konvensional yang hanya menitikberatkan pada penjelasan
dari guru dan buku cetak, metode ajar pengguna e-book menjadi lebih atraktif.
Para pengguna e-book dapat mencari informasi yang ingin diketahui dengan cepat dan murah karena
mudahnya akses e-book. Terlebih lagi format isi e-book yang lebih menarik membuat para
pengguna e-book menjadi lebih dapat memahami informasi dari e-book daripada buku cetak.
3. Menghemat pengeluaran dalam proses belajar
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak mengenyam dan
memperoleh pendidikan yang layak adalah karena tingginya biaya yang harus dihabiskan untuk
proses belajar diantaranya untuk membayar sarana dan prasarana pendidikan. Padahal tidak semua
orang mampu membayarnya. Dengan lahirnya e-book yang notabenenya memiliki biaya yang lebih
murah dibandingkan membeli buku cetak maka hal ini tentunya dapat menghemat pengeluaran yang
harus dihabiskan untuk sarana ajar.
2. Dampak Negatif
Terdiri atas:
Mempengaruhi orang-orang yang terkait dalam bidang penerbitan seperti penulis, penerbit,
pedagang dan konsumen buku
Jika pengguna buku cetak beralih ke e-book maka hal ini sangat berdampak pada orang-orang yang
terkait dalam bidang penerbitan. Penurunan konsumsi masyarakat akan buku cetak mengakibatkan
berkurangnya produksi pihak penerbitan. Jika hal ini terjadi maka akan mempengaruhi kehidupan
masyarakat yang tergantung pada dunia penerbitan.
Tidak semua orang dapat mengakses informasi dari e-book.
Tingkat melek teknologi masih relatif belum merata di Indonesia. Konsekuensinya tidak semua
orang dapat mengakses internet untuk mendownload e-book. Jika lebih banyak buku yang
diterbitkan melalui e- book tanpa tersedia versi buku cetaknya, maka informasi yang terdapat di
dalam e-book tidak akan dapat diakses oleh masyarakat luas. Hanya kalangan yang akrab dengan
internet yang dapat mengaksesnya.
Berkurangnya kesenangan dalam membaca
Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi para pecinta buku, terdapat kesenangan saat membuka dan
membaca setiap lembar pada buku cetak, membaca sebelum tidur, membawanya ke sekolah, ke
tempat rekreasi dan kantor, atau bahkan membacanya dalam setiap kesempatan, tidak dapat
dibandingkan dengan membaca buku elektronik.. Kesenangan itu tentunya akan menghilang ketika
beralihnya buku cetak ke e-book.
Dalam beberapa hal peran buku elektronik sangat terbatas, contohnya tidak dengan mudah dijadikan
sebagai hadiah dan kado, atau disusun rapi dalam rak buku layaknya pustaka pribadi. Mungkin saja
manusia menjadi sangat akrab dengan buku cetak dan membacanya berulang kali, atau bahkan
memberi catatan penting di sampingnya, dan hal ini tidak mungkin dilakukan terhadap buku
elektronik. Hingga saat ini, mayoritas masyarakat masih sangat senang mengunjungi toko-toko
buku dan mencarinya satu persatu di rak-rak buku yang tersedia.
Kelebihan dan Kekurangan E-Book
Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan e-book, terdiri atas:
1. Kelebihan E-Book
Terdiri atas:
1. Ukuran fisiknya yang kecil dengan format digital, dia dapatdisimpan dalam penyimpan data
(harddisk, CD-ROM, DVD) dalamformat yang kompak.
2. Mudah dibawa. Jika dibandingkan dengan buku format cetak, buku dengann format elektronik ini
memang lebih efisien jika dibawa. Cukup membawa satu media penyimpanan (laptop, flashdisk dll)
yang di didalamnya dapat berisi ratusan bahkan ribuan buku.
3. Tidak lapuk. E book dan E journal tidak menjadi lapuk layaknya buku biasa. Formatdigital dari eBook
dan E journal dapat bertahan sepanjang masa dengan kualitasyang tidak berubah.
4. Mudah diproses. Isi dari eBook dan E journal dapat dilacak, di-search dengan mudah dan cepat.
5. Ukuran Font yang dapat di ubah-ubah, dapat menyesuaikan dengan kemampuan pembaca dalam
melihat tulisan E-book.
6. Penggandaan (duplikasi, copying) eBook dan E jounal yang efektif dan ekonomis jika dibandingkan
dengan menggandakan buku yang membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.
7. Mudah didistribusikan. Pendistribusian dapat menggunakan media elektronik seperti Internet.
8. eBook memudahkan menyampaikan informasi yanginteraktif. Dalam eBook dapat ditampilkan
ilustrasi multimedia, misalnyadengan animasi untuk menunjukkan poin yang ingin dibicarakan.
9. Keberadaan E-book akan mengurangi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat
buku tradisional, seperti kertas dan tinta.
2. Kekurangan E-Book
Terdiri atas:
Ketergantungan akan sumberdaya listrik .
Piranti pembaca yang masih mahal dan dapat rusak.
Rentannya dokumen-dokumen E-book terhadap aktivitas yang dilakukan pembaca.
Banyaknya program yang harus diingat, mengingat format yang ada semakin bertambah.
Masalah hak cipta.karya ilmiah yang dibuat online seringkali dijiplak oleh pihak lain tanpa seijin
pemiliknya. Kalimat-kalimat pada suatu artikel dikutip tanpa menyebutkan referensi asalnya.
Terdapat berbagai format, yg terlihat dengan extension filenya : txt, doc, pdf, chm, dejavue, iSilo
dll(rumit)
Tidak semua format tersedia dalam setiap platform OS. Misal format dari Microsoft, hanya bisa
dibaca dengan Microsoft Reader yang jalan di platform Microsoft juga misal Windows. Format PDF
sudah tersedia diberbagai platform OS.
Secanggih apapun format security ebook, karena digital, ia tetap bisa dibongkar, terutama oleh
para hacker.
Nama;Isma Annisa
Kelas:X Otkp 1