PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
“MAY THEY ALL BE ONE”
Di tengah berbagai perubahan yang begitu pesat terjadi pada era disrupsi
ini, PDO menyadari pentingnya waktu khusus untuk memperdalam dan
memperbarui iman dan persekutuan kasih kristiani dalam retreat.
Page 1 P ersekutuan Doa Ouikoumene (PDO) Sekretariat Jenderal DPR RI, DPD RI, dan
MPR RI mengadakan kegiatan retreat di El Charis Resort Bogor, tanggal 26 –
28 Agustus 2022, yang dihadiri oleh ASN, PPNASN, Tenaga Ahli DPR dan
DPD, Tenaga Honorer dengan jumlah sekitar 84 orang.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua PDO sekaligus Kepala Badan Keahlian
DPR RI, Dr. Inosentius Samsul, S.H, M.Hum. Ibadah retreat ini dipimpin oleh
Rm. Robertus Bambang Rudianto. SJ., dan Pdt. Paran Leo Girsang, S.Si.
Retreat kali ini dikemas dengan nuansa yang cendrung lebih ringan, atau
dalam bahasanya Thomas Green yakni vacation with the Lord (berlibur
bersama Tuhan). Panitia mengajak setiap peserta menggunakan waktu
serileks mungkin agar dapat menikmati kegembiraan bersama Tuhan, baik
dalam kegiatan ibadah, kesaksian iman, oleharaga, dan show talent
perorangan maupun dalam kelompok.
Di tengah kuatnya segregasi politik dan budaya, Panitia retreat mengangkat
tema “May They All Be One” (Supaya Mereka Semua Menjadi satu), yang
diinspirasi dari Injil Yohanes 17:21. Bersatulah di atas perbedaan, agar kita
dapat membangun kekuatan dalam karya dan pelayanan. Berbeda itu tiada
masalah, sebab itulah fitrah. Kita ditugaskan oleh Tuhan Yesus sebagai
pembawa perdamaiaan dan persatuan bagi kemakmuran negeri ini.
Peserta PDO menyadari bahwa retreat sebagai perjalanan rohani untuk
membina relasi dengan Tuhan di tengah berbagai perubahan yang begitu
pesat terjadi pada era disrupsi ini. Manarik diri dari hiruk pikuk kota Jakarta,
agar bisa bertolak lebih dalam memaknai perjumpaan dengan Tuhan, baku
sharing iman bersama anak Tuhan yang berkarya di lembaga legislatif
Republik Indonesia.
HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
Page 2 OKT 2021, EDISI 15
EDISI 7 JANUARI 2023
TAKUT AKAN TUHAN
Salah satu tema renungan dalam retreat ini
adalah "takut akan Allah" atau "takut akan
Tuhan". Takut semacam ini berlandaskan
pengakuan bahwa Allah adalah Allah yang
kudus, yang tabiat-Nya itu membuat Dia
menghukum dosa.
Implikasinya adalah bila seluruh pikiran, rasa-
merasa, dan tindakan seseorang itu penuh
perhatian pada semua ciptaan Allah,
sesungguhnya ia menunjukkan sikap "takut
akan Allah" yang artinya sama dengan
"memuliakan Tuhan".
Kebalikannya adalah orang yang "tidak takut
Allah" karena sudah terpenjara oleh kesibukan
memuji diri sendiri atau karya buatannya sendiri.
Semakin orang takut akan Allah, semakin orang
respect dan peduli pada semua ciptaan Allah,
karena orang menemukan kehadiran Allah pada
semua ciptaanNya.
SPIRITUALITAS DOMBA
Tema lain dalam renungan retreat ini adalah belajar dari
domba. Kalau kita melihat dalam Alkitab, domba dipandang
sebagai makhluk yang selalu menjaga hubungan dengan
sesamanya secara konstan, selalu ada dalam kebersamaan,
penurut dan jinak.
Dalam kitab suci, domba selalu dibedakan dengan kambing
(Matius 25:31-33). Kambing dianggap memiliki sifat selalu
merasa bisa lakukan semua sendiri, tidak membutuhkan
orang lain, merasa paling bisa, merasa paling mampu,dan
merasa punya segalanya.
Sementara domba dianggap sebagai hewan yang selalu suka
hidup bersama, mereka sadar membutuh satu sama lain
untuk saling menjaga dan suka saling menolong. Jika domba
menghadapi keadaan yang membahayakan atau
menakutkan, maka mereka berkumpul dan bersatu. (Jesan)
HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
BANGUN KESEIMBANGAN INTELEKTUAL DAN
ROHANI DI LINGKUNGAN KERJA
“menjaga kesatuan dan persatuan, dalam konteks bernegara di negara
kesatuan, maka memang spirit menjaga persatuan dan kesatuan yang ada
di internal pegawai kristiani, itu bisa juga merambat kepada bagaimana
kita menjaga semangat persatuan dan kesatuan di NKRI,”
Kegiatan retreat PDO diadakan dalam rangka
mempererat persatuan hati dan kesegaran rohani
anggota PDO sehingga terbuka dan tanggap terhadap
karya cinta kasih Allah dan siap untuk mengikuti
bimbingan-Nya.
Ketua PDO, Dr. Inosentius Samsul, S.H., M.Hum.
mengatakan kegiatan ini sebagai wujud implementasi
nilai Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
yang merupakan core value di tengah berbagai
perubahan yang begitu pesat terjadi pada era disrupsi ini.
“Kegiatan retreat ini juga didukung oleh Korpri, karena
ini juga merupakan pembinaan karakter dan mental
kerohanian yang berada di bawah nilai Ber-Akhlak ya,”
ujar Inosentius ditemui usai ibadah hari kedua kegiatan
retreat tersebut.
Page 3 HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
Page 4 EDISI 7 JANUARI 2023
Menurutnya kegiatan ini juga dalam rangka
memberikan keseimbangan antara
intelektual dan rohani di lingkungan kerja
Setjen DPR, DPD dan MPR RI. “Karena
ASN dan sistem pendukung lainnya di
Lembaga pemerintahan membutuhkan
keseimbangan, di samping kemampuan
intelektual tetapi juga memiliki nilai Ber-
AKHLAK, juga memiliki kerohanian yang
baik,” sambung Inosentius.
Pemahaman tentang tema retreat ini, tidak
hanya dalam konteks pegawai kristen saja,
tetapi juga sebagai bagian dari gerakan
Bersama menjaga keutuhan NKRI
''“Artinya menjaga kesatuan dan
persatuan, dalam konteks bernegara di
negara kesatuan, maka memang spirit
menjaga persatuan dan kesatuan yang
ada di internal pegawai kristiani, itu
bisa juga merambat kepada bagaimana
kita menjaga semangat persatuan dan
kesatuan di NKRI,” tutur Inosentius.
Inosentius berharap agar ke depannya Para Pegawai di
lingkungan Setjen DPR RI, DPD RI, dan MPR RI lewat kegiatan
ini semakin bersemangat dalam memuji dan memuliakan Tuhan
terutama dalam kegiatan ibadah bersama PDO yang diadakan
setiap hari Jumat. (Viona)
HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
IMPLEMENTASI MAKNA
RETREAT DALAM KESEHARIAN
ibadah retreat bersama ini menjadi momen
kebersamaan seluruh pegawai Kristen dari ketiga
instansi setelah sempat terkendala akibat pandemi
covid-19.
Dalam salah satu khotbahnya, Pdt.Leo
mengapresiasi tema yang diusung dalam retreat
PDO ini sangat sentral dan relevan dengan iman
Kristen. “Sama seperti salah satu doa Yesus adalah
supaya semua murid menjadi satu. Dan kesatuan
itu tidak hanya bagi orang Kristen ketika ia berada
di dalam Lembaga gereja. Panggilan ini adalah
panggilan bagi orang Kristen dimanapun berada,”
paparnya.
Implementasi tema “Supaya Mereka Semua Menjadi
Satu” dipaparkan oleh Pdt.Leo seperti kisah sebuah
gereja di Afrika. Sebuah gereja yang terkenal sangat
unik, bukan karena bangunannya yang megah atau
jemaatnya yang banyak. Namun karena di pintu
keluar gereja tertulis “selamat beribadah”.
“Gereja ini unik karena biasanya orang menuliskan
selamat datang ketika orang masuk gedung. Tapi kalau
gereja ini tulisan selamat beribadahnya itu menghadap
pintu keluar. Sehingga ketika orang selesai ibadah
mereka baca selamat beribadah. Jadi inti dari gereja ini
dia mau berkata ibadahmu yang sejati itu dalam
keseharianmu,” jelas Pdt. Leo.
Ia berharap semua peserta PDO dapat bersatu dan PDO
dapat menjadi wadah saling menguatkan untuk
mengimplementasikan makna dari retreat. Ia berharap
pegawai Kristen di DPR, MPR, dan DPR RI dapat
menjadi perekat dalam pekerjaan, bekerja dengan
professional, dan bermanfaat bagi negara dan bangsa.
“Yeremia berkata kepada bangsa Israel bahwa ibadah
mereka itu kemunafikan. Karena mereka beribadah
tetapi pekerjaan mereka tidak lebih professional daripada
yang tidak mengenal Tuhan. Saya kira PDO menjadi
wadah yang sangat baik. Tapi itu masih awal, yang juga
tidak kalah penting ketika keluar dari PDO ini
menunjukkan sikap yang baik dan bekerja secara
professional,” pungkasnya. (Elisa)
Page 5 HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
Syalom teman-teman terkasih di dalam Yesus Kristus.
Perkenalkan, saya Lisbet. Saya merupakan salah satu
penjabat Fungsional (Analis Legislatif) di Badan
Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI. Selain itu, saya
juga terlibat sebagai panitia Retreat di bagian
konsumsi.
Retreat yang kali ini merupakan retreat kedua yang
dapat terlaksana di PDO. Menurut saya, temanya
sangat relevan karena peserta retreat ini memiliki
latar belakang yang beragam dari berbagai unit kerja
di MPR, DPR dan DPD. Meskipun kita berasal dari
latar belakang yang beragam, namun di dalam
Kristus, kita semua adalah satu.
Selama terlibat dalam kepanitiaan ini, saya bersyukur
Sebagaimana isi Kotbah dari Bapak Pendeta Leo karena bisa lebih mengenal teman-teman, baik panitia
Girsang, untuk menjaga kesatuan, saya kembali maupun peserta secara personal. Selain itu, saya juga
diingatkan untuk menjaga perkataan saya. Akan bersyukur memiliki teman-teman satu bagian, yang mau
lebih baik jika perkataan-perkataan yang keluar dari saling melengkapi dan bekerjasama di dalam mengurus
mulut saya adalah perkataan yang memberikan konsumsi selama kepanitiaan ini berlangsung.
kekuatan bagi orang lain, bukan sebaliknya. Selain
itu, Bapak Pendeta juga mengingatkan saya agar Di samping itu, saya juga baru mengetahui bahwa
dapat menjadi garam dan terang. Kecoa, nyamuk, dan ternyata ada banyak teman-teman yang memiliki talenta
tikus (yang dianggap sebagai hewan pembawa bermain musik maupun bernyanyi. Dengan demikian,
penyakit dan harus dibasmi) saja, memiliki manfaat. jumlah pemain musik maupun singer yang dapat
Apalagi saya yang diciptakan segambar dengan Allah, bertugas di dalam pelayanan ibadah setiap hari Jumat
harus memiliki manfaat sebagai garam dan terang. bisa bertambah. Semoga di masa depan, ada semakin
banyak lagi teman-teman yang mau memberikan
talentanya dalam pelayanan di PDO.
Page 6 Sekian kesaksian dari saya, salam sehat bagi kita
semua. Tuhan Yesus Memberkati. (Lisbet)
HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
SENAM SEHAT
SAAT RETREAT
“Mens sana in corpore sano”,
di dalam tubuh yang sehat,
terdapat jiwa yang kuat.
Kita kenal kalimat “Mens sana in corpore sano”, di dalam
tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Ungkapan ini dibuat
oleh seorang pujangga dari Romawi bernama Decimus Lunius
Juvenalis, pada akhir abad ke-2 sebelum masehi, yang sampai
hari ini dianggap moto dalam dunia olahraga.
Dengan mengikuti retreat, saya merasa disegarkan kembali
dan dibangkitkan lagi, karena selain mendapatkan penguatan
secara rohani, saya juga mendapatkan dikuatkan secara
jasmani.
Selama retreat, selain kegiatan ibadah, kami panitia telah Saya mengajak kawan-kawan PDO agar kita
menyiapkan jadwal senam pagi, dengan pelatih yang sangat terus menghidupkan jiwa dan raga yang sehat
lincah dan semangat. Ada kelompok yang mendapatkan bonus melalui perilaku perbuatan sehari – hari. Motto
dari panitia karena keaktifannya dalam melakukan kegiatan Decimus di atas tidak sebatas hafalan dan bagian
senam. dari seremonial belaka, tetapi sebagai cara hidup
kita ke depan. (Linda)
Semua peserta retreat yang mengikuti senam sehat begitu
sangat menikmati momen tersebut, saling canda tawa,
membangun kekompakan, dan kebersamaan yang terjalin
begitu erat dan hangat.
Saya pun menyadari bahwa kesehatan jiwa dan raga menjadi
amat penting dalam upaya untuk mendukung aktivitas sehari-
hari, baik sehat fisik, sehat secara kejiwaan psikologis, sehat
secara sosial, dan juga sehat spiritual keagamaan.
Page 7 HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
SIAPAKAH RAHAB?
SEORANG WANITA YANG
DIKISAHKAN DALAM ALKITAB
Rahab salah satu wanita yang kisahnya ada di Alkitab, “Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu
seorang wanita sundal yang tinggal di tembok kota mendapatkan mereka di atas sotoh 2:9 dan berkata kepada
Yerikho, tepat digerbang Tembok Yerikho. Ia Tinggal orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan
bersama ayah, ibu serta saudara laki-laki dan saudara negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu
perempuan nya. Pada saat dua orang mata-mata Israel telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar
mengintai Kota Yerikho, Rahab bersedia menampung menghadapi kamu. 2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN
mereka di rumahnya. Rahab tidak mendapatkan imbalan telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika
apapun, ia hanya meminta agar kedua pengintai ini berjanji kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan
untuk menyelamatkan Rahab beserta keluarganya saat kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan
Israel melakukan penyerangan terhadap kota Yerikho. itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. 2:11
Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah
Dikisahkan bahwa Rahab adalah wanita yang beriman semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN,
lewat pendengarannya, walaupun dia sendiri belum pernah Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
mendengar suara Allah secara langsung. Sebagaimana
tertulis dalam Yosua 2:8-11: Rahab meyakini bangsa Israel disertai dan dimenangkan oleh
Tuhan Allah Israel Yang Maha Kuasa. Keyakinan Rahab ini
merupakan bentuk iman nya secara pribadi kepada Tuhan. Ia
mengambil keputusan yang sangat berani untuk memihak bangsa
Israel dan percaya kepada Tuhan. Bahkan ia mempertaruhkan
nyawa saat menyembunyikan kedua mata-mata bangsa israel.
Page 8 HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
Page 9 OKT 2021, EDISI 15
EDISI 7 JANUARI 2023
Rahab sebagai pembuka jalan atas
kemenangan bangsa Israel menuju tanah
perjanjian, yaitu tanah Kanaan. Peristiwa
runtuhnya tembok Yerikho membawa
Rahab melepaskan kepercayaan
kafirnya dan profesinya sebagai wanita
sundal. Kemudian Rahab tinggal dengan
damai ditengah-tengah bangsa Israel
bahkan menikah dengan Salmon,
seorang Yahudi yang tercatat sebagai
bagian dari silsilah Daud dan Yesus.
Rahab, dengan langkah iman nya
membawa ia menjadi salah satu wanita
pilihan Allah dan masuk ke dalam
silsilah Yesus.
Rahab adalah bentuk Anugrah dari Allah, ia dimampukan untuk melihat
kebenaran dan keluar dari kehidupan yang kelam. Walaupun ia seorang
pendosa, tetapi hidupnya dipakai Allah untuk di selamatkan. Hati Allah
tergerak untuk mengampuni bahkan mengubahkan hidup Rahab saat ia
bertobat dan melakukan kehendak Allah. Rahab sebagai bukti bahwa Allah
datang tidak hanya untuk orang benar, tetapi juga untuk menyelamatkan
orang berdosa agar kembali kepada Allah. (Helena)
HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/
PBuDleOtin MPR DPR DPD RI
EDISI 7 JANUARI 2023
“Sungguh tidak terduga bisa mengikuti kegiatan ini bersama
keluarga. Terima Kasih utk kegiatan Retret PDO, kegiatan ini
membuat banyak tambah Saudara dalam Tuhan, biasanya tidak
bertegur sapa sekarang menjadi akrab. Semoga tahun depan
diberikan kesempatan kembali untuk diadakan kegiatan seperti ini,
dan kegiatan di PDO semakin banyak lagi sehingga bisa bertumbuh
dan berjuang bersama. Banyak generasi yang penuh kreatifitas
bermunculan kembali tidak untuk ego sendiri tapi saling membantu
satu sama lain. Kita hilangkan ego demi PDO tercinta” (Lya).
Page 10 HTTPS://PDO.DPR.GO.ID/