The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alifiahnrl02, 2022-12-23 01:16:11

Majalah Kavling10 (1)

Majalah Kavling10 (1)

Majalah Edisi 2022

KAVLING10

Utopia-Distopia KAVLING10

Ruang Aman

Tak ada ruang aman di antara kita. Kejahatan
tidak lagi mengintai di balik kegelapan, ia
bisa menerkam secara terang-terangan.

Salam Redaksi

Legenda yang Tak Pernah Mati

Kami belum mati, tidak sepenuhnya mati. perhatian masyarakat, di mana permasalahan ini
semakin hari semakin tidak menunjukkan kabar
Yang dilakukan pendahulu kami bukan lah baik. Terlebih, ternyata tidak sedikit yang terjadi
di lembaga pendidikan. Kami mengawal kasus
meniupkan ruh kemudian menghidupkan kekerasan seksual yang menyangkut pemilik
Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), terdakwa
sekaligus membunuh, melainkan menanam bibit Julianto Eka Putra, yang telah melalui proses
persidangan yang begitu panjang. Di lingkungan
yang di kemudian hari akan tumbuh dan kampus sendiri, keberadaan ULTKSP (yang
diharapkan menjadi angin segar bagi ruang aman
menghasilkan bibit-bibit baru.
di lingkungan pendidikan) masih begitu semu.
Tentu saja kita tidak berharap kampus menjadi
Kemudian, bibit itu disiram dari tahun ke sarang para predator seksual -suatu tindakan
tahun -wacana penerbitan majalah ini dan gagal yang sangat jauh dari kepantasan seorang akademisi.

di banyak periode adalah proses penyemaian,
kemudian tumbuh menjadi kami. Tentu saja Kasus kekerasan seksual di IAIN AMBON
pertumbuhan adalah pertanda dari kehidupan yang diliput oleh LPM Lintas biar lah menjadi
setelahnya, tumbuh untuk menanam bibit baru. satu-satunya. Pembungkaman pers berupa
Dan kami yakin di kemudian hari bibit yang kami pembekuan oleh kampus, juga kami harap tidak
tanam akan tumbuh kembali dengan bentuk dan menimpa pers-pers yang lain. Kalau sampai itu
generasi yang berbeda, dengan tekad yang sama. terjadi kembali, atas nama apa lagi lagi kita bisa
Kami beruntung karena dituliskan sebagai gong berharap?

dari serentetan irama yang cukup panjang.

Atas nama kepedulian serta segala hal-hal
Dengan ini lah sejarah dituliskan: bukan baik, kami sajikan liputan utama berupa
untuk sekadar kebanggaan dan keabadian beberapa kasus perihal kurangnya perlindungan
sebuah nama, melainkan pupuk yang dapat bagi kita semua, khususnya perempuan. Telah
menumbuhkan pohon-pohon baru. Kami belajar kami sajikan pula para pegiat hobi yang
dari para pendahulu kami, melalui apa yang menempuh jalan terjalnya di bagian rubrik Pinggir
pernah mereka tuliskan. Kami berharap, dengan Kota. Esai Foto kami tampilkan sebagai penguat
majalah ini, sampai pada generasi jauh masih dari apa yang telah kami tuliskan. Di akhir bagian,
dapat dipelajari dan dihayati.
terdapat esai dan sastra yang menarik untuk
dibaca serta ditelaah isinya.

Pembaca yang terhormat, begitu panjang
Begitu lah yang dapat kami sajikan.
perjalanan produk majalah yang diterbitkan oleh Memang tidak cukup air untuk memadamkan
kebakaran besar, tetapi setidaknya kami telah
Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa berjuang. Untuk para pembaca dan orang-orang
yang telah berperan dalam pembuatan produk
(Kavling10) ini. Sejak awal berdirinya, kami majalah ini, selamat membaca dan selamat
menjadi bagian dari legenda yang tak pernah
berusaha untuk terus mengawal dan berperan mati.


sebagai kontrol sosial serta menjalankan fungsi Permimpin Redaksi

kami sebagai lembaga pers independen. Di masa

orde baru, kami turut memperjuangkan revolusi

melalui tulisan-tulisan dan narasi yang kami

terbitkan. Di masa sekarang, di antara banyak

permasalahan dan hal-hal yang perlu kami kawal,

bahasan perihal perlindungan dan ruang aman

adalah konsentrasi kami.


Kekerasan seksual mendapat banyak

Majalah Kavling10 | 2022 | 1

































Feature

$
$
$

$
$
$

$
$
$

$
$
$

Magang Minim Syarat, $
Broker Berkhianat $
$
Penulis
: Adila Amanda

Editor : Moch. Fajar Izzul Haq $
$
$

Seperti pungguk yang tertuntaskan Rayuan Meyakinkan, Realita Meragukan
rindunya pada rembulan, begitulah kiranya "Kami juga tergiur. Semudah itu kami dapat
perasaan korban TPPO (Tindak Pidana
Perdagangan Orang) ketika mendapat informasi kerja yang sesuai dengan yang kami impikan,"
magang yang tak banyak syarat tapi cukup papar salah satu korban, sebut saja Fulan,
meyakinkan itu, sebelum mereka menyadari dengan suara lirih.

bahwa mereka tengah ditipu. Seribu sayang
harapan mesti pupus oleh kenyataan. Fakta Waktu itu Fulan baru saja lulus dari SMK.
tersebut merupakan hasil reportase kolaborasi Keinginan membantu orang tua yang tengah
antara awak Kavling10 bersama LPM Canopy terhimpit ekonomi membuat Fulan harus
dalam salah satu episode Pinggir Kota mengenai memutar otak untuk setidaknya sedikit
TPPO.
melonggarkan himpitan tersebut. Berawal dari
informasi antar mulut ke mulut, kabar baik
Keinginan untuk mencicipi pahit-manis datang pada Fulan. Sebuah tawaran kerja di luar
bekerja melalui magang rupanya menjadi menu kota datang bahkan sebelum ijazahnya keluar.
empuk para oknum broker untuk melahap pundi- Pekerjaan yang ditawarkan memang membuat
pundi cuan yang menguntungkan. Janji yang siapa yang mendengar tak mampu menolak:
ditawarkan rata-rata berupa pekerjaan yang sesuai jurusan, tanpa biaya sepeserpun, dengan
sesuai dengan bidang peminatan atau jurusan persyaratan administrasi hanya sebatas KTP.

korban di institusi pendidikan, namun pada
akhirnya menjurus pada kegiatan-kegiatan ilegal, Selain tawaran yang menggiurkan itu,
seperti menjadi pelayan seksual hingga menjadi pekerjaan yang ditawarkan Langit (bukan nama
kurir barang terlarang. "Dan memang dicari asli) makin diyakinkan dengan kedatangannya
siswa-siswa yang mempunyai fisik yang pada orang tua Fulan (dan korban-korban lain),
menarik," terang Joko Nunang, ketua LPA Kota mengatakan akan memberi jaminan gaji besar, di
Malang. Sementara di pihak lain, Nunang mana fasilitas-fasilitas yang diberikan juga
menjelaskan bahwa faktor ekonomi dan dirasakan oleh orang tuanya. Dalam kacamata
kesenjangan sosial membuat para korban awam, iming-iming semacam itu sama sekali tak
akhirnya memilih untuk menerima tawaran mengindikasikan praktik gelap. Sehingga pun
broker-broker tersebut. bagi orang tua Fulan tak lantas merasakan ada
kejanggalan berarti, dan takkan menduga
18 | Majalah Kavling10 | 2022 anaknya kelak bekerja pada tempat yang tak



































feature

Digitalisasi Santri: Antara Wujud dan
Harapan yang Menyertai

Fotografer: Moch. Fajar Izzul Haq

MALANG-KAV.10 Pesantren. Suatu tempat tiga kata yang cukup mengesankan bagi saya
yang sarat makna dalam benak saya akan hiruk- yang bukan berlatar belakang santri. Lebih
pikuk yang terjadi dalam menuntut ilmu tepatnya ketika saya menengok akun Youtube
pendidikan agama. Pemaknaan yang sekiranya milik pesantren ini. Dengan jumlah subscriber
telah tertanam bertahun-tahun lamanya, hingga yang sudah belasan ribu, bersamaan dengan
suatu saat saya berkesempatan untuk mengenal konten video maupun shorts (video pendek) yang
lebih jauh beberapa kawan yang pernah menjadi terus up to date saat ini, Pesantren An-Nur II
santri di sana. Dari sana-lah saya tahu, saya seakan memberi tanda bahwa mereka bukan
keliru. Pesantren lebih dari itu, lebih dari apa yang pemain baru dalam dunia digital, khususnya
saya kira hanya agama yang dikuasai, tapi tidak dalam menyebarkan dakwah islami.

dengan upaya mereka dalam menghadapi
konteks pembaruan teknologi tepat guna. Ya, “Pondok Pesantren An-Nur II dengan
setidaknya gambaran berkesan itu yang mereka teknologi itu sebenarnya sudah mulai tahun 80-
berikan dalam perjalanan saya.
an, nah dulu kami itu sudah memiliki BLK (Balai
Kesadaran untuk ‘Melek’ Digital Latihan Kerja, RED.) dengan program kejuruan
komputer. Cuma kan parena perkembangan
Dari waktu ke waktu, perkembangan digital itu baru marak di 5 tahun terakhir ini, itu
teknologi bergerak semakin maju ke depan. (digitalisasi, RED.) memang baru dikembangkan
Anggapan “sekarang semua serba digital,” ada secara signifikan mungkin di kisaran tahun 2016,”
benarnya juga. Mungkin, semua kalangan akan tutur Bika Al-Kavi selaku pembina Mediatech
setuju dengan hal tersebut, termasuk Pondok Pondok Pesantren An-Nur II. Pria yang seringkali
Pesantren An-Nur II yang bertempatan di dipanggil Pak Bika ini bisa dibilang menjadi salah
Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. satu tokoh yang berpengaruh di lingkup intra
Pesantren yang dikenal juga akan pesantren, terutama dalam bidangnya yakni
keterbukaannya dalam wisata religi terhadap bidang teknologi dan komunikasi Pondok
masyarakat luas ini memiliki kesan pertama yang Pesantren An-Nur II. Mendengar itu, saya sempat
bagus dalam benak saya.
sedikit bergumam kalau ternyata benar, mereka
pemain lama.

Mula-mula, saya mencari tahu informasi
seputar pesantren ini dari media sosial. Aktif, Lebih jauh, di pesantren ini sebenarnya
konsisten, dan tepat guna; mungkin menjadi- tidak hanya Youtube atau bermacam-macam media

36 | Majalah Kavling10 | 2022


























Click to View FlipBook Version