The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alifiahnrl02, 2022-12-22 23:44:09

Buletin Ketawanggede 4

Buletin Ketawanggede 4

SALAM REDAKSI

Kita Tidak Benar-Benar Berpisah

“Setiap orang ada zamannya, setiap zaman memiliki pemerannya.”

Ini adalah edisi Ketawanggede yang terakhir, setidaknya bagi kepengurusan redaksi tahun ini. Di
edisi selanjutnya, Ketawanggede akan hadir kembali dengan orang-orang yang berbeda.
Mungkin demikian kata pepatah di atas. Peran kami dalam menghadirkan Ketawanggede telah
sampai pada waktunya, dan di kemudian hari akan tergantikan oleh generasi lain.

Yang kami lakukan pada Ketawanggede adalah melanjutkan apa yang dulu pernah ada, lantas
mati. Demikian pula yang akan terjadi pada kami: generasi setelah kami akan melanjutkannya,
barangkali. Entah setelah ini, atau mungkin dua sampai lima tahun kemudian, atau bahkan
puluhan tahun setelahnya. Kita tidak pernah tahu.

Bukan kewajiban kepengurusan setelah kami untuk terus menerbitkan buletin ini. Akan tetapi
melanjutkan semangat Ketawanggede bukan lah suatu hal yang pantas dilupakan. Sebagaimana
disampaikan pada Salam Redaksi di edisi pertama tahun 2022, kami berusaha mewarisi
semangat para pendahulu kami dalam menerbitkan Ketawanggede. Memulai media baru dengan
nama baru akan lebih sulit. Sekali pun hal itu akan bisa menjadi catatan sejarah sebuah
kepengurusan: “bahwa kepengurusan ini telah menerbitkan buletin ini”.

Bukan itu yang kami mau. Menjadi bagian dari sebuah sejarah adalah dengan memanfaatkan
warisan-warisan yang ada serta mewariskan hal itu pada generasi setelahnya. Demikian lah yang
kami usahakan. Menghadirkan Ketawanggede setelah puluhan tahun tidak kami maksudkan
sebagai keterbuaian di masa kejayaan lalu, melainkan bagaimana kami mewarisi semangat juang
para pendahulu serta berusaha mewariskan semangat yang sama pada generasi selanjutnya.

Memang kami tidak mewarisi semangat itu dengan sempurna. Kehadiran kembali Ketawanggede
belum menjadikan Kavling10 dikenal seperti puluhan tahun silam. Memang begitu lah tujuan kami,
bukan untuk tujuan eksistensial semata melainkan sebuah cara tersendiri dalam menyampaikan
apa yang kami yakini benar. Di sini lah independensi sebuah lembaga pers mahasiswa yang khas
dapat ditemukan.

Di edisi ini kami tidak menyajikan sebuah isu politik kampus yang menjadi ciri khas
Ketawanggede, melainkan fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa. Keberadaan para
penggemar artis nasional/internasional di Universitas Brawijaya cukup menarik perhatian kami.
Sehingga kami berharap hasil liputan yang melibatkan banyak jurnalis ini dapat menjadi sebuah
salam perpisahan kami yang mendalam.

Selamat membaca dan sampai jumpa di Ketawanggede selanjutnya.

Pemimpin Redaksi-Redaktur Pelaksana Khusus

i

SUSUNAN REDAKSI SUSUNAN REDAKSI
Source: Ganoko
Pelindung
Rektor Universitas Brawijaya
Pembimbing
Arif Budi Prasetya, S.I.Kom., M.I.Kom
Penanggung Jawab
Emha Ilhami Rais
Pemimpin Redaksi
Moch. Fajar Izzul Haq
Redaktur Pelaksana
Alda Silvia Fatmawati
Koordinator
Laras Ciptaning Kinasih
Reporter
Alda Silvia Fatmawati, Mahesa Fadhalika,
Laras Ciptaning Kinasih, Jihan Nabilah Yusmi,
Marisa Kusumawati, Sahnaz Istiqomah Saadah,
Khairunnisa Andari, Salsabila Raihani
Infografis
Adilla Sekar Aulia Permatasari
Layouter
Herdian Bayu, Rafi Maruf Nugraha, Salsabila Raihani
Editor
Moch. Fajar Izzul Haq, Alda Silvia Fatmawati,
Alifiah Nurul Izzah, Mahesa Fadhalika Ninganti
Ilustrator
Isna Nurhaliza
Fotografer
Mahesa Fadhalika
Kolumnis
Moch. Fajar Izzul Haq, Alda Silvia Fatmawati,
Ahmad Ahsani Taqwiim, Adila Amanda,
Irham Kinanto, Adilla Diva

@lpmkavling10

@lpmkavling10

@taz3417q

www.kavling10.com

[email protected]

ii

DAFTAR ISI

| DAFTAR ISI

SALAM REDAKSI ARTIKEL

i Kita Tidak Benar Benar Terpisah ii 25 One Piece, Masterpiece!
iii
SUSUNAN REDAKSI RESENSI
DAFTAR ISI
31 Menyandingkan Laal Sing Chadda
dengan Forrest Gump Adalah Tidak Perlu
EDITORIAL

iv Modus Popularitas dalam
Bingkai Kehidupan

WAWANCARA EKSKLUSIF

1 Penyebaran dan Pengaruh Budaya Luar
Melalui Media Sosial

FEATURE

3 Mendamba Ria di Balik
Eksistensi Merchandise K-Pop

6 Mengintip Dinamika Wirausaha dan
'Musim Korea' yang Sedang Subur-Suburnya

11 Fans K-Pop Ibarat Sekeping Koin

16 Sehari Bersama VTuber:
Bukan Sembarang Karakter Anime

20 Cosplay: Seni Berpakaian

22 Wota: JKT48 yang Tak Membiarkan
Penggemarnya “Pensiun”

29 Kacamata Lain Soal LGBT

OPINI

9 K-Pop atau Tidak Sama Sekali

14 Romantisme

28 Stigma Orang Awam yang Menyebut Wibu
sebagai Orang Nolep

33 Melawan Kapitalisme dari Bawah Tanah

INFOGRAFIS

15 Transformasi Kiblat Budaya Indonesia
di Era 5.0

iii

Modus Popularitas

dalam Bingkai EDITORIAL

Kehidupan Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya
populer dibangun atas eksplorasi tentang
Budaya merupakan suatu bagian terpenting bagi kesenangan, selera pasar, dan hiburan yang
sebuah negara dalam mengekspresikan citranya. kurang substansial tetapi menjadi selera banyak
Budaya disini dapat bekerja melalui bentuk praktik orang di berbagai kalangan.
nyata maupun teks yang berkembang sehingga
mempunyai ciri dan identitas. Namun, budaya juga Salah satu hal yang paling melekat pada budaya
akan terus menghadirkan sesuatu yang baru di populer adalah konstruk popularitasnya. Hal ini
tengah masyarakat karena adanya pengaruh dari yang kemudian membuat dunia seni di masa
media massa yang merubah proses komunikasi. modern cenderung terlihat dangkal karena seni
Keterlibatan media massa dalam pengaruhnya yang tidak dimaknai dengan serius dan cenderung
terhadap kebudayaan mengakibatkan munculnya dimaknai berdasarkan popularitasnya. Pada
budaya populer. Wujud dari budaya populer dapat tatanan kehidupan sehari-hari, popularitas
berupa gaya berbusana, film, makanan, puisi, dan memang menjadi konstruk yang didewa-dewakan
musik. atau menjadi pedoman maupun patokan hidup
oleh banyak orang. Hasrat manusia untuk terlihat
Hubungan antara media massa dengan budaya populer lebih tingi dibandingkan hal lainnya,
populer berkaitan pula dengan adanya pengaruh sehingga banyak diantara mereka yang
dari para elitis kapitalisme untuk melanggengkan berlomba-lomba untuk menjadi populer dengan
sistem komoditasnya. Media massa dapat memilih produk budaya populer yang muncul
memainkan peran penting untuk menjual komoditas secara instan dihadapan mereka. Kondisi ini tentu
gaya hidup kepada konsumen. Yang artinya, menjadi peluang yang besar bagi para elitis
lahirnya media massa meningkatkan komersialisasi kapital untuk menciptakan modus popularitas
budaya yang kemudian juga akan memunculkan dalam berbagai bingkai kehidupan.
adanya kepentingan-kepentingan tertentu. Setelah
itu, para elit akan memproduksi program yang Tak hanya itu, budaya populer juga menjadi
menjadi kegemaran konsumen. Untuk memenuhi tempat dipertarungkannya makna ideologi yang
tuntutannya maka ia akan memanfaatkan budaya dimiliki oleh seseorang. Secara tidak sadar, para
populer. Budaya populer akhirnya dijadikan elitis telah memonopoli budaya yang akhirnya
sebagai komoditas yang diproduksi secara besar- mampu menyentuh mentalitas manusia untuk
besaran atas dasar keuntungan ekonomi semata. dapat mencintai komoditas budaya yang telah
mereka ciptakan. Seringkali, budaya yang selama
Gambaran dari budaya populer yang dihasilkan ini kita praktikan telah menguasai kesadaran kita.
ialah suatu produksi yang sifatnya berulang dan Hal tersebut dapat digambarkan dengan
bersifat hanya permukaan saja dengan kenikmatan fantasisme yang berlebihan terhadap tokoh artis
remeh, yang akhirnya nilai keseriusan serta maupun karya musik yang menginferiorisasi
intelektualitas diabaikan. Dengan begitu dapat otoritas logika kita sebagai manusia. Belum lagi
diketahui bahwa produk dari kebudayaan populer manusia yang memaksakan kemampuannya hanya
sifatnya heterogen dan cenderung inferior. Budaya untuk memenuhi keinginannya. Memang hal itu
populer ditujukan untuk menyenangkan banyak menjadi kesenangan tiap manusia yang telah
orang sehingga sifatnya subjektif dan tidak bertekad untuk menganutnya, tetapi kesenangan
menggunakan parameter kualitas seni, orientasinya tersebut hanya sesaat dan akan berdampak pada
hanya hiburan semata. berbagai bingkai kehidupan kedepannya.

Alda Silvia Fatmawati

iv

WAWANCARA EKSKLUSIF

Penyebaran dan Pengaruh Budaya
Luar Melalui Media Sosial




Narasumber : Abdul Hair (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB)

Apakah masuknya budaya luar Sekarang masih ada beberapa orang yang
mengakibatkan adanya perubahan cara beranggapan kalau budaya itu dimodifikasi, dll
berkomunikasi dengan teman maupun itu nilainya atau unsur-unsurnya akan berkurang
keluarga? atau mungkin malah merasa hilang, dan merasa
Setiap generasi pasti memiliki cara itu nggak baik. Itu betul karena memang
berkomunikasi yang berbeda-beda. Perubahan pandangan kita tentang kebudayaan bahwa
kebudayaan, cara orang berkomunikasi itu pasti, kebudayaan itu statis, tidak pernah berubah.
itu keniscayaan. Problemnya adalah orang yang Padahal itu pandangan yang sudah lama
usianya lebih tua selalu menganggap bahwa ditinggalkan, yang namanya kebudayaan itu
standar norma yang mereka yakini itu yang pasti berubah pasti bergeser, pasti ada
paling benar, sehingga ketika yang lebih muda dinamikanya, kalau dia itu tidak mengikuti
standar normanya itu berbeda itu dianggap dinamika ya akan ditinggalkan.
sebagai sesuatu yang aneh.
Menurut bapak dengan mudahnya budaya
Apa ada sedikit pengaruh dari budaya yang dari luar yang masuk itu apa membatasi cara
masuk dari luar itu? seseorang untuk berteman?
Indonesia sejak dahulu kala adalah negara yang Iya itu pasti, tidak bisa kita hindari. Dan adanya
sangat menerima nilai-nilai dari luar. Jadi lucu circle itu menurut saya bukan sesuatu yang
kalau misalkan kita ini memang secara genetik buruk. Karena memang circle itu terbentuk dari
sudah akulturasi dari mana-mana terus tiba- kita nyaman sama orang yang mana gitu.
tiba ada yang baru sekarang datang tiba-tiba Mustahil kita nyaman bergaul dengan semua
kita tolak, itu aneh begitu. Efek media itu besar, orang. Adanya circle pertemanan itu bukan
kita ini bukan tipikal orang yang pasif menerima karena adanya pengaruh, tapi ya kenyamanan
pesan media, tapi aktif sebenarnya. Penonton kita dalam berkomunikasi, berteman dengan itu.
kita itu pinter-pinter kok, bukan orang yg tiba-
tiba Korea mengajarkan yang buruk katakanlah
terus kemudian secara perilaku dia akan buruk,
enggak. Enggak seperti itu. Jadi, pengaruh
media itu yang saya percayai itu terbatas. Tidak
signifikan seperti yang orang-orang bayangkan.

Apakah mempengaruhi identitas budaya
yang ada terus jadi bergeser?
Jadi gini, kebudayaan itu pasti bergeser tidak
mungkin kebudayaan itu tidak bergeser. Kalau
kebudayaan tidak bergeser atau tidak
beradaptasi cepat atau lambat dia pasti
punah. Penyebab utama itu bukan Koreanya
tapi kebudayaan kita yang tidak mampu kita
adaptasikan.

1

WAWANCARA EKSKLUSIF Jadi saya nggak pernah melihat itu sebagai
sesuatu yang negatif. Saya melihat itu sebagai
Misal kelompok itu lingkupnya sudah cukup keniscayaan. Kalaupun ada negatifnya adalah
besar, kan memunculkan sikap fanatisme. kita menjadi konsumen atau penikmat semata.
Akhirnya di media sosial antara kubu A dan Jadi yang diuntungkan itu mereka secara
kubu B saling menjatuhkan budaya satu ekonomi. Tapi kalau misalkan kita bisa
sama lain dan menganggap kelompoknya menggunakan globalisasi untuk menyebarkan
lebih baik. Itu bagaimana tanggapannya? nilai-nilai kita itu lebih bagus.
Industri budaya pop memang dari dulu sudah
ada yang namanya perpecahan antarfans. Kalau Secara gak langsung kita sudah ketinggalan
menurut saya nggak masalah, kan cuma adu jauh, apakah bisa dianggap karena
argumentasi aja kecuali kalau sampai berantem semangat kita yg kurang untuk nyebarin atau
fisik gitu baru bermasalah. Berantem nya orang karena orang indonesia pemikirannya terlalu
K-Pop, atau orang yang suka naruto Jepang itu kaku?
kan tidak sampai menimbulkan perpecahan di Kalau dibilang malas itu nggak. Indonesia males
masyarakat. Beda kalau misalkan berantem itu mitos. Yang ingin saya katakan kenapa kita
karena Anies sama Ahok, itu yang bahaya, tapi tidak/belum ini ya dukungan pemerintah kurang
kalau yang gini-gini kan gak ada masalah. sih, tidak jor-joran gitu untuk memang serius ke
ini. Jokowi bilang industri kreatif industri kreatif
Menurut penjelasan bapak tadi, pop culture tapi ya gak jelas juga dukungan Jokowi. Kalau
yang masuk itu bukan suatu hal buruk, saya sih faktor utamanya itu, Korea bisa gini
mungkin ada gak pandangan bapak tentang pemerintahnya superful, dukungan dananya itu
negatifnya dari masuknya budaya-budaya besar ya jadinya bisa meng-global apa yang
luar yang semakin mudah diterima ini? mereka buat. Yang kita lakukan sekarang adalah
Saya orangnya positif. Soalnya gini, kebudayaan bagaimana mendatangkan turis sebanyak-
kita itu udah import. Jadi itu yang harus kita banyaknya ke Indonesia, tapi kita kan tidak
tanamkan. Mayoritas orang yang menganggap pernah mengekspor kebudayaan kita ke luar.
kebudayaan Korea/Barat itu negatif karena
menganggap bahwa kita ini memiliki kebudayaan Reporter: Mahesa Fadhalika, Alda Silvia F
yang otentik. Titik berangkat saya gak gitu, titik
berangkat saya itu sejak awal kebudayaan yang
ada di kita ini adalah kebudayaan import yang
sumbernya dari Asia Selatan (India), Asia Timur
dan Timur Tengah.

2

FEATURE

Mendamba Ria di Tentunya menjadi hal yang sangat
menyenangkan bagi sebagian fandom jika
Balik Eksistensi memiliki koleksi merchandise yang memang
mereka incar meskipun harus mengantongi
Merchandise K-Pop tagihan hingga puluhan juta. Contohnya
mahasiswa Akuntansi 2021, Gilbert saat
MALANG-KAV.10. Era kini, gelombang budaya diwawancarai awak Kavling10 pada (21/11)
Korea menjadi salah satu tren yang melesat di menceritakan bahwa ia mengira-ngira
Indonesia. Pop Korea (K-Pop) sebagai salah satu perhitungannya dalam membeli merchandise
identitasnya, tak luput dari sorotan masyarakat, sejauh ini sebanyak 250 photocard, 26 album, 4
khususnya kawula muda. Jumlah K-popers yang photobook, 2 lightstick, dan tak terlewat juga
semakin melejit sebagai antusias yang luar biasa menonton konser grup favoritnya.
menjadikan segala pernak-pernik berbau K-pop
laris menjadi bagian yang menarik untuk dimiliki. Menjadi K-popers dengan ketertarikan membeli
Beberapa usaha dilakukan untuk menggait berbagai merchandise menjadikan kegemaran ini
berbagai produk yang erat dengan icon grup suatu hal yang tidak murah. Diperparah lagi
yang diminati. dengan kurun waktu yang berdekatan seringkali
grup-grup K-pop mengadakan comeback secara
Selain itu, K-popers juga menjadikan bersamaan. Sebagai K-popers yang
merchandise seakan menjadi syarat untuk dibeli multifandom, biaya yang mereka keluarkan untuk
ketika menyukai grup tertentu, “Kurang lengkap mendukung grup kesukaan mereka tentu semakin
kalo ga beli,” ujar Chaca mahasiswa Sosiologi banyak. Ada yang memilih untuk berhemat.
2019. Photocard, photobook, album, lightstick,
poster, season greetings, boneka dan gantungan “Kalau aku pribadi tipe orang yang pelit buat
kunci menjadi beberapa contoh yang ‘menarik’ hal-hal yang lain. Jarang beli baju, jarang
dimiliki di antara banyaknya pernak-pernik lain. banget shopping, sehari bisa cuma makan sekali
dua kali dan itu pun enggak yang mahal beli di
mall atau go-food, palingan cuman nasi goreng,”
tutur mahasiswa Ilkom 2021 saat diwawancarai
awak Kavling10 pada (19/11).

3

FEATURE Apalagi biasanya GO GO (Grup order, RED) itu
ada war photocard yang murah nah terus kita
Ada yang memilih untuk menabung, membuka dapet itu menjadi kebanggaan tersendiri. Tapi
online shop, dan membuka jasa titip konser ya balik lagi, habis diunboxing ngerasa ngapain
seperti dijelaskan oleh Thrasha mahasiswa ya gue beli yang beginian mana udah banyak
Sastra Jepang 2018. Ada pula yang bingung banget lagi,” ujar Gilbert.
dan lebih memilih untuk membuka bisnis kecil-
kecilan untuk mendapatkan uangnya. Sedikit informasi dari sejumlah wawancara yang
dilakukan, jumlah penggemar k-pop di
“Jujur ya aku enggak tau ini sebenarnya uang lingkungan kampus UB bisa dikatakan cukup
darimana kaya kalau aku pengen itu pasti ada banyak.
aja ntah darimana uangnya. Tapi biasanya aku
menyisihkan uang jajan, jual aplikasi premium, “Kalau menurut aku ada banyak banget. Kenapa
jasa hapus akun, dan jualin photocard lama,” karena aku beberapa kali itu sering ketemu
dijelaskan oleh Gilbert. orang-orang di UB yang dia tuh di tasnya ada
printilan k-pop terus ada foto-foto atau mereka
Membeli merchandise merupakan suatu hal yang terang-terangan ngomong kalau suka
yang melegakan untuk dilakukan. Hal yang sama grup ini grup itu gitu karena dari temen
paling lumrah dilakukan yaitu memamerkan sekelasku di semester tiga aja ini hampir
barang K-pop yang mereka punya dengan setengahnya tuh suka k-pop gitu,” ujar salah
menjadikannya gantungan kunci, menampilkan satu mahasiswa Ilmu Komunikasi.
photocard di binder atau dihias dalam akrilik
kemudian dijadikan hiasan tas, membawa
merchandise yang dimiliki untuk teman
perjalanan atau sekadar menjadi sebuah objek
konten di lokasi yang lucu. Akan tetapi, hal yang
lumrah pula jika kebanyakan K-popers lebih
memilih menyimpan merchandisenya untuk
menjadi sebuah pajangan cantik di meja
belajar. Dikhawatirkan barang kesayangan
terutama jika memiliki harga fantastis akan
menjadi hal yang disesali jika ditujukan pada
dunia luar.

Nyatanya pembelian merchandise tidak selalu
dianggap menyenangkan hingga akhir. Seiring
berjalannya waktu rasa bosan terhadap barang
yang dimiliki atau bahkan merasa menyesal
terhadap tindakan sebelumnya menjadi perihal
yang dapat dimaklumi khususnya bagi istilah
orang yang suka ‘lapar mata’.

“Ngerasa nyesel itu kayaknya emang selalu
dialami setiap selesai beli merch K-pop karena
kesenangannya cuma 5 menit doang. Unboxing
terus happy, habis itu disimpan, terus gak tau
lagi gimana. Tapi ngerasa excited tuh waktu
nyari barangnya, nunggu barang datang itu ada
sensasi tersendiri.

4

FEATURE

Fakta tersebut juga dibenarkan oleh Thrasha selaku mahasiswa Sastra Jepang, yang merasa bahwa
berdasarkan cuitan yang dilihat di ubmenfess, jumlah K-popers yang ada di UB terbilang banyak.
Ubmenfess sendiri merupakan platform untuk bertukar informasi bagi kalangan mahasiswa UB yang
beberapa diantaranya memanfaatkan untuk bertukar informasi dengan sesama K-popers dalam hal
menonton konser atau mencari mahasiswa dengan fandom yang sama.
Selain itu, ada berbagai fandom yang diikuti oleh mahasiswa UB seperti, Blink, NCTzen, Stay, Army, Once,
Midzy, dan lain sebagainya. Tak jarang juga dari mereka ada yang memutuskan untuk membuat semacam
circle khusus K-popers. Thrasha menjelaskan bahwasannya di lingkup jurusannya ada komunitas yang
isinya beranggotakan para K-popers.
Meskipun demikian, keberadaan dari k-popers ini tidak serta merta bisa diterima di lingkungan kampus.
Ada beberapa pihak yang cenderung memberikan komentar negatif kepada kalangan K-popers,
contohnya saja di base ubmenfess. Memang tindakan tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Seringkali
dijumpai beberapa fans K-pop yang terlalu fanatik kepada idolanya, sehingga beberapa tindakan yang
dilakukan cenderung berlebihan. Namun, masih banyak juga pihak-pihak yang menghargai hobi dan apa
yang disukai oleh orang lain.
“Kalau di Sastra Jepang gaada sih stigma-stigma yang kayak negatif gitu, jadi disini kita lebih kayak ke
urusan pribadi masing-masing aja sih. Saling menghargai,” ungkap mahasiswa Sastra Jepang 2018 saat
diwawancarai awak Kavling10 pada (20/11).

Penulis : Jihan Nabilah Yusmi, Marisa Kusumawati
Editor : Alda Silvia Fatmawati

5

FEATURE

MENGINTIP DINAMIKA WIRAUSAHA DAN
'MUSIM KOREA' YANG SEDANG SUBUR-

SUBURNYA

MALANG-KAV10. Kegiatan berwirausaha Selain dari mudahnya akses yang diperoleh,
menjadi satu dari sekian banyak hal lain yang Elizabeth juga menyebutkan bahwa rentang usia
terus didorong perkembangannya oleh penikmat K-Pop dan hal-hal berbau Korea
pemerintah Indonesia. Tentunya hal ini demi Selatan lain yang bersifat umum turut menjadi
perkembangan ekonomi yang lebih baik, kekuatan yang membantunya untuk terus
terutama bagi generasi muda sebagai pelaku menjalankan aktivitas wirausaha saat ini. Dengan
utama angkatan kerja. Rasanya tak lengkap begitu, jelas banyak dan menyeluruh pula target
ketika menyebut generasi muda, alias Gen-Z pasar yang bisa ia dapatkan.
tanpa menyinggung soal kebiasaan dan hobi
mereka yang saat ini tengah berada dalam “Arena K-Pop dan per-Koreaan itu kan bisa diikuti
euforia bagi apapun yang berasal dari negara oleh semua kalangan ya. Dari yang SD, SMP,
Asia Timur, seperti Korea Selatan. SMA, dan seterusnya itu tuh in to (berminat, RED.)
buat tahu K-Pop, gitu,” tambahnya kemudian.
Korean wave, atau yang lebih mudahnya
dimaknai sebagai fenomena budaya serba Pernyataan Elizabeth rupaya seiras dengan yang
Korsel yang melembaga saat ini secara tidak dipaparkan oleh Radityo Putro Handrito, SE., MM.
langsung memengaruhi berbagai aspek selaku dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas
kehidupan yang kita temui sehari-hari. Hal ini Brawijaya. Dalam pengamatannya, beliau
dirasakan khususnya bagi para Gen-Z, yaitu menyebutkan bahwa salah satu hal positif dari
mereka yang saat ini berkisar memasuki usia datangnya Korean Wave ini adalah meningkatnya
remaja hingga usia 20-an. Pada akhirnya, kemampuan dan kreativitas para pelaku usaha,
timbul berbagai dampak yang secara langsung sebab hal tersebut menjadikan jenis usaha yang
maupun tidak menyinggung soal bagaimana saat ini berseliweran di tengah masyarakat bisa
dinamika kewirausahaan di era gempuran Gen- beraneka ragam bentuknya.
Z saat ini, termasuk di dalamnya adalah faktor-
faktor penyebab yang turut andil dalam “..yang dilakukan oleh para wirausaha yang ada
perkembangannya. di Indonesia dengan adanya Korean Wave itu
sebetulnya adalah hal wajar, karena kan seorang
Keuntungan yang Didapat produsen yang mengikuti keinginan pasar,”
Saya berbincang dengan Elizabeth Leony, tambah Radityo.
salah seorang mahasiswa Universitas Brawijaya
semester pertama yang turut menjadi pelaku Dengan begitu, Korean Wave yang menjadi
usaha karena ketertarikannya terhadap hal-hal budaya populer akhir-akhir ini turut meningkatkan
yang berbau Korea Selatan. Dalam Brand Awareness bagi setiap pelaku usaha. Hal
paparannya, Korean Wave dianggap ini mau tidak mau mendorong para pelaku usaha
mempermudah aksesnya dalam berwirausaha, dan konsumen untuk terus menyesuaikan dengan
karena peran internet yang kian masif sejauh situasi secara berkala.
ini.

“Hal-hal yang berbau Korea (Selatan, RED.) ini
gampang untuk didapatkan. Dari internet, dari
Instagramnya mereka, dari update-nya mereka
kan banyak juga,” terang Elizabeth.

6

Ketahanan Usaha FEATURE
Sebagaimana hal yang menjadi sebuah tren di
waktu-waktu sebelumnya, bapak Radityo selaku Karena dari fakta yang ada, dari orang sekitar
narasumber dan dosen FEB UB menerangkan dari temen-temenku nih contohnya, mereka
bahwa keadaan ini bersifat seasonal. Itu artinya, kalau udah terkait dengan idola mereka itu juga
‘musim Korea Selatan’ yang menjamur dan rela berkorban uang banyak buat itu. Jadi
digandrungi banyak kalangan saat ini bisa saja selama masih ada fans fanatik bisnis kayak gini
hanya bertahan dalam waktu-waktu tertentu. ga bakal berakhir sih,” sanggah Elizabeth.

“Pasti nanti 20 tahun ke depan akan ada waves Dalam upaya membuat usaha yang ada tetap
dari mana-mana lagi. Tidak hanya Korean Wave bertahan maka setiap pelaku usaha juga perlu
saja, jika kembali mungkin (seperti, RED.) 20 menerapkan dan memperhitungkan beberapa
tahun yang lalu itu ada Japanese Wave. Lalu di hal serta fokus pada kualitas produk yang
awal tahun 90-an ada American Waves,” jelas diproduksi.
Radityo.
Peluang Besar yang Berbuah dari Tren
Menariknya, Elizabeth Leony membeberkan Fenomena ini mengingatkan saya akan satu hal.
Adanya Korean Wave digunakan para pelaku
pandangan yang berbeda. Baginya, Korean usaha sebagai strategi pemasaran untuk
memperluas jangkauan ke para calon konsumen
Wave berpeluang untuk terus berjalan dalam sekaligus meningkatkan jumlah pembeli untuk
produk mereka. Hal ini persis seperti yang
jangka waktu panjang. Menurutnya hal ini terlihat dari produk-produk asal Indonesia yang
menggandeng figur publik dari Korea Selatan
dikarenakan konsep dari Korean Wave sendiri untuk mencapai target serta branding yang
diinginkan.
akan mengalami ‘regenerasi’ yang
“Di Twitter kan banyak tuh ada diskusi korea
berkemungkinan semakin menarik minat juga kemudian iklannya ditumpangi. Ya fine-fine
saja,” tambah Radityo saat menanggapi
antusias masyarakat lainnya. fenomena pemasaran produk berbau Korea
Selatan di beberapa media sosial kawakan.

Selain dari ruang lingkup wirausaha secara
garis besar, dalam lingkup kampus pun tingkat
pembelian terhadap hal ini mengalami
peningkatan. Seperti yang disebutkan Elizabeth
bahwasanya banyak dari teman-teman
mahasiswa yang awalnya tidak melihat peluang
keuntungan dari Korean Wave kemudian justru
menjadi bagian dari pelaku usaha karena
tingginya minat pembelian. Ia juga
menyebutkan salah satu faktornya ialah adanya
jumlah penggemar yang kian meningkat dari
waktu ke waktu.

7

FEATURE

Seperti yang dijelaskan Elizabeth tentang Menanggapi dinamika perekonomian terkait
seorang kawannya yang sebenarnya tidak terlalu dengan wirausaha ini terdapat pesan dan PR
berminat dengan pengaruh yang ditimbulkan bagi seluruh bangsa Indonesia termasuk dalam
Korean Wave, tapi memanfaatkan euforia melakukan penyesuaian demi penyesuaian agar
tersebut untuk menarik keuntungan.. “Kayak para pengusaha tersebut dapat bertahan dalam
temenku yang “oh kayak kekoreaan itu ada beberapa tahun dan periode kedepan.
cuannya ya” terus ikut-ikutan, coba mendalami,
akhirnya jualan tentang korea-koreaan,” terang “Yang lebih penting sebetulnya jika Korean Wave
Elizabeth dalam ceritanya. bisa dalam level internasional, maka kita sebagai
bangsa indonesia sebisa mungkin juga
Sudut Pandang Bidang Ekonomi mewujudkan indonesian waves di negara lain.
Gelombang budaya Korea Selatan akhir-akhir ini Bukan berarti Korea, Korea terus. Jepang, Jepang
mulai menunjukkan dampaknya pada terus,” tutup Riyanto.
perekonomian sebagian kecil masyarakat yang
memanfaatkan komunitas pengikut Korean Wave. Harapan ini tentunya dilakukan dengan adanya
Dengan adanya Korean Wave maka semakin pertimbangan dan mengomunikasikan, dan
banyak muncul pelaku usaha baru dengan varian membuat nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang
baru yang semakin beragam dari periode menarik agar bisa dikenal di kancah
sebelumnya. Kondisi ini tentu saja semakin internasional. Saya akan sepakat jika hal tersebut
menyemarakkan kondisi Indonesia terutama bagi juga menjadi sesuatu yang dipikirkan oleh semua
pengusaha-pengusaha kecil khususnya orang, bukan hanya dari para pelaku wirausaha,
mahasiswa dan pelajar lantaran proses dan tapi juga dari kacamata konsumen, pemerintah,
aksesnya yang jauh lebih mudah. hingga akademisi.

Penulis : Wahyu Rafianti Fitri

Editor : Alifiah Nurul Izzah

8

OPINI

K-Pop atau Tidak Sama Sekali

Penulis: Irham Kinanto

K-pop merupakan sebuah trend yang sudah
cukup lama dikenal para gen-z. Pastinya sudah
banyak diantara kita semua yang sudah terkena
demam K-pop atau bahkan teman sekitar kita
yang sudah mulai menyukai K-pop.

Padahal ada saja di antara kita yang berjanji
tidak akan menyukai K-pop karena budayanya
berbeda serta musik yang dimainkan cukup
asing atau berbeda dengan musik barat pada
umumnya. Namun, pastinya kemajuan teknologi
di era globalisasi ini membuat informasi cepat
diterima dan mudah bagi kita juga untuk
beradaptasi dengan budaya lain, seperti hal
nya dengan K-pop.

Dari munculnya suatu trend budaya yang ada
pastinya terdapat fans dan haters nya masing-
masing. Setiap fans dan haters tentu memiliki
level kegemaran atau kebencian mereka
terhadap hal tersebut.

Untuk para haters mungkin berpendapat bahwa
K-pop tidak cocok dengan budaya yang biasa
ditanam dalam dunia hiburan dimana
sekumpulan pria atau yang bisa disebut
boyband cenderung kurang maskulin dengan
tarian serta gaya berpakaian mereka.

Lagu yang dihasilkan dari K-pop juga memiliki
bahasa yang sulit dimengerti karena lebih
banyak orang yang terbiasa dengan lagu barat
berbahasa inggris yang merupakan bahasa
dunia. Para haters ini beberapa kali
mengujarkan kebencian mereka terhadap K-
pop secara berlebihan. Bahkan ada juga
beberapa dari mereka mengujarkan ucapan
rasisme terhadap budaya Korea ini.

Para fans fanatik K-pop pastinya tidak
menerima idola mereka dibully sekeras apapun.
Mereka rela mengeluarkan uang demi
memenuhi barang-barang yang dapat mereka
koleksi dari idolanya seperti baju, jaket, album,
dan lain-lain.

9

OPINI

Apakah hal tersebut lumrah dalam dunia Pada intinya memanglah hiburan banyak dan
perfanatikan? Tentu jelas. Tetapi bukan berarti bukan hanyalah K-pop. Setiap orang memiliki
mereka menghabiskan seluruh uang mereka alasan untuk menyukai suatu hal yang mereka
hanya untuk kebutuhan yang bisa dibilang suka. Jangan juga kita membenci orang karena
tingkatannya tersier atau hal paling akhir untuk hal yang dia suka tidak sama dengan apa yang
dipenuhi dalam kehidupannya. kita suka.

Hiburan memanglah banyak untuk didapat Kita harus tetap menjadi manusia modern yang
ataupun dicari, tetapi jika memang suka ya tidak seharusnya bisa beradaptasi dan menerima
bisa kita sembunyikan lagi. Mungkin dengan suatu budaya dengan baik serta mengambil
mereka menonton idola K-pop, mereka merasa hikmah-hikmah yang ada di dalamnya.
terhibur seakan masalah di dunia sudahlah
terlewat begitu saja. Ketertarikan kita juga jangan sampai mendorong
kita untuk jauh dari kata nasionalis atau bahkan
Sangatlah mungkin bagi mereka untuk terpaku agamis. Karena pada dasarnya di era globalisasi
dalam K-pop, tetapi bukan berarti kebanyakan ini semua informasi sangatlah mudah untuk
dari mereka melupakan kewajiban sebagai didapat serta diaplikasikan dalam kehidupan
manusia yaitu beribadah, bersosialisasi, bahkan kita.
memiliki jiwa nasionalis.

Bahkan sudah banyak kita lihat para K-popers
melakukan penggalangan dana atau
menjalankan sebuah meet up sebagai wadah
mereka dalam bersosialisasi.

10

FEATURE

Fans K-Pop Ibarat Sekeping Koin

Sebagai fans K-Pop, pernah nggak sih kalian Menurut Adilla Sekar (20) Fakultas Ilmu Budaya
merasa down atau dikucilkan karena orang-orang (FIB) angkatan 202 yang juga merupakan K-
sekitar atau netizen yang nggak sama sekali Popers, tidak semua lagu yang dibawakan idol
kalian kenal menjelek-jelekkan hobi dan Korea berceritakan tentang percintaan dan lagu
kegemaranmu yang berbau-bau Korea? Bahkan, tersebut relate dengan kondisi yang sedang
nggak sedikit orang awam yang menganggap dialami oleh fans K-Pop.
fans K-Pop atau K-Popers itu alay dan lebay.
“Kalau dari aku pribadi, aku kan udah lama suka
Kadang para fans sampai heran kenapa banyak Korea, positif yang aku dapat dari mereka lebih ke
banget orang yang selalu menganggap negatif arah mereka salah satu alasan aku nulis, nulis yang
kegemaran ini. Padahal nggak selamanya ngefans di luar penelitian.”
dengan aktor/aktris dan budaya Korea itu negatif.
Adilla juga melihat perjuangan para idolanya yang
Ya, asalkan tidak terlalu fanatik saja. Bagi bisa sampai di titik ini yaitu debut mereka hingga
sebagian K-Popers mereka merasa mendapat Go Internasional di usia yang terbilang cukup
dampak positif dengan hal tersebut. muda. “Aku kadang kayak, oh iya aku harus belajar
gini gini gini,” ujar Adilla.
“Yah namanya juga manusia punya selera yang
beda-beda, saya suka K-Pop karena saya suka. Salah satu bukti nyatanya yaitu Idol Group BTS
Menurut saya industri K-Pop memiliki lagu yang dan Blackpink yang berasal dari agensi kecil yang
keren dan enak didengar, juga wajah tampan dan kurang diperhitungkan bisa sampai menembus
cantik dari penyanyinya,” menurut Ananda Aulia pasaran Amerika. Nggak sedikit haters yang
salah satu K-Popers (23) asal Jakarta. awalnya pesimis dengan pencapaian dua Idol
Group tersebut. Tapi kini mereka berhasil
Sebagian K-Popers menganggap, lagu-lagu yang membuktikan bahwa dengan usaha dan kerja
dibawakan idol favorit mereka ini memberikan keras serta disiplin yang tinggi maka kesuksesan
dampak positif yang entah nyata atau tidak. akan menyertai.
Lewat lagu-lagu yang dibawakan tersebut, K-
Popers menjadi percaya diri karena mengajarkan Selain itu, K-Pop juga menjadi wadah bagi
untuk mencintai diri sendiri dan tidak boleh seseorang untuk menambah teman. Fandom dari
merasa minder dengan kekurangan yang dimiliki. sebuah idol itu biasanya memiliki lingkup yang
Atau bahasa kerennya self love. besar dan cukup solid.

11

FEATURE

Sebut saja ARMY alias sebutan untuk Akhirnya orang-orang penasaran gmn sih rasanya Source: Canva
penggemarnya BTS yang kini jumlahnya hampir topokki, kimbap, sampai soju pun itu kalau di indo
mencapai 18 juta yang tersebar di beberapa itu ada versi halalnya,” ujar Ayu sebagai Dosen
negara di seluruh dunia. Itu baru jumlah fans BTS, Sosiologi yang cukup mengamati perubahan gaya
belum lagi jumlah fans Blackpink, TWICE, EXO, dan hidup masyarakat.
lain sebagainya. Terbayang bukan sebanyak apa Sebetulnya, dengan tren-tren Korea tersebut
jumlah mereka jika disatukan? dapat membuka peluang bisnis buat orang-orang
Indonesia. Contohnya seperti kuliner Korea, yang
Berdasarkan keterangan yang saya peroleh dari punya kuliner Korea di sini itu kebanyakan juga
salah satu K-Popers, mereka dikenal sebagai fans bukan orang Korea, orang Indonesia itu sendiri.
yang loyal dan royal. Makanya, seorang fans K- Tidak hanya itu, bagi pelajar dan mahasiswa pun
Pop merasa senang jika bisa bertemu atau bahkan ada kecenderungan untuk mempelajari Bahasa
berteman dengan sesama penyuka K-Pop. Korea.
Terkadang, fans K-Pop merasa senasib kalau
banyak haters yang memandang negatif Namun, apakah semua fans K-Pop itu fanatik?
kegemaran mereka. Saat fans K-Pop bertemu Tidak. Tidak semua K-Popers itu fanatik,
atau berkumpul, topik yang mereka bahas tergantung personalnya saja. Fans K-Pop menjadi
biasanya apa yang sedang terjadi dengan salah satu unsur di media sosial yang dapat
fandom yang mereka sukai. Karena mereka menggerakkan media sosial secara besar-
memiliki kegemaran yang sama, tak heran mereka besaran.
nyambung. Bahkan ada juga sesama fans belum
pernah bertatap muka karena mereka hanya
bertemu melalui media sosial, tetapi sudah sangat
akrab.

“Misal aku, aku punya teman yang sama suka
treasure, kita satu kelas. Kadang kalo kita ketemu
ya ngobrolnya tentang treasure ada 2 yang keluar,
dari 12 jadi 10. Sedihnya gimana, kedepannya
gimana. Atau sekedar bertanya kapan mereka
akan konser,” ujar Adilla.

Ketertarikan yang besar dari masyarakat Indonesia
untuk mengonsumsi kuliner dari Korea juga cukup
besar. Faktanya dapat dilihat restoran Korea
sudah menjamur di Indonesia yang mengalahkan
restoran Jepang yang sedari dulu sebelum
booming Korea-Koreaan sejak dulu. Tetapi tak
dapat dipungkiri hal tersebut dipengaruhi lewat K-
Drama. Biasanya orang-orang Indonesia kdi
sinetron kalau sarapan, ya, nasi pecel atau nasi
uduk. Berbeda dengan orang-orang di K-Drama
yang kegiatan sarapannya dengan roti atau
makanan lokal mereka yang tidak ditemui di
Indonesia.

“Kalau penggambaran visualnya orang korea,
mereka bener-bener nge-shoot makanan lokal
mereka, dan si tokoh ini makannya bener-bener
lahap banget.

12

FEATURE


Bagaimana tidak, beberapa waktu lalu Indonesia Namun, setiap sesuatu yang terjadi di dunia ini
berduka karena peristiwa Kanjuruhan. Fans BTS tentu ada baik dan buruknya. Tak jarang kita lihat
mengadakan galang dana yang totalnya fans K-Pop war dengan netizen atau bahkan war
mencapai 410 juta dalam dua hari. dengan sesama saudara sebangsa untuk
membela idolanya yang bahkan idolanya pun
Jumlah yang fantastis bukan untuk sekelas fans. nggak tahu mereka itu siapa.
Tak hanya itu, saat BTS berkolaborasi dengan
MCD, outlet MCD di beberapa daerah cukup Permasalahan seperti ini cukup sepele. Biasanya
kacau dan merugikan Gojek dimana antrean di salah satu fandom menuding idol lain melakukan
MCD cukup panjang dan terjadi kericuhan. Para plagiasi terhadap idolnya. Kemudian, fandom
ARMY tak segan melakukan galang dana untuk dari idol yang dituduh tidak terima, terjadilah
Gojek yang mengalami kerugian atas kejadian debat argumen untuk saling bela di media sosial.
tersebut. Fandom dari idol yang dituduh pun tidak terima
jika ada fakta bahwa idol sebelah lebih baik atau
“Jaman-jaman Omnibus Law, mereka yaitu fans bahkan sampai mendapatkan award. Biasanya,
K-Pop ikutan ngethread. Dalam sekali mereka war tersebut terjadi karena adanya oknum atau
ngetweet langsung trending,” ujar Adilla. provokator yang memancing.

Dari informasi yang didapat, ada banyak hal Lagi-lagi, tidak semua fans K-Pop arogan jika
positif yang bisa diambil dan dicontoh dari idolnya disenggol. Masih ada banyak fans K-Pop
culture Korea ini seperti perjuangan para idol yang menyikapi hal ini dengan pikiran terbuka.
untuk debut dan menembus pasaran dunia. Untuk Artinya, memandang seorang K-Popers harus
mencapai itu bukanlah hal yang mudah, butuh seperti memandang sekeping koin, sisi baik dan
usaha, kerja keras, disiplin, dan etos kerja yang buruknya. Tidak melihat sisi baiknya secara
tinggi. berlebihan serta sebaliknya.

Penulis: Mahesa Fadhalika Ninganti Source: Canva
Editor : Alda Silvia Fatmawati

13

OPINI

Source: Unsplash

P ada malam tanpa hujan dan langit begitu “Memangnya kamu tahu romantisme itu apa?”
cerah, seorang kawan berkunjung ke rumah.
Saya sedang menulis waktu itu. Kucegah ia yang “Tidak! Aku tidak tahu romantisme itu apa dan
mulai nampak mau bercerita. Karena saya bagaimana. Tapi rasanya tepat menyebut itu
sebenarnya menutup kunjungan saat sedang romantisme.”
menulis. Ia tidak datang di waktu yang tepat.
Sampai beberapa saat, saat saya selesai menulis, “Jadi kamu menyebut itu berdasarkan
ia saya persila untuk bercerita. perasaanmu saja?”

Rupanya yang ia ceritakan adalah “Iya memang demikian. Segala hal yang
pengalamannya membaca sebuah komik Korea. diperjuangkan oleh manusia tanpa mengharap
“Jadi kisahnya adalah sebuah geng di sebuah dan mendapatkan apa pun dari apa yang ia
kota, diserang oleh geng lain yang memiliki perjuangkan disebut romantisme. Seperti cinta,
kekuatan dan kemampuan yang melebihi geng tidak perlu ada alasan atau pertanyaan atas hal
tadi,” katanya. “Lantas geng yang diserang itu itu. Romantisme adalah cinta, sebuah perjuangan
kalah?” tanyaku. “Belum, belum sampai sana aku dengan ketulusan,” ia menjawab dengan
membaca,” jawabnya. “Lantas?” bersemangat atas keberhasilannya berpikir.

“Aku heran, mengapa anggota geng yang “Omong kosong dengan ketulusan, pasti ada
diserang itu begitu rela mempertahankan daerah maunya.”
dan gengnya, padahal itu semua tidak
memberikan apa pun dalam kehidupannya, dan “Hanya orang-orang yang tidak mengerti cinta
justru membuat mereka babak belur dipukuli yang tidak tahu arti ketulusan.”
lawan,” katanya selanjutnya.
“Saranku kau banyak membaca perihal aliran
“Jadi itu yang kamu permasalahkan?” romantisme, supaya tidak asal menyebut,” kataku
menutup.
“Iya, itu. Bagaimana bisa seseorang membela
mati-matian terhadap hal yang sesungguhnya Ia yang seorang wibu akut itu akhirnya
tidak memberi apa pun pada dirinya. Tidak berpamitan. Sambil jalan keluar ia masih
mungkin itu fanatisme. Fanatisme itu selalu nggeremeng bahwa gagasannya adalah
diiringi oleh hal-hal yang memenuhi tujuan, entah kebenaran tiada tara. Sampai ia benar-benar
itu politik, ekonomi, status, atau setidaknya hal itu hilang dari pandangan saya baru menutup
bisa dinikmati. Tapi ini sungguh berbeda.” gerbang. Lalu masuk dan menutup pintu, kembali
ke kamar dan menghadap laptop. Lantas saya
Lantas hening. Suara jangkrik di pekarangan yang akhirnya bergumam, "Oala, asu... asuuu."
rumah terdengar bersahutan. Percakapan tadi membuat saya ingin menulis
lagi.
“Romantisme! Itu namanya romantisme,” katanya
mengusir keheningan.

14

INFOGRAFIS

Transformasi Kiblat Budaya
Indonesia di Era 5.0

15

Source: YouTube Minoru Chise

FEATURE

Sehari Bersama VTuber:
Bukan Sembarang Karakter Anime

MALANG–KAV.10 Kalau kata Maslow, puncak Begitulah, saya dan Kak Miru mulai berbincang
tertinggi dari segitiga kebutuhan manusia ngalor ngidul tentang virtual YouTuber beserta
adalah aktualisasi diri. Yaitu saat seseorang lika-likunya. Alih-alih wawancara, kami justru
menyadari penuh akan potensinya, ia bisa seperti dua orang wibu biasa yang tengah
melakukan apa saja yang ia mau. Dan bagi Kak membicarakan hal-hal wibu biasa. Saking
Miru salah satunya ialah dengan menjadi anime. asyiknya.

Kala itu malam Senin (13/11) yang untungnya Mula-mula
tidak mendung. Saya duduk di meja salah satu
kedai kopi yang unik di daerah Soekarno-Hatta. Apabila ditelusuri, awal kemunculan virtual
Kanan-kiri dinding kafe dipenuhi rak berisi YouTuber sendiri memiliki sejarah yang cukup
ratusan judul manga yang tersusun rapi, juga panjang. Barangkali bisa jadi artikel jurnal.
beberapa pajangan action figure. Vibe-nya Singkatnya, fenomena tersebut berawal dari
begitu kental akan budaya jejepangan. Sembari kehadiran pionir idola virtual yang agaknya tidak
menanti narasumber saya tiba, saya bawa seri asing di kalangan wibu veteran, Hatsune Miku.
pertama dari komik Candy Candy ke dalam Istilah “virtual idol” pun mulai diperkenalkan di
pangkuan. tahun 2009 dalam Otaku Encyclopedia karya
Galbraith, yang didefinisikan sebagai “seorang
Belum banyak halaman sempat terbaca, rupanya idola yang hanya ada di dalam ranah digital”.
sosok itu sudah datang. Segera saja ia menyapa
ramah dan memperkenalkan diri. Di tahun 2016, sosok virtual YouTuber pertama di
dunia asal Jepang muncul bernama Kizuna Ai.
Suaranya terdengar lebih dewasa. Tak kekanak- Zaman terus bergulir. Agensi-agensi mulai
kanakan seperti saat pertama kali saya dengar berdiri. VTuber independen bermunculan.
di siaran.
Kini, keberadaan VTuber bukan lagi sesuatu yang
“Hai, nama aku Miru,” ujarnya. “Dan di sini aku langka, melainkan sebuah tren yang tersebar ke
sebagai salah satu VTuber.” seluruh penjuru dunia.

16

FEATURE “Orang-orang biasanya bisa bikin sendiri, tapi
karena aku nggak bisa gambar dan nggak bisa
Khususnya bagi para wibu atau mereka yang gitu-gitu, jadi aku harus commiss atau pesan
sekadar gemar terhadap jejepangan. gambar dari orang lain dan itu juga perlu
waktu, tenaga, dan uang gitu, kan,” tuturnya.
Demikian pula dengan Kak Miru, kesukaannya
terhadap anime-lah yang kemudian membawa Sementara untuk perangkat yang diperlukan
gadis tersebut mengenal dunia VTuber. Ia ingat sendiri sebetulnya tidak terlalu neko-neko.
sosok yang paling membuatnya tertarik saat itu Device yang digunakan bisa berupa komputer
ialah Mythia Bartford, seorang VTuber asal atau laptop yang dilengkapi dengan aplikasi
Indonesia dengan karakter vampir yang pergi pendukung aktivitas streaming, seperti OBS
ke dunia manusia untuk menjadi penyanyi. Studio dan VTube Studio (jangan khawatir,
saya juga bingung saat dijelaskan pertama
Pesona Mythia tak pelak berhasil membius kali).
banyak orang, atau setidaknya enam ratus ribu
lebih pelanggan saluran YouTube-nya. Pada VTuber sendiri bukanlah komunitas yang kecil.
Desember 2021, Kak Miru memutuskan untuk Meskipun belajar secara otodidak, Kak Miru
menjadi seorang VTuber pula, mengikuti jejak banyak dibantu oleh teman-teman sesamanya
sang vampir idola. perihal serba-serbi menjadi manusia 2D. Ia
mengaku proses menjelang debut tersebut
Ia kemudian bercerita tentang riweuh-nya saat memakan waktu sekitar satu bulan dan
pertama kali bertekad menekuni dunia itu. menghabiskan modal kisaran 1,5 juta rupiah.
Menurutnya, ada banyak persiapan yang mesti
dilalui sebelum karakter VTuber akhirnya bisa Januari 2022, akhirnya channel Minoru Chise
debut. Mulai dari konsep karakter, kesediaan Ch. lahir di platform YouTube. Sosok gadis kecil
perangkat yang mendukung, hingga yang digambarkan berambut merah jambu itu
perencanaan konten. debut melalui siaran langsung pertamanya di
bulan Juli. Belum genap setahun, pengikutnya
Konsep karakter yang dimaksud meliputi kini telah mencapai angka 400 di YouTube dan
background story, perwatakan, serta 1.000 di Twitter.
penampilan visual dari karakter yang
diinginkan. Beruang Mencari Cinta

Untuk bisa membuat karakter yang bisa Lantas, bagaimana sih karakter yang dibuat
bergerak, tidak hanya memerlukan desain oleh Kak Miru?
karakter saja, tetapi juga harus melalui proses
rigging supaya gambar karakter dapat Dia ketawa sambil tersipu ketika ditanya
mengikuti pergerakan kita secara langsung demikian. Setelah menyeruput thai tea-nya, ia
atau yang biasa disebut Live 2D (L2D). mulai berkisah. Dahulu, Minoru Chise adalah
seekor beruang yang hidup di hutan. Suatu hari,
si beruang madu bermain terlalu jauh ke tepi
hutan. Ia bertemu sekelompok manusia.

Namun, manusia-manusia tersebut tampak
berbeda dari yang sering ditemui di hutan.
Mereka tidak sedang berburu, melainkan
bercengkrama dengan satu sama lain.

Si beruang madu mengimpikan kehangatan
yang ada di antara mereka. Ia berharap suatu
saat nanti menjadi seorang manusia dan
mencari cinta dari banyak orang di sekitarnya.
Rupanya, permohonan si beruang madu itu
didengar.

17

FEATURE

Dalam semalam, ia berubah menjadi seorang Di samping itu, menjadi VTuber indie
gadis kecil pecinta croissant dengan rambut membuatnya terbebas dari tekanan. Ia tidak
pink yang dikepang dua. Minoru Chise perlu khawatir dikejar target maupun jadwal
namanya. stream yang terlalu padat. Jadi fleksibel saja.

“Inspirasi awalnya aku memilih beruang itu “Aku streaming buat have fun. Jadi nggak
karena… lucu aja,” ujarnya geli. kepikiran buat mikirin cuan. Dapet berapa pun,
terserah,” tuturnya.
Kegiatan Minoru Chise saat streaming pun
bermacam-macam. Ia lebih suka main game Minoru Chise tidak terburu-buru dalam
jadul, seperti Harvest Moon, Undertale, atau Ib. perjalanannya mencari cinta. Ia menikmati
Selain bernostalgia, game-game semacam itu prosesnya merintis menjadi virtual YouTuber
tidak terlalu berat untuk perangkat yang ia selama ini. “Aku bahkan udah kepikiran kalau
pakai. nanti mau graduate dari dunia VTuber, aku bisa
bilang ‘terima kasih buat para Bauwang
Tak jarang, Minoru Chise juga melakukan (sebutan penggemar Minoru), aku udah
streaming untuk sekadar mengobrol dengan mendapat cinta yang cukup banyak dari
para pengikut. Viewers di channel YouTube-nya kalian!’”.
sendiri berada di rentang 75 hingga 300
penonton untuk setiap video live. Jumlah yang Menolak Doxxing dan Diremehkan
lumayan mengingat akun siluman beruang
madu virtual itu masih berkembang dan Mendengar cerita Kak Miru, saya jadi
terhitung baru. penasaran perihal mengapa ia memilih jalan
menjadi virtual YouTuber alih-alih YouTuber
Menurutnya, asalkan ada device yang memadai biasa pada umumnya.
dan sambungan internet yang lancar, ia bisa
streaming di mana saja dan kapan saja. Menurutnya, virtual YouTuber jauh lebih menarik
sebab karakter mereka dihadirkan dalam
Pernah suatu kali dalam stream spesial edisi beraneka ragam kepribadian serta penampilan.
ulang tahun Minoru Chise, koneksi internetnya Beberapa orang juga mungkin lebih nyaman
mendadak ngadat. Ia mengaku sempat merasa untuk berkarya tanpa perlu diketahui identitas
badmood dan berpikir, “Wah, ini nggak bisa nih, aslinya.
kasihan yang ngelihat jadi gulu-gulu alias nge-
lag.” “Kadang pasti setiap orang ada, lah, yang
namanya nggak pengen wajahnya kelihatan
Kehadiran Minoru Chise mendapat sambutan dan identitas aslinya juga nggak. Jadi, ada
baik dari para pengikutnya. Ia memperoleh beberapa orang yang pengen berkarya, tapi
banyak dukungan berupa kata-kata manis nggak pengen identitasnya terungkap. Jadi
lewat surat, fanart, hingga donasi berupa mereka menggunakan VTuber itu,” jelasnya.
croissant di Trakteer.

Kalau dihitung-hitung, donasi dari para
penggemarnya sekarang nyaris menyentuh
angka 1 juta rupiah, lho.

Meskipun begitu, karena Minoru Chise
melakukan siaran untuk kesenangan pribadi, ia
jadi tidak terlalu memikirkan berapa banyak
yang dihasilkan.

Hal itu pula yang membuat Kak Miru enggan
bergabung ke dalam agensi VTuber lokal dan
memilih untuk jadi independen saja.

Alasannya, dana dukungan dari penggemar
tidak akan mendapat potongan apapun dari
agensi.

18

FEATURE Katanya, si bocah kecil berambut pink akan hadir
dengan penampilan yang jauh lebih dewasa. Itu
Itulah mengapa musuh terbesar para VTuber menjelaskan mengapa suara bocil yang saya
adalah tindakan doxxing. Mereka sangat dengar di live stream berbeda dengan suara
menjunjung tinggi keamanan privasi dan hanya perempuan yang saya dengar selama
ingin dikenal sebagaimana karakter virtual serta wawancara.
karyanya. “Capek pake suara tinggi,” selorohnya.

Meski anonimus, Kak Miru tak ingin viewers Penulis: Salsabila Raihani
memandang sebelah mata para kreator VTuber Editor: Alda Silvia Fatmawati
ini. Baginya, konten yang disajikan maupun
keterampilan para VTuber tidak kalah keren Source: Twitter @minoruchise
dibanding YouTuber. Baginya, konten yang
disajikan dan keterampilan para VTuber tidak
kalah keren dibanding YouTuber.

Di antara mereka bahkan ada yang merilis lagu,
mengadakan konser virtual, menjadi bintang
iklan, menjadi voice actor, berkolaborasi
dengan brand ternama, hingga melakukan meet
and greet dengan fans dalam skala besar.
Bayangkan saja, lho. Ketemu sama anime!

“Karena itu juga kan sebenernya VTuber tuh
nggak berdiri di satu tempat, jadi banyak
berkaryanya kan, sama kayak YouTuber. Nggak
hanya main game, nggak jadi anime,” tutur Kak
Miru.

Popularitas VTuber hari ini pun kian meroket.
Penikmatnya tak hanya berasal dari kalangan
wibu saja, tetapi juga merambah ke para
normies atau orang-orang biasa yang sama
sekali tak mengikuti tren jejepangan. Artinya,
potensi VTuber di sektor hiburan memperlihatkan
pengaruh yang cukup besar sehingga mampu
bersaing dengan content creator lain di media
sosial.

Harapannya, sih, orang-orang bisa menyadari
eksistensi para VTuber dan memberi mereka
lebih banyak lagi ruang serta dukungan untuk
berkarya.

“Jadi, ya, aku pengennya VTuber nggak
dibedakan gitu dari YouTuber. Mereka juga bisa
kayak YouTuber. Dirangkul. Lebih dimaksimalkan
potensinya. Dipandang sama dengan YouTuber,”
pungkas Kak Miru.

Siluman beruang madu itu rencananya hendak
melakukan redebut stream pada 10 Desember
mendatang setelah belakangan hiatus karena
kesibukan kuliah.

19

FEATURE

Cosplay: Menurut Ni Made Savitri, seorang dosen Sastra
Seni Berpakaian Jepang FIB UB, banyak orang yang hadir di pada
event Jejepangan mengenakan kostum yang tidak
terlalu karena hanya ingin bersenang-senang saja.
Asalkan ada ciri khas yang bisa menunjukkan
identitas dari karakter tersebut sehingga dapat
dikenali.

Mungkin teman-teman sudah familiar dengan “Kostum tidak harus yang ribet kadang hanya pakai
Cosplay atau Costume Play, sebuah seni seperti, kalau tau Luffy dari One Piece, ada icon
berpakaian seperti karakter fiksi yang merupakan baju warna merah dan kuning kalau tidak salah, lalu
budaya populer dari negara Jepang. Karakter pakai topi. Ya mungkin dia hanya pakai simple saja
yang dicosplaykan biasanya berasal dari anime, tanpa acting seperti Luffy juga bisa,” jelas Ni Made
manga, game dan lainnya. Cosplay sendiri saat saya temui secara langsung di FIB (2/12)
hakikatnya adalah sebuah hobi, yang Namun, ada juga cosplayer yang benar-benar
membutuhkan biaya dan kreatifitas dalam maksimal dalam melakukan cosplay, dimana dia
mengekspresikan karakter yang disukai. akan berakting sesuai dengan karakter yang ia
bawakan. Semakin mirip maka orang akan semakin
Selain hobi, cosplay adalah sebuah bentuk senang dan menuai pujian seperti kostum, riasan
apresiasi dalam menunjukkan rasa suka terhadap dan akting yang bagus dan totalitas.
suatu karakter. Cosplay juga menjadi wadah
untuk menyalurkan ekspresi dan menjadi kreatif, “Kalau di event cosplay selain dia datang untuk
seperti dalam menyiapkan kostum. Banyak orang memakai kostum seperti itu, biasanya mereka ikut
yang membuat kostumnya sendiri atau memesan lomba, ada pertunjukkan, otomatis dia akan
secara khusus ke penjahit karena beberapa mempersonifikasikan karakter yang dibawakan,”
karakter memiliki detail rumit yang membutuhkan ucap Ni Made.
usaha lebih.
Rekan saya berkesempatan untuk mewawancara Kegiatan atau event cosplay memiliki nilai tersendiri
seorang mahasiswi Pendidikan Bahasa Jepang dalam membentuk kepercayaan diri dan wadah
yang sudah cukup lama terjun ke dunia cosplay. untuk mengekspresikan diri. Begitulah pendapat
Pemaknaan cosplay menurutnya adalah tentang yang disampaikan oleh Monika Syalwa mahasiswi
menjadi suatu karakter, merealisasikan karakter Sastra Jepang yang tergabung dalam komunitas
favorit walau tidak bisa sesempurna itu. Badai Ganoko ketika diwawancara pada (4/12).
“Namun sebenarnya yg penting adalah rasa
enjoy atau kesenangan saat cosplay itu sendiri,”
ucap Dewi Syafitri saat diwawancara via Zoom
(23/11).

Selain pemaknaan, konsep diri atau partisipasi
seseorang dalam mengikuti event jejepangan
juga menarik untuk dibicarakan. Kemampuan
untuk memposisikan diri sebagai suatu karakter
baik dengan penampilan, riasan, dan
karakterisasi adalah hal yang tidak mudah
karena membutuhkan beragam persiapan.

Source : Ganoko

20

FEATURE

“Kalau di event jadi orang lain, soalnya di event
di ajak foto ketemu teman baru kaya tahu sirkel
baru jadi lebih free saja buat ngomong, ya buat
mereka mengekspresikan diri lah,” ucapnya.

Badai Gonako sendiri merupakan komunitas
cosplay UB yang diambil dari kepanjangan
Brawijaya Daigaku Gakusei no Cosplay.
Komunitas ini berada di bawah naungan Sastra
Jepang yang mulai aktif pada tahun 2016 dan
sifatnya terbuka bagi setiap mahasiswa/i UB
yang ingin bergabung.

“Sebenarnya komunitas Ganoko ini bukan
mencari yang cosplay saja, misalnya kamu mau
cari teman event juga boleh, ga harus bisa
cosplay,” jelas Monika Syalwa.

Source : Ganoko

Ni Made juga mengaku kerap pangling ketika
bertemu mahasiswanya ketika sedang cosplay,
seperti saat di kelas terlihat pemalu namun
ketika menggunakan kostum suatu karakter, dia
menjadi percaya diri.

“Mungkin apa ya, rasa lebih nyaman. Apakah
akan kebawa di dunia sehari-harinya? Nggak
juga sih, mungkin seperti alter ego itu ya ketika
menjadi si X maka akan menjadi seperti itu, kalau
tidak jadi si X ya (kembali, RED.) jadi diri sendiri,”
jelas Ni Made.

Penulis: Khairunnisa Andari Putri
Kontributor : Rafi Maruf Nugraha
Editor : Alda Silvia Fatmawati

21

FEATURE

Wota: JKT48 yang
Tak Membiarkan
Penggemarnya
“Pensiun”

Eksistensi JKT48 dengan seluruh penggemarnya Kegiatan mereka tidak jauh-jauh layaknya
telah melewati banyak zaman. Di saat penggemar pada umumnya, seperti nonton
keberadaan boy/girlband K-Pop banyak bareng penampilan JKT48 yang dapat diakses
digemari generasi muda Indonesia, para Wota secara online. Mereka sebutnya “Ngidol”. Tak
(sebutan bagi penggemar JKT48) menjadi puas hanya ngidol dengan mahasiswa FISIP UB,
golongan yang tidak kalah jumlahnya. Tak Akbar bahkan membawa Wota Jingga untuk
terkecuali di lingkungan Universitas Brawijaya, nonton bareng dengan fanbase JKT48 regional
khususnya yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Malang, 48 Family Ngalam namanya.
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan Wota
Jingga. “Kita tuh sebenernya mau ngadain nobar, tapi
masanya masih sedikit. Kebetulan aku kenal sama
Rifqi Akbar Firmansyah adalah salah satu orang-orang di dalam 48 Family Ngalam,
penggagasnya. Mahasiswa Ilmu Komunikasi itu akhirnya aku bawa buat ikut nonton bareng sama
tidak menyangka ide isengnya di tempat mereka. Jadi, sekalian kenalan gitu,” pungkas
nongkrong akan mendapat sambutan baik dari Akbar.
para Wota lain di fakultasnya. “Awalnya
sekedar celetukan teman-teman di kopi-an aja Mendengar ada komunitas penggemar JKT48
untuk ngebentuk komunitas penggemar JKT48 lainnya selain Wota Jingga, meyakinkan kami
di FISIP UB. Terus iseng bikin tulisan open bahwa sebenarnya banyak komunitas
recruitment di kertas sambil nyetel lagu JKT48 penggemar JKT48 lainnya di kota yang cukup
di kelas, eh malah beneran ada yang join,” padat ini. Akbar menceritakan bukan hanya Wota
cerita Akbar sebagai awalan. Jingga dan 48 Family Ngalam yang meramaikan
dunia per-idol-an JKT48 di Malang, ada juga
Hasil celetukan Akbar bersama teman Malang Love Connection 48 atau MLC48 yang
turut menampung para Wota. “Kalau 48 Family
setongkrongannya itu dapat dilihat melalui Ngalam sukanya ngadain nobar, sih, tapi yang
MLC48 itu bahkan kemarin ngadain Karaoke
akun Instagram @wotajingga. Tekat Akbar dan Night full pake lagu JKT48 semua. Itu sukses
banget, lah, bahkan sampai ngundang
teman-temannya untuk menyeriusi penggemar yang dari Jakarta gitu,” tukasnya
lagi.
celetukannya itu didasari karena keinginannya

agar dapat saling bercengkerama dengan

sesama penggemar supaya tidak merasa

sendirian dalam mendukung idolanya.

“Aku lihat, sih, banyak penggemar yang enggak
punya wadah buat saling sharing. Biar kalau
nanti ada konser JKT48 di Malang, kita bisa
berangkat bareng-bareng atau bikin acara
pertemuan fans, gitu,” jelas Akbar saat itu.

22

FEATURE

Layaknya seseorang yang antusias ketika “Fanitisme penggemar Jepang cukup parah, sih.
Banyak penggemar yang pengen “diwaro” sama
ditanya perihal hobi dan kesukaan, Akbar member atau kayak di-notice gitu, tapi dengan
cara yang enggak wajar,” kata mahasiswa
semangat menceritakan keseruannya angkatan 2020 itu.

bercengkerama dengan sesama penggemar. Istilah Khas Para Wota
Di balik perbedaan karakter penggemar yang
Ia memberi tahu bahwa ada sebuah acara cukup mencolok di atas, terdapat banyak pula
perkumpulan penggemar JKT48 se-Jawa Timur, kesamaan antara penggemar dari dua negara
Gathering East Java namanya. Acaranya sering ini. Lebih tepatnya, penggemar JKT48 di
digelar sesekali dalam beberapa bulan. Indonesia memang sengaja membawa
Biasanya Malang menjadi tuan rumah. Di sana kebudayaan penggemar AKB48 di Jepang.
mereka nge-jamming menggunakan lagu idola
kesayangannya itu. Fanchant menjadi salah satu contohnya. Bagi
yang masih awam, fanchant adalah kegiatan di
Akbar sendiri melihat bahwa kehadiran mana para penggemar bersorak dengan
komunitas dan acara-acara lain yang digelar kalimat yang sudah ditentukan kepada sang
tanpa ada kehadiran JKT48 di dalamnya adalah idola saat sedang tampil di atas panggung.
sebuah bentuk loyalitas yang membuat JKT48 Ada yang menyebutnya mirip dengan yel-yel,
tetap eksis hingga saat ini. Katanya, loyalitas yang tujuannya memang untuk mendobrak
penggemar JKT48 tidak perlu diragukan lagi. semangat.

“Penggemar JKT48 itu loyal banget. Fans-fans Uniknya, kalimat fanchant yang diteriakan oleh
hidup, komunitas jadi hidup pula. Kalau fans- penggemar JKT48 tetap menggunakan bahasa
nya nggak loyal, mungkin nggak akan ada Jepang, tanpa diterjemahkan ke dalam bahasa
komunitas-komunitas itu juga,” jelas Akbar kala Indonesia. Tentu saja kegiatan fanchant
diwawancarai saat itu. tersebut dilengkapi dengan lightstick warna-
warni sebagai pelangkap.
Masih berkenaan dengan loyalitas para Wota,
saya menanyakan mengenai perbedaan Ada satu lagi budaya yang memang diambil
karakteristik penggemar di Jepang dan dari para penggemar Jepang. Wotagei
Indonesia. Menurut Akbar, satu hal yang paling namanya. Cukup asing memang. Saya bahkan
menonjol adalah penggemar AKB48 didominasi sampai bertanya dua kali kepada Akbar untuk
oleh para pekerja dewasa karena memastikan bahwa saya tidak salah dengar.
kebutuhannya terhadap “penyegaran” di Istilah yang cukup asing tersebut konsepnya
tengah pekerjaannya yang penat. Dapat mirip-mirip dengan fanchant tadi, yaitu
dikatakan “cuci mata” sebenarnya. memberi semangat kepada sang idola.
Bedanya ini dilengkapi dengan gerakan tari
“Mungkin mereka (penggemar di Jepang) sudah yang sudah dirancang dan biasanya
merasa capek, ya, sama pekerjaan. Kalau di penggemar membentuk lingkaran atau barisan
Indonesia kebanyakan yang suka JKT48 itu untuk melakukannya. Tentunya tak lupa dengan
anak-anak muda yang emang suka sama lagu- lightstick warna-warni itu yang tetap menghiasi.
lagunya,” jelasnya.

Ada satu sisi gelap penggemar Jepang yang
Akbar syukuri tidak ia temukan di penggemar
Indonesia. Akbar membagikan pengalamannya
menonton film dokumenter AKB48 yang
menyoroti sisi fanatisme para penggemar di
Jepang. Tak tanggung-tanggung, ada yang
menguntit para member hingga sampai ke
rumahnya.

23

FEATURE

Wotagei menjadi hal unik yang baru saya temui Kala lagu Fortune Cookie menjadi tren, para
dari bincang-bincang bersama Akbar ini. penggemar yang sudah “pensiun” seolah ditarik
kembali. Kata Akbar, ia dan para penggemar
“Sebenarnya bukan cuma di AKB48 dan JKT48 sepuh kembali merasakan suasana ngidol di
aja, tapi memang wotagei dikhususin untuk 2012 silam. Manajemen JKT48 pun terkadang
idol-idol Jepang yang lagi tampil. Emang membentuk special show yang sering kali
sudah budaya di sana. Kalau di Jepang sendiri dihadiri para member yang telah lulus, tampil
bahkan sudah dikategorikan sebagai sebuah kembali dengan menyanyikan lagu-lagu lawas
kesenian,” cerita Akbar. JKT48. Seolah-olah JKT48 tak memberikan pintu
keluar sekali pun kepada penggemar yang
Lanjut bercerita, saya pun menanyakan mengaku dirinya telah “pensiun”.
mengapa ketertarikan penggemar JKT48
begitu besar kepada sang idolnya, padahal “Sekalinya kamu udah nggak ngidol-in JKT48
musim boyband dan girlband Indonesia dapat lagi, nggak akan yang bener-bener bisa keluar
dikatakan sudah habis. Katanya, konsep JKT48 karena member-member yang udah pada lulus
yang membuatnya demikian. Konsep yang sering banget tampil lagi. Mantan member
dimaksud ialah regenerasi member. Keadaan di memang ada, tapi mantan penggemar itu
mana member yang telah lulus akan terus nggak ada,” tutup Akbar saat itu.
digantikan dengan member yang baru.
Penulis: Laras Ciptaning Kinasih
“Kalau di girlband lain misal sudah memasuki Editor: Moch. Fajar Izzul
umur yang cukup matang, banyak yang resign
karena sudah punya jalan sendiri, hingga
grupnya banyak yang mati. Kalau di JKT48 kan
hampir tiap tahun ada member baru, bahkan
sekarang udah sampai generasi 11,” pungkas
Akbar menjelaskan.

Vakum Karena Member Lulus
Banyak sekali cerita yang Akbar bagikan.
Bagian paling menarik ia sisihkan sebagai
penutup. Akbar yang sedari tadi mengetahui
banyak hal tentang JKT48 ternyata sempat
“vakum” dari dunia per-idol-an ini. Khususnya di
masa-masa kritis JKT48, saat Covid-19 2020
lalu. Kritisnya bukan main.

Manajemen JKT48 bahkan memutus kontrak
dengan 26 member serta beberapa staf untuk
menekan pengeluaran. Tak hanya JKT48 yang
kritis, komunitas-komunitas dan acara lain yang
sudah dibahas di awal pun demikian. Lagi-lagi
karena pandemi. Kala itu semangat Akbar
menurun karena member kesukaannya, Cindy
Yuvia, memutuskan untuk lulus dari JKT48.

Namun, di sini lah loyalitas yang Akbar
ceritakan dapat dibuktikan. Tak bertahan lama
dari “vakum”, ia dengan sukarela kembali lagi
memasuki dunia ngidol ini karena viralnya lagu
Fortune Cookie beberapa bulan lalu di aplikasi
Tiktok.

24 Source : Twitter JKT48

ARTIKEL

One Piece,

Masterpiece

Penulis: Ahmad Ahsani Taqwiim 1. Foreshadowing dari Oda
Untuk sebuah komik dari jepang, One Piece adalah
One Piece merupakan komik jepang dengan manga dengan jalan cerita yang sangat panjang.
cerita bajak laut dengan tokoh utama Monkey D. Dengan itu, Eichiro Oda mempunyai kualitas penulisan
Luffy yang bercita-cita menjadi raja bajak laut cerita yang dapat membuat pembacanya setia
dengan mencari harta bernama “One Piece” di mengikuti setiap chapternya. Salah satu yang membuat
pulau laughtale. Untuk mencapai mimpinya, Luffy manga One Piece menarik adalah foreshadow-
dan kru-krunya berpetualang menyusuri grand foreshadow yang bertebaran di banyak chapternya.
line, dan mengalahkan musuh-musuh di Dialog-dialog sekilas atau gambar kecil di background
sepanjang perjalanannya, cukup standar untuk yang terkesan tidak penting, bisa muncul bertahun-
cerita komik jepang. tahun kemudian dengan peran yang begitu besar. Hal
inilah yang membuat pembacanya menebak-nebak
Meskipun begitu, pada tahun 2014, One Piece cerita selanjutnya, yang menimbulkan ramainya teori-
masuk ke dalam The Guiness of World Book of teori penggemar tentang cerita selanjutnya (yang
World Record melalui kategori “Seri Terbanyak seringkali dipatahkan Oda) di forum-forum diskusi
yang Pernah Diterbitkan oleh Penulis”. Di tahun daring dan menambah minat pembaca.
selanjutnya, One Piece tercatat sebagai manga
paling banyak dicetak di seluruh dunia. Di tahun
2018, telah tercatat 440 juta kopi komik One
Piece yang telah dicetak (tidak termasuk
bajakan, website, dan pelanggaran-pelanggaran
hak cipta lainnya). Dengan jumlah-jumlah
tersebut, dapat dikatakan merupakan salah satu
manga terlaris yang pernah ada dalam sejarah
di seluruh dunia.

Pada tahun ini, One Piece genap berusia 25
tahun, umur yang sangat panjang untuk serial
komik. Pertanyaannya, dengan premis standar
begitu bagaimana bisa One Piece bisa segitu
laku dan awetnya?.

Dalam lakunya suatu seri, ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhinya. Pada One Piece,
salah satunya adalah konten dari ceritanya yang
memiliki banyak poin menarik. Beberapa
diantaranya adalah:

25

ARTIKEL

2. Mengangkat isu-isu di kehidupan nyata 3. Karakter unik dan berbeda-beda
Di cerita-cerita One Piece, seringkali pada Setiap karakter di One Piece mempunyai
setiap arcnya disisipi konflik-konflik seperti
diskriminasi rasial, penjajahan, pemerintahan desain karakter yang mudah dikenali, berbeda-
diktator, pengorbanan keluarga dan banyak beda, dan kebanyakan mempunyai referensi di
lainnya. Dalam cerita One Piece kaya akan dunia nyata. Sebut saja tokoh-tokoh dunia
referensi yang mengacu pada kejadian, seperti Mahatma Gandhi, Mikhail Gorbachev,
pemahaman, serta referensi yang ada di dunia Karl Marx, hingga bintang dunia seperti Elvis
nyata seperti sistem pemerintahan, ideologi, Presley ada di One Piece sebagai referensi
politik, sosial budaya, humaniora, pop culture, desain karakter. Selain desain karakter, sifat
sejarah, konflik sosial dan lain sebagainya. dari karakter-karakter di One Piece yang khas
Semua cerita tersebut terangkum dengan dan tidak berubah adalah daya tarik tersendiri.
begitu apik dalam cerita One Piece. Contohnya Misalnya Luffy dengan ketololannya, Ussop
isu diskriminasi ras yang terjadi kepada orang yang suka berbohong dan sifat-sifat manusiawi
kulit hitam di masa lalu, diaplikasikan oleh Oda lainnya sering kita temui di sekitar kita,
pada ras manusia ikan yang mendapat menambah daya tarik One Piece.
diskriminasi dari ras-ras lainnya. Lalu ada
penjajahan yang terdapat pada arc skypiea. 4. Tujuan akhir yang buram
Hingga kelompok kontra pemerintahan yang Bahkan setelah berumur 25 tahun, cerita akhir
dianggap pahlawan oleh warga sipil. Tidak One Piece sangatlah gelap. Pembaca hanya
hanya karakter, latar cerita yang dibuat Oda bisa sekedar meraba-raba apa One Piece itu
tidak hanya sekedar dunia khayalan, tetapi juga melalui teori-teori yang dibuatnya ditambah
mengacu pada tempat-tempat pada dunia Eichiiro Oda tidak pernah secara gamblang
nyata. Pada hampir setiap arcnya memiliki menjelaskan apa One Piece itu kecuali melalui
referensi di dunia nyata, seperti Alabasta di ucapan Gol D Roger. Tapi mengapa pembaca
timur tengah, arc water seven di venezuela, tetap tertarik? Karena pengarangnya selalu
hingga arc skypiea yang merujuk pada Pulau berhasil menghasilkan kisah dan cerita yang
Papua. menarik dan berbeda-beda di setiap saganya
hingga pembaca lupa esensi sebenarnya dari
manga ini. Walaupun begitu, Oda tetap
memelihara rasa penasaran pembacanya
terhadap wujud sebenarnya One Piece dan
membuat pembacanya tetap setia mengikuti
ceritanya, bahkan setelah 25 tahun.
Hal-hal diatas adalah empat poin dari banyak
kelebihan isi cerita One Piece yang membuatnya
sangat terkenal dan lakunya. Dengan adanya
banyak kelebihan dari kontennya, mampu
menjadikan One Piece tetap eksis, bahkan
menjadi manga paling populer hingga saat ini.

26

ARTIKEL

punya komunitas yang lumayan besar dan
sering aktif di platform atau media-media sosial
tertentu.
Nah, mungkin di sinilah perbedaan pendapat
muncul. Karena kebiasaan beberapa wibu yang
sering main handphone dan jarang
berkomunikasi dengan orang di depannya,
orang-orang beranggapan bahwa mereka
menghindari situasi sosial dan malah asyik
dengan hp-nya sendiri.
"Jarang mau sosialisasi sama orang, nolep pula.
Dasar wibu!" Eits, jangan salah dulu. Beberapa
orang yang bukan wibu tetap bisa jadi nolep,
dan beberapa wibu malah bisa saja adalah
social butterfly.
Saya tidak akan memungkiri fakta bahwa
beberapa wibu memang 'tampak' tertutup dan
enggan bersosialisasi, tetapi segelintir contoh
tersebut menurut saya masih belum bisa
sepenuhnya jadi acuan pernyataan "semua
wibu adalah nolep."

27

OPINI

Stigma Orang Awam yang Menyebut Wibu

Penulis: Adilla Diva sebagai Orang Nolep

"Ih, suka anime ya? Pasti nolep!" Hayoo, siapa di Sedikit off topic tapi ga jauh-jauh banget, waktu
sini yang pernah dengar seseorang ngelontarin itu saya iseng-iseng aja ngasih pertanyaan, kok
kalimat itu? Atau malah pernah ngeledek bisa sih di mata orang biasa wibu itu lebih nolep
temennya karena sering nonton anime? Atau daripada K-popers? Temen saya yang awam
sendirinya sering diledekin wibu nolep? jawabnya karena K-popers masih keluar rumah
dan berinteraksi dengan fans K-pop lain, entah itu
Nah, pada dasarnya, orang-orang awam buat patungan beli photocard bias, hunting
beranggapan kalau wibu itu adalah orang-orang merch, bahkan janjian buat ketemuan di konser.
yang kurang bersosialisasi. Menurut kebanyakan
orang, biasanya para 'wibu' ini cuma diem kalau Sementara teman saya yang wibu menjawab
nggak diem ya main hp atau sibuk di dunianya bahwa ya, wibu itu nolep karena stereotip.
sendiri. Tapi apa itu benar? Menurut dia sebenarnya ya K-popers dan wibu itu
sama aja. K-popers punya banyak mutual di
Menurut saya, sebenarnya pelabelan ini cukup twitter, wibu juga seperti itu. Mereka juga janjian
menarik, tetapi juga sedikit menggelitik. buat ketemuan di event-event anime dan bikin
Fenomena ini sudah ada sejak lama, dan komunitas kayak K-popers. Jadi ya, sebenarnya
sepertinya tidak akan ada habis-habisnya kalau nggak bisa dibilang se-nolep itu.
dibahas. Tapi mari kita kulik sedikit dari
kacamata orang biasa dan dari sudut pandang Nah, biar nggak kejauhan, mari kita kembali lagi
seorang 'wibu'. ke pertanyaan awal. Apakah benar para wibu itu
nolep? Hmm, sebenarnya ada benarnya tapi tidak
Jadi saya menyempatkan diri untuk ngobrol bisa dikatakan benar juga. Dari banyak wibu yang
dengan salah seorang kawan yang bisa saya temui, beberapa adalah wibu yang punya
dikatakan awam dan tidak begitu mendalami komunitas sendiri. Orang-orang ini punya circle
dunia perwibuan. yang saling berbagi minat dan tujuan yang sama.
Kebanyakan wibu punya 'dunia' yang berbeda dari
Ia sendiri memiliki anggapan bahwa orang-orang orang-orang awam. Bukan berarti mereka tidak
yang sekadar nonton anime sambil lalu tanpa bersosialisasi, tetapi mereka cenderung
mengoleksi merchandise atau tidak terobsesi bersosialisasi dengan orang-orang yang
dengan jejepangan itu belum bisa dikategorikan menggandrungi fandom yang sama atau punya
sebagai 'wibu'. hobi yang sama. Cosplay, misalnya, atau sama-
Lalu apa? Ya, istilahnya itu cuma 'anime sama punya hobi menggambar, menyanyi lagu
watchers' lah, yang sekiranya gabut dan akhirnya jejepangan, dan lain sebagainya. Berdasarkan
ikutan nonton anime yang lagi trending pada pengamatan kawan saya, beberapa wibu
masa itu.

28

FEATURE

Source : Canva Pandangan umum soal LGBT
Seperti yang kita tahu, konten LGBT banyak
KACAMATA berasal dari Thailand. Salah satu penggemar
LAIN SOAL series Thailand yang menjadi salah satu
narasumber kami kali ini menceritakan
LGBT pengalamannya tentang kesukaannya terhadap
konten dengan tema LGBT di Negara Thailand.
MALANG-KAV.10 Fenomena LGBT telah
menggeser tatanan struktur sosial dan orientasi Dimulai saat pandemi masih berlangsung, Mila
seksual, yang selama ini diyakini dan kehabisan hiburan di tengah-tengah masa
dipraktekkan di masyarakat. Telah kita dengar di karantina yang menjenuhkan.
mana-mana pembicaraan soal penyuka sesama
jenis, penampilan laki-laki yang menyerupai “Waktu itu saudara aku lagi nonton youtube, tapi
perempuan, begitupun sebaliknya. dia sembunyi-sembunyi gitu dari aku nontonnya.
Pas aku tanya (akhirnya, RED.) direkomendasiin
Topik yang dibicarakan memang sama, yakni soal lah 2gether series. Awalnya aku skeptis banget
hubungan asmara dan fashion. Bedanya adalah soalnya udah keliatan itu gay yah. Tapi ketolong
pihak yang satu membahas hal tersebut dengan sih sama visualnya (yang, RED.) ganteng,” beber
perasaan senang dan saling melempar seorang alumni UB dalam sesi wawancara
tanggapan positif, sedangkan pihak lainnya bersama awak kavling (23/11).
menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap
perbuatan dan penampilan seseorang yang Pada akhirnya ia mencoba untuk terus mengulik
dianggap tidak lumrah. lebih dalam tentang LGBT dan berujung menjadi
Thaiboo atau sebutan untuk penggemar atau
Seiring berkembanganya zaman, pandangan seseorang yang antusias dengan hal yang
tersebut semakin tersebarluaskan juga semakin berkaitan dengan Thailand.
bertumbuh menjadi beberapa prinsip tertentu.
Setelah menyukai hal-hal yang berbau LGBT,
Mila mendapati perubahan soal pola pikirnya. Ia
menyadari bahwa masyarakat di zaman
sekarang semakin beragam.

29

Pendapatnya, perbuatan tersebut tidak baik FEATURE
dilihat dari segi kesehatan maupun agama. Oleh
karena itu, dampak negatif yang dirasakan akan Nilai positif yang dapat diambil
lebih banyak dari pada dampak positifnya. Karena mata kuliah yang dijalani Mila berkaitan
dengan realitas masyarakat maka ia pun bisa
Ia juga tidak memungkiri bahwa setiap manusia mengambil manfaat yang banyak dari
kesehariannya menjadi Thaiboo. Salah satunya
memiliki pilihan untuk menjalani kehidupan yakni ia bisa menjadikan topik LGBT menjadi
bahasan dalam skripsinya. Keputusan yang diambil
seperti apa. Pada hakikatnya manusia membuat kebaharuan dalam sebuah penelitian
karena jarang ada yang membahas topik yang
merupakan makhluk sosial yang harus hidup bisa dibilang sensitif. Tapi ia masih mampu
memadukan teori dengan konten Thailand yang
berdampingan. Maka sudah seharusnya saling dijadikan objek penelitian.

menghargai selama kaum tersebut masih Penulis : Sahnaz Istiqomah Saadah
Editor : Alda Silvia Fatmawati
memahami batasan-batasan dalam

bermasyarakat dan tidak mengganggu

kehidupan sosial.

Visual pemeran menjadi daya tarik utama
Mila diketahui tertarik dengan series 2gether
karena terpukau dengan visual tokoh yang
tampan sehingga menjadi hiburan tersendiri
baginya untuk terus melanjutkan kegiatannya
menonton series Thailand. Persoalan tersebut
tentu bisa menjadi metode untuk menggaet lebih
banyak penonton. Ia juga mengungkapkan
bahwa kini masyarakat yang menjadi penganut
gay mulai berani menunjukkan identitasnya
karena pengaruh yang dibawa dalam budaya
Thailand.

“Aku kurang paham kenapa bisa muncul
orang-orang yang mengaku kalau
mereka gay/lesbi. Tapi aku ngerasa
karena media Thailand ini jadi salah
satu penyebabnya mereka berani buat
coming out,” jelasnya.

30

RESENSI

Menyandingkan Laal Sing Chadda dengan
Forrest Gump Adalah Tidak Perlu

Forrest Gump adalah seorang tokoh dalam Forrest Gump, sebagai film, ditokohi oleh Tom
sebuah novel. Wujudnya menjadi nyata setelah Hanks sebagai pemeran utama (seorang lelaki
diadaptasi menjadi film yang berjudul sama: dengan kecerdasan di bawah rata-rata).
Forrest Gump (1994). Di kemudian hari India Barangkali kalau kita menonton Tom Hanks untuk
mengadaptasi film ini dan lahir lah Laal Singh pertama kali di film ini, ia adalah pemeran yang
Chadda (2022). Kedua film tersebut sesuai karena memang sulit melepaskannya dari
menceritakan hal yang sama, meski tidak benar- penokohan yang ia mainkan di film lain. Tom
benar identik. Barangkali ini adalah sebuah Hanks adalah aktor dengan penokohan gagah
perbandingan, sekali pun niat awalnya adalah dan bijaksana seperti yang ia lakukan pada film
menyandingkan. Namun, apa yang terjadi jika Saving Pt. Ryan (1998) dan Captain Philip (2013).
dua hal disandingkan? Tentu saja
membandingkannya. Ketika India mengadaptasinya dan diperankan
oleh Aamir Khan, sosok Forrest Gump (dalam
novel) menjadi semakin hidup. Alasannya tentu
saja kita lebih mengenal Aamir Khan terlebih
dahulu dari film Three Idiot (2009) dan PK (2015),
kedua film yang mengangkat tokoh dengan jalan
pikir di luar kebiasaan. Tapi memang begitu,
Bollywood selalu lebih pandai dalam menyajikan
sosok “unik”.

Pengadaptasian ini tentu saja sulit, terlebih kalau
harus mengalahkan Forrest Gump dengan
segudang penghargaannya. Laal Singh Chadda
harus mengadaptasikan budaya barat dalam
Forrest Gump menjadi budaya India yang
ketimuran. Sehingga Laal Singh Chadda nampak
lebih sopan untuk ditonton. Forrest Gump
memiliki batasan usia 18+ sedangkan Laal Singh
Chadda 16+.

Contohnya saja Forrest Gump menampilkan
adegan di mana ia menunjukkan pantatnya yang
tertembak pada seorang pejabat militer. Laal
Singh Chadda tidak menampilkannya. Ia hanya
menawarkan menunjukkan bekas tembakan di
pantatnya pada para penumpang kereta api
dengan wajah lugu dan semua orang menolak.

31

RESENSI


Penyesuaian dengan adat ketimuran memang Cukup mengejutkan bahwa ada John F. Kennedy
membuat adanya ketidakmasukakalan dalam dan John Lennon yang berinteraksi dengan
film Laal. Adegan di mana ibu Laal menyuap Forrest Gump, selain itu tentu saja kemunculan
kepala sekolah dengan menawarkan masakan Elvis Presley. Kehadiran “palsu” (karena
dan cuci piring, cukup sulit diterima. Untung diperankan orang lain) mereka sebagai kameo
saja memang sosok kepala sekolahnya tidak berlebihan. Begitu pula Shah Rukh Khan di
digambarkan sebagai seorang pastor. Tapi Laal Singh Chadda.
penonton mengharapkan apa yang terjadi Laal Singh Chadda memang tidak bisa
seperti di Forrest Gump: persetubuhan. Itu lebih menggantikan Forrest Gump, ia lebih cocok
dapat diterima. sebagai film mandiri yang tidak disandarkan
pada pendahulunya, sekali pun jalan ceritanya
Perbedaan kesopanan lain ada pada perilaku sama. Memang kualitas film secara gambar Laal
dan lingkungan Jenny dan Rupa. Penggunaan Sing Chadda lebih bagus, tapi itu adalah hal
obat-obatan terlarang tidak terjadi pada Rupa, yang maklum. Kalau saja ada yang
melainkan Jenny. Rupa hanya dikisahkan membandingkan itu, sebut saja “He’s a local
bepergian dengan seorang produser film idiot.”
ternama. Sehingga mengapa Jenny pada
akhirnya sakit dan meninggal lebih dapat Penulis: Moch. Fajar Izzul Haq
diterima dari Rupa yang tiba-tiba sakit.

Mengadaptasi memang bukan menjiplak secara
utuh. Forrest Gump banyak membahas isu
sosial-politik yang berhubungan dengan perang
Vietnam, penembakan dua John (Kennedy dan
Lennon) dan penerimaan masyarakat kulit hitam
di Amerika. Sedangkan Laal Singh Chadda
tentu saja menyajikan konflik agama, India-
Pakistan, isu perempuan, penolakan terhadap
penganut Sikh, dan cuci otak terhadap jihadis,
serta perubahan pemerintahan (dalam film ini
disebut “malaria”).

Keterlibatan isu-isu sosial dalam kedua film
memang memiliki nilai yang berbeda namun
setara. Akan tetapi, peranan Jenny yang turut
dalam kelompok penolakan perang Vietnam
yang dianggap hanya mengorbankan tentara
kulit hitam, menjadikan film Forrest Gump lebih
memiliki keterlibatan terhadap permasalahan
yang diangkat, bukan sekedar menjadi latar.
Sedangkan Rupa, belum sepenuhnya dapat
dikatakan sebagai aktivis pejuang perempuan.
Tokoh yang terlibat dalam isu yang diangkat
dalam film Laal, hanya disandarkan pada selain
tokoh utama, Mohammed (Manav Vij).

Isu budaya-sosial-politik dalam kedua film ini
cukup ikonik ketika memang menghadirkan
tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya.

32

OPINI

Melawan Ya, musik bawah tanah. Hampir pasti
kedengaran asing, bukan? Keterasingan itu
Kapitalisme dari diakrabi oleh telinga awam bahwa musik bawah
tanah ialah genre cadas yang memekakkan
Bawah Tanah kuping. Padahal, tak secara mutlak musik bawah
tanah harus selalu moshing dan terpekik-pekik
Penulis: Adilla Amanda ketika menyanyikannya—meskipun tak dapat
dipungkiri memang genre musik bawah tanah
Musik, bukan hanya soal kumpulan suara yang mayoritas demikian.
asal bunyi belaka. Ada makna, seni, dan
filosofinya tersendiri sehingga punya nilai Bersepakat dengan Todorovic (2003), secara
kepuasan batin bagi pendengarnya. Tak ayal general musik bawah tanah diamini dalam
beberapa karya musik pun menjebol gendang beberapa pandangan yang pada intinya tak
telinga berbagai kalangan di mancanegara, memposisikan dirinya di luar arus utama
menjadi alunan favorit, sampai-sampai dikiblati (mainstream). Salah satu poinnya ialah proses
oleh musisi lain sebab menjadi arus utama. Arus pengerjaan atas dasar Do It Yourself. Makna "Do
tersebut seolah-olah menjadi poros yang It Yourself" tersebut berlaku pada proses kreatif,
dipandang oleh tiap musisi yang ingin produksi, promosi, hingga distribusi yang
mendapatkan popularitas secara instan. Padahal dilakukan secara independen, tanpa
di baliknya, ada resiko kalah saing antar musisi menggantungkan diri pada "kapitalisme"
lain yang telah lebih dulu punya nama. Belum perusahaan rekaman maupun industri musik.
lagi perusahaan rekaman yang makin lama Sehingga musik bawah tanah tak terbatas pada
makin 'tutup usia', menambah segelintir genre tertentu, alias hip hop hingga dangdut
kesusahan musisi arus utama dalam mendulang koplo yang dikerjakan secara mandiri dapat
produktivitasnya. Alamat buruk gulung tikar. terhitung dalam golongan musik bawah tanah.
Namun, di sisi berlawanan nan jauh, ada musisi
yang "leha-leha" dengan karya underrated-nya, Selain mengacu pada proses pengerjaan yang
mempertahankan apa yang telah dibangunnya independen, musik bawah tanah juga
sendiri dari bawah tanah. menerapkan tema-tema yang bertindak sebagai
counter culture.

33

Pickles (2000) dalam “Punks for Peace: OPINI
Underground Music Gives Young People Back
Their Voice” mengatakan bahwa kritik terhadap Kembali ke hari ini, di Indonesia, posisi skena
pemerintahan rezim orde baru sangat banyak bawah tanah barangkali tak setenar musik K-Pop
direpresentasikan lewat lirik, performance hingga dan tontonan anime kesayanganmu. Tapi di
penampilan mereka, mulai dari band yang mancanegara lain, Burgerkill menoreh prestasi
mengusung tema satanik pada lirik dan Hammer Golden Gods Awards di tahun 2013 dan
penampilan mereka hingga kritik ala Marxis masuk daftar 50 band metal terbaik sepanjang
kepada kapitalisme. masa di tahun 2020. Apa itu kurang terkenal?
Mereka sering manggung di Inggris dan Jerman,
Dalam liriknya, para musisi bawah tanah lantas berkolaborasi dalam album Killchestra
mengusung nada-nada perlawanan terhadap bersama Czech Symphony Orchestra 2020 lalu.
korporasi yang mewakili realitas hidup di masa Skena-skena di berbagai daerah juga makin
itu. Sebut saja, di luar negeri, band kenamaan subur, melahirkan komunitas yang mewadahi
Sex Pistols dengan lagu-lagu anarkisnya band-band bawah tanah baru. Titik Dua Kolektif
terhadap Britania Raya. Kemudian pelopor musik di Batu dan United The Kids di Magelang adalah
rock di Indonesia, Antiseptic, melalui beberapa salah dua contoh. Mereka kerap mengadakan
lagu bernuansa fenomena sosial dan politik, panggung pribadi yang diorganisir (lagi-lagi)
mengkritisi kebijakan rezim Orde Baru. secara mandiri.

Pada masa itu, beberapa pelaku musik bawah Oleh sebab itu, rasa-rasanya, musik bawah tanah
tanah pun makin merebak di kota-kota besar, hari ini tak se-asing yang tampak di mata awam
membentuk komunitas hingga skena, yang pada masyarakat lokal. Dengan rumah produksi,
akhirnya melahirkan lebih banyak lagi band publikasi, hingga distribusi yang dibangun sendiri
bawah tanah. Bandung, kota yang jadi sarang serta menciptakan kekhasan yang membelot arus
perkembangan musik bawah tanah, melahirkan utama, musik bawah tanah tumbuh dengan
Burgerkill, Purgatory, Puppen, Jasad dan lain-lain. orisinalitas, kebaruan, dan lokalitasnya sendiri.
Sementara itu Jakarta memiliki The Idiots, Total Tak hanya sekadar musik belaka, bawah tanah
Destroy, The End, Stepforward, Straight Answer, merupakan inisiasi lain sebuah gerakan
Dirty Edge, Cryptical Death, dan lainnya. perlawanan kapitalisme. Demikianlah.

Sehingga di era Orde Baru, khususnya era 90an,
musik bawah tanah makin diterima dan mulai
digemari masyarakat Indonesia. Sokongan dari
beberapa media seperti majalah Aktuil dan radio
GMR (Generasi Muda Radio) ikut
mengembangkan dan memublikasikan musik
bawah tanah ke kancah permusikan nasional.

34


Click to View FlipBook Version