The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alyarahmawatiii94, 2022-10-18 23:20:06

Ayahku

ebook cerpen

Keywords: #cerpen

AYAH KU

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa.
Berkat limpahan karunia-nya kami dapat menyelesaikan penulis
buku kumpulan cerpen. Kami juga berterimakasih kepada ibu Poppy
Amelia selaku guru pebimbing. Dalam penyusunan kumpulan
cerpen para penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis
tidak luput dari kesalahan dan khilaf baik dari segi tekhnik penulisan
maupun tata Bahasa. Kami menyadari tanpa arahan dari guru
pembimbing serta masukan-masukan dari teman kerabat saya
namun cerpen ini di buat dengan sedemikian mungkin rupa semata-
mata untuk meningkat kan kembali minat baca seorang siswa dan
sebagai penulis hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
MOTTO.................................................................................................................. iv
BAB I.......................................................................................................................2

AYAH INSPIRASI TERHEBATKU ...........................................................................2
BAB II......................................................................................................................4

ANAK AYAH ........................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................7

AYAH CINTA PERTAMAKU..................................................................................7
BAB IV...................................................................................................................11

AYAHKU, PAHLAWANKU ..................................................................................12
BAB V....................................................................................................................15

MERINDUKAN AYAH ........................................................................................15
BAB VI...................................................................................................................17

AYAH SANG PEKERJA KERAS DAN PENYAYANG ...............................................17
BAB VII..................................................................................................................19

PENGORBANAN SEORANG AYAH UNTUK ANAKNYA .......................................19
BAB VIII.................................................................................................................22

PERJUANGAN SEORANG AYAH ........................................................................22

iii

MOTTO

Cinta itu langka, maka carilah. Kemarahan itu buruk, maka
buanglah. Ketakutan itu mengerikan, maka hadapilah. Kenangan
itu manis, maka hargailah. Hidup ini begitu singkat, jadi jalanilah.

iv

BAB I

1

BAB I
AYAH INSPIRASI TERHEBATKU

Ayah bagiku adalah kekuatan yang menginspirasikan dalam
hidup ini, dia adalah seorang laki laki yang kuat dan tidak lelah
menjalani dan menerima semua kesulitan hidup yang menimpanya.
Ayah selalu bekerja tanpa lelah. Meskipun dia hanya seorang
pekerja kuli bangunan namun aku sangat bangga kepadanya.
Ayahku bertanggung jawab membiayai sekolah dan makan buat
anak anaknya dan keluarga , walaupun umurnya sudah tidak muda
lagi namun dia nampak terlihat lebih kuat dan muda,dia rela bekerja
apapun untuk tujuan memberi kehidupan keluarganya dimana
keadaan ekonomi kami sangat lemah bisa dibilang keluarga kami
dari kalangan keluarga menengah kebawah, gaji ayahku sekitar
Rp.150.000 saja,tapi aku dan ibu sangat bangga terhadap kerja
keras ayahku tersayang.

Ayahku jga sangat taat kepada agamanya setiap hari dia
tidak lupa beribadah sholat 5 waktu tidak pernah terlewatkan walau
sesibuk apapun ayahku. Ayah sangat perhatian juga terhadap anak
anaknya dia sebelum bekerja pasti selalu antar adikku
kesekolah,stelah itu dia langsung berangkat kerja lagi, dan dia juga
rajin mengajarkan ngaji anak anaknya,ayah ku adalah inspirasi
dalam hidup aku dia ayah yang sempurna dalam keluarga. Aku
bangga dan aku tidak pernah malu punya ayah yang hanya beekerja
sebagai kuli bangunan dan penghasilan tidak banyak namun yang
ku contoh adalah bagaimana dia begitu gigih dan semangat bekerja
tanpa lelah demi keluarganya.
“I love you ayah”…

2

BAB II

3

BAB II
ANAK AYAH

Dear papa…

Aku yang tak bisa mengungkapkan kasih sayangku , aku
akan selalu mendoakanmu,akan selalu ada disampingmu,akan
selalu mendudukung keputusannmu. Maaf apabila selama ini masih
belum bisa membuatmu selalu bahagia.

Kami,anak anakmu akan berusaha untuk membuat lebih bahagia.

Selalu sehat dan panjang umur yah…

Bapak,ayah, papah, papi, daddy. Apapun sebutannya hampir semua
anak didunia lahir karna sosoknya. Terima kasih sudah
memberikanku kesempatan lahir kedunia.

Sosok ayah sangat berpengaruh sekali dalam kehidupanku.
Ia banyak mengajarkan hal hal yang dianggap kebanyakan orang
yang tidak penting taoi dibalik itu smua selalu ada pelajaran yang
didapatkan.

“ucap salam apabila masuk kerumah’

Bersalaman dengan kedua orang tua saat kita hendak pergi atau
sampai dirumah.

Makan dan minum lah dengan menggunakan tangan kanan, begitu
juga saat hendak memakai baju ataupun sepatu.

Mengingat semua ajarannya dan melaksanakannya ternyata
memang bermanfaat sekali, aku bersyukur sekali mendapatkan
pembelajaran sejak dini dengan hal hal ini dapat menentukan
kepribadian kita nantinya. Apalagi dalam keluargaku selalu berkiblat
dengan ajaran agama yang kami anut. Ayah dilingkungan tempat
tinggalku adalah orang yang dihormati.

Hidup memang tak selalu indah,roda kehiddupan juga
berputar. Kita terbiasa merasakan suka dan duka bersama
sama.Namun,ketika kita kleehilangan seseorang yang sangat berarti
dalam hidup,saat itulah selalu ada perubahan.ibu ayah,kedua
orangtuaku yng tak terpisahkan.Dimana ada ibu disitu ada ayah
begitu pula sebaliknya. Disaat harus kehilangan slahsatunya,seperti
terbangun dari mimpi indahku yang panjang.

13 januari 2013.Hari yang tidak akan pernah terlupakan. Ayah yang
sangat kami cintai meninggalkan kami untuk selama lamanya.di
saat itulah pahlawan hidupku yang selalu tegar,kehilangan separuh
jiwanya.Lebih dari 25 tahun laki laki yang dicintainya menghadap

4

sang pencipta. Utuk pertama kalinya dalam hidupku melihat kondisi
ibu yang tidak seperti biasanya. Raut wajah yang biasanya selalu
cerah,hari itu berrubah menjadi murung. Belum sebulan sejak
kepergian ayah ,ibu sampai kehilangan berat badannya hampir 17
kg walaupun didepan anak anaknya,ibu berusaha untuk tegar,tapi
kami tahu bahwa ibu sangat kehilangan sekali.

Tak pernah berhenti bersyukur bahwa pernah ada dan selalu
ada dalam hati kami,sosok ayah yang begitu sempurna bagi kami
keluarga. Ibu menanamkan pada aku dan adikku untuk selalu
mendoakan ayah. Ibu mendorong anak anaknya untuk lebih
dewasa,menyayangi keluarga,saling mendukung satu sama lain, tak
peduli orang lain berbicara apa yang terpenting adalah keluarga
kami. Hingga saat ini masih berusaha menjadi anak yang selalu bisa
membahagiakannya.

Aku mungkin bukan anak yang sempurna,tapi aku mencoba
untuk menjadi sempurna untukmu. Aku tidak akan pernah bisa
membalas semua budi baik yang sudah ayah lakukan. Aku masih
mencoba menjadi anak yang berbakti.
Terimaa kasih telah mengajarkan begitu banyak hal yang sangat
berarti dan bermanfaat dalam kehidupan kami.

5

BAB III

6

BAB III
AYAH CINTA PERTAMAKU

Sosok ayah adalah cinta pertama aku. Sejauh mata
memndang laut,sejauh itu pula kenanganku bersama ayah teringat
jelas.sesekali ku menangis dan tersenyum mengingat semua
kenangan ku bersama ayah. Aku memang sangat dekat dengan
ayahku. Aku sangat bersyukur mempunyai keluarga yang begitu
harmonis,rukun,dan saling menyayangi satu sama lain. Yang
mungkin keluarga yang seperti ini lah menjadi dambaan semua
orang. Aku ingat sekali,dulu waktu aku masih duduk di sekolah dasar
yang mengajarkan ku baca tulis, mulai dari menulis huruf menulis
angka Beliau begitu telaten mengajarku.

Setiap malam aku diajarkan beliau. Ya walaupun beliau
kelihatan sangar dan tegas tapi ketika mengajariku beliau sangat
lembut sampai anaknya benar-benar bisa. Itulah mengapa aku
sangat senang belajar dengan ayahku.Beda sekali jika aku belajar
dengan ibuku, beliau memang keseharian seperti ibu-ibu pada
umumnya yang lembut dan cerewet. Pernah dulu ayahku sedang
bekerja, jadi aku mintak diajari ibuku untuk bermain suling.

"Bu, besok Dinda disuruh bawak suling Bu”
Jadi Dinda mau belajar dulu sama Ibu." Ujarku"
Boleh Nak, sini Ibu ajari. Ambil sulingnya dulu."
Pertama yang kupelajari adalah memegang dan menutup
lobang-lobang pada suling yang benar supaya suara yang keluar
ketika ditiup tidak terdengar sumbang."Nah ini letak tangannya
sudah pas, jangan sampai terbuka. Coba Dinda tiup." Ujar Ibuku
kutiuplah suling dan ternyata sumbang terdengarnya.Dan aku pun
belajar lagi sampai berkali-kali. Sampai akhirnya Ibuku pun emosi,
karena setelah ditiup masih saja terdengar sumbang. Sangking
emosinya, suling itu pun dipukulah ke pahaku. Dan aku pun
menangis sejadi-jadinya.
Sebenarnya sih tidak sakit, tapi karena Ibu yang marah aku
pun menangis sejadi-jadinya. Sampai akhirnya, akupun ngaduh
sama ayahku dan belajar dengan dia.Dengan ketelatenan dan
kesabaran beliau, aku pun akhirnya bisa.Semenjak kejadian itu, aku
pun menjadi tidak mau lagi belajar dengan ibuku. Aku maunya sama
ayahku terus.Ya begitulah aku bisa menjadi dekat dengan ayahku,
apa-apa selalu dengan ayahku. Bahkan sampai aku kuliah pun aku
masih diantar sama ayahku menggunakan motor kesayangannya.
Ya walaupun tidak sesering sewaktu aku di sekolah menengah.
Aku ingat betul, hari itu aku sedang libur semester
perkuliahanku, ibuku pergi ke pasar dan abangku seperti biasa pergi
bekerja. Jadi hanya ada aku dan ayahku di rumah.Pagi itu setelah
aku selesai menyapu rumah, aku lanjutkan lah menyapu halaman
rumahku. Hari itu ayah ku sedang bersiap untuk berangkat kerja, dari
dalam rumah kudengar ayahku memanggilku.
"Dinda... Dind... Dinda... Sini dulu cepat.

7

Dengan sigap kutinggalkan pekerjaanku menyapu halaman
tadi dan kuhampirilah ayahku.

"Ada apa yah?" Sahut aku
Kulihat muka ayah sudah pucat menahan sakit. Tak tega
sekali rasanya melihat ayah menahan sakit seperti itu.
"Dada Ayah sakit Nak, tiba-tiba saja"
"Bentar Yah, dinda ambilkan minyak angin, ayah duduk dulu
di sini"
Dengan perasaan yang panik kucarilah minyak angin dan
kuusaplah di dada ayahku.
"Bagaimana yah? Masih sakit? Dinda ambilkan minum air
panas yah"
"Iya masih sakit Dind, cepat ambilkan air panas yah"
Ku ambillah air panas dan kusuruh ayah langsung
meminumnya. Aku sangat panik, aku bingung apa yang harus
kulakukan. Tak tega kulihat wajah ayahku yang menahan sakit.
Sambil menangis kupanggil tetangga untuk mintak bantuan.
"Om, tolong dinda Om. Ayah Dinda dadanya sakit." sembari
menangis sesenggukkan dan air mata yang sudah tidak terbendung
lagi.Bergegaslah tetangga masuk ke rumah melihat kondisi ayahku.
"Di mana sakitnya Pak?" kata tetanggaku kepada ayahku
"Di dada" Ucap ayahku
"Dinda sama ayah tunggu di sini. Om ambil mobil dulu kita
bawak ke rumah sakit"
Seketika rumahku ramai, tetangga membantu ayahku untuk
dimasukkan ke mobil supaya dibawa ke rumah sakit.
Dan aku langsung menelpon abangku. Dengan air mata yang
sudah tak terbendung lagi dan suara yang terasa tecekat
kutelpon abangku.
"Halo Bang ini Dinda" ujarku dengan panik.
"Iya, ada apa Dind?"
"Sekarang dinda sama Om Irvan mau ke rumah sakit. Abang
cepat nyusul, ayah dadanya sakit." dengan sambil terisak
kukabari abangku.
"Iya iya Abang langsung ke rumah sakit. Ibu mana?"
"Ibu di Pasar, tapi sepertinya bakal nyusul Bang. Cepat yah
Bang, Dinda takut".
"Iya iya, kamu jangan nangis. Pokokny do'a terus." ujar
abangku
"Iya Bang" jawabku singkat sembari menutup telpon

8

Tak selang berapa lama, sampailah kami di rumah sakit. Aku
sangat panik dan takut, tak terasa air mataku terus menetes sambil
kuelus dada ayah. Dan beberapa perawat langsung menyambut
ayahku menggunakan tempat tidur beroda. Alat-alat kesehatan
disediakan untuknya, kemudian infus dipasang pada tangan kirinya.
Aku melihat semua itu dengan menangis pelan.

"Ayah, sabar yah kita udah di rumah sakit.Ayah yang kuat"
Ujarku dengan suara yang seakan tertahan karena terlalu banyak
menangis

Ayahku pun masuk ke ruang UGD untuk di cek dan aku
ditemani om irvan menunggu di luar.Kumenangis sejadi-jadinya. Aku
sangat takut hal buruk terjadi kepada ayahku. Aku sangat belum siap
untuk hal buruk itu.Pikiranku sudah tidak karuan, aku sangat takut
membanyangkan hal yang paling buruk. Aku sangat-sangatlah
belum siap. Tak lama kemudian ibu dan abangku datang hampir
dengan bersamaan. Langsungku lari dan kupeluk mereka dengan
wajah dan mata yang sudah memerah karena sedari tadi menangis.

"Bu, Ayah, Bu. Dinda takut Bu."Dengan panik ibuku ikut
memelukku
"Iya Nak, pokoknya kita berdo'a terus untuk Ayah."Bang lihat
Ayah Bang. Ayah masuk ke UGD Bang. Dinda takut Bang."
Dengan tangis yang tak bisa kutahan lagi ditambah lagi ibuku
yang juga ikut menangis.
Aku sangat tidak menyangka, pagi-pagi seperti ini aku berada
di rumah sakit mengantar ayahku. Untung saja ada abangku yang
terlihat tegar dan kuat menunggu di luar ruangan UGD. Sedangkan
aku dan ibuku masih terduduk di kursi tunggu dengan panik dan
tangis yang tiada henti-hentinya sembari doa yang tidak terputus-
putus kami lantunkan.
Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan UGD dan
abangku langsung dengan sigap menghampiri dokter
tersebut."Bagaimana keadaan Ayah saya dok?" dengan raut wajah
panik yang tak bisa lagi disembunyikan abang kubertanya."Maaf
Nak, kami sudah berusaha. Tapi Allah memanggil ayahmu hari ini.
Kamu yang kuat demi ibu dan adikmu" Ucap dokter kepada
abangku.Menurut analisis dokter, ayahku menderita penyakit
jantung.
Seketika aku dan ibu langsung histeris dan menangis sekuat-
kuatnya. Dan abangku, beliau pun tak kalah rapuh dengan kami.
Beliau terdiam sembari menangis dan memeluk erat kami. Tak
kusangka hal yang paling kutakutkan itu terjadi padaku di hari ini.
Bagiku ini bagaikan mimpi di siang bolong. Secepat itu ayah pergi
meninggalkan kami. Dan ini sangatlah dadakan. Bagaimana tidak,
ayahku benar-benar tidak merasakan yang namanya sakit seperti
orang-orang pada umumnya.
Untung saja ketika di rumah sakit ada Om Irvan yang
menemani kami. Beliau pun langsung menghampir kami "Kalian
yang sabar, yang kuat dan harus ikhlas, kalian tunggulah disini biar

9

Om yang urus kepulangan ayah kalian dari rumah sakit ini."
"Terimakasih banyak Om." Ucap abangku dengan suara yang
tercekat.”Dan aku masih menangis dengan sekuat yang aku bisa.
Aku luapkan semua yang kurasa dengan tangisan.

Tak kusangka secepat ini ayah meninggalkan kami. Hari itu
duniaku serasa hancur. Aku merasa Allah sangat tidak adil padaku.
Padahal aku masih sangat utuh ayahku, tapi mengapa secepat ini
Allah memanggil ayahku.Kami bagaikan kapal yang kehilangan
nahkodanya. Aku merasa kehilangan panutanku. Berhari-hari
kumenangis mengingat semua kenangan yang kulalui bersama
ayahku. Melihat foto-fotonya saja, seketika air mata menetes dan
tangisku pun pecah lagi.Ya karena aku memang sangat dekat
dengan ayahku

Mungkin karena aku anak perempuan satu-satunya dan
beliau selalu menjadi garda terdepan membelaku. Benar kata
pepatah bahwa cinta pertama dari anak perempuan adalah
ayahnya.Teringat jelas di otakku bagaimana ayah sangat
menyayangi kami, bagaimana ayah yang selalu mengajarkan hal-hal
baik kepada kami anak-anaknya.Sunggu aku sangat menyanyangi
beliau lebih dari apapun.Semoga beliau ditempatkan di surga
Allah.Hanya doa lah yang bisa terus kusampaikan untuk
Ayahandaku..

10

BAB IV

11

BAB IV
AYAHKU, PAHLAWANKU

Laki-laki idaman, dapat diandalkan, rela berkorban,
penyanyang dan sopan. Tidak perlu kaya dan tampan, cukup
dengan hati bersih yang mengatakan. Iya, itulah ayahku. Pria
tangguh yang selalu menjadi motivasi di dalam kehidupanku. Ayah
adalah seorang prajurit tanpa pangkat yang rela mengorbankan
dirinya untuk memperjuangkan keluarganya. Selalu berjuang untuk
menghidupi keluarganya dengan cara yang baik dan benar, agar
kelak anak-anaknya dapat melakukan hal baik pula dan berguna
bagi lingkungan dan masyarakat.

Keluargaku memang bukan keluarga golongan atas atau
keluarga kaya raya, aku hidup sederhana dengan segala kecukupan
yang dapat terpenuhi oleh ayahku. Aku sangat bersyukur dapat
memiliki ayah yang hebat, padahal dulunya ayah berasal dari
keluarga kurang mampu. Walaupun begitu ayahku dapat
menunjukkan padaku bahwa harta bukanlah tolak ukur dari
kesuksesan, kesuksesan dapat diraih dengan usaha yang gigih
serta ridho dari orangtua.

Itulah yang membuat ayahku sanggup menyelesaikan gelar
sarjananya dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit saat itu. Ayahku
selalu dicacimaki oleh teman-temannya karena ekonomi yang
rendah. Ayahku selalu dimarahi oleh gurunya disekolah karena
hanya mempunyai satu buku catatan. Ayahku tidak pernah
merasakan yang namanya “jajan bersama teman-teman saat
istirahat”. Namun itu semua hanyalah angin yang bertiup bagi
ayahku, ia tetap menajalani kehidupannya dengan penuh
kesabaran. Sampai pada akhirnya ayahku selalu menjadi juara kelas
yang dibenci banyak orang karena perbedaan satatus sosial.

Ayahku sanggup menjalani semua itu dengan hasil yang
sangat baik, nilai-nilai tidak pernah dibawah standar, dan selalu
mengerjakan tugas tepat waktu. Apa yang membuatnya seperti itu?
Itu semua karena ia ingin berbakti kepada kedua orangtuanya, tidak
peduli apa kata orang lain terhadap dirinya bahkan keluarganya.
Dengan mental sekuat baja, ayahku berhasil menjadi orang sukses
yang sampai saat ini dibutuhkan banyak orang dalam pekerjaannya.
Ayahku berhasil menjadi seorang guru yang hebat. Guru yang selalu
dinanti-nati oleh muridnya di kelas. Seorang pria yang bisa membuat
anak-anaknya tertawa dengan tingkah lucunya yang selalu
menghibur. Itulah kisah seorang pahlawan yang selalu direndahkan
oleh orang lain. Kisah yang selalu kubayangi setiap malam.

Berbeda dengan kehidupanku sekarang ini. Aku sangat malu
jika harus bercermin dengan kehidupan ayahku dimasa lalu. Aku
dengan segala kecukupan yang dapat terpenuhi ini, belum pernah
membahagiakan ayahku. Belum bisa mengambil peran penting
seperti ayahku, aku takut untuk mengambil keputusan sendiri.
Padahal aku adalah anak laki-laki yang nantinya harus menjadi

12

tulang punggung keluargaku dimasa depan. Aku selalu bersedih
ketika melihat ayahku terbaring sakit karena usia yang sudah cukup
tua. Aku belum bisa menggantikan posisinya, aku masih
membutuhkan bimbingan darinya, masih sangat butuh.

Semua yang kulakukan saat ini adalah mencoba menerapkan
setiap nasehat yang diucapkannya. Belajar dengan sungguh-
sungguh, memilih teman yang baik, berbakti kepada orang tua,
menghormati orang lain, dan selalu berbaik sangka kepada orang
lain. Itu semua yang kulakukan dalam perjalananku menuntut ilmu
untuk menjadi orang sukses seperti ayahku. Walaupun terkadang
yang kulakukan tidak semuanya berjalan seperti yang kuharapkan,
aku tidak mendapatakan fakultas yang diinginkan oleh ayahku saat
itu, bahkan aku harus menunggu satu tahun lagi untuk mendapatkan
sekolah lanjutan yang sesuai denganku. Aku malu dengan ayahku
dimasa lalu, dengan segala kekurangan yang dimilikinya, ayahku
mendapatkan beasiswa untuk kuliah.

Namun ayahku hanya tersenyum melihatku dan
menasehatiku bahwa semua yang terjadi saat ini sudah diatur oleh
tuhan. Ayahku selalu berpesan padaku, “Jangan pernah menjadi
orang sombong, karena sombong akan membuatmu hancur dengan
sendirinya”. “Tidak perlu menunjukkan semua kelebihanmu, cukup
melakukan apa yang harus kamu lakukan dengan baik dan benar”,
ujar ayahku. Saat itulah, aku mendapatkan semangat baru untuk
menjalani kehidupanku yang baru, aku tidak boleh gagal dalam
perkuliahanku dan harus mejadi orang yang berguna bagi keluarga
dan masyarakat seperti ayahku.

Ayah, terima kasih atas jasamu selama ini, semua
bimbinganmu selama ini, tanpamu aku bukan apa-apa di dunia yang
luas ini. Terima kasih karena mau bersabar menjaga diriku ini
sampai saat ini walapun terkadang aku masih bertingkah egois
terhadapmu, aku tidak bisa membalas semua perbuatanmu serta
membayangkan betapa sabarnya dirimu menghadapi itu semua.aku
sayang padamu ayah..

13

BAB V

14

BAB V
MERINDUKAN AYAH

Waktu sore hari, aku berniat untuk pergi ke sebuah taman
yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Waktu di perjalanan menuju
taman aku sempat berhenti melihat seorang, anak yang sedang asik
bermain dengan ayahnya. Aku melihat anak itu begitu bahagianya
bermain dengan ayahnya. Sekian lama melihat keseruan, anak itu
bermain dengan ayahnya, tidak kusangka air mataku keluar dengan
sendirinya. Aku berniat untuk membatalkan pergi ke taman untuk
bermain, tidak pikir panjang, aku segerah berlari menuju ke rumah.

Di perjalan menuju rumah, aku sempat menyebut-yebut nama
ayah, dan air mata yang terus keluar, sampai tiba depan pintu
rumahku. Aku mengetuk pintu rumahku, dan tak lama kemudian
ibuku membukakan pintu rumahku dan, aku langsung memeluk ibu.
“Kamu kenapa nagis nak?” pertanyaan ibu kepada ku.
“Aku rindu sama, ayah, bu” Ucapanku, menjawab pertanyaan ibu.
Setelah memeluk ibu aku berjalan menunju kamar tidurku.

Setibanya di dalam kamar, aku mengambil sebuah buku dan
pulpen yang berada di dalam laci, setelah kuambil aku langsung
menulis di halaman paling tengah, “Ayah kenapa, ayah
meninggalkan, aku dan ibu begitu cepat apa ayah, gak sayang Sama
aku dan ibu. Ayah, aku mau bilang sama ayah, tadi sebelum aku
mau ke taman, aku melihat seorang anak kecil bermain dengan
ayahnya, anak kecil itu begitu senang sekali bermain dengan
ayahnya. Ayah tadi aku sempat berfikir seandainya saja tadi, aku
yang bermain bersama ayah”, ayah aku hanya ingin memberitahu ini
saja semoga ayah tenang ya di sisi tuhan yang maha esa, aku selalu
berdoa buat ayah, semoga kelak nanti kita bisa bersama lagi di
surga.

15

BAB VI

16

BAB VI
AYAH SANG PEKERJA KERAS DAN

PENYAYANG

Ayah adalah seseorang yang sangat berjasa bagi anak-
anaknya. Ayah rela melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan
keluarganya. Ayah juga rela bekerja keras hingga larut malam demi
membahagiakan keluarganya, rela membanting tulang untuk
menafkahi istri dan anak-anaknya. Ayah memikul tanggung jawab
yang besar tanpa bisa dibagikan sedikitpun. Perawakan kurus tinggi,
dengan sepasang bola matanya yang tajam namun ramah itulah
sosok Ayahku. Aku selalu melihat matanya yang kelelahan setiap
pulang bekerja. Namun, tak pernah sekalipun aku mendengar
bibirnya mengucapkan kata lelah kepada keluarga. Ayah selalu
memberikan senyuman terbaiknya ketika telah sampai di rumah.

Setiap hari libur, Ayahku selalu menyempatkan diri untuk
menghabiskan waktu bersama keluarga. Di masa ini, kami tidak bisa
berlibur keluar rumah, karena harus mengurangi mobilitas di masa
pandemi. Namun, dengan kami menonton tayangan di televisi
bersama-sama, itu pun sudah membuat kami dipenuhi dengan
canda dan tawa yang begitu bahagia. Ayahku tidak pernah kenal
lelah untuk terus bekerja dan membahagiakan keluarganya. Ayahku
tidak pernah memaksaku untuk bekerja keras sepertinya. Ayahku
hanya sering memberiku nasihat agar aku bisa menjadi anak yang
baik dan berani. Aku akan mematuhi segala nasihat ayahku. Bagiku,
ayah adalah segalanya. Dia adalah ayahku sang pekerja keras dan
penyayang.

17

BAB VII

18

BAB VII
PENGORBANAN SEORANG AYAH UNTUK

ANAKNYA

Ayah adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan.
Jerih payahnya setiap hari memberikan penghidupan yang baik
untuk keluarga dan tentu saja kita rasakan sendiri banyak
manfaatnya.Seorang ayah bekerja tanpa mengenal lelah dan
mengeluh untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ayah mencari
nafkah pagi dan malam, apa pun ia lakukan, walau harus
mengeluarkan banyak tenaga, pikiran, dan keringat.Ayah
merupakan sosok pekerja keras, mencintai anak-anaknya, sayang
keluarga, dan tak mudah putus asa. Begitu baunyak ayah yang rela
mengorbankan kebahagiaan dirinya karena lebih ingin
membahagiakan keluarganya.

Cinta ayah laksana air yang mengalir tanpa henti dan tidak
kering didera musim. Inilah salah satu hal yang susah dibalas oleh
seorang anak. Meskipun ia berusaha membalas kasih sayang
seorang ayah, tetap saja ia tidak bisa sebanding dengan apa yang
telah diberikan seorang ayah padanya.Banyak hal yang sudah
diberikan oleh seorang ayah pada anaknya. Inspirasi mengenai apa
yang harus dilakukan ataupun hal lainnya menjadi pemandangan
yang begitu umum. Tidak jarang seorang anak tumbuh dengan
meniru apa yang ayah mereka lakukan karena ayah adalah panutan.

Seorang ayah memang memiliki cara tersendiri bagaimana ia
akan mencintai anaknya. Cinta yang diberikan oleh seorang ayah
memang berbeda dengan cinta dari seorang ibu. Hanya saja, cinta
ayah mampu menguatkan anaknya dimana pun ia berada.Kata bijak
dari seorang ayah, menggambarkan betapa nasihat seorang ayah
terlihat begitu penting bagi anaknya dan nasihat seorang ayah juga
merupakan contoh dari bentuk kepedulian pada anaknya,

Walau tidak terlalu sering berbicara, sosok ayah memiliki isi
hati yang lemah lembut pada sang anak. Seorang ayah tentu tetap
memiliki hati dan bisa merasa sedih. Namun, demi anaknya, ia rela
menahan kesedihan dan memberikan banyak alasan kenapa ia
harus berusaha kuat dan tetap membuat anak-anaknya merasa
tenang dan gembira.Ayah adalah sosok pelindung utama di dalam
keluarga. Ia tidak segan berkorban demi anaknya agar anak-
anaknya senantiasa baik dan selamat. Bahkan, ketika ia harus
terluka, ia pun rela melakukannya. Ini adalah salah satu
pengorbanan terbesar dari seorang ayah yang membuat kita harus
senantiasa menghormati dan menghargainya.

Seorang ayah senantiasa mengetahui di mana ia berdiri. Ia
mengetahui bahwa perannya adalah sebagai kepala keluarga, hal
ini menggambarkan besarnya tanggung jawab seorang ayah kepada
pihak keluarga yang ia sangat cintai.Terkadang, apa yang dilakukan
oleh seorang ayah sering tidak terbaca sebagai bentuk perhatian.
Larangan yang ia lakukan tidak dilandasi dengan kebencian,

19

sebenarnya saat ia melarang memiliki alasan yang lebih baik untuk
dipilih yang tepat.

Selanjutnya tugas seorang anak adalah senantiasa berusaha
dan berdoa, ketika tidak bisa memberikan hal terbaik untuk seorang
ayah, maka jangan membebani ayah dengan beban yang terlampau
berat, terutama di hari tuanya. Sosok ayah yang begitu bertanggung
jawab dan menjadi inspirasi bagi anaknya, harus dijaga sedemikian
rupa, terutama ketika ia perlahan sudah mulai melemah dan menua.

20

BAB VIII

21

BAB VIII
PERJUANGAN SEORANG AYAH

Semua Orang Pasti Mengenal sosok yang Satu ini ,Sosok
Yang Sangat penting dalam Kehidupan. Sosok yang setiap hari
berjuang demi memberikan penghidupan yang baik untuk
keluarganya.Ayah, Seseorang yang sangat Berjasa Bagi anak. Ayah
Rela melakukan apa saja demi kehidupan keluarga, Rela banting
tulang demi Menafkahi istri dan anak-anaknya, Hingga bekerja lebih
keras lagi agar bisa mewujudkan impian anaknya.

Ayah adalah my super hero dalam kehidupan pribadi saya ,
dia yang mengajarkan saya untuk menjadi anak yang kuat dan
mandiri . Saya pribadi sangat bangga dengan ayah saya , Ia tidak
kenal lelah , tidak kenal capek , hujan , panas , siang ,malam , demi
mencari nafkah Ia lalui Dengan Hati yang Ikhlas untuk keluarga .
Bukan hanya Itu saja , Kasih sayang Seorang ayah untuk anaknya
tidaklah terbatas , berbedah halnya dengan kasih sayang yang
diberikan anak kepada ayah yang memilki batas tertentu .

Ada Banyak kisah didunia ini tentang seberapa besar
perjuangan seorang ayah , bisa di Bilang Ayah saya salah satunya
.Ayah itu sangat Istimewa , Ia tidak pernah mengeluh depan anak-
anaknya , Ia selalu menutupi rasa sakit yang Ia rasakan , Ia selalu
Terlihat Tegar dan Semangat Walaupun Sesungguhnya Ia memiliki
banyak Problem . Tapi Ia tidak membebani kepada anaknya .Kasih
sayang Seorang ayah tidak akan Luntur dimakan Usia . Ia memiliki
semangat yang sangat Luar biasa , Demi bisa mewujudkan Impian
Anaknya , Agar kelak Anaknya tidak sepertiNya .

Ayah , menjadi salah satu sosok yang menjadi perhatian
bagian saya . Demi Keluarga dan Buah Hatinya ia Siap untuk
Menjadi Seorang Driver, hanya untuk mencukupi kebutuhan
Keluarganya. dimana terlintas dipikiran Kita , suatu pekerjaan yang
sungguh berat tapi Ia mampu lalui itu semua dengan Kuat dan Tegar
. Ia selalu bertanggung jawab penuh untuk mencari nafkah dan juga
selalu berjuang menshalihkan anak-anaknya.Perjuangan seorang
ayah tidak ada yang perlu diragukan lagi , selalu terlihat kuat dan
tidak merasa lelah , dalam kondisi seperti apapun Ia selalu lalui
semua itu demi mendapatkan Sesuap nasi .

Tugas ayah bukan hanya mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan primer namun harus mencakupi kebutuhan biaya
pendidikan anaknya , Ia mampu melakukan segala dan upaya demi
buah hatinya , yang paling penting soal agama , soal ilmu , soal
proses keshalihan anaknya yang kelak menjadi Kran Pahalanya.
Bagi Seorang ayah jangankan pendidikan , jika anaknya ingin
sesuatu selain itu Ia pasti akan mengabulkan dengan cara apapun
asalkan permintaan tersebut tidak diluar batas kendali (berbuat
jahat).

22

Perjuangan seorang ayah tidak akan terhenti sampai melihat anak-
anaknya sukses , meskipun ia sekarang sudah sangatlah Tua ,
fisiknya sudah terlihat lemat namun dengan sekuat tenaga ia terus
menerus menggerakan seluruh kemampuan untuk memenuhi
tanggung jawabnya, Ia tidak pernah minta lebih dari anak-anaknya,
yang Ia harapkan anak-anaknya kelak menjadi orang yang sukses
dan bisa memiliki pekerjaan masing-masing.

Ayah, laki-laki tanggun penepis segala kesulitan dalam
keluarga , Sampai Saat ini saya tidak pernah melihat bagaimana
bercucurnya keringat ayah dalam mengais rezeki di perantauan .
Merantau Berpuluh-puluh tahun demi keluargannya. Saya tidak
pernah melihat bagaimana kesusahan yang ayah saya alami demi
kemudahan dalam setiap Ia mengais rezeki .

23

PENUTUP

Dengan segala kekurangan dan kelebihan cerpen ini,cerpen
yang berjudul (Ayah ku) dapat saya selesaikan dan mampu
menghadirkan ceritan yang tidak kalah menarik pada cerpen-cerpen
lainnya yang melanda dunia sastra Indonesia.

Dengan berbekal pengalaman pribadi dan bantuan dari
berbagai pihak,penulis menyajikan gaya Bahasa yang mudah di
pahami masyarakat serta kalangan remaja.

Cerpen ini insyallah mampu mengajak kita semua menikmati
pengalaman indah penulis mampu karangan dari penulis cerpen ini.

Cerpen ini dibuat dengan waktu yang cukup slama karna
harus menghadirkan ide ide yang menarik yang akan dapat
membuat pembaca tidak merasa bosan atau jenuh saat membaca
cerpen ini.

Dengan demikian saya mengharapkan kepada semua agar
memaklumi berbagai kesalahan yang terdapat pada cerpen ini.
-terimakasih semoga terhibur-

24

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Dwi Amanda Ilhammi.lahir di jakarta,18 desember
2004. Berjenis kelamin perempuan,anak terakhir dari 2 bersaudara.
Tinggal di jl. Dukuh 3 rt5 rw4 no39b kel. Kampung dukuh kec.
Kramatjati,jakarta timur.
Berusia 17tahun saat menulis cerita pendek ini,beragama islam.
Memiliki hobi maen futsal.

25


Click to View FlipBook Version