The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Widya Pustaka SMP N 5 Melaya, 2022-05-10 01:09:43

APLIKASI-KOMPUTER-SW-FINAL-SC

APLIKASI-KOMPUTER-SW-FINAL-SC

Keywords: Aplikasi,Komputer

 Aplikasi Komputer 

Seperti sudah dipaparkan berulang-ulang, tabel yang dibuat menggunakan software
SPSS sudah memiliki format tersendiri sebagaimana contoh yang nampak pada tabel di atas.
Format tabel software SPSS tidak selalu cocok dengan format tabel yang ditampilkan pada
dokumen laporan hingga perlu dilakukan proses penyuntingan terlebih dahulu. Disinilah MS-
EXCEL dapat mengambil peran dalam proses pengolahan data. Penyuntingan tabel pada MS-
EXCEL lebih mudah dilakukan ketimbang menyuntingnya langsung pada dokumen laporan
MS-WORD. Oleh karena itu, sebelum disalin ke dokumen laporan MS-WORD, adabaiknya
tabel yang diperoleh dari layar output software SPSS disalin terlebih dahulu ke MS-EXCEL
seperti tersaji pada Gambar 6.47.

Gambar 6.47
Hasil penyalinan (copypaste) tabel SPSS pada MS-EXCEL

Setelah mengalami penyuntingan pada MS-EXCEL, maka ketika disalin ke dalam
dokumen laporan MS-WORD akan diperoleh tampilan tabel silang sebagai berikut:

Tabel 3
Sebaran Kadar Glukosa Darah 2 jam PP berdasarkan Jenis Kelamin Sampel

Jenis <101 Pengelompokkan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP >180 Total
Kelamin 101 - 120 121 - 140 141 – 160 161 - 180

L f%f% f % f %f%f% f %
P 2 100,0 7 80,0 9 60,0 12 70,0 3 50,0 1 100,0 34 70,0
Jumlah 0 0,0 2 20,0 5 40,0 6 30,0 3 50,0 0 0,0 16 30,0
2 100,0 9 100,0 14 100,0 18 100,0 6 100,0 1 100,0 50 100,0

294

 Aplikasi Komputer 

Latihan

1) Berikut ini hasil pemantauan status gizi di Desa Kesiman Kertalangu Denpasar Timur :

Buatlah tabel sebaran umur ibu dengan interval kelas sebagai berikut :
No Interval klas
1 15 – 19
2 20 – 24
3 25 – 29
4 30 – 34
5 35 – 39
6 40 – 44
295

 Aplikasi Komputer 

2) Buatlah tabel silang yang menggambarkan sebaran umur dan jenis kelamin anak bila
umur anak dibuat dengan interval kelas sebesar 6 bulan.

3) Buatlah tabel silang yang menggambarkan sebaran status gizi anak saat ini berdasarkan
berat lahirnya bila status gizi dibedakan menjadi 3 kategori (Gizi Baik dengan z score>-
2; Gizi kurang dengan z score>-3; dan gizi buruk dengan z score≤-3) sementara berat
badan lahir dibedakan menjadi 2 kategori (Normal apabila BBL≥2500 dan BBL Rendah
apabila BBL<2500).

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari
kembali materi tentang proses pembuatan tabel frekuensi dan tabel silang menggunakan
software MS-EXCEL dan SPSS.

Ringkasan

1. Pembuatan tabel frekuensi dapat dilakukan baik menggunakan software MS-EXCEL
maupun SPSS.

2. Pembuatan tabel silang lebih efektif dan efisien bila dilakukan menggunakan software
SPSS.

Tes 2

Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan mengacu pada hasil pemantauan status gizi di
Desa Kesiman Kertalangu Denpasar Timur pada soal latihan.
1) Jumlah ibu-ibu yang menderita underweight (IMT<17) pada hasil pengamatan tersebut

adalah ....
A. 11 ibu
B. 13 ibu
C. 15 ibu
D. 17 ibu

2) Jumlah anak balita yang lahir dengan status berat badan lahir rendah (BBLR) adalah
A. 25 anak
B. 30 anak
C. 35 anak
D. 40 anak

3) Jumlah anak yang menderita gizi buruk (z-score<-3) adalah ....
A. 1 anak
B. 2 anak

296

 Aplikasi Komputer 
C. 3 anak
D. 4 anak
4) Jumlah anak yang terlahir BBLR dan ibunya tergolong berstatus gizi kurus adalah ....
A. 3 anak
B. 5 anak
C. 7 anak
D. 9 anak
5) Jumlah anak yang terlahir dengan berat badan normal, tapi saat ini menderita gizi
buruk adalah ....
A. 1 anak
B. 2 anak
C. 3 anak
D. 4 anak

297

 Aplikasi Komputer 

Topik 3
Penyajian Data dalam Format Grafik

Grafik merupakan cara efektif untuk menyampaikan secara utuh gambaran suatu set
hasil pengamatan karena sifat kandungan informasinya yang sangat padat. Melalui penyajian
dalam format grafik akan terlihat jelas pola, kecenderungan, kesamaan, serta perbedaan
yang ada pada suatu set hasil pengamatan. Namun demikian, agar tujuan penyajian dalam
format grafik dapat tercapai secara efektif ada baiknya terlebih dahulu perlu difahami
properti yang dikandung pada masing-masing jenis grafik. Secara garis besar properti grafik
sangat bergantung pada type variabel yang akan disajikan. Bila informasi yang ingin disajikan
merupakan penyajian tunggal (grafik satu dimensi) yang bertype kategorik (diskrit), terdapat
dua alternatif format grafik yaitu pie chart dan bar chart. Sedangkan untuk variabel yang
bertype numerik (kontinyu) juga tersedia dua alternatif pilihan yaitu histogram dan boxplot.
Sebenarnya masih dimungkinkan untuk membuat grafik pada suatu set hasil pengamatan
yang berpasangan (grafik dua dimensi). Namun karena penyajian data pada hasil
pengamatan berpasangan merupakan tahap awal dari analisis statistik tingkat tinggi, maka
format grafik bagi penyajian data berpasangan (grafik dua dimensi) tidak akan dibahas dalam
modul ini. Seperti sudah dipaparkan dari awal, modul ini hanya membatasi diri pada analisis
data yang bersifat sederhana saja.

A. FORMAT GRAFIK UNTUK VARIABEL KATEGORIK

Pie chart merupakan format penyajian variabel bertype kategorik (diskrit) dalam
bentuk diagram lingkaran yang terbelah menjadi beberapa bagian sesuai dengan banyaknya
kategori yang ada pada satu variabel. Luas masing-masing bagian yang terbelah disesuaikan
dengan besar kecilnya frekuensi yang teramati pada satu kategori. Jadi Pie chart dapat
diibaratkan seperti sepotong kue yang dibagikan pada beberapa orang dimana masing-
masing orang mendapat jatah sesuai dengan besar kecilnya peran yang dimiliki.

Meski sama-sama memiliki fasilitas untuk membuat grafik, namun format grafik yang
dibuat pada MS-EXCEL jauh lebih mudah untuk disunting dibanding format grafik yang
dibuat pada software SPSS. Oleh karena itu, bila dalam laporan hasil pengamatan hanya
mengandung analisis sederhana dimana penyajian data lebih banyak dalam format satu
dimensi, maka pembuatan grafik lebih baik dilakukan pada MS-EXCEL katimbang software
SPSS. Pembuatan grafik pada software SPSS umumnya hanya dilakukan apabila grafik yang
akan disajikan merupakan tahap pra analisis untuk melangkah ke analisis yang lebih
mendalam tentang hubungan antar variabel.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan grafik pada MS-EXCEL
adalah meringkas data sesuai dengan kategori pengamatan yang akan disajikan dalam
format grafik. Sebagai contoh bila entry operator ingin menyajikan sebaran jenis kelamin
sampel, maka seperti sudah diketahui pada topik pembelajaran sebelumnya, jumlah pasien
DM yang berjenis kelamin laki-laki adalah 34 sampel dan sisanya sebanyak 16 sampel

298

 Aplikasi Komputer 

berjenis kelamin perempuan. Untuk membuat grafik pada MS-EXCEL ringkasan hasil
pengamatan ini harus direkam lebih dahulu menjadi tabel sederhana seperti tersaji pada
Gambar 6.48.

Gambar 6.48
Perekaman ringkasan hasil pengamatan untuk pembuatan grafik pada MS-EXCEL
Setelah hasil perekaman data diseleksi seperti tersaji pada Gambar 6.48, maka
perintah pembuatan grafik pada MS-EXCEL dapat dilakukan dengan mengklik perintah
INSERT pada COMMAND BAR dan memilih opsi pie pada kelompok charts, sehingga muncul
opsi berbagai format pie chart seperti tersaji pada Gambar 6.49.

Gambar 6.49
Berbagai pilihan format pie chart pada MS-EXCEL
Sebagai pedoman untuk memudahkan dalam memilih opsi pie chart mana yang akan
ditampilkan dalam penyajian dalam format grafik, maka harus dikembalikan pada tujuan
penyajian data itu sendiri. Apabila penyajian data ditujukan untuk membuat laporan tertulis
(dokumen) maka opsi yang cocok untuk ditampilkan adalah grafik 2-D. Akan tetapi bila
penyajian data ditujukan untuk penyampaian laporan lisan (presentasi), maka lebih cocok
apabila yang dipilih adalah grafik 3-D. Apabila kita telah menentukan opsi (misalnya opsi 2-D
yang paling sederhana), maka setelah mengklik opsi tersebut pada pilihan opsi pie chart
akan muncul grafik pie chart seperti nampak pada Gambar 6.50.

299

 Aplikasi Komputer 

Gambar 6.50
Hasil Pembuatan Pie Chart pada MS-EXCEL
Dalam kondisi default, hasil pembuatan grafik pada MS-EXCEL disajikan dalam format
sederhana seperti tersaji pada Gambar 6.50. Apabila entry operator ingin melengkapi
tampilan dari grafik tersebut, dapat dilakukan dengan menseleksi grafik dengan mengklik
mouse pada area di sekitar grafik sehingga pada COMMAND BAR akan muncul tambahan
perintah untuk menyunting grafik (Chart Tools) seperti nampak pada Gambar 6.51.

Gambar 6.51
Tambahan perintah untuk menyunting grafik (charts tools) pada MS-EXCEL
Seperti tersaji pada Gambar 6.51 ada tambahan 3 opsi perintah pada COMMAND BAR
apabila entry operator menseleksi sebuah grafik yaitu design, layout dan format. Misalnya
entry operator ingin menambahkan judul pada grafik yang akan dilaporkan, maka opsi yang

300

 Aplikasi Komputer 
harus dipilihnya adalah mengklik perintah Layout pada COMMAND BAR dan memilih opsi
chart title sehingga muncul opsi pembuatan judul tabel seperti tersaji pada Gambar 6.52.

Gambar 6.52
Opsi pembuatan judul tabel pada MS-EXCEL
Sebenarnya tersedia banyak alternatif pembuatan judul grafik, namun karena lazimnya
judul diletakkan pada bagian atas, maka opsi yang dipilih adalah Above Chart sehingga pada
grafik akan muncul judul tabel default seperti tersaji pada Gambar 6.53.

Gambar 6.53
Tampilan grafik yang telah diberi judul secara default pada MS-EXCEL
Judul default pada Gambar 6.53 dapat disunting dengan cara menseleksi judul tersebut
dan menggantinya dengan judul yang sesuai dengan format pembuatan grafik pada
dokumen laporan seperti tersaji pada Gambar 6.54.

Gambar 6.54
Penyuntingan Chart title pada pembuatan grafik pada MS-EXCEL

301

 Aplikasi Komputer 

Dan akhirnya bila entry operator menginginkan nilai pengamatan pada masing-masing
kategori juga ditampilkan pada grafik, maka dapat dilakukan dengan cara mengklik perintah
Layout pada COMMAND BAR sehingga muncul opsi pilihan pemberian data label seperti
tersaji pada Gambar 6.55.

Gambar 6.55
Opsi pemberian data label pada pembuatan grafik pada MS-EXCEL
Seperti nampak pada Gambar 6.55, terdapat banyak opsi pemberian data label.
Apabila entry operator menginginkan tampilan data label berada di luar grafik, maka dapat
dipilih opsi outside end sehingga diperoleh tampilan akhir grafik seperti tersaji pada Gambar
6.56.

Gambar 6.56
Hasil akhir pembuatan grafik pie chart pada MS-EXCEL
Sebagai catatan, penyajian grafik Pie chart hanya efektif digunakan untuk variabel
dengan kategori pengamatan sedikit (maksimal 5 kategori). Seperti contoh pada Gambar 55
penyajian sebaran jenis kelamin yang hanya terdiri atas 2 kategori menjadi sangat efektif
ditampilkan dalam format grafik Pie chart. Apabila dipaksakan untuk penyajian variabel
berkategori banyak, gambar yang diperoleh justru membingungkan dan sukar memperoleh
informasi secara cepat. Sebagaimana diketahui kendati dibuat dalam ukuran yang sangat

302

 Aplikasi Komputer 

besar sekalipun, bagian yang ada di pusat lingkaran akan memiliki luas tetap, sehingga bila
luas area lingkaran dipilah-pilah dalam jumlah banyak akan menghasilkan gambar yang
membingungkan karena sukar membedakan luas wilayah antara pilahan yang satu dengan
lainnya.

Gambar 6.57
Contoh pembuatan grafik pie chart yang keliru
Gambar 6.57 menggambarkan penggunaan grafik Pie Chart yang keliru. Meski telah
diupayakan untuk untuk menampilkan nilai persentase pada masing-masing bagian dengan
warna yang berbeda-beda, tetap saja sukar untuk secara cepat mendeskripsikan gambaran
hasil pengamatan secara utuh. Agar tampilannya menjadi lebih informatif, sebaiknya
variabel dengan kategori banyak (> 5 kategori) disajikan dalam format Bar chart. Bar chart
merupakan format penyajian variabel bertype kategorik (diskrit) yang divisualisasikan dalam
bentuk balok yang berdiri tegak lurus pada sumbu x. Tinggi rendahnya balok merujuk pada
besar kecilnya frekuensi pengamatan pada masing-masing kategori pengamatan.
Pembuatan Bar chart pada MS-EXCEL pada prinsipnya sama dengan pembuatan Pie
Chart. Setelah membuat ringkasan hasil pengamatan untuk variabel yang akan disajikan
dalam format Bar chart, entry operator tinggal memilih opsi Column setelah sebelumnya
mengklik perintah INSERT pada COMMAND BAR seperti tersaji pada Gambar 6.58.

303

 Aplikasi Komputer 

Gambar 6.58
Perintah untuk membuat grafik Bar Chart pada MS-EXCEL
Seperti halnya perintah membuat grafik Pie Chart, pada pembuatan Bar chart juga
tersedia banyak opsi. Misalkan entry operator memilih opsi grafik Bar Chart yang paling
sederhana (2-D column), maka setelah mengklik opsi tersebut akan muncul tampilan Bar
Chart seperti tersaji pada Gambar 6.59.

Gambar 6.59
Tampilan grafik Bar Chart pada MS-EXCEL
Pada kondisi default, hasil pembuatan Grafik Bar Chart pada MS-EXCEL menyajikan
beberapa informasi yang tidak perlu. Sebegai contoh Legend grafik yang menyajikan
informasi series1 sebenarnya tidak perlu ditampilkan karena grafik yang dibuat memang
hanya berasal dari satu set hasil pengamatan. Untuk menghilangkan Legend grafik yang tidak
diperlukan tersebut dapat dilakukan dengan menseleksi grafik sehingga muncul opsi
perintah Chart Tools pada COMMAND BAR. Lalu mengklik perintah Layout dan memilih opsi
None pada pilihan Legend sehingga diperoleh tampilan grafik Bar chart seperti nampak pada
Gambar 6.60.

Gambar 6.60
Tampilan grafik Bar Chart tanpa legend pada MS-EXCEL

304

 Aplikasi Komputer 

Pembuatan judul grafik pada pembuatan Bar chart pada MS-EXCEL sama persis
caranya dengan pembuatan judul grafik pada pembuatan Pie chart. Entry operator hanya
perlu mengklik perintah Layout pada COMMAND BAR, diikuti dengan mengklik opsi Chart
title dan memilih opsi Above Chart. Setelah judul default diganti dengan judul yang sesuai,
maka akan diperoleh tampilan Bar chart seperti tersaji pada Gambar 6.61.

Gambar 6.61
Tampilan grafik bar chart yang telah diberi judul pada MS-EXCEL
Gridlines atau garis-garis horizontal pada latar belakang tabel sebenarnya berfungsi
untuk menaksir tinggi rendahnya balok yang menggambarkan frekuensi pengamatan pada
masing-masing kategori. Namun pada kasus dimana tinggi balok pada masing-masing
kategori pengamatan secara kasat mata sudah menunjukkan perbedaan yang mencolok
seperti tersaji pada gambar 60 tampilan gridlines menjadi tidak efektif lagi fungsinya. Untuk
menghilangkan gridlines dapat dilakukan dengan mengklik perintah Layout pada
COMMAND BAR dan mengklik opsi Gridlines sehingga muncul dua pilihan yaitu Primary
Horizontal Gridlines dan Primary Vertical Gridlines. Manakala entry operator mengklik opsi
None pada pilihan Primary horizontal Gridlines, maka tampilan bar chart akan berubah lagi
menjadi seperti tersaji pada Gambar 6.62.

Gambar 6.62
Tampilan Grafik Bar chart tanpa gridlines pada MS-EXCEL

305

 Aplikasi Komputer 

Meski tinggi rendahnya masing-masing balok sudah nampak terlihat kontras, namun
untuk memastikannya entry operator dapat menampilkan jumlah pengamatan pada masing-
masing puncak balok. Hal ini dilakukan dengan cara mengklik perintah Layout pada
COMMAND BAR, lalu mengklik opsi Data Labels dan memilih opsi Outside End. Setelah
perintah ini dieksekusi, maka tampilan Bar Chart akan dilengkapi dengan jumlah
pengamatan masing-masing kategori seperti tersaji pada Gambar 6.63.

Gambar 6.63
Tampilan grafik Bar chart yang telah diberi data label pada MS-EXCEL
Manakala data hasil pengamatan yang mewakili frekuensi masing-masing kategori
pengamatan sudah ditampilkan pada puncak balok, maka sumbu vertikal yang memuat
deretan angka-angka yang berfungsi untuk menaksir tinggi – rendahnya balok juga menjadi
tidak diperlukan lagi. Untuk menghilangkannya dapat dilakukan dengan mengklik perintah
Layout pada COMMAND BAR, lalu diikuti dengan mengklik opsi Axis sehingga akan
ditampilkan dua opsi pilihan yaitu Primary Horizontal Axis dan Primary Vertical Axis. Apabila
entry operator mengklik opsi None pada pilihan Primary Vertical Axis, maka akan diperoleh
tampilan grafik Bar Chart seperti tersaji pada Gambar 6.64.

Gambar 6.64
Tampilan grafik bar chart tanpa vertical axis pada MS-EXCEL

306

 Aplikasi Komputer 

Dan terakhir, tampilan grafik Bar Chart ini masih kurang menarik karena balok yang
menggambarkan frekuensi pengamatan masing-masing memiliki tampilan yang terlalu kurus.
Proses menggemukan balok dapat dilakukan dengan mengklik perintah Format pada
COMMAND BAR. kemudian mengganti opsi pilihan Chart Area pada dropbox seleksi yang
terdapat pada bagian kiri atas balok icon format menjadi series1 seperti nampak pada
Gambar 6.65.

Gambar 6.65
Kumpulan icon yang tergabung dalam perintah Format pada MS-EXCEL
Setelah Series1 terpilih pada dropbox seleksi yang terdapat pada bagian sebelah kiri
atas kumpulan icon yang yang tergabung dalam perintah Format pada COMMAND BAR,
maka proses penggemukan balok pada grafik Bar chart dilakukan dengan mengklik icon
Format Selection yang terdapat di sebelah bawah dropbox seleksi sehingga muncul kotak
dialog Format Data Series seperti tersaji pada Gambar 6.66.

Gambar 6.66
Kotak Dialog Format Data Series pada MS-EXCEL
Gantilah nilai Gap width yang terdapat pada kotak dialog format data series yang pada
kondisi default memiliki nilai 150% menjadi 10%. Setelah mengganti nilai default gap width

307

 Aplikasi Komputer 

menjadi 10% dan entry operator mengklik tombol [Close] yang terdapat pada bagian sebelah
kanan bawah kotak dialog maka akan diperoleh hasil akhir tampilan Bar Chart seperti tersaji
pada Gambar 6.67.

Gambar 6.67
Hasil akhir pembuatan grafik Bar chart pada MS-EXCEL

Meski dibuat dalam format satu warna (monokrom) tampilan grafik Bar chart pada
gambar 66 jauh lebih komunikatif dibanding tampilan grafik Pie chart pada gambar 6.56. Jadi
dapat sekali lagi ditegaskan disini bahwa meskipun memiliki fungsi yang sama yaitu
menyajikan data dalam format grafik bagi variabel yang bertype kategorik, namun Pie chart
dan Bar Chart memiliki properti yang berbeda. Pie chart lebih cocok digunakan untuk
variabel kategorik yang memiliki kategori pengamatan sedikit. Dalam konsensus statistik
istilah sedikit merujuk pada kategori pengamatan kurang dari 5. Apabila terdapat variabel
bertype kategorik memiliki 5 kategori pengamatan atau lebih, maka grafik yang cocok dipilih
untuk penyajian data adalah Bar Chart.

B. FORMAT GRAFIK UNTUK VARIABEL NUMERIK
Untuk variabel yang bertype numerik terdapat dua jenis penyajian data dalam format

grafik yaitu histogram dan boxplot. Histogram merupakan suatu penyajian data dalam
format grafik dimana tinggi kolom merepresentasikan frekuensi pengamatan pada rentang
pengamatan tertentu. Sepintas format penyajian histogram sangat mirip dengan bar chart.
Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada lebar balok. Pada histogram penentuan
lebar balok dilakukan dengan melihat batas kelas masing-masing pengamatan. Digunakannya
batas kelas bagi lebar balok akan menghilangkan ruang yang ada di antara balok-balok
pengamatan sehingga membuat gambar balok menjadi berimpit. Atau dengan kata lain,
secara sederhana dapat dikatakan bahwa grafik balok akan disebut sebagai bar chart apabila
balok-balok yang ditampilkan tergambar secara terpisah dan disebut sebagai histogram
apabila balok-balok yang ditampilkan tergambar secara berimpit.

308

 Aplikasi Komputer 

Karena bentuknya yang sangat mirip, pembuatan histogram pada MS-EXCEL juga
memiliki cara yang sama dengan pembuatan Bar chart. Hanya bedanya, agar balok frekuensi
pengamatan masing-masing interval klas ditampilkan benar-benar secara berimpit, maka
pada kotak dialog Format Data Series, besaran angka gap width yang pada kondisi default
bernilai 150% diganti menjadi 0%. Misalkan sebaran kadar gula darah 2 jam pp sampel yang
sudah dikelompokkan pada topik pembelajaran sebelumnya akan disajikan dalam format
grafik histogram. Maka setelah semua prosedur pembuatan bar chart dilalui dan entry
operator telah mengganti nilai gap width pada kotak dialog Format Data Series dari 150%
menjadi 0%, maka akan ditampilkan hasil akhir pembuatan histogram seperti tersaji pada
Gambar 6.68.

Gambar 6.68
Hasil akhir pembuatan grafik histogram pada MS-EXCEL

Tujuan utama penyajian histogram adalah untuk mengetahui karakteristik sebaran
data yang disajikan. Jika data yang akan ditampilkan pada histogram mewakili populasi,
maka tinggi balok yang ditampilkan akan nampak seolah-olah seperti cermin simetris dan
dapat dilipat sepanjang sumbu cermin vertikal sedemikian rupa sehingga kedua belahannya
setangkup saling menutupi. Pada keadaan demikian, apabila pada setiap puncak balok
histogram tersebut ditarik suatu kurva imajiner yang melingkupi seluruh balok yang ada,
maka akan terbentuk suatu kurva yang berbentuk lonceng simetris. Sebaran yang berbentuk
lonceng simetris (symmetric bell shaped curve) inilah yang diasumsikan mewakili sebaran
populasi. Perlu diketahui bahwa kurva yang bentuknya menyerupai lonceng simetris atau
biasa disebut sebagai kurva normal banyak memainkan peranan penting dalam statistik
tingkat tinggi. Jadi dengan kata lain, penyajian grafik histogram sebenarnya merupakan
tahap pra analisis untuk menuju tahap analisis selanjutnya yang lebih mendalam. Karena
modul ini tidak dirancang untuk membahas analisis statistik yang mendalam, maka cukuplah
disebutkan bahwa penyajian histogram merupakan sarana pembuktian apakah sampel yang
diamati representatif mewakili populasi dari mana dia berasal.

309

 Aplikasi Komputer 

Karena peran pentingnya pada tahap pra analisis, bila entry operator ingin membuat
histogram menggunakan software SPSS, kurva normal yang merupakan sarana pembuktian
representasi sampel dapat ditampilkan langsung pada hasil akhir pembuatan histogram.
Adapun pembuatan histogram menggunakan software SPSS, sama persis caranya dengan
membuat tabel frekuensi seperti yang sudah dibahas pada topik pembelajaran sebelumnya.
Hanya saja setelah mengaktifkan kotak dialog Frequencies dengan mengklik perintah
ANALYZEDESCRPTIVE STATISTICSFREQUENCIES pada COMMAND BAR dan memilih
variabel yang akan dibuat tabel frekuensinya pada listbox variabel, maka sebelum
mengeksekusi perintah tersebut dengan mengklik tombol [Ok] yang terdapat pada bagian
bawah kotak dialog, entry operator harus terlebih dahulu mengklik tombol [Chart] yang
terdapat pada dereten tombol vertikal pada bagian kanan atas kotak dialog seperti tersaji
pada Gambar 6.69.

Gambar 6.69
Cara mengaktifkan pembuatan histogram dengan kurva normal pada software

PASW Statistics 18
Apabila entry operator mengklik tombol [Chart] yang terdapat pada bagian sebelah
kanan atas kotak dialog, maka akan muncul kotak dialog Frequencies: Chart seperti tersaji
pada Gambar 6.70.

Gambar 6.70
Kotak Dialog Frequencies: Chart pada software PASW Statistics 18

310

 Aplikasi Komputer 

Pilihlah opsi Histograms pada pilihan Chart type dengan cara mengklik tombol radio
yang terdapat pada bagian kirinya, lalu berilah tanda pada opsi Show normal curve on
histogram, dan lanjutkanlah proses dengan mengklik tombol [Continue] yang terdapat pada
bagian bawah kotak dialog. Manakala entry operator mengeksekusi perintah pembuatan
tabel frekuensi ini dengan mengeksekusi tombol [Ok] pada kotak dialog Frequencies, maka
salah satu hasil yang diperoleh pada layar output adalah tampilan histogram seperti tersaji
pada Gambar 6.71.

Gambar 6.71
Hasil Akhir Pembuatan Histogram Pada software PASW Statistics 18
Seperti tersaji pada Gambar 6.71, balok tertinggi dari grafik histogram kadar gula
darah 2 jam pp sampel berada di sebelah kanan titik puncak kurva normalnya. Hal ini wajar
terjadi, karena memang penderita DM tidak mewakili populasi orang dewasa secara
keseluruhan. Apalagi salah satu gejala khas DM adalah ditandai dengan peningkatan kadar
gula darah di atas normal (hiperglikemik). Hal inilah yang menyebabkan histogram Kadar
Gula Darah penderita DM cenderung miring ke kanan (skew to right) karena memang
sebaran kadar gula darah penderita DM memang cenderung lebih mengarah ke bagian
upperclass.
Perlu ditegaskan disini bahwa penyajian histogram hanya cocok digunakan untuk hasil
pengamatan yang tidak mengandung nilai ekstrim. Adanya nilai ekstrim akan memunculkan
ruang kosong diantara bangunan histogram, sehingga sajiannya tidak membentuk pola balok
berimpit yang padat. Katakanlah pada contoh pengamatan kepatuhan diet pasien DM
ternyata ada tambahan penderita sebanyak 5 orang dengan rincian 3 orang berumur 66
tahun dan 2 orang berumur 72 tahun. Jika hasil pengamatan ini ditampilkan dalam sajian
histogram, maka akan diperoleh tampilan histogram seperti tersaji pada Gambar 6.72.

311

 Aplikasi Komputer 

Gambar 6.72
Penyajian grafik histogram pada hasil pengamatan yang mengandung nilai ekstrim
Sajian grafik pada Gambar 6.72 jelas membingungkan. Kita harus menyebutnya apa?
Bila disebut histogram terdapat balok yang terpisah, akan tetapi bila disebut sebagai bar
chart juga tidak tepat karena terdapat balok yang berimpit.
Alternatif penyajian apabila variabel yang akan ditampilkan apabila mengandung nilai
ekstrim adalah grafik boxplot. Boxplot adalah format grafik dalam bentuk persegi panjang
yang diletakkan pada sebuah sumbu vertikal seperti nampak pada Gambar 6.73.

Gambar 6.73
Penyajian grafik Boxplot
Untuk memahami gambar boxplot seperti Nampak pada gambar 6.73 maka harus
terlebih dahulu harus dipahami konsep kuartil. Sisi bawah kotak persegi panjang melukiskan
posisi kuartil pertama sementara sisi atas melukiskan kuartil ketiga. Garis putus-putus
horizontal yang membelah persegi panjang menjadi dua bagian melukiskan posisi kuartil

312

 Aplikasi Komputer 

kedua atau lebih popular dengan sebutan median data. Pada boxplot terdapat sumbu
vertikal dengan ekor melintang pada bagian atas dan bawah yang melukiskan batas paling
bawah (lower boundary) dan batas paling atas (upper boundary) yang berjarak 1.5IQR dari
median. Properti boxplot yang mencakup tiga ukuran statistik yaitu median, kuartil, dan
rentang antar kuartil (IQR=inter quartile range) sebenarnya membuat boxplot juga dapat
berfungsi sebagai teknik analisis sederhana khususnya untuk mendeteksi keberadaan nilai
ekstrim pada sebaran hasil pengamatan. Nilai ekstrim atau yang dalam beberapa referensi
statistik disebut nilai pencilan (outlier) merupakan nilai pengamatan yang terpisah dari
kelompok besar hasil pengamatan. Keberadaan nilai ekstrim akan berpotensi menimbulkan
bias pada deskripsi hasil pengamatan, karena nilai ini memiliki pengaruh cukup besar
terhadap semua ukuran statistik. Kebanyakan hasil analisis statistik menjadi tidak valid
apabila pada data yang diuji terkandung nilai ekstrim. Oleh karena itu, sebelum dilakukan
analisis data, ada baiknya sebagai tahap pra analisis, peneliti menguji keberadaan nilai
ekstrim. Secara sederhana keberadaan nilai ekstrim dapat dideteksi dengan penyajian
boxplot. Noktah kecil yang berada di luar jangkauan 1,5*IQR pada sumbu vertical (lihat
kembali Gambar 6.73) merupakan indikasi adanya nilai ekstrim pada suatu set hasil
pengamatan.

Sebagai contoh telah diketahui berdasarkan penyajian histogram, kadar glukosa darah
2 jam pp sampel memiliki kurva sebaran yang cenderung miring ke kanan. Apakah
kemiringan kurva ini terjadi karena adanya nilai ekstrim pada hasil pengamatan kadar
glukosa darah 2 jam pp? Untuk memastikan jawabannya maka dapat dibuktikan dengan
penyajian grafik boxplot. Perlu ditegaskan disini bahwa MS-EXCEL tidak menyediakan
fasilitas untuk membuat grafik boxplot. Ingat bahwa MS-EXCEL merupakan software yang
tidak dirancang untuk mengolah data. Karena property boxplot merupakan grafik yang
berperan dalam tahap pra analisis untuk menguji keberadaan nilai ekstrim, maka pembuatan
boxplot hanya dapat dilakukan pada software yang memang dirancang khusus untuk
mengolah data, misalnya software SPSS. Pada software SPSS, pembuatan boxplot dapat
dilakukan dengan mengklik perintah Graphs pada COMMAND BAR, diikuti dengan memilih
opsi Legacy Dialogs sehingga memunculkan berbagai pilihan disain grafik diantaranya adalah
boxplot (Gambar 6.74).

313

 Aplikasi Komputer 

Gambar 6.74
Cara mengaktifkan perintah membuat grafik boxplot

Pada software PASW Statistics 18
Setelah mengklik pilihan boxplot, maka akan muncul kotak dialog boxplot seperti
nampak pada Gambar 6.75.

Gambar 6.75
Kotak dialog Boxplot pada software PASW Statistics 18
Pilihlah opsi simple pada pilihan jenis boxplot yang akan ditampilkan dengan cara
mengklik icon simple boxplot yang ada di sebelah kirinya. Karena pilihan jatuh pada simple
boxplot, maka pada pilihan data in chart are, opsi yang dipilih adalah summaries of separate
variables. Pembuatan rancangan jenis boxplot yang akan ditampilkan sebagai grafik diakhiri
dengan mengklik tombol [Define] yang ada di bagian bawah kotak dialog Boxplot. Ketika
tombol [Define] diklik oleh entry operator maka akan muncul kotak dialog Define Simple
Boxplot: Summaries of Separate variables seperti nampak pada Gambar 6.76.

314

 Aplikasi Komputer 

Gambar 6.76
Kotak dialog Define Simple Boxplot: Summary of Separate variables

Pada software PASW Statistics 18
Pilihlah variabel yang akan disajikan dengan format boxplot pada listbox variabel yang
terletak pada sisi kiri kotak dialog. Kemudian bawalah variabel tersebut ke field isian boxes
represent. Karena yang akan dibuat adalah boxplot sederhana (simple boxplot) maka field
isian yang lain mulai dari label case by; Rows; dan Columns tetap dibiarkan dalam keadaan
kosong, dan perintah membuat boxplot langsung dapat dieksekusi dengan mengklik tombol
[Ok] yang terletak pada bagian bawah kotak dialog, hingga akan diperoleh grafik boxplot
seperti nampak pada Gambar 6.77.

Gambar 6.77
Hasil akhir Pembuatan Grafik Boxplot Pada software PASW Statistics 18

315

 Aplikasi Komputer 

Pada situasi tidak mengandung nilai ekstrim (atau biasa disebut sebaran normal), garis
tebal yang berada di tengah kotak (garis median) dapat bertindak laksana cermin sedemikian
rupa sehingga ketika boxplot yang dihasilkan dapat dilipat pada garis tersebut hingga
menjadi bidang setangkup. Namun seperti nampak pada Gambar 6.77, garis median ternyata
agak bergeser ke atas sehingga kotak persegi panjang yang dihasilkannya menjadi tidak
simetris. Boxplot yang dihasilkan pada Gambar 6.77 ini mengandung arti bahwa sebaran
hasil pengamatan kadar gukosa darah 2 jam pp pasien DM ini mengandung nilai ekstrim.
Noktah kecil yang nampak di bagian atas boxplot pada gambar tersebut sebenarnya
merupakan penanda bahwa nilai ekstrim yang dimaksud berada pada bagian upperclass. Jadi
dengan kata lain, boxplot yang dihasilkan pada pada Gambar 6.77 ini sebenarnya
mempunyai kesimpulan yang sama dengan histogram pada Gambar 6.70. Puncak histogram
yang sedikit menceng ke kanan, sebenarnya juga merupakan penanda bagian hasil
pengamatan mempunyai nilai outlier khususnya terletak pada bagian upperclass.

Latihan

1) Berikut ini adalah hasil pencatatan umur balita di Posyandu Kerta Graha Desa Kesiman
Kecamatan Denpasar Timur.

Buatlah pengelompokkan umur balita menggunakan fasilitas recode into different
variables pada software PASW Statistics 18 dengan kriteria pengelompokkan umur
sebagai berikut :

No Kelompok Umur
(Bulan)

1 00 – 12

2 13 – 24

3 25 – 36

4 37 – 48

5 49 – 60

Buatlah penyajian dalam format grafik yang cocok untuk menggambarkan hasil
pengamatan tersebut.

316

 Aplikasi Komputer 
2) Berikut ini adalah hasil pengukuran antropometri yang dilakukan terhadap 42 Lansia di

Posyandu Kertagraha Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur :

Hitunglah indeks massa tubuh Lansia dengan menggunakan fasilitas
TransformCompute pada software PASW Statistics 18 berdasarkan rumus :
Adakah nilai ekstrim dari hasil pengamatan di atas. Buktikan jawaban anda dengan
menggunakan pendekatan histogram atau boxplot.
3) Berikut ini adalah nilai akhir mata kuliah Aplikasi Komputer dari 100 mahasiswa Prodi
D-IV Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar.

Ubahlah nilai akhir ini menjadi angka mutu (Penilaian Skala 4) menggunakan fasilitas
TransformCompute pada software PASW Statistics 18 berdasarkan rumus :

317

 Aplikasi Komputer 

Buatlah kriteria lulusan menggunakan fasilitas TransformRecode pada software
PASW Statistics 18 berdasarkan kriteria :

Angka Mutu Predikat Kelulusan
>3,50 Sangat Memuaskan

2,75 – 3,50 Memuaskan
2,00 – 2,74 Biasa

<2,00 Tidak Lulus

Buatlah penyajian dalam format grafik yang cocok untuk menggambarkan hasil
pengamatan di atas.

Petunjuk Jawaban Latihan

Gunakanlah software MS-EXCEL atau PASW Statistics 18 untuk menyelesaikan semua
soal latihan ini.

Ringkasan

1. Penyajian dalam format grafik memiliki propertI yang harus disesuaikan dengan jenis
data yang akan disajikan dalam format grafik.

2. Khusus untuk variabel yang bertype kategorik terdapat dua pilihan yaitu pie chart dan
bar chart. Pie chart lebih cocok digunakan untuk variabel dengan kategorik sedikit
sebaliknya bar chart lebih cocok digunakan untuk variabel berkategori banyak. Banyak
atau sedikit menurut konsensus statistik adalah 5 kategori.

3. Khusus untuk variabel yang bertype numerik juga terdapat dua pilihan yaitu histogram
dan boxplot. Histogram lebih cocok digunakan apabila dari hasil pengamatan diketahui
tidak mengandung nilai ekstrim (outlier), dan sebaliknya bila diketahui hasil
pengamatan mengandung nilai ekstrim (outlier) maka lebih cocok disajikan dalam
format boxplot.

Tes 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Suatu bentuk diagram lingkaran yang terbelah menjadi beberapa bagian sesuai dengan

banyaknya kategori yang ada pada satu variabel disebut sebagai ....
A. Pie chart
B. Bar Chart
C. Histogram
D. Boxplot

318

 Aplikasi Komputer 

2) Grafik 3 dimensi lebih cocok digunakan apabila penyajian data dirancang untuk
keperluan penyajian laporan ....
A. secara tertulis
B. secara lisan
C. secara informal
D. secara formal

3) Perintah untuk menampilkan judul tabel pada MS-EXCEL adalah ....
A. DesignChart title
B. LayoutChart title
C. FormatChart title
D. Chart toolsChart title

4) Perintah untuk menampilkan kurva normal yang menyertai gambar histogram yang
terdapat pada software SPSS yang memang dirancang khusus untuk mengolah data.
Adapun urutan perintah yang harus dipilih untuk menampilkan grafik tersebut
adalah ....
A. ANALYZEDESCRITPTIVE STATISTICSEXPLOREPLOTS
B. ANALYZEDESCRIPTIVE STATISTICSEXPLORECHART
C. ANALYZEDESCRIPTIVE STATISCSFREQUENCIESCHART
D. ANALYZEDESCRIPTIVE STATISTICSFREQUENCIESPLOTS

5) Salah satu jenis grafik yang tidak bisa dibuat pada program MS-EXCEL adalah ....
A. Pie chart
B. Bar Chart
C. Histogram
D. Boxplot

319

 Aplikasi Komputer 

Kunci Jawaban Tes

Tes 1
1) D
2) A
3) B
4) D
5) C

Tes 2
1) B
2) C
3) D
4) B
5) A

Tes 3
1) A
2) B
3) B
4) C
5) D

320

Listbox  Aplikasi Komputer 

Glosarium

Kotak yang memuat suatu daftar yang ingin dicari oleh entry
operator yang dilengkapi dengan fasilitas menggulung (scroll) pada
bagian sebelah kanannya untuk memudahkan pencarian. Listbox
banyak digunakan pada software SPSS karena ketika mengeksekusi
suatu perintah, hal pertama yang akan dikonfirmasi oleh SPSS
adalah variabel mana yang akan dieksekusi sesuai dengan perintah
yang diinginkan. Oleh karena itu pada hampir setiap kotak dialog
SPSS akan ditampilkan listbox variabel sebagai berikut:

Dropbox Variabel yang akan dieksekusi dapat dipilih dengan cara mengklik
variabel tersebut pada listbox, bila variabel yang dimaksud tidak
nampak pada listbox maka proses pencarian dapat dilakukan
dengan cara menggulung listbox yang dapat dilakukan dengan cara
mengklik fasilitas scroll yang terdapat dibagian sebelah kanan
listbox hingga variabel dimaksud ditemukan.

: Adalah kotak tempat menentukan suatu pilihan, dimana opsi yang
akan dipilih ditampilkan dengan cara mengklik tombol panah ke
bawah yang biasanya berada pada bagian sebelah kanan dropbox.
Dropbox dirancang untuk pilihan yang bersifat tertutup, dimana
semua opsi yang bisa dipilih sudah dirancang sebelumnya. Pada
software SPSS, dropbox biasanya digunakan untuk mengentry data
yang sudah dinyatakan value labelnya. Berikut adalah contoh
dropbox pada software SPSS :

321

 Aplikasi Komputer 

Statement function Apabila semua opsi yang dapat dipilih pada suatu dropbox sudah
ditampilkan dengan cara mengklik tanda pada yang ada di sebelah
kanannya maka pilihan dapat dilakukan dengan mengklik salah
satu opsi sesuai dengan pilihan yang harus dipilih entry operator.
: Adalah fasilitas khusus yang terdapat pada MS-EXCEL yang
berfungsi untuk menghitung nilai sesuai dengan fungsi argument
yang dikehendaki entry operator. Statement function pada MS-
EXCEL mencakup berbagai jenis kalkulasi yang dapat dimanfaat
secara luas sesuai bidang analisis yang dilakukan entry operator.
Bila entry operator mengklik perintah FORMULA pada COMMAND
BAR akan muncul berbagai kelompok statement function seperti
berikut:

Khusus untuk kalkulasi statistik, statement function-nya termasuk
dalam kelompok More Function.

322

 Aplikasi Komputer 

Daftar Pustaka

Kuswadi dan Erna Mutiara. 2004. Statistik berbasis komputer untuk orang-orang non
statistik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Nursanyoto, H. 2013. Biostatistik untuk peneliti dan mahasiswa kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika (e-book).

323


Click to View FlipBook Version