The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Widya Pustaka SMP N 5 Melaya, 2022-05-05 08:14:06

KETIKA RASULULLAH HARUS BERPERANG

KETIKA RASULULLAH HARUS BERPERANG

Keywords: Rasulullah,Perang

nLProf, Llllllabi

ELAMA Rasulullah Sholllallohu Alaihi wa Sollom diangkat menjadi
Rasul, tidak pelak, beberapa perang dijalaninya. Perang dalam
lslam, bukan untuk membuat kerusakan. Tapi lebih untuk menegakkan
kebenaran di muka bumi. Perang dalam lslam dilakukan sangat santun
dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Rasulullah
melarang kaum muslimin untuk menyerang perempuan, anak kecil, dan
orang usia lanjut. Beliau bahkan melarang untuk merusak pepohonan.

Dalam buku, "Ketiko Rosulullah Horus Berperong" ini, pembaca

tidak sekadar mempelajari perang-perang yang pernah dijalani

Rasulullah selama hidupnya, tapijuga belajar sebab-sebab yang memicu
perang, strategi yang harus diterapkan dari satu perang ke perang lain,
kapan saatnya harus berperang dan kapan saatnya harus menahan diri
untuk tidak perang, juga kejadian-kejadian unik selama perang. Bahkan
penulis juga menghadirkan analisa, pelajaran, hikmah menarik pada
setiap bahasan perang.

Buku ini ditulis oleh pakar sejarah lslam terkenal, Syaikh DR. Ali
Muhammad Ash-Shallabi. Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami,
kita dapat memahamiarti mulia dari sebuah peperangan yang dijalankan
oleh Rasulullah dan sahabatnya. Tak pelak, buku ini layak Anda miliki
untuk melengkapi wawasan sejarah lslam.

www. ka utsa r.co. id rsBN 978 979 592 764 a

ililIIilililililtillillt

DAFTAR ISI

DUSTUR ILAHI _ V
PENGANTAR PENERBIT _ VII
MUKADDIMAH _ 1

PENDAHULUAN: SIKAP MEMBELA DAN MEMPERTAHANKAN DIRI

_DAN PERGERAKAN PASUKAN B
-Pertama: Sikap Membela dan Mempertahankan Diri B
-1. Strategi Penggemblengan Spiritual 11
-2. Srategi Praktis 12
-Kedua: Tujuan-tujuan Perjuangan di falan Allah 13

Ketiga: Batalyon-batalyon atau Sariyah dan Ekspedisi Pasukan

-Terpenting Sebelum Perang Badar Al-Kubra 19
-Keempat: Beberapa Manfaat, Hikmah, dan Pelajaran 26
-PASAL PERTAMA: PERANG BADARAL-KUBRA 43

Pembahasan Pertama: Fase Sebelum Pertempuran- 44

-Pertama: Beberapa Peristiwa Selama Perialanan Menuiu Badar 46
-Kedua: Tekad mengejar umat Islam diBadar 47
-Ketiga: Konsultasi Rasulullah dengan Para Sahabat Beliau 49

Keempat: Perialanan Menghadapi Musuh dan Pengumpulan Informasi-

-informasi Tentangnya 51
-Kelima: Konsultasi Al-Hubab bin Al-Mundzir dalam Perang Badar 55

Keenam: Ilustrasi Al-Qur'an Mengenai Keluarnya Orang-orang

Musyrik - 57

KetikaRasulullahHarusBerperang S iX

-Ketujuh: Sikap Orang-orang Musyrik Ketika Sampai di Badar 5B

Pembahasan Kedua: Rasulullah Bersama Umat Islam di Medan

Perang - 63
-Pertama: Membuat Singgasana Kepemimpinan 63

Kedua: Di Antara Anugerah-anugerah Allah kepada Umat Islam

-Sebelum Pertempuran Berlangsung 64

Ketiga: Strategi Rasulullah dalam Pertempuran 66

-a. Kesempatan Memanfaatkan Kondisi Alam Selama Bertempur

-dengan Musuh 69
-b. Sawad bin Ghaziyyah dalam Barisan pasukan Umat Islam 70

Dari Kisah Sawad bin Ghaziyyah ini Kita Dapat Memetik Beberapa

-Pelajaran, Di Antaranya 70
-c. Motivasi Rasulullah kepada Para Sahabatnya untuk Berperang 71
-d. Doa Rasulullah dan Permohonan pertolongan 73

e. Dan Bukan Kamu yang Melempar Ketika Kamu Melempar, Tetapi

Allah-Lah yang Melempar -74

Pembahasan Ketig: Meletusnya pertempuran dan Kekalahan

Orang-orang Musyrik - 7 7

Pertama: Bantuan Allah Berupa Pengiriman para Malaikat untuk

-Umat Islam 81

Kedua: Kemenangan Umat Islam atas Orang-orang Musyrik dan
Penjelasan Rasulullah kepada Pemilik Sumur B5

-Pembahasan Keempat: Berbagai peristiwa dan Keiadian selama
Meletusnya Pertempuran - 90
-Pertama: Kematian Para Penjahat 90
-a. Tewasnya Abu fahal bin Hisyam Al-Makhzumi 90
-b. Tewasnya Umayyah bin Khalaf 93
-c. Tewasnya Ubaidah bin Sa'id bin Al-Ash di tangan Az-Zubair 97
-d. Tewasnya Al-Aswad Al-Makhzumi 98

Kedua: Di antara Peristiwa-peristiwa Kepahlawanan 99

-Pembahasan Kelima: Perbedaan pendapat Seputar Harta
-Rampasan Perang dan Tawanan 102

Pertama: Perbedaan Pendapat Mengenai pembagian Harta Rampasan

-Perang L02

X S KefikaRasulullahHarusBerperang

-Kedua: Tawanan Perang 109

a. Rasulullah Menjaga Hubungan Beliau yang Bertetangga dengan

Al-Muth'im bin Adi - L13

b.TerbunuhnyaUqbahbinAbuMu'ithdanAn-Nadhrahbin

-Al-Harits 113

c. pesan untuk Menghormati para Tawanan Merupakan Salah Satu

-Pendekatan dan Strategi Perjuangan Rasulullah 115
-d. Tebusan bagi Al-Abbas Paman Rasulullah LL6
-e. Abu Al-Ash bin Ar-Rabi' Suami zainab putri Rasulullah 118
f. Abu lzzahbinAbdullah Al-fumahi di Antara Keramahan dan

-Ketegasan Rasulullah L20

g. Suhail bin Amr dan Bagaimana Tertawan, serta Apa Komentar

-Saudah 72L
-c. Mengajar Sebagai Ganti Harta Tebusan \22
-d. Hukum Tawanan Perang 123

PembahasanKeenam:Implikasi'implikasiPerangBadardan

Konspirasi Pembunuhan terhadap Rasulullah - 124
-Pertama: Dampak-dampak Perang Badar L24

Kedua: upaya Pembunuhan terhadap Rasulullah dan Keislaman

-Umair bin Wahb (setan Quraisy) L29

Dalam Kisah ini Terkandung Beberapa Hikmah dan Pelajaran, yang

di AntaranYa- 132
Pembahasan Ketuiuh: Beberapa Pelaiaran, Hikmah' dan Manfaat

Perang Badar - L34
-Pertama: Hakikat Kemenangan Itu dari Allah 134

Kedua: Hari Al-Furqan [Pembeda Antara yang Benar dan yang

Batil) 136 L40

- -Ketiga: Loyalitas dan Kebebasan Merupakan Fikih Keimanan
Keempat: Mukjizat-mukiizat yang Muncul Selama di Badar dan

-Sekitarnya 143
-1. Terbunuhnya Umayyah bin Khalaf 145
-2. TerbunuhnYa Para Penjahat 146

3. Informasi kepada Al-Abbas bin Abdul Muthalib Mengenai Harta yang

Ketika Rasulullah Harus Berperang & Xi

Dipendamnya dan pemberitahuan kepada Umair bin Wahb

Mengenai Pembicaraan yang Terjadi Antara Dirinya dengan

-Shafiruan L46
_Kelima: Hukum Meminta Bantuan Orang Musyrik LAB

Keenam: Hudzaifah bin Al-yaman dan usaid bin Al-Hudhair 149

_ -Ketujuh: Perang Statemen dalam perang Badar 150

Pasal Kedua: Perang Bani eainuqa,- 151
1. Faktor-Faktoryang Menyebabkan Meretusnya perang Secara

Terbuka -LSz

_2. Menerapkan Blokade terhadap Mereka 1S3

-3. Akhir Perjalanan Bani eainu qa, IS4

4' Terbebasnya Ubadah bin Ash-Shamit dari Hubungan dengan

-Mereka 156

_PASAL KETIGA: PERANG UHUD 159

Pembahasan pertama Berbagai peristiwa Sebelum

Berkecamuknya pertempuran - 160 _ 160
perang
Pertama: Faktor-faktor Timbulnya

1. Faktor Politik - 160
-2. Faktor Sosial 16L
-3. Faktor Ekonomi 1,62
4. Faktor Politik - L6Z

Kedua: Keluarnya Kaum Kafir euraisy dari Makkah Menuju

Madinah - 163
_Ketiga: Spionase Rasulullah Mengawasi Gerakan Musuh 164

Surat ini mengandung beberapa permasalahan penting, yang di

-antaranya 165
Keempat: Musyawarah Rasuruilah dengan para Sahabat Beriau
1,67
_ -Kelima: Keluarnya pasukan Umat Islam Menuju Uhud 170

a. Faktor Penting yang Menjadi pertimbangan Rasuruilah untuk

-Menyerang Musuh l7O

b' Pemimpin MunafikAbduilah bin ubay bin Sarur Menarik Sepertiga

-fumlah Pasukan L7Z

c. Sikap Abdullah bin Amr bin Haram terhadap Pengkhianatan

Orang-orang Munafik - L73
d. Bani Salamah dan Bani Haritsah - 774
e. Meminta Bantuan kepada Non Muslim - L75
f. Rasulullah Menolak Sebagian Sahabat karena Masih di Bawah

Umur -775
Keenam: Strategi Rasulullah Menghadapi Kaum Kafir Makkah - 177
Pembahasan Kedua: Di fantung Pertempuran - 181

Pertama: Permulaan Pertempuran dan Puncaknya Serta Benih-benih

Kemenangan umat Islam - 181
Kedua: Para Pemanah Melanggar Instruksi Rasulullah - LB4

Ketiga: Strategi Rasulullah Menyusun Kekuatannya Kembali Setelah

Pasukannya Tercerai-berai - 1BB
-Keempat: Para Syahid dalam Perang Uhud 191-

1. Pertanyaan Rasulullah Mengenai Terbunuhnya Hamzah bin Abdul

Muthalib - 193

2. Kesabaran Shafiyyah binti Abdul Muthalib atas Gugurnya Saudara

lelakinya Hamzah - L93
3. Hamzah Tiada yang Menangisinya - L94
4. Rasulullah menamai balita kaum Anshar dengan nama Hamzah -195

5. Apakah kamu dapat menjauhkan mukamu dariku?"- 195

Kelima: Di antara Tanda-tanda Kenabian - ztL
1. Mata Qatadah bin An-Nu'man - 27L
2. Terbunuhnya Ubay bin Khalaf - 211

Pembahasan Ketiga: Beberapa Peristiwa Setelah

Pertempuran-214

Pertama: Dialog Abu Sufyan dengan Rasulullah dan Para

Sahabatnya - 2L4
Kedua: Rasulullah Mengontrol Para Syahid - 2L7
Ketiga: Doa Rasulullah dalam Perang Uhud - 218
Keempat: Mengetahui Arah Pergerakan Musuh - 220
Kelima: Perang Hamra'Al-Asad -221

Keenam: Partisipasi Kaum Perempuan Muslim dalam Pertempuran

Uhud-227

&Ketika Rasulullah Harus Berperang xiii

a. Melayani kebutuhan air minum bagi para pejuang yang

kehausan -227

b. Mengobati Pejuang yang Terluka dan Menghibur yang Mendapat

-Musibah 228
-c. Membela Islam dan Utusannya dengan pedang ZZg

Ketujuh: Beberapa Pelajaran Mengenai Kesabaran yang
Dipersembahkan Para Sahabat Perempuan ltu bagi Umat Islam 231

- -a. Shafiyyah binti Abdul Muhallib Z3L
-b. Hamnah binti fahsy 232
-c. Perempuan Bani Dinar 232

d. Ummu Sa'ad bin Mu'adz, yaitu Kabsyah binti Ubaid

Al-Khazrajiyyah- 233

Pembahasan Keempat: Beberapa pelaiaran, Hikmah dan

Manfaat - 234

Pertama: Mengingatkan orang yang Beriman Mengenai sunnah-sunnah

-Allah dan Menyerukan Mereka Menuju Keimanan yang Agung Z3S

Kedua: Hiburan orang-orang yang Beriman dan penjelasan Hikmah

-Allah yang Terkandung dalam Perang Uhud 236
-Ketiga: Strategi Mengoreksi Kesalahan 237

Keempat: Mencontohkan Para Pejuang Sebelumnya Sebagai

-Teladan 238

Kelima: Menyimpang dari Perintah pemimpin Berpotensi

-Menyebabkan Kegagalan pada Pasukannya 240
-Keenam: Ancaman Bahaya Pengutamaan Dunia Atas Akhirat Z4Z

Ketujuh: Senantiasa Bergantung dan Berhubungan dengan Agama-244

Kedelapan: Perlakuan Rasulullah terhadap pasukan pemanah yang

Bersalah dan Orang-orang Munafik yang Berkhianat_ 249

a. PasukanPemanah -249 zso
-b. Pengkhianatan Abdullah bin Ubay bin Salur pemimpin Munafik

Kesembilan: Uhud Sebuah Gunung yang Mencintai Kami dan Kami

-Mencintainya 252
-Kesepuluh: Para Malaikat dalam Perang Uhud 253

Kesebelas: Aturan-aturan dalam Meraih Kemenangan dan Kekalahan

-dalam Surat AI-Anfal dan Ali Imran ZS4

XiV S Ketika Rasulullah Harus Berperang

Kedua Belas: Kelebihan Para Syahid dan Kenikmatan Abadi yang

-Dijanjikan Allah kepada Mereka 257

Ketiga Belas: Serangan Melalui Dunia Informasi terhadap orang-orang

Musyrik - 259

PASAL KEEMPAT: PERANG BANI AN-NADHIR _260

Pertama: Sejarah Perang Bani An-Nadhir dan Faktor-faktor

-Penyebabnya 260
-a. Sejarah Perang Bani An-Nadhir 260
b. Faktor-faktor Penyebab Perang -267

Kedua: Peringatan Rasulullah terhadap Bani An-Nadhir, Pengusiran

-dan Blokade terhadaP Mereka 265
-a. Peringatan Rasulullah terhadap Bani An-Nadhir 265
-b. Penerapan Blokade dan Pengusiran Mereka 267
-Ketiga: Beberapa Pelajaran, Hikmah, dan Intisari Perang Ini 258
a. Memuii Allah dan Mengagungkan-Nya -268
-b. Petir dan Kilat Merupakan Tentara Allah 269
c. Penghancuran Harta Benda Musuh -271
-d. Pengembangan Kebijakan Ekonomi Negara lslam 272

e. Kelebihan Kaum Muhajirin, Kaum Anshar, dan Tabi'in dengan

-Kebaikan Mereka 277
-1. Kelebihan kaum Muhajirin 277
2. Kelebihan kaumAnshar - 277
-3. Kelebihan para tabi'in dengan kebaikan mereka 278
f. -Sikap Orang-orang Munafik di Madinah 278
-g. Pengharaman Minuman Keras 279
-h. Konspirasi fahat Hanya Akan Merugikan Pelakunya zBL
i. -Tidak Ada Paksaan dalam Agama 283

PASAL KELIMA: PERANG DZATAR'RIQA' -ZAS

pertama: Sejarah dan Faktor-faktor yang Menyebabkannya, Serta

-Mengapa Dinamakan Dzat Ar-Riq a'? 285
-Kedua: Shalat Khaufdan Penjagaan Benteng-benteng 287

KetikaRasulullahHarusBerperang 6 xv

1. ShalatKhauf-287

2. Penjagaan Benteng-benteng _ ZBB

Ketiga: Keberanian Rasuluilah dan perrakuan Beriau terhadap ]abir

bin Abdullah- Z9O

-1. Keberanian Rasulullah 290
-2' Perlakuan Rasurulah terhadap Jabir bin Abduilah zgz

_PASAL KEENAM: PERANG BADAR YANG DITENTUKAN DAN

DAUMATUL IANDAL 293

_Pertama: Perang Badar yang Ditentukan 293

-Kedua: Daumatul fandal ZgS

PASAL KETUIUH: PBEaRniAANlG-MBusAtNhaIAriqL?.MKUaSpaTnHpAeLrIaQng-I3nior2erjadi
Pertama: siapakah

_dan Apa Faktor-faktor penyebabnya? 3Oz

1. Bani Al-Musthaliq - 302
-2. Waktu Terjadinya perang 3Oz
3. Faktor-faktor penyebab perang ini _ 303

4. lalannya Perang Bani Al-Musthaliq _ 303

Kedua: Pernikahan Rasululrah dengan Juwairiyah binti Al-Harits 304

-Ketiga: upaya orang-orang Munafik Menebarkan Fitnah di Antara
_Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar Dalam perang Ini 307

Keempat: Pengarahan Al-Qur'an kepada Masyarakat Muslim Seterah

-Perang Bani Al-Musthaliq 31S

Kelima: upaya orang-orang Munafik Mengganggu Harga Diri Rasuluilah
dengan Menebarkan profokasi terhadap Aisyah, yang Dikenal dengan

-Peristiwa.4l-lfk 3LT
_1. Penyebaran propaganda di Madinah 319

2. Konsultasi Rasuluilah dengan Beberapa Sahabatnya Ketika

Wahyu Terlambat Turun 3ZL 322

- _3. Implikasi Tersebarnya Berita Bohong

-4. fawaban Rasulullah untuk Aisyah 323

5. Turunnya wahyu yang membebaskan Aisyah dari tuduhan

-palsu 324

XVi S Ketika Rasulullah Harus Berperang

6. Sikap Abu Bakar Ash-shiddiq terhadap Orang-orang yang

-Menggunjing AisYah 325

Keenam: Hukum-hukum dan Intisari yang Dapat Dipetik dari

-Ayat-ayat A l-lfk lni 327

Ketujuh: Manfaat, Hukum-hukum, dan Pelajaran yang Dipetik dari

-Peristiwa Al-lfk dan Perang Bani Al-Musthaliq 332
-1. Kemanusiaan Rasulullah 332

2. Hukuman Qadzaf Atau Tuduhan Berzina dan Arti Pentingnya

-dalam Menjaga Harga Diri Umat Islam 333
-3. Permintaan Maaf Hassan bin Tsabit kepada Sayyidah Aisyah 335

4. Di Antara Hukum-hukum yang Dapat Disimpulkan dari Perang

-Bani Al-Musthaliq 335

PASAL KEDELAPAN: PERANGAT.AHZAB TAHUN KELIMA

HTJRIYAH -337 Seiarah dan Fakor'faktor yang

Pembahasan Pertama:

Menyebabkan Perang, Serta falannya Peperangan Ini - 338
pertama: Sejarah Perang dan Faktor-faktor yang Menyebabkan

-Perang 338
-a. Sejarah Perang 338

b. Faktor-faktor yang menyebabkan meletusnya Perang Al-Ahzab-339

Kedua: Pengawasan Umat Islam terhadap Kelompok-kelompok

Pasukan Tersebut -34L 343

-Keenam: Perhatian Rasulullah terhadap Kondisi Dalam Negeri
pembahasan Kedua: uiian Bagi Umat Islam semakin Berat -349
Pertama: Kaum Yahudi dari Bani Quraizhah Melanggar Perjaniian

-dan Berusaha Menyerang Umat Islam dari Belakang 349

Kedua: Pengetatan Blokade Atas Umat Islam dan Sikap Orang-

orang Munafik yang Mengundurkan Diri dari Medan Perang dengan

-Mengemukakan Kabar Burung 351

Ketiga: Upaya Rasulullah Melunakkan Blokade Setelah Bernegosiasi

dengan Ghathfan dan Menebarkan Isu Perpecahan di Kalangan

PasukanMusuh -354
-L. Kebijakan Rasulullah Bernegosiasi dengan Ghathfan 354

Ketika Rasulullah Harus Berperang S XVii

2. Perhatian Rasulullah Dalam Menebarkan Tipu Daya di Kalangan

-Barisan Musuh 359

Pembahasan Ketig: Datangnya pertolongan Alrah dan Deskripsi

Al-Qur'An Tentang perang Ahzab - 361

Pertama: Rasulullah Berdoa dan Merendahkan Diri di Hadapan

Allah dan Datangnya pertolongan 361 363

- _Kedua: Upaya Agar Pasukan Ahzab Hengkang

Ketiga: Deskripsi Al-eur'an tentang perang Ahzab dan Hasil-

-hasilnya 365
-Keempat: Solusi terhadap Bani euraizhah 368

Pembahasan Keempat: Beberapa Faidah Dan pelajaran Dari Kisah

Ahzab -370 Fisik Rasulullah _ 370

Pertama: Mukjizat-mukjizat

-Kedua: Antara Imajinasi dan Realita 372
-Ketiga: Salman Bagian dari Kami Ahlul Bait 373
-Keempat: Shalat Wustha 373
-Kelima: Masalah Halal dan Haram 374

Keenam: Keberanian Shafiyah Bibi Rasulullah 375

-Ketujuh: Riwayat tentang Hassan penakut Tidak Shahih 37s
_ -Kedelapan: Rumah Sakit Militer Islam pertama Kali 376

Kesembilan: Seorang Muslim Terjatuh dalam Dosa, Namun Ia

Segera Bertaubat -377 37g
_Kesepuluh: Keutamaan-keutamaan Sa,ad bin Mu,adz

Kesebelas: Terbunuhnya Huyai bin Akhthab dan Ka,ab bin Asad 383

_ -1. Terbunuhnya Huyai bin Akhthab An-Nadhri 383

-2. Terbunuhnya Ka'ab bin Asad Al-eurazhi 385

Kedua Belas: Pertolongan Tsabit bin eais terhadap Az-Zubair bin

_Batha dan Salma binti eais terhadap Rifa,ah bin Samuel 386

1. Pertolongan Tsabit bin eais terhadap Az-zubair bin Batha 386

-2. Pertolongan Salma binti eais terhadap Rifa'ah bin samuer

-Al-Qurazhi 3BT
-Ketiga Belas: Etika Berselisih pendapat 387

Keempat Belas: Pembagian Ghanimah Bani euraizhah dan Raihanah

-binti Amr Masuk Islam 389

xviii & Kedka Rasulullah Harus Berperang

-Kelima Belas: Kampanye Islam dalam Perang Ahzab 391

-392PASAL KESEMBILAN: PERANG KHAIBAR
Pertama: Sejarah dan Sebab-sebabnya -392
-Kedua: Perjalanan Pasukan Islam ke Khaibar 394
-Ketiga: Benteng-benteng Khaibar Runtuh Satu Per Satu 396

Keempat: Orang Arab Badui yang Mati Syahid, Penggembala

-Kulit Hitam dan Pahlawan yang Masuk Neraka 400
-L. Orang Arab Badui yang Mati Syahid 400
-2. Penggembala Berkulit Hitam 400
-3. Pahlawan, Namun Masuk Neraka 401

Kelima: Kedatangan fa'far bin Abu Thalib dan Orang-orang yang

-Bersamanya dari HabasYah 402
-Keenam: Pembagian Ghanimah 403

Ketujuh: Pernikahan Rasulullah dengan Shafiyah binti Huyai bin

Akhthab 406 410

- -Kedelapan: upaya fahat Yahudi...Kambing yang Mereka Racuni
Kesembilan: Al-Hajjaj bin Alath As-Sullami dan Pengambilan Harta

-Bendanya dari Makkah 412

Kesepuluh: sebagian Hukum-hukum Fikih yang Berkaitan dengan

-Perang Khaibar 4LS

-PASAL KESEPULUH: PERANG MU'TAH (8 H) 419
-Pertama: Sebab-sebabnya dan Sejarahnya 4L9
-Kedua: Melepas Kepergian Pasukan Islam 421

Ketiga: Pasukan Islam Sampai Ma'an dan Gugurnya Tiga Panglima

-Perang 422

Keempat: Kaum Muslimin Memilih Khalid bin Al-Walid Sebagai

-Panglima Perang 425

Kelima: Mukjizat Rasulullah dan sikap Penduduk Madinah terhadap

-Pasukan lslam 427
-Keenam: Pelajaran-pelajaran dan Faidah-faidah 428

PASAL KESEBELAS: PERANG FATHU (PEMBEBASAN) KOTA

MAKKAH (B H) - 437

OKetika Rasulullah Harus Berperang xix

Pembahasan Pertama: Sebab-Sebab, persiapan Keluar dan

Keberangkatan - 438
-Pertama: Sebab-sebabnya 438
-Kedua: Persiapan Keberangkatan 441

Ketiga: Perjalanan ke Makkah dan peristiwa_peristiwa di

-Perjalanan 446

1. Rasulullah Keluar Menuju Makkah pada Sepuluh Ramadhan

-Tahun Delapan Hijriyah 446

2. Abu Suflzan bin Al-Harits bin Abdil Muthallib dan Abdullah bin

-Umayah Masuk Islam 446

3' Turun di Mar Azh'zhahran dan Abu sufyan bin Harb pemimpin

-Quraisy Masuk Islam 448

Pembahasan Kedua: strategi Nabi Memasuki Makkah dan

Membebaskannya - 454

Pertama: Menunjuk Beberapa Komandan perang dengan Tugas

-yang Berbeda 454

Kedua: Memasuki Makkah dengan Khusyu,dan Tawadhu,, Bukan

dengan Kesombongan 458 463

- _Ketiga: Pengumuman pemberian Amnesti

-1. Pemberian Amnesti 463
_2. Nabi Membunuh Sebagian Kecil Manu sia 464

3. Khutbah Nabi pada pagi Hari pembebasan Makkah dan Keislaman

-Penduduk Makkah 465

Keempat: Mengirim Khalid bin Al-walid ke Bani fudzaimah 468

-Kelima: Menghancurkan Rumah-rumah pemujaan Berhala 4zo
-1. Detasemen Khalid Bin Al-walid dengan Misi Menghancurkan

-Berhala 'Uzza 470

2' Detasemen sa'ad bin Zaid Al-Asyhali dengan Misi Menghancurkan

-Berhala Manah 4TL

3' Detasemen Amr bin Al-'Ash dengan Misi Menghancurkan Berhala

-Suwa' 473

Pembahasan Ketiga: pelajaran, Keteladanan dan Faidah_

Faidah - 476

xX e KeilkaRasulullahHarusBerperang

Pertama: Berkepribadian simpatik dan Berakhlak Mulia Berintraksi

-dengan Manusia 476
-1. Keislaman Suhail bin Amr 476

2. Keislaman Shafinran bin Umayyah- 477

-3. Keislaman Ikrimah bin Abu fahal 481

4. Contoh Ketawadhu'an Nabi dan Keislaman Orangtua Abu Bakar

-Ash-Shiddiq 485

5. Contoh Sifat Pemaaf dan Kelemah-lembutan Nabi Serta Keislaman

-Fadhalah bin Umair 486

Kedua: Apakah Kalian Berbicara kepadaku tentang Masalah

-Menegakkan Had Allah? 487

Ketiga: Aku Melindungi orang yang Meminta Perlindungan kepadamu

Wahai Ummu Hani'- 4BB

Keempat: Seorang Nabi Tidak Boleh Memberi Isyarat dengan Mata-489
Kelima: Kampungku Adalah Kampung Kalian dan Tempat Matiku

-adalah Tanah Air Kalian 490

Keenam: Abdullah bin Az-ziba'ra -Penyair Quraisy- Memeluk Islam-490
Ketujuh: Hukum-hukum yang Dapat Dipetik dari Peristriwa Fathu

-Makkah dan Tempat Turunnya Rasulullah di Makkah 492
-Kedelapan: Di Antara Manfaat Pembebasan Kota Makkah 494

PASAL KEDUA BELAS: PERANG HUNAIN DAN THAIF (B H) _ 497

Pembahasan Pertama: Sebab Perang dan Peristiwa-peristiwa

Penting dalam Pertempuran Ini - 498
-Pertama: Kejadian-kejadian Penting dalam Pertempuran Hunain 499

a. Mobilisasi Malik bin Auf memimpin kabilah Hawazin dan kabilah

Tsaqif - 499
-b. Strategi Rasulullah Menghadang Mobilisasi Malik bin Auf 502
-Pengaruh segenggam pasir dan segenggam kerikil di mata musuh 505

Kedua: Menggiring Prajurit Hawazin yang Melarikan Diri ke Authas

dan Thaif- 506

Pembahasan Kedua: Kepiawaian Rasulullah Bermuamalah

dengan Manusia - 511

SKetika Rasulullah Harus Berperang )Od

-a. TidakAda Kompromi Kembali kepada Kemusyrikan 511

b. 'Perasaan Bangga Karena Berjumlah Banyak'Dapat Menghalangi

-Kemenangan 5L2
-c. Ghanimah Sebagai Media untuk Menjinakkan Kalbu S13
-d. Sabar Menghadapi Keberingasan Tabiat orang-orang Badui s1B

Rasulullah Berintraksi dengan Kabilah Hawazin pasca Mereka

-Memeluk Islam 520

Pembahasan Ketiga: Pelaiaran, Keteladanan dan Faidah perang

Hunain dan Thaif - 525
-Pertama: Tafsir Ayat-ayat yang Turun pada perang Hunain SZs

Kedua: Sebab-sebab Kekalahan dan Unsur-unsur Kemenan gan SZ7

- -a. Sebab-sebab Kekalahan 527
-b. Unsur-unsur Kemenangan SZB

Ketiga: Hukum-hukum yang Dapat Diambil dari perang Hunain dan

Perang Thaif- 529

-Keempat: Posisi Beberapa Sahabat Laki-laki dan perempuan 534

Kelima: Ka'ab bin Zuhair [Penyair) Memeluk Islam dan Hegemoni

-Media Informasi di fazirah Arabiya S3T
-Keenam: Kesimpulan dari Perang Hunain dan perang Thaif 539

PASAL KETIGA BELAS: PERANG TABUK T9 H.) ATAU PERANG

-'usRAH (MASA SULIT) 54L

Pembahasan Pertama: Sejarah perang, Nama dan Sebab-

sebabnya - 542
-Pertama: Sejarah dan Namanya S4Z
-Kedua: Sebab-sebab Terjadinya Perang Tabuk 544

Ketiga: Donatur Perang Tabuk dan Semangat fihad Orang-Orang

-Beriman 545

Keempat: Langkah orang-orang Munafik Menyikapi perang Tabuk-550

-Kelima: Pengumuman Pemberangkatan dan Mobilisasi pasukan sss
-Pembahasan Kedua: Peristiwa di falan dan Tiba di Tabuk 560
-Pertama: Kisah Abu Dzarr Al-Ghifari S60

Pelajaran, keteladanan dan manfaat yang dapat diambil dari kisah

-Abu Dzarr 561

xxii S Ketika Rosulullah Harus Berperang

-Kedua: Kisah Abu Khaitsamah 562

Pelajaran, keteladanan dan manfaat yang dapat diambil dari kisah

-Abu Khaitsamah 564
-Ketiga: Tiba di Tabuk 566

Keempat:Wasiat Rasulullah kepada Kaum Muslimin ketika Melewati

-Batu [Kaum) Tsamud 567
-Kelima: Meninggalnya Sahabat Abdullah Dzu Al-Biiadain 569

Pelajaran, keteladanan dan manfaat yang dapat diambil dari kisah

-Dzul Al-Bijadain 570
-Keenam: Beberapa Mukiizat dalam Perang Tabuk 572

L. Allah Mengirim Awan Mendung Membawa Hujan Memenuhi Doa

-Nabi-Nya 572
-2. Berita tentang Unta Rasulullah yang Tersesat 572
3. KabarAkan Datangnya Badai dan Peringatan dari Bahayanya -574

4. Mendoakan Sumber Mata Air di Sumur Tabuk Melimpah dan

-Kabar Tanah Tabuk Menjadi Subur pada Masa Mendatang 574
-5. Doa Makanan Menjadi Banyak 575

Ketujuh: Al-Qur'an Mengkisahkan Perilaku Orang-orang Munafik

-di Sela-sela Perang Tabuk 576
-a. Kisah Penuturan Abdullah bin Umar 576

b. Orang-orang Munafik Senantiasa Menyakiti Utusan Allah dan

-Kaum Muslimin Serta Berupaya Memperdaya Rasulullah 578

Pembahasan Ketiga: Perialanan dari Tabuk Menuiu Madinah,
Al-Qur'An Melukiskan Orang'orang yang Tidak Ikut Perang

dan Kisah Masiid Dhirar - 580

Pertama: Orang-orang yang Tidak lkut Perang Tabuk Karena Udzur

-Syar'i dan Allah Memaafkan Mereka 580

Kedua: Orang-orang yang Tidak Ikut Perang Tabuk Tanpa Udzur Syar'i

-Kemudian Allah Menerima Taubat Mereka 583

Ketiga: Orang-orang Munafik Badui yang Tidak Ikut Perang Tabuk dan

-Mereka Tinggal di Sekitar Madinah 585

Keempat: Orang-orang Munafik Madinah yang Tidak Ikut Perang

Tabuk - 585
-Kelima: Kisah Masjid Dhirar 587

Ketika Rasulullah Harus Berperang @ xxiii

Pelajaran, keteladanan dan hukum yang dapat diambil dari kisah

masjid Dhirar - 592

Pembahasan Keempat Kisah Tiga orang yang Tidak lkut dalam

Perang Tabuk - 598

Pelajaran, keteladanan dan manfaat yang dapat diambil dari

kisah ini - 608

Pembahasan Kelima: Beberapa pelajaran, Keteladanan dan
Faidah-615
Pertama: Nilai Pelajaran dari Metodologi Al-eur'an Membahas

-Perang Tabuk 675

Kedua: Membudayakan Musyawarah Dalam perang Tabuk 677

-Ketiga: Latihan untuk Bekerja Keras 6Lg
- _Keempat: Poin-poin Paling penting dari perang Tabuk 620

@@@

XXiV S Ketika RasulullahHarus Berperang

PENGANTAR PENERBIT

SegenappujihanyamilikAllahTa,ala,Pemilikkatayangpalingbaik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercucur kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam,pemilikiowami'ul kalim (kata ringkas dan bernas) dan
semogajugakeselamatandiberikankepadaparasahaba!keluargadan
orang-orang yang selalu setia mengikuti aiarannya hingga Hari Kiamat'

Siapa pun yang mengenal Rasulullah shal/allahu Alaihi wa sallam
akan tidak kuasa untuk tidak mencintainya. Untuk tidak terpesona dengan

kepribadiannya. "wa innaka la'ala khuluqin adzhim"'sesungguhnya

engkau benar-benar memiliki akhlak yang mulia." Begitu Allah mengakui
kemuliaannya. Bahkan, Micheal A Hart seorang penulis Barat dengan
sangat obyektif telah menempatkan Rasulullah pada tingkatan nomor
wahid dalam bukunya, "seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia."

Tentu, pertanyaan yang menggelinding setelah ini, apa rahasia sukses

Rasulullah? Karena beliau merupakan pribadi yang holisti[ sehingga siapa

kita bisa belajar teladan dari kepribadian beliau. Beliau sukses di keluarga'
bisnis, pendidikan, pengembangan kepribadian, spritual dan beliau iuga
sukses pada bidang militer. Banyak tokoh besar yang memiliki kesuksesan
hanya dalam satu bidang, sebagai contoh, Nelson Mandela, terkenal sebagai
seorang pemimpin tapi beliau tidak punya prestasi dalam keluarga atau

bisnis. Napoleon Bonaparte yang terkenal sukses di militer tapi tidak
sukses dalam spritual, Bunda Theresa yang sukses di spritualnya tapi tidak
sukses di bidang militer. Tapi, tidak demikian dengan Rasulullah.

SelamaRasulullahdiangkatmenjadiRasul,beberapaperang

diialaninya. Perang, dalam Islam, bukan untuk membuat kerusakan' Tapi
lebih untuk menegakan kebenaran di muka bumi. Rasul melarang kaum
Muslimin untuk menyerang perempuan, orang lanjut usia, dan anak kecil.
Rasul bahkan melarang untuk merusak pepohonan'

KetikaRosulullahHarusBerperang & vii

ydaanpagtDlmuarreiunbsgeerdnbaaanlgatiabi tapadekapreharmaynaagnyagannbygearnnuaghrud, r,kadekaaungkuaenntigkRaanaysaeunrtgiukrtaaeh,rpkieunisj,i,uuckmieayanat kIjsiiwnraaamn,
mencintai perjuangan di jalan Allah dan mengharapkan
memperjuangkannya. kesyahidan dalam

MRmMiauuqklhaaka'ia,BmhdDu,amkarHuuiaumdsinenaAajiatisunrdhal,ih-tfssuaahplnimaesdirpalaaoarnbr,iegiB.phBeaBpraneaadirnkiaMagaru,urTBsmsataehbenjaumaikrrQia.aqpah,ainArIukshqarzaanam"bdu,etheKnurhgkdaae,ninbBaadarren,, tiSiMiNdyuaaa,ditnkahhhimr,,DeFDRnaz.ataAhrtiuukri
jptmaeelaermbnnbaitHyanacdaanasamgulsaknedamgkniacainkrnsaeatdnmahogiaaamdsidnaaaink.nneAdybtkeiaarhriindikimrghananaym,ia-kNe,danayssraaeiah,rmmikkAoe,pgmpsaeaienndAbe.aalrrbgasahietai,rmun*ra"unb-hbaukip-uyibhai-annig(insgyaeadhnkaignitgdatgei arktaaedhnpagaikpdauaantt

Pustaka Al-Kautsar

viii O Ketika Rasulullah Harus Berperang

MUKADDIMAH

Segenap puji bagi Allah subha nahuwa Ta'ala,hanya kepada Allah-lah kami
memuji, meminta pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada
Allah dari keburukan jiwa dan kejahatan perbuatan kami. Barangsiapa
yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada seorang pun yang dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang telah disesatkan Allah, maka tiada
seorang pun yang dapat memberinya petunjuk'

Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan
sebenarnya kecuali Allah, DzatyangMaha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya.
Dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-

Nya.

Allah berfirman,
"Wahai orong-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan ianganlah sekali-kali kamu

mati melainkan dqlam keadaan beragama Islam." (Ali Imranz lO2)

Dalam ayat lain, Allah berfirman,
"Wahqi sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dqri seorang diri, dan dari padanyo Allah menciptakan

istrinya; dqn dari pada keduonya Allah memperkembangbiakkan lakt

laki dan perempuqn yang banyak Dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu samq
lain, dan (petiharalah) hubungan silaturrahim. sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An'Nisaa': 1)
Begitu juga dalam ayat lain, Allah berfirman,
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki
bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.

RetikaRasulullahHarusBerperang S L

Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, moka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenangan yang besar.', (Al-Ahzab: 7O-ZL)
wahai ruhanku, segala puji hanyalah untuk-Mu karena keagungan

Dzat-Mu dan besarnya kekuasaan-Mu. Bagi-Mulah segala puji hingga

Engkau meridhai. Bagi-Mulah segala puji jika Engkau meridhai. Bagi-Mulah
segala puji setelah ridha-Mu.

Amma ba'du, sesunguhnya studi dan penelitian tentang petunjuk
Rasulullah merupakan sesuatu yang sangat urgen bagi setiap muslim
karena berimplikasi pada terealisasikannya berbagai tujuan. Di antara
tujuan-tujuan tersebut antara lain: Meneladani Rasulullah melalui
pengenalan kepribadian, berbagai aktivitas dan perkataan serta pene-
tapannya, menumbuhkan rasa cinta seorang muslim terhadap Rasulullah,
mengembangkan, dan berupaya mendapatkan keberkahannya, mengenali
kehidupan para sahabat yang terhormat dan mulia; yaitu mereka yang
berjuang bersama Rasulullah.

Studi dan penelitian tersebut akan semakin menambah dan menum-
buhkan rasa cinta mereka terhadap Rasulullah beserta para sahabatnya,
dan mendorongnya untuk meneladani dan mengikuti jalan mereka. Di
samping itu, biografi Rasulullah akan memberikan gambaran yang jelas
mengenai kehidupan beliau dengan segala aktivitas dan lika-likunya,
sejak kelahiran hingga wafatnya, melewati masa kanak-kanah remaja, fase
dakwah dan perjuangannya, kesabaran dan kemenangannya atas orang-
orang yang memusuhinya.

Tampak sangat jelas bahwa beliau adalah seorang suami, ayah,
pemimpin, ahli dan arsitek perang, penguasa yang bijak, politisi, pendidi[

pengajar, pendakwah, seorang yang zuhud, hakim, dan berbagai keutamaan
yang dimilikinya. Dengan realita semacam ini, maka seorang muslim akan
mendapati tujuannya dalam mempelajarinya.l

Dari berbagai peperangan yang dilakukan Rasuluilah ini, maka umat
Islam dapat mengenal tata krama yang luhur dan etika yang terpuji,
keyakinan yang Iurus dan ibadah yang benar, keagungan etika, kesucian
jiwa, mencintai perjuangan di jalan Allah dan mengharapkan kesyahidan
dalam memperjuangkannya. Karena itu, Ali bin Al-Hasan berkata,

j,.u,\ q.irlt #K ery'it 1* 4tq* #k

L Lihatls-si rah An-Nabawiyyah, Dirasat wa Tahlit,Dr.Muhammad Abu Faris, hlm. s0.

2 ,.@ Keilka Rasulullah Harus Berperang

,,Kami diajarkan tentang berbagai peperangan Rasulullah seperti halnya
kami diaiarkan tentang surat-surat dalam Al-Qur'an."

Buku, Ghazawat Ar'Rasul Durus wa 'lbar wa Fawa'id, merupakan
bagian dari buku saya berjud ul As-sirah An-Nabawiyyah, urdh waqa'i' wa
Tahlil Ahdats. Saya berkeyakinan bahwa mempresentasikan permasalahan
ini secara mendetail bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan
mengingat arti pentingnya. Di dalamnya saya membahas tentang hukum
atau perilaku makhluk di dunia yang senantiasa berupaya saling membela
dan mempertahankan diri serta tujuan-tuiuan berjuang di ialan Allah.

Dalam buku ini, saya membahas secara mendetailtenAngpeperangan-
peperangan yang dilakukan Rasulullah, yang dimulai dari Perang Badar.

Pada pasal pertama; saya membahas tentang periode sebelum
meletusnya perang tersebut lalu dilanjutkan pembahasan tentang saat
Rasulullah berada di medan perang, meletusnya perang dan kekalahan
orang-orang musyrik. Setelah itu, saya membahas tentang berbagai
peristiwa dan kejadian dalam perang dan juga membahas tentang
perbedaan pendapat mengenai pembagian harta rampasan perang dan
tawanan peran& berbagai dampak Perang Badar, dan upaya pembunuhan
terhadap Rasulullah. Saya iuga membahas tentang beberapa pelajaran,
manfaat, dan hikmah di balik semua itu.

Dalam pasal kedua; saya membahas tentang Perang Bani Qainuqa'.

Dalam pasal ketiga: saya membahas tentang Perang Uhud, faktor-
faktor penyebabnya, meletusnya pertempuran, berbagai peristiwa yang
terjadi selama perang berlangsung, berbagai peristiwa seusai perang,
perang Hamra'Al-Asad, dan partisipasi para muslimah. Setelah itu, saya
mengemukakan beberapa pelajaran, manfaa! dan hikmah di balik semua
itu seperti mengingatkan orang-orang yang beriman mengenai sunah-
sunnah Rasulullah dan seruan mereka menuju keimanan yang luhur dan
bagaimana menangani berbagai kesalahan, mempelaiari prinsip-prinsip
dalam memenangkan perang dan faktor-falrtor yang mengantarkan pada

kekalahannya.

Pada pasal keempat; saya membahas tentang perang Bani An-Nadhir,
mengemukakan tentang sejarah dan faktor-faktor penyebabnya, blokade
dan pengusiran Bani An-Nadhir, dan beberapa pelaiaran dan hikmah di

dalamnya.

Pada pasal kelima; saya membahas tentang Perang Dzat Ar-Riqa',
kronologi seiarahnya, falrtor-faktor penyebabnya, dan mengapa dinamakan

KetikaRasulullahHarusBerperang S 3

demikian. Dalam pasal ini, saya juga mengambil kesimpulan, berbagai
pelajaran, dan hikmahnya.

Pada pasal keenam: Saya membahas tentang dua perang Badaryang
dijanjikan dan Daumatul fandal.

Pada pasal ketujuh; saya membahas tentang perang Bani Musthaliq.

Pada pasal kedelapan; saya membahas tentang perang Al-Ahzab
dengan mengemukakan kronologi sejarahnya, faktor-faktor penyebabnya,
berbagai peristiwa yang terjadi selama perang berlangsung, ujian dan derita
yang harus di hadapi umat Islam di dalamnya, datangnya kemenangan dari
Allah, ilustrasi Al-Qur'an mengenai perang ini, dan juga mengemukakan
pelajaran-pelajaran, manfaa! dan hikmah di balik semua itu.

Pada pasal kesembilan; saya membahas tentang perang Khaibar seraya
mengemukakan tentang kronologi sejarahnya, faktor-faktor penyebabnya,
perjalanan pasukan umat Islam menuju Khaibar, dan penjelasan mengenai
jatuhnya beberapa bentengnya, pembagian ghanimah dan harta rampasan
perang, pernikahan Rasulullah dengan shafiyyah binti Huyai, upaya kaum
Yahudi yang berlumuran dosa untuk membunuh Rasulullah, dan beberapa
hukum fikih yang berkaitan dengan perang.

Pada pasal kesepuluh; saya membahas tentang batalyon Mu'tah,
faktor-faktor penyebabnya, kronologi sejarahnya, peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalamnya, dan kemudian menyimpurkan beberapa pelajaran,
hikmah, dan manfaat di balik semua itu.

Pada pasal kesebelas; saya membahas tentang Fathu Makkah dengan
mengemukakan faktor-faktor penyebabnya, persiapan untuk keluar dan
melakukannya, dan strategi Rasulullah untuk memasuki Makkah dan
menaklukkannya.

Pada pasal dua belas; saya membahas tentang perang Hunain dan
Ath-Tha'if dengan menjelaskan faktor-faktor penyebabnya, berbagai
peristiwa yang terjadi di dalamnya, fikih Rasulullah dalam berinteraksi
dengan jiwa-jiwa manusia, dan berbagai pelajaran, hikmah, dan manfaat
yang terkandung di dalamnya.

Pada pasal terakhir; saya membahas tentang perang Tabuk dan

faktor-faktor penyebabnya, kronologi sejarahnya, nama-nama dan berbagai

peristiwa yang teriadi di dalamnnya, kemudian kembali dari rabuk
menuju Madinah, pembahasan Al-eur'an mengenai mereka yang enggan

berpartisipasi di dalamnya, masjid Dhirar, dan mengambil kesimpulan dan
berbagai pelajaran serta hikmah yang terkandung di dalamnya.

4 S KetikaRasulullahHarusBerperang

Pada dasarnya biografi Rasulullah kaya dengan berbagai bidang
dan dimensi yang dibutuhkan bagi pergerakan dan perjalanan dakwah
Islam. Sebab Rasulullah tidak berpulang ke rahmat Allah kecuali qetelah
menyediakan dan merumuskan berbagai materi yang dibutuhkan bagi
mereka yang bertekad meneladani beliau dalam perjuangan, pengaiaran,

kebudayaan, pendidikan, jihad, dan seluruh bidang kehidupan. Di samping
itu, mempelajari dan meneliti biografi Rasulullah secara mendalam, akan

membantu pembaca dalam mengenal dan mendalami'gudang' etika
yang luar biasa, yang merupakan keistimewaan Rasulullah dibandingkan
seluruh umat manusia, mengenali keutamaan-keutamaan karakternya di
mana beliau menerapkannya dalam kehidupan dunianya'

Karena itu, melalui studi dan penelitian biografi Rasulullah secara
intensif inilah kita menemukan kebenaran perkataan Hassan bin Tsabit

ketika menyatakan,

Yang lebih indqh darimu tidak pernah terpandang oleh kedua mataku
Yang lebih baik darimu tidak pernah dilahirkan oleh kaum perempuan

manapun
Engkau diciptakan sempurna dan terlepas dari semua cela
Seolah-olah engkau tercipta dengan kehendak sendiri.

Inilah kenyataannya. Saya tidak berani mengklaim telah memper-
sembahkan sesuatu yang belum pernah dilakukan para pendahulu. Sebab
sesuatu yang berkaitan dengan Rasulullah sangat luas dan mengemukakan
biografi Rasulullah membutuhkan iiwa yang sabar, pemahaman yang
mendalam, kecerdasan luar biasa, dan keimanan yang kuat. Di samping itu,
saya tidak mengklaim bahwa usaha saya ini terlepas dari kesalahan dan

kekurangan atau sempurna. Sebab kemaksuman dan kesempurnaan adalah
ciri para utusan dan para Nabi. Barangsiapa yang meyakini bahwa ia telah
menguasai seluruh ilmu pengetahuan, maka ia tidak mengenal diri sendiri'

Sungguh benarlah Allah yang berfirman dalam Kitab Suci-Nya,
"Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (Al-Isra':

8s)
Sebab ilmu pengetahuan merupakan samudera tanpa tepi. Sungguh
benarlah seorang penyair ketika berkata,

Katakanlah kepada orang yang mengklaim bahwa ilmu adalahfilsafat
Boleh jadi Anda menguasai sesuatu, akan tetapi banyak hal yang tidak Anda

ketahui.

KetikaRasulullahHarusBerperang S 5

Ats-Tsa'labi berkata, "Tidak seorang pun yang menulis sesuatu pun
hingga tidak tidur malam, kecuali ia ingin menambahkan sesuatu yang lain
padanya atau menguranginya. Ini baru dalam satu malam. Lalu bagaimana
jika hal itu terjadi dalam beberapa tahun?,,

AI-Ammad Al-lshfahani berkata, "sesungguhnya aku berkeyakinan
bahwa tidak seorang pun yang menulis pada suatu hari, kecuali keesokan
harinya akan berkata, "|ika ini diubah begini, maka tentulah lebih baik,,

"fika ditambahkan begini, maka tentunya lebih bai\" "fika ini didahulukan,
maka tentunya lebih elok " "tika ini dibiarkan seperti ini, maka tentunya

lebih indah." Dan semua ini merupakan pelajaran terbaik dan menunjukkan
bahwa kelemahan itu menguasai seluruh umar manusia.,,

Akhirnya, saya memohon kepada Allah agar berkenan menjadikan
jerih payah saya ini sebagai sebuah keikhlasan yang hanya mengharap
ridha-Nya, bermanfaat bagi hamba-hambaNya, melimpahkan pahala
kepada saya dari setiap huruf yang saya goreskan lalu menambahkannya
pada timbangan kebaikan-kebaikan saya, melimpahkan pahala kepada
saudara-saudara saya yang membantu saya dengan segenap potensi yang
mereka miliki demi terselesaikannya buku ini.

Maha suci Engkau ya Allah dan dengan puji-Mu, saya bersaksi bahwa
tiada tuhan kecuali Engau, saya memohon ampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.

Ali Muhammad Ash-Shallabi

6 S KetikaRasulullahHorusBerperang

ffi

,i'rLr,

PENDAHULUAN

SIKAP MEMBELA DAN
MEMPERTAHANKAN DIRI DAN

PERGERAKAN PASUKAN

Pertama: sikap Membela dan Mempertahankan Diri

Di antara sikap dan kebijakan yang dipraktikkan Rasuru[ah adarah
sikap membela dan mempertahankan diri, di mana har ini tampak jeras
dalam periode Madinah dengan pergerakan sejumrah pasukan sariyah
(batalyon yaitu sekolompok pasukan Islam utusan Rasulullah, sementara
beliau sendiri tidak mengikutinya), utusan serta berbagai peperangan yang
diikuti Rasulullah melawan orang-orang musyrik. sikap dan kebijakan ini
sangat berkaitan erat dengan penguasaan agama ini.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan daram firman Ailah,
"seandainya Allah tidak menorak (keganasan) sebagian umat manusia

dengan sebagian yang rain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Ailah
mempunyai korunia (yang dicurahkan) atas semesta aram.,'(Ar-

Baqarah:2S1)

Dalam ayat lain, Allah berfirman,
'Yaitu orang-orang yang terah diusir dari kampung haraman mereka tanpa

alasanyang benar, kecuari karena mereka berkata, "Tuhen kami hanyarah
Allah." Dan sekiranya Ailah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia
dengan sebagianyang lairy tentulah telah dirobohkan biara-biaro Nasrani"

gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orqng yahudi dan masjid- masjid,
yang di dalamnya banyak disebut nama Ailah. sesungguhnya Ailah pasti
menolong orang yang menolong (agama)_Nya. Sesungguhnya AIIah benor_
benar Mahakuot lagi Mahaperkasa.,' (AI-Hajj: a0)
Dalam surat Al-Baqarah, kita dapat melihat bahwa ayat tersebut
datang setelah mengemukakan sarah satu contoh perseteruan antara

8 O RedkaRasulullahHarusBerperang

kebenaran dengan kebatilan yang dalam kesempatan ini tervisualisasi
dalam diri Thalut bersama pasukannya yang terdiri dari orang-orang

beriman melawan falut bersama pengikutnya. Kemudian Allah mengakhiri
ayat tersebut dengan firman-Nya,

"Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta
qlem." (Al-Baqarah: 2 51)

Hal ini memberikan pengertian bahwa mencegah kerusakan dengan
cara seperti ini mendatangkan anugerah dan manfaat bagi umat manusia
secara keseluruhan.

Kemudian datanglah ayatyang membahas tentang ibadah haji setelah
Allah menyatakan bahwa Dia akan membela para wali-Nya dari orang-
orang yang beriman dan setelah mengizinkan mereka untuk memerangi
orang-orang yang memusuhi mereka. Kemudian Allah mengakhirinya
dengan pernyataan Allah mengenai prinsip utama, dengan firman-Nya,

"sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-
Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa."
(Al-Haii: a0)

Perintah untuk berperang pun dilakukan dengan beberapa fase:
Fase pertama: Larangan. Hal itu dilakukan ketika umat Islam masih
berada di Makkah. Mereka meminta kepada Rasulullah agar mengizinkan
perang. Dalam kesempatan tersebut, beliau menjawab,
"Bersabarlah, karena sesungguhnya aku tidak diperintahkan untuk

berperang.'2

Fase kedua: Memperbolehkan berperang tanpa mewajibkannya.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-
benar Mahakuasa menolong mereka itu." (Al-Haii: 39)
Fase ketiga: Kewajiban memerangi orang-orang yang memerangi
umat Islam.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,
"Dan perengilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Al-Baqarah:
1e0)

2 LihatMafatih Al-Ghaib, Fakhrurrazi, 3/514. &e

Ketika Rasululloh Harus Berperang

Fase keempat: Mewajibkan umat Islam memerangi orang-orang kafir

secara keseluruhan.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,

"Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka
pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah
beserta orang-orang yang bertakwz." (At-Taubah: 36)

Perintah dan penerapan hukum perang secara bertahap ini se-
suai dengan situasi dan kondisi negara Islam yang baru tumbuh dan

berkembang dan kondisi pasukan umat Islam yang dalam proses pem-
bentukan, baik dari segi kesiapannya, jumlah personelnya, maupun
kemampuan teknis dan kompetensinya, serta berbagai faktor pendukung

lainnya. Semua itu membutuhkan waktu, di mana orang-orang kafir

Quraisy yang memusuhi Islam senantiasa melakukan penindasan dan
intimidasi umat Islam hingga memaksa mereka terusir dari rumah-rumah
mereka sendiri. Hal itu dilakukan secara sukarela tanpa pemaksaan sebagai
respon atas penindasan dan perilaku sadis yang diperlihatkan orang-orang
yang memusuhi dakwah Islam.

Sikap semacam ini terus diterapkan hingga negara Islam berdiri dan
umat Islam memiliki kekuatan sehingga diharapkan mampu menghadapi
dan melawan kekuatan dan pasukan orang-orang kafir di |azirah Arab
ketika kaum kafir tersebut melancarkan serangan terhadap mereka. Hal
inilah yang kemudian benar-benar terjadi.

Ketika negara Islam berdiri dan pasukan umat Islam terbentukhingga
siap berkonfrontasi dengan kaum kafir dan berbagai kemungkinan lainnya,
maka saat itulah perang itu diwajibkan.

Inilah hukum yang berkaitan dengan perang, di mana umat Islam
dengan kondisinya itu mendapatkan gangguan dari kaum kafir Quraisy'
Dalam kondisi ini, ayat-ayat Al-Qur'an menyatakan diperbolehkannya
perang dan bukan wajib.

Adapun ketika umat Islam mendapatkan serangan setelah berhasil
membentuk dan mendirikan negara dan pemerintahan di Madinah, maka
mereka diwaiibkan berperang dalam kondisi seperti ini dan tidak ada
pilihan. Dalam hal ini tidak sekadar izin diperbolehkannya berperang
melainkan wajib. Hal itu dilakukan sesuai dengan pembaiatan perang,
yaitu pembaiatan kedua di Al-'Aqabah, yang mewajibkan kaum Anshar
memerangi semua golongan baik yang berkulit hitam maupun berkulit

10 S Ketika Rasulullah Harus Berperang

putih yang menghalangi dan menentang dakwah Islam, memerangi

pemimpin dan para pengikutnYa.3

Bersamaan dengan turunnya ayatyang mengizinkan berperang maka
Rasulullah mencanangkan latihan berbagai seni dan strategi perang dan
bertempur kepada para sahabatnya. Beliau pun berpartisipasi langsung
dengan mereka dalam berbagai latihan perang dan ketangkasan, dan
berbagai manuver perang. Bahkan beliau menganggap bahwa daya

dan upaya dalam bidang ini merupakan ibadah yang paling mulia dan
cara paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam hal ini,
Rasulullah menerapkan firman Allah,

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu

sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang
dengan persiapan itu) kamu mengg entarkan musuh Allah dan musuhmu

dan orang orang selain mereka yang kamu tidak meng etahuinya; sedang
AIIah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada ialan Allah
niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirug ikan). " (Al-Anfal: 60)

Dalam mempersiapkan peiuang muslim yang tangguh, Rasulullah
menerapkan dua strategi yang saling berimbang, yaitu strategi peng-
gemblengan spiritual dan latihan praktis.

1. Strategi Penggemblengan Spiritual

Rasulullah senantiasa berupaya membangkitkan mental dan mening-
katkan semangat para pejuang dengan memberikan harapan kemenangan
kepada mereka atau surga. sejak saat itulah hingga di kemudian hari,
harapan tersebut mendorong prajurit muslim untuk berani bertempur di
medan laga dan memotivasi mereka mengerahkan segenap potensinya,
baik psikis maupun psikologis serta strategi perang demi meraih keme-
nangan atau meninggal dunia di bawah naungan pedang.a

Di antara sabda Rasulullah yang memotivasi para sahabatnya
untuk berjihad, "Demi Dzat yang iiwaku berada di tangan-Nya, kalaulah
beberapa orang yang beriman merasa tidak nyaman iika menyimpang
dariku sedangkan aku tidak memiliki alasan untuk memaksa mereka
melakukannya, maka aku tidak mau tertinggal dari suatu batalyon pun
yang berjuang di jalan Allah. Demi Dzatyang iiwaku berada di tangan-Nya,

3 Lihat Al-Qital wa Al-Jihad, Muhammad Khair H ail<al, 7 / 463 dan 464.
4 Lihat Diras at fi As - Sirah, hlm. 1 61.

KetikaRasulullahHorusBerperang O LL

sungguh aku berharap terbunuh di jalan Allah kemudian hidup kembali,
kemudian terbunuh dan hidup kembali, kemudian terbunuh dan hidup
kembali, kemudian hidup dan terbunuh kembali."s

Dalam kesempatan lain, Rasulullah bersabda," Tidak seorang pun yang
masuk surga yang senang kembali ke dunia sedangkan ia tidak memiliki
sesuatu pun di dunia ini, kecuali syahid yang berharap kembali ke dunia lalu
terbunuh puluhan kali karena melihat kemuliaannyo."6

2. Srategi Praktis

Rasulullah senantiasa berupaya memanfaatkan dan mendorong
potensi umat yang mampu memberikan pengorbanan dan pengabdian,
baik laki-laki, perempuan, pemuda, maupun orang tua. Beliau memotivasi

mereka untuk berlatih dan mempelajari strategi dan ketangkasan
dalam perang, baik dalam menancapkan tombak, mengayunkan

pedang, melempar anak panah, dan bermanuver di atas punggung kuda.
Rasulullah memadukan pendidikan kemiliteran pada dua sisi yang saling
berkeseimbangan; instruksi dan latihan, memberikan harapan kemenangan
atau surga. Beliau senantiasa mendorong umat Islam untuk mengerahkan
segenap potensi umatnya di medan perang dan memotivasi umat Islam
itu untuk mempelajari berbagai strategi memanah dan melempar tombak
dengan sebaik-baiknya.

Dalam hal ini, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mempelajari teknik
memanah lalu meninggalkannya, maka tidaktermasukgolongan kami atau
ia telah durhaka.'q

Ini merupakan seruan kepada seluruh umat Islam hingga termasuk
mereka yang lanjut usia. Beliau menyerukan kepada umatnya untuk
berlatih menembak sasaran dan meningkatkan ketrampilan tangan, serta
ketangkasannya. Sesungguhnya Islam memperhatikan potensi umat
ini secara keseluruhan dan mengarahkannya menuju keagungan dan
semangat tinggi.

Rasulullah memperhatikan kesiapan umatnya di setiap waktu dan
tempat, dan mendorong mereka untuk memanfaatkan semua piranti
yang dapat digunakan umat Islam. Dalam hadits shahih yang dapat

5 HR.AI-Bukhari,Kitab: Al-JihadwaAs-Siyar,Bab: Thmanna Asy-Syahadah,3/268.no.2797.
6 HR.AI-Bukhari,Kitab: Al-Jihad wa As-Siyar, Bab Tamanna Al-Mujahid An yarji'Ila Ad-Dunya,

3/274,no.2877.
HR.Muslim, Kitab: Al-Imarah,Bab: Fadhl Ar-Ramy wa Al-Hitsts Alaih, 3 / 7533,no. 1919.

LZ S Ketika Rasulullah Harus Berperang

dipertanggungjawabkan disebutkan, bahwasanya Rasulullah bersabda,
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saia yang kamu
sanggupi. lngatlah kekuatan yang sesungguhnya adalah memanah. Ingatlah
kekuatan yang sesungguhnya adalah memanah. Ingatlah kekuotan yang

s e sung g uhny a a d alah memqnah.'a

Kedua: Tujuan-tujuan Perjuangan di Jalan Allah

L. Menjaga kebebasan dan kemerdekaan berkeyakinan

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "Dan

perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supayq agamo itu semata-
mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya
Atlah Maha Melihat apa yang mereka keriakan. Dan iika mereka berpaling,
maka ketahuilah bahwasanya Allah pelindungmu, Dia adalah sebaik-baik
pelindung dan sebaik-baik penolong." (Al-Anfal: 39'40)

2. Menjaga simbol-simbol agama dan ibadah

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "Se-

sungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari
nikmat. Tetah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
kqrena sesungguhnya mereka telah diqniaya. Dan sesungguhnya Allah,
benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang'orang yang

telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa qlasan yang benar,

kecuali karena mereka berkata, "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya

Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian
yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biarq Nasrani, gereia-gereia,
rumah-rumah ibadqt orang Yahudi dan masiid- masiid, yang di dalamnya
banyak disebut nama Allah. sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benor Mahakuat
tagi Mahaperkasa. Yaitu orang-orang yang iika Kami teguhkan kedudukqn

mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari perbuatan yong mungkar;

dan kepada Allah-lah kembali segala urttsQn." (Al-Haii: 3B-40)

3. Menghilangkan kerusakan di muka bumi

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "Tatkala
Jalut dan tentaranya telah tampak oleh mereka, mereka pun (Thalut dan

8 HR.Muslim ,Kitab: Al-Imarah, Bab: Fadhl Ar-Ramy wa al-Hitsts Alaih,no.L9L7 .

Ketika Rasulullah Harus Berperang S 13

tentaranya) berdoa,'Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami,
dan kokohkanlah pendirian kami dan tolongrah kami terhadap orang-
orang kafir." Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan
izin Allah dan (dalam peperangan itu) Dawud membunuh Jalut, kemudian
Allah memberikan kepadanya (Dawud) pemerintahan dan hikmah (sesudah
meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apayang dikehendaki
Nya. seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia
dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai
karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. Itu adalah ayat-ayat dari
Allah, kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu
benar-benar salah seorang di antara nabi-nabiyang diutus." (Al-Baqarah:
25O-252)

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan firman Ailah, "seandainya
Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian
yang lain, pasti rusaklah bumi ini,"berkata, "Kalaulah Allah tidak mendorong
suatu kaum dengan kaum yang lain sebagaimana Dia mendorong Bani
Israel yang tercermin dalam perang terhadap Thalut dengan keberanian
Dawud, maka tentulah mereka binasa."e

4. Ujian, pendidikan dan perbaikan

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,

"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang)
maka pancunglah batang leher mereka. sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu
boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang
berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Ailah akan
membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguj i sebag ian kamu deng an
sebagianyang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, AIIah
tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Ailah akan memberi pimpinan
kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Dan memasukkan
mereka ke dalam surga yang telah diperkenankanNya kepada mereko.,,
(Muhammad:4-6)

Dalam menafsirkan firman Allah, "Akan tetapi Artah hendak menguji
sebagian kamu dengan sebagianyang lain," Ar-Hafizh Ibnu Katsir berkata,

"Maksudnya, akan tetapi Allah menganjurkan kamu berjihad dan

9 Tafsir lbni Katsir L/262.

14 O KeilkaRasulullahHarusBerperang

memerangi musuh untuk menguii kamu dan menguji keadaanmu."1o Allah
juga menjelaskan hikmah di balikanjuran berjihad tersebut dalam firman-
Nya, "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Allah orqng-orang yang beriihad di antaramu dan belum nyata

orang-orang yang sabar." (Ali'Imran: 142)

5. Menakuti orang-orang kafir, menghinakan, merendahkan, dan

meremehkan tipu daYa mereka

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saia yang kamu

sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan
orong orang selain merekayang kamu tidakmengetahuinya; sedang Alloh
mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada ialan Allah niscaya
akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya

(dirug ikan). " (Al-Anfal: 60)

Dalam ayat lain, Allah berfirman, "Perangilah mereka, niscaya Allah
akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan
Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka,
serta melegakan hati orang-orang yqng beriman. Dan menghilangkan
panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang
dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabiiaksana. " (At-Taubah:

t4-Ls)

Begitu juga dengan firman Allah, "MakQ (yang sebenarnya) bukan
kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh
mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi
Alloh-tah yang melempar. (Attah berbuat demikian untuk membinasakan
mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang'orang mukmin,
dengan kemenangan yang baik. sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. ltutah (karunia AIIah yang dilimpahkan kepadamu),
dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir"'

(Al-Anfal: L7-18)

6. Mengungkap jati diri orang-orang munafik

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah , "Allah sekali'
kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan
kamu sekarang ini, sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari

70 Tafsir lbni Katsial /262.

Ketika Rasulullah Harus Berperang S 15

yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan
kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Ailah memilih siapa yang
dikehendaki-Nya di antara rasul-rasulNya. Karena itu berimanlah kepada
Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka
bagimu pahala yang beser." (AIi Imran 1-Z9)

=

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, "Maksudnya, memberikan sedikit
ujian untuk memperlihatkan wali-Nya dan mengungkap jati diri orang
yang memusuhi-Nya, mengenal orang mukmin yang sabar dan munafik
yang jahat. ujian yang dimaksud adalah terjadinya perang uhud, di mana
Allah menguji orang-orang yang beriman. Dengan ujian tersebut, maka
tampaklah keimanan, kesabaran, ketabahan, ketangguhan, dan loyalitas
mereka kepada Allah dan utusan-Nya, dan di lain pihak mengungkap
tabir penutup orang-orang munafik sehingga tampaklah penyimpangan,
pembangkangan, dan keengganan mereka berjihad serta pengkhianatan
mereka kepada Allah dan utusan-Nya.',11

7. Menegakkan hukum Allah dan aturan Islam di muka bumi

Pada dasarnya menegakkan hukum Ailah di muka bumi merupakan
salah satu tujuan berjihad.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, 'se-

sungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadomu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apayang telah
Allahwahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orong
yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat." (An-
Nisaa': 105)

B. Menghadapi gangguan orang-orang kafir:

Di antara tujuan jihad dalam Islam adalah menghadapi gangguan
orang-orang kafir. fihad ini terbagi dalam beberapa bentuk, yang di
antaranya:

a' Apabila orang-orang kafir itu mengganggu orang-orang yang beriman

dan melakukan penindasan di wilayah kekuasaan orang-orang kafir.
Terutama jika orang yang mengalami penindasan tersebut tidak
dapatbermigrasi ke negarayangaman bagi peraksanaan agamanya. Dalam
kondisi ini, negara Islam berkewajiban mempersiapkan pasukannya untuk
menyerang orang-orang kaflr yang melancarkan serangan atau menebarkan

17 Lihat Tafsir Ibni Katsia L / 37 t.

L6 S Ketika Rasulullah Harus Berperang

gangguan di wilayah teriebut hingga mereka dapat membebaskannya dari
kezhaliman dan penindasan yang dialaminya.l2

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "Karena itu
hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengai kehidupan
akhirat berperang di jatan Allah. Barangsiapa yang berperang di ialan Allah,
lalu gugur otau memperoleh kemenangan mako kelak akan Kami berikqn
kepadanya pahala yang besar. Mengapa kamu tidak mau berperang di ialan
Allah dan (membela) orang-orqng yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita
maupun anak-anakyang semuanya berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah
kqmi dari negeri ini (Makkah) yang zhalim penduduknya dan berilah kami
pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!"

(An-Nisaa' 7 4-7 5).
=

b. Apabila orang-orang kafir itu melancarkan serangan ke wilayah umat

Islam.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "Dan
perangilah di jatan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang melampaui batas, Dan bunuhlah mereka di
mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka
telah mengusir kamu (Makkah); dan fitnah iru lebih besar bahayanya dari
pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masiidil HQram,
kecualijika mereka memerangi kamu di tempat itu. iika mereka memerangi
kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi
orang-orqng kafir. Kemudianiika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"'(Al'

Baqarah: L9O-192)
Para Fuqaha' menyatakan, "Apabila orang-orang kafir melancarkan

Serangan terhadap wilayah orang-orang mukmin, maka umat Islam
berkewajiban berjuang membela dan mempertahankan tanah airnya itu.
Sebab jika musuh telah menguasainya, maka akan menimpakan siksa
kepada umat Islam dan diterapkannya hukum-hukum produk kekufuran,
dan memaksa warganya untuk tunduk kepadanya. Dengan demikian, maka
negara tersebut menjadi negara kafir setelah sebelumnya menjadi negara

muslim."
Sebagian ulama dari madzab Hanafi menyatakan, "Kesimpulannya:

LZ LihatAt-Jihadfi Sabilillah, Abdullah Al-Qadiri,z / 162.

OKetika Rasulullah Harus Berperang L7

semua tempatyang dikhawatirkan menjadi sasaran serangan musuh, maka
pemimpin negara ataupun masyarakatnya berkewajiban menjaganya. f ika
tidak mampu, maka tetangga terdekatnya berkewajiban membantunya
mendapatkan kekuatan yang memadai untuk melawan musuh tersebut."l3

c. fika musuh tersebut menebarkan kezhaliman di antara rakyatnya

meskipun mereka kafir:

sebab Allah mengharamkan atas hamba-hambaNya berbuat zhalim.
Menegakkan keadilan di muka bumi hukumnya wajib bagi setiap orang. fika
umat Islam tidak berkomitmen menghilangkan kezhaliman dari mereka
yang teraniaya maka mereka berdosa. Sebab umat Islam diperintahkan

untuk berjuang di muka bumi ini demi menegakkan kebenaran dan

menghapuskan kebatilan, menebarkan keadilan dan menghancurkan
kezhaliman. Tiada kebahagiaan apa pun bagi mereka kecuali yang demikian
itu.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, ',Wahai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuotu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada talaru. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Arlah Maha
Mengetahui apayang kamu kerjakan." (Al-Maa'idah: 8)

d. orang-orang kafir itu melawan para juru dakwah kepada Allah dan

menghalangi mereka menyampaikan risalah-Nya:

Sesungguhnya umat Islam berkewajiban menyampaikan risalah-
risalah Allah kepada umat manusia seluruhnya.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, ,'Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkor;

merekalah orqng-orang yang beruntung." (AIi 'Imran: 1.O4)

Orang-orang yang memusuhi Allah senantiasa menghalangi para
penolong-Nya untuk menyampaikan dakwah-Nya. Mereka tidak akan
membiarkan para juru dakwah itu mempunyai kesempatan menyampaikan
misinya kepada seluruh umat manusia. Di samping itu, mereka juga tidak
akan mengizinkan mereka memperdengarkan seruan dakwah Alrah itu
kepada seluruh umat manusia dengan memasang berbagai hambatan dan

13 Lihat Hasyiah Ibni Abidin, 4 / 124.

18 O Ketika Rasulullah Harus Berperang

rintangan di hadapannya, menempatkan berbagai penghalangyang mampu
menutup akses antara juru dakwah dengan dalaarahyang disampaikannya

dan masyarakatnya. Karena itu, Allah mewajibkan kepada hamba-

hambaNya yang beriman untuk memerangi setiap orang yang menghalangi
dan bahkan melawan perjuangan dan dakwah di ialan Allah'14

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, "orQng'
orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari ialan Allah, Allah
menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang -orang mukmin
dan beramal shaleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad dan itulahyang Haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahqn mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang
demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang
batil dan sesungguhnya orqng-orang mukmin mengikuti yang Haq dari

Tuhan mereka. Demikianlah Altah membuatuntuk manusia perbandingan'
perbandingan bagi mereka. Apabila kamu bertemu dengan orqng-orang
kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga
apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan
sesudah itu kamu boleh membebaskan merekq atau menerima tebusan
sampai perang berakhir. Demikianlah apobila Allah menghendaki niscaya
Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguii sebagian
kamu dengan sebagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada ialan

Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka." (Muhammad: 1'4)

Ketiga: Batalyon-batalyon atau sariyahls dan Ekspedisi Pasukan
Terpenting Sebelum Perang Badar Al-Kubra

Ketika stabilitas telah diraih umat Islam di bawah kepemimpinan
Rasulullah di Madinah dan terbentuk komunitas masyarakat yang baru bagi
orang-orang beriman, maka umat Islam dan pemimpin mereka haruslah
menyadari situasi dan kondisi masyarakat di sekitar mereka dengan
berbagai serangan yang menunggu dari musuh-musuh dakwah yang
senantiasa mengintai. Dakwah Islam sampai pada tuiuannya sebagaimana
Allah mengutus Muhammad karenanya, di mana Rasulullah Muhammad
bersama para sahabatnya harus menanggung beban berat perjuangan

dalam menegakkannya.

Pada dasarnya sikap kaum Quraisy di Makkah merupakan poin

74 Lihat F iq h A t-Tamkin fi A I - Qur' an A l- Karim, Ash-Shallabi, hlm' 488'
15 Sariyah adalah peperangan pada zaman Nabi yang beliau tidak turutserta di dalamnya'

KetikaRasulullahHarusBerperang S Lg

pertama yang harus ditangani para pemimpin umat Islam di Madinah.
sebab penduduk Makkah tidak akan menerima keadaan di mana Islam
memiliki sebuah komunitas dan eksis meskipun berada di Madinah.
Sebab kondisi yang demikian itu mengancam eksistensi mereka dan
menghancurkan struktur bangunan kemasyarakatan mereka. para
penduduk Makkah benar-benar menyadari bahwa berdirinya Islam
mengandung sinyal berakhirnya kejahiliyahan dan tradisi nenek moyang
dan leluhur mereka. Karena itu, mereka harus menghadangnya.

Makkah dan sejumlah besar penduduknya melakukan berbagai daya
dan upaya untuk menggagalkan Rasuluilah sampai ke Madinah. Dalam hal
ini, mereka menyatakan perang dan berikrar untuk menyerang Islam dan
membumihanguskan umat Islam.16

Sikap konfrontatif dan tidak bersahabat ini senantiasa mereka

Iancarkan meskipun Rasulullah telah berhijrah ke Madinah. Di antara sikap-
sikap yang menunjukkan permusuhan tersebut adalah sebuah hadits yang
diriwayatkan Al-Bukhari dari Abdullah bin Mas'ud yang menginformasikan
dari Sa'ad bin Mu'adz, bahwasanya ia berkata, "la adalah sahabat dekat
bagi Umayyah bin Khalaf. Apabila ia fumayyah) melewati Madinah, maka
ia menyempatkan diri singgah di kediaman sa'ad. Begitu juga dengan Sa,ad
apabila melewati Makkah maka ia singgah di kediamannya (Umayyah).
Ketika Rasulullah sampai di Madinah, maka Sa'ad pergi menunaikan ibadah
umrah dan singgah di kediaman umayyah di Makkah. Sa'ad pun berkata
kepada umayyah, "Temanilah aku sebentar untuk mengelilingi rumah
ini." Lalu ia keluar dengannya kurang rebih setengah hari. Lalu keduanya
bertemu dengan Abu |ahal. Abu fahal bertanya, "wahai Abu Shafwan,
siapa orang yang bersamamu ini?" Umayyah berkata, "rni adalah Sa'ad."
Abu Jahal berkata lagi, "Tidakkah aku melihatmu mengelilingi Ka,bah
dengan aman, sedangkan kalian memberikan tempat perlindungan bagi
Ash-Shubah (orang yang keluar dari agama nenek moyangnya).17 Dan kalian
mengira telah menolong dan membantu mereka. Demi Allah, kalaulah
kamu tidak bersama dengan Abu shafiryan, maka kamu tidak akan bisa
kembali kepada keluargamu dengan seramat." Mendengar peringatan Abu
fahal ini, maka Sa'ad berkata dengan suara rantang, "Demi Allah, kalaulah

16 LihatMarwiyat Ghazwah Badr, Ahmad Bawazir, hlm. 79.
17 KataAsh-Shubahdalamriwayatinimerupakanjamakdari Shabi',yangberartiyangkeluardari

agamanya. orang-orang musyrik menyebut orang yang masuk Islam dengan sebt.|,anshabi,.

20 S Keilka Rasulullah Harus Berperang

kamu menghalangiku melakukan thawaf ini, maka akan menghadangmu
dengan lebih keras darinya, menghadang perjalananmu ke Madinah..."18

Dalam sebuah riwayat dari Al-Baihaqi disebutkan, "Demi Allah,
jika kamu melarangku untuk mengelilingi rumah ini, maka aku akan

menghadang perjalanan kafilah dagangmu ke Syam."le

Realita dari peristiwa ini membuktikan bahwa Abu fahal menganggap
Sa'ad bin Mu'adz termasuk orang yang harus diperangi oleh kaum Quraisy.

Kalaulah ia tidak memasuki Makkah dalam jaminan keamanan salah
seorang pemimpinnya, maka tentulah darahnya dihalalkan. Sikap dan
tindakan semacam ini merupakan sesuatu yang baru dari para pemimpin
Makkah terhadap para penduduk Madinah, sebelum berdirinya negara
Islam di sana. Tidak seorang pun dari penduduk Madinah sebelum itu
membutuhkan perjanjian damai agar diperbolehkan memasuki Makkah.
Bahkan kaum Quraisy tidak senang jika ada pemikiran yang menyulut
berkobarnya perang antara penduduk Makkah dengan penduduk
Madinah sebelum kondisi yang baru ini terbentuk. Dalam masalah ini,
mereka berkata kepada penduduk Madinah, yang intinya, "Demi Allah,
tidak seorang pun dari distrik di Arab yang membuat kami murka karena

meletusnya perang antara kami dengan mereka dibandingkan kalian."zo

Kisah ini membuktikan bahwa kafilah-kafilah dagang kaum Quraisy
sebelumnya merasa aman dan nyaman dalam perialanan mereka ke Syam
hingga terjadinya peristiwa ini. Negara Islam tidak pernah mengganggunya
sama sekali. Maksudnya, negara Islam tidak pernah memperlakukan
penduduk Makkah sebagai orang yang layak diperangi hingga peristiwa
ini terjadi. Negara Islam tidak pernah melakukan blokade dan embargo
ekonomi terhadap mereka dan tidak juga menghadang satu kafilah dagang
mereka pun atau mengganggunya. Hal ini berarti, bahwasanya para pihak
yang berkuasa dan memimpin di Makkahlah yang berinisiatif melakukan
tindakan semacam itu dan menyatakan perang terhadap negara Islam di
Madinah serta menganggap umat Islam sebagai orang yang harus diperangi
dan tidak mengizinkan mereka memasuki Makkah kecuali meminta
jaminan perlindungan dan keamanan.2l

Bukti lain dari inisiatif para pemimpin Makkah yang menyatakan

lB Shahih Al-Bukhari, no. 3950.

19 Lihat Dala'il An-Nubuwwah,Al-Baihaqi, 3 125.
20 Lihat Sirah An-Nabawiyyah, lbnuHisyany 21 192 .
27 LihatAl-Jihad wa Al-Qital, I / 47 6.

KetikaRasulullahHarusBerperang S 2L

perang dan permusuhan terhadap negara Islam di Madinah ini adalah

sebuah riwayat dalam Sunan Abu Dawud, "Dari Abdurrahman bin Ka'ab bin
Malikdari salah seorang sahabat Rasulullah, ia mengatakan, "Bahwasanya
kaum kafir Quraisy berkirim surat kepada Ibnu Ubay bersama pengikutnya
dari suku Al-Aus dan Al-Khazraj. Sedangkan Rasulullah ketika itu berada
di Madinah sebelum Perang Badar, "sesungguhnya kalian memberikan
perlindungan kepada sahabat kami dan kami bersumpah demi Allah,
hendaklah kalian memeranginya dan mengusirnya atau kami harus
menyerang kalian dengan segenap kemampuan kami hingga kami dapat
membunuh pejuang kalian dan menghalalkan istri-istri kalian."

Ketika Abdullah bin Ubaid bersama para pendukungnya dari para
penyembah berhala, maka mereka bersepakat untuk melancarkan
pembunuhan terhadap Rasulullah. Ketika informasi tersebut sampai
kepada Rasulullah, maka beliau menemui mereka seraya berkata, " sebuah
ancqman yang melampaui batas dari kqum Quraisy telqh kalian dengar,
di mana mereka tidak menipu kalian lebih dari keinginan kalian untuk
menipu diri sendiri; kalian ingin saling membunuh putra-putri dan saudara-
saudara kalian sendiri (maksudnya, jika kalian membunuh kami, maka di
antara kami terdapat putra-putri dan saudara kalian yang masuk Islam
dan mereka akan saling membunuh, dan tentunya dampak buruknya lebih

bany ak kalian rasakan dibandingkan j ika kaum Quraiqt menyerqng kalian."2z
Ketika mereka mendengar penielasan Rasulullah itu, maka mereka pun

membubarkan diri dan mengurungkan niatnya untuk berperang.
Dari realita inilah tampak keagungan Rasulullah dan keagungan

pemimpin terkemuka sekaligus pendidik, Rasulullah, di mana beliau
memutuskan untuk menghentikan bencana ini sejak dini dan meng-
hancurkan sikap berbangga-bangga dengan suku dan kelompoknya.
Rasulullah benar-benar memahami relung hati dan jiwa manusia dan
berinteraksi dengannya. Karena itulah, pesan yang beliau sampaikan
sangat menyentuh jiwa kaum musyrik di Yatsrib.

Kita semua membutuhkan pemahaman dan fikih yang agung semacam

ini dalam menghancurkan berbagai konspirasi yang dilancarkan orang-
orang musyrik untuk menghancurkan barisan umat Islam dan merusak
struktur bangunannya dari dalamnya setelah kaum Quraisy memulai
pernyataan perang antara mereka dengan negara Islam di Madinah.

22 Sunan Abi Dawud, 3 /273,no. 3004.

22 S Ketika Rasululloh Harus Berperang

Turunnya firman Allah yang mengizinkan perang bagi umat Islam, maka

konsekuensi negara Islam ini harus bersikap dengan kaum Quraisy

sesuai dengan kondisi perang yang telah mereka nyatakan ini. Aktivitas
Rasulullah pun difokuskan untuk memperkokoh kedudukan negara ini
dan menghadapi berbagai ancaman perang yang telah dinyatakan kaum

Quraisy terhadaP Madinah'
Dalam hal ini, beliau memutuskan untuk mengirimkan beberapa

batalyon untuk memperkuat agenda kebiiakannya dan keluar dalam
berbagai peperangan.23 Beberapa batalyon dan pasukan perang terpenting
yang mendahului Perang Badar Al-Kubra adalah sebagai berikut:

L. PerangAl-Abwa'

perang pertama yang dihadapi Rasulullah adalah Perang Al-Abw?"24
dikenal juga dengan perang wadan.2s Keduanya adalah sebuah wilayah
yang berdekatan atau bertetangga dengan jarak enam atau delapan mil.

Dalam kesempatan ini belum terjadi pertempuran, melainkan terjadi
perdamaian dengan Bani Dhamrah (dari Kinanah). Perang ini terjadi pada
bulan Shafar tahun dua Hijriyah. fumlah pasukan umat Islam ketika itu
mencapai dua ratus orang, yang terdiri dari pasukan kavaleri dan infantri.26

2. Batalyon Ubaidah bin Al'Harits

Batalyon ini merupakan bendera komando pertama yang dibentuk
Rasulullah.2T fumlah personel dalam batalyon ini adalah enam puluh orang
dari kaum Muhajirin. |umlah kekuatan musuh dari kaum Quraisy lebih
dari dua ratus orang, baik kavaleri maupun infantri. Komandan pasukan
orang-orang kafir Quraisy adalah Abu Sufyan bin Harb. Dalam peristiwa
tersebut terjadi manuver-manuver antara kedua belah pihak di sebuah
mata dari di lembah Rabigh. Dalam peristiwa tersebut, Sa'ad bin Abu
Waqqash melemparkan anak panahnya untuk pertama kali dalam sejarah
Islam. Hal itu dilakukan setelah kembali dari Al-Abwa'.28

3. Batalyon Hamzah bin Abdul Muthalib

Ibnu Ishaq berkata, "Dalam kesempatan itu -maksudnya ketika sampai

23 Lihat AI-J ihad wa Al-Qital, I / 47 7 .
24 Ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena di dalamnya tersebar wabah

penyakit.
25 Wadan adalah sebuah perkampungan yang luas dekatAl-Abwa"
26 LihatJaisy An-Nabr, Mahmud Syit Khithab, hlm. 54.
27 Lihat Thabaqat AI-Kubra, lbrnt Sa' d',2 / 7.
28 Lihat H a di/6 Al - Qur' an An G h a z aw at Ar - Rasul D r.M uhammad Bvakr Al lbad, L / 40.

KetikaRasulullahHarusBerperang O 23

di Madinah setelah perang Al-Abwa'- Rasulullah mendelegasikan Hamzah
bin Abdul Muthalib ke saiful Bahrze dari Al-lsh dengan membawahi tiga
puluh personel pasukan kavaleri dari kaum Muhajirin. Dalam peristiwa itu, ia
bertemu dengan Abu fahal bin Hisyam di pesisir tersebut bersama tiga ratus

- pasukan kavalerinya dari penduduk Makkah. Kemudian pasukan dari kedua

belah pihak itu dipisah oleh Majdi bin Amr Ar-Juhani. Ia adalah orang yang
mampu diterima kedua belah pihak. Akhirnya mereka pun membubarkan
diri ke tempatmasing-masingtanpa te4adi pertempuran di antara mereka.3o

4. Perang Buwath3l

Perang Rasulullah di Buwath terjadi pada bulan Rabiul Awwal

tahun kedua sejak hijrah beliau, di mana beliau keluar dengan dua ratus

sahabatnya. Tujuan dari perang ini adalah menghadang kafilah kaum

Quraisy, yang di dalamnya terdapat Umayyah bin Khalaf dengan seratus
orang dan dua ribu Iima ratus ekor unta. Dalam perang tersebut, tidak
terjadi pertempuran sehingga Rasulullah memutuskan untuk kembali ke
Madinah.

5. PerangAl-Usyairah32

Dalam perang ini, beliau melancarkan serangan terhadap kaum

Quraisy dan mempercayakan pelaksana tugas pemerintahan kota Madinah
kepada Abu Salamah bin Abdul Asad. perang ini dinamakan Ghazwah Al-
uryairah. Beliau menetap di sana pada bulan fumadil Awwal dan beberapa
malam di bulan fumadil Akhir. Dalam peristiwa tersebut, beliau berdamai
dengan Bani Mudlij bersama para sekutunya dari Bani Dhamrah. setelah

itu beliau kembali ke Madinah dan tidak terjadi perang. Hal itu terjadi

karena kafilah yang ingin diserang telah berlalu beberapa hari sebelumnya
menuju Syam.33 Beliau melewati wilayah pesisir pantai hingga kaum
Quraisy mengetahui informasinya. Mereka pun keluar dan berusaha
menghadangnya dan bertemu dengan Rasulullah hingga terjadilah perang
Badar Al-Kubra.3a

29 Saiful Bahri adalah pesisirnya dari wilayah Al-lsh.
30 Lihat Siral An-Nabawiyya&, Ibnu Hisyam, 2 / S9S.
31 Buwath adalah nama sebuah pegunungan di f uhainah yang masuk wilayah Radhwa dekat

Yanbu'.

3 2 Al-Usyairah adalah sebuah tempat yang terletak antara Makkah dan Madinah dari wilayah

Yanbuk di sepanjang pesisir. I ihatMarashid Al-hhla,,2 / 943.

33 Lihat Thabaqat.Al-Kubra, Ibnu Sa'd, 2/10.
34 tbid,2/Ll.

24 O KedkaRasulullahHarusBerperang

6. Batalyon Sa'ad bin Abu Waqqash

Setelah PerangAl-Usyairah, Rasulullah mendelegasikan Sa'ad bin Abu
Waqqash dalam sebuah brigade yang terdiri dari delapan orang dari kaum
Muhajirin. Ia pun keluar hingga mencapai Al-Kharrar" yang masuk wilayah
Al-Hijaz. Kemudian kembali dan tidak terjadi perang.36

7. Perang Badar Pertama

Penyebabnya: Bahwasanya Kurz bin fabir Al-Fihri melancarkan
serangan terhadap daerah penggembalaan di Madinah dan merampas

beberapa ekor unta dan binatang ternak lainnya. Mendengar laporan ini,
maka Rasulullah memutuskan untuk mengejarnya hingga sampai pada
sebuah lembah bernama Safwan yang masuk wilayah Badar. Beliau tidak
berhasil menemukan Kurz bin fabir dan kehilangan jejaknya. Rasulullah
pun kembali ke Madinah.3T

8. Batalyon Abdullah bin fahsyAl-Asadi ke Nakhlah3s

Rasulullah mendelegasikan Abdullah bin fahsyi bersama delapan
orang sahabat dari kaum Muhajirin ke Nakhlah di sebelah selatan Makkah
pada hari terakhir bulan Rajab guna melakukan spionase dan memata-
matai gerakan kaum Quraisy. Akan tetapi mereka bertemu dengan sebuah
kafilah dagang kaum Quraisy hingga terjadi perang dan mereka berhasil
memenangkannya. Bahkan mereka berhasil membunuh komandannya
bernama Amr bin Al-Hadhrami dan menawan dua dari anggota mereka,
yaitu Utsman bin Abdullah dan Al-Hakam bin Kaisan.

Batalyon ini pun kembali ke Madinah dengan membawa para tawanan

tersebut. Menghadapi bagaimana mengelola ghanimah ini, Rasulullah
termenung sejenak hingga turunlah firman Allah,

"Mereke bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.
Katakanlah, "Berperang dalom bulan itu odalah dosa besar; tetapi meng-

halangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi
masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya,lebih
besar (dosanya) di srsi Allah. Dan berbuot fttnah lebih besar (dosanya)

daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerang i kamu sampai

35 Nama sebuah daerah di Al-Hiiaz dekat Al-f uhfah. Marashid Al-hhla', 2 /9 43.
36 Lihat Sirah An-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, 2/600.
37 tbid,zl60r.
3B Nakhlah Al-Yamaniyyah adalah sebuah lembah yang menladi pangkalan militer kaum Hawazin

dalam perang Hunain.

KetikaRasulullahHarusBerperang I 25

mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran),
seandainya mereka sanggup. Barangsiapayang murtad di antara kamu dari
agamanya,lalu dia mati dalam kekaftran, maka mereka itulahyang sia-sia

amalannya di dunia dan di akhiral dan mereka itulah penghuni neraka,
mereka kekal di dolamnya." (Al-Baqarah= 217)

Ketika ayat Al-Qur'an ini turun, maka Rasulullah menerima kafilah
tersebutbersama dua tawanannya. Dalam batalyon Abdullah bin fahsy ini,

umat Islam mendapatkan ghanimah pertamanya dalam sejarah. Sedangkan
Amr bin Al-Hadhrami merupakan korban tewas pertama di tangan umat
Islam. Adapun Utsman bin Abdullah dan Al-Hakam bin Kaisan merupakan
tawanan umat Islam pertama.3e

Keempat: Beberapa Manfaat, Hikmah, dan Pelajaran

l. Kapandianiurkanberperang?

Syaikh Dr. Muhammad Abu Syuhbah menyatakan bahwasanya anjuran
perang pertama kali dalam sejarah Islam terjadi pada awal-awal tahun
kedua Hijriyah. Alasannya disebabkan bahwa pada tahun pertama Hijriyah,
umat Islam disibukkan dengan pengaturan dan penataan kehidupan
keagamaan dan keduniawian mereka seperti membangun Masjid Nabawi,
berbagai masalah kehidupan mereka, mencari mata pencaharian, dan
menata kehidupan politik mereka, seperti mencanangkan perdamaian di
antara sesama mereka, mengembangkan sikap toleransi dan keterbukaan
dengan kaum Yahudi yang juga hidup berdampingan dengan mereka di
Madinah agar dapat menghentikan kejahatan mereka.ao Ustadz Shaleh
Asy-Syami berpendapat bahwa izin diperbolehkannya berperang terjadi
pada akhir tahun pertama Hijriyah.al

2. Perbedaan antara As-Sariyyah (Batalyon) dan Al-Ghazwah

fPerang yang diikuti langsung oleh baginda Rasulullah)
Sebagian besar buku-buku sejarah menyatakan bahwa semua

kelompok umat Islam yang dibawa Rasulullah untuk keluar menghadapi
musuhnya disebut Ghazwah (Perang), baik di sana terjadi pertempuran
ataupun tidak, baik melibatkan jumlah personel yang besar maupun
sedikit. Sedangkan sebuah kelompok umat Islam yang dikirimkan
Rasulullah untuk menghadang musuh dinamakan Sariyyah atau Ba'ts

39 Lihat H a di ts Al - Qu r' a n An G h az aw at Ar - Rasuf Muhammad Bakar Al Ubbad, /1. 43.
40 Lihat.As-Si r ah An- N ab awriyalr, Abu Syuhbah, 1 / 7 5 -7 6.

4l Lihat Ma'in As-Sirah,hlm. 77 5.

26 S Ketika Rasulullah Harus Berperang

[Batalyon/Ekspedisi). Dalam batalyon ini bisa saja terjadi perang ataupun

tidak. Batalyon ini seringkali ditugaskan untuk mengakses informasi

mengenai keadaan musuh-musuhnya ataupun tugas lain.
Biasanya jumlah personel pasukan yang terlibat dalam batalyon ini

kecil atau sedikit. Sebab tugas mereka sangat terbatas dalam bermanuver
dengan musuh, menakut-nakuti, dan membuatnya cemas. Rasulullah
telah memimpin sebanyak dua puluh tujuh perang dan mendelegasikan
tidak kurang dari tiga puluh delapan batalyon dan ekspedisi. Rasulullah
mempersiapkan semua itu hanya dalam waktu singkat dari usia bangsa
ini, yang membutuhkan waktu hanya sepuluh tahun'42

3. tumlah penduduk Madinah dan hubungannya dengan beberapa

batalyon
Rasulullah menginstruksikan konsensus penduduk Madinah pada
tahun pertama hijrah dan setelah berhasil mempersatukan antara kaum
Muhajirin dengan kaum Anshar secara langsung. Konsensus tersebut
hanya ditujukan kepada umat Islam saja berdasarkan instruksi Rasulullah.
Tepatnya ketika beliau bersabda, "Tuliskanlah untukku orang-orang yang
menyatakan masuk Islam." fumlah mereka yang siap berperang hanya
seribu lima ratus lelaki saja.a3 Setelah konsensus ini dilakukan, umat Islam
bertanya-tanya penuh keheranan dan kekaguman, "Apakah kita harus takut
dengan seribu lima ratus orang ini?" Sebab mereka sebelumnya tidak bisa
tidur kecuali mempersiapkan senjata bersama mereka karena khawatir
dengan keselamatan jiwanya.
Rasulullah sendiri melarang mereka bepergian di malam hari sendiri
demi menjaga mereka dari pengkhianatan.44 Setelah konsensus ini,
maka dimulailah pembentukan batalyon dan ekspedisi-ekspedisi serta
pasukan perang. Konsensus ini termasuk salah satu proses pengaturan
dan pengembangan negara yang baru berdiri ini'as

4. Peniagaan para sahabatterhadap keselamatan diri Rasulullah

Para sahabat senantiasa menjaga keselamatan diri Rasulullah secara
intensif. Dari Ummul Mukminin Aisyah, ia berkata, "Pada suatu malam,
Rasulullah terbangun seraya berkata, "Alangkah baiknya jika seorang

42 F i Zhilal As -Sirah, Gh a zw ah B a d n Abu F aris, hlm. 1 2.
43 Lihat Al -Wa tsa' i q As - S iy a siyoh, Hamidullah, hlm. 6 5.
44 Lihat Ar-Raudh Al-Anf, 5 / 43.
45 Lihat Diras at fi Ahd An - N ubuwwah, Asy'Syuja', hlm' 1 63.

SKetika Rasulullah Harus Berperang 27

I

t

lelaki saleh dari sahabatku bersedia menjagaku malam ini." Tiba-tiba
kami mendengar senjata. Beliau bertanya, "Siapa ini?" Orangyang ditanya
menjawab, "Sa'ad, wahai Rasulullah. Aku datang untuk menjagamu.,,Lalu
Rasulullah bangkit lalu tidur hingga kami mendengar dengkuran beliau."a6
Peristiwa tersebut terjadi sebelum meletusnya perang Badar Al-Kubra.a7

Dalam hadits riwayatAisyah ini dijelaskan tentanganjuran melakukan
penjagaan dan hati-hati terhadap kehadiran musuh, senantiasa waspada
dan siaga, tidak mengabaikan ketika dibutuhkan dan perlu diperhitungkan.
Di samping itu, warga masyarakat juga dianjurkan menjaga pemimpin

mereka karena khawatir terjadi pembunuhan. Dalam hadits ini juga
terdapat pujian dan motivasi terhadap orang untuk berderma dan
menyebutkannya. Rasulullah tetap mengambil kebijakan seperti itu
meskipun terkenal dengan tawakkalnya kepada Allah dan bersandar

kepada-Nya dalam masalah tersebut.aB

5. Naskah dokumen perianiian dengan Bani Dhamrah dan komentar

terhadapnya

"Dengan menyebut namo Allah yang Maha pengasih lagi Maha
Penyayang. Ini adalah surat dari Muhammad utusan Ailah untuk Bani

Dhamrah bin Bakr bin Abdu Manah bin Kinanah, bahwasanya harta benda
don jiwa mereka amen, don mereka berhak mendapatkan pertolongan atau
kemenangan atas orang yang menyerang mereka kecuari mereka memerangi

ogama Allah dan terus memberikan dukungan dengan kesewenang-
wenangonnya kepada orang-orang yang memusuhinya.ae Dan jika Rasululloh

menyerukan bantuan kepada mereka dan mereka menyanggupinya, mako
mereka berhok mendapatkan jaminan perlindungan Allah dan jaminan
perlindungan utusan-Nya, mereka berhak mendapatkan kemenangan atas
kebaikan dan ketokwaan orang-orang di antara mereke.,'so

Dalam Perang Al-Abwa', Rasulullah memanfaatkan sebuah kesem-
patan emas, yaitu mengadakan koalisi militer dengan pemimpin Bani
Dhamrah. Letak geografis wilayah negaranya sangat strategis dalam bidang
militer dan tidak bisa dinilai dengan apa pun ketika terjadi kontak senjata
antara negara Islam yang baru berkembang dengan kaum euraisy. Karena

46 Sh ahih Al- Bukhari, Kitab: At-Tamani,3 / 2t9.
47 Llhat Tafsir Al-Qurthubi, 6 / 230 .
48 Lihatwilayah Asy-syurthah fi Al-lslam, Dr. umar Muhammad Al-Humaidani, hlm. 63.
49 Kiasan bagi kesewenang-wenangan dan kontinuitas.
50 LihatMajmu'ahAl-Watsa'iqAs-Siyasiyah,Muhammad Humaidillah, hlm. 220,no.759.

28 e Ketika Rasulullah Harus Berperang

itu, Rasulullah berusaha melakukan pengamanan dengan mengadakan
perjanjian damai sehingga memperoleh jaminan keamanan dengan
mereka ketika terjadi kontak seniata antara penduduk Madinah dengan
penduduk Makkah. Strategi yang diterapkan Rasulullah hingga terjadinya
Perang Badar adalah melakukan teror terhadap kafilah-kafilah dagang
kaum Quraisy dengan mengirimkan sekelompok pasukan kecil dari kaum
Muhajirin. Terlebih lagi, kafilah-kafilah ini tidak disertai dengan penjaga
atau pasukan keamanan yang melindunginya. Masalah ini belum pernah
terpikirkan oleh kaum Quraisy hingga saat itu.s1

Kedekatan Bani Dhamrah dan sekutunya dengan wilayah Madinah yang
menjadi pasar dan pusat mata pencaharian mereka telah memposisikan
mereka dalam sebuah sikap yang tidak mengizinkan mereka dengan cara

apa pun kecuali berdamai dengan negara Islam yang baru terbentu[ yaitu

koalisi untuk tidak saling menyerang sesuai dengan istilah kontemporer.s2

Perjanjian damai ini membuktikan bahwa konsekuensi dari strategi

politik mendorong umat Islam mengadakan koalisi militer, ekonomi,
maupun perdagangan dengan pihak manapun yang eksis ketika itu dan
bahwasanya koalisi politik pada dasarnya telah diatur dalam syariat
dan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dengan tujuan
menghapuskan ancaman bahaya, baik yang telah terjadi maupun yang

akan datang.s3

Di samping itu, koalisi tersebut dibangun berdasarkan prinsip
menghapuskan ancaman bahaya dan menjaga kepentingan bersama,
hendaknya koalisi tersebut memiliki prinsip yang legal dan transparan,
dalam koalisi tersebut umat Islam harus memiliki hak untuk memberikan
keputusan dan berpendapat. Adapun jika mereka hanya mengekor
dan melaksanakan keputusan saja sebagaimana yang terjadi dalam
persekutuan-persekutuan dan koalisi kontemporer seperti sekarang
ini, maka hal semacam inilah yang tidak sejalan dengan prinsip syariah.
Bagi pemimpin umat ini harus meneladani dan memahami petunjuk
Rasulullah dalam kebijakan politiknya. Hendaknya juga para pemimpin
umat ini memahami prinsip syariah yang menyatakan: Tidak ada bahaya

dan membahayakan.sa

51. Lihat Nasy'ah Ad-Daulah Al-lslamiyyah,Dr. Alun Asy-Syarit hlm. 43.
52 Lihat Al-Fiqh As-Sryasr, Khalid Sulaiman Al-Fahdawi, hlm. 1 19.
53 Ibid, hlm. 124.
54 Prinsip ini bersumberdari hadits Rasulullah SAW,yangdiriwayatkan lmam Ibnu Majah,2/39,

no. 1896, dan hadits ini adalah shahih.

Ketika Rasulullah Harus Berperang O 29

Syaikh Musthafa Az-Zurqa dalam menjelaskan masalah dan prinsip
ini menyatakan, "Prinsip ini merupakan salah satu dari pondasi syariah,
yang diperkuat dengan ayat-ayat dan sunnah Rasulullah. Bahaya yang
harus segera dibendung bersifat umum maupun khusus. Ancaman bahaya
yang harus dibendung tersebut mencakup antisipasi sebelum terjadinya
dengan cara melakukan langkah-langkah dan tindakan prefentif dan
menghilangkannya setelah terjadinya dengan melakukan sejumlah langkah
yang mampu menghilangkannya dan mencegah terulangnya kejadiannya
untuk masa yang akan datang. Prinsip ini juga menunjukkan keharusan
memilih salah satu dari dua ancaman bahaya yang lebih ringan dampaknya
dan menghindari yang lebih besar. Sebab hal itu sama artinya meringankan
dampak bahaya ketika tidak bisa dihindari sama sekali."ss

Pada dasarnya perjanjian damai ini menjelaskan tentang diper-

bolehkannya negara Islam mengadakan perjanjian damai untuk membela

dan mempertahankan diri dengan negara lain jika mendatangkan

kepentingan umat Islam tanpa menimbulkan dampak buruk bagi umat
yang diakibatkan perjanjian ini. Dalam kondisi seperti ini, negara Islam

berkewajiban membantu negara sekutunya jika dibutuhkan untuk

melawan kaum kafir yang menyerang. Di samping itu, negara Islam juga
diperbolehkan meminta bantuan persenjataan dan personel pasukan
kepada sekutunya untuk berperang di bawah bendera komando negara
Islam melawan orang-orang kafir yang menyerang.s6

Rasulullah mengajukan syarat kepada Bani Dhamrah agar mereka
tidak memerangi agama Allah sehingga mereka berhak mendapatkan

bantuan atas pihak yang menyerangnya atau berusaha menguasai
wilayahnya. Dalam hal ini, Rasulullah berhasil menghindarkan diri dari
berbagai dampak buruk yang berpotensi menghalangi jalan dakwah.
Perjanjian ini mengharuskan Bani Dhamrah untuktidakmemerangi agama
ini atau menghalangi jalan dakwahnya.sT

Perjanjian ini merupakan kemenangan politik dan militer umat Islam
yang tidak bisa diabaikan.ss

55 LihatAl-Madkhal Al-Fiqhi, Syaikh Az-Zurq a,h1m.972.
56 LihatAl-JihadwaAl-QitalfrAs-SiyasahAsy-Syar'iyyah,Dr.MuhammadKhairHaikal,l/479.
57 Llhat D a u I a h Ar - Ra s ul mi n At-T akw in ila At- ?amkin, hlm. 5 3 0.
58 Llhat Ad - D a' w a h Al - I s la mryah, Dr. Abdul Ghafur Aziz, hl m. 29 6.

30 & KetikaRasulullahHarusBerperang


Click to View FlipBook Version