LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Disusun Oleh:
Komang Arya Cintya Darmastuti
2113031008
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Media Pembelajaran, dengan judul: “Larutan Elektrolit dan
Non Elektrolit”
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Gianyar, 12 Desember 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
1.4 Manfaat .................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5
2.1 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.....................................................................................5
2.2 Kekuatan Larutan Elektrolit............................................................................................... 5-6
2.3 Ikatan Penyusun Elektrolit................................................................................................. 6-7
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran kimia idealnya berlandaskan eksperimen yang digunakan untuk
menjelaskan suatu konsep kimia secara utuh, karena konsep kimia ini dianggap abstrak dan
sulit untuk dimengerti. Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut
pelarut atau solven.
Beberapa larutan memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik. Larutan ada yang
dapat menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak. Contoh larutan yang dikenal adalah
larutan air garam, larutan air gula dab lain-lain. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan
dapat dikelompokkan kedalam larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Materi larutan elektrolit dan non elektrolit sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari, sehingga sangat perlu dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik dapat melakukan
percobaan dengan menggunakan sampel yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari
agar dapat menemukan sendiri perbedaan karakteristik antara elektrolit kuat dan elektrolit
lemah
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari larutan elektrolit dan non elektrolit?
2. Bagaimana kekuatan larutan elektrolit?
3. Apa ikatan pembentuk senyawa elektrolit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Untuk mengetahui kekuatan dari larutan elektrolit
3. Untuk mengetahui ikatan pembentuk senyawa elektrolit
1.4 Manfaat
Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai larutan elektrolit dan
non elektrolit. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai teori
larutan elektrolit dan non elektrolit sehingga nanti dapat mengaitkannya dengan ilmu kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih. Larutan tersusun dari pelarut
(solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan daya hantar listriknya, sifat larutan dapat
dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut dalam suatu larutan. Zat yang dapat larut dalam air
dibedakan menjadi elektrolit dan non-elektrolit. Perbedaan ini berdasarkan adanya daya
hantar listrik pada larutan. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan
zat non-elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion.
Secara umum, larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit dapat didefinisikan sebagai berikut
a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya,
sehingga larutan dapat menghantarkan listrik. Pada percobaan, larutan ini umumnya
memiliki ciri dapat menyalakan lampu dan menghasilkan gelembung gas pada
elektrodenya. Larutan yang demikian disebut larutan elektrolit. Umumnya larutan
elektrolit termasuk kedalam senyawa ion seperti NaCl, NaOH, dan sebagainya dan
senyawa kovalen polar seperti HCl, H2SO4, dan sebagainya
b. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat membentuk ion-ion dalam
pelarutnya, sehingga larutan tidak dapat mengantarkan listrik. Ciri dari larutan ini dalam
suatu percobaan adalah tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menghasilkan gas pada
kedua elektrodenya. Larutan yang demikian disebut larutan non-elektrolit. Senyawa yang
termasuk dalam kelompok ini adalah urea, gula (glukosa atau sukrosa), alcohol dan
senyawa-senyawa kovalen non polar.
2.2 Kekuatan Larutan Elektrolit
Untuk menentukan kekuatan larutan elektrolit dapat diuji dengan alat uji larutan
elektrolit. Dengan membandingkan cahaya lampu pijar dan atau gelembung gas yang
terbentuk dari larutan-larutan dengan molaritas yang sama dapat membantu kita untuk
membedakan antara larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah, misalnya larutan HCl
dapat menyalakan lampu dengan terang dan menghasilkan gelembung gas yang banyak ,
sedangkan larutan asam asetat menghasilkan nyala lampu redup dan gelembung gas sedikit,
sehingga larutan HCl merupakan larutan elektrolit kuat dan larutan asam asetat merupakan
larutan elektrolit lemah.
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menyalakan lampu dengan terang dan
pada elektroda menghasilkan gelembung gas, misalnya larutan HCl menghasilkan nyala
lampu terang dan gelembung gas hal ini disebabkan Jika HCl dilarutkan dalam air,
hampir seluruh molekul HCl akan terurai membentuk ion H+ dan ion Cl– . HCl
terionisasi sempurna, artinya, jika 1 mol HCl dilarutkan akan dihasilkan 1 mol ion H+
dan 1 mol ion Cl–
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghasilkan nyala lampu redup dan atau
gelembung gas pada elektrodanya, Larutan CH3COOH tidak terionisasi sempurna tetapi
hanya sebagian. CH3COOH jika dilarutkan dalam air hanya sekitar 0,4% molekul yang
terionisasi, artinya jika 1 mol CH3COOH dilarutkan dalam air, jumlah ion H+ dan ion
CH3COO– masing-masing hanya 0,004 mol.
Secara garis besar, perbedaan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah
Dalam air akan terionisasi sempurna Dalam air hanya terionisasi sebagian
Zat terlarut berada dalam bentuk ion ion dan Zat terlarut sebagian besar berbentuk
tidak ada molekul zat terlarut yang netral molekul netral dan hanya sedikit yang
berbentuk ion
Jumlah ion dalam larutan relatif banyak Jumlah ion dalam larutan relatif sedikit
Daya hantar listrik kuat Daya hantar listrik lemah
2.3 Ikatan Penyusun Elektrolit
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Ikatan yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur bergantung
pada bagaimana cara unsur-unsur tersebut mencapai konfigurasi elektron yang stabil, yaitu
dengan cara : Menarik atau melepaskan elektron valensi dan penggunaan bersama elektron
valensi.
Pada pembentukan ikatan dengan cara menarik dan melepaskan elektron valensi akan
menghasilkan ikatan yang disebut ikatan ion, sedangkan ikatan yang terbentuk akibat
penggunaan bersama elektron valensi di sebut ikatan kovalen.
a. Senyawa Ion
NaCl merupakan senyawa ion. Jika kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka ikatan
antara ion positif Na+ dan ion negatif Cl– terputus dan ion-ion itu berinteraksi dengan
molekul air. Ion-ion ini dikelilingi oleh molekul air. Peristiwa ini disebut hidrasi. Dalam
keadaan terhidrasi, ion-ion bebas bergerak di seluruh bagian larutan. Semua senyawa ion
merupakan senyawa elektrolit sehingga bila dilarutkan dalam air akan terdisosiasi
menjadi ion negatif dan ion positif.
Senyawa ion dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan listrik karena antara ion
positif dan ion negatifnya terikat dengan kuat.Sedangkan bila senyawa ion dalam keadaan
lelehan dapat menghantarkan arus listrik karena antara ion positif dan ion negatifnya
dapat bergerak bebas.
b. Senyawa Kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan
elektron yang saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan.
Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika
mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan kovalen. Senyawa yang mengandung
ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Bila senyawa kovalen terbentuk antar dua unsur
nonlogam yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan, maka akan terjadi senyawa
yang mempunyai momen dipol, senyawa ini disebut senyawa kovalen polar. senyawa
kovalen polar bila dilarutkan dalam air akan terionisasi. Hidrogen klorida merupakan
salah satu contoh senyawa kovalen polar, senyawa kovalen polar bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan listrik, hal ini disebabkan
ketika HCl dilarutkan ke dalam air, terjadilah pembentukan ion, yaitu ion H+ dan ion Cl.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Larutan merupakan campuran homogen yang komponennya terdiri dari zat
terlarut dan pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dikelompokkan menjadi
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik yang disebut larutan elektrolit dan larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik yang disebut larutan nonelektrolit. Dalam
larutan elektrolit terjadi penguraian ion-ion yang dapat bergerak bebas sehingga mampu
menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dan kovalen polar merupakan senyawa yang
tergolong senyawa elektrolit sedangkan senyawa kovalen polar merupakan senyawa yang
tergolong senyawa non elektrolit.