Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Tanyakan pada ibu apakah ada keberatan atau pertanyaan
yang ingin diajukan sebelum anda melanjutkan
Kaji apakah ibu mengalami/merasakan tanda-tanda
bahaya kehamilan (sesuai dengan trimester )
Kaji dan catat keluahan yang normal dalam kehamilan
yang mungkin dirasakan oleh ibu dan bagaimana ibu
mengatasinya.
4. PENGKAJIAN (DATA SUBYEKTIF)
1. Jelaskan prosedur klinik dan tujuan penggalian riwayat
yang akan anda lakukan
2. Kaji biodata/riwayat sosial ekonomi dan catat,
termasuk :
nama, usia, pekerjaan, agama, pendidikan terakhir,
alamat dan no. Telp Ibu dan suaminya
Status perkawinan dan lama menikah
Bahasa yang digunakan
Kebiasaan sosial/life style ( merokok, konsumsi
alkohol dan napza )
Dukungan selama hamil
Status kesehatan suami
Imunisasi tetanus toxid (TT)
Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
Pengambilan keputusan dalam keluarga
Hubungan seks selama kehamilan
Rencana tempat persalinan yang diinginkan ibu
3. Kaji dan catat riwayat kesehatan keluarga, termasuk
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Keturunan kembar
Sickle cell disease
Alergi
Epilepsi
Penyakit jantung
Kelainan mental
Kelainan congenital
4. kaji dan catat riwayat kesehatan ibu, khusunya kondisi
kesehatan yang dapat diperparah dengan adanya
kehamilan, termsuk :
penyakit jantung
hipertensi
diabetes mellitus
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
astma atau batuk yang berkepanjangan lebih dari 1
bulan
penyakit ginjal
sickle cell sisease
riwayat alergi
obat-obatan
pshycosa postpartum
5. Kaji dan catat riwayat penyakit menular seksual,
termasuk :
riwayat diagnosis dan pengobatan Sexual
Transmitted Infection (STI) termasuk AIDS
Pengeluaran vagina yang abnormal
Luka dan pembengkakan pada vagina
Rasa nyeri pada saat berkemih
Diare yang berkelanjutan lebih dari 1 bulan
6. Kaji dan catat riwayat operasi, termasuk :
Operasi atau luka pada pelvis yang dapat
mempengaruhi diameter pelvis
Transfusi darah
7. Kaji dan catat riwayat ginekologi, termasuk :
Salpingectomy
Pengobatan infertilitas
Kehamilan ektopik
Operasi pada vagina, pelvik dan uterus
8. Kaji dan catat riwayat menstruasi, termasuk :
Usia menarche
Siklus menstruasi
Lama dan jumlah darah
Rasa sakit pada saat menstruasi ( dismenorhoe )
9. Kaji dan catat riwayat kontrasepsi, termasuk :
Metode yang pernah digunakan
Kapan berhenti dan alasannya
Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil
10. Kaji dan catat riwayat obstetri, termasuk :
Riwayat kehamilan sekarang
1) HPHT dan apakah normal serta tentukan TP
2) Kapan pertama kali merasakan gerakan janin
3) Jika suah merasakan gerakan janin, bagaimana
pergerakannya dalam 24 jam terakhir
4) Obat yang dikonsumsi ( termasuk jamu )
5) Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Riwayat kehamilan yang lalu
1. jumlah kehamilan
2. Jumlah anak yang hidup dan riwayat menyusui
3. Jumlah kelahiran premature
4. Jumlah keguguran
5. Persalinan dengan tindakan ( operasi caesar, forsep,
vakum )
6. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca
persalinan
7. Kehamilan dengan Tekanan Darah Tinggi
8. Berat bayi < 2,5 atau 4 Kg
9. Masalah lain
10. Kaji riwayat diet ibu secara komplit : berusaha untuk
mengetahui apa yang ibu makan dan berapa kali ibu
makan,
Tanyakan apakah ibu mengkonsumsi makanan non
food ( pica )
Tanyakan apakah ibu mengalami gejala-gejala :
kelelahan, sakit kepala , letih, lesu, sakit gusi,
kehilangan selera makan, mual muntah
11. Hitung usia kehamilan dan tanyakan kepada ibu
apakah dia tahu berapa bulan usia kehamilannya?
12. Beritahu ibu tentang temuan yang anda dapatkan dari
hasil penggalian riwayat
13. Tanyakan pada ibu apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan sebelum dilanjutkan
14. Jelaskan bahwa akan dilakukan prosedur pemeriksaan
fisik
5 PENGKAJIAN (DATA OBYEKTIF/PEMERIKSAAN FISIK)
1. Jelaskan alasan akan dilakukan beberapa pemeriksaan
dan diskusikan area mana saja yang akan diperiksa
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
3. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
4. Pastikan bahwa privasi ibu terjaga ( tanyakan juga,
apakah ada orang yang ibu inginkan mendampingi ibu
pada saat pemeriksaan fisik )
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Keadaan umum dan tanda-tanda vital
1. Perhatikan :
Tingkat energi ibu, dan keadaan umum emosi ibu
Postur dan sikap tubuhnya
Ukur dan catat tinggi dan berat badan ibu
Ukur tanda-tanda vital
2. Jelaskan seluruh prosedur sambil melakukan
pemeriksaan
3. Ajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi sambil
melakukan pemeriksaan sesuai denga kebutuhan
4. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan
menawarkan kain linen untuk penutup tubuhnya (
atau meminta pasien untuk melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh )
Kepala dan leher
1. periksa rambut ibu untuk melihat kebersihan,
ketombe, alopesia, infeksi kulit
2. Periksa wajah untuk melihat apakah terjadi edema dan
cloasma
3. Periksa mata untuk melihat apakah :
Pucat pada kolopak bagian bawah
Berwarna kuning pada sclera
4. Periksa mulut untuk melihat :
Kering, pecah-pecah dan inflamasi pada bibir
Apakah rahang dan lidah pucat, sakit dan terdapat
lesi
Adakah gigi yang rusak
5. Periksa dan raba leher untuk mengetahui :
Pembesaran kelenjar tiroid
Pembesaran pembuluh limfe
Peningkatan vena jugularis
Payudara
1. Dengan posisi tangan pasien di samping, periksa
Batuk
Ukuran
Tanda-tanda kehamilan
Kondisi puting
Kondisi kulit
2. pada saat ibu mengangkat tangan ke atas kepala,
periksa payudara utuk mengetahui adanya retraksi
atau dimpling
3. Lakukan palpasi secara sistematis pada payudara
sebelah kiri (sesudah itu sebelah kanan juga) dari arah
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
payudara, axilla dan moduler, kalau-kalau terdapat :
massa dan pembesaran pembuluh limfe
4. Tanyakan tentang rencana menyusui
5. Ajarkan ibu cara merawat payudara dan melakukan
pemeriksaan sendiri
Tangan dan kaki
1. Tanyakan pada ibu apakah ada rasa nyeri dan perih
pada saat menggenggam
2. Periksa tangan dan jari tangan untuk melihat adanya
oedema, pucat pada telapak tangan dan ujung jari
3. Periksa kaki :
Oedema
Varices
Refleks Patella
Punggung
Periksa punggung untuk melihat
Oedema pada daerah sakral
Deformitas pada tulang belakang ( skoliosis )
Bantu ibu untuk relaks saat berada di tempat tidur,
berikan bantal dibawah kepalanya dan berikann selimut
yang hangat.
Abdomen
1. Periksa, apakah ada :
Bekas luka operasi
Ukuran dan bentuk
Tanda-tanda kehamilan
Gerakan janin
2. Tanyakan apakah ibu merasakan adanya nyeri pada
abdomen
3. Palpasi abdomen, untuk pemeriksaan :
Kelembutan ( konsistensi )
Massa
Pembesaran hati dan lien
Suprapubis tenderness
4. cek presentasi, posisi dan letak fetus dari atau setelah
36 minggu kehamilan ( lihat penuntun belajar
pemeriksaan abdomen )
5. Ukur tinggi fundus uteri :
Gunakan jari tangan ( kalau < 20 minggu ) atau pita
ukuran ( kalau > 22 minggu )
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Bandingkan tinggi fundus hasil pengukuran
dengan perkiraan tinggi fundus berdasarkan usia
kehamilan
6. Dengarkan denyut jantung janin ( dengan fetoskop
kalau > 20 minggu ) selama satu menit dan hitung
7. Beritahu jika merasakan gerakan janin dan tanyakan
apakah ibu juga merasakannya
Pemeriksaan lipat paha
1. Cuci tangan anda dan keringkan. Pakai sarung tangan
bersih sebelum anda melakukan pemeriksaan lipat
paha
2. Periksa lipat paha
Palpasi apakah ada pembengkakan kelenjar lympe
Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan
klorin 0,5%
Cuci tangan dan keringkan
Vulva dan perineum
1. Persiapkan alat-alat untuk mengambil spesimen jika
diperlukan
2. Siapkan lampu sorot untuk menerangi daerah genitalia
3. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman untuk
pemeriksaan
4. Pakai sepasang sarung tangan DTT
5. Duduklah dengan nyaman agara dapat melihat bagian
genitalia dengan mudah
6. Beritahu ibu apa yang akan di lakukan. Pastikan bahwa
bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh ibu.
7. Sentuhlah bagian paha dalam ibu sebelum memulai
menyentuh daerah genitalia agar tidak mengagetkan
ibu
Panggul : genitalia luar
1. Inspeksi daerah labia, klitoris dan perineum
Kulit harusnya lembut, bersih dan terdapat rambut
pubis
Labia mayora biasanya memiliki bentuk dan
ukuran yang sama
Konsistensi labia biasanya terasa lembut pada
seluruh bagian. Jika terdapat kemerahan, bengkak
terutama jika terdapat pada salah satu bagian
samping posterior mungkin berhubungan dengan
abses pada kelenjar bartolini
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Lihat bekas garukan, luka atau benjolan yang
berhubungan dengan infeksi
Lihat daerah kulit apakah ada perbedaan warna
yang mencolok, pembesaran pembuluh darah,
jaringan parut dan tanda-tanda trauma
Lihat apakah ada bekas lukaepisiotomi atau
laserasi jika ibu sudah pernah melahirkan
Lihat apakah ada dischange, luka, kutil, bisul dan
tanda-tanda inflamasi
Lihat apakah ada tanda-tanda fistulae
Lihat apakah ada dischange yang abnormal ( catat
warna, konsistensi dan baunya ) ataupun
perdarahan
2. Lakukan pemeriksaan vagina ( lihat penuntun belajar
pemeriksaan vagina ) untuk :
Melihat tanda-tanda kehamilan
Konfirmasi usia kehamilan
Dilatasi cervik untuk tujuan diagnosis
Mendeteksi posisi uterus
Mendeteksi kelainan pada vulva dan vagina
3. Cuci tangan dengan sabun dan air serta mengangnin-
anginkan atau melapnya dengan kain bersih
Lakkukan pemeriksaan yang tepat jika diperlukan
( sesuai indikasi ) dan jika fasilitas memungkinkan
1. Pemeriksaan urin untuk mengetes adanya :
Kehamilan
Albumin
Asymptomatic bacteriuria ( rekomendasi WHO )
Gula
Aceton
2. Pemeriksaan darah untuk :
Haemoglobin
Golongan darah dan faktor RH
Test untuk sipilis
HIV ( lihat penuntun belajar untuk konseling tes
HIV selama pemeriksaan antenatal )
Glukosa 6 phosphate dehydrogenase ( G6PD )
3. ambil avus vagina jika ditemukan adanya discharge
6. IDENTIFIKASI DATA DASAR, DIAGNOSA DAN
MASALAH (PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS)
1. Evaluasi hasil temuan baik dari hasil pengkajian
riwayat maupun dari pemeriksaan fisik untuk
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
menemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan
keluhan yang normal maupun masalah dan komplikasi
2. Analisis data yang telah dikumpulkan dan buat
keputusan tentang asuhan rutin apa yang akan
diberikan, asuhan untuk keluhan-keluhan yang
normal, penanganan komplikasi yang ditemukan atau
perlunya rujukan
3. Nilai kebutuhan pendidikan yang ibu perlukan dan
buat rencana untuk konseling
7. RENCANA DAN PELAKSANAAN (PEMBERIAN ASUHAN)
1. Informasikan hasil temuan pemeriksaan kepada ibu
dan pendamping
Kemajuan kehamilan
Status kesehatannya dan janinnya
2. Diskusikan masalah/ komplikasi yang ditemukan
(jelaskan kemungkinan penyebab dari masalah/
komplikasi yang muncul tersebut) selama kunjungan,
jelaskan penanganan dan pentingnya hal tersebut
untuk kehamilan dan persalinan ibu
3. jika ibu perlu untuk dirujuk ketempat pelayanan yang
lebih tinggi, jelaskan alasan kenapa ibu harus dirujuk
4. Tulis dan jelaskan tentang obat-obatan yang diberikan,
seperti :
Fe
Asam folat
Obat-obatan lain yang diperlukan ibu
5. Berikan imunisasi TT sesuai dengan jadwal dan
informasikan kapan ibu harus mendapatkan imunisasi
TT kembali
Target konseling yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan ibu yang telah di identifikasi sebelumnya
8. EVALUASI (TINDAK LANJUT)
1. Informasikan kepada ibu tentang tahapan selanjutnya.
Jadwal kunjungan ulang. Jika ibu datang sendiri,
dorong ibu untuk datang bersama dengan orang yang
ibu inginkan untuk menemani ibu pada kunjungan
berikutnya
2. Evaluasi pemahaman ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Ingatkan ibu agar segera mengunjungi bidan/ dokter
jika menemukan / merasakan tanda-tanda bahaya
atau mempunyai pertanyaan yang ingin diajukan
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
4. Beri ibu kartu kunjungan antental
5. Ucapkan salam dan terimakasih
6. Dokumentasikan asuhan
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Penuntun Belajar Observasi dan Wawancara Model Asuhan Kebidanan
(Women Centre Care, Midwifery Partnership Dan Continuity Of Care)
PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, form untuk observasi, menyampaikan permohonan ijin kepada pembimbing
tempat pengambilan kasus, dan melakukan kontrak waktu dengan pembimbing praktik
terkait pelaksanaan waktu observasi dan wawancara aplikasi Model Asuhan Kebidanan
(Women Centre Care, Midwifery Partnership Dan Continuity Of Care).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan bahan
1. Alat Tulis
2. Lembar observasi
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIK OBSERVASI
1. Tempat pengambilan kasus yaitu Puskesmas di ruang KIA atau bersalin dan nifas
2. Setiap mahasiswa melakukan kontrak dengan pembimbing lahan, ketika akan
melakukan keterampilan observasi.
3. Observasi dan wawancara di lakukan pada seorang bidan sesuai dengan target observasi
tentang aplikasi Model Asuhan Kebidanan (Women Centre Care, Midwifery Partnership
Dan Continuity Of Care).
4. Observasi ditujukan untuk melihat kesesuaian teori dan aplikasi di lapangan
5. Anda cukup melakukan observasi pada seorang bidan tetapi bila perlu bisa ditambah
dengan wawancara
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penulisan laporan praktikum
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sesuai dengan
panduan.
2. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pendidikan.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI
MODEL ASUHAN KEBIDANAN
(WOMEN CENTRE CARE, MIDWIFERY PARTNERSHIP DAN CONTINUITY OF CARE)
Nama Mahasiswa :................................................................
Tingkat/Semester :................................................................
Tempat pengambilan kasus :................................................................
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai !
NO Pernyataan Hasil
Selalu Kadang2 Tidak
1 Model Asuhan Kebidanan
a. Bidan membina hubungan baik dengan ibu
(klien/pasien).
b. Bidan menawarkan asuhan yang aman dan nyaman
untuk memenuhi kebutuhan ibu, bayi, keluarga dan
masyarakat
c. Bidan berpraktek dengan berkolaborasi dan
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
memenuhi kebutuhan ibu, bayinya, keluarganya dan
masyarakat.
d. Bidan mempromosikan dan melindungi kesehatan dan
hak wanita dan bayi
e. Bidan memberdayakan ibu untuk bertanggungjawab
terhadap kesehatan dirinya dan keluarganya
f. Bidan menghormati dan percaya bahwa wanita memiliki
kemampuan dalam melahirkan.
g. Bidan mempertahankan kompetensinya dengan
mengikuti pelatihan
h. Bidan secara individu dan kolektif bertanggung jawab
untuk pengembangan asuhan kebidanan, mendidik
generasi baru bidan
i. Bidan mempromosikankan dan mendukung tidak ada
intervensi/tindakan pada persalinan normal.
j. Bidan memberikan informasi dan saran yang tepat serta
melibatkan wanita dalam mengambil keputusan yang
terinformasi.
2 Prinsip asuhan yang berpusat pada perempuan (Women
Centre Care)
a Memberikan Pilihan
Jika dan Kapan akan hamil
Prosedur yang akan dilakukan,
Kontrasepsi,
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Pemberi layanan dan fasilitas kesehatan yang ingin
digunakan
b Memberikan Layanan yang mudah diakses
• Dapat terjangkau (harga/pembiayaan)
• Dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai
• Bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat setempat
• Menghargai dan kerahasiaan dijamin
c Memberikan informasi dan konseling untuk mendukung
pilihan yang berdasarkan kesadaran penuh
Berikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan individu
dan situasi sosialnya, termasuk untuk perempuan muda
dan yang belum menikah
Gunakan metode dan protocol asuhan kebidanan yang
direkomendasikan (atau yang sudah terstandard)
Berikan metode dan layanan kontrasepsi yang diinginkan
Tawarkan layanan kesehatan Reproduksi lain yang terkait
Pastikan kerahasiaan/konfidesialitas, privasi dan interaksi
yang menghormati
Menjamin layanan yang bebas stigma, bebas diskriminatif
dan non-judgmental
Menjamin rasa nyaman, aman dan menghargai (respectful)
Layanan diberikan secara komprehensif dan menggunakan
teknologi tepat guna
d Memberikan Dukungan untuk Perempuan membuat Pilihan
• Berikan informasi yang lengkap dan akurat;
• Tawarkan pasien untuk ajukan pertanyaan dan
menyampaikan kekhawatiran;
Akui hak pasien perempuan untuk membuat pilihan,
tanpa melihat umur, status pernikahan ataupun
karakteristik lainnya.
e Memberikan Dukungan Pemenuhan hak pasien/perempuan
• Miliki rasa empati dan hormat untuk semua perempuan,
tanpa melihat umur ataupun status pernikahan
• Pertahankan interaksi dan komunikasi yang positif
• Hormati privasi dan kerahasiaan
• Patuh pada proses yang suka rela dan berbasiskan
konsent/ijin
• Memberikan asuhan sesuai dengan kompetensi, kode etik,
standar profesi, standar pelayanan dan SOP yang ada
3 Midwifery Partnership
a Bidan bekerja dalam kemitraan dengan ibu dan keluarganya,
memberikan atau mendukung kesinambungan asuhan
kebidanan sepanjang pengalaman melalui kehamilan dan
persalinan hingga menjadi ibu.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
b Kemitraan ini didasarkan pada hubungan kepercayaan,
pengambilan keputusan dan tanggung jawab bersama,
negosiasi dan pemahaman bersama
c Bidan memiliki tanggung jawab untuk berbagi semua
informasi yang tersedia dengan wanita tersebut dan untuk
menghormati nilai dan keyakinannya.
d Bidan mengakui otonomi wanita dalam hidupnya sendiri dan
menghormati keputusan yang dia buat untuk pengalaman
melahirkan anak.
e Bidan memastikan layanan kebidanan tetap berpusat pada
perempuan.
4 Continuity of Care
A Model Asuhan kebidanan dapat diberikan melalui model
asuhan berkelanjutan yang diberikan seorang bidan yang
mengikuti ibu selama kehamilan, persalinan dan periode nifas
kepada semua wanita, baik risiko rendah dan resiko tinggi.
B Asuhan yang dilakukan bidan dapat diberikan oleh bidan
seperti di rumah, praktik mandiri dan pusat persalinan rumah
sakit
C Paket asuhan meliputi asuhan berkelanjutan selama
kehamilan, kelahiran dan periode setelah melahirkan;
memberikan ibu itu pendidikan dan konseling individual;
dirawat oleh bidan yang dikenal dan terpercaya selama
persalinan dan segera setelah melahirkan; dan
mengidentifikasi dan merujuk ibu yang membutuhkan
perhatian kebidanan atau spesialis lainnya dan bertindak
sebagai penasehat dan navigator asuhan.
D Kelanjutan asuhan kebidanan disediakan dalam jaringan
konsultasi multi-disiplin dan rujukan dengan penyedia
layanan lain. Kelanjutan asuhan kebidanan dapat diberikan
melalui tim bidan yang berbagi beban kasus, sering disebut
'tim' kebidanan.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Penuntun Belajar Observasi dan Wawancara
Keselamatan Pasien di Puskesmas
PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, form untuk observasi dan wawancara, menyampaikan permohonan ijin kepada
pembimbing tempat pengambilan kasus, dan melakukan kontrak waktu dengan
pembimbing praktik terkait pelaksanaan waktu observasi dan wawancara aplikasi
keselamatan pasien di Puskesmas.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan bahan
1. Alat Tulis
2. Lembar observasi/wawancara
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIK OBSERVASI
1. Tempat pengambilan kasus yaitu Puskesmas di ruang KIA atau bersalin dan nifas
2. Setiap mahasiswa melakukan kontrak dengan pembimbing lahan, ketika akan
melakukan keterampilan observasi/wawancara.
3. Observasi dan wawancara di lakukan real setting sesuai dengan target observasi tentang
aplikasi keselamatan pasien di Puskesmas.
4. Observasi ditujukan untuk melihat kesesuaian teori dan aplikasi di lapangan
5. Anda cukup melakukan observasi sesuai target tetapi bila perlu bisa ditambah dengan
wawancara
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penulisan laporan praktikum
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sesuai dengan
panduan.
2. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pendidikan.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI /WAWANCARA
KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
Nama Mahasiswa :................................................................
Tingkat/Semester :................................................................
Tempat pengambilan kasus :................................................................
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai !
NO MATERI HASIL
WAWANCARA
YA TIDAK
1 STANDAR KETENAGAAN
A Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Tim Keselamatan pasien puskesmas terdiri dari:
1. Kepala puskesmas
2. Ketua Tim
3. Anggota Tim:
Dokter Umum
Dokter gigi
Petugas Pendaftaran
Bidan
Perawat umum dan perawat gigi
Asisten apoteker
Petugas laboratorium
Petugas sanitarian
Nutrisionis
B Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 – 14.15) distribusi ketenagaan adalah
sbb:
· Pendaftaran : 3 petugas RM
· BP Umum : 3 dokter dan 3 perawat
· BP Gigi : 2 dokter gigi, 2 perawat gigi
· KIA :3 bidan
· Laboratorium : 2 petugas laboratorium
· Farmasi : 1asisten apoteker
· Kesling : 2 sanitarian
· Gizi : 2 Nutrisionis
C Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan jadwal jaga dokter, perawat dan bidan
dibuat bersama-sama dan di pertanggung jawabkan
oleh Kordinator Klinis, Kordinator Bidan dan Kordinator
Perawat.
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan
didistribusikan pada akhir bulan sebelum pelaksanaan
jadwal.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
3. Untuk tenaga dokter, bidan maupun perawat yang
memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka
petugas perawat tersebut dapat bertukar jadwal dengan
sejawatnya dan mencatatkan perubahan jaga tersebut di
lembar jadwal jaga.
2 STANDAR FASILITAS
A Denah Ruang
B Standar Fasilitas
I. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya
berlokasi di lantai bawah gedung puskesmas sehingga
memudahkan bagi pasien untuk mengakses.
BP umum merupakan ruangan dengan 2 meja
pemeriksaan dokter dengan bed periksa masing-
masing. Di bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk
adalah meja anamnese sekaligus pemeriksaan awal
oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai
sarana cuci tangan bagi petugas setelah melakukan
tindakan kepada pasien.Disamping itu ruangan ini
memiliki seperangkat komputer sebagai salah satu
client dari sistem informasi puskesmas yang terhubung
dengan server untuk memasukkan data pasien pada
sistem informasi puskesmas.
Ruang BP gigi memiliki dua unit kursi gigi beserta
peralatannya, 1 meja periksa dokter, 1 meja periksa
perawat, 1 lemari peralatan dan wastafel.Ruangan ini
juga diperlengkapi komputer sebagai sarana sistem
informasi puskesmas.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang
KB/Immunisasi, sehingga memudahkan pemberian
pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil,
pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta
pemberian immunisasi pada balita.Ruangan KIA
memiliki meja administrasi, bed pemeriksaan, bed
ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat
komputer pendukung sistem informasi puskesmas.
Ruang laboratorium mempunyai meja administrasi,
meja kerja sekaligus meja peralatan, lemari reagen,
kulkas, tempat cuci peralatan.
Ruang farmasi memiliki sarana meja kerja, meja tempat
menyiapkan resep, lemari obat, kulkas, wastafel dan
perangkat komputer.
Bagian pendaftaran terletak di bagian depan gedung,
berdekatan dengan pintu masuk pengunjung, sehingga
mudah diakses. Di ruangan ini terdapat meja
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
resepsionis sekaligus meja kerja, lemari status,
perangkat computer
II. Peralatan
BP Umum : tensimeter, stetoskop, termometer,
hammer, senter, diagnostik set, timbangan, pengukur
tinggi badan, pita pengukur
BP Gigi : tensimeter, stetoskop, tang rahang dewasa,
tang rahang anak, bor gigi, scaling set, spuit
KIA: tensimeter, stetoskop, stetoskop laennec,
termometer, doppler, KB set, Partus set, Kulkas vaksin,
Spuit, Pita pengukur
Laboratorium: Centrifuge darah, Centrifuge urine, Box
fiksasi, Lampu spiritus, Objek glass, Deck galass,
Tabung, Mikroskop, Spuit
Farmasi : Timbangan obat, Blender Laminator,
Kalkulator, Plastik obat, Mesin puyer, Kertas puyer,
Label obat, Sendok obat
Pendaftaran: alat tulis, buku register rak status,
komputer, mesin antrian, nomor antrian
3 TATALAKSANA PELAYANAN
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh
standar yaitu :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
A Standar I. Hak pasien
Standar : Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan
termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak
Diharapkan.
Kriteria :
1.1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
1.2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan
1.3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan
keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan,
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan.
B Standar II. Mendidik pasien dan keluarga
Standar : Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya
tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan
pasien
Kriteria : Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat
ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan
partner dalam proses pelayanan.
Karena itu, di puskesmas harus ada sistem dan mekanisme
mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
C Standar III. Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan
Standar : Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan
dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit
pelayanan.
Kriteria :
3.1. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai
dari saat pasien masuk, pemeriksaan, diagnosis,
perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan, rujukan
dan saat pasien keluar dari Puskesmas.
3.2. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara
berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap
pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan
baik dan lancar. 3.3. Terdapat koordinasi pelayanan yang
mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi
dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan
sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan kesehatan
primer dan tindak lanjut lainnya.
3.4. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi
kesehatan sehingga dapat tercapainyaproses koordinasi
tanpa hambatan, aman dan efektif.
D Standar IV. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
Standar : Puskesmas harus mendesign proses baru atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi
kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif Kejadian Tidak Diharapkan, dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan
pasien.
Kriteria :
4.1. Setiap puskesmas harus melakukan proses perancangan
(design) yang baik, mengacu pada visi, misi, dan tujuan
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
puskesmas, kebutuhan pasien, petugas pelayanan
kesehatan, kaidah klinis terkini,praktik bisnis yang sehat,
dan faktor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien
sesuai dengan”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Puskesmas”.
4.2. Setiap Puskesmas harus melakukan pengumpulan data
kinerja yang antara lain terkait dengan :pelaporan
insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu
pelayanan, keuangan.
4.3. Setiap Puskesmas harus melakukan evaluasi intensif
terkait dengan semua Kejadian Tidak Diharapkan, dan
secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus
risiko tinggi.
4.4. Setiap Puskesmas harus menggunakan semua data dan
informasi hasil analisis untuk menentukan perubahan
sistem yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan
pasien terjamin.
E Standar V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien Standar :
1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi
program keselamatan pasien secara terintegrasi dalam
organisasi melalui penerapan “Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Puskesmas ”.
2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif
untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan program
menekan atau mengurangi Kejadian Tidak Diharapkan.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan
koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat
untuk mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja
Puskesmas serta meningkatkan keselamatan pasien.
5. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya
dalam meningkatkan kinerja Puskesmas dan keselamatan
pasien.
Kriteria :
1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program
keselamatan pasien.
2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan dan program meminimalkan insiden, yang
mencakup jenis-jenis Kejadian yang memerlukan
perhatian, mulai dari “Kejadian Nyaris Cedera” (Near
miss) sampai dengan “Kejadian Tidak Diharapkan’ (
Adverse event).
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua
komponen dari Puskesmas terintegrasi dan berpartisipasi
dalam program keselamatan pasien.
4. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden,
termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah,
membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian
informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
5. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal
berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi
yang benar dan jelas tentang Analisis Akar Masalah (RCA)
“Kejadian Nyaris Cedera” (Near miss) dan “Kejadian
Sentinel’ pada saat program keselamatan pasien mulai
dilaksanakan.
6. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis
insiden, misalnya menangani “Kejadian Sentinel”
(Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko, termasuk mekanismeuntuk
mendukung staf dalam kaitan dengan “Kejadian Sentinel”.
7. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara
sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan di
dalam Puskesmas dengan pendekatan antar disiplin.
8. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang
dibutuhkan dalam kegiatan perbaikan kinerja Puskesmas
dan perbaikan keselamatan pasien, termasuk evaluasi
berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut.
9. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi
menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi
efektivitas perbaikan kinerja Puskesmas dan keselamatan
pasien, termasuk rencana tindak lanjut dan
implementasinya
F Standar VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar :
1. Puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan dan
orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan
jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2. Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara
kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin
dalam pelayanan pasien.
Kriteria :
1. Setiap Puskesmas harus memiliki program pendidikan,
pelatihan dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik
keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya masing-
masing.
2. Setiap Puskesmas harus mengintegrasikan topik
keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.
3. Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan pelatihan
tentang kerjasama kelompok (teamwork)guna
mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif
dalam rangka melayani pasien
G Standar VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staff
untuk mencapai keselamatan pasien
Standar :
1. Puskesmas merencanakan dan mendesain proses
manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.
Kriteria :
1. Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan
mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan
informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan
pasien.
2. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala
komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada.
4 LOGISTIK
Ketersediaan logistic, yang antara lain berupa form-form
pelaporan maupun sarana yang dibutuhkan untuk pencatatan
dan pelaporan kejadian maupun hasil diskusi adanya potensi
yang mampu mempengaruhi keselamatan pasien, meliputi :
a. Form pelaporan insiden KTD, KNC,KPC, resiko medik
b. Form petunjuk keselamatan dalam gedung
c. Petunjuk lantai basah
d. Peralatan kebersihan lingkungan
5 KESELAMATAN PASIEN
A Langkah-langkah kegiatan dalam keselamatan pasien adalah
sebagai berikut:
Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien, dengan
susunan organisasi sebagai berikut : Ketua dokter, Anggota
: dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian
dantenaga kesehatan lainnya
Puskesmas mengembangkan sistem informasi pencatatan
dan pelaporan internal tentang insiden
Puskesmas melakukan pelaporan insiden ke Komite
Keselamatan Pasien dinas kesehatan
kabupaten/kotasecara rahasia
Puskesmas memenuhi standar keselamatan pasien dan
menerapkan tujuh langkahmenuju keselamatan pasien
B Tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai
berikut:
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf
3. Integrasikan aktivitas
4. Kembangkan system pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan Pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi system keselamatan
pasien.
Dalam pelaksanaan, tujuh langkah tersebut tidak harus
berurutan dan tidak harus serentak (Pilih langkah-langkah
yang paling strategis dan paling mudah dilaksanakan di
Puskesmas).
6 KESELAMATAN KERJA
K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan
lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja,
keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi
moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang
lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman
sepanjang waktu.
Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi
pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.
7 PENGENDALIAN MUTU
8. Setiap unit kerja di puskesmas mencatat semua kejadian
terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian
Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan oleh
puskesmas.
9. Setiap unit kerja melaporkan semua kejadian terkait
dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Sentinel)
kepada Tim Keselamatan Pasien pada formulir yang
sudah disediakan.
10. Tim Keselamatan Pasien menganalisis akar penyebab
masalah semua kejadian yangdilaporkan oleh unit kerja.
11. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim
Keselamatan Pasien merekomendasikansolusi
pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan
masalah kepada Pimpinan puskesmas.
12. Pimpinan puskesmas melaporkan insiden dan hasil solusi
masalah ke Komite Keselamatan Pasien. setiap terjadinya
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah
yangbersifat rahasia.
13. Pimpinan puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi
pada unit kerja-unit kerja di Puskesmas, terkaitdengan
pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Penuntun Belajar Observasi dan Wawancara
Teori Yang Mendasari Praktik Kebidanan
PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, form untuk observasi dan wawancara, menyampaikan permohonan ijin kepada
pembimbing tempat pengambilan kasus, dan melakukan kontrak waktu dengan
pembimbing praktik terkait pelaksanaan waktu observasi dan wawancara aplikasi teori
yang mendasari praktik kebidanan.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan bahan
1. Alat Tulis
2. Lembar observasi/wawancara
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIK OBSERVASI
1. Tempat pengambilan kasus yaitu Puskesmas di ruang KIA atau bersalin dan nifas
2. Setiap mahasiswa melakukan kontrak dengan pembimbing lahan, ketika akan
melakukan keterampilan observasi/wawancara.
3. Observasi dan wawancara di lakukan real setting sesuai dengan target observasi tentang
aplikasi teori yang mendasari praktik kebidanan yaitu berupa wawancara kepada ibu
hamil dan ibu post partum dalam pencapaian peran ibu berdasarkan teori Reva Rubin
(Pencapaian Peran Ibu dari kehamilan sampai 6 bulan setelah persalinan).
4. Observasi dan wawancara ditujukan untuk melihat kesesuaian teori dan aplikasi di
lapangan
5. Anda cukup melakukan observasi sesuai target tetapi bila perlu bisa ditambah dengan
wawancara
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penulisan laporan praktikum
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sesuai dengan
panduan.
2. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pendidikan.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI /WAWANCARA
TEORI YANG MENDASARI PRAKTIK KEBIDANAN
Nama Mahasiswa :................................................................
Tingkat/Semester :................................................................
Tempat pengambilan kasus :................................................................
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai !
NO MATERI HASIL
WAWANCARA
1 REVA RUBIN YA TIDAK
A Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil
Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih
untuk berperan sebagai calon ibu
Ma mpu memperhatikan perkembangan janinnya
Membutuhkan sosialisasi
B Reaksi yang umum pada kehamilan
Trimester 1 (usia kehamilan (≤ 3 bulan): ambivalent, takut,
fantasi, khawatir
Trimester 2 (usia kehamilan (>3-6 bulan) : perasaan lebih
nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin,
pasif, introvert, egosentris, self centered
Trimester 3 (usia kehamilan (>6-9 bulan) : perasaan aneh,
merasa jelek, sembrono, lebih introvert, merefleksikan
terhadap pengalaman waktu kecil.
C Aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil
Ideal image : gambaran tentang idaman diri
Sebuah gambaran ideal/positif mengenai perempuan yang
berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu yang baik
Self image : gambaran tentang diri
Bagaimana seorang perempuan tersebut memandang
dirinya, sebagai bagian dari pengalaman diri, terkait
dengan peran ibu yang akan dilakukan
Body image : gambaran tentang perubahan tubuh
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama
proses kehamilan dan perubahan spesifik yang terjadi
selama kehamilan serta setelah melahirkan
D Tahap pelaksanaan peran menjadi seorang ibu
Taking On (Tahapan Meniru)
Dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya
dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu
Taking In
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan.
Introjections, projection, dan rejectionyang merupakan
tahap dimana perempuan menirukan model-model yang
ada sesuai dengan pendapatnya.
Letting Go
mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil
tindakannya di masa lalu dan menghilang tindakan yang dia
anggap sudah tidak tepat lagi
E Klasifikasi tahapan sebagai seorang ibu
1. Periode “Taking In” (hari ke 1-2 setelah melahirkan)
Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada
perubahan tubuhnya
Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika
melahirakan
Memerlikan ketenangan dalam tidur untuk
mengembalikan keadaan tubuh kekondisi normal
Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga
membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu
makan menandakan proses pengembalian kondisi
tubuh tidak berlangsung normal.
2. Periode taking hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)
ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan
meningkatkan tanggung jawab akan bayinya
ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi
tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh
ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan
kritikan pribadi
ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat
bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan
mengganti popok
kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum
karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya
3. Periode letting go
terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi
oleh dukungan serta perhatian keluarga
ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat
bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan
mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan
social
F Kesuksesan masa transisi ke masa menjadi orang tua pada
masa postpartum
adanya respon positif dan dukungan dari teman dan
keluarga.
Hubungan dari pengalaman melahirkan yang positif .
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
(sebelumnya)
Adanya pengaruh budaya (positif/negatif)
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
PEDOMAN WAWANCARA SOSIOANTROPOLOGI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Nama Mahasiswa :................................................................
Tingkat/Semester :................................................................
Tempat pengambilan kasus :................................................................
PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengucapkan terima kasih atas ketersediaan dan waktunya untuk wawancara
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan maksud wawancara dengan klien
b. Menjamin kerahasiaan segala informasi yang telah disampaikan oleh klien
c. Menjelaskan bahwa dalam hal ini tidak ada keterangan/ pendapat yang salah, oleh
karena itu klien bebas menyampaikan keterangan/ pendapatnya dan pengalamannya.
3. Prosedur
Wawancara dilakukan oleh mahasiswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan
yang terkait dengan topik, kepada klien dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dan
menggunakan alat perekam saat wawancara.
4. Topik Wawancara
1. Pendapat Wanita yang Sudah Menikah Terhadap Tradisi
a. Apakah pada saat anda menikah, anda mengikuti tradisi dari awal sampai akhir?
Ya Tidak
b. Tradisi apa saja yang dilakukan pada saat itu?
……………………………………………………………………………………………………………………….
c. Dapatkah anda menceritakan tradisi yang anda jalani pada saat itu?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
d. Bagaimana menurut pandangan anda tentang tradisi itu?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
………………………………………………………………………………………………………………………
e. Apakah anda pernah mencari tahu tentang tradisi itu, ataukah hanya mendengar
dari para tetua?
…………………………………………………………………………………………………………………………
f. Apa keuntungan yang anda rasakan ketika sudah melakukan tradisi itu?
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
g. Jika tradisi itu tidak dilakukan apa yang akan terjadi?
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
h. Untuk kedepannya apakah anda akan meneruskan tradisi ini pada keturunan anda
nanti?
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Pendapat Primigravida dan Multigravida Terhadap Tradisi dan Pantangan
a. Apakah anda menjalani beberapa tradisi saat menjalani kehamilan ini ?
Ya Tidak
b. Tradisi apa saja yang anda jalani?
………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Apakah dalam menjalankan tradisi itu anda mengalami kesulitan ?
………………………………………………………………………………………………………………………….
d. Siapa saja yang membantu jalannya tradisi itu?
………………………………………………………………………………………………………………………….
e. Apakah selama hamil anda menjaga makanan anda terhadap pantangan yang ada di
sekitar anda?
………………………………………………………………………………………………………………………….
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
f. Selain makanan apakah prilaku juga menjadi pantangan selama kehamilan?
………………………………………………………………………………………………………………………….
g. Dalam pantangan dan tradisi itu apakah hanya anda saja yang menjalaninya
ataukah ada pelaku lainnya?
………………………………………………………………………………………………………………………….
h. Dapatkah anda menjelaskan tradisi yang anda lakukan selama kehamilan itu?
………………………………………………………………………………………………………………………….
i. Jika tradisi dan pantangan itu tidak dilakukan, apa yang akan terjadi?
………………………………………………………………………………………………………………………….
j. Untuk kedepannya apakah anda akan terus menjalankan tradisi dan pantangan ini
terhadap keluarga?
Ya Tidak
3. Pendapat Ibu Nifas Terhadap Tradisi dan Pantangan
a. Apakah ada Tradisi dan Pantangan yang harus anda jalani saat anda nifas ?
Ya Tidak
b. Tradisi dan Pantangan apa saja yang anda ketahui ?
………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Dari sekian tradisi dan pantangan apakah anda menjalani semua itu secara
teratur?
Ya Tidak
d. Siapa yang membantu dalam melakukan tradisi tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………….
e. Apakah pelaku yang membantu itu memiliki hubungan darah dengan anda ataukah
tidak?
Ya Tidak
f. Jika pantangan itu dilanggar apakah yang akan terjadi?
………………………………………………………………………………………………………………………….
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
g. Apakah anda dapat menjelaskan tentang tradisi yang anda jalani?
………………………………………………………………………………………………………………………….
h. Apakah anda akan tetap meneruskan tradisi dan pantangan ini kepada keturunan
anda selanjutnya.
Ya Tidak
4. Pendapat ibu Menyusui Terhadap Tradisi dan Pantangan
a. Apakah pada awal menyusui anda memiliki pantangan untuk melakukan apapun
dan memakan apapun?
Ya Tidak
b. Pantangan apa saja yang anda ketahui yang dilarang selama menyusui?
………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Apakah anda pernah melanggar pantangan tersebut? Tidak
Ya
d. Siapa yang memberitahu anda tentang adanya pantangan tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………….
e. Bagaimana perasaan anda jika melanggar pantangan tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………….
f. Jika melanggar pantangan tersebut apakah yang akan terjadi?
………………………………………………………………………………………………………………………….
g. Apakah anda merasakan pantangan tersebut memengaruhi atau berpengaruh
terhadap diri anda?
Ya Tidak
h. Apakah ada tradisi yang anda lakukan saat menjadi ibu menyusui?
Ya Tidak
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
i. Tradisi apa saja yang anda ketahui dan pernah anda lakukan?
………………………………………………………………………………………………………………………….
j. Jika anda tidak melakukan tradisi tersebut apakah ada pengaruh dalam diri anda?
Ya Tidak
k. Apakah anda dapat menjelaskan tradisi yang anda jalani?
………………………………………………………………………………………………………………………….
l. Apakah anda akan meneruskan tradisi ini kepada keturunan anda?
Ya Tidak
m. Apa yang anda rasakan setelah melakukan tradisi tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………….
n. Siapa yang membimbing anda menjalankan tradisi tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………….
5. Pendapat Orang tua Kepada Anaknya (Bayi atau Balita) Terhadap Adanya Tradisi
a. Apakah anak anda pernah ikut dalam menjalankan tradisi?
Ya ……………….. Tidak …………….
b. Tradisi seperti apa yang anak anda pernah jalani?
………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Dapatkah anda menjelaskan tentang tradisi itu dengan sepengetahuan anda?
………………………………………………………………………………………………………………………….
d. Siapakah yang membimbing anda dalam melakukan tradisi untuk anak anda?
………………………………………………………………………………………………………………………….
e. Apa perubahan yang anak anda alami setelah melakukan tradisi?
………………………………………………………………………………………………………………………….
f. Apakah anda pernah melewatkan tradisi untuk anak anda?
Ya …………… Tidak…………...
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
g. Jika tidak dilakukan hal apa yang akan terjadi pada anak anda?
………………………………………………………………………………………………………………………….
h. Apakah tradisi tersebut berpengaruh kepada kesehatan anak anda?
Ya …….. Tidak …………..
.
6. Pendapat Klien KB Terhadap Tradisi
a. Apakah ada tradisi yang anda jalani sesudah maupun sebelum memakai KB?
Ya ………….. Tidak …………..
b. Tradisi apa yang anda jalani?
………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Dapatkah anda menjelaskan tentang tradisis tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
d. Apa manfaat dari tradisi tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………
e. Apakah tradisi ini berpengaruh dengan kesehatan anda kedepannya?
Ya ………… Tidak ………….
f. Untuk kedepannya apakah anda akan meneruskan tradisi ini kepada keturunan
anada?
Ya ………… Tidak ………..
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR WA
N PRANIKAH YA TDK NIKAH YA TDK KEHAMILAN YA TD
O Tingkepan/
Mitoni
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA ADAT JAWA Telonan
Procotan
1 Siraman Panggih/te
mu
pengantin
2 Upacara Ritual wiji
midodareni dadi
3 Serah- Belangan
serahan/pe suruh
ningsetan
4 Upacara Ritual
ngerik kacar-
kucur
5 Upacara Ritual
diluar dahar
kamar
pelaminan
6 Nyantri Mertui/ma
pag besan
7 Pemasanga Upacara
n bleketepe sungkema
dan tarub n
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA ADAT SASAK
1 Merarik Baliq Orang tua
Almpak/T pantang
cukur
ampak rambut
2 Sejati Sorong
3 Selabar serah/aji
krama
Bait janji
4 Nyerah
gantiran/P
isuke
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
AWANCARA
DK PERSALINA YA TDK NIFAS YA TDK BBL YA TDK
N
Mengebumik Mengebu Brokohan
an ari-ari mikan ari-
ari Salapan
Brokohan
Sapasaran
Tradisi /pupuk
Njagong bayi pusar
Aqiqah
Mudhun
siti
Upacara Upacara Upacara
nalet adik nalet adik turun
kakak kakak tanak
Upacara
ngaranin
Upacara
ngurisan
Upacara
dur hidup
medak api
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
5 Nyongkol
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA ADAT BALI
1 Upacara Mejauman Megedong-
gedongan
adat potong ngabe tipat
gigi bantal
2 Mungkah
lawang
3 Upacara
Ngekeb
4 Mesegeh Suami tidak
Agung boleh cukur
rambut
5 Madengen
-dengen Tradisi biso
tian Suku
6 Mewidhi Sumawa
selamat
widana untuk calon
ibu
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SUMBAWA
1 Satokal ai’ Nyorong
serah
2 Bajajak Basai
3 Bakatoan
4 Bada’
5 Nyorong
serah
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA ADAT BIMA/DOMPU
1 Mboho oi Lafa Kiri
mbaru loko/salama
loko
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Upacara Jata Upacara Uupacara
Krama Jata Krama besunat
Sempru/se Upacara
mbur tutug
Cafi sari kambuh
Upacara
kelahitran
(jatakrama
samsara)
Upacara
bojong
colong
Upacara
Otonan
Nyambuti
n upakara
Turin
tanak
(turun
tanah)
Gunting
rambut
Dore re
boru
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
2 Panati/dou Pesta
sodi perkawina
n dan Leka
3 Takame’e
Belangan
4 Kapanca suruh
5 Upacara Ritual
diluar kacar-
kamar kucur
pelaminan
Ritual
dahar
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Cafi sari
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR WAWANCARA
CARA PENDEKATAN BIDAN DALAM
WILAYAH BANJAR BALI DAN PAGUYUBAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tingkat/Semester :
CARA PENDEKATAN BIDAN DALAM HASIL WAWNCARA
WILAYAH BANJAR BALI DAN PAGUYUBAN YA TIDAK YA TIDAK
1. Para bidan mempunyai berbagai cara untuk pendekatan
diantaranya menggerakkan dan membina peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan dengan melakukan
penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan dan masalah
kesehatan setempat.
2. Pemerintah memberikan, menerapkan dan ,menjalankan
POSKESDES (Pos Kesehatan Desa) yang ditujukan untuk
seluruh masyarakat setempat sampai ke daerah pedalaman.
3. Penyuluhan kesehatan masyarakat ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Membina dan memberikan bimbingan pada kader dan dukun
(peran bidan sebagi pendidik) bersama kelompok dan
masyarakat menanggulangi masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah kesehatn ibu, anak dan KB.
5. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral
lembaga swadaya masyarakat.
6. Bidan bekerjasama dengan pamong desa (kelian
banjar/keliang)
7. Bidan mengenal struktur/sistem masyarakat setempat
8. Bidan mempelajari data penduduk.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR WAWANCARA
CARA PENDEKATAN BIDAN DALAM AGAMA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tingkat/Semester :
CARA PENDEKATAN BIDAN DALAM HASIL WAWANCARA
AGAMA YA TIDAK YA TIDAK
LINGKUNGAN
1. Apakah klien memiliki benda suci
2. Apakah klien memakai pakaian bernuansa agama
3. Apakah klien menerima sesuatu dari tempat ibadahnya
PRILAKU
4. Apakah klien terlihat berdoa pada waktu tertentu
5. Apakah klien meinta diit khusus
6. Apakah klien membaca buku kitab suci/majalah agama
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LEMBAR WAWANCARA
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG EBRHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Nama : …………………………………………………………
Umur : …………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………
1. Bagaimana penerapan aspek sosial budaya pada adat tertentu yang berada di provinsi
NTB selama masa pranikah, kehamilan, nifas dan bayi baru lahir?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Tuliskan hasil wawancara anda pada aspek-aspek sosial budaya dasar yang
berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak.
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Tentukan aspek-aspek mana saja yang berdampak positif maupun negatif
………………………………………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Apa saja peran bidan untuk menguatkan dampak positif pada spek budaya tersebut
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Bagaiman cara bidan untuk mengurangi dampak negatif pada sosial budaya tersebut.
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
T.A 2021/2022
LOG BOOK BIODATA MAHASISWA
DAFTAR HADIR
MAHASISWAPRODISARJANATERAPANKEBIDANAN POLTEKKESKEMENKESMATARAM CATATAN KEGIATAN HARIAN
REFLEKSI ESSAY
LOG BOOK KEGIATAN
BIODATA
foto 3 x 4
NAMA : ……………………………………………………………………
NIM : ……………………………………………………………………
TINGKAT/SEMESTER : ……………………………………………………………………
KELAS : ……………………………………………………………………
ALAMAT : ……………………………………………………………………
NO HP : ……………………………………………………………………
TEMPAT PRAKTEK : ……………………………………………………………………
1 Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN PROGRAM PROFESI
DAFTAR HADIR
Nama : ………………………………………………………… Kelompok : …………………………......................................
Tempat Praktek : ……………………………………………………………………………………………………………………..
Minggu Hari Datang Pulang Istirahat TTD
I Keluar Masuk Mahasiswa Pembimbing
Senin
II Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
2 Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LOG BOOK KEGIATAN
Nama : ………………………………………………………… Kelompok : …………………………......................................
Tempat Praktek : …………………………………………… Preseptor : ..……………………………………………………
Hari/Tanggal Kegiatan Tanda Tangan
Pembimbing Pembimbing
Klinik Akademik
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
3 Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
REPLEKSI ESSAY
Nama : ………………………………………………………… Kelompok : …………………………......................................
Tempat Praktek : …………………………………………… Preseptor : ..……………………………………………………
Hari/Tanggal Refleksi Essay
Mengetahui Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
(…………………..………………..) (……………..……………………..)
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
4 Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LOG BOOK KEGIATAN
Nama : ………………………………………………………… Kelompok : …………………………......................................
Tempat Praktek : …………………………………………… Preseptor : ..……………………………………………………
Hari/Tanggal Kegiatan Tanda Tangan
Pembimbing Pembimbing
Klinik Akademik
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
5 Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
REPLEKSI ESSAY
Nama : ………………………………………………………… Kelompok : …………………………......................................
Tempat Praktek : …………………………………………… Preseptor : ..……………………………………………………
Hari/Tanggal Refleksi Essay
Mengetahui Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
(…………………..………………..) (……………..……………………..)
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
6 Buku Panduan Praktek Laboratorium Klinik I
LOG BOOK KEGIATAN
Nama : ………………………………………………………… Kelompok : …………………………......................................
Tempat Praktek : …………………………………………… Preseptor : ..……………………………………………………
Hari/Tanggal Kegiatan Tanda Tangan
Pembimbing Pembimbing
Klinik Akademik
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram