The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by razedmikokoi, 2022-03-25 09:30:22

KEL 6 BASAS DRAAAAAAAAAAAAFFFFFFFFFFFF

KEL 6 BASAS DRAAAAAAAAAAAAFFFFFFFFFFFF

PENGUATAN KARAKTER DIRI
MELALUI TEKS CERPEN

KELOMPOK 6

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DAFTAR ISI

Unit 1 ..........................................................................................................................................2
PENGANTAR ...........................................................................................................................2
A. DESKRIPSI ........................................................................................................................2
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN..........................................................................................2
C. PERAN GURU DAN ORANG TUA ................................................................................3
Unit 2 ..........................................................................................................................................4
AKTIVITAS PEMBELAJARAN...........................................................................................4
A. MEMBACA DAN MEMIRSA ..........................................................................................4
B. MENGAJUKAN PERTANYAAN PROVOKATIF TENTANG ISI TEKS ...................8
C. MENJAWAB PERTANYAAN .........................................................................................9
D. MENEMUKAN SOLUSI.................................................................................................11
E. MENULIS TEKS CERPEN .............................................................................................12
Unit 3 ........................................................................................................................................33
ASESMEN ...............................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................36

KELOMPOK 6 1

Unit 1
PENGANTAR

A. DESKRIPSI

Selamat untuk kalian karena telah berhasil mempelajari materi
sebelumnya pada Modul 5 dengan sangat baik. Sekarang kalian akan beralih ke
Modul 6. Sudah siapkah kalian? Pada modul 6 ini, kalian akan mempelajari materi
tentang teks cerpen. Seperti pada modul sebelumnya, kalian diminta untuk
mempelajari dan memahami Modul 6 ini. Selain dari Modul 6, untuk menambah
pemahaman kalian dalam mempelajari dan memahami materi teks cerpen, kalian
diperkenankan untuk menggunakan sumber belajar yang telah ada sebelumnya
atau mencari dari sumber belajar yang lainnya.

Dalam Modul 6 memuat materi teks cerpen yang meliputi, pengertian, ciri
umum, struktur, kaidah kebahasaan, dan perbandingan teks cerpen dengan teks
yang lainnya. Materi yang disajikan bukan hanya materi tertulis saja, tetapi juga
disajikan tautan video dan kode batang yang berisi contoh teks dan materi
mengenai teks cerpen, sehingga dapat menambah pemahaman kalian terkait teks
cerpen. Selain dari materi, pada modul juga memuat beberapa kegiatan yang
disertai dengan tugas yang harus kalian kerjakan, disesuaikan dengan kemampuan
dan pemahaman yang telah kalian peroleh. Pada bagian akhir Modu 6, kalian akan
diminta untuk mengisi tabel asesmen untuk mengetahui seberapa dalam
pemahaman kalian terhadap teks cerpen.

Kalian diharapkan mampu mengerjakan setiap tugas yag ada dengantertib,
disiplin, dan sungguh-sungguh, sehingga kalian dapat memperoleh hasil yang
memuaskan. Jika menemui kesulitan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung maupun saat pengerjaan tugas, maka kalian dipersilakan untuk
bertanya kepada guru.

Selamat Belajar!

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau
pesan dari teks cerpen.

• Menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan
simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secara kreatif.

• Mengolah dan menyajikan gagasan untuk tujuan pengajuan solusi dalam
bentuk gelar wicara secara logis, kritis, dan kreatif.

• Mampu menulis gagasan pikiran, pandangan arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks
informasional.

C. PERAN GURU DAN ORANG TUA
Sehubungan dengan keberhasilan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran, maka kepada orang tua peserta didik diharapkan untuk memberi
dukungan peserta didik dalam setiap kegiatan belajar. Selain itu, diharapkan pula
bagi orang tua untuk bersedia membantu para peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan belajar yang dialami oleh para peserta didik. Apabila, permasalahan
tersebut belum bisa diselesaikan, maka peserta didik dapat diarahkan untuk
mencatat permaslaahan yang ada, sehingga dapat didiskusikan bersama guru pada
sat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Sehubungan dengan modul yang telah disusun dengan mencakup materi
dan capaian belajar yang harus dipenuhi, maka kepada Bapak/Ibu Guru
diharapkan untuk memberi arahan kepada para peserta didik untuk dapat
mempelajari dan memahami materi dengan baik. Apabila, nantinya peserta didik
menemui kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, Bapak/Ibu Guru diharapkan
membantu siswa dalam mengatasi kesulitan tersebut, sehingga pada akhir
pembelajaran para peserta didik dapat memenuhi capaian pembelajaran yang telah
ditetapkan.

KELOMPOK 6 3

Unit 2
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

A. MEMBACA DAN MEMIRSA
Bagi kalian yang gemar membaca, menulis, berimajinasi, dan memikirkan

banyak hal, aktivitas kali ini akan cocok dengan kalian. Pada aktivitas ini kalian
akan mempelajari mengenai teks cerpen. Apakah kalian tahu apa itu teks cerpen?
Cerpen sendiri adalah singkatan dari cerita pendek. Sedangkan teks cerpen
merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Untuk
menambah pengetahuan mengenai teks cerpen mari kita baca dan amati teks
berikut.

Teks 1

Membersihkan Kelas

(Sumber: YouTube Riri Cerita Anak Interaktif)

Hari Minggu ini adalah hari terakhir liburan sekolah. Besok adalah hari
Senin dan ke empat sahabat ini sudah harus masuk sekolah lagi. Untuk menikmati
hari terakhir liburan, mereka berkumpul di taman dekat sekolahmereka.

“Tak terasa ya liburan sekolah sudah hampir selesai.” Ucap Donita.
“Iya, kita harus siap-siap bersekolah lagi.” Imbuh Nadia.
“Hari ini kita mau ngapain? Aku rasanya sudah bosan bermain.” Tanya
Okto.
“Iya. Benar. Bermain terus juga lama-lama memang membosankan.”
Imbuh Indra.

“Bagaimana kalau kita mampir ke gedung sekolah sebentar?” usul
Donita.
“Huumm. Boleh juga. Hitung-hitung pemanasan sebelum belajar. Hihi.”
Jawab Indra.
“Pasti seru menjelajah ke sekolah di saat tidak ada siapapun.” Ujar
Nadia.
“Benar! Seperti ekspedisi perburuan harta karun ya?” imbuh Okto.
“Katanya gedung sekolah seram kalau tidak ada siapapun. Kalian nanti
tidak boleh merengek minta pulang ya!” seru Indra.
“Tidak! Kami bukan penakut!” jawab Donita dan Nadia bersamaan.
Mereka pergi ke gedung sekolah yang berada tak jauh dari taman.
Sambil bersenda gurau sepanjang jalan. Ketika sampai di depan sekolah, mereka
terkejut dengan apa yang mereka lihat.
“Oh, tidak! Kenapa kotor sekali gedung sekolah kita?” tanya Donita.
Tak hanya halaman saja yang kotor, ruang kelas mereka pun terlihat
seperti belum pernah dibersihkan sejak terakhir mereka sekolah.
“Hummm. Padahal sebentar lagi masuk sekolah. Kenapa kelas masih
kotor seperti itu ya?” imbuh Indra.
“Kalau liburan, bukankah biasanya Pak Yanto penjaga sekolah kita yang
membersihkannya?” tanya Okto.
“Jangan-jangan terjadi sesuatu pada Pak Yanto?” tanya Indra.
“Bagaimana kalau kita tanya Pak Yanto saja? Bukankah rumahnya hanya
di belakang sekolah?” usul Nadia.
Mereka tidak butuh waktu lama untuk pergi ke rumah Pak Yanto.
Sesampainya di sana, mereka melihat Pak Yanto sedang terbaring lemah di tempat
tidur. Ternyata Pak Yanto mengalami musibah dan kakinya cedera.
“Lho, bagaimana kalian bisa sampai di sini? Bukankah kalian masih
liburan?” tanya Pak Yanto
“Kami tadi mampir ke sekolah Pak.” Jawab Indra.
“Iya Pak, dan kelas kami masih kotor. Jadi, kami bermaksud untuk
memberi tahu bapak.” Imbuh Okto.
“Ternyata bapak kecelakaan ya?” tanya Donita.

KELOMPOK 6 5

“Iya, bapak tidak sengaja jatuh dari motor saat hujan deras. Sehingga
bapak tidak bisa membersihkan gedung sekolah. Apakah keadaan sekolah
benar-benar sangat kotor?” ujar Pak Yanto.
“Iya, Pak. Halaman penuh daun kering. Rumput liar juga sudah tinggi.”
Jawab Donita.
“Dan, kelas kami penuh dengan debu Pak.” Imbuh Nadia.
“Aduh, padahal tepat sebelum kalian liburan, bapak sudah membersihkan
semuanya. Bapak kira tidak akan sekotor itu sekarang. Baiklah, nanti sore
akan bapak bersihkan.” Jelas Pak Yanto.
Ke empat sahabat itu saling memandang. Mereka semua berpikiran sama.
Bagaimana Pak Yanto bisa membersihkan seluruh sekolah sementara dia sedang
sakit.
“Pak Yanto istirahat saja, biar kami yang membersihkan sekolah.” Usul
Indra.
“Iya, benar. Biar kami saja yang membersihkan kelas.” Imbuh Okto.
Mereka pun menawarkan diri untuk membantu membersihkan sekolah.
“Benarkah? Kalau begitu, bersihkan saja ruang kelas kalian ya. Sisanya
biar bapak yang urus. Ini kunci ruang kelasnya.” Jelas Pak Yanto.
“Trims, Pak! Nanti akan kami kembalikan lagi.” Jawab Okto.
“Jangan memaksakan diri ya. Kalau kalian capek, kembali saja ke sini.”
Ujar Pak Yanto.
“Siap, Pak!” ujar mereka berempat bersamaan.
Indra, Nadia, Donita dan Okto pun kembali ke sekolah untuk mulaibersih-
bersih.Pertama-tama, mereka mengumpulkan semua alat kebersihan yang
dibutuhkan. Kemudian mulai membagi tugas.
“Nah, sekarang kita sudah punya tugas masing-masing. Ayo bekerja!” ujar
Indra.
Indra dan Okto mendapat tugas untuk menyapu dan mengepel lantai.
Pertama, mereka menyapu terlebih dahulu. Setelah itu, mereka mengepel lantai
hingga mengkilap. Sementara itu, Donita mendapatkan tugas untuk
membersihkan rak buku dan meja kursi. Sedangkan Nadia, ia bertugas

membersihkan semua kaca jendela sekaligus memoles pintu kelas supaya bersih.
Waktupun terus berlalu. Tak terasa matahari sudah semakin tinggi.

“Wah, akhirnya selesai juga kita bersih-bersih.” Ucap Indra.
“Iya. Tak terasa ya karena dikerjakan bersama-sama.” Jawab Okto.
Hasil kerja keras mereka sungguh memuaskan. Ruang kelas kini berubah
menjadi bersih bersinar.
“Itu karena kita bergotong royong, bekerja sama saling membantu.
Pekerjaan yang terasa berat jadi lebih ringan dan cepat selesai. Tos untuk
kita semua! Kelompok INDO Indra-Nadia-Donita-Okto! Tos! Karena
sudah selesai, yuk kita kembali ke Pak Yanto untuk mengembalikan
kunci.” Ujar Indra.
“Ah, tunggu sebentar. Sebaiknya kita ke sana juga tidak membawa tangan
kosong. Kasihan Pak Yanto.” Usul Nadia.
“Benar juga. Bagaimana kalau kita belikan buah-buahan? Kita sisihkan
uang saku kita sedikit untuk membeli buah.” Imbuh Okto.
“Ide bagus. Yuk, segera kita lakukan.” Ujar Indra.
Mereka pun mengumpulkan sedikit uang saku mereka untuk membeli
buah. Setelah membeli buah, mereka kembali ke rumah Pak Yanto untuk
mengembalikan kunci.
“Kalian malah repot-repot membawakan buah. Dengan kalian
membersihkan kelas saja sebenarnya bapak sudah terbantu.” Ujar Pak
Yanto.
“Santai saja, Pak Yanto. Tadi kami bergotong royong dalam
membersihkan kelas. Jadinya cepat selesai dan terasa ringan.” Jelas Indra.
“Kalian memang patut diacungi empat jempot. Ehehehehe.” Ujar Pak
Yanto.
Demikianlah akhir kisah empat sahabat yang selalu kompak ini.

Selain membaca teks tersebut, kalian dapat melihat tayangan YouTube
dengan memindai kode batang berikut.

KELOMPOK 6 7

B. MENGAJUKAN PERTANYAAN PROVOKATIF TENTANG ISI
TEKS
Untuk memperdalam pemahaman kalian mengenai teks cerpen yang telah

dibaca, maka saatnya kalian mengajukan pertanyaan provokatif tentang teks
tersebut.
Kegiatan Belajar Kritis dan Kreatif

1. Setiap siswa berpasangan dengan teman sebangku.
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan pasangan sebangku kalian!

Pertanyaan

1. Apa tema dari cerpen di atas?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

2. Siapa saja tokoh yang berperan di dalam teks di atas?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

3. Mengapa Pak Yanto tidak bisa membersihkan lingkungan sekolah? Apa yang
terjadi pada Pak Yanto? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

4. Menurut kalian apakah kejadian yang dialami Indra dan kawan-kawannya
bisa terjadi di kehidupan sehari-hari kalian? Berikan alasanmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

5. Tulislah penokohan pada teks cerpen berjudul Membersihkan Kelas yang
telah kalian baca tadi! Sertakan pula bukti kutipan kalimatnya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

6. Menurut pendapat kalian apa amanat yang bisa diambil di dalam cerpen yang
berjudul Membersihkan Kelas? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….

C. MENJAWAB PERTANYAAN
Untuk menjawab pertanyaan di atas selain membutuhkan pemahaman

terkait isi teks yang telah dibaca juga harus menggunakan logika atau nalar. Dalam
menjawab pertanyaan diperkenankan menggunakan pernyataan setuju atau tidak
setuju yang disertai dengan alasan logis atau dapat dilacak dalam teks.
Contoh Pertanyaan
Menurut kalian apakah kejadian yang dialami Indra dan kawan-kawannya bisaterjadi
di kehidupan sehari-hari kalian? Berikan alasanmu!
Contoh Jawaban

• Setuju
Alasan 1
Kejadian yang dialami oleh Indra, Nadia, Donita, Okto, dan Pak Yanto bisa saja terjadi
pada kehidupan sehari-hari. Karena, pada kehidupan nyata, bisa sajaterjadi kecelakan yang
tidak disengaja seperti kecelakaan motor yang dialami oleh Pak Yanto karena kendala
hujan deras. Selain itu, kecelakaan juga bisa saja terjadi karena campur tangan seseorang.
Musibah yang dialami oleh Pak Yanto merupakan suatu musibah yang dapat menimpa
siapa saja, kapan pun, dan di mana pun.
Alasan 2
Kejadian yang dialami oleh Indra, Nadia, Donita, dan Okto bisa saja terjadi padakehidupan
sehari-hari. Seperti yang digambarkan pada teks, ketika Indra, Nadia,

KELOMPOK 6 9

Donita, dan Okto bekerja sama membersihkan kelasnya, maka pekerjaan merekaterasa
lebih ringan dan cepat selesai. Kegiatan gotong-royong dan kerja sama bisa saja terjadi di
kehidupan sehari-hari misalnya saja pada saat kegiatan kerja bakti membersihkan desa,
kampung, rumah, atau sekolah.
Contoh Jawaban

• Tidak setuju
Kejadian yang dialami oleh Indra, Nadia, Donita, dan Okto tidak bisa terjadi pada
kehidupan sehari-hari. Karena, tidak semua penjaga sekolah akan tega
memperbolehkan para siswa untuk melakukan hal yang terlalu berat bagi merekaseperti
mengepel, menyapu, dsb. Seperti yang digambarkan pada teks bahwa Indra dan kawan
lainnya membersihkan kelas, saya tidak setuju dengan hal tersebut. Karena, tidak
seharusnya anak-anak melakukan pekerjaan berat yang biasanya dilakukan oleh orang
dewasa.
Kegiatan Belajar Kritis dan Kreatif

a. Semua pasangan menjawab pertanyaan di atas!
b. Hasil kerja siswa disampaikan dengan presentasi di depan kelas!
c. Setiap kelompok wajib memberikan pendapat atau pertanyaan terhadap

kelompok yang presentasi!

D. MENEMUKAN SOLUSI
Problem solving adalah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah serta

menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Pada kegiatan kali ini,
siswa diminta untuk mengikuti panduan di bawah ini untuk menemukan dan mengatasi
solusi yang terjadi. Yuk kita bersama-sama belajar melalui tayangan di bawah ini!
Langkah-langkah kegiatan:

1. Saksikan tayangan video Youtube yang berjudul “Menggapai Mimpi” karya
Naswa Aurellia melalui pranala berikut https://youtu.be/P4vvGSDCBwA atau
melalui pindai kode batang berikut:

2. Selanjutnya temukan topik yang dibahas lalu tulislah solusi yang tepat jika
seseorang mengalami kondisi serupa tetapi justru tidak menerima nasibnya!

Contoh masalah:
Topik yang dibahas dalam tayangan di atas tentang seorang gadis yang dibesarkan dari
keluarga kurang berada. Dengan kehidupan yang cukup terbatas, kedua orang tuanya
berusaha menghidupi dan memberi rasa cukup kepada anaknya. Ironisnya, cukup banyak
anak yang mengalami hal serupa namun tidak bersyukur mengenai apa yang dimilikinya.
Bahkan di antaranya justu bersikap arogan terhadap kedua orang tuanya.
Contoh solusi 1:
Perilaku arogan yang dilakukan oleh seorang anak terhadap orang tuanya adalah tindakan
yang tidak terpuji. Seharusnya ia merasa sadar dan mensyukuri kondisi yang menimpa
keluarganya dan berusaha untuk membuat sebuah target kehidupan agar kondisi keluarga
dan dirinya sendiri semakin baik.

KELOMPOK 6 11

Contoh solusi 2:
Perilaku tidak terpuji pada seorang anak dapat membuat rasa sakit hati pada orang tuanya.
Seharusnya seorang anak juga berusaha agar derajat keluarganya terjamin. Misalnya,
dilakukan dengan cara belajar dengan giat agar dapat mencapai cita-cita yang kita
inginkan.

E. MENULIS TEKS CERPEN
Kegiatan selanjutnya adalah menulis teks cerita pendek secara mandiri. Namun

sebelum melakukannya diperlukan pendalaman materi mengenai teks cerita pendek.
Untuk menambah pemahaman kalian mengenai teks cerita pendek, akan disajikan
mengenai contoh teks cerita pendek, struktur, ciri kebahasaan dan perbandingan teks
cerita pendek dengan teks cerita inspiratif. Yuk simak penjelasannya!

1) MEMBACA TEKS CERPEN
Teks 1
Mimpi Sang Dara

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara
mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup
dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi. Dara merupakan gadis
yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya.
Namun, sayangnya Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan
bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah
tersebut.

Kedua orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang
bisa diharapkan dari gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin
saja malu mempunyai adik dengan kondisi seperti Dara. Setiap hari Dara hanya

menghabiskan waktunya di dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya
menuju arah taman. Gadis yang berusia 17 tahun tersebut sangat senang untuk
menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali
keadaannya.

Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorangpun di
dalam rumah tersebut mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal
tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah
taman kompleks, berniat menenangkan diri. Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba
Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis
tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan namanya, yaitu
Hana.

Mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti
kondisi masing-masing. Tiba-tiba Hana berkata, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada
seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak
layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah
untuk menerima dirimu sendiri, Dara”. Lalu, akhirnya gadis itu berpamitan pada Dara.

Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-
kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya
menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali. Dara
mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia
menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan.
Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya
dengan kondisi tersebut.

Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di
dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin
membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan
mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana.
Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting
lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah
Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah
pameran lukisan.

KELOMPOK 6 13

Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab
tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan
yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih
menerima tawaran pameran tersebut. Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran
yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan
merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara
merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki.

Dikutip dari https://www.gramedia.com/ dengan penyesuaian.

Teks 2
Akan Terus Bertahan

Kesedihan masih mendera diriku. Setelah ditinggal pergi pendamping
hidupku, kini anakku satu-satunya juga telah tiada. Hujan air mata tentu saja menetes
di sini; di mataku. Terkadang aku merasa, Tuhan mengujiku terlalu berat. Ingin
menghakimi- Nya, namun apa daya, aku tak bisa. Sungguh aku tak sanggup memaki
Pencipta diriku yang telah menyelamatkanku dari sebuah insiden naas beberapa tahun
yang lalu. Aku percaya ada hikmah dari semua ini. Aku sungguh percaya bahwa Dia
tidak akan menjahatiku. ucapku kepada batinku sendiri.

Tak terasa ini sudah 40 hari kepergian istriku, dan 7 hari kepergian anakku.
Sedih dan duka itu tentu masih ada, namun menipis, setipis kain tissue yang sering
aku gunakan untuk menyeka air mata dan ingusku karena berduka. Namun aku sadar,
bahwa berduka terlalu lama tak akan ada gunanya. Menjalani hidup sekuat mungkin
adalah solusi atas kekosongan dan kesedihanku ini

Ada pepatah yang bilang, bahwa kesibukan bisa membuat kita lalai dari
kesedihan dan keresahan hati kita. Dan ternyata itu benar. Kesibukan yang kujalani

sebagai layouter cukup menguras hati dan pikiran. Bayang-bayang sang pendamping
hidup, serta bayang-bayang sang anak tidak terlalu sering menghantuiku; membuat air
mata menetes di mataku.

Tak pernah kupikirkan siapa yang akan menggantikan pendamping hidupku di
dunia ini. Yang aku pikirkan saat ini adalah bagaimana menjalani hidupku sebaik
mungkin dan tidak larut dalam duka. Dan aku akan terus bertahan, terus menjalani
hidupku, hingga nanti aku menyusul anak dan kekasihku di sana.

Dikutip dari https://www.gramedia.com/ dengan penyesuaian.

1) KEKHASAN TEKS CERPEN

A. PENGERTIAN TEKS CERPEN

Setelah membaca dan memahami dengan seksama mengenai teks cerita
pendek, bisakah kalian simpulkan mengenai pengertian teks cerita pendek? Tentunya
kalian sudah bisa memahami apa itu teks cerita pendek. Kesimpulannya, teks cerita
pendek atau cerpen adalah sebuah cerita yang melukiskan suatu kejadian yang terjadi
dalam kehidupan manusia secara ringkas dan jelas. Cerpen banyak dijumpai pada
tabloid, majalah, dan surat kabar. Setelah membaca cerpen, kita bisa menemukan hal
menarik yang membuat pembaca merasa terkesan dengan hal tersebut. Hal menarik
tersebut dapat berupa nilai yang bermanfaat bagi pembaca. Setelah memahami teks
cerpen, mari kita simak ciri-ciri teks cerpen!

B. UNSUR PEMBANGUN TEKS CERPEN

Unsur pembangun cerpen terdiri atas unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur
Intrinsik merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya itu
sendiri. Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya fiksi yang
mempengaruhi lahirnya karya namun tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu
sendiri.

1. Unsur Intrinsik Cerpen

a. Tema

Tema merupakan inti atau pokok yang menjadi dasar pengembangan
cerita. Tema mempunyai posisi atau kedudukan yang penting dalam sebuah

KELOMPOK 6 15

cerita. Untuk memahami tema sebuah cerita, kita harus membaca cerita itu
secermat-cermatnya.

b. Alur/Plot

Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab- akibat. Macam-Macam alur adalah sebagai berikut.

• Alur maju

Pada alur maju atau disebut juga dengan alur progresif, penulis
menyajikan jalan ceritanya secara berurutan dimulai dari tahapan
perkenalan ke tahapan penyelesaian secara urut dan tidak diacak.
• Alur mundur

Alur mundur adalah proses jalannya cerita secara tidak urut.
Alur mundur disebut juga sebagai alur regresif. Biasanya pengarang
menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelesaian,
kemudian menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik
tersebut.
• Alur campuran

Alur jenis ini adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur.
Penulis pada awalnya menyajikan ceritanya secara urut dan kemudian
pada suatu waktu, penulis menceritakan kembali kisah masa lalu atau
flashback. Cerita yang menggunakan alur ini cukup sulit untuk
dipahami dan membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi.

c. Latar

Unsur yang menunjukkan di mana dan kapan peristiwa-peristiwa
dalam kisah itu berlangsung disebut latar (setting). Adapun latar meliputi
tempat, waktu, dan sosial.

• Latar Lokasi atau Tempat.

Latar lokasi adalah informasi pada cerita yang menjelaskan
tempat cerita itu berlangsung. Sebagai contoh latar lokasi cerita adalah
di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, dan di kahyangan.

• Latar Waktu

Latar waktu merupakan saat terjadinya peristiwa dalam cerita,
contohnya pagi hari, pada zaman dahulu kala, malam hari, tahun
sekian, dan saat matahari terbenam.
• Latar Suasana.

Latar suasana adalah informasi yang menyebutkan suasana
pada kejadian dalam cerita. Sebagai contohnya adalah rakyat hidup
damai dan sejahtera, masyarakat hidup dalam ketakutan karena raja
yang kejam, dan hutan menjadi ramai setelah Purbasari hidup di sana.

Latar dapat bersifat faktual atau imajiner. Fungsi latar adalah
memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu
cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar sebagai
sesuatu yang benar, dia akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun
kejadian-kejadian yang ada dalam latar itu.

d. Tokoh dan Penokohan
• Tokoh

Tokoh merupakan pelaku yang menjalin peristiwa dalam
cerita. Tokoh dibedakan berdasarkan peranan atau tingkat pentingnya
tokoh dalam cerita, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

1. Tokoh utama atau tokoh sentral merupakan tokoh yang sangat
potensial menggerakan alur. Potensial artinya memiliki
kemampuan. Dengan demikian, tokoh utama berarti tokoh yang
mampu menjalankan alur, menjadi pusat cerita, dan memunculkan
konflik, sehingga cerita menjadi satu kesatuan yang utuh.

2. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan disebut juga tokoh
bawahan, tokoh sampingan, tokoh pembantu, atau tokoh figuran.
Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya
terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam
pengembangan alur itu.

KELOMPOK 6 17

Tokoh dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan karakternya.
Adapun pembagian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tokoh protagonis merupakan tokoh yang memperjuangkan
kebenaran dan kejujuran, serta memiliki watak yang baik.

2. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang melawan kebenaran
dan kejujuran, serta memilki watak yang jelek. Ingat, tokoh
antagonis belum tentu jahat.

3. Tokoh Tritagonis merupakan tokoh yang bersifat sebagai
penengah atau netral.

• Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang dalam menggambarkan
dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Penokohan
terdiri atas beberapa hal.

1. Karakter tokoh : watak/ sifat tokoh

2. Karakteristik tokoh : bentuk atau ciri-ciri fisik tokoh

3. Karakterisasi tokoh : cara pengarang saat menggambarkan
tokoh

e. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara pandang pengarang dalam memandang
suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang ada 4, yaitu.

• Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Dalam sudut pandang ini,
tokoh “aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta
tingkah laku yang dialaminya. Tokoh “aku” akan menjadi pusat
perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh
“aku” digunakan sebagai tokoh utama.

• Sudut pandang orang ketiga serba tahu kisah cerita dari sudut ”dia”,
tapi pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal dan
tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang
mengetahui segalanya.

• Sudut pandang orang ketiga pengamat dalam sudut pandang ini
berbeda dengan orang ketiga serba tahu. Pengarang hanya melukiskan
apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut,
tetapi terbatas pada seorang tokoh saja.

f. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang

ceritatersebut kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan
sesuatu.
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
a. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat
sekitar yang mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis, di antaranya adalah
ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi
b. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri penulis
yang mendorong penulis dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri
dari beberapa faktor, di antaranya adalah riwayat hidup penulis, kondisi
psikologis, dan aliran sastra penulis
c. Nilai yang Terkandung di Dalam Cerpen

Ada beberapa nilai yang menjadi aspek ekstrinsik dalam sebuah cerpen.
Dan nilai-nilai tersebut di antaranya adalah nilai agama, nilai sosial, nilai moral,
dan nilai budaya.
C. STRUKTUR TEKS CERPEN

KELOMPOK 6 19

Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu
sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa
alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat
ataupun secara kronologis. Adapun struktur cerpen itu sendiri meliputi abstrak,
orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Penjelasan mengenai struktur
cerpen, sebagai berikut.

a. Abstrak

Merupakan ringkasan dari sebuah cerita. Abstrak merupakan inti
dari cerita yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa rangkaian
kejadian. Abstrak juga bisa disebut dengan gambaran awal dalam cerita.
Abstrak memiliki sifat opsional, kita boleh tidak menggunakan struktur
pada abstrak tersebut.

b. Orientasi

Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan tempat, waktu, dan
suasana yang terdapat dalam cerita. Biasanya orientasi tidak hanya
terfokuskan pada satu tempat, waktu, ataupun suasana, karena di dalam
cerita banyak terjadi peristiwa dan kejadian yang berbeda-beda.

c. Komplikasi

Merupakan rangkaian kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa
yang berhubungan dan bercerita tentang sebab akibat kejadian sebuah
cerita. Dalam struktur ini bisa ditentukan karakter atau watak dari tokoh
cerita. Karakter atau watak dari tokoh bisa muncul karena sulitnya
permasalahan yang mulai meningkat.

d. Evaluasi

Struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang
arahnya ke titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai muncul
gambaran penyelesaian dari konflik tersebut. Struktur ini merupakan yang
sangat penting karena struktur ini menentukan menarik tidaknya cerita.
Dalam struktur ini penulis dapat memilih ingin menyajikan konflik-
konflik yang diinginkan yang mampu menarik dan membuat pembaca
terbawa suasana. Sehingga pembaca bisa lebih menjiwai dan menghayati
karakter dan jalannya cerita.

e. Resolusi

Merupakan penyelesaian dari evaluasi. Resolusi biasanya sangat
dinanti-nantikan oleh pembaca, terlebih pembaca yang sudah penasaran
dengan kelanjutan bagaimana ceritanya. Pada struktur ini penulis
memberikan solusi tentang masalah yang dialami oleh tokoh dalam cerita.

f. Koda

Merupakan pelajaran atau nilai yang bisa diambil dari cerita. Koda
juga berarti suatu hikmah yang terkandung di dalam cerita. Koda biasanya
dapat diketahui setelah pembaca membaca semua cerita yakni dari awal
hingga akhir dari cerita. Koda berupa nasihat, amanat, pesan, atau berupa
peringatan dari penulis untuk pembacanya.

Untuk mendalami struktur dalam teks cerpen, simaklah analis struktur teks
cerpen berjudul “Akan Terus Bertahan” berikut ini.

STRUKTUR KALIMAT

Abstrak Kesedihan masih mendera diriku. Setelah ditinggal pergi
pendamping hidupku, kini anakku satu-satunya juga
telah tiada. Hujan air mata tentu saja menetes di sini; di
mataku.

KELOMPOK 6 21

Orientasi Latar suasana: sedih, latar waktu: kini, serta 40 hari
Komplikasi setelah si pendamping hidup wafat dan 7 hari setelah
sang anak wafat.
Evaluasi
Sang tokoh sedih karena ditinggal mati sang anak
Resolusi padahal sebelumnya telah ditinggal pendamping
Koda hidupnya, sang tokoh mulai menghilangkan rasa
sedihnya dengan terus menjalani hidup dan
menyibukkan diri, dan sang tokoh pun memutuskan
untuk tetap bertahan hidup dan tidak mencari
pendamping hidup yang baru.

Pengenalan konflik sudah ada sejak di paragraf awal,
yakni saat sang tokoh kehilangan anak tercintanya,
padahal sebelumnya dia telah ditinggalkan sang
pendamping hidup. Alur cerita semakin berlanjut, dan si
tokoh ini pun mulai mencoba lebih tegar dalam
menjalani hidup dan kedukaan yang dia rasakan. Di
akhir cerita, si tokoh pun menentukan sikap hidupnya
terhadap apa yang dia alami.

Si tokoh memutuskan untuk menjalani hidupnya dan
mulai menyibukkan diri dengan bekerja sebagai
layouter. Selain itu, si tokoh memutuskan untuk tidak
mencari pendamping hidup lagi. Hal ini bisa dilihat
pada kalimat-kalimat yang ada di paragraf akhir.

Pesan yang hendak disampaikan pada cerpen tersebut
adalah bahwa kita harus tetap tegar dalam mejalani
hidup meski ditimpa kesedihan yang mendalam. Selain
itu, cerpen di atas juga mengajarkan kita untuk tidak
menyalahkan Tuhan saat terpuruk, dan tetap setia
kepada pasangan hidup kita.

C. CIRI KEBAHASAAN TEKS CERPEN

Setelah memahami struktur dan analisis teks cerpen, kita beralih pada ciri
kebahasaan yang digunakan dalam proses pembuatannya. Yuk kita simak dengan
seksama mengenai ciri kebahasaan pada teks cerpen!

a. Ragam Bahasa Sehari-hari atau Bahasa Tidak Resmi

Cerpen merupakan cerita fiksi bukan karangan ilmiah (nonfiksi)
yang harus menggunakan bahasa resmi. Cerpen mengisahkan kehidupan
sehari-hari. Kalimat ujaran langsung yang digunakan sehari-hari membuat
cerpen terasa lebih nyata.

b. Kosakata

Seorang penulis cerpen harus mempunyai banyak perbendaharaan
kata. Pilihan kata atau diksi sangatlah penting karena menjadi tolak ukur
kualitas cerpen yang dihasilkan. Diksi menambah keserasian antara bahasa
dan kosakata yang dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin
disampaikan kepada pembaca.

c. Majas (Gaya Bahasa)

Peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya
yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas disebut juga
bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu.

Kemudian penggunaan gaya bahasa telah terbagi menjadi 4 kelompok
yang meliputi (1) majas perbandingan; (2) majas pertentangan; (3) majas
pertautan; dan (4) majas perulangan. Adapun penjelasannya dapat disimak berikut
ini.

1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan
perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca.

KELOMPOK 6 23

a. Metafora adalah majas yang mengandung perbandingan yang tersirat
sebagai pengganti kata atau tingkatan lain. Metafora merupakan majas
perbandingan langsung, tidak menggunakan kata penanda
perbandingan; seperti, bagaikan, laksana. Contoh: Raja siang telah
bangun dari peraduannya (matahari).

b. Personifikasi adalah penginsanan yang meletakkan sifat- sifat manusia
kepada benda yang tidak bernyawa. Contoh: Mobil itu menjerit-jerit di
tikungan yang menanjak.

c. Depersonikasi adalah majas berupa perbandingan manusia dengan
hewan atau dengan benda. Contoh: Dikau langit, daku bumi; Aku
heran melihat Eza mematung.

d. Alegori adalah majas yang membandingkan suatu hal secara tidak
langsung melalui kiasan atau penggambaran yang berhubungan dalam
kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, istri sebagai
jurumudi.

e. Antitesis adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan paduan kata berlawanan arti. Contoh: Hidup matinya
manusia adalah kuasa Tuhan.

2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah kata-kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau
penulis dengan maksud memperhebat atau meningkatkan kesan dan
pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar.

a. Litotes adalah majas yang di dalam ungkapannya menyatakan hal
positif dengan bentuk yang negatif yang tujuannya untuk merendahkan
hati. Contoh: Datanglah ke gubuk orang tuaku.

b. Hiperbola adalah majas jika orang ingin melukiskan peristiwa atau
keadaan dengan cara berlebih-lebihan. Contoh: Hatiku terbakar,
darahku mendidih mendengar kabar yang kau berikan.

c. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan dan hanya

kelihatan pada arti kata yang berlawanan, padahalnya maksud
sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan. Contoh: Zuqi merasa
kesepian di tengah kota yang ramai.

d. Klimaks adalah majas berupa susunan ungkapan yang semakin lama
semakin menekan dan memuncak. Contoh: Sejak menuai benih,
tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannnya.

e. Antiklimaks adalah majas yang bertentangan dari klimaks. Pada
antiklimaks makna yang tergantung pada kata-kata diucapkan berturut-
turut makin lama makin melemah tingkatannya. Contoh: Dari pejabat
tinggi, menengah, sampai rendah turut merasakan keprihatinan itu.

f. Ironi adalah kata yang digunakan mempunyai makna bertentangan
dengan maksud sesungguhnya, misalnya mengemukakan
ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan dan ketidaksesuaian
antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan yang mendasarinya.
Contoh: Merdu sekali suaramu hingga membuatku terbangun.

3. Majas Pertautan

Majas pertautan adalah kata-kata berkias yang berasosiasi dengan
gagasan, ingatan, atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya.
Terdapat bermacam-macam asosiasi sehingga membentuk bermacam-
macam majas pertautan.

a. Eufemisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus
sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar dan dianggap
merugikan atau tidak menyenangkan. Contoh: Rupanya anak ibu sudah
berubah akal (gila).

b. Metonimis adalah majas yang mengemukakan merek dagang atau
nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau
dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh: Ayahku ke Bali naik Rajawali. (Rajawali nama pesawat
terbang)

c. Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian untuk

KELOMPOK 6 25

menyebut nama seluruhnya (pars pro toto) dan menyebutkan nama
keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya (totum pro parte).
Contoh: Saya tidak melihat batang hidungnya Steve hari ini. (pars pro
toto), Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor 3:0. (totum pro
parte).

4. Majas Perulangan

Majas perulangan merupakan ungkapan gaya bahasa yang
menegaskan pernyataan dengan tujuan peningkatan pengaruh dan kesan
tertentu terhadap pembaca atau pendengar.

a. Repetisi adalah majas penegasan yang mengulang kata atau beberapa
kata pada beberapa kalimat. Contoh: Hidup adalah perjuangan. Hidup
adalah pengorbanan.

b. Tautologi adalah majas yang mengulang kata beberapa kali dalam
sebuah kalimat. Contoh: Sungguh teganya, teganya, teganya, teganya.

c. Anafora adalah majas penegasan seperti repetisi tetapi biasa digunakan
dalam puisi.

3) MEMBANDINGKAN TEKS CERPEN

Pada kegiatan kali ini, kita akan membandingkan teks cerpen dengan teks
inspiratif. Perlu diketahui bahwa teks cerpen dianggap mirip dengan teks cerita
inspiratif. Padahal kedua teks ini memiliki perbedaan. Yuk kita simak
perbandingan teks cerpen dengan teks inspiratif!
Kegiatan belajar kritis dan kreatif

1. Amatilah contoh teks cerpen dan teks cerita inspiratif di bawah ini!

Teks 1 (Teks Cerpen)

Pendidikan yang Aku Tunggu

Pendidikan, sebuah kata yang seharusnya bisa dirasakan oleh setiap orang
terutama bagi anak-anak. Namun, pada kenyataannya tak semua orang bisa
merasakan pendidikan di sekolah, salah satu penyebabnya adalah harus mencari
rezeki. Bagus, itulah nama panggilanku dan aku satu dari sekian banyak yang tak
bisa merasakan apa itu arti bersekolah. Usiaku saat ini 10 tahu, kata teman-
temanku, “seharusnya akus sudah kelas 4 atau 5 SD”, tetapi karena keadaan
ekonomi yang tidak memungkinkan aku harus mencari rezeki demi bisa
memenuhi kebutuhan hidup aku dan adikku yang masih berusia 5 tahun.

Aku dan adikku hanya tinggal di rumah berukuran 4×4 meter persegi dan
itu pun milik orang lain. Tak pernah terbayangkan oleh diriku apabila tak ada
rumah ini, mungkin saja aku dan adikku harus tidur di depan ruko yang setiap
malam harus melawan dinginnya malah atau hujan. Pada suatu waktu, malam hari
terasa lebih dingin, kami berdua tak memiliki selimut dan hanya mempunyai satu
sarung, kemudian sarung itu kuberikan kepada adikku.

Orang tua kami sudah lama meninggal dunia karena motor yang
dikendarai oleh ayahku jatuh disaat hujan sedang turun dengan deras. Kedua
orangtuaku sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi apa hendak dikata, orangtuaku
meninggal dunia dan aku yang mendengar kabar itu merasakan sedih yang
mendalam.

Hingga akhirnya di tahun ketiga, aku dan adikku mendapatkan
pembiayaan sekolah sampai lulus SMA dari lembaga pendidikan pemerintah.
Setelah mendengar kabar seperti itu, aku pun merasa senang karena bisa
merasakan bersekolah dan bertemu dengan teman-teman baru. Tak hanya sampai
disitu. Aku sangat merasa bahagia karena adikku tercinta bisa menempuh
pendidikan yang layak dan kami berdua belajar dengan sungguh-sungguh.

KELOMPOK 6 27

Sejak saat itulah aku dan adikku mendapatkan banyak ilmu pengetahuan
yang bermanfaat, bahkan aku juga berhasil melanjutkan pendidikan sarjana
dengan beasiswa yang aku peroleh. Jadi, selalu percayalah bahwa kelak suatu saat
nanti, hal yang kita inginkan bisa tercapai dan kita bisa bahagia.

Dikutip dari https://www.gramedia.com/ dengan penyesuaian.

Teks 2 (Teks Cerita Inspiratif)
Inspiratif, Gelandangan Masuk Harvard dan Dapat Beasiswa

Siapa yang tidak kenal Universitas Harvard? Universitas Amerika yang
terkenal ini telah menjadi impian yang dapat dipelajari kebanyakan orang di sini.
Universitas Harvard adalah satu di antara universitas terbaik di dunia. Universitas
ini terletak di Cambridge, Massachusetts, AS, dan didirikan pada 1636. Selain
kekuatan akademis, universitas ini adalah universitas tertua di Amerika Serikat.
Tidak heran proses penerimaan di Harvard sangat ketat.

Tak hanya itu, mereka yang bisa memasuki Ivy League biasanya dari
keluarga kaya. Hal ini tidak berarti bahwa siswa dengan latar belakang sederhana
tidak dapat diterima. Sama seperti seorang remaja bernama Athena Capo-
Battaglia dari New York, AS, ia bahkan dapat memasuki Harvard dari keluarga
yang bukan penduduk. Meski tidak memiliki perumahan dan tempat tinggal,
Athena dapat belajar dengan baik sampai dia diterima di Universitas Harvard.

Kisah Athena disebarluaskan oleh Universitas Harvard beberapa waktu
lalu. Athena berasal dari keluarga miskin, mereka bahkan tidak punya rumah. Ibu
Athena hanya dapat membayar sewa jika dia harus tinggal di tempat
penampungan. Selain itu, sang ibu mengidap kanker payudara dan neneknya
meninggal. Hal ini yang mendorong Athena untuk belajar dengan giat.

“Saya merasa harus kuliah karena tempat ini bukan tempat yang saya

inginkan. Saya berpikir, ini cara saya keluar dan mungkin saya bisa menemukan
pekerjaan yang baik di masa depan,” kata Athena. Sebelum kehilangan rumahnya,
Athena memang anak yang cerdas. Dia adalah siswa SMA Musik, Seni, dan Seni
Pertunjukan Fiorello H. LaGuardia, secara konsisten menghasilkan IPK 4,0. Ia
juga merupakan kapten tim gimnastik. Sekolah itu adalah sekolah seniman
terkenal, seperti Jennifer Aniston, Al Pacino, dan Ansel Elgort.

“Aku menelepon temanku dan berteriak, 'Oh Tuhan, aku diterima di
Harvard! Itu sangat menggembirakan. Aku terbiasa menantang diriku sendiri.
Itulah yang aku lakukan seluruh hidupku,” ungkap Athena, yang mengaku sedang
dalam perjalanan dalam kereta ketika mengetahui kabar baik tersebut. Tak hanya
berprestasi di akademis, Athena mengikuti program NYPD (New York City
Police Department) di mana ia mendapat training untuk membantu menjaga
keamanan lingkungan.

Berkat program tersebut, ia berkesempatan belajar bela diri, teknik patroli,
penanganan pertama kecelakaan, dan lain-lain. Gadis 18 tahun itu pun menjadi
salah seorang yang menerima beasiswa 1.000 dolar Amerika (Rp14 jutaan) dari
kantor wali kota. Kini Athena sudah tinggal di lingkungan kampus Harvard.
Mahasiswa yang ingin mengambil jurusan Neurosains tersebut berencana untuk
kuliah sekaligus bekerja. Nantinya, ketika waktu liburan, ia akan berkunjung ke
penampungan bersama sang ibu, yang juga menjadi relawan NYPD. Athena
bahkan terpikir untuk bergabung dengan kepolisian setelah lulus.

Dikutip dari https://indolinear.com/ dengan penyesuaian.

2. Kemudian, ingatlah kembali materi seputar teks cerita inspiratif dan
pahamilah tabel perbedaan teks cerpen dengan teks cerita inspiratif!

TEKS CERPEN TEKS CERITA
INSPIRATIF

Pengertian Teks cerpen adalah Teks yang berisi kisah
sebuah cerita yang fiksi maupun nonfiksi
melukiskan suatu yang menginspirasi dan
kejadian yang terjadi

KELOMPOK 6 29

dalam kehidupan menggugah pembaca.

manusia secara - Orientasi
- Komplikasi
ringkas dan jelas. - Resolusi
- Koda
Struktur - Abstrak
Tujuan - Orientasi
- Komplikasi
Ciri - Evaluasi
Kebahasaan - Resolusi
- Koda

- Fungsi rekreatif: Menambah dan
sebagai penghibur
bagi para pembaca. menggugah motivasi,

- Fungsi estetis: semangat, dan rasa
memiliki nilai estetika
atau keindahan percaya diri untuk
sehingga memberi
rasa puas dalam hal menghadapi semua
estetis bagi para
pembaca. tantangan yang mungkin

- Fungsi didaktif: akan dihadapi dalam
memberi
pembelajaran atau mencapai tujuan yang
pendidikan bagi para
pembaca diharapkan secara

positif.

- Ragam bahasa - Menggunakan kata
keterangan tempat,
sehari-hari atau waktu, tujuan, dan cara.

bahasa tidak resmi. - Menggunakan

- Terdapat banyak

banyak konjungsi atau kata
perbendaharaan kata.
penghubung seperti

- Menggunakan majas konjungsi pertentangan

tertentu (gaya (tetapi, namun,

bahasa). walaupun, dan

sebagainya), konjungsi

konsekuensi (demikian,

maka) dan konjungsi

akibat (oleh sebab itu,

akibatnya).

- Menggunakan kalimat
majemuk.

Cara - Cerita menggunakan - Cerita dapat
Penyajian kata-kata ekonomi menggugah perasaan
dan yang mudah dikenal pembaca.
Penulisan rakyat, dengan bahasa
singkat, padat, naratif, - Cerita mudah dipahami
sugestif, dan menarik
untuk dibaca. meski bermakna

mendalam.

- Cerita berasal dari
pengalam yang pernah
dialami.

- Ditulis dengan bahasa

ringan atau tidak

menggunakan tata

bahasa yang rumit.

Setelah membaca dengan seksama mengenai perbandingan teks cerpen
dengan teks cerita inspiratif, maka diharapkan kalian memahami dengan baik
tentang teks cerpen yang sudah dipelajari. Nah, selanjutkan kita akan memulai
menulis teks cerpen secara mandiri. Yuk simak tahapan dalam menyusun teks
cerpen kalian!

KELOMPOK 6 31

Kegiatan Belajar Kritis dan Kreatif

1. Buatlah sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman hidup yang kamu alami
sendiri ataupun pengalaman orang lain tentang pengalaman pembelajaran
selama pandemic COVID-19.

2. Tentukanlah topiknya yang menarik dan dianggap khas atau langka.

3. Catatlah kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik; lalu susunlah menjadi
kerangka cerpe secara kronologis.

4. Kembangkanlah kerangka itu menjadi cerpen yang utuh dengan
menggunakan kekuataan emosi.

5. Lakukanlah silang baca dengan teman sebangku untuk saling memberikan
koreksi berkaitan dengan pilihan kata, ejaan, dan tanda bacanya.

E. RANGKUMAN

Cerpen adalah karya prosa yang berupa gagasan, pikiran dan pengalaman
dalam rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi
konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa
dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk
satu kesatuan. Cerpen memiliki dua unsur pembangun yaitu unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari
dalam cerpen itu sendiri.

Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen-
komponen bangunan tersebut. sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur
ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Struktur cerita pendek meliputi
abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. Kaidah kebahasaan
adalah ketentuan dari segi kebahasaan yang harus ada paga cerita pendek.

Unit 3
ASESMEN

Cermatilah teks di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya!
Ied Adha Bersama Teman-Teman

Beberapa hari ini, sekolah sedang ramai perbincangan hari raya kurban.
Kata Ustazah, hari raya kurban adalah hari rayanya umat Islam. Hari raya kurban
adalah hari raya pemotongan kambing. Aku senang saat hari raya kurban.

Ada banyak sekali kawan-kawan di sekolah. Karena saat hari raya kurban,
banyak peristiwa di sekolah kami yang menyenangkan. Biasanya, ustadzah
menceritakan hari raya kurban di masa lalu. Aku dan teman-teman selalu senang
mendengarkan beliau cerita.

Kata Ustadzahku, dahulu Nabi Ibrahim AS sudah tua usianya dan baru
dikarunia anak. Namun, sayangnya begitu memiliki anak bernama Ismail, Allah
datang lewat mimpi dan menyuruh Nabi Ibrahim menyembelihnya. Karena Nabi
Ibrahim sangat taat pada Allah SWT, akhirnya menceritakan mimpinya pada nabi
Ismail. Ismail pun bersedia untuk disembelih. Namun, begitu pisau menyentuh
leher Ismail langsung berubah menjadi kambing. Sejak saat itulah dirayakan hari
raya kurban.

Ada hal lain yang membuatku senang ketika hari raya kurban. Salah satunya
adalah membeli kambing. Di sekolah kami menabung setiap hari dan uangnya
dikumpulkan. Saat hari raya kurban, uangnya digunakan untuk membeli kambing.
Kami ramai-ramai ke penternakan untuk membeli kambing. Di penternakan ada
banyak sekali macam kambing. Kambing-kambing makan rumputdan mempunyai
kaki empat. Terkadang, kambing bersuara dan aku sangat senang

KELOMPOK 6 33

mendengarnya.

Setelah membeli kambing, kami kembali ke sekolah. Kambing-kambing
juga ikut ke sekolah dan keesokan harinya siap disembelih. Aku melihat kambing
yang disembelih. Ada banyak darahnya dan bau. Daging kambing dipisahkan dari
kulitnya. Kemudian dibungkus dan dibagi-bagikan ke orang-orang. Aku dan
teman-teman ikut membagikan daging kambing. Aku juga ketemu teman baru,
namanya Naya. Naya sudah tidak memiliki Ayah dan Ibu.

Tapi, Naya sudah menjadi temanku. Sejak menerima daging dariku dan
dibawanya pulang untuk dimasak bersama neneknya, Naya jadi berterima kasih.
Sejak saat itu, Naya jadi selalu baik hati. Bahkan ia menolong saat terjatuh. Nah!
Kata Naya, dagingnya di sate. Naya senang sekali karena sudah lama tidak makan
sate. Kalau aku dagingnya diolah jadi sup. Ibu suka sekali membuatkan aku sup.
Saat hari raya idul kurban, Naya ikut ke rumahku dan makan sup bersama.

Dikutip dari https://www.gramedia.com/ dengan penyesuaian.

PERTANYAAN

Berilah tanda centang di kolom benar, jika pernyataan berikut benar dan centang di
kolom salah, jika pernyataan berikut salah!

Pernyataan Benar Salah
Hari raya kurban adalah hari rayanya umat Islam. ✓

Nabi Ibrahim AS menyembelih putranya karena
atas perintah Allah SWT lewat mimpinya.

Para siswa sekolahh menabung untuk membeli
mainan baru dan mainkan bersama.

Naya tidak memiliki Ibu tetapi ia memiliki
seorang nenek yang menemaninya.

Tokoh “aku” suka memakan sup buatan ibu

karena ia menyukainya.

Kambing memiliki bau yang cukup khas jika
disembelih.

Jawablah pertanyaan berikut!
1. Peristiwa apa yang menyebabkan adanya hari raya kurban?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
2. Apa saja yang dilakukan siswa ketika mengikuti hari raya kurban di
sekolah?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
3. Bagaimana cara kalian menikmati hari raya kurban bersama teman?
Ceritakan pengalamanmu!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Mengapa teks di atas disebut teks cerpen? Jelaskan pendapatmu!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
5. Apa pesan yang dapat diambil dari cerita di atas?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..

KELOMPOK 6 35

DAFTAR PUSTAKA

Obrang, S. (2020). Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX.
Modul Tema 14: Ceritaku, Ceritamu (Karya Sastra Cerpen). Jakarta:
Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN.

Sumiati. (2020). Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia XI. Jakarta:
Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN.


Click to View FlipBook Version