DEAR
Tuhan
AKU INGIN
PULANG
IS
Tuhan
TUHAN......
AKU SANGAT MERINDUKANMU
INGIN KUCURAHKAN SEMUA KELUH KESAHKU
DIDALAM SUJUDKU
DAN KUPASRAHKAN SELURUH HIDUPKU KEPADAMU
RASANYA DUNIA TAK BERPIHAK LAGI KEPADAKU
ORANG-ORANG SEKITARKU PUN MENINGGALKANKU
SATU PER SATU
TAK ADA LAGI YANG BISA KULAKUKAN, SELAIN
KUSERAHKAN SEMUANYA PADAMU
TUHAN......
BISAKAH ENGKAU MENCABUT NYAWAKU
DIDALAM SUJUDKU
TUHAN AKU RINDU........
Tuhan
Haiii....
Perkenalkan namaku Arsha Fathan, atau teman-
temanku biasa memanggilku Fathan.
Aku lahir dan besar di salah satu desa di jawa barat,
aku bukan berasal dari orang yang berada secara
status sosial ekonomi......
Kedua orang tua ku memutuskan untuk berpisah
sejak aku masih dalam masa kandungan....
oh iya aku adalah anak kedua dari 2 bersaudara,
kakak ku Fathir, kami berbeda usia 4 tahun. kami
diasuh oleh kakek dan nenek sejak kecil, tepatnya
pada saat aku berusia 12 bulan. karena saat itu ibu
memutuskan untuk bekerja ke luar negeri untuk
memenuhi kebutuhan kami.
oh iya perkenalkan kakek ku namanya Rasyid,
seorang pedagang alat kebersihan. sedangkan nenek
namanya Shofia seorang ibu rumah tangga...
kami menghabiskan waktu berempat di sebuah
rumah yang sederhana.
hari demi hari kami lalui bersama, aku dan kakak ku
mencoba membantu ekonomi keluarga dengan
berjualan ke sekolah. sambil menenteng kresek yang
berisi gorengan, buah jambu dan terkadang es ku
jajakan kepada teman-teman kelas.
Tuhan
Yaa walaupun terkadang sering kali mendapat cacian
dan makian, maklum namanya juga anak SD, aku
telan dalam-dalam semua cacian dan makian. Sebab
untuk melawan pun apalah daya dengan latar
belakang orang tua pun bagaikan langit dan bumi...
Berdering bel pulang sekolah berbunyi, ku bergegas
pulang untuk membantu pekerjaan rumah nenek,
sapu, pel, dan cucian pun jadi makanan sehari-hari
bagiku. Terkadang ada terbesit iri melihat teman-
teman sebaya ku bisa bermain lepas dan bebas
tanpa harus memikirkan pekerjaan rumah dan
beban orang tua.
Beranjak usia 10 tahun atau tepat saat kelas 5 SD
awal dimana kejadian demi kejadian yang tidak di
harapkan menghampiri, tepat saat itu ketika sedang
berebut mainan dengan sodara, dia adalah rika,
anak dari bibi keluarga ayah. hal yang tak terduga
terjadi dimana dengan sengaja menendang ku
dengan sekuat tenaga sampai terpental jauh.
Dengan tangisan ku ceritakan kejadian tersebut
pada nenek dan terjadilah gemuruh keributan di
depan rumah. Hancur sudah semua persaudaraan
yang selama ini dibangun.
Tuhan
Hari demi hari, bulan demi bulan pun terlewati
dengan luka yang masih membekas dalam ingatan.
Tepat pada usia 11 tahun kelas 6 SD Januari 2011,
Kakek berpulang ke pangkuan illahi. Sebuah
kehilangan yang sangat-sangat menyakitkan, dimana
sosok kakek sekaligus pengganti peran ayah
manduhului kami.
Hari demi hari kami menjalani kehidupan tanpa
tulang punggung keluarga, aku dan kakakku
berinisiatif untuk mencari uang setiap pulang
sekolah untuk tetap bisa menyambung hidup.
dengan kondisi nenek yang sakit parah kami
bergantian merawat nya. 2 tahun berlalu tepat pada
saat kelas 2 SMP kakak ku memutuskan untuk
merantau keluar kota, sekarang kami tinggal berdua
di rumah, aku dan nenekku menghabiskan waktu
berdua selama kurang lebih 7 tahun,
4 tahun berlalu setelah lulus SMA, aku memutuskan
untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
kesehatan di salah satu kota, walau dengan penuh
keraguan karena faktor ekonomi namun aku yakin
bahwa Tuhan telah mengatur semuanya....
Tuhan
Hari pertama masuk kuliah terasa kaku atau
mungkin belum terbiasa, karena harus mengenal
teman-teman baru. Namun ada satu momen dimana
ku merasakan yang berbeda ketika berkenalan.. yaa
dia Khariunnisa perempuan lintas program studi.
Tepat hari Jum'at ketika kegiatan kemahasiswaan di
dalam graha aku pun memberanikan diri untuk
bertanya dan menyapa. Entahlah mungkin ini yang
dinamakan cinta pertama. Tidak banyak yang
dibahas dia pun melanjutkan kegiatannya sambil
sesekali kuperhatikan dari jauh.
Entah bingung cara memulainya tiba-tiba
sahabatnya Sania menyapaku dan bertanya.
"Kenapa melihat Khariunnisa terus.. Naksir yaa ?"
dengan rasa malu dan gugup aku pun sontak saja
menjawab "tidak!"
Namun dengan pertanyaan yang terus mendesak
"Ah masa, terus kenapa di lihatin terus?"
Aku pun bingung harus menjawab apa hanya bisa
tersenyum.
Akhirnya Sania pun menawarkan kontaknya dan
menceritakan semuanya, ternyata Sania adalah
sahabatnya sejak SMA
Tuhan
"Nih nomor kontaknya, dia itu sahabat ku sejak SMA,
kebetulan dia juga lagi sendiri alias jomblo"
Dengan tangan bergetar ku tulis nomornya, dan
berterimakasih kepada sania.
Sore hari nya ku beranikan untuk menghubungi nya,
entahlah pembahasan kami mengalir begitu saja di
WhatsApp, sehingga kami masuk di salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa disitulah awal mula kami dekat.
dengan hobby yang sama di bidang musik, kami
sering terlibat latihan dan performance berdua
sehingga bermunculanlah isu-isu dan kabar
kedekatan kami, aku pun bingung harus bagaimana
dia pun sama, tepat 1 tahun setelah kami bersama,
kami terlibat lagi perfomance pada acara grand
opening rumah sakit, setelah selesai acara aku pun
memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan
dan apa yang ada dibenaku selama ini. Qadarullah
Khairunnisa menerima dan mempersilahkan untuk
datang ke rumahnya meminta izin sama ibunya.
Kami pun menetapkan tanggal 12 Mei 2018 untuk
bersilaturahmi
Tuhan
Sabtu, 12 Mei 2018 adalah hari yang kutunggu-
tunggu, dengan penuh keyakinan aku berangkat
menggunakan motor kesayanganku, dengan
berbekal alamat yang dia berikan aku coba mencari
lewat google maps, entah tiba-tiba ketika sudah
dekat sinyal handphone pun hilang, mungkin faktor
diatas gunung jadi sulit menemukan sinyal. Akhirnya
ku putuskan untuk bertanya pada warga setempat
dan mengarahkan ke alamat yang dituju. Akhirnya
setelah kurang lebih 2 jam keliling ketemulah alamat
yang dituju, aku pun disambut oleh Khairunnisa
dengan senyuman lalu di persilahkan masuk. Terasa
seperti mimpi aku menyalami dan mencium tangan
ibunya, lalu dipersilahkan nya untuk duduk. Diruang
tamu sudah penuh dengan makanan, kami pun
makan bersama terlebih dahulu sambil berbincang-
bincang ringan.
Setelah sampai kembali dirumahnya, aku pun
langsung memberanikan diri untuk meminta restu
hubungan kami, Qadarullah ibunya pun merestui
dan menitipkan kepadaku, disitulah aku bertekad
untuk memulai menabung untuk mempersiapkan
lamaran dan pernikahan.
Tuhan
Hari demi hari kami lalui bersama tak terasa 1 tahun
lebih tepat pada bulan Nopember 2019, adalah
pukulan telak yang ku alami, dimana nenek yang aku
cintai
kembali ke pangkuan illahi dan meninggalkan ku
sendiri. Selang beberapa bulan tiba-tiba Khairunnisa
hilang kontak dan tanpa kabar selama beberapa
bulan. Qadarullah pada pertengahan tahun kabar
yang mengejutkan, dimana Khairunnas telah
melakukan lamaran tanpa kabar dan sepengatahuan
ku. Rasa kecewa, bingung bercampur menjadi satu. 2
bulan lebih ku terbaring ditempat tidur serasa hidup
tak ada artinya lagi, dan butuh 1 tahun lebih untuk
menyembuhkan luka dan mengembalikan lagi
motivasi hidup.
3 Juni 2021 kuterima undangan pernikahan dari
Khairunnisa, dengan hati yang hancur ku penuhi
undangan tersebut untuk melihat dan mengucapkan
selamat kepada Khairunnisa.
Dan di penghujung akhir tahun 2021 juga aku lulus
menyelesaikan pendidikan ku, tak banyak moment
indah yang kurasakan tak ada keluarga.
Tuhan
disaat orang lain berduka ria, berfoto studio
bersama keluarga, aku hanya menyelesaikan prosesi
kelulusan kemudian pulang. Untuk kelulusan yang
kesekian kalinya tanpa ada orang-orang tersayang.
Tahun 2021 ku coba menutup buku, dan ku buka
lembaran baru di tahun 2022. Alhamdulillah aku
bekerja di salah satu instansi kesehatan dengan
penuh semangat ku menjalani dan menikmati
profesi ku sekarang ini.
qadarullah awal februari ku berkenalan dengan
seseorang yang istimewa... Yaaa dia adalah Nadira.
Adik tingkat yang entah aku juga tidak terlalu
mengetahui nya semenjak kuliah. Tetapi karena
sering sharing dan berdiskusi obrolan kami terasa
nyaman, hingga ku lupa trauma yang pernah ku
alami. Entahlah suatu hari kami janjian di salah satu
warung seblak. kami bercerita banyak hal mengenai
peribadi masing-masing. Entahlah rasanya deg-
degan karena belum pernah makan berdua dan
ngobrol sedetail itu.
Tuhan
Waktu terus berlalu tepat pada bulan Mei 2022 kami
semakin intens menjalin hubungan, karena di
menjadi salah satu kandidat calon presiden
mahasiswa, kami menjadi sering bertemu dan
sharing-sharing mengenai organisasi, dengan
profesionalisme yang ku miliki ku coba untuk tidak
melibatkan perasaan dalam hal ini, aku hanya
menjadi support system. meskipun qadarullah Allah
belum mengizinkan Nadira untuk menjadi presiden
mahasiswa.
Kedekatan kami semakin dekat ketika dia mulai
praktik lapangan yang kebetulan tempatnya berada
dibawah wilayah instansi kesehatan dimana tempat
ku bekerja. Kami pun semakin sering lagi sharing-
sharing baik saat bertemu maupun online. terkadang
sampai larut malam bahkan sampai subuh kami
berteleponan. Momen-momen yang tidak akan
pernah ku lupakan. Akhirnya praktik lapangan nya
pun selesai. Entah mengapa setelah itu kami menjadi
jarang berkomunikasi, kondisi kesehatan ku pun
semakin menurun. Ku coba bertahan dan
menyembuhkan diri sendiri.
Tuhan
Alhamdulilah awal Desember kondisi ku pun
membaik, teringat hari ulang tahun Nadira tepat
tanggal 12 Desember ku menyusun rencana untuk
memberi kejutan dan mempersiapkan lamaran pada
awal tahun 2023. Ku ajak salah satu sahabatnya
untuk menyusun rencana kejutan 11 hari yang
penuh tantangan ketika laki-laki memasuki
perlengkapan perempuan, perlengkapan seserahan.
Hari yang menyenangkan dan pengalaman yang
takkan terlupakan.
Hari H ulang tahun nya kami merayakan bersama
sahabat-sahabat nya dan memanjatkan do'a
bersama,
2 Minggu berlalu tepat tanggal 28 Desember tiba-
tiba Nadira mengirim pesan dan mengajak bertemu,
dengan penuh bahagia aku mengiyakan ditempat
biasa, setelah pulang bekerja aku pun langsung
bergegas ketempat yang dituju, ku tunggu diwarung
biasa tak terasa 2 jam lebih ku menunggu sampai
sampai tertidur dan di bangunkan oleh pemilik
warung, akhirnya ada notifikasi bahwa dia sudah di
tempat.
Tuhan
Kami pun memesan makanan dan minuman favorit
kami, aku memesan kopi dan dia pun memesan
kentang goreng. Kami pun mengobrol panjang lebar.
Tiba-tiba diakhir pembicaraan kami membahas soal
perasaan, aku pun berbicara terbuka apadanya dan
rencana kedepannya, ku rasa memang tidak ada
yang harus di tutup tutupi lagi.
Tetapi qadarullah setelah aku selesai menyatakan
perasaan, dia pun mengatakan bahwa sudah ada
yang mendahului kerumahnya dan meminta izin
kepada orang tuanya. Entahlah saat itu ku hanya
bisa terdiam, bingung, sedih kecewa bercampur
menjadi satu. Grand plan yang kususun hancur
sudah.
Dengan lapang dada kuterima semua apa yang dia
putuskan dan apa yang menjadi prinsip dia dalam
hidupnya.
Ini menjadi penutup cerita pahit ditahun 2022,
setelah harus berjuang sendiri dalam memulihkan
kesehatan, psikis dan mental yang goyah, ditutup
dengan luka hati yang harus kurasakan kembali...
dan berakhirnya cerita ini maka berakhir sudah
perjalanan cinta yang ku alami, dan cinta ku telah
habis terkubur bersama dengan kenangan-kenangan
indah dengan Nadira.
Tuhan
Tuhan mungkin ini saatnya aku pulang
Sebab tak ada lagi orang-orang yang bisa kupercaya
dan kujadikan teman, sahabat dan keluarga yang
senantiasa ada dalam suka dan duka