SULASTIN AHMAD E-BOOKLET JAMUR SELULOLITIK PENYUSUN
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya sehingga E-Booklet yang berjudul “Jamur Selulolitik” ini dapat penulis selesaikan. Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian pembuatan E-Booklet ini. Tujuan E-Booklet ini dibuat agar dapat menjadi bahan pembelajaran dalam mata pelajaran Biologi khusunya pada konsep keanekaragaman jamur yang di ajarkan di kelas X SMA. Selain itu, E-Booklet ini juga akan memenuhi kebutuhan peserta didik dan guru terhadap kebuthan bahan pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran. Dalam pembuatan E-Booklet ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan. Maka dengan itu, dengan segala kerendahan hati saran dan masukan untuk perbaikan akan diterima dengan tulus. semoga E-Booket ini dapat bermanfaat untuk peserta didik, guru dan dapat meningkatkan mutu pendidikan dimasa depan. Gorontalo, 7 September 2023 Penyusun i
DAFTAR ISI ii Prakata..................................................................................................i Daftar Isi..............................................................................................ii Daftar Gambar....................................................................................iii Petunjuk Penggunaan E-Booklet.................................................. ......1 Kompetensi Dasar................................................................................2 Tujuan Pembelajarn.............................................................................2 Pendahuluan.........................................................................................3 A. Jamur...............................................................................................4 B. Ciri-Ciri Jamur................................................................................4 C. Struktur Tubuh Jamur..................................................................5 D. Klasifikasi Jamur...........................................................................7 Jamur Selulolitik................................................................................10 Daftar Pustaka...................................................................................23 Biografi Penulis..................................................................................23
DAFTAR GAMBAR iii Gambar 1: Jamur Makroskopis..........................................................4 Gambar 2: Jamur Mikroskopis...........................................................4 Gambar 3: Aspergillus sp.....................................................................5 Gambar 4: Struktur jamur makroskopis...........................................6 Gambar 5: Struktur jamur mikroskopis............................................6 Gambar 6: Jamur Ascomycota.........................................................7 Gambar 7: Jamur Zygomycota.........................................................8 Gambar 8: Jamur basidiomycota......................................................9 Gambar 9: Jamur Deuteromycota....................................................9 Gambar 10: Koloni Jamur Aspergillus sp................................... .....10 Gambar 11: Spesies Jamur Aspergillus sp.........................................11 Gambar 12: Koloni jamur Mucor hiemalis.......................................11 Gambar 13: Speseis Mucor hiemalis............................................. ....12 Gambar 14: Koloni jamur Penicillium citrinum................................12 Gambar 15: Spesies jamur Penicillium citrinum................................13 Gambar 16: Koloni jamur Penicillium digitatum..............................13 Gambar 17: Spesies jamur Penicillium digitatum..............................14 Gambar 18: Koloni jamur Aspergillus flavus................................ ....14 Gambar 19: Spesies jamur Aspergillus flavus....................................15 Gambar 20: Koloni jamur Fusarium Oxysporum..............................15
DAFTAR GAMBAR iii Gambar 21: Speseis jamur Fusarium Oxysporum..............................16 Gambar 22: Koloni jamur Penicillium xpansum................................16 Gambar 23: Spesies jamur Penicillium expansum..............................17 Gambar 24: Koloni jamur Aspergillus Glaucus................................17 Gambar 25: Speseis jamur Aspergillus Glaucus................................18 Gambar 26: Koloni jamur Aspergillus niger.....................................18 Gambar 27: Spesies jamur Aspergillus niger.....................................19 Gambar 28: Koloni Jamur Cladosporium herbarum........................19 Gambar 29: Spesies jamur Cladosporium herbarum.........................20 Gamabr 30: Koloni jamur Mucor sp..................................................20 Gambar 31: Speseia jamur Mucor sp.................................................21 Gambar 32: Koloni jamur Rhizopus orizae........................................21 Gamabr 33: Spesies jamur Rhizopus orizae........................................22
Aktifkan data internet anda atau sambungkan komputer/leptop pada wifi yang tersedia. Klik link yang telah dibagian, secara otomatis anda akan terhung dengan tampilan awal EBooklet Jika mengunakan Handphone geser ke kana atau kekiri untuk membuka halaman, atau dengan mengunakan leptop klik anak panah ke kanan atau ke kiri. Baca daftar isi terlebh dahulu untuk melihat materi apa saja yang disajikan. Baca dengan seksama materi yang telah disajikan, perhatikan setiap gambar, dan tanyakan kepada guru jika mendapati hal yang tidak dipahami cara pengunaan E-Booklet JAMUR SELULOLITIK ini sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK PENGUNAAN E-BOOKLET 1
Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalah berdasarkan isu lokal atau global dari pemahamanya tentang jamur dan perananya melalui pengamatan mikroskopik, makroskopik, studi literatur, wawancara dan diskusi kelompok KD. 4.7 Menyajikan Laporan Hasil Investigasi Tentang Keanekaragaman Jamur dan Peranananya Dalam Kehidupan. TUJUAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR 2
PENDAHULUAN Jamur selulolitik adalah kelompok jamur yang dapat mendegradasikan selulosa dari bahan-bahan organik sehingga dapat membantu dalam menguraikan sampah dengan bahan dasar organik. Pemahaman terkait jenis-jenis jamur selulolitik ini perlu diberikan kepada masyarakat, khususnya peserta didik akar dapat dimanfaatkan dalam pengolahan sampah. Jamur selulolitik dapat ditemukan diberbagai lingkungan. salah satunya pada tempat pembuangan sampah. Jamur ini memanfaatkan bahan organik dari sampah yang menjadi sumber makananaya. Melalui E-booklet ini peserta didik diberikan berbagai contoh jamur selulolitik dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mempermudah dalam menganalisis dan mengindentifikasi jenis-jenis jamur selulolitik yang dapat ditemukan dilingkungan. 3
Kata jamur berasal dari bahasa latin fungi. Jamur (jamur) bersifat eukariota dan tidak memiliki klorofil. Jamur ini berkembang biak secara aseksual, menghasilkan spora, tunas, dan fragmen. Sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan zigospora, ascospora, dan basospora. Jamur ini hidup di tempat lembab, air laut, air tawar, tempat asam dan bersimbiosis dengan alga sehingga membentuk lumut (lichen). A. Jamur (Fungi) Jamur atau fungi merupakan organisme eukariotik, sebagian besar bersifat multiseluler, ada pula yang uniseluler, tidak mempunyai klorofil, dinding selnya mengandung kitin dan glukan. Jamur bersifat heterotrofik, artinya bersifat saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Gambar 1: Jamur makroskopis Sumber gambar: Jumadil, 2023 Gambar 2: Jamur mikroskopis Sumber gambar: http://hsaidbenmar.blogspot.com/2013/01/kapangjamur.html B. Ciri-Ciri Jamur 4
Gambar 3: Aspergilus sumber: https://stock.adobe.com/es/images/fungi-aspergillus-blackmold-which-produce-aflatoxins-and-cause-pulmonary-infectionaspergillosis-3d-illustration/210856859 Ada banyak sekali jenis jamur yang ada di lingkungan, bentuknya bermacam-macam, ada yang bentuknya seperti balon, tongkat, payung, dan lain-lain. Jamur ini hidup di tempat lembab, remangremang serta mengandung residu organik, pada kayulapuk dan tempat pembuangan sampah. C. Struktur Tubuh Jamur Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur uniseluler, misalnya khamir, ada juga jamur multiseluler yang membentuk tubuh buah besar hingga panjang satu meter, misalnya jamur kayu. Tubuh jamur terdiri dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa jamur membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium mengatur pseudohifa untuk membentuk tubuh buah. Hifa jamur adalah struktur berserabut yang terdiri dari dinding tubular. Dinding ini mengelilingi membran plasma dan sitoplasma hifa jamur. Sitoplasma mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa jamur dikelilingi oleh dinding melintang atau septa. 5
Septa memiliki pori-pori yang cukup besar untuk memungkinkan ribosom, mitokondria, dan terkadang inti sel berpindah dari satu sel ke sel lainnya. Namun ada juga hifa tanpa septa atau hifa senositik. Struktur miselium jamur Sel senositik dihasilkan oleh beberapa pembelahan inti sel, tidak diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Hifa jamur parasit sering mengalami transformasi menjadi haustoria, organ yang menyerap makanan dari substrat; Haustoria dapat menembus jaringan di bawahnya. Pada beberapa jamur, dinding miselium mengandung selulosa, namun secara umum sebagian besar terdiri dari nitrogen organik, khususnya kitin. Gambar 4 : Struktur jamur makroskopis Sumber gambar: http://hsaidbenmar.blogspot.com/2013/01/kapa ng-jamur.html Gambar 5 : Struktur jamur mikroskopis Sumber gambar: https://roboguru.ruangguru.com/question/gambarka n-struktur-tubuh-jamur-dari-divisi-zygomycota-danbasidiomycota-_QU-S5FYZAFA 6
D. Klasifikasi Jamur a. Zygomycota Jamur ini disebut Zygomycota karena membentuk spora berdinding tebal yang disebut zygospora. Zygomycota hidup di darat, di tanah atau di sisa-sisa organisme mati. Zygomycota merupakan kelompok utama yang dianggap penting karena membentuk mikoriza (jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman). Anggota utama Zygomycota hidup sebagai saprofit. Gambar 6 : Jamur Ascomycota Sumber gambar: https://quizlet.com/581868816/lab-ex-27- survey-of-the-kingdom-fungi-flash-cards/ 7
b. Ascomycota Ascomycotes adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut asci. Askus berbentuk seperti tas kecil. Organ reproduksi aseksual adalah miselium. Contoh Ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentor alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil aflatoksin) Gambar 7 : Jamur Zygomicota Sumber gambar: https://quizlet.com/581868816/lab-ex-27- survey-of-the-kingdom-fungi-flash-cards/ c. Basidiomycota Basidiomycota merupakan jamur makroskopis yang berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora pada sel yang disebut basidium. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan spora konidia. 8
Gambar 8 : Jamur Basidiomycota Sumber gamabr: https://quizlet.com/581868816/lab-ex-27- survey-of-the-kingdom-fungi-flash-cards/ d. Deuteromycota Deuteromycotina termasuk jamur yang fungsinya tidak diketahui reproduksi seksual. Oleh karena itu, Deuteromycotina disebut juga Jamur Jamur tidak sempurna atau tidak sempurna. Jamur Monilia merupakan salah satu contoh jamur yang sebelumnya tergolong Deuteromycotina. Namun setelah ditemukannya reproduksi seksual, jamur ini kemudian dipindahkan ke filum Ascomycotina. Namanya pun diubah menjadi Neurospora. Gambar 9 : Jamur Deuteromycota Sumber gamabr: https://www.istockphoto.com/id/fotofoto/deuteromycota 9
Gambar 10 : Koloni jamur Aspergilus sp. (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni Habitat yang banyak ditumbuhi olah jamur adalah tempat yang kaya akan berbagai nutrisi. Salah satunya adalah tempat pembuangan sampah. Pada tempat pembuangan sampah ini tumbuh berbgai jenis jamur baik makroskopis maupun mikroskopis. Salah satunya jamur selulolitik. Jamur selulolitik adalah salah satu organisme yang dapat mendegradasi selulosa dan dapat mempercepat penguraian limbah organik. Jamur ini dapat dimanfaatkan dalam penguraian bahan organik sehingga dapat mengurangi jumlah sampah organik yang ada. Beberapa jamur selulolitik diantaranya (jamur ini diperoleh dari hasil penelitian di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Talumelito): 1. Aspergillus sp a b 10 Jamur Selulolitik
Contact us Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Eurotiomycetes Family : Trichocomaceae Genus : Aspergillus Spesies : Aspergillus sp 2. Mucor hiemalis Jamur Aspergilus sp, merupakan jamur yang hidup secara berkoloni. koloni memikiki warna hijau lumut, berbentuk bulat tidak teratur, dan permukaanya bergranula dengan miselium yang menyebar tidak beraturan. Jamur ini berwarna putih pada awal pertumbuhan dan akan berwarna hijau setelah tumbuh 12-14 hari, jamur Aspergilus sp memilki konidia yang tidak bercabang. Gambar 11 : Spesies jamur Aspergillus sp Klasifikasi Jamur Aspergilus sp Gambar 12 : Koloni jamur Mucor hiemalis. (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni a b 11
Kingdom : Jamur Divisio : Mucoromycota Class : Mucorales Family : Mucoraceae Genus : Mucor Spesies : Mucor hiemalis Jamur Mucor hiemalis memiliki koloni berwarna putih dengan pinggiran hitam, koloni berbentuk bulat tidak beraturan, permukaan koloni bergranula, memiliki miselium yang menyebar tidak beraturan. Jamur Mucor hiemalis berwarna putih saat tumbuh dan akan berubah memiliki pingiran-pingiran hitam saat mencapai umur 12-14 hari. Jamur ini memiliki bentuk bulat dengan warna hitam pekat. 3. Penicillium citrinum Klasifikasi Jamur Mucor sp Gambar 14 : Koloni jamur Penicillium citrinum (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni a b Gambar 13 : Spesies Jamur Mucor hiemalis 12
Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Eurotiomycetes Family : Trichocomaceae Genus : Penicillium Spesies : Penicillium citrinum Jamur Penicilium citrinum merupakan jamur yang berwarna putih berbintik-bintik saat muda dan akan berwarna hijau tua saat berumur 7-12 hari. Jamur ini hidup secara berkoloni dengan bentuk koloni tidak beraturan dan berwarna hijau tua. Jamur ini memiliki miselium yang menyebar tidak beraturan. 4. Penicillium digitatum Klasifikasi Penicillium citrinum Gambar 16 : Koloni jamur Penicillium digitatum (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni a b Gambar 15 : Spesies Jamur Penicillum citrinum 13
Klasifikasi Penicilium digitatum Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Eurotiomycetes Family : Trichocomaceae Genus : Penicillium Spesies : Penicillium digitatum Jamur Penicillium digitatum berwarna putih pada awal pertumbuhan dan akan berwarna coklat muda saat berusia 12-14 hari. jamur ini memiliki konidia yang berbentuk silindris. jamur penicillium digitatum hiduop secara berkoloni dengan bentuk tidak beraturan seperti kipas, berwarna coklat muda, dan memiliki miselium yang menyebar tidak teratur. 5. Aspergillus flavus Gambar 17 : Spesies Jamur Penicillium digitatum Gambar 18 : Koloni jamur Aspergilus flavus (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni a b 14
Jamur Aspergilus flavus merupakan jamur yang hidup secara berkoloni. pada awal pertumbuhanya jamur ini berwarna putih, kemudian hijau terang sampai hijau tua. memiliki konidiosfor yang tebal dan mengembang. koloni jamur Aspergilus flavus memiliki bentuk seperti pasir/butiran dan datar dengan tipe permukaan koloni bergranula. 6. Fusarium oxysporum Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Eurotiomycetes Family : Trichocomaceae Genus : Aspergillus Spesies : Aspergillus flavus Klasifikasi Aspergilus flavus Gambar 20 : Koloni jamur Fusarium oxysporum (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni b a Gambar 19 : Spesies Jamur Aspergilus flavus 15
Jamur Fusarium oxysproum merupakan jamur yang berbentuk seperti tangkai yang pendek, memiliki warna putih dengan bentuk koloni seperti kapas. jamur ini memiliki permukaan koloni yang rata, miselium menyebar tidak teratur. 7. Penicillium expansum Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Sordariomycetes Family : Mucoraceae Genus : Fusarium Spesies : Fusarium oxysproum Klasifikasi Fusarium oxysproum Gambar 21 : Spesies Jamur Fusarium oxysproum b a Gambar 22 : Koloni jamur Penicillium expansum (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni 16
Awal pertumbuhan koloni berwarna putih, kemudian di hari ke 7-13 muncul warna hijau disertai dengan warna putih di tepian koloni. warna koloni hijau muda dengan pinggiran putih. Bentuk koloni bulat tidak beraturan dengan permukaan koloni bergranula. jamur Penicilium expansum memiliki miselium menyebar yang tidak teratur. 8. Aspergillus glaucus Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Eurotiomycetes Family : Trichocomaceae Genus : Penicillium Spesies : Penicillium expansum Klasifikasi Penicillium expansum Gambar 23 : Spesies Jamur Penicillium expansum a b Gambar 24 : Koloni Jamur Aspergillus glacus (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni 17
Koloni awal pertumbuhan berwarna putih sampai umur 7-13 hari muncul warna hitam di tepi koloni. Kepala konidianya berbentuk elips. Koloni berwarna putih dengan pingiran berwarna hijau. Koloni berbentuk tidak beraturan dengan tipe permukaan koloni bergranula. jamur Aspergilus glaucus memiliki miselium type menyebar tidak teratur. 9. Aspergillus niger Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Eurotiomycetes Family : Trichocomaceae Genus : Aspergillus Spesies : Aspergillus glaucus Klasifikasi Aspergilus glaucus Gambar 25 : Spesies Jamur Aspergillus glaucus a b Gambar 26 : Koloni Jamur Aspergillus niger (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni 18
Awal pertumbuhan koloni berwarna putih, berbintik, kemudian berwarna hitam pekat, hifa bersepta, konidia berbentuk bulat. koloni berbentuk bulat tidak beraturan dengan permukaan padat bergranula. Jamur Aspergilus niger memiliki miselium dengan type tidak beraturan. 10. Cladosporium herbarum Kingdom : Jamur Divisio : Eumycetes Class : Deuteromycetes Family : Moniliaceae Genus : Aspergillus Spesies : Aspergillus niger Klasifikasi Aspergilus niger Gambar 27 : Spesies jamur Aspergillus niger a b Gambar 28 : Koloni Jamur Cladosporium herbarum (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni 19
Koloni jamur berwarna hijau kekuningan pada umur 10-14 hari, konidiofor tegak dan bersekat. Warna koloni hijau kekuningan, berbentuk bulat tidak beraturan, permukaanya seperti beledrum dengan bentuk elevasi timbul. Jamur Cladosposium herbarum memiliki miselium yang menyebar tidak beraturan. 11. Mucor sp Kingdom : Jamur Divisio : Ascomycota Class : Dothideomycetes Family : Capnodiales Genus : Cladosporium Spesies : Cladosporium herbarum Klasifikasi Cladosporium herbarum Gambar 29 : Spesies Jamur Cladosporium herbarium b a Gambar 30 : Koloni Jamur Mucor sp. (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni 20
Koloni awal pertumbuhan berwana putih hingga umur 7-10 hari berwarna kuning, memiliki sporangifor yang sederhana, sporangia ditutupi butiran dengan bagian atas membengkak. Jamur Mucor sp. memiliki hifa tidak bersekta. Hidup secara berkoloni berwarna kuning, bentuk koloni bulat tidak beraturan, permukaan koloni seperti kipas dan memiliki miselium yang menyebar tidak beraturan. 12. Rhizopus orizae Kingdom : Jamur Divisio : Mucoromycota Class : Mucorales Family : Mucoraceae Genus : Mucor Spesies : Mucor sp. Klasifikasi Mucor sp. Gambar 31 : Spesies Jamur Mucor sp. b a Gambar 32 : Koloni Jamur Rhizopus orizae (a) tanpa pewarnaan koloni (b) dengan pewarnaan koloni 21
Jamur Rhizopus orizae merupakan jamur yang hidup secara berkoloni dengan warna koloni coklat kekuningan, berbentuk bulat tidak beraturan, permukaanya bergranula dan memiliki miselium yang menyebar teratur. Koloni awal pertumbuhan berwarna putih sampai coklat kekuningan. Memiliki sporangiofor yang membengkak, dengan sporangia berbentuk bulat dan berdinding berduri Kingdom : Fungi Divisio : Zygomycota Class : Zygomycetes Family : Mucoraceae Genus : Rhizopus Spesies : Rhizopus oryzae Klasifikasi Rhizopus oryzae Gambar 33 : Spesies Jamur Rhizopus oryzae 22
Azizah, W. F., & Bahtiar, Y. (2021). Biologi: Fungsi Jamur. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kh. A. Wahab Hasbullah. Jumadil, Uno, W. D., Mardin, H., Hasan, A. M., Kumaji, S. S., & Husain, I. H. (2023). Mengenal Jamur Makroskopis Di Bumi Gorontalo. Cv. Mitra Cendekia Media. Musarillawanty, N., Anisha, R. F., Dari, P. W., & Fitri, R. (2023, September). Identifikasi Jenis-Jenis Jamur Basidiomycota Di Daerah Kapunduang, Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 3, No. 1, Pp. 947-956). Pamungkas, W., & Khasani, I. (2010). Peranan Fungi Dalam Aquakultur Pendahuluan Di Dalam Dunia Mikrobia, Jamur Termasuk Divisio Mycota. Mycota. Media Akuakultur, 5(1), 32-37. Prayitno, T. A. (2017). Pengantar Mikrobiologi. Media Nusa Creative (Mnc Publishing). Roosheroe, I. G., Sjamsuridzal, W., & Oetari, A. (2006). Mikologi Dasar Dan Terapan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Rosyidah, L. A. U., & Bahtiar, Y. (2021). Materi Jamur (Fungi) Kelas X Ma Al Azhar. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kh. A. Wahab Hasbullah. Yulis, R. (2023). Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media Question Card Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Pada Materi Fungi Kelas X Di Sma Negeri 1 Marau Kabupaten Ketapang (Doctoral Dissertation, Ikip Pgri Pontianak). Daftar Pustaka 23
Sulastin Ahmad akrab disapa Sindi lahir di Molibagu 1 September 2000. Penulis merupakan anak terakhir dari bapak Tuten Ahmad dan ibu Farida Daud, menempuh pendidikan di SDN 1 Suwawa tahun 2007 sampai 2013, SMP 2 Suwawa tahun 2013-2016, SMA Negeri 1 Kabila tahun 2016-2019 dan melanjutkan di Universitas Negeri Gorontalo, Program Studi Pendidikan Biologi Penulis aktif dalam organisasi intra kampus pada organisasi HMJ Biologi dan Lembaga Dakwah Kampus Al-Farabi. dengan ketekunan dan memiliki motivasi yang tinggi penulis telah berhasil menyelesaikan e-booklet ini, semoga dengan adanya e-booklet ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas terutama pada siswa. Biografi Penulis 24