[Date] i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb, Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepadaku
sehingga bisa menyelesaikan cerpen ini. Tidak lupa
juga saya mengucapkan terima kasih kepada
semuanya. Tentunya cerpen ini tidak akan bisa jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penulis, saya menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari penyusunan hingga
tata bahasa penyampaian dalam cerpen ini. Oleh
karena itu, saya dengan rendah hati menerika saran
dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki cerpen ini.
Saya berharap semoga cerpen ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
[Date] ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... ii
MOTTO ....................................................................................iv
BAB 1....................................................................................... 1
TEMAN YANG BAIK.............................................................. 1
BAB 2....................................................................................... 5
FANS CINTA ......................................................................... 5
BAB 3....................................................................................... 8
SEORANG TEMAN YANG MENINGGAL................................ 8
BAB 4..................................................................................... 11
PERSAHABATAN YANG HANCUR KARENA CINTA.............. 11
BIODATA DIRI ........................................................................ 16
.............................................................................................. 16
[Date] iii
MOTTO HIDUP
“Tak pernah ada kata terlambat untuk menjadi apa yang
kamu impikan’’
Alya.dwi.s
[Date] iv
BAB 1
TEMAN YANG BAIK
Rina dan Dini dikenal sebagai sahabat baik
yang populer di sekolah. Meskipun berbeda kelas,
tapi mereka selalu menghabiskan waktu istirahat
bersama. Tidak ada yang meragukan eratnya
persahabatan di antara mereka.
Meski berbeda karakter, tetap tidak
menghalangi kedekatan mereka. Rina merupakan
seorang siswi pendiam yang tidak akan populer jika
tidak bersama Dini. Sedangkan Dini cenderung
seperti seorang pembual yang hobi memamerkan
barang-barang milik Rina.
Suatu hari pada sebuah acara pengundian
hadiah, Rina terpilih menjadi salah satu pemenang.
Ia datang bersama Dini. Di sana para pemenang
diperbolehkan untuk memilih sendiri hadiah berupa
voucher belanja dengan berbagai nominal.
Dari lima pemenang terpilih, Rina mendapat
giliran keempat untuk mengambil hadiah. Rina
melihat pemenang yang akan mengambil hadiah
setelahnya, yaitu seorang ibu berpakaian lusuh
dengan keempat anaknya yang masih kecil. Ia
kemudian melihat voucher yang tersisa.
[Date] 1
Melihat nominal pada voucher yang tinggal
dua pilihan, ia memilih voucher belanja dengan
nominal paling rendah kemudian berbalik dan
tersenyum pada ibu dan empat anaknya. Hal ini
membuat Dini terkejut dan menganggapnya bodoh.
Dini kemudian mencoba menguji Rina
dengan uang yang ia bawa. Ia meminta Rina untuk
mengambil salah satu uang yang ia sodorkan.
Sedikit bingung, Rina mengambil uang dengan
nominal paling rendah.
Keesokan harinya Dini bercerita kepada
teman-temannya tentang kebodohan Rina. Untuk
membuktikannya, Dini memanggil Rina ke hadapan
teman-teman kelasnya.
“Hai, Rin, aku ada uang nganggur nih. Kamu
pilih yang mana? Aku kasih buat kamu.” Dini
menyodorkan uang sejumlah Rp10.000 dan
Rp20.000 kepada Rina.
Rina pun mengambil Rp10.000 dari Dini.
Dini dan teman-temannya tertawa dan mengatakan
bahwa Rina bodoh. Peristiwa ini tidak hanya terjadi
satu atau dua kali. Beberapa teman Dini juga ikut-
ikutan melakukan hal itu.
[Date] 2
Rina tetap diam dipermalukan seperti itu.
Dan setiap kali dipaksa untuk memilih, ia selalu
bersikap tenang dan memilih uang dengan nominal
yang paling rendah. Ia juga ikut tertawa ketika
orang-orang menertawakannya.
Hingga suatu hari ketika Dini memamerkan
kebodohan Rina pada salah seorang kakak kelas
terpopuler bernama Rifki dihadapan teman-teman
kelasnya. Dini kembali menyodorkan uang, kali ini
bernominal Rp50.000 dan Rp100.000, kepada Rina
dan memintanya memilih.
Lagi-lagi Rina memilih uang dengan nominal
terendah. Semua orang tertawa, menertawakan
Rina yang hanya tertunduk, kecuali Rifki. Ia
tertegun mengamati siapa sebenarnya yang
sedang membodohi siapa.
“Lihat, Kak. Teman baikku yang satu ini unik
kan?” kata Dini kembali mulai mempermalukan
Rina.
“Ya, dia memang unik dan cerdas. Jika saja
ia memilih uang dengan nominal tertinggi dari awal,
maka kalian tidak akan mau bermain dengannya
bukan? Cobalah kalian hitung berapa ratus ribu
[Date] 3
yang sudah kalian keluarkan cuma-cuma,” kata
Rifki.
Dia pintar, memilih bersabar untuk
mengambil keuntungan lebih. Jadi, sebenarnya
siapa yang sedang membodohi siapa?” lanjut Rifki
tertawa.
Semua orang terdiam mendengar
penjelasan dari Kak Rifki. Seketika mereka merasa
telah melakukan hal bodoh yang sia-sia.
Sedangkan Rina tersenyum memandang Kak Rifki
yang berbalik menertawakan Dini dan teman-
temannya.
Pada akhirnya, bagi Rina teman yang baik
itu selalu ada memberikan tambahan penghasilan
tak terduga meski harus dibayar dengan,
kesabarannya. Tapi tidak apa-apa, setiap
perbuatan pasti ada bayarannya dan perbuatan
Dini dibayar dengan uang serta rasa malu.
[Date] 4
BAB 2
FANS CINTA
Hari pertama masuk sekolah SMA, aku
bertemu dengan kakak OSIS yang menurutku
sangat keren. Waktu itu adalah hari Senin, dan
sedang diadakan upacara pembukaan bagi peserta
didik baru di SMA itu, aku melihat dia
menggunakan almamater OSIS dan baris di
sebelah kiri lapangan.
Aku sangat berharap kalau nanti dia yang
akan menjadi koordinator kelasku. Akhirnya doaku
pun terkabul, yang menjadi koordinator kelasku
adalah Kak Raka yang keren itu dan Kak Tuning.
MOS hari pertama kelasku sangat sepi,
mungkin karena belum pada kenal dengan teman-
teman satu kelasnya. Hari itu juga aku disuruh
memperkenalkan diriku di depan kelas. Aku sangat
grogi di depan kelas karena aku tidak terbiasa
berdiri di depan kelas apalagi disampingku ada Kak
Raka, makin bertambah saja groginya. Perkenalan
selesai, waktu istirahat aku gunakan untuk
menyelidiki tentang Kak Raka.
[Date] 5
Aku mengikuti Kak Raka sampai depan
kelasnya. Ternyata dia anak XI.IA.2, betapa
kerennya dia, sudah ganteng ditambah pintar. Saat
itu aku jadi semangat belajar untuk mendapatkan
kelas IPA.
Hari kedua MOS diadakan tes penjurusan,
aku datang pagi-pagi sekali ke sekolah untuk
meneruskan belajarku yang semalam. Pukul 7.30
tes dimulai, aku berusaha konsentrasi mengerjakan
soal tes satu per satu.
Setelah dua jam, tes pun selesai, waktunya
istirahat. Waktu istirahat aku bertemu dengan Kak
Raka di kantin sekolah, aku menyapanya "hai Kak"
sambil tersenyum, dan dia pun membalas
sapaanku "hai juga, Dek" dengan senyumnya yang
sangat manis.
Hari ketiga MOS sekolahku mengadakan
seni gembira, kelas yang tampil diacak dan kelasku
mendapat giliran pertama. Betapa tegangnya aku
berdiri di atas panggung dengan teman-temanku
dan disaksikan kakak kelas dari kelas 11 sampai
kelas 12.
Kelasku bernyanyi dengan iringan gitar yang
dimainkan oleh Kak Raka. Penampilan hari itu
[Date] 6
selesai, dilanjutkan dengan kegiatan di dalam
kelas. Kami duduk lesehan di lantai sambil
bernyanyi bersama Kak Raka dan Kak Tuning
sampai jam pelajaran selesai.
Hari keempat waktunya demo ekskul. Aku
memperhatikan satu per satu ekskul yang tampil,
tapi aku tidak melihat Kak Raka ada di dalam
ekskul tersebut sampai ekskul yang terakhir tampil
adalah ekskul karate.
Ternyata Kak Raka ikut ekskul karate. Saat
Kak Raka ditunjuk oleh pelatihnya untuk
memecahkan besi, dia ke depan tepat di depan
besi yang akan dipatahkan. Teman-temannya
berteriak "kakak f ollback, kakak follback" yang
tujuannya meledek Kak Raka. Tapi, Kak Raka tidak
marah malah tersenyum.
Saat demo ekskul selesai, aku mendapat
edaran kertas untuk memilih ekskul yang
diinginkan. Tanpa berpikir lagi aku langsung
memilih ekskul karate. Tanpa aku sadar aku
berteriak, "Kak Raka keren!!!" dia melihatku dan
berkata "terima kasih, Dek". Aku langsung malu
dan pergi ke kelas dan tidak keluar lagi
[Date] 7
BAB 3
SEORANG TEMAN YANG
MENINGGAL
Sore Hari di Pantai Kuta
Namaku Malika Nattaya. Orang asli Bali.
Sekarang aku sedang di Pantai Kuta. Menikmati
angin sore. Sore ini sangat cerah. Aku menulis
sesuatu di pasir menggunakan kayu. ‘Malika dan
Erin’ itu yang kutulis.
Erin adalah sahabatku. Nama lengkapnya
adalah Erina Matthew. Sekarang dia sudah
menemui sang kuasa. Aku teringat kejadian itu.
Mataku mengalir.
“Malika!!!” Erin berteriak saat aku sedang
menangis di pantai ini. Aku tidak menghiraukannya.
“Hey! Kenapa kau menangis?” Tanyanya.
“Baju ibu hanyut di laut” kataku. Aku takut
dimarahi ibu.
[Date] 8
“Akan aku ambilkan!” Erin melepas bajunya.
Dengan leging dan kaus ia berenang ke laut,
padahal waktu itu sudah hampir malam. Aku terus
menunggu dengan cemas. Sampai seorang nelayan
datang menghampiriku.
“Adek ngapain malam-malam di sini?”
Tanyanya.
“Bapak akan melaut? Tolong carikan teman
saya, dia dari sore belum kembali” aku dengan
gelisah menjelaskan.
Bapak itu mengangguk. Aku disuruh
menunggu di rumahnya.
Esok pagi bapak itu kembali dengan Erin. Aku
sangat senang. Tapi raut wajah bapak itu tidak
senang.
“Maaf dek, teman adek sudah ditemukan
mengambang di air. Dan dia sudah pergi” bapak itu
berkata dengan wajah tertunduk.
Aku tak percaya akan hal ini. Sahabatku pergi
karena aku! Aku menyesali perbuatanku untuk tidak
melarangnya. Aku menangis sejadi-jadinya saat itu.
[Date] 9
Kini pantai ini adalah saksi bisu persahabatan
kami, dan untuk pengorbanan Erin. Semoga kau
tenang di sana Erin!
Selamat Jalan, Erin!
[Date] 10
BAB 4
PERSAHABATAN YANG HANCUR
KARENA CINTA
Salah satu hal yang bisa membuat seseorang
lupa akan segalanya yaitu Cinta. Cinta membuat kita
rela berkorban apa pun yang kita miliki. Untuk
wanita, menurutku lebih baik mencintai daripada
dicintai. Jangan berharap seseorang yang belum
tentu mencintai kita, tetapi terima orang yang
mencintai kita apa adanya.
Karena mencintai tanpa dicintai seperti
olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak
membuat kurus. Karena itu belajarlah mencintai diri
sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit
basa-basi dariku.
Aku Amel, siswa kelas XI. Dulu aku selalu
menolak dan mengabaikan orang-orang yang
menyatakan cintanya kepadaku. Namun sekarang
justru aku yang selalu diabadikan oleh orang yang
aku cintai.
Aku suka dengan teman sekelasku, namanya
Ferdin, dia merupakan sahabat dekatku sejak lama.
[Date] 11
Awal diriku suka dengannya berawal saat aku
kenalan dengannya dan berteman cukup akrab dan
lama-lama dekat, sehingga sekarang diriku jatuh
cinta.
Oh iya, aku punya teman bernama Afni, dia
temanku sejak SMP. Sementara Aku, Afni, dan
Ferdin sudah berteman dekat sejak masuk SMA.
Suatu waktu aku melihat Afni dan Ferdin
bercanda bersama dan mereka terlihat akrab seperti
orang pacaran. Jujur, aku pun cemburu melihatnya
tetapi aku masih menyembunyikan kecemburuan itu
di depan Afni.
Namun lama-lama rasa yang terpendam ini
ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk
cerita ke Afni tentang perasaanku ke Ferdin.
Af, aku mau ngomong sesuatu, nih, tapi
jangan ngomong ke siapa-siapa ya”
“Kamu mau ngomong apa mel?” tanya Afni.
“Jujur aku suka dengan Ferdin sejak lama,
dan aku cemburu saat kamu dekat sama Ferdin!”
Jawabku.
[Date] 12
“Kamu suka sama Ferdin? Serius mel?”
Tanya Afni.
“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Ferdin ya”
Ucapku.
“Iya, maaf sebelumnya kalau aku udah bikin
kamu cemburu” Jawab Afni.
“Oke” Jawabku.
MUNGKIN ANDA SUKA
Bekuan Darah, Kolestrol & Segala Penyebab
Tensi Hilang dengan Ini
Cardionormin
Saya Minum Ini, Makanya Saya Tak Takut
Hipertensi & Kolestrol CardionorminPenderita
Diabates Harus Mulai Konsumsi Ini Pagi-Siang-Sore
Diabmine.
Semakin lama aku semakin dekat dengan
Ferdin, tetapi aku perhatikan bahwa Ferdin tidak
akan pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu,
aku tetap berjuang sepenuh hati. Dan ternyata Afni
juga suka dengan Ferdin.
[Date] 13
Aku mengetahui kalau Afni suka dengan
Ferdin ketika aku membaca buku diary Afni. Di sana
tertulis curhatan Afni tentang perasaannya ke
Ferdin.
Aku pun merasa kecewa setelah membaca
buku diari tersebut, karena sahabat baikku ternyata
suka dengan cowok yang sama denganku. Namun
aku berpikir, rasa suka itu berhak untuk siapa pun.
Saat di taman sekolah, aku melihat Afni dan
Ferdin sedang mengobrol. Mereka terlihat lebih
serius daripada biasanya, aku pun penasaran dan
menguping percakapan mereka dibalik pohon.
“Afni, aku suka sama kamu, kamu mau
enggak jadi pacarku?” Tanya Ferdin.
Afni kaget sekaligus bingung mendengar
pertanyaan itu. Namun pada akhirnya Afni
menerima tawaran itu dan mulai menjadi pacar
Ferdin tanpa memikirkan perasaanku, sahabatnya
sendiri.
“Iya aku mau” Jawab Afni.
Aku yang mendengarkan jawaban Afni
langsung kaget dan keluar dari balik pohon, karena
[Date] 14
aku tak menyangka sahabatku akan tega melakukan
hal itu.
“Af, kamu pacaran sama Ferdin? Selamat ya
kamu udah bikin aku sakit hati”
Afni dan Ferdin kaget karena aku keluar dari
balik pohon secara tiba-tiba dan langsung berkata
seperti itu.
“Maafin aku mel, tapi aku jujur cinta banget
sama Ferdin” Jawab Afni.
“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Afni
dan Ferdin.
Aku pergi dengan perasaan campur aduk
tidak karuan dan masih berpikir mengapa
sahabatnya sendiri tega melakukan hal itu. Padahal
Afni tahu kalau diriku sudah lama mengejar Ferdin.
Maka persahabatanku dengan mereka
berdua hancur karena cinta. Di sini aku memberi
amanat bahwa utamakanlah sahabatmu daripada
pacarmu, karena orang yang selalu hadir di saat
kamu senang dan susah itu sahabat.
[Date] 15
BIODATA DIRI
Alya Dwi Septia seorang siswa
dari sekolah dasar
Jakarta,alya panggilan
akrab,siwa kejurusan tata
boga ini lahir di jakrta,13
september 2005.semasa kecil
orang tua alya mengajarkan
dia selalu mencicipi
masakanan ibunya,dari awal
sd saya sekolah di sdn halim
01,setelas lulus saya masuk
smp yamas,dan smknya masuk smk negeri 66.
[Date] 16
Teteplah berbuat baik meskipun tidak di perlakukan baik oleh orang. Jangan lah
kamu jahat kepada orang dan jngan juga terlalu baik nanti akan di manfaatin. Ikhlaskan
orang yg sudah tiada agar dia tenang di sana.
[Date] 17