2020
MODUL SISTEM STARTER
FADLI RAHMAN
KD : KD 3.3 Menerapkan cara perawatan sistem starter
KD 4.3 Merawat secara berkala
SMK Negeri 2 Sebulu
JL. P. Antasari, Desa Manunggal Daya, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur
MODUL SISTEM STARTER
LEMBAR PENGESAHAN
Modul Bahan Ajar ini dibuat Oleh
Nama : Fadli Rahman
NIP : 19870319 201903 1 004
Jabatan : Guru Teknik Kendaraan Ringan
Dan digunakan sebagai bahan ajar pada :
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikkan Kendaraan Ringan Otomotif
Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan
Kelas : XI
KD : KD 3.3 Menerapkan cara perawatan sistem starter
KD 4.3 Merawat secara berkala
Sebulu, 30 Juli 2020
Yang mengesahkan Penyusun
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Kusdirokit Fadli Rahman, S.Pd
NIP.19630530 199601 1 001 NIP.19870319 201903 1004
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 1
MODUL SISTEM STARTER
Judul Unit
Memperbaiki Sistem Starter
Kode Unit
TKR.SMKN2SEBULU 01
Deskripsi Unit
Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk menguji dan memperbaiki sistem
starter pada kendaraan ringan
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menguji sistem/komponen • Pengujian dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan
dan mengidentifikasi terhadap komponen atau sistem lainnya.
kerusakan
• Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik
dan dipahami.
• Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan
kesalahan/kerusakan dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang sesuai.
• Kesalahan diidentifikasi untuk menentukan tindakan
perbaikan yang diperlukan.
• Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan
SOP (Standard Operation Procedures), peraturan
K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.
2. Memperbaiki sistem starter • Sistem starter diperbaiki tanpa menyebabkan
berikut komponen - kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
komponennya
• Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik
dan dipahami.
• Perbaikan yang diperlukan, penggantian komponen,
dan penyetelan dilakukan dengan menggunakan
peralatan, teknik, dan bahan yang sesuai.
• Seluruh kegiatan perbaikan dilakukan berdasarkan
SOP (Standard Operation Procedures), peraturan
K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 2
MODUL SISTEM STARTER
SISTEM STARTER
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 3
MODUL SISTEM STARTER
STARTER KONVENSIONAL
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 4
MODUL SISTEM STARTER
STARTER REDUKSI
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 5
MODUL SISTEM STARTER
PRINSIP KERJA MOTOR STARTER
Motor starter bekerja dengan cara mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga
putar). Proses ini memanfaatkan hukum kaidah tangan kiri Fleming (fleming left hand).
Kaidah tangan kiri Fleming menjelaskan bahwa "Apabila terdapat arus listrik mengalir pada
sebuah konduktor sementara konduktor tersebut berada di dalam medan magnet, maka
konduktor tersebut akan bergerak dan terdorong sesuai garis gaya magnet yang ditunjukkan
dengan kaidah tangan kiri fleming".
Hubungan antara arah arus listrik yang mengalir dengan arah garis gaya magnet dan arah gaya
dorongan yang terjadi pada konduktor, ditunjukan dalam tiga jari tangan kiri.
Ibu jari (jempol) menunjukkan kemana arah konduktor bergerak, jari telunjuk menunjukkan arah
medan magnet dari kutub utara (N,North) ke kutub selatan (S, South), sedangkan jari tengah
menunjukkan arah arus listrik yang mengalir di dalam konduktor.
Pada motor starter, kaidah tangan kiri Fleming ini kemudian di kembangkan sedemikian rupa
sehingga gerakan konduktor bisa menjadi gerakan berputar. Perhatikan pada skema
sederhana tentang prinsip kerja motor starter pada gambar dibawah ini
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 6
MODUL SISTEM STARTER
Lihat gambar diatas tepat pada bagian armature. Pada bagian armature, kawat konduktor yang
berada di dalam medan magnet dibuat seperti huruf U. Hal ini akan membuat arah arus listrik
yang masuk memiliki arah yang terbalik dengan arah arus listrik yang keluar.
Berubahnya arah arus yang masuk dan keluar juga akan mempengaruhi gaya dorong yang
dihasilkan masing-masing konduktor. Akibatnya, konduktor ini akan berputar saat arus listrik
mengalir. Perhatikan arah gaya dorong konduktor pada gambar dibawah berikut
Karena konduktor tersebut diletakan pada sebuah poros/shaft, menyebabkan gaya putar yang
dihasilkan akan selalu muncul secara berkesinambungan. Agar aliran listrik tetap mengalir ke
dalam konduktor yang berputar tersebut maka digunakanlah komutator dan sikat (brush) dibagian
ujung masing-masing kawat konduktor.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 7
MODUL SISTEM STARTER
KOMPONEN KERJA MOTOR STARTER
1. Field Coil
Motor starter memang tidak menggunakan magnet yang permanen, oleh karena itu untuk daya
elektromagnetiknya menggunakan komponen bernama field coil. Terbuat dari tembaga, field
coil mampu menghantarkan arus listrik yang kemudian dihubungkan ke armature dengan
rangkaian seri.
2. Yoke And Pole
Yoke berfungsi mengikat pole core dan terbuat dari material logam dengan bentuk silinder.
Sedangkan pole berfungsi menopang komponen field core dan juga memperkuat gaya
magnetnya. Umumnya sistem starter memiliki 4 pole yang diikat dengan Yoke menggunakan
baut.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 8
MODUL SISTEM STARTER
3. Commutator
Komponen motor starter berikutnya terletak pada depan armature dengan bentuk plat
tembaga. Kegunaan commutator untuk menghubungkan arus listrik dan brush ke aarah
kumparan armature. karena terhubung dengan arus negatif dan positif maka comutator mampu
mencegah terjadinya hubungan pendek arus listrik
4. Armature coil
Armature coil berbentuk kumparan yang berada pada sekitar poros motorik. Fungsi komponen
ini sebagai pembangkit medan magnet yang kemudian mengalir ke field coil. Dengan material
tembaga, komponen ini memiliki banyak lilitan dengan diameter besar
5. Armature Brake
Fungsi dari komponen motor starter yang satu ini adalah sebagai pengereman apabila pinion
gear terlepas dari fly wheel. Tentunya komponen ini sangat berguna untuk memperpanjang
usia pinion gear. 9
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu
MODUL SISTEM STARTER
6. Drive lever
Memiliki bentuk yang seperti garpu, Drive Letter berguna menggerakkan komponen pinion
gear. Bekerja menggunakan prinsip tuas, komponen ini akan melakukan ungkitan ke pinion
gear saat ujung lain nya sudah terdorong ke arah yang berlawanan.
7. Drive Pinion Gear
Bentuknya menyerupai roda gigi dan terletak pada ujung pinion shaft. Fungsinya adalah
menghubungkan gaya putaran motor listrik ke engkol poros mesin via fly wheel. Memang
diamaternya lebih kecil dibandingkan fly wheel namun mampu memutar engkol mesin berkat
perbandingan gigi.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 10
MODUL SISTEM STARTER
8. Drive Pinion Clutch
Komponen ini berguna ketika menghubungkan dan memutuskan putaran ke bagian fly wheel.
Peran dari pinion clutch sangat penting karena setelah kendaraan distarter arus perlu diputus
karena mesin sudah hidup.
9. Solenoid Starter
Solenoid starter berfungsi sebagai penggerak drive pinnion serta memberikan tegangan pada
bagian motor utama. Namanya solenoid karena berbentuk kumparan, komponen ini dibagi
kedalam 2 jenis kumparan meliputi
▪ Pull in coil : Berguna mendorong komponen plunger agar menggerakkan pinion
▪ Hold in coil : Berguna menahan pergerakan dari pull in coil serta untuk
menghubungkan aliran arus baterai ke bagian motor utama
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 11
MODUL SISTEM STARTER
10. Solenoid Cap
Dapat dikatakan sebagai tutup solenoid dimana merupakan rangkaian penutup. Fungsinya
adalah penghubung arus antara sistem dan aktuator starter. Solenoid cap memiliki 3 jenis
terminal didalamnya meliputi pada
▪ Terminal C : Adalah terminal untuk menyalurkan aliran arus utama dari komponen
solenoid ke bagian motor starter supaya berputar. Secara langsung juga sebagai
penghubung arus antara terminal 50 dan 30
▪ Terminal 30 : Adalah terminal yang mendapatkan secara langsung aliran arus listrik
dari bagian baterai
▪ Terminal 50 : Adalah terminal yang langsung terhubung dengan bagian starter kunci
kontak. Dari sinilah arus awal masuk dimana ketika aktif maka komponen solenoid
akan bekerja.
11. Plunger
Plunger secara langsung terletak di ujung bagian pull in coil. Kegunaanya untuk
menghubungkan gerak pull in coil ke bagian drive lever. Plunger hanya berfungsi untuk batang
penghubung, namun dibuat dari bahan kuat agar dapat bertahan dari daya tarikan pull in coil
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 12
MODUL SISTEM STARTER
12. Brush
Berbentuk rangkaian sikat yang berfungsi mengubungkan arus dari bagian static conductor ke
bagian dynamic conductor. Brush secara langsung mengirimkan aliran arus listrik yang berasal
dari terminal 50 ke bagian armature coil dimana berputar via commutator.
13. Magnetic Switch
Sering disebut sebagai saklar magnet dimana terhubung secara langsung ke plunger.
Fungsinya adalah untuk mematikan dan menghidupkan arus secara magnetik.
14. Motor Housing
Komponen motor starter yang terakhir adalah housing atau bisa juga disebut sebagai wadah.
Tentunya housing digunakan untuk meletakkan berbagai komponen sistem starter. Material
nya terbuat dari bahan logam dengan bentuk tabung.
Dari berbagai komponen diatas memang kinerjanya adalah satu kesatuan. Ketika motor atau
mobil di starter maka semua komponen diatas akan bekerja untuk menghasilkan daya ke poros
dari engkol mesin sehingga dapat berputar.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 13
MODUL SISTEM STARTER
RANGKAIAN KELISTRIKKAN SISTEM STARTER
SIRKUIT SISTEM STARTER JENIS BIASA (KONVENSIONAL)
SIRKUIT SISTEM STARTER JENIS REDUKSI 14
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu
MODUL SISTEM STARTER
CARA KERJA SISTEM STARTER
Ketika pengemudi memutar kunci kontak ke posisi starter (starter On) maka arus positif baterai
akan mengalir ke kumparan pull in coil dan hold in coil di magnetic switch starter (solenoid)
kemudian menuju ke massa.
Arus listrik yang mengalir ke kumparan pull in coil dan hold in coil akan membentuk medan
magnet dengan arah medan yang sama sehingga akan menarik plunger sehingga contact plate
akan menutup main switch (menghubungkan terminal C dengan terminal 30), pada saat yang
sama, ketika plunger tertarik maka plunger juga akan menarik drive lever sehingga drive lever
akan mendorong starter clutch kemudian starter clutch akan mendorong pinion gear hingga
berkaitan dengan ring gear (fly wheel).
Untuk lebih jelasnya, aliran arus ketika kunci kontak diputar pada posisi starter adalah sebagai
berikut:
Baterai positif > terminal 50 > hold in coil > massa.
Baterai positif > terminal 50 > pull in coil > field coil > armature > massa.
Pada saat ini arus yang mengalir ke magnetic switch relatif kecil, sehingga aliran listrik yang
menuju ke armature pun juga masih kecil karena contact plate balum menutup main switch
(terminal C dan terminal 30 belum terhubung). Aliran arus yang kecil ke armature akan
membuat armature berputar lambat sehingga saat perkaitan antara pinion gear dengan ring
gear dapat terjadi dengan lembut. 15
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu
MODUL SISTEM STARTER
Ketika pinion gear sudah berkaitan secara penuh dengan ring gear (fly wheel) maka contact
plate akan menutup main switch sehingga terminal C dan terminal 30 terhubung. Untuk lebih
jelasnya, aliran arus ketika pinion gear sudah berkaitan penuh dan contact plate sudah
terhubung dengan mainswitch adalah sebagai berikut :
Baterai positif > terminal 50 > hold in coil > massa.
Baterai positif > main switch (terminal 30) > contact plate > terminal C > field coil >
armature > massa.
Pada saat ini pull in coil sudah tidak bekerja karena tidak ada aliran arus yang menuju ke pull
in coil, namun hold in coil masih bekerja untuk menahan agar pinion gear tetap berhubungan
dan contact plate tetap terhubung dengan main switch. Disaat yang sama, arus dari baterai
positif langsung mengalir ke armature, sehingga arus listrik yang mengalir ke armature besar
dan akibatnya armature akan berputar dengan cepat.
Putaran dari armature akan diteruskan ke pinion gear lalu ke ring gear (fly wheel). Ketika
kendaraan sudah hidup maka putaran dari ring gear akan lebih cepat dibandingkan dengan
putaran pinion gear sehingga ring gear akan memutarkan armature melalui pinion gear. Untuk
menghindari kerusakan pada saat tersebut maka pada motor starter dilengkapi dengan kopling
starter untuk membebaskan armature dari putaran ring gear.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 16
MODUL SISTEM STARTER
Saat switch starter Off (kunci kontak pada posisi IG) maka pada saat ini terminal 50 tidak akan
mendapatkan arus dari positif baterai maka aliran arus pada motor starter adalah sebagai
berikut:
Baterai positif > terminal 30 > contact plate > terminal C > pull in coil > hold in coil > massa.
Baterai positif > terminal 30 > contact plate > terminal C > field coil > armature > massa.
Pada saat ini yaitu saat switch starter Off maka field coil dan hold in coil tidak akan
mendapatkan arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C. Arah medan magnet pada saat
ini yang ditimbulkan oleh pull in coil dan hold in coil akan berlawanan arah sehingga terjadi
proses demagnetisasi atau proses saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk pada
kedua kumparan hold in coil dan pull in coil. Akibat medan magnet menghilang, maka plunger
akan kembali ke posisi semula karena adanya return spring. Akibatnya, plunger akan menarik
kembali pinion gear kembali ke posisi semula (tidak lagi berhubungan dengan ring gear) dan
pada saar yang sama, posisi contact plate akan kembali posisi semula sehingga tidak lagi
terhubung dengan main switch (terminal 30 tidak akan terhubung dengan terminal C). Akibat
aliran arus yang menuju terminal C terputus maka motor starter akan berhenti berputar.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 17
MODUL SISTEM STARTER
PENGETESAN KOMPONEN STARTER
Setelah alat-alat siap, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menguji / mengetes
kondisi awal saat motor starter bekerja. Ya, sebelum dilakukan pembongkaran pada motor starter,
sebaiknya lakukan pengetesan awal pada motor starter. Adapun pengetesannya adalah;
1. PULL IN COIL TEST
Buka mur pengunci dan lepaskan kabel yang menempel pada Terminal C. Lalu bagian
negatif baterai dihubungkan dengan body motor starter dan terminal C. Untuk positif baterai
dihubungkan ke Terminal 50. Perhatikan rangkaian kabelnya seperti pada gambar dibawah
berikut
Pull in Coil Test ini berfungsi untuk mengetahui apakah kumparan untuk Pull in Coil di dalam
magnetic switch ini masih bisa menarik plunger ke dalam magnetic switch atau tidak. Ketika
plunger tertarik kedalam, maka Pinion Gear akan bergerak kearah luar mendekati ring gear.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Jika pinion gear bergerak ke arah luar maka kondisi kumparan pull in coil (kumparan penarik)
masih dalam keadaan baik.
Catatan :
• Setiap pengetesan dibawah ini lebih baik dilakukan kurang dari sepuluh (10) detik untuk
menghindari kerusakan komponen elektrik pada motor starter.
• Ketika kita melakukan Pull In Coil Test, kita juga bisa sekaligus melakukan pemeriksaan
Pinion Gap stater motor. Pinion gap ini berfungsi untuk mencegah kerusakan Pinion
Gear saat terjadi kontak dengan ring gear. Ukuran pinion gap stater motor ini berbeda-
beda tergantung tipe motor starter dan jenis mobilnya.
• Standar ukuran pinion gap starter motor ini berkisar diantara 0,05 mm hingga 0,2 mm.
Kurang dari 0,05mm pinion gear bisa macet, jika lebih dari 0,2 mm maka pinion gear
bisa cepat aus dan rusak.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 18
MODUL SISTEM STARTER
• Untuk mengukurnya, cukup gunakan thickness gauge/ filler gauge yang dipasangkan
pada celah pinion gap tersebut. Berikut gambar posisi pinion gap starter motor
2. HOLD IN COIL TEST
Pengetesan Hold in Coil Test ini merupakan langkah lanjutan setelah pengetesan
Pull In Coil. Jadi, setelah pinion gear bergerak kearah luar / maju segera lepaskan kabel
dari negatif baterai yang menuju ke terminal C. Saat kabel dilepas maka pinion harus
tetap keluar.
Perhatikan pada gambar rangkaian pengetesan Hold In Coil dibawah berikut
Hold In Coil Test ini berguna untuk memeriksa kondisi kumparan Hold in coil.
Jika pinion gear tetap berada diluar dan tidak kembali masuk, maka Hold In coil dalam
keadaan baik.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Saat Hold In Coil aktif dan bekerja, maka pinion gear harus tetap pada posisi
keluar.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 19
MODUL SISTEM STARTER
3. Plunger Return Test
Plunger Return Test adalah test yang dilakukan untuk memeriksa apakah
plunger di dalam magnetic switch bisa bergerak bebas dan bisa kembali ke posisinya
yang semula akibat dorongan dari pegas di dalam magnetic switch.
Pemeriksaannya masih melanjutkan dari langkah sebelumnya. Setelah Anda
melepas kabel aki dari Terminal C untuk Hold In coil Test, langkah selanjutnya adalah
melepaskan kabel aki yang menempel pada Ground / massa motor starter. Perhatikan
pada gambar dibawah.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Sesaat setelah kabel aki dilepas dari body motor starter, maka pinion gear harus
langsung bergerak masuk kedalam starter motor menuju ke posisi awal.
4. Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
Langkah pertama untuk pengetesan motor starter tanpa beban yaitu, hubungkan
kabel negatif baterai ke bodi motor starter. Berikutnya, hubungkan kabel positif baterai
ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke terminal 30. Kemudian hubungkan
juga kabel dari terminal 30 ke terminal 50. Perhatikan pada gambar rangkaian dibawah
untuk pengetesan motor starter tanpa beban.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 20
MODUL SISTEM STARTER
Saat di test sesuai rangkaian gambar diatas, maka pinion gear akan bergerak maju dan motor
starter segera berputar kencang.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat buku
petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 21
MODUL SISTEM STARTER
PEMERIKSAAN KOMPONEN STARTER
Setelah pembongkaran motor starter dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pemeriksaan pada masing-masing komponen. Berikut Pemeriksaan motor starter yang dilakukan
1. PEMERIKSAAN PADA KOMPONEN ARMATURE
Komponen pemeriksaan motor starter yang pertama adalah pemeriksaan Armature,
adapun pemeriksaan Armature ini meliputi :
Pemeriksaan hubungan antara tiap-tiap segmen pada komutator
Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan tiap-tiap segmen pada komutator yang ada di
ujung Armature. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Hasil pengukuran bagus jika tiap-tiap segmen yang diukur ada hubungan
Pemeriksaan hubungan antara segmen komutator dengan Ground (bodi Armature)
Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara segmen dengan gound bodi armature.
Perhatikan gambar dibawah
Hasil pengukuran bagus jika diantara segmen dan bodi ground tidak ada hubungan
Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen pada komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur kedalam alur (undercut) setiap segmen pada
komutator. Perhatikan gambar dibawah. Hasil pengukuran bagus jika kedalam alur memiliki
tinggi lebih dari 0,2mm (normal 0,6mm)
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 22
MODUL SISTEM STARTER
Pemeriksaan Run Out Komutator
Gunakan dial gauge dan v-block untuk mengukur Run Out yang ada pada komutator. perhatikan
pada gambar dibawah
Jika pengukuran Run Out pada komutator kurang dari 0,1 mm maka kondisi komutator
dianggap baik.
Pemeriksaan Diameter Komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur Outer Diameter dari komutator secara keseluruhan.
Perhatikan pada gambar pemeriksaan diameter komutator dibawah ini
*nilai pengukuran tergantung dari model motor starter yang digunakan. Kondisi dianggap baik
jika diameter komutator tidak berkurang lebih dari 1mm.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 23
MODUL SISTEM STARTER
2. PEMERIKSAAN YOKE, POLE CORE DAN FIELD COIL
Komponen pemeriksaan berikutnya adalah Yoke, Pole Core dan Field Coil. Khusus untuk Yoke
dan Pole Core pemeriksaa dilakukan dengan melihat fisik dari komponen tersebut secara
langsung jika tidak ada bentuk cacat seperti pecah, retak ataupun terbakar berati kondisi baik.
Sedangkan untuk Field Coil (kumparan medan), maka kita perlu melakukan pengukuran
terhadap kondisi hubungan antar kabelnya. Berikut pengukuran untuk Field Coil
Pemeriksaan hubungan antar Brush
Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil, perhatikan pada
gambar dibawah
Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan ada hubungan
Pemeriksaan Hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke
Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground
Yoke, perhatikan pada gambar dibawah
Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan tidak ada hubungan antara brush dengan Yoke
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 24
MODUL SISTEM STARTER
3. PEMERIKSAAN BRUSH DAN BRUSH HOLDER
Komponen pemeriksaan motor starter berikutnya adalah Brush dan Brush Holder. Berikut
pemeriksaan untuk brush dan brush holder
Pemeriksaan Hubungan Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-)
Gunakan Ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara Brush Holder (+) dengan Brush Holder
(-), perhatikan gambar
Kondisi baik jika diantara kedua brush holder tidak ada hubungan (no connectivity)
Pemeriksaan Panjang Brush
Gunakan jangka sorong untuk melakukan pemeriksaan panjang brush, ukurlah pada bagian
brush holder dan pada bagian field coil. Perhatikan pada gambar pengukuran brush dibawah
ini
Panjang normal yang umum sekitar 14mm dan minimal 8mm.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 25
MODUL SISTEM STARTER
4. PEMERIKSAAN OVERRUNING CLUTCH
Komponen berikutnya yang masuk kedalam pemeriksaan motor starter adalah pemeriksaan
kondisi Overrunning clutch. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Overrunning clutch dalam kondisi baik jika pinion gear diputar searah jarum jam dia dapat
berputar, sedangkan jika diputar kebalikannya, gear pinion akan terkunci.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 26
MODUL SISTEM STARTER
OVERHOUL MOTOR STARTER TIPE KONVENSIONAL
TUJUAN :
Pada akhir pelajaran (pelatihan) siswa dapat :
1. Menjelaskan cara melepas (membongkar) motor starter dengan benar
2. Menyebutkan nama-nama komponen system starter dengan benar
3. Melakukan pemeriksaan dan perbaikan motor starter sesuai dengan SOP.
ALAT : BAHAN : WAKTU :
Obeng Motor starter Instruksi : 30 Menit
Pelatihan : 7,5 Jam
Vernier Caliper kertas gosok (amplas)
Dial Test Indicator (DTI)
Mistar baja, Scale Spring (timbangan pegas)
Multi meter
KESELAMATAN KERJA :
Setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3 – 5 detik agar untuk melindungi agar coil tidak terbakar
LANGKAH KERJA :
1. MELEPAS (MEMBONGKAR)
Lakukan pembongkaran komponen berikut menurut urutan seperti tampak pada gambar
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 27
MODUL SISTEM STARTER
Langkah - langkah pembongkaran motor stater dan pemeriksaan komponen - komponennya.
1. Melepas Kabel Utama / Terminal C
Dengan menggunakan kunci 12, bukalah dengan hati - hati mur pengikat terminak C yang
terhubung ke field Coil.
2. Melepas Baut Magnetic Switch
Dengan menggunakan kunci 10, bukalah kedua mur pengunci magnetic switch.
3. Melepas Magnetic Switch dari Drive Housing
Setelah kedua mur terlepas, tarik dan keluarkan magnetic switch dari drive housing secara
perlahan - lahan, karena bagian ujungnya masih berkait dengn drive lever.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 28
MODUL SISTEM STARTER
4. Melepas Prame Dari Cover Belakang
Menggunakan kunci 10, bukalah kedua baut cover belakang.
5. Melepas Sring dan Brush dari Brush Holder
Dengan sangat hati-hati, bukalah pelan-pelan spring yang menahan brush. Saran, gunakanlah
penutup kain pada saat melepas spring agar spring tidak lepas ke sembarang arah.
6. Melepas Insulator dari Brush Holder
Lepaslah insulator brush dari frame.
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 29
MODUL SISTEM STARTER
7. Melepas Yoke dari Armatur
8. Melepas Drive Lever dan Armatur dari Drive Housing
9. Melepas Plat Washer dari Shaft
10. Melepas Stop Collar dari Shaft
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 30
MODUL SISTEM STARTER
11. Melepas Snap Ring dari Shatf
12. Melepas Stater Clutch dari Shaft
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 31
MODUL SISTEM STARTER
Tes Pilihan Ganda
1. Berikut yang bukan termasuk pemeriksaan motor starter pada bagian memeriksa sikat-
sikat adalah memeriksa ....
a. sikat-sikat terhadap keausan atau kerusakan
b. kontinuitas antarlempengan komutator
c. pegas-pegas sikat terhadap keletihan atau keausan
d. hubungan singkat terminal kabel dengan pemegang sikat (bodi)
e. kontinuitas terminal kabel dengan sikat
2. Sifat muatan arus searah pada baterai kendaraan adalah ....
a. akan habis jika dipakai terus secara berkesinambungan
b. sistem yang dapat mengisi ulang muatan
c. akan terisi terus-menerus tanpa henti
d. mampu mengisi ulang arus pada baterai secara otomatis
e. akan berhenti setiap satu jam dan memiliki jeda waktu satu menit
3. Salah satu komponen pada alternator yang mengalirkan arus ke rotor coil untuk
membentuk garis gaya magnet adalah ....
a. rotor
b. stator
c. diode
d. rear frame
e. brush
4. Berikut yang bukan termasuk kelebihan dari regulator tipe IC adalah ....
a. ukuran regulator dibuat kecil
b. stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik
c. tahan terhadap guncangan (getaran) dan relatif awet
d. tahanan pada kumparan rotor lebih kecil
e. memerlukan beberapa penyetelan
5. Besarnya self discharger biasanya berkisar 0,3–1,5% per hari dan berada pada
temperatur ....
a. 0–10 °C
b. 10–20 °C
c. 20–30 °C
d. 30–40 °C
e. 40–50 °C
6. Pada mobil yang menggunakan mesin berbahan bakar bensin, sistem pengisian memiliki
peranan yang lebih besar untuk menjamin kelangsungan hidup mesin, yaitu menyuplai
kebutuhan listrik pada sistem ....
a. pengapian
b. starter
c. pengisian
d. penerangan
e. audio
7. Perhatikan data berikut!
(1) Kumparan medan (field coil)
(2) Sikat arang (brush)
(3) Kumparan jangkar (armature)
(4) Starting switch
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 32
MODUL SISTEM STARTER
Berdasarkan data tersebut, komponen yang termasuk dalam motor starter adalah nomor
....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3), dan (4)
8. Motor starter pada mesin tersebut terletak di bagian belakang mesin karena saat bekerja
motor starter harus berkaitan dengan ....
a. poros engkol
b. kunci kontak
c. terminal 50
d. terminal 30
e. flywheel
9. Perhatikan data berikut!
(1) Buang
(2) Isap
(3) Usaha
(4) Kompresi
Berdasarkan data di atas, urutan gerakan putar yang menyebabkan piston bergerak untuk
melakukan proses yaitu ....
a. (1) – (2) – (3) – (4)
b. (2) – (4) – (3) – (1)
c. (2) – (3) – (1) – (4)
d. (4) – (3) – (2) – (1)
e. (4) – (1) – (2) – (3)
10. Jenis starter yang digerakkan dengan tenaga manusia adalah starter ....
a. mekanik
b. elektrik
c. pneumatik
d. kinetik
e. dinamik
B. Uraian
1. Sebutkan kegiatan-kegiatan dalam pemeriksaan motor!
2. Jelaskan kinerja sistem starter ketika gigi pinion berhubungan dengan ring gear!
3. Jelaskan prinsip kerja magnetic switch!
4. Jelaskan tentang cara kerja sistem starter pada kunci kontak kembali ke posisi ON (IG)!
5. Tuliskan yang Anda ketahui tentang cara kerja sistem pengisian kunci kontak ON mesin
mati!
6. Apakah kelebihan dari starter tipe konvensional?
7. Jelaskan secara singkat mengenai starter jenis planetary!
8. Apakah fungsi brush dan brush holder dalam sistem starter mobil?
9. Sebutkan penyebab putaran motor starter rusak!
10. Jelaskan cara pemeriksaan hubungan putus (terbuka) pada kumparan armature!
C. Tugas Portofolio
Kerjakan proyek berikut dengan baik dan benar!
Lakukan pengamatan dan trouble shooting sistem pengisian pada bengkel TKR di
sekolah Anda! Hasil pengamatan dan trouble shooting sistem pengisian dimasukkan ke
dalam tabel berikut. Presentasikan hasilnya di depan kelas dalam bentuk PowerPoint!
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 33
MODUL SISTEM STARTER
. Tes Pilihan Ganda
1. Berikut jumlah putaran starter pada motor bensin adalah … rpm.
a. 30–40
b. 40–50
c. 40–60
d. 60–80
e. 80–100
2 Bagian dari sistem starter yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan
komponen-komponen starter dengan komponen kelistrikan lainnya adalah ….
a. ignition switch
b. fuse
c. baterai relai switch
d. safety relay
e. motor starter
3. Perhatikan data berikut!
(1) Kumparan medan (field coil)
(2) Sikat arang (brush)
(3) Kumparan jangkar (armature)
(4) Starting switch
Berdasarkan data tersebut, komponen yang termasuk dalam motor starter adalah ….
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3), dan (4).
4. Komponen yang bertugas sebagai switch utama untuk mengatur arus yang masuk ke
kumparan medan dan mengontrol gigi pinion dengan menarik serta mendorongnya adalah
….
a. magnetic switch
b. brush
c. field coil
d. armature shaft
e. overrunning
5. Prinsip kerja sistem starter elektrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi ....
a. panas
b. gerak
c. kinetik
d. potensial
e. kimia
6. Motor starter pada mesin tersebut terletak di bagian belakang mesin karena saat bekerja
motor starter harus berkaitan dengan ....
a. poros engkol
b. kunci kontak
c. terminal 50
d. terminal 30
e. flywheel
7. Perhatikan data berikut! 34
(1) Buang
(2) Isap
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu
MODUL SISTEM STARTER
(3) Usaha
(4) Kompresi
Berdasarkan data di atas, urutan gerakan putar yang menyebabkan piston bergerak untuk
melakukan proses adalah ....
a. (1), (2), (3), dan(4)
b. (2), (4), (3), dan (1)
c. (2), (3), (1), dan (4)
d. (4), (3), (2), dan (1)
e. (4), (1), (2), dan (3)
8. Komponen yang berperan untuk penghubung komponen-komponen sistem kelistrikan
pada mobil adalah ....
a. fuse
b. motor starter
c. starting switch
d. kabel
e. balast resistor
9. Jenis starter yang digerakkan dengan tenaga manusia adalah starter ....
a. mekanik
b. elektrik
c. pneumatik
d. kinetik
e. dinamik
10. Kunci kontak (ignition switch) yang diputar pada posisi start menyebabkan terjadinya
aliran arus ke kumparan penarik (pull in coil) dan ke kumparan penahan (hold in coil)
secara ....
a. saling mendahului
b. bersamaan
c. berseberangan
d. berlainan
e. berbanding terbalik
Uraian
1. Jelaskan fungsi kunci kontak dalam sistem!
2. Apa komponen yang berfungsi untuk memberi daya listrik di kendaraan?
3. Sebutkan penyebab motor starter berputar, tetapi sangat lemah!
4. Jelaskan penyebab motor starter tidak mau berputar, tetapi lampu dim masih bisa
menyala!
5. Jelaskan penyebab magnetic switch di sistem starter tidak bekerja dengan baik!
6. Jelaskan cara memeriksa aki pada kendaraan ringan!
7. Bagaimana cara memeriksa relay starter di kendaraan ringan?
8. Sebutkan langkah-langkah dalam memeriksa sikat (brush) sistem starter kendaraan
ringan!
9. Sebutkan langkah-langkah dalam pemeriksaan mekanisme kopling satu arah!
10. Bagaimana cara memperbaiki bunyi krak saat mobil distarter?
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 35
MODUL SISTEM STARTER
Fadli Rahman - SMK Negeri 2 Sebulu 36