KATA PENGANTAR Bismilahirohmanirrohim. Puji syukur kami panjatkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga tersusunlah sebuah cerita anak yang berjudul “Si Woli”. Buku cerita kecil ini disusun sebagai salah satu usaha untuk memperluas dunia anak melalui cerita. Penulis berharap, dengan disusunnya buku kedua ini, menjadi awal tersusunnya buku-buku yang lain, yang tentunya lebih baik dari sebelumnya. Segala kritik dan saran akan diterima oleh penulis dengan tangan terbuka. Semoga buku kecil ini bermanfaat bagi kita semua khususnya siswasiswi SDN Gunungsari 01 tercinta. Salam literasi! Penulis
LEMBAR PENGESAHAN Buku cerita yang berjudul “Si Woli” telah disahkan dan disetujui pada hari : Selasa tanggal : 31 Maret 2020 Disetujui oleh: Kepala SDN Gunungsari 01 LILIS ISWANTI, S.Pd NIP 19661127 199201 2 001
Hai, teman-teman... ! Kenalkan namaku Woli. Aku seekor serigala. Eh... jangan takut dulu dong! Aku bukan serigala jahat seperti yang sering kalian baca di dongeng-dongeng sebelum tidur. Aku serigala yang baik. Aku mempunyai banyak teman.
Aku tak seperti temanku yang bernama Midas. Kalian pasti tahu siapa dia, kan? Ia serigala yang suka mengejar-ngejar babi-babi kecil.
Teman-teman, aku mau cerita nih. Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di hutan, aku melihat banyak bunga yang indah.
Salah satu bunga favoritku adalah bunga dandelion. Bunga yang mempunyai sayap dan bisa terbang bila kutiup, “Huuffff... !” Bunga itu akan terbawa angin dan menari-nari di udara.
Setelah puas meniupniup bunga dandelion, aku melanjutkan perjalananku dan bertemu sahabatku si Leci Kelinci. “Halo, selamat pagi, Woli. Lama tak jumpa!” teriak Leci Kelinci girang.
“Hei, Leci... senang berjumpa denganmu!” jawabku gembira. Aku menggendong Leci kecil di tanganku. Dan kami mengobrol sebentar sebelum akhirnya aku melanjutkan perjalanan.
Tiba-tiba, aku mendengar suara lirih, “Mbeeekkk... !” Suara siapa itu ya? Aku segera mencari di kerimbunan semaksemak di pinggir jalan. Ternyata, seekor anak kambing tengah terjebak di antara ilalang. Sendirian.
Lho... di mana induknya ya? Aku menoleh ke kiri dan ke kanan mencari-cari. Sepi tak ada siapa pun. Aku angkat kambing mungil itu sambil bertanya, “Hei, siapa namamu?” “Mbeeeek... !” jawab kambing kecil. Aku tertawa dalam hati, lucu sekali kambing ini.
Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan. Berasal dari bukit kecil di dekat kami berada. “Mbeeeek... mbeeeek... !” “Nah, itu pasti keluargamu, ya. Ayo aku antar.”
yang sejak tadi dicari-carinya. Ia mengucapkan terima kasih kepadaku dan segera berlalu dari tempat itu bersama anak-anaknya. “Mbbeeekkk... !” ucap kambing kecil. Induk kambing sangat senang menemukan anaknya
Aku kembali melanjutkan perjalanan. Kulihat burung-burung terbang sambil berkicau di antara daun-daun pepohonan. Cuaca benar-benar cerah pagi ini.
Aku jadi ingin segera sampai di rumah. Ingin segera merawat tanaman kesayanganku di kebun. Kupu-kupu menemani langkahku saat aku berlari-lari kecil menuju rumah.
Sesampai di rumah, aku segera menuju kebunku.
Aku menanam bermacam-macam sayur, buah-buahan, dan juga bunga.
Ketika berkebun, aku melihat seorang gadis kecil sedang lewat di depan gubukku. Gadis itu tinggal bersama neneknya di tepi hutan.
Gadis itu bernama Redina. Awal bertemu dengannya, ia menangis ketakutan ketika melihatku. Namun, setelah beberapa kali bertemu, ia sudah tidak takut lagi. Apalagi aku selalu memberinya bunga yang tumbuh di kebunku. Ternyata, Redina suka bunga.
Jika melihat Redina, apakah kalian ingat dongeng yang berjudul “Gadis Kecil Berkerudung Merah” atau “Little Red Riding Hood”?
Jika belum pernah membaca dongeng itu, maka sempatkanlah untuk membacanya. Atau mungkin lain kali aku akan menceritakannya pada kalian. Kalian tunggu saja, ya!!
Nah temanteman, setelah membaca kisahku, bagaimana menurut kalian? Apakah aku serigala jahat? BERSAMBUNG
Amanat Cerita Don't judge the book by the cover. Jangan menilai seseorang dari penampilannya.
Sumber gambar : https://storybird.com