The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by bagasprayog1222, 2021-09-20 11:49:45

laporan praktikum

apasaja

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
PENERAPAN LANGKAH DALAM MENGAMATI SEL BAWANG MERAH

Dosen Pembimbing: Welly Anggraini, M.Si

Disusun Oleh: Bagas Hendrawan Bahtiar Prayogi (2011090129)
Kelas: Fisika 2A

PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat
kepada umat manusia.

Laporan ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum serta juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang
semoga bermanfaat.

Laporan ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun laporan ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca laporan ini terutama Dosen Mata
Kuliah Biologi Umum yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Bakauheni, 22 Maret 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................4
1.2 Hipotesis .................................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................4
1.4 Manfaat ...................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................5
2.1 Pengertian Sel .........................................................................................................................5
2.2 Sejarah Penemuan Sel.............................................................................................................5
2.3 Organel-organel Sel Tumbuhan..............................................................................................5
BAB III BAHAN DAN METODE...............................................................................................6
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................................................6
3.3 Rancangan Percobaan .............................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................7
4.1 Hasil ........................................................................................................................................7
4.2 Pembahasan.............................................................................................................................7
BAB V Kesimpulan ......................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................................9
5.2 Saran .......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................10
Lampiran .......................................................................................................................................11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan penyusun structural kehidupan yang paing kecil dan paling sederhana. Pada
tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki sel sehingga gerakan merman
terbatas. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung
di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.

1.2 Hipotesis
1. Bagaimna bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati ?
2. Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah ?
3. Apa fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang
merah ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati.
2. Untuk mengetahui organel - organel yang dapat diamati pada sel epidermis bawang
merah.
3. Untuk mengetahui fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel
epidermis bawang merah.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah supaya praktikum dapat mengetahui bentuk sel,
organel-organel beserta fungsinya pada sel epidermis bawang merah yang diamati.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

2.2 Sejarah Penemuan Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang
kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut
dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel
gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk
mengetahui lebih banyak tentang sel. Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie
van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal.
Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan
organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie
van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.\Penelitian yang
dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan,
1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan
bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang
ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan
membentuk sel-sel baru.

2.3 Organel-organel Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel, adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi

melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding
sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding
sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara
dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella
tengah.
2. Vakuola, merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput
membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa,
umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran
yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :
 Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.
 Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa

organik lainnya.
 Menyimpan sisa- sisa metabolisme.
3. Plastida, merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis
ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang
terdapat pada tumbuhan.

BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Bakauheni di Jl. Lintas Pantai Timur km 0.5 Desa
Bakauheni, Kecamata Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Dilaksanakan Pada
tanggal 21 Maret 2021.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian
1. Mikroskop
2. Bawang merah
3. Cutter
4. Pipet tetes
5. Air
6. Kaca preparat
7. Kaca penutup

3.3 Rancangan Percobaan
1. Menyiapkan Mikroskop.
2. Sayat bawang merah setipis-tipisnya menggunakan cutter.
3. Pindahkan sayatan bawang merah menggunakan tangan ke kaca preparat.
4. Tambahkan beberapa tetes air di atas sayatan bawang merah dengan menggunakan
pipet tetes.
5. Tutup mengguakan kaca penutup.
6. Letakkan kaca preparat dibawah mikroskop.
7. Amati kaca preparat dibawah mikroskop dan lihatlah hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar: 1 Sel bawang merah dengan perbesaran 50 kali.

Gambar: 2 Proses pengamatan.

4.2 Pembahasan

Pada percobaan sel bawang merah ini, dilakukan pengamatan selaput bagian dalam bawang
merah (Allium cepa L.) dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sel epidermis bawang
merah yang sudah diteliti berbentuk seperti kotak-kotak yang tersusun rapi, walau tidak kotak
sempurna. Sama seperti teori mengenai sel tumbuhan yang berbentuk kotak. Hal ini dapat
terjadi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya, sehingga dapat terlihat
rapi ketika diamati menggunakan mikroskop. Dapat dilihat bahwa warna dari sel epidermis

bawang merah berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas walau tidak selalu
mengandung klorofil.

Pada sel bawang merah terdapat organel sel seperti sitoplasma, dinding sel, dan nukleus.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung sel dan memberi bentuk pada sel. Nukleus merupakan bagian sel
yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel, berbentuk oval dan merupakan
organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna
(ungu).

QS. An-Nur Ayat 45

Wallaahu khalaqa kulla daaabbatim mim maaa'in faminhum mai yamshii 'alaa batnihii wa
minhum mai yamshii 'alaa rijlaine wa minhum mai yamshii 'alaaa arba'; yakhluqul laahu maa
yashaaa'; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir

Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas
perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha kuasa atas
segala sesuatu.

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.

2. Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :

 Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
 Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ

tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung
bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai
pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik,
perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
 Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk
Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan
informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi
gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
 Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam
(membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan
antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.
 Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel.

4.2 Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan
yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau praktikum disarankan agar lebih teliti
dalam mengamati objek.

DAFTAR PUSTAKA

http://evipracintia.blogspot.com/2013/09/laporan-percobaan-struktur-sel-
bawang.html?m=1
https://academia.co.id/laporan-praktikum-sel-bawang-merah/
http://berlianne.blogspot.com/2015/09/laporan-praktikum-sel-bawang-merah.html?m=1

Lampiran


Click to View FlipBook Version