The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Materi tentang pendapatan nasional untuk SMA kelas 11

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wahyujokosantoso.spd, 2021-08-06 21:21:51

PENDAPATAN NASIONAL SMA KELAS 11

Materi tentang pendapatan nasional untuk SMA kelas 11

Keywords: pendapatan nasioanal,sma kelas 11

1

A. PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

2

Menurut Alfred Marshall
“Pendapatan nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara yang mengolah
sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah ‘neto’ komoditi, baik material dan immaterial,

termasuk jasa dan sejenisnya”
Menurut Arthur Cecil Pigou
“Pendapatan nasional adalah bagian dari pendapatan obyektif masyarakat, termasuk
pendapatan yang berasal dari luar negeri yang dapat diukur dalam uang”

Menurut Irving Fisher
“Pendapatan nasional yang hakiki adalah neto yang langsung dikonsumsi tahun itu juga”

B. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

3

C. KOMPONEN-KOMPONEN/KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh
perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara. Contohnya
terdapat perusahaan Mesin dari Jepang yang mempunyai cabang di Indonesia, nah hasil
produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP.
Rumus untuk menghitung GDP yaitu:

2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)
Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang
dihasilkan di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual
pakaian di negara Korea, hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam
GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek kewarganegaraan (nationality)

4

Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut.

atau

atau

3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)
Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal
dalam proses produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat
hanya dari laba yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto atau nilai
bersih dari suatu produksi, Squad.
Berikut adalah rumus mencari NNP:

5

4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO
Nah, kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas jasa yang
diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam rumus sebagai
berikut:

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor
produksi. Uang pajak memang diterima oleh penjual/produsen bersama harga pasar barang
yang dijualnya, tetapi uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.

 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah daripada
biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.
5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN
PI ini menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi
dengan laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan
pembayaran pindahan/transfer (transfer payment). Pendapatan perseorangan dapat ditulis
dalam rumus berikut:

6

6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN
Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa
beserta tabungan yang disalurkan menjadi investasi, tapi harus dikurangi pajak
langsung. Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang
lain, contohnya pajak pendapatan.
Nah, DI dapat ditulis dalam rumus berikut:

Contoh Perhitungan:
Jika diketahui Produk Domestik Bruto Indonesia pada tahun 2020 adalah Rp 172.625,9 miliar,
pendapatan neto terhadap luar negeri Rp 67.499,8 miliar, pajak tidak langsung Rp 7.894,5
miliar, penyusutan Rp 4.789,5 miliar, asuransi Rp 1,5 miliar, laba ditahan Rp 2 miliar, transfer
payment Rp 3 miliar, dan pajak langsung Rp 15 miliar. Hitunglah:
a. GNP
b. NNP
c. NI
d. PI
e. DI

7

Jawaban:

8

D. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Melalui pendekatan ini pendapatan nasional diartikan sebagai penjumlahan nilai tambah dari
setiap barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu.

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Jadi pada
perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan niai tambah pada setiap
sektor (lahan) produksi. Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi selama satu periode
tertentu (biasanya dalam satu tahun). Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara
nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang
terlibat dalam proses produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong. ISIC (International
Standard Industrial Classification) mengklasifikasikan perekonomian Indonesia menjadi
beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi dalam tiga kelompok, di antaranya:

Sektor primer: - pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan - pertambangan dan
penggalian

Sektor sekunder: - industri pengolahan - listrik, air, dan gas

Sektor tersier: - perdagangan, bank, hotel, dan restoran - pengangkutan dan telekomunikasi -
jasa lain-lain

9

Rumus Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut:

Y = Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1
Q1= jenis barang ke-1
Pn= harga barang ke-n
Qn= jenis barang ke-n

Contoh:
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Kalau yang satu ini pendekatan pendapatan nasional yang menghitung jumlah pendapatan
yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa suatu negara dalam satu periode tertentu.
Pendekatan pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan pendapatan nasional
yang diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang
memberikan sumbangan terhadap proses produksi. Metode pendekatan pendapatan
merupakan pendapatan hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh
pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode atau satu tahun. Hal yang

10

termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan.
Masing-masing dari faktor produksi akan menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda,
misalnya: Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah, Pemilik modal akan mendapat bunga,
Pemilik tanah dapat memperoleh sewa, Keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
Rumus Pendapatan Nasional Dengan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

11

Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Metode Pendapatan

Diketahui data-data suatu negara, sebagai berikut:

Konsumsi masyarakat (C) = 200 triliun

Ekspor (X) = 125 triliun

Investasi produsen (I) = 150 triliun

Impor (M) = 100 triliun

Sewa tanah (r) = 40 triliun

Bunga modal (i) = 75 triliun

Upah tenaga kerja (w) = 140 triliun

Laba pengusaha (p) = 80 triliun

Pengeluaran pemerintah (G) = 200 triliun

Berdasarkan data di atas, hitunglah besarnya pendapatan nasional menggunakan metode
pendapatan!

12

Jawab:
Y =r+w+i+p

= 40 + 140 + 75 + 80
= 335 triliun
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan ini menghitung pendapatan nasional dari jumlah pengeluaran seluruh pelaku
ekonomi, baik di dalam negeri maupun luar negeri selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan cara
menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga,
pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari: Pengeluaran untuk
konsumsi (C), Pengeluaran untuk investasi (I), Pengeluaran untuk pemerintah (G),
Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).
Rumus Pendapatan Nasional Dengan pendekatan pengeluaran sebagai berikut:

13

Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Metode Pengeluaran

Diketahui data-data suatu negara, sebagai berikut:

Konsumsi masyarakat (C) = 200 triliun

Ekspor (X) = 125 triliun

Investasi produsen (I) = 150 triliun

Impor (M) = 100 triliun

Sewa tanah (r) = 40 triliun

Bunga modal (i) = 75 triliun

Upah tenaga kerja (w) = 140 triliun

Laba pengusaha (p) = 80 triliun

Pengeluaran pemerintah (G) = 200 triliun

14

Berdasarkan data di atas, hitunglah besarnya pendapatan nasional menggunakan metode
pengeluaran!

Jawab:
Y = C + I + G + (X - M)

= 200 + 150 + 200 + (125 - 100)
= 575 triliun

E. PENDAPATAN PER KAPITA

Mengapa Pendapatan Perkapita Perlu Dihitung?

15

Agar bisa dikatakan sebagai negara yang maju dan sejahtera, maka pihak pemerintah
membutuhkan suatu gambaran terkait kondisi perekonomian yang terjadi pada negaranya.
Hal tersebut dibutuhkan agar setiap tindakan dan kebijakan yang dibuat bisa sesuai dengan
kondisi dan keperluan ekonomi para penduduknya. Itulah kenapa PPK pada suatu negara
harus dihitung dengan tepat. Tanpa mengetahui angka pasti tersebut, maka pihak pemerintah
akan mengalami kesulitan untuk bisa mengetahui tolak ukur kondisi perekonomian pada
suatu negara.

Nah, untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut, maka akan dilahirkanlah suatu inovasi
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian negara. Sederhananya, pendapatan
perkapita adalah salah satu komponen penting dalam perkembangan perekonomian negara.

Rumus pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan penduduk secara nasional yang
dibagi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan di suatu negara. Logikanya jika
sebuah negara memiliki jumlah penduduk yang banyak, harusnya pendapatan nasionalnya
pun bisa ikut banyak.

1. Rumus pendapatan perkapita tahun x

16

2. Rumus pendapatan perkapita jika menggunakan GDP/PDB

3. Rumus pendapatan perkapita jika menggunakan GNP/PNB

Contoh Perhitungan Pendapatan Perkapita
Berikut data suatu negara terkait komponen pendapatan nasionalnya.

Gross Domestic Product (GDP) Rp 450 miliar

Pajak langsung Rp 27 miliar

Penyusutan (depresiasi) Rp 15 miliar

Produk neto luar negeri Rp 115 miliar

Pajak tidak langsung Rp 7 miliar

Transfer payment Rp 25 miliar

Iuran asuransi Rp 11 miliar

Laba ditahan Rp 19 miliar

Jumlah penduduk 500.000 jiwa

17

Berdasarkan data di atas hitunglah
1. Disposable Income/DI
2. Pendapatan perkapita jika menggunakan GDP/PDB
3. Pendapatan perkapita jika menggunakan GNP/PNB

Jawab:
1. Disposable Income/DI

GNP = GDP - produk neto luar negeri
= 450 - 115
= 335 miliar

NNP = GNP - penyusutan (depresiasi)
= 335 - 15
= 320 miliar

NNI = NNP - Pajak tidak langsung
= 320 - 7
= 313 miliar

PI = (NNI + transfer payment) - (iuran asuransi + laba ditahan)
= (313 + 25) - (11+19)
= 338 - 30
= 308 miliar

DI = PI - pajak langsung
= 308 - 27
= 281 miliar

18

2. Pendapatan perkapita jika menggunakan GDP/PDB
3. Pendapatan perkapita jika menggunakan GNP/PNB

19

F. DISTRIBUSI PENDAPATAN

Distribusi pendapatan nasional adalah upaya pemerintah dalam memeratakan jumlah
pendapatan masyarakat sehingga dapat mengurangi tingkat ketimpangan yang terjadi
dimasyarakat.

Menurut Bank Dunia, ketimpangan pendapatan diukur dengan menghitung persentase
jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok yang berpendapatan rendah dibandingkan
dengan total pendapatan penduduk.

Penyebab pendapatan per kapita suatu negara tidak sama ditentukan oleh dua hal yaitu
seberapa besar nilai GDP dan jumlah penduduk. Jika GDP tinggi dan jumlah penduduk sedikit
maka pendapatan per kapita akan tinggi. Tetapi jika nilai GDP kecil dan penduduk banyak
menyebabkan pendapatan per kapita rendah.

Berdasarkan kriteria Bank Dunia, tingkat ketimpangan diukur dengan ketentuan apabila 40%
penduduk pendapatan rendah menerima lebih kecil dari 12% dari jumlah pendapatan maka
digolongkan pendapatan tinggi sedang atau kurang merata, kelompok rumah tangga yang
berada pada kategori ini adalah petani.

Kriteria distribusi pendapatan menurut Bank Dunia yaitu :
Kelompok 40% termiskin dan pengeluarannya lebih dari 12% dari semua pengeluaran maka
termasuk dalam tingkat ketimpangan tinggi.

20

Kelompok 40% termiskin dan pengeluarannya mulai dari 12% sampai dengan 17% dari
semua pengeluarannya maka tingkat ketimpangannya sedang.
Kelompok 40% termiskin dengan pengeluaran lebih dari 17% dari semua pengeluarannya
maka tingkat ketimpangannya rendah.
Tingkat ketimpangan menjadi masalah yang perlu dituntaskan bersama, ketimpangan atau
ketidakmerataan pendapatan di suatu negara dapat menimbulkan masalah sosial, oleh sebab
itu pemerintah harus mendistribusikan pendapatan keseluruh daerah agar tidak terjadi
ketimpangan, dengan membangun infrastruktur dan memberdayakan masyarakat sekitarnya
dapat mengurangi tingkat ketimpangan tersebut.
Kurva lorenz dan indeks gini dapat digunakan untuk mengukur besarnya ketimpangan yang
terjadi. karena indeks gini dapat menggambarkan ketidakmerataan distribusi pendapatan
yang terjadi, rasio Indeks gini dihitung mulai dari 0 sampai dengan 1, semakin indeks gini
mendekati angka 0, maka semakin baik tingkat meratanya pendapatan masyarakat, sehingga
tingkat kesejahteraan masyarakat dapat tercipta.

Tabel Nilai koefisien dan distribusi Pendapatan

21


Click to View FlipBook Version