The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

INAYAH HANUN SALSABILA - K4419047 - HAND OUT - INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hanunsalsa41, 2022-10-22 18:09:36

INAYAH HANUN SALSABILA - K4419047 - HAND OUT - INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

INAYAH HANUN SALSABILA - K4419047 - HAND OUT - INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

Inayah Hanun Salsabila

SISTEM & STRUKTUR POLITIK –
EKONOMI INDONESIA PADA MASA
ORDE BARU (1966-1998)

Sejarah Indonesia

Kelas XII MIPA/ IPS

PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK SERTA
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INTELEKTUAL PADA MASA ORDE BARU

Latar Belakang Lahirnya Orde Baru Masyarakat luas yang terdiri dari
Lahirnya Orde Baru (Orba) tidak bisa berbagai unsur seperti kalangan partai politik,
organisasi massa, perorangan, pemuda,
dilepaskan dari peristiwa besar sebelumnya yaitu mahasiswa, pelajar dan wanita secara serentak
pemberontakan G 30 S/PKI. Setelah Gerakan 30 membentuk satu kesatuan aksi dalam bentuk
September 1965 berhasil ditumpas dan berbagai Front Pancasila yang bertujuan untuk
bukti yang berhasil dikumpulkan mengarah pada menghancurkan para pendukung Gerakan 30
PKI, akhirnya ditarik kesimpulan bahwa PKI September 1965. Mereka menuntut
sebagai dalang di belakang gerakan itu. Hal ini dilaksanakannya penyelesaian politis terhadap
menibulkan kemarahan rakyat kepada PKI. mereka yang yang terlibat dalam gerakan itu.
Kemarahan itu diikuti dengan berbagai Kesatuan aksi yang muncul untuk menentang
demonstrasi-demonstrasi yang semakin Gerakan 30 September 1965 itu diantaranya
bertambah gencar menuntut pembubaran PKI Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI),
beserta organisasi massanya (ormas) dan tokoh- Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI),
tokohnya harus di adili. Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia
Gambar Pahlawan Revolusi (KASI) dan lain-lain. Kesatuan-kesatuan aksi
yang tergabung dalam Front Pancasila kemudian
Sementara itu untuk mengisi lebih dikenal dengan sebutan Angkatan 66.
kekosongan pimpinan Angkatan Darat pada Mereka yang tergabung dalam Front Pancasila
tanggal 14 Oktober 1965, Panglima mengadakan demonstrasi di jalan-jalan raya.
Kostrad/Pangkopkamtib Mayor Jenderal Seperti pada tanggal 8 Januari 1966, mereka
Soeharto diangkat sebagai Menteri/Panglima menuju Gedung Sekretariat Negara dengan
Angkatan Darat. Bersamaan dengan itu juga mengajukan pernyataan bahwa kebijakan
dilakukan tindakan-tindakan pembersihan ekonomi pemerintah tidak dapat dibenarkan.
terhadap unsur-unsur PKI dan ormasnya. Puncaknya terjadi pada tanggal 12 Januari1966
dimana berbagai kesatuan aksi yang tergabung
dalam Front pancasila berkumpul di halaman
gedung DPR-GR dengan mengajukan tuntutan
yang sangat terkenal yaitu Tri Tuntutan
Rakyat (Tritura) yang isinya sebagai berikut :

1. Pembubaran PKI beserta organisasi
masanya

2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari
unsur-unsur PKI

3. Penurunan harga-harga barang

Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan 1) Tanggal 12 Maret 1966, membubarkan
sidang paripurna Kabinet Dwikora di Istana PKI yang diperkuat dengan Keputusan
Bogor. Dalam sidang itu hadir para wakil Presiden No. 1/3/1966
mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa
aksi-aksi mahasiswa itu didalangi oleh CIA 2) Dikeluarkan pula keputusan yang
(Central Intelligence Agency) Amerika Serikat. menyatakan bahwa PKI sebagai
Kemudian, pada tanggal 21 Februari 1966 organisasi terlarang di Indonesia.
Presiden Soekarno mengumumkan perombakan
kabinet. Ternyata perombakan itu tidak 3) Pada tanggal 18 Maret 1966
memuaskan hati rakyat, karena banyak tokoh dilakukan pengamanan 15 orang
yang diduga terlibat dalam G 30 S masih menteri yang dianggap terlibat G 30
bercokol di dalam kabinet baru yang diberi nama S/PKI. Hal ini disebabkan muncul
Kabinet Seratus Menteri. Pada saat pelantikan keraguan bahwa mereka tidak
tanggal 24 Februari 1966, para pelajar, hendak membantu presiden untuk
mahasiswa dan pemuda memenuhi jalan-jalan memulihkan keamanan dan
menuju istana Merdeka. Aksi itu di hadang oleh ketertiban. Yang diperkuat dengan
pasukan Cakrabirawa ( pasukan pengamanan Keputusan Presiden No. 5/3/1966
presiden) dan menyebabkan terjadinya
bentrokan. Dalam peristiwa itu, seorang Menciptakan stabilitas politik dan
mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama ekonomi
Arief Rahman Hakim gugur. Dengan gugurnya
Arief Rahman Hakim, maka suasana Untuk menciptakan stabiltas politik
demonstrasi makin memanas. Upaya perjuangan telah dilakukan beberapa tindakan penting
mahasiswa dan penentangan terhadap Orde yaitu sebagai berikut : Sidang umum MPRS
Lama terus berlangsung. IV tahun 1966 tanggal 20 Juni – 6 Juli 1966
yang menghasilkan beberapa keputusan
Setelah melihat situasi dan kondisi yang penting antara lain :
semakin tidak terkendali, pada tanggal 11 Maret
1966 secara resmi Presiden Soekarno 1) Tap No. IX/MPRS/1966 tentang
mengeluarkan surat perintah kepada Letnan Supersemar
Jenderal Soeharto atas nama presiden untuk
mengambil tindakan guna terjaminnya 2) Tap No. X/MPRS/1966 tentang
keamanan dan ketertiban serta kestabilan lembaga-lembaga negara di pusat dan
pemerintah. Surat perintah itu kemudian dikenal daerah
dengan sebutan Supersemar 1966. Bagi Letnan
Jenderal Soeharto, surat tersebut merupakan 3) Tap No. XII/MPRS/1966 tentang
dasar hukum untuk mengambil langkah-langkah penegasan politik luar negeri bebas aktif
yang penting dan memberikan arah baru bagi
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. 4) Tap No. XIII/MPRS/1966 tentang
Setelah menerima Supersemar Mayjen Soeharto pembentukan Kabinet Ampera
segera mengambil tindakan sebagai berikut :
5) Tap No. XXV/MPRS/1966 tentang
pembubaran PKI dan dilarang hidup di
Indonesia

Dalam sidang umum MPRS IV, 1. Menurut laporan pangkopkamtib secara
Presiden menyampaikan pidato pertanggung tidak langsung Presiden terlibat G 30
jawaban yang disebut Nawaksara. Pidato S/PKI
ini ditolak MPRS karena tidak memuat :
2. Presiden telah menyerahkan
1. Masalah kebobrokan ekonomi kekuasaannya tanggal 22 Februari 1967,
dan
2. Masalah G 30 S/PKI
3. Pidato Presiden Nawaksara ditolak
MPRS

Tanggal 25 Juli 1966 membentuk Kabinet
Ampera

Memiliki tugas pokok yang disebut Dwi Menata kembali politik luar negeri bebas dan
Dharma yaitu Stabilitas politik dan Stabilitas aktif
ekonomi. Sedang program kerjanya disebut
Catur Karya, yaitu : Hal ini ditempuh dengan usaha-usaha antara
lain :

1. Kecukupan sandang, pangan, papan 1. Politik konfrontasi dengan Malaysia
dihentikan. Normalisasi hubungan
2. Melaksanakan pemilu Indonesia-Malaysia berhasil dicapai
dengan ditandatanganinya Jakarta
3. Melaksanakan politik luar negeri bebas Accord pada tanggal 11 Agustus 1966.
dan aktif

4. Meneruskan perjuangan anti 2. Masuk kembali menjadi anggota PBB

imperialisme dan kapitalisme pada tanggal 28 September 1966, sebagai

upaya untuk mengembalikan

kepercayaan dunia internasional serta

menumbuhkan saling pengertian yang

Sidang Istimewa MPRS tanggal 7 sangat bermanfaat bagi pembangunan.
Desember 1967
3. Menjadi pelopor berdirinya ASEAN
Sebab sidang pada 8 Agustus 1967. ASEAN berdiri
berdasarkan Deklarasi Bangkok dan
”Adanya dualisme dalam pemerintahan setelah beranggotakan Indonesia, Muangthai,
tanggal 22 Februari 1967 Presiden sebagai Malaysia, Singapura, dan Filipina.
pengemban Supersemar “

Hasil sidang

“Mencabut kekuasaan pemerintah negara dari
Presiden Soekarno dan mengangkat pengemban
Supersemar sebagai pejabat presiden.
Keputusan ini diperkuat dengan Tap No.
XXXIII/MPRS/1967. “

Alasan keluarnya Tap ini adalah :

b. tata susunan negara yang lebih baik dan
stabil

c. pimpinan dan pemerintahan yang kuat
d. mengutamakan konsolidasi ekonomi dan

sosial di dalam negeri
e. pelaksanaan cita-cita demokrasi politik

dan demokrasi ekonomi yang sungguh-
sungguh

Dari penjelasan di atas maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :

Gambar Lambang ASEAN Lahirnya Orde Baru dipengaruhi oleh

Hal-hal yang diperjuangkan oleh Orde faktor-faktor sebagai berikut :
baru adalah :
1. Sikap mental yang positif untuk 1. Adanya Gerakan 30 S/PKI

menghentikan dan mengoreksi segala 2. Kekosongan pimpinan Angkatan
penyimpangan atau penyelewengan
terhadap pelaksanaan Pancasila dan Darat
UUD 1945
2. Masyarakat yang adil dan makmur, baik 3. Demonstrasi yang dilakukan oleh
materil maupun spiritual melalui
pembangunan Sikap mental mengabdi para mahasiswa, pemuda dan pelajar
kepada kepentingan rakyat serta
melaksanakan Pancasila dan UUD1945 di depan gedung DPR- GR yang
secara murni dan konsekuen.
3. Dalam melaksanakan pembangunan, mengajukan tuntutan (Tritura :
pemerintahan Orde Baru memiliki
landasan antara lain : Pembubaran PKI, Pembersihan

a) landasan idiil yaitu Pancasila Kabinet Dwikora dan Turunkan
b) landangan konstitusional yaitu
harga barang )
UUD 1945
c) landasan operasional yaitu 4. Perubahan Kabinet

Ketetapan-ketetapan MPR (TAP (Dwikora/Seratus menteri )
MPR)
5. Tertembaknya mahasiswa Arif
Melalui hal-hal yang diperjuangkannya itu,
pemerintahan Orde baru menghendaki : Rahman Hakim

a. suatu tata pikir yang lebih nyata dan Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966
tepat guna tanpa meninggalkan Presiden Soekarno mengeluarkan Surat
idealisme perjuangan mengutamakan Perintah yang berisi tentang pemulihan
kepentingan nasional keamanan dan jaminan keamanan bagi
presiden Soekarno. Dengan berkuasanya
Soeharto memegang tampuk pemerintahan
dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.

Perkembangan Kekuasaan Orde Baru
Pada hakikatnya Orde Baru merupakan

tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa
dan negara yang diletakkan pada kemurnian
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau

sebagai koreksi terhadap penyelewengan-

penyelewengan yang terjadi pada masa Pada tanggal 20 Februari1967, Presiden

lalu.Tritura mengungkapkan keinginan Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada

rakyat yang mendalam untuk melaksanakan Soeharto. Penyerahan kekuasaan dari

kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi Presiden Soekarno kepada Soeharto

masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu dikukuhkan di dalam Sidang istimewa

terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut : MPRS. MPRS dalam ketetapannya

Pengukuhan tindakan pengemban No.XXXIII/MPRS/1967, mencabut

Supersemar yang membubarkan PKI dan kekuasaan pemerintahan negara dari

ormasnya Presiden Soekarno dan mengangkat

1. ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / Soeharto sebagai Pejabat Presiden Republik

MPRS / 1966 Indonesia. Dengan adanya ketetapan

2. Pelarangan paham dan ajaran tersebut, situasi politik yang merupakan

Komunisme/Marxisme-Leninisme sumber instabilitas politik telah berakhir

di Indonesia secara konstitusional.

3. ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / Usaha penataan kembali kehidupan
politik mulai dilaksanakan pada awal
1966 ) tahun1968 dengan penyegaran DPR-GR.
Penyegaran ini bertujuan untuk
4. Pelurusan kembali tertib menumbuhkan hak-hak demokrasi dan
mencerminkan kekuatan-kekuatan politik
konstitusional berdasarkan Pancasila yang ada di dalam masyarakat. Komposisi
anggota DPR terdiri dari wakil-wakil partai
dan tertib hukum politik dan golongan karya. Tahap
selanjutnya adalah penyederhanaan partai-
5. ( TAP MPRS No. XX / MPRS / partai polotik, keormasan dan kekaryaan
dengan pengelompokan partai-partai politik
1966 ) dan golongan karya. Usaha ini dilaksanakan
pada tahun 1970 dengan mengadakan
Setelah dilanda G 30 S/PKI, negara serangkaian konsultasi dengan pimpinan
partai-partai politik. Hasilnya lahirlah tiga
Indonesia mengalami instabilitas politik kelompok di DPR yaitu :
1. Kelompok Demokrasi Pembangunan,
akibat tidak tegasnya kepemimpinan
yang terdiri dari partai-partai PNI,
Presiden Soekarno dalam mengambil Parkindo, Katolik, IPKI, serta Murba
2. Kelompok Persatuan Pembangunan,
keputusan atas peistiwa itu. Sementara itu, yang terdiri dari partai-partai NU, Partai
Muslimin Indonesia, PSII, dan Perti
partai-partai politik terpecah belah dalam 3. Sedangkan kelompok organisasi profesi
seperti organisasi buruh, organisasi
kelompok-kelompok yang saling pemuda, organisasi tani dan nelayan,
organisasi seniman, dan lain-lain
bertentangan, antara penentang dan

pendukung kebijakan Presiden Soekarno.

Selanjutnya terjadilah situasi politik yang

membahayakan persatuan dan keutuhan

bangsa. Melihat situasi konflik antara

masyarakat pendukung Orde Lama dengan

Orde Baru semakin bertambah gawat, DPR-

GR berpendapat bahwa situasi konflik harus

segera di selesaikan secara konsitusional.

Akhirnya pada tanggal 3 Februari 1967,

DPR-GR menyampaikan resolusi dan

memorandum yang berisi anjuran kepada

Ketua Presidium Kabinet Ampera agar

diadakan Sidang istimewa MPRS.

tegabung dalam kelompok Golongan Pembangunan I yang memiliki lima macam
Karya (Golkar). program yang disebut Pancakrida yang
mencakup :
Kebijakan Pemerintah Orde Baru
1) Menciptakan ketenangan politik
Setelah berhasil memulihkan keamanan 2) Menyusun dan merencanakan Repelita

kemudian pemerintah melaksanakan ( Rencana Pembangunan Lima Tahun)
3) Melaksanakan Pemilihan Umum
pembangunan nasional Pembagunan 4) Mengadakan pembersihan terhadap

nasional yang diupayakan pada zaman Orde aparatur negara
5) Mengikis habis sisa-sisa G 30 S/PKI dan
Baru direalisasikan melalui Pembangunan
penyelewengan-penyelewengan
Jangka Pendek dan Pembangunan Jangka terhadap pancasila

Panjang. Pembangunan Jangka Pendek Program kabinet pembangunan I dapat
dilaksanakan dengan baik. Stabilitas politik
dirancang melalui Pembangunan Lima berhasil diciptakan. Pembersihan terhadap sisa-
sisa G 30 S/PKI dapat dilaksanakandengan baik,
Tahun (Pelita). Setiap pelita memiliki misi termasuk menanggulangi penyelewengan-
penyelewengan terhadap pancasila. Bermodal
pembangunan dalam rangka mencapai stabilitas nasional, pembangunan nasional di
segala bidang dapat dilaksanakan. Tujuan
tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia. pembangunan nasional adalah mewujudkan
suatu masyarakat yang adil dan makmur secara
Pembangunan nasional tidak mungkin dapat merata, baik materil dan spiritual berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai
dilaksanakan dengan lancar tanpa adanya tujuan pembangunan nasional, pembangunan
perlu direncanakan secara bertahap. Tahapan-
stabilitas nasional yang mantap. Oleh karena tahapan pembangunan yang dikenal dengan
Repelita ( Rencana Pembangunan Lima
itu, orde baru langsung berusaha Tahun) dimulai dari Pelita I sampai Pelita V.
Repelita I sampai dengan V yang berlangsung
mewujudkan stabilitas politik dan sekaligus selama 25 tahun itu dikenal sebagai
Pembanguan Jangka Panjang Tahap
stabilitas ekonomi. Pertama. Rencana selanjutnya adalah
pembangunan selama 25 tahun ke depan yang
Programnya bertujuan untuk : disebut pembangunan Jangka Panjang Tahap
Kedua. Setiap tahapan dilaksanakan selama 5
1. Memperbaiki perikehidupan rakyat, tahun. Pelaksanaan pelita selama 25 tahun
pertama adalah sebagai berikut :
terutama di bidang sandang dan pangan

2. Melaksanakan perjuangan

antiimperialisme dan kolonialisme

dalam segala bentuk dan manifestasinya

3. Melaksanakan politik luar negeri yang

bebas dan aktif untuk kepentingan

nasional

Sebagai tindak lanjut dari program ini maka
pada tanggal 21 – 30 Maret 1968 diadakan
Sidang Umum V MPRS yang menghasilkan
beberapa ketetapan yaitu :

1. Jenderal Soeharto diangkat sebagai
Presiden RI

2. Akan dibentuk Kabinet Pembangunan

Sebagai pelaksanaan ketetapan MPRS
tersebut maka dibentuklah Kabinet

Pelaksanaan pembangunan nasional Selain itu dikumandangkan juga bahwa
Indonesia berlandaskan pada Trilogi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Pembangunan, yang berisi:
sebagai akibat pelaksanaan pembanguan tidak
1) Pertumbuhan ekonomi yang cukup akan bermakna apabila tidak diiringi oleh
tinggi pemerataan pembangunan. Oleh karena itu,
sejak Pelita III pemerintah Orde Baru
2) Pemerataan pembangunan dan hasil- menetapkan Delapan Jalur Pemerataan
hasilnya yang menuju pada trerciptanya sebagai berikut :
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat,
khususnya sandang, pangan, sandang dan
3) Stabilitas nasional yang sehat dan perumahan
dinamis

1) Pemerataan kesempatan memperoleh 2) Melaksanakan Pemilu dalam batas
pendidikan dan pelayanan kesehatan
waktu seperti tercantum dalam
2) Pemerataan pembagian pendapatan
3) Pemerataan kesempatan kerja ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966
4) Pemerataan kesempatan berusaha
5) Pemerataan kesempatan berpartisipasi yakni 5 Juli 1968

dalam pembangunan, khususnya bagi 3) Melaksanakan Politik Luar Negeri yang
generasi muda dan kaum wanita
6) Pemerataan penyebaran pembangunan Bebas dan Aktif untuk kepentingan
di seluruh wilayah tanah ai
7) Pemerataan kesempatan memperoleh nasiona, sesuai dengan Ketetapan MPRS
keadilan
No. XI/MPRS/1966
Proses Menguatnya peran Negara pada
Masa Orde Baru 4) Melanjutkan perjuangan anti

Sejak Orde Baru berkuasa telah imperialisme dan kolonialisme dalam
banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa
Indonesia melalui tahap-tahap pembangunan segala bentuk dan manifestasinya..
di segala bidang. Pemerintah Orde Baru
berusaha meningkatkan peran negara dalam Keempat program ini disebut dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh Catur Karya Kabinet Ampera.
karena itu, langkah yang dilakukannya
adalah menciptakan stabilitas ekonomi Dalam bidang politik, menurut UUD
politik. Tujuan perjuangan Orde Baru adalah 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat
menegakkan tata kehidupan negara yang (MPR) memegang kekuasaan tertinggi
didasarkan atas kemurnian pelaksanaan dalam negara Republik Indonesia. Presiden
Pancasila dan UUD 1945. Pada Sidang dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Umum IV MPRS telah diambil suatu berada di bawah MPR. Pada masa presiden
keputusan untuk menugaskan kepada Soekarno, kedudukan MPRS dibawah
Jenderal Soeharto selaku pengemban Presiden. Hal ini dapat terjadi karena Ketua
Supersemar, yang sudah ditingkatkan MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana
menjadi ketetapan MPRS No. Menteri II yang dengan jelas berada di
IX/MPRS/1966, untuk membentuk kabinet bawah presiden dalam susunan keanggotaan
baru. pada badan eksekutif sehingga MPRS selalu
membenarkan apa yang diinginkan oleh
Kabinet yang pertama kali dibentuk Presiden.
adalah Kabinet Ampera dengan tugas
menciptakan stabilitas politik dan ekonomi
sebagai persyaratan untuk melaksanakan
pembangunan nasional yang disebut Dwi
Dharma Kabinet Ampera.
Adapun programnya antara lain :
1) Memperbaiki kehidupan rakyat terutama

sandang dan pangan

Proses pertumbuhan dan mobilitas tersebut dapat menjadi sarana untuk mencapai
kemajuan dalam bidang pertanian. Pertumbuhan
Penduduk serta perkembangan ekonomi yang tinggi akibat Revolusi Hijau di
Indonesia menyebabkan terjadinya mobilitas
Masyarakat pada masa orde Baru penduduk di Indonesia yang mengakibatkan
perubahan dalam pelapisan social yang ukup
Pada masa Orde Baru terjadi mobilitas tajam. Dampak yang muncul akibat adanya
penduduk yang dipengaruhi oleh adanya mobilitas peduduk dan terbentuknya masyarakat
tuntutan zaman yang ditandai dengan adanya intelektual di Indonesia antara lain :
perkembangan teknologi yang pesat ke arah Perubahan struktur Sosial di Pedesan . Terjadi
globalisasi. Hal ini yang terjadi untuk dapat karena berkembangnya individualisasi hak
mengikuti perkembangan globalisasi yang tanpa tanah dan produksi pertanian sehingga
ada batasnya dan tanpa ada yang mengontrol. menyebabkan terjadinya perubahan antar
Mobilitas penduduk tersebut ditandai oleh lapisan masyarakat yang terpisah antara
adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan satu dengan yang lainnya, sehingga sistem
teknologi. Iptek memiliki peran penting dalam kekerabatan yang dulunya erat dan menjadi
peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang pengikat diantara mereka menjadi terputus.
terjadi di negara berkembang maupun di negara
maju. Munculnya Kesenjangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan
peningkatan produktivitas. Peningkatan Terjadi karena tingkat pendapatn yang
produktivitas sangat dipengaruhi oleh tingkat didapat masing-masing individu berbeda
perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga menyebabkan munculnya kesenjangan
Oleh karena itu, pada masa Orde Baru, sosial yang dapat terlihat dari gaya berpakaian,
pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan gaya bangunan rumah, serta gaya pergaulan
dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan yang mencerminkan atau melambangkan
teknologi. Pemerintah telah memberikan identitas suatu lapisan sosial.
kebebasan bagi warga Indonesia untuk Pemikiran Ekonomi rasional ke arah Kapitalisasi.
mengembangkan industrialisasi dan pertanian
yang ada di Indonesia. Dalam pemikiran ekonomi rasional,
pembangunan masyarakat dari pola agraris
Kehidupan masyarakat Indonesia berubah ke masyarakat industri yang ditandai
diharapkan akan berubah dengan adanya tokoh- dengan peningkatan pendapatan per kapita.
tokoh intelektual yang dapat menciptakan Sehingga menimbulkan dampak positif berupa
teknologi-teknologi baru, khususnya di sektor tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja serta
pertanian yang dapat dikembangkan menjadi dampak negatif berupa kesenjangan ekonomi
sektor industri. Pada Masa Orde Baru, dapat dan sosial yang ditandai dengan adanya
dikembangkan ekstensifikasi dan intensifikasi kemiskinan, tingkat kriminalitas yang tinggi, dan
pertanian yang diwujudkan ke dalam kenakalan remaja.
Pancausaha tani yang dapat memacu tingkat
pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Di
samping itu, bermuncullah teknologi-teknologi
yang endukung proses perkembangan ekonomi
masyarakat Indonesia. Lahirnya teknologi baru

DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN
TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE
BARU

Pengertian revolusi hijau dan Iptek kemelaratan terjadi karena pertumbuhan
penduduk dan peningkatan produksi pangan
Revolusi Hijau tidak seimbang. Pertumbuhan penduduk
berjalan lebih cepat dibandingkan dengan
Revolusi Hijau adalah perubahan cara peningkatan produksi pangan (pertanianj).
Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk
bercocok tanam dari cara tradisional ke mengikuti deret ukur sedangkan peningkatan
produksi pertanian mengikuti deret hitung.
modern. Revolusi Hijau merupakan

perkembangan teknologi pertanian untuk

meningkatkan produksi pangan, sehingga

jenis bahan makanan yang dikembangkan

adalah jenis tanaman yang berupa bahan

makanan pokok, seperti gandum, padi, Perkembangan revolusi hjau dimulai

jagung, dan sorgum. Ilmu pengetahuan setelah Perang Dunia I yang salah satunya

adalah pengetahuan mengenai bidang menyebabkan rusaknya lahan pertanian di

tertentu yang disusun secara metodis, negara-negara Eropa. Hal ini tentu saja

sistematis, logis, kritis, dan koheren mengancam produksi pangan. Untuk

yang memiliki kekhasan tertentu, mengatasi masalah tersebut, para pengusaha

sedangkan teknologi adalah Amerika berupaya mengembangkan

pengetahuan ilmiah untuk menerima pertanian guna mencukupi kebutuhan

cara-cara memproduksi barang-barang pangan dengan melaksanakan

secara missal yang merupakan penelitian.Pelaksanaan revolusi Hijau

penerapan ilmu pengetahuan. disponsori oleh Ford dan Rockefeller

Foundation yang memiliki dua pusat

Tujuan dan Proses Pelaksanaan Revolusi penelitian yang bernama International
Hijau
Maize and Wheat Improvement Center
Program Revolusi Hijau bertujuan untuk
meningkatkan persediaan makanan dengan (IMWIC) berpusat di Meksiko dan di
meningkatkan hasil lahan pertanian yang
dapat dicapai dengan menanam bibit Filipina yang bernama IRRI ( International
pertanian yang baru dengan disertai
perbaikan pengolahan tanah, sistem Rice Research Institute). Pusat penelitian di
pengairan, penggunaan pupuk, perlindungan
dari serangan hama, dan pengenalan varietas Meksiko dipimpin oleh Norman E. Borlaug.
tanaman jenis unggul. Gagasan mengenai
revolusi hijau bermula dari hasil penelitian Selain melakukan penelitian di Meksiko dan
Thomas Robert Malthus ( 1766 – 1834) yang
mengemukakan bahwa masalah kemiskinan Filipina, Ford dan Rockefeller Foundation
dan kemelaratan adalah masalah yang tidak
bisa dihindari manusia. Kemiskinan dan juga mengadakan penelitian di India dan

Pakistan terutama meneliti tanaman

gandum.

Gambar Norman Borlaug dikembangkan secara khusus di daerah
yang beriklim tropis maupun subtropis
Perkembangan revolusi hijau selanjutnya terjadi seperti negara inda, Pakistan, Filipina,
pada pasca Perang Dunia II. Akibat langkanya Indonesia, dan Turki.
atau hancurnya daerah-daerah pertanian,
terutama di Eropa, menyebabkan turunnya Revolusi hijau telah membawa
produksi pertanian. Oleh sebab itu, berbagai perubahan pada beberapa negara
upaya meningkatkan produksi pertanian terus secara menakjubkan, seperti yang
digalakkan melalui : terjadi di India, Filipina atau negara-
negara lainnya. India telah berhasil
1) Pembukaan lahan-lahan pertanian baru melipatgandakan panen gandumnya
2) Mekanisasi pertanian dalam waktu enam tahun dan
3) Penggunaan pupuk-pupuk baru menjelang awal 1970 sudah hampir
4) Mencari metode yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Filipina mengakhiri setengah abad
memberantas hama tanaman ketergantungannya kepada beras impor
dan pada akhir tahun 1960-an menjadi
Program Revolusi hijau ini dilaksanakan eksportir beras yang penting. Hal ini
melalui empat tahapan yaitu : semua telah menimbulkan optimisme
bahwa revolusi hijau dapat
1. Tahap I, terjadi pada tahun 1500-1800 menghasilkan cukup banyak pangan di
yang didasarkan pada pengembangan dunia untuk memberi makan kepada
hasil pertanian seperti jagung dan penduduk sampai waktu yang lama.
kentang.
Revolusi Hijau di Indonesia
2. Tahap II, terjadi di Eropa dan Amerika
pada tahun 1850 – 1950 yang didasarkan Revolusi hijau di Indonesia sudah
pada penggunaan hukum ilmiah dimulai sejak berlakunya UU Agraria pada
terhadap hasil pertanian dan hewan tahun 1870 yang dikeluarkan oleh
melalui penggunaan pupuk dan pemerintah Kolonial Belanda, sehingga di
pemberantasan hama. Indonesia dapat dikembangkan berbagai
jenis tanaman. Dalam perkembangannya,
3. Tahap III, terjadi di negara maju melalui pada masa Orde Baru, program Revolusi
seleksi dan persilangan genetika atas Hijau digunakan sebagai salah satu cara
varietas tanaman dan hewan unggul. untuk meningkatkan produksi pangan di
Indonesia, terutama produksi beras.
4. Tahap IV, yang ditujukan di negara Mengapa perlu menerapkan revolusi hijau ?
berkembang dengan melakukan Karena sebagian besar kondisi social-
kombinasi antara varietas padi dan ekonomi masyarakat Indonesia berciri
gandum jenis unggul yang dipilih dan agraris. Oleh karena itu, pertanian menjadi
sector yang sangat dalam upaya peningkatan

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal yaitu upaya perluasan areal pertanian.
tersebut didasari oleh :
1. Kebutuhan penduduk yang meningkat Pelaksanaan revolusi hijau di Indonesia

dengan pesat dilakukan melalui Panca Usaha Tani dan
2. Tingkat produksi pangan yang masih
Sapta Usaha Tani. Panca Usaha Tani meliputi
sangat rendah
3. Produksi pertanian belum mampu langkah-langkah sebagai berikut :

memenuhi seluruh kebutuhan penduduk 1. Mekanisme dalam pengolahan tanah

2. Menggunakan irigasi yang mapan

3. Menggunakan pupuk untuk

meningkatkan kesuburan dan hasil

pertanian

4. Menggunakan obat penyemprot hama

untuk membasmi hama perusak tanaman

5. Menggunakan bibit unggul

Gambar Terasering Sedangkan Sapta Usaha Tani meliputi langkah-
langkah serupa Panca Usaha Tani ditambah
Revolusi Hijau ini dilaksanakan secara pengolahan dan penjualan pasca panen. Revolusi
hijau di Indonesia memiliki beberapa
sistematis, terprogram, dan terus menerus keuntungan dan kelemahan bagi masyarakat
yaitu :
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan Keuntungan :

masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan 1. Masalah pangan nasional teratasi
2. Mengenal aneka jenis tanaman
kemampuan Indonesia meningkatkan 3. Ditemukan bibit unggul
4. Kesejahteraan petani makin baik
swasembada pangan yaitu sebagai negara 5. Pendapatan petani meningkat

penghasil beras. Usaha yang dilaksanakan Kelemahan

Pemerintah Orde Baru untuk meningkatkan 1. Pencemaran lingkungan yang

swasembada pangan nasional yaitu : disebabkan oleh penggunaan pupuk

1. Program Bimbingan Massal (Bimas) buatan dan pestisida hijau secara

untuk meningkatkan produksi beras. berlebihan

2. Program Intensifikasi Massal (Inmas) 2. Berkurangnya keanekaragaman genetika

yang merupakan kelanjutan Bimas. jenis tanaman baru

3. Program Intensifikasi khusus (Insus) 3. Kemampuan daya produksi tanah makin

yang merupakan upaya peningkatan turun Timbul urbanisasi

produksi per unit. 4. Pencemaran tanah

4. Program Supra intensifikasi khusus

(Supra Insus) yang dapat meningkatkan Adapun usaha yang dilakukan pemerintah Orde
Baru untuk mengatasi kelemahan di atas adalah
swasembada beras. dengan cara :

Program-program di atas dikembangkan melalui 1. Membasmi serangga dan hama secara
intensifikasi pertanian, yaitu upaya biologi
peningkatan produksi per unit dan ekstensifikasi,

2. Menggunakan pupuk alam, yaitu pupuk 2. Sistem kekerabatan pada masing-masing
kandang dan pupuk hijau lapisan masyarakat mulai memudar

3. Menerapkan sistem rotasi tanam, yaitu 3. Masyarakat memiliki budaya industri
menanam tanaman secara bergiliran yang berupa budaya konsumtif

Dampak Revolusi Hijau dan 4. Munculnya kesenjangan ekonomi yang
Industrialisasi bagi Masyarakat nampak dari adanya kemiskinan,
Indonesia pada Masa Orde Baru kemelaratan, tingkat kriminalitas yang
tinggi, dan kenakalan remaja
Kebijakan modernisasi pertanian di
Indonesia pada masa Orde Baru yang sering 5. Pencemaran lingkungan yang tinggi
dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau Respon Masyarakat Indonesia
merupakan proses memodernisasikan terhadap Perubahan Dunia ke Arah
pertanian gaya lama menjadi pertanian gaya Globalisasi di Bidang Teknologi
modern dengan melakukan pengembangan
bibit unggul jenis IR dari IRRI. Hal ini Ilmu pengetahuan dan teknologi
telah mengubah pola pertanian subsistensi
menuju pertanian berbasis capital dan merupakan salah satu modal terpenting
komersial. Untuk mendukung komersialisasi
tersebut, dilakukan dengan cara dalam membangun suatu negara, sehingga
pembangunan sistem ekonomi modern,
pembangunan pabrik pupuk nasional, dan pemerintah maupun swasta berupaya
pendirian Koperasi Unit Desa (KUD).
Pelaksanaan Revolusi Hijau dan mengembangkan teknologi yang sesuai bagi
Industrialisasi di Indonesia memberikan
dampak positif dan negatif yaitu : pembangunan bangsa dan negara. Untuk

Dampak Positif mendukung perkembangan Ilmu
1. Lapangan pekerjaan, khususnya
pertanian lebih terbuka Pengetahuan dan Teknologi yang bersifat
2. Lahan pertanian menjadi lebih luas
3. Pendapatan para petani mengalami global, pemerintah Indonesia mendirikan
peningkatan, tercapainya efisiensi, dan
efektivitas dalam pengelolaan pertanian beberapa lembaga penelitian seperti ;
4. Peningkatan kualitas hasil pertanian
5. Peningkatan produksi dan penjualan 1. BATAN ( Badan Tenaga Atom Nasional)
hasil pertanian
2. LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan
Dampak Negatif
1. Munculnya kesenjangan sosial antara Indonesia
petani kaya dan miskin akibat perbedaan
pendapatan ekonomi 3. Bakorsutanal ( Badan Koordinasi Survei

dan Pemetaan Nasional)

4. LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional)

5. BPPT ( Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi)

Dengan adanya lembaga-lembaga
penelitian tersebut, banyak dihasilkan
penemuan-penemuan penting, seperti sektor
pertanian, kelautan dan kebumian, tenaga
nuklir, kesehatan, informatika, manufaktur,
serta energi yang dimanfaatkan untuk
pengembangan industri maupun untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.

Untuk menghadapi era globalisasi,
teknologi harus dimanfaatkan semaksimal

mungkin dengan mengolah kekayaan Globalisasi Ekonomi
alam agar dapat meningkatkan
industrialisasi Indonesia. Hal ini dapat Untuk menghadapi globalisasi ekonomi,
dilakukan dengan beberapa cara : dapat dilakukan dengan cara menjalin kerjasama
ekonomi baik secara bilateral, regional dan
Berbagai limbah industri dapat diolah internasional. Sebab dalam era globalisasi
dan dikembangkan menjadi bahan yang ditandai dengan sistem perdagangan dan pasar
bermanfaat, seperti diolah menjadi pupuk bebas, sehingga kerjasama ekonomi harus
kompos dan menjadi biogas yang dapat diikuti oleh setiap negara yang ingin maju dan
digunakan untuk tenaga penggerak, terlibat dalam tatanan baru ekonomi dunia.
memasak, dan penerangan.
Sistem teknologi dapat digunakan untuk Globalisasi Politik
memecahkan masalah-masalah lingkungan,
seperti pencemaran lingkungan, mengatasi Untuk menghadapi globalisasi politik,
kerusakan lingkungan, pengolahan limbah. dapat dilakukan dengan cara menjalin kerjasama
Teknologi harus dapat mengatasi masalah- politik baik secara bilateral, regional dan
masalah sosial dan ekonomi dengan internasional, seperti OKI, ASEAN, dan GNB.
memanfaatkan bioteknologi di bidang pertanian. Sebab melalui kerjasama politik tersebut, dapat
melahirkan keputusan-keputusan politik yang
Teknologi harus dapat mengolah lautan menjadi dasar terwujudnya perjanjian
dengan segala sumber dayanya, seperti perdagangan bebas dan pasar bebas.
pemanfaatan arus laut, tenaga ombak, angin laut,
serta kekayaan alam yang terkandung di Globalisasi Budaya
dalamnya.
Untuk menghadapi globalisasi budaya, dapat
Teknologi harus dapat dimanfaatkan dilakukan dengan menyeleksi pengaruh budaya
untuk segala potensi alam yang nonekonomis, luar yang masuk ke Indonesia. Bagi unsur
seperti solar energy (energi matahari), energy budaya yang sesuai dengan budaya asli dipakai,
angin dan energy yang dapat dikembangkan dari sedangkan yang bertentangan dengan budaya
panas matahari yang tersimpan dalam air laut, asli Indonesia dihilangkan. Media komunikasi,
serta pemanfaatan arus laut dan angin laut. baik itu melalui media massa, televisi, dan radio,
Untuk itu, pemerintah Indonesia merupakan sarana yang paling mudah dalam
mengembangkan sistem detoksifikasi surya menyebarkan perilaku global.
yaitu sistem pengolahan air yang terkontaminasi
limbah industri dengan memanfaatkan panas Ada beberapa hal yang menjadi keuntungan
sinar matahari. dan kelemahan perkembangan teknologi kearah
globalisasi yaitu :
Globalisasi merupakan perkembangan
masyarakat di dunia tanpa ada batas sehingga Keuntungan
tercipta penyatuan masyarakat yang saling 1. Segala aktivitas manusia menjadi lebih
bergantung antara satu sama lain. Era globalisasi efektif dan efisien
ditandia dengan adanya persaingan bebas dan
perdagangan bebas, sehingga mereka yang kuat
dan mampu bersaing akan mendapatkan
keuntungan yang besar.
Dalam era globalisasi, ada tiga bidang yang
dapat mengalami perubahan secara global, yaitu :

2. Perdagangan dan perindustrian maju arus globalisasi dalam masyarakat menjadi
pesat tidak terkontrol dengan baik.
4. Munculnya pencemaran lingkungan yang
3. Sistem transportasi dan komunikasi disebabkan oleh adanya perkembangan
berkembang pesat teknologi yang dibuat oleh manusia tetapi
menimbulkan dampak berupa kerusakan
4. Terciptanya integrasi bangsa lingkungan, seperti bahaya limbah industri,
5. Adanya alam keterbukaan dan polusi udara, serta pencemaran air dan tanah
5. Munculnya budaya konsumtif yang
kebebasan sehingga masing-masing disebabkan oleh adanya iklan-iklan yang
orang dapat menyuarakan haknya ditayangkan di televisi, internt, dan radio
6. Munculnya teknologi-teknologi modern sehingga masyarakat memiliki ketertarikan
yang dapat dimanfaatkan untuk yang tinggi untuk membeli barang-barang
mengatasi permasalahan-permasalahan dagangan yang ditawarkan.
yang ada dalam kehidupan masyarakat,
seperti bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pencemaran lingkungan
7. Sistem perekonomian yang kuat dapat
membawa kemajuan suatu bangsa

Kelemahan
1. Munculnya sikap ketergantungan negara-

negara berkembang kepada negara-negara
maju karena negaramaju membuat segala
peralatan yang menggunakan teknologi
modern yang akan digunakan oleh negara-
negara lain sehingga bersifat global. Hasil
teknolgi yang dimiliki oleh negara-negara
maju menjadi tanda untuk menunjukkan
eksistensi bangsanya. Karena negara
berkembang tidak mampu mengikuti
persaingan bebas, maka akan selalu
bergantung pada negara maju.
2. Munculnya homogenisasi akibat kemajuan
teknologi komunikasi yang bersifat satu arah
yang disebarkan melalui media massa,
televisi, radio, serta saluran internet yang
menyebabkan nilai budaya asli mengalami
kemerosotan, bahkan ditinggalkan dan
digantikan dengan nilai-nilai budaya baru
yang bersifat global dan modern.
3. Munculnya keterbukaan dan integrasi
menyebabkan batas-batas wilayah secara
geografi tidak lagi menjadi permasalahan
penting, sehingga tiap daerah taka ada batas.
Hal tersebut menyebabkan perkembangan


Click to View FlipBook Version