6. Bagaimana membantu pasien 1. Menghubungi DPJP tentang permintaan second
mendapatkan second opinion di opinion dan menawarkan dokter internal yang
RSU Kab Tangerang ? memiliki SIP dankompetensi.
2. Apabila pasien meminta second opinion dokter di
luar RSU Kab Tangerang maka disiapkan hasil
pemeriksaan penunjang.
3. SPO Second opinion
7. Bagaimana pasien mendapatkan 1. RSU Kab Tangerang memfasilitasi pelayanan
informasi pelayanan kerohanian kerohanian Islam, Kristen, Katolik, Budha dan
di RSU Kab Tangerang? Hindu.
2. Pasien diinformasikan tentang prosedur pelayanan
kerohanian di RSU Kab Tangerang,
3. Jika pasien setuju, Pasien mengisi formulir
permintaan pelayanan kerohanian.
4. Setelah formulir terisi, perawat memberikan
kontrak waktu yang tepat kapan akan dilakukan
pelayanan.
5. Kontrak waktu yang tepat adalah :
• Diluar jam visite DPJP
• Diluar jadwal tindakan medik
• Diluar jam kunjungan pasien
• Perawat hubungi petugas HPI bagian
pelayanan kerohanian.
6. Petugas HPI bagian pelayanan kerohanian :
• Hubungi rohaniawan untuk kontrak waktu
serta sampaikan jumlah pasien yang akan
dilayani.
• Dampingi rohaniawan sampai di bagian
nurse station
• Perawat mengantar rohaniawan ke ruangan
pasien.
8. Bagaimana RSU Kab 1. Saat dilakukan pemeriksaaan, konsultasi,
Tangerang melindungi tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan tirai.
kebutuhan privasi pasien ? 2. Menutup pasien dengan selimut pada saat transfer
antar ruangan.
9. Bagaimana RSU Kab 1. Daftar pasien rentan; bayi, anak-anak, manula,
Tangerang melindungi pasien korban KDRT, korban pemerkosaan atau kekerasan
terhadap kekerasan fisik ? 2. petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani
hal tersebut.
3. Setiap pasien / pengunjung/ karyawan/ yang
berada di dalam Rumah Sakit harus menggunakan
tanda pengenal, kartu izin tunggu, identitas tamu/
pengunjung.
4. SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
10. Bagaimana prosedur melindungi 1. RSU Kab Tangerang dalam batas–batas tertentu
barang milik pasien ? bertanggung jawab melindungi barang milik
50
2. pasien.
3. Pasien dan keluarga dimohon tidak membawa
barang– barang berharga ke dalam Rumah Sakit.
11. Apa yang dilakukan Rumah 1. Pasien dan keluarga bertanggung jawab penuh
atas barang berharga pribadinya dibawa ke dalam
Sakit jika pasien menolak / RSU Kab Tangerang.
memberhentikan tindakan Rumah sakit menghormati keinginan atau pilihan
pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
(resusitasi) atau pengobatan Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus
dicatat direkam medis pasien dan diformulir Do
yang diberikan ? Not Resusitate (DNR).
Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan
2. disimpan direkam medis pasien.
Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang
3. yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus
dicatat di rekam medis pasien dan formulir DNR.
4. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua
5. orang yang terlibat dalam aspek perawatan pasien.
SPO DNR
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
1 Apa yang Anda ketahui tentang Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
sasaran keselamatan pasien di (Acuan: Permenkes Nomor 11 tahun 2017)
rumah sakit? 1. Mengidentifikasi Pasien dengan benar;
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medication);
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan; dan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
51
2 Bagaimana mengidentifikasi 1. Tanyakan nama lengkap pasien. (sesuai e.KTP)
pasien ? 2. Tanyakan Tanggal Lahir
3. Cocokkan dengan identitas pada gelang pasien
(Untuk pasien rawat inap)
4. Bagi pasien yang tidak dapat menyebutkan
nama, ditanyakan pada pendampingnya.
3 Kapan dilakukan proses 1. Sebelum Pemberian obat obatan, darah dan
verifikasi identitas pasien ? produk darah.
2. Sebelum pengambilan darah / specimen lainnya
untuk pemeriksaan
3. Sebelum memberikan pengobatan, melakukan
suatu prosedur dan diagnostik.
4. Sebelum pemberian air susu ibu (ASI)
5. Sebelum menyerahkan bayi kepada orang
tuanya.
6. Saat serah terima pasien.
7. Sebelum menyerahkan makanan pasien.
4 Dimana identifikasi dilakukan ? Semua tempat yang memberikan pelayanan kepada
pasien
5 Bagaimana bila pasien tidak 1. Untuk Pasien dewasa kalungkan gelang identitas
memiliki ekstremitas ? pasien dengan menggunakan gantungan
2. Untuk anak anak dengan menyematkan gelang
identitas pada baju pasien dengan peniti khusus.
6 Gelang identifikasi apa saja Gelang Identitas
yang digunakan di rumah sakit? Pasien laki-laki: BIRU
1. Pasien perempuan: MERAH MUDA
2. Gelang pasien risiko jatuh: KUNING
3. Gelang alergi: MERAH
4. Gelang berisi identitas: NAMA PASIEN
5. TANGGAL LAHIR, NOMOR REKAM MEDIS
6. Gelang DNR: UNGU (pasien dan keluarganya
memutuskan untuk tidak meneruskan tindakan
medisnya.)
52
7 Bagaimana prosedur SPO Pemasangan gelang identifikasi pasien
pemasangan gelang identifikasi?
8 Bagaimana untuk pasien yang Berikan identitas dengan Mr X buat laki laki , dan Mrs
tidak sadar tanpa pendamping ? X/ Ms X untuk perempuan, nomor urut kedatangan pada
tanggal dan bulan itu. Misal datang pasien jenis kelamin
perempuan, tgl 15 januari, kedatangan pasien yang
pertama. Maka nama yang diberikan “Ms. X. Satu ”
9 Komunikasi Verbal lewat telfon 1. Dengan metode ReadBack
Bagaimana caranya : 2. Dengan metode Repeat Back
3. Cara Melakukan Read back:
• Pengirim Pesan/dokter spesialis atau dokter jaga
ruangan Menyampaikan pesan kepada penerima
pesan/staff Nursing /staff Pharmacy/staff Lab
• Identifikasi pasien dengan benar menggunakan
dua tanda pengenal pasien.
• Informasikan dokter mengenai status alergi
pasien
• Penerima pesan menuliskan pesan pada Catatan
Terintegrasi dan membacakan ulang apa yang
sudah dicatat dan didengar.
• Penerima pesan mendengarkan kembali saat
dokter spesialis/Dokter Jaga menyampaikan
bahwa yang telah dituliskan adalah benar atau
melakukan koreksi bila salah
4. Dilakukan verifikasi dalam 1x24 jam dengan tanda
tangan pengirim pesan/dokter pada catatan
terintegrasi
5. Yang perlu diperhatikan dalam read back: berikan
stempel konfirmasi pada catatan terintegrasi
disamping pesan yang telah dituliskan. Berikan tanda
“Sign Here” pada file sehingga mudah untuk dicari
dan segera dapat dilakukan verifikasi saat dokter
datang.
53
10 Bagaimana Pelaporan Nilai Dilaporkan kepada dokter pengirim. Bila tidak dapat
Kritis melalui Telepon ? dihubungi sebanyak 3 x dalam 5 menit, hasil nilai kritis
dilaporkan ke :
Dokter Jaga Ruangan pada pasien rawat inap
Dokter DPJP pada pasien Rawat Jalan
11 Komunikasi dalam Handover 1. Pada akhir/awal dari pergantian Jam Dinas
(Komunikasi serah terima) 2. Transfer Pre dan Pasca Tindakan operasi
Kapan ? 3. Transfer Pasien antar Ruangan dalam RS
4. Pasien Rawat Inap/IGD menerima perawatan dari
Penunjang Diagnostik atau perawatan lainnya
5. Pengiriman/penerimaan pasien dari/fasilitas lain
6. Ketika dokter akan cuti serah terima kepada dokter
pengganti.
12 Dapatkah Anda menjelaskan Teknik SBAR, berlaku untuk semua petugas kesehatan
tentang cara komunikasi yang yang melakukan pelaporan/serah terima pasien kepada
efektif di ruang perawatan? Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan atau saat
pergantian petugas :
Situation: Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
Background: Informasi penting yang berhubungan
dengan kondisi pasien terkini.
Assessment: Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
Recommendation: Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat ini.
Teknik TBaK (Komunikasi Verbal)/ Tulbakon berlaku
untuk semua petugas kesehatan yang melakukan dan
menerima perintah verbal atau melaui telepon :
1. Tulis Baca kembali Konfirmasi ulang terhadap
perintah yang diberikan. Pelaporan kondisi pasien
kepada DPJP pasien menjadi tanggung jawab
dokter
2. Ruangan menjadi tanggung jawab dokter ruangan
yang bertugas
13 Apa saja yang termasuk obat- Obat- obatan yang termasuk dalam golongan yang perlu
obat yang perlu yang perlu diwaspadai antara lain :
diwaspada diwaspadai (high Elektrolit pekat: KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat,
alert medication) di rumah NaCl 3%
sakit? Obat-obatan narkotika, sitotoksik (Lihat Lampiran)
NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/LASA
(Look Alike Sound Alike)
Pengelolaan:
KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 3% tidak
boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Unit
Perawatan Intensif (ICU), Unit High Care dan IGD.
Ruangan- ruangan tersebut harus memastikan bahwa
elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas
bagi petugas yang diberi wewenang. Di instalasi
54
Farmasi golongan obat tersebut diletakkan di tempat
tersendiri.
Obat diberi penandaan/ label yang jelas:
Stiker berwarna MERAH bertuliskan “High Alert” ,
Stiker berwarna KUNING bertuliskan LASA
Stiker berwarna UNGU dan berlogo khusus, untuk
golongan sitotoksik.
Pemberian dan penyimpanan harus dilaksanakan sesuai
panduan. Daftar nama obat yang perlu diwaspadai lihat
lampiran
14 Bagaimana prosedur check list Sign in : dilakukan sebelum pasien dianestesi di
keselamatan operasi? holding area,
Timeout : dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum
incisi pasien operasi
Sign out : setelah operasi selesai (dapat dilakukan di
recovery room).
Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh
perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter
anestesi, perawat.
15 Tahukah Anda bagaimana Langkah:
prosedur check list check list 1. Check in yaitu saat pasien sampai di area
keselamatan keselamatan penerimaan. Penerimaan pasien dilakukan
operasi? konfirmasi pemeriksaan identitas pasien, jenis
operasi, kelengkapan data penunjang operasi serta
Surat Ijin Operasi (SIO), Surat Ijin Anestesi (SIA)
dan Informed consent yang sudah diisi lengkap.
Dilakukan oleh perawat yang bertugas di area
penerimaan pasien.
55
2. Sign in dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum
induksi anestesi meliputi jenis operasi, kelengkapan
data penunjang operasi, jenis anestesi
3. Time out dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum
insisi adalah meliputi konfirmasi identitas pasien,
penandaan area operasi, penayangan pemeriksaan
penunjang, pemberian antibiotika profilaksis bila
diperlukan, jenis operasi yang akan dilakukan.
4. Sign out dilakukan setelah operasi selesai dan
sebelum menutup luka, berupa konfirmasi secara
verbal tindakan yang sudah dilakukan, kelengkapan
kasa, instrumen, alat tajam serta kelengkapan
spesimen.
5. Check Out , serah terima pasien dari perawat anestesi
kepada perawat ruangan di ruangan pemulihan
6. Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh
perawat sirkuler (Circulating Nurse) dan diikuti oleh
operator, dokter anestesi, perawat anestesi.
16 Siapa yang bertanggungjawab Operator / orang yang akan melakukan tindakan operasi
melakukan penandaan
lokasi/sisi operasi?
17 Kapan penandaan sisi operasi Sebelum pasien dipindahkan ke ruang dimana operasi
dilakukan? akan dilakukan.
Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar; sebaiknya
dilakukan sebelum pemberian obat premedikasi
18 Berupa apa tandanya? 1. Penandaan lokasi operasi oleh dokter operator
dilakukan di ruang perawatan atau di ruang
persiapan operasi dengan tanda lingkaran (O)
menggunakan spidol khusus yang tidak mudah
luntur.
2. Penandaan area operasi dilakukan pada organ yang
memiliki dua sisi, area multi level tulang belakang,
ruas-ruas serta nodul multiple dengan
menggunakan tanda yang sama, lingkaran (O).
Untuk operasi telinga penandaan dilakukan dengan
membuat tanda lingkaran (O) didepan daun telinga,
untuk operasi massa tumor, nodul multiple atau
area multi level / multi struktur masing-masing
harus ditandai dengan lingkaran (O) pada area
insisi.
3. Khusus untuk gigi dan organ maxilaris,
mandibularis penandaan dilakukan dengan
menggunakan foto panoramic atau dental foto.
56
Pemberian tanda intra oral dengan tanda Ceklist
(√), gigi karies dengan tanda lingkaran (O), sisa
akar gigi dengan tanda (V), gigi karies dan
ditambal dengan tanda lingkaran diarsir hitam (●).
Khusus Bedah Mulut ekstra oral penandaan lokasi
tindakan dengan memberi tanda lingkaran(O).
4. Penandaan lokasi tersebut dilakukan oleh dokter
operator pada saat pasien sadar, untuk pasien anak
dan pasien tidak sadar penandaan melibatkan
keluarga.
5. Tidak dilakukan penandaan pada daerah mukosa
(gigi, mulut), bayi baru lahir, endoscopy, genitalia,
haemorroid, sectio caesaria dan kasus-kasus
ginekologi.
6. Penandaan lokasi operasi pada bayi baru lahir
ditulis pada gelang putih dan dipasangkan pada
pasien, gelang dilepas setelah operasi selesai
kemudian di letakan pada Rekam Medis.
7. Dan penandaan pada area/organ dengan satu sisi
cukup di tandai pada lembar Site Marking pada
Rekam Medis Pasien.
19 Warna apa tandanya? 1. Spidol permanen warna hitam, dan harus terlihat
2. Untuk pasien dengan warna kulit gelap, boleh
digunakan warna selain hitam atau biru gelap (biru
tua) atau merah.
20 Apakah semua pembedahan Penandaan sisi operasi hanya ditandai pada: semua
harus diberi tanda lokasi? kasus yang memiliki dua sisi kiri dan kanan (lateralis),
struktur multiple (jari tangan, jari kaki, lesi), atau
multipel level (tulang belakang)
21 Bagaimana prosedur Sign in : dilakukan sebelum pasien dianestesi di
check list keselamatan? holding area,
22 Kapan kita harus cuci tangan? 1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan asepsis
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
4. Sesudah kontak dengan pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
6. Semua di atas disebut 5 moments cuci tangan
23 Bagaimanakah standar prosedur Ada 2 cara cuci tangan: Handrub (20-30 detik) dan
cuci tangan yang benar di rumah Handwash (40-60 detik).
sakit? Handrub :
Cuci tangan menggunakan antiseptic berbasis alkohol
selama 20-30 detik.
57
6 Langkah :
RATAKAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
DENGAN KEDUA TELAPAK TANGAN SELAMA
3 HITUNGAN
GOSOK PUNGGUNG TANGAN KANAN
DENGAN TELAPAK TANGANKIRI DENGAN
JEMARI SALING MENJALIN
DAN SEBALIKNYA SELAMA 3
GOSOK PUNGGUNG JEMARI DENGAN
TELAPAK TANGAN DALAM POSISI SALING
MENGUNCI SELAMA 3 HITUNGAN
GOSOK KEDUA TELAPAK TANGAN DENGAN
JEMARI SALING MENYILANG SELAMA 3
HITUNGAN
GENGGAM IBU JARI TANGAN KIRI DENGAN
TANGAN KANAN KEMUDIAN GOSOK SECARA
MUMUTAR DAN SEBALIKNYA SELAMA 3
HITUNGAN
58
GOSOK DENGAN MEMUTAR UJUNG JEMARI
TANGAN KIRI PADA TELAPAK TANGAN DAN
SEBALIKNYA SELAMA 3HITUNGAN
Sumber : WHO on Hand Hygiene in
Healthcare, 2009
Handwash (40-60 detik)
24 Kapan dilakukan skrining risiko Skrining risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal di
jatuh dan mengunakan IGD, rawat jalan dan rawat inap
instrumen apa? Rawat jalan menggunakan get up and go test
Di rawat inap:
Pasien anak Humpty Dumpty
Pasien dewasa Morse Fall Scale
25 Jika hasil skoring menyatakan Perawat memberikan edukasi pada pasien dan keluarga
pasien tidak berisiko atau risiko tentang pencegahan jatuh menggunakan brosur edukasi
rendah, apa yang dilakukan?
26 Jika hasil skoring risiko jatuh Perawat memasang stiker risiko jatuh berwarna kuning
sedang dan tinggi apa yang pada gelang identitas pasien
dilakukan? Perawat memasang segitiga risiko jatuh berwarna
kuning di tempat tidur pasien
Perawat memberikan edukasi pada pasien dan keluarga
tentang pencegahan jatuh menggunakan brosur edukasi.
27 Sebutkan Kriteria pasien yang 1. Semua pasien di ruang rehabilitasi medik
dilakukan skrining risiko pasien 2. Pasien dengan gangguan keseimbangan
jatuh di rawat jalan! 3. Pasien dengan gangguan penglihatan Pasien
geriatrik
4. Pasien anak di bawah 2 tahun
5. Pasien yang dijadwalkan operasi rawat jalan
(ODC) dengan tindakan anestesi atau sedasi
28 Kapan dilakukan pengkajian 1. Pasien risiko jatuh rendah 1 (satu) kali setiap
ulang risiko jatuh pada pasien hari
rawat inap? 2. Pasien risiko jatuh sedang pengkajian ulang
dilakukan 1 (satu) kali setiap shift
3. Pasien risiko jatuh tinggi, pengkajian ulang
dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap shift
4. Saat transfer ke unit atau ruangan lain Ada
59
kejadian jatuh pada pasien
5. Ada perubahan kondisi/ penurunan kesadaran
6. Pasca operasi dan sedasi
7. Mendapat obat-obatan sedative
29 Apa yang dilakukan jika terjadi Lakukan penilaian awal pada pasien jatuh untuk
pasien jatuh menemukan cedera atau luka akibat jatuh (abrasi,
kontusio, laserasi, fraktur, cedera kepala)
Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
Lakukan penilaian adanya keterbatasan Gerak, bila ada
tanda tanda injury, bawa pasien ke IGD
Pantau pasien dengan ketat
Dokumentasikan penilaian dalam catatan perkembangan
pasien terintegrasi, informasi yang perlu dicatat adalah:
Tanggal dan waktu pasien jatuh
Deskripsi pasien mengenai kejadian jatuh (bila
memungkinkan):
1. Apa yang sedang dilakukan pasien saat terjatuh
2. Dimana lokasi pasien saat terjatuh
3. Laporkan kondisi pasien pada Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
4. Buat laporan insiden
30 Bagaimanakah cara mengkaji Penilaian risiko jatuh pada pasien anak menggunakan
pasien risiko jatuh ? skala HUMPTY DUMPTY, pada pasien dewasa
menggunakan skala MORSE. Pengkajian tersebut
dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan
dasar pemberian rekomendasi kepada dokter untuk
tatalaksana lebih kepada dokter untuk tatalaksana lebih
lanjut.
Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING di
pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan
atau keluarga maksud pemasangan gelang tersebut.
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala
sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien dan jika terjadi
perubahan kondisi pasien atau pengobatan
Lihat SPO Pengkajian dan pencegahan pasien
risiko jatuh
HUMPTY DUMPTY, penilaian kejadian risiko jatuh
pada anak.
60
31 PROTOKOL PENCEGAHAN PASIEN JATUH PADA
PASIEN ANAK :
Standar Risiko Rendah (Skor 7-11):
Orientasi Ruangan
Posisi tempat tidur rendah dan ada remnya
61
Ada pengaman / pagar samping tempat tidur.
Mempunyai luas tempat tidur yang cukup untuk
mencegah tangan dan kaki atau bagian tubuh lain
terjepit
Menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien
yang dapat berjalan
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi & bantu bila
dibutuhkan
Akses untuk menghubungi petugas kesehatan mudah
dijangkau.
Terangkan kepada pasien mengenai fungsi alat tersebut
Lingkungan harus bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Penerangan lampu harus cukup
Penjelasan pada pasien dan keluarga harus tersedia
Dokumen pencegahan pasien jatuh ini harus berada pa
harus berada pada tempatnya.
Standar Risiko Tinggi (skor >12):
Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning
Terdapat tanda peringatan pasien risiko jatuh
Penjelasan pada pasien atau orang tuanya tentang
protocol pencegahan pasien jatuh
Cek pasien minimal setiap satu jam
Temani pasien saat mobilisasi
Tempat tidur pasien harus disesuaikan dengan
perkembangan tubuh pasien
Pertimbangkan penempatan pasien yang perlu perhatian
diletakkan dekat nurse station
Perbandingan pasien dengan perawat 1:3, libatkan
keluarga pasien sementara perbandingan belum
sementara perbandingan belum memadai memadai
Evaluasi terapi yang sesuai. Pindahkan semua peralatan
yang tidak dibutuhkan ke luar ruangan
Pencegahan pengamanan yang cukup, batasi di tempat
tidur
Biarkan pintu terbuka setiap saat kecuali pada pasien
yang membutuhkan ruang isolasi
Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang rendah
kecuali pada pasien yang ditunggu keluarga
Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus
didokumentasikan.
62
63
64
CARA MELAKUKAN PENILAIAN :
Riwayat jatuh :
Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan saat
ini, atau jika ada riwayat jatuh fisiologis karena kejang
atau gangguan gaya berjalan menjelang dirawat
Skor 0 bila Skor 0 bila tidak pernah jatuh
Catatan: bila pasien jatuh untuk pertama kali, skor
langsung 2
Diagnosis sekunder :
Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam status
pasien
Skor 0 jika tidak
Bantuan berjalan :
Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat bantu/ dibantu,
menggunakan kursi roda, atau tirah baring dan tidak
dapat bangkit dari tempat tidur sama sekali
Skor 15 jika pasien menggunakan kruk, tongkat, atau
walker
Skor 30 jika pasien berjalan mencengkeram furniture
untuk topangan
Menggunakan Infus :
Skor 20 jika pasien diinfus
Skor 0 jika tidak
Gaya Berjalan/ Transfer :
Skor 0 jika gaya berjalan normal dengan ciri berjalan
dengan kepala tegak, lengan terayun bebas di samping
tubuh, dan melangkah tanpa ragu-ragu
Skor 10 jika berjalan lemah, membungkuk tapi
dapat mengangkat kepala saat berjalan tanpa
kehilangan keseimbangan. Langkah pendek-pendek dan
mungkin diseret
Skor 30 jika gaya berjalan terganggu, pasien mengalami
kesulitan bangkit dari kursi, berupaya bangun dengan
mendorong lengan kursi atau dengan melambung.
Kepala tertunduk, melihat kebawah. Karena
keseimbangan pasien buruk, beliau menggenggam
furniture, orang, atau alat bantu jalan dan tidak dapat
berjalan tanpa bantuan
Status Mental :
Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan berjalan
normal. Tanyakan pada pasien, “Apakah Bapak dapat
pergi ke kamar mandi sendiri atau perlu bantuan?” Jika
jawaban pasien menilai dirinya konsisten dengan
kemampuan ambulasi, pasien dinilai normal.
Intervensi Jatuh Standar :
65
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambul
saat ambulasi
Keselamatan lingkungan: hindari ruangan yang kacau
balau, dekatkan bel dan telepon, biarkan pintu terbuka,
gunakan lampu malam hari serta pagar tempat tidur.
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap
2 jam): tawarkan ke belakang (kamar kecil) secara
teratur.
Edukasi perilaku yang lebih aman saat jatuh atau
transfer.
Gunakan alat bantu jalan (walker, handrail).
Anjurkan pasien menggunakan kaus kaki atau sepatu
yang tidak licin.
Intervensi Jatuh Risiko Tinggi :
Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning.
Intervensi jatuh standar.
Strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh yang
lebih detil seperti analisa cara berjalan sehingga dapat
ditentukan intervensi spesifik seperti menggunakan
terapi fisik atau alat bantu jalan jenis terbaru untuk
membantu mobilisasi.
Pasien ditempatkan dekat nurse station.
Handrail mudah dijangkau pasien dan kokoh.
Siapkan di jalan keluar dari tempat tidur: alat bantu
jalan, komod
Lantai kamar mandi dengan karpet Lantai kamar mandi
dengan karpet anti slip, serta anti slip, serta anjuran
menggunakan anjuran menggunakan tempat duduk di
kamar mandi saat pasien mandi.
Dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien.
Jangan tinggalkan pasien sendiri di kamar, samping
tempat tidur atau toilet.
66