The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

VIQARAHMI AGUSTIANI (E-MODUL PEMERIKSAAN RETIKULOSIT)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dalipa75, 2022-10-03 07:02:30

VIQARAHMI AGUSTIANI (E-MODUL PEMERIKSAAN RETIKULOSIT)

VIQARAHMI AGUSTIANI (E-MODUL PEMERIKSAAN RETIKULOSIT)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PEMERIKSAAN

RETIKULOSIT

PRODI SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

VIQARAHMI AGUSTIANI
PO714203211068

TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Mahasiswa mengetahui defenisi dan tujuan

pemeriksaan retikulosit

2.Mahasiswa mengetahui prinsip pemeriksaan

retikulosit metode pewarnaan supravital

3.Mahasiswa mengetahui pemeriksaan

retikulosit metode pewarnaan supravital

dengan sediaan basah

4.Mahasiswa mengetahui pemeriksaan

retikulosit metode pewarnaan supravital

dengan sediaan kering

5.Mahasiswa mengetahui penghitungan

pemeriksaan retikulosit metode pewarnaan

supravital

6.Mahasiswa mengetahui penghitungan

retikulosit absolut dan retikulosit production

index

7.Mahasiswa mengetahui faktor – faktor yang

memengaruhi hasil pemeriksaan retikulosit

A. Defenisi & Tujuan Pemeriksaan
Retikulosit

Retikulosit adalah “Sel eritrosit muda yang baru

dilepaskan ke peredaran darah tepi dari sumsum


tulang. Sel ini mempunyai karakteristik masih

memiliki sisa RNA ribosom.”




DESKRIPSI RETIKULOSIT

Dalam proses pematangan eritrosit, sisa RNA ini akan
hilang. Sisa RNA pada sel retikulosit dapat terwarnai

dengan zat warna supravital, yaitu brilliant cresyl blue


(BCB) atau new methylene blue (NMB).

Pada proses pewarnaan, RNA akan mengendap dan

terwarnai pada sediaan yang tidak terfiksasi, dan


tampak sebagai benang retikulum.

Semakin immature retikulosit,

benang retikulum akan semakin

banyak. Sebaliknya semakin

matang usia retikulosit, sisa

RNA akan berubah menjadi

beberapa titik.




Hitung jumlah retikulosit adalah

pemeriksaan yang digunakan

untuk menentukan jumlah

retikulosit dalam darah melalui

apusan darah, satuan yang

digunakan adalah persen (%)

Tujuan pemeriksaan retikulosit adalah untuk

membantu mendiagnosis anemia dan sebagai

indikator aktivitas sumsum tulang (eritropoiesis)

B. Prinsip Pemeriksaan Retikulosit




C. Prosedur Pemeriksaan Retikulosit
Sediaan Basah

Alat dan Bahan

01 Tabung reaksi 05 Deck Glass

02 Pipet Tetes


06 BCB atau NMB

03 Mikroskop


07 Darah EDTA

04 Objek Glass




Cara Kerja Sediaan Basah




Campurkan 2 atau 3 tetes larutan BCB/NMB

01 dengan darah sama banyaknya dan


dihomogenisasi

Inkubasi selama15 menit
. Setelah inkubasi,

02 campuran di homogenis
asi kembali dan dibuat


sediaan basah

Ambil 1 tetes campuran diatas dan diletakkan

03 diatas kaca objek, lalu tutup dengan deck glass




Amati sediaan di mikroskop menggunakan

04 perbesaran 1000x dengan oil imersion

D. Prosedur Pemeriksaa
n Retikulosit
Sediaan Kering






Alat dan Bahan 03 Mikroskop




01 Tabung Reaksi

02 Pipet Tetes 04 Objek Glass

05 Spreader 07 Darah EDTA

06 BCB 1% atau NMB 1%

Cara Kerja Sediaan Kering




Campurkan 2 atau 3 tetes larutan BCB/NMB
01 dengan darah sama banyaknya dan


dihomogenisasi

Inkubasi selama15 menit. Setelah inkubasi,

02 campuran di homogenisasi kembali dan dibuat


sediaan basah

Buat apusan dengan campuran di atas pada

03 kaca objek seperti pada pembuatan apus darah


tepi, lalu keringkan

Amati sediaan di mikroskop menggunakan

04 perbesaran 1000x dengan oil imersion

E. PENGHITUNGAN PEMERIKSAAN
RETIKULOSIT

PENGHITUNGAN

Penghitungan retikulosit harus

dilakukan pada area sediaan dengan

pewarnaan dan kondisi sel yang baik.


Pada lapang pandang mikroskop

dengan pembesaran lensa 1000x,

dapat dilihat area eritrosit yang cukup

banyak sehingga kemungkinan terjadi

kesalahan atau variasi yang besar

dalam penghitungan retikulosit dan


eritrosit dapat dihindari.

Penghitungan Retikulosit

Retikulosit dan eritrosit dihitung tiap lapang pandang

hingga jumlah eritrosit mencapai 1000 sel.




Contoh :
Pada lapang pandang ditemukan 7 retikulosit dan

1002 eritrosit maka persentase retikulosit adalah :

F. Retikulosit Production Index &
Retikulosit Absolut




Index Produksi Retikulosit
Waktu pematangan retikulosit dapat diketahui

dari nilai hematokrit (PCV). Pada nilai

hematokrit dikisaran normal (45%), retikulosit

bersirkulasi di darah tepi selama 1 hari

Semakin rendah nilai PCV, seperti pada kondisi

anemia, retikulosit akan banyak di produksi sehingga


bersirkulasi lebih lama di darah tepi. Hitung

retikulosit pada kondisi ini tidak akurat yang

menggambarkan produksi retikulosit sesungguhnya .

Oleh sebab itu, pada kasus ini perlu dilakukan koreksi

hitung retikulosit yang dihitung dalam indeks produksi

retikulosit (RPI)




Indeks Produksi Retikulosit

RPI adalah angka yang mencerminkan indeks

sebenarnya dari produksi eritrosit di sumsum tulang.

Pada pasien anemia dengan jumlah eritrosit menurun,


diperlukan nilai hematokrit untuk mengoreksi.

Perhitungan menggunakan rumus sbb :

Retikulosit Absolute

Untuk akurasi metode, nilai retikulosit pada pasien

anemia dinyatakan dalam nilai retikulosit absolute


dengan rumus sebagai berikut:

Contoh:
Pada pasien anemia dengan nilai hematokrit 24%

(normal 45%) dan jumlah retikulosit 8% serta jumlah

eritrosit 2.500.000 sel/µl, berapa nilai retikulosit

terkoreksi, retikulosit absolut dan RPI ?

G. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Pemeriksaan

Jumlah retikulosit dipengaruhi oleh faktor-

faktor Sebagai Berikut :

Jenis Kelamin

Jumlah retikulosit pada wanita

umumnya lebih tinggi dari pada

pria karena adanya siklus haid

yang dapat memicu terjadinya


eritropoiesis

Kondisi Hipoksia
Kondisi lain yang memicu eritropoiesis adalah

jaringan tubuh yang mengalami hipoksia

(kekurangan oksigen)
Usia
Pada usia lanjut, umumnya jumlah retikulosit
cenderung lebih rendah karena aktivitas
eritropoiesis mulai berkurang

Penanganan Sampel
Proses pengumpulan, pengiriman, dan

penyimpanan sampel berkaitan dengan

stabilitas
sampel

Teknik Pembuatan Sediaan

Sediaan untunk hitung jumlah

retikulosit tidak boleh difiksasi

atau dipanaskan, karena dapat


merusak retikulum pada

retikulosit. Selain itu, proses

pengeringan sediaan apus dapat

membuat retikulum menjadi


halus

pH Zat Warnal
Perubahan pH larutan zat warna ke arah asam

menyebabkan retikulum berbentuk granula

halus, sedangkan larutan zatwarna yang bersifat
alkalis menyebabkan retikulum berbentuk

noktah-noktah

Kondisi Eritrosit
Eritrosit yang mengerut dapat menghambat

masuknya zat warna ke dalam sel sehingga

sisa RNA tidak dapat terwarnai

Skill Petugas
Skill petugas dalam mengidentifikasidan

menghitung jumlah retikulosit, jumlah sel

yang dihitung, kualitas sediaan dan

penggunaan mikroskop


Click to View FlipBook Version