BAB 1 PENELITIAN ILMIAH Nlenyusun tesrs atau dtseltasl merupakan salah satu syarat yang peitrng untuk rnencapar gelar Sarjana, Pasca Sarjana atau Doktor. Syarat inl diadakan antara lam untuk mendapatkan bukti tentang kesanggupan calon dalam berpikir secara ilmah. Membuat tes1S sendiri merupakan latihan bagi calon sarjana dalam proses peneliüan ilmiah Mayusun tesis dapat dipandang sebagai metode yang baik untuk berpikir secara ilmiah. PENELITIAN ILMIAH Apakah yang dimaksud dengan ilmiah? Dengan ilmiah dimaksud menggunakan metode dan prinsip-prinsip science, yaitu sistematis dan eksak, atau menggunakan metode penelitian di mana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah dikumpulkan data obyektif secara sistematis, dites secara empiris, Science selalu empiris, yaitu didasarkan atas data yang diperoleh melalui observasi. Science bersifat sistematis dan mencoba melihat sejumlah observasi yang kompleks dalam hubungan yang logis. Untuk melihat keseluruhan durua kenyataan science membentuk teon-teori yang dapat memben pegangan untuk memahami duma sekitar, Science itu obyektif, menjauhl aspekaspek yang subyektif. Karena itu pula kegatan ilnuah itu sendlli tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis. Science tidak benanya apakah obyek penelitian itu baik atau buruk. Ilmu pengetahuan atau science hanya mencoba untuk memahanunya dan menjelaskannya dengan meneliti prinsip-pnnsip dan haki kat obyek penyelidikannya. 1
Ada maSanya pada waktu lampau di mana orang mengatakan bahwa penelitian ilmiah, sepefti yang dilakukan dalam ilmu-ilrnu pengetahuan alam, tidak dapat dilakukan terhadap gejala-gejala sosial Dikatakan bahwa kelakuan łnanusła senantiasa berubah-ubah, sehing?a tidak dapat dirałnalkan secara ilnłiah dan tepat Kelakuan manusia terlampau konłpleks sehingga sukar diklasifikasikan secara ketat. Jupn dianxgap bahwa sukar dładakan pengamatan yang obyektif tentang kelakuan tnanusia. Selałn Itu dłanggap bahwa manusła Itu unlkș lain daripada setiap manusła lainnya. Yang unik memang tak dapat dirarnav kan kelakuannya. Akan tetapi setiap ilmu menyederhanakan bahan penelitiannya. Kalau kita menghitung buah manga, kita anggap semua mangga sama, walaupun tak ada dua mangga yang sama benar. Bukan hanya manusia yang kompleks, tiap sel atau molekul pun mempunyai kompleksitas tersendin Pada saat sekarang orang tidak lagi mempertentangkan metode penelitian dalam ilmu pengetahuan alam dengan ilmu SOSial.IImu-i1mu sosial juga mengembangkan telmik-telmik kuantitatif, mencari alat-alat ukur yang makin tepat dan halus, mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori yang jelas dan menguji teori-teori sata hipotesisnya secara empiris. Akhłrnya pada dasamya tidak lagi dilihat perbedaan dalam dasar-dasar penelitian ilmu sosial dengan ilmu-ilmu lainnya. Namun ilmu sosial tidak dapat membuat percobaan seleluasa ilmu-ilmu alam, misalnya mengadakan percobaan sekaligus dengan ratusan manusia dalam kondisi-kondisi yang dapat diatur dan dikuasai, atau mengulangł percobaan sesuka hati peneliti. Biolog dapat melakukan demłkian dengan tanaman. SCIENCE ATAU ILMU PENGETAHUAN Science atau ilmu pengetahuan sering dipandang sebagai akumulasi pengetahuan yang sistematis. Memang science dapat dan harus memperluas pengetahuan. Akan tetapi haldkat science yang utama adalah sebagai suatu metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris, yala-ll duma kenyataan yang dapat dikenal manusia melalui pengalamannya. Science tidak bertujuan tu•ltuk menemukan kebenaran mutlak. Bagł science segala pengetahuan bersifat semăltara atau tentatifyang dapat berubah bila ditemukan data baru misal2
nya dengan nıcnoovınakaıl alat-alat baru Scıence tidak mulai dengan kebenaran nıutlak sepetli aksioma dan kemuıdian mencari hal-hal teıtentll nıelnlui dedüksi. Science adalah suatu metode analisis dan nıcngeıııııkakan pcııcnnıannya dengan hati-hati dalam bentuk "jikaıııaka-” Tııyııan scıence yang sebenarnya ialah untuk memahami duma ini. ang nıcnıpakan persoalan adalah apa dimaksud dengan "meDalanı scıence, teori nıenıegang peranan yang pentıng sekali Teon sangat pokok dan nıerupakan dasar bay scıence. Dalam percakapan sehan-han bila dikatakan "İtü teori belaka", maka teori diartikan sebagai spekülası, sesuatu yang belum terbukti kebenarannya. Teori diangap banı akan menjadi fakta, setelah terbukti kebenarannya. Dlanggap bahwa fakta itü dengan sendirinya benar dan tidak perlu dibuktıkan lagı Fakta dan Teori Science mempunyai konsep tersendiri tentang teori dan fakta serta hubungan .antara keduanya. Fakta adalah observasi yang dapat dibuktikan secara empiris. Teori menunjukkan hubungan antara faktafalda. Teori menyusun fakta-fakta dalam bentuk yang sistematis sehingga dapat dipahami. Fakta tidak dapat mengembangkan ilmu pagetahuan jika dikumpulkan tanpa sistem. Sistem disusun berdasarkan teori. Tanpa sistem, tanpa teori, science tidak dapat mengadakan ramalan atau prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam kondisi terta-ıtu (jik? maka ). Jadi fakta dalam ilmu pagetahuan adalah hasil observasi, bukan secara acakan, akan tetapi relevan dan bertalian dengan teori. Maka karena itü teori dan fakta saling berhubungan. Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi berkat ınteraksi antara fakta dan teorı Peranan Teori Teori merupakan alat science yang penting sekali. Fungsinya antara lain 3
I Teori mengarahkan onentasi perhatian. atau arah kepada penelitian dan d ngan demikian fakta-fakta yang harus dipelajari spesialisasi gejala-gejala bidang penelitiannya sehin dapat dtkuasai. Teon dapat membantu menentukan fakta fakta mana yang relevan bagi suatu penelitian 2. 'Teo" mcrangkunt pengetahuari, Teon merangkum fakta-fakta dalam bentuk generalisasi da pnnsip-ptinsip, sehingga fakta-fakta lebih mudah dipahaml rangka galeralisasi itu. Teori juga mencoba melihat hubungan antara galeralisasi-generalisasi yang serba kompleks dengan betuk sistem-sistem pemikiran ilmlah. 3. Teori meramalkanfakta. Dalgan teori dicoba meramalkan kejadian yang akan datang mempelajari kondisi-kondisi yang menuju kepada kejadian itu. Telmoloy di dunia Barat dan perkembangan industri nimbulkan urbanisasi dan gejala ini merenggangkan hUbungan kekeluargaan tradisional. Majlmya telmoloy modem di negaranæara yang berkembang diramalkan akan menimbulkan hal-hal yang bersamaan. Narmm ilmu-ilmu sosial belum cukup berkembang untuk mengadakan ramalan atau prediksi seperti yang dapat dilakukan dalåm ilmu-ilmu pengetahuan alam. Peranan Fakta Teori dan fakta saling berhubungan. Teori dapat memberi petunjuk untuk magungkapkan fakta-fakta baru. Sebaliknya fakta dapat mem- beri dorongan untuk menyusun teori baru atau mengubah dan meng- gantikan teori lama. Peranan fakta antara lain. 1. Falda dapat merupakan alasan untuk menolak teori yang ada Tiap teori harus cocok dengan fakta. Bila fakta teori yang tidak sesuai dengan berlaku, maka kembali dengan teori itu harus ditolak atau dirumuskan memperhitungkan fakta yang tadinya belum 4
2. Fakta menyebabkan lahirnya feori baru. Ada kalanya suatu fakta yang diamati secara kebetuılan menimbulkan teori baru seperti penemuan penisilin. Kadang-kadang fakta-fakta yang biasa, dipandang dan seyi banı, misalnya mimpİ dari segı pandangan Freud 3. Fakta dapat _ıuga nıcmberİ dorongan unluk memperfajam atau nıenıperlıalus runıusan teoıı yang telah ada Ilnıu Pengctalıuan (lan Nilai-nilai Umu paıgetahuan tidak bertanya apakah penelitian menghasilkan sesuatu yang indah, bagus, layak, atau baik dalam arti etis. limu pagdahuan lepas darı penılaian etis. Tujuannya adalah untuk mencan maıunjukkan atau membuktikan adanya hubungan antara fakta dan teon. Namun ilmuwan sendiri secara pribadi tak dapat tiada turut terlibat dalam penilaian etis tentang pengımaan ilmu pengetahuan limu paıgetahuan dan telmologi dapat meruykan bahkan memusnahkan umat manusia, seperti pengunaan bom atom atau kuman dalam pqerangan. nmuwan sebagai manusia dapat merasa turut mempunyai tangung jawab moral andaikan penemuan-penemuan ilmiah disalahgunakan untuk maksud-maksud yang destruktif. Akan tetapi hal itü mengenai penggunaan ilmu pengetahuan, bukan mengenai nı&ode ilmu pengdahuan itü sendiri. Dalam pilihan suatu masalah, seorang calon Juga tidak lepas dari pertimbangan apakah topik yang diselidikinya secara moral dapat ditama atau tidak oleh masyarakat. Apa yang pantas atau tidak pantas bagi suatu masyarakat tentü bergantung pada norma-norma dalam masyarakat itu. Umu pengetahuan harus bersikap obyektif, lepas dari normanonna. Namun dalam kenyataan sukar dikesampingkan peıtimbanganpertimbangan etika atau moral. Seorang ilmuwan biasanya tidak sangup melakukan penelitian yang nmelan biaya yang banyak dan karena itü memerlukan sponsor. Sponsor ini mempunyai tujuan dan norma-norma tertentu. Mereka dapat nmaıtukan apa yang akan diselidiki dan bila telah selesai memegang hak taıtang publikasinya. Mereka dapat merahasiakan hal-hal 5