KELOMPOK
5
RAHMAT AQILA
MUSYAFFA ALIF
NOVARINSA
NADZRIYA
RASYA
RANGGA
AKUTANSI
SEJARAH SEJARAH AKUTANSI DI INDONESIA
AKUTANSI
•Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan
SEJARAH AKUTANSI DUNIA di Indonesia menggunakan sistem Kontinental
atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli.
• Berawal dari buku yang berjudul Summa de Meskipun sama-sama berasal dari pembukuan
Aritmatica, Geometrica Proortioni et berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan
Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat tata buku.
subjudul “Tractus de Computies et Scriptoris” yang
mengajarkan sistem pembukuan berpasangan. •Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika
Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di
munculnya akuntansi.Setahun setelah buku Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya
tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan sistem pembukuan di Indonesia pun berganti
di Italia. dari Kontinental menjadi Anglo Saxon.
• Dari sistem ini, pembukuan dan laporan
keuangan dapat tersusun secara sistematis dan
terpadu karena dapat menggambarkan laba,
rugi, kekayaan, serta hak milik
perusahaan.Selanjutnya, sistem akuntansi
diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negara
masing-masing. Seperti misalnya, Sistem Anglo
Saxon di Amerika Serikat dan Inggris serta
Sistem Kontinental di Belanda.Saat ini, sistem
akuntansi yang paling banyak digunakan adalah
Anglo Saxon. Ini disebabkan karena Anglo
Saxon dapat mencatat berbagai macam
transaksi secara lebih mudah.
LINI MASA PERKEMBANGAN AKUTANSI DI INDONESIA
Praktik akuntansi di Indonesia baru perkembangan akuntansi berikutnya di Indonesia Banyak perusahaan mulai menggunakan sistem
ditemukan pada tahun 1747 di salah satu ditemukan dengan adanya proses auditing pada akuntansi berbasis anglo saxon yang diadopsi dari
perusahaan di jakarta. tahun 1907. Indonesia mulai mengenal sistem Amerika disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
Pada tahun 1747 sistem akuntansi di auditing atau pemeriksaan laporan keuangan, pertama yang mendasari penggunaan sistem
Indonesia ditandai dengan ditemukannya sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk akuntansi anglo saxon adalah adalah adanya
sistem pembukuan pada perusahaan pengontrolan. peristiwa konfrontasi Irian Barat pada tahun 1957.
Amphioen Societeit di Jakarta. Fungsi auditing akuntansi ini mulai dikenalkan di Peristiwa tersebut menyebabkan semua pelajar
Perusahaan tersebut menggunakan Indonesia pada tahun 1907 semenjak datangnya yang sedang menempuh pendidikan di Belanda
sistem pembukuan double entry yang Van Schagen yang merupakan seorang anggota ditarik kembali ke Indonesia.
diterapkan pada masa penjajahan NIVA. Kedatangan Van Schagen ini juga Pelajar yang sudah ditarik tersebut bisa memilih
belanda. merupakan awal pendirian jawatan akuntan untuk melanjutkan pendidikannya di berbagai
negara pada tahun 1915. negara lainnya kecuali Belanda, termasuk
Pendirian kantor akuntan publik di Indonesia Amerika. Salah satu ilmu yang diperoleh oleh para
pertama kali secara resmi adalah pada tahun pelajar yang menempuh pendidikan di Amerika
1918 oleh Frese & Hogeweg. Jasa akuntan publik tersebut adalah akuntansi.
tersebut tentu saja diperuntukkan bagi Para pelajar yang sudah menyelesaikan
perusahaan Belanda yang saat itu berdiri di pendidikannya di Amerika kembali ke Indonesia
Indonesia untuk mengontrol sistem keuangan. untuk mulai memperkenalkan sistem akuntansi
berbasis anglo saxon. Sistem akuntansi ini mulai
diterapkan di Indonesia hingga pada akhirnya
mulai mendominasi.
1747 AUDITING ANGLO SAXON
PENGERTIAN AKUNTANSI MENURUT PARA AHLI
AKUTANSI
•Menurut Paul Gardi
Akutansi adalah suatu proses yang
diawali dengan mencatat, Sebagai fungsi organisasi secara sistematis, dapat dipercaya
mengelompokkan, mengolah, menyajikan dan original dalam mengklasifikasi, mencatat, memproses, menganalisa,
data, serta mencatat transaksi yang serta menginterpretasi seluruh transaksi dan kejadian serta karakter
berhubungan dengan keuangan. keuangan yang terjadi didalam kegiatan operasional perusahaan sebagai
pertanggung jawaban atas kinerja dari organisasi tersebut
Dengan demikian, informasi tersebut
dapat digunakan oleh seseorang yang •Menurut Charles Thomas Horngren & Walter T. Harrison
ahli di bidangnya dan menjadi bahan
untuk mengambil suatu keputusan. Suatu sistem informasi yang dapat mengukur aktifitas sebuah bisnis, memproses data yang
ada menjadi laporan dan kemudian mengkomunikasikan hasil akhirnya kepada para pengambil
Seorang praktisi yang ahli dalam bidang keputusan.
ini disebut akuntan.
•Menurut Dwi Martani
Definisi akuntansi juga sudah disebut
sebagai bahasa bisnis untuk mengukur Akuntansi merupakan sebuah bahasa bisnis (business language), akuntansi dapat
hasil kegiatan ekonomi dalam organisasi menghasilkan informasi yang bergunakan untuk menjelaskan kinerja dan kondisi keuangan
serta menyampaikan informasi kepada pada suatu periode atau tanggal tertentu. Informasi akuntansi tersebut nantinya akan
berbagai pihak, termasuk manajemen, digunakan oleh para pemilik kepentingan sehingga diharapkan dapat membantu dalam
investor, kreditor, dan regulator. membuat prediksi kinerja di masa depan
MANFAAT AKUNTANSI
1. Sebagai Informasi Keuangan,sebagai acuan/pengingat pengeluaran uang,untuk apa dan kemana
uang itu dikeluarkan(sebagai pencatatan).
2. Sebagai Bahan Evaluasi Keuangan,dengan adanya pencacatan,maka kita memiliki riwayat atas hal-
hal yang telah kita lakukan,termasuk dalam pengeluaran/pemakaian uang.Dengan adanya
pencacatan,maka kita bisa melakukan perbaikan,atau perubahan yang lebih baik kedepannya.
3. Sebagai Bukti Keuangan yang Dapat Dipertanggungjawabkan,karena kita memiliki riwayat yang
bisa dilihat,dan dievaluasi untuk kedepan,maka pencacatan ini secara otomatis bersifat valid,alias
bisa dipertanggungjawabkan secara konkret by data.
4. Membantu Pencatatan Ekonomi Keluarga,untuk menghitung pengeluaran-pengeluaran yang akan
terjadi,dan sebagai acuan/perkiraan untuk persiapan keuangan selanjutnya,
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
1.PEMAKAI INFORMASI INTERNAL
• MANAJEMENPIHAK PERTAMA
• PEMILIK UTAMA PERUSAHAAN
2. PEMAKAI EKSTERNAL
• INVESTOR
• KREDITOR
• PEMASOK ATAU SUPPLIER
1.Pemakai Informasi Internal
• Manajemen Pihak Pertama pemakai informasi internal adalah manajemen perusahaan. Pihak manajemen
dianggap sebagai pemilik perusahaan karena mereka memiliki tanggung jawab atas berbagai kegiatan sehari-
hari perusahaan.
• PemilikDalam hal ini, pemilik utama perusahaan juga memiliki hak untuk menggunakan informasi akuntansi.
Pemilik perusahaan akan menggunakan informasi akuntansi sebagai tools untuk menginvestasikan modal
dalam memulai dan juga menjalankan bisnis agar sesuai dengan tujuan utama perusahaan.
2. Pemakai Eksternal
• Investor,adalah pemakai Informasi akuntansi yang aktual dan potensial. Investor menggunakan informasi ini
untuk mengetahui bagaimana dana mereka digunakan oleh manajemen dan apa yang diharapkan dari kinerja
bisnis di masa depan dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.
• Kreditor,atau pemberi pinjaman adalah individu atau lembaga keuangan yang biasanya meminjamkan dana
dan mendapatkan penghasilan bunga atas pinjaman tersebut. Mereka adalah pemakai informasi akuntansi
yang menggunakan laporan tersebut untuk menilai kinerja, arus keuangan dan meninjau jaminan yang sesuai.
• Pemasok atau Supplier,adalah individu atau organisasi bisnis yang biasanya menjual bahan mentah ke bisnis
lain secara kredit.
•Instansi pemerintah,menggunakan informasi keuangan bisnis untuk tujuan mengenakan besaran pajak yang
sesuai dan sesuai peraturan yang berlaku.
•Masyarakat Umum,Sebagai sumber data bagi mahasiswa akuntansi dan keuangan,Sebagai sumber data
berharga bagi mereka yang meneliti tentang dampak perusahaan pada individu dan ekonomi secara keseluruhan.
•Karyawan,karyawan yang tidak mempunyai peran langsung dalam manajemen inti perusahaan akan dianggap
sebagai pemakai informasi akuntansi eksternal.
•Mitra BisnisSetiap perusahaan hampir pasti mempunyai rekan bisnis dalam menjalankan badan usahanya.
perusahaan lain akan bisa memutuskan untuk bisa bekerjasama dengan cara melihat informasi akuntansi
•Lembaga Keuangan,memerlukan informasi akuntansi perusahaan untuk mampu memberikan kredit atau
pinjaman, dan menilai kelayakan serta menganalisa posisi keuangan perusahaan.
•Otoritas Pajak,Untuk bisa menentukan kredibilitas pajak perusahaan, maka pihak perusahaan harus bisa
menyertakan informasi keuangannya. Tujuannya adalah agar mampu melihat histori keuangan yang terlihat
pada laporan keuangan perusahaan.
Relevan dapat mengacu pada beberapa cara dalam membantu informasi akuntansi. Di mana dapat membantu
dalam pengambilan keputusan keuangan suatu perusahaan. Kualitas informasi akuntansi dapat
dikatakan relevan jika sudah memenuhi dua unsur yang ada. Unsur tersebut antara lain predictive value dan juga
RELEVAN confirmatory value.Predictive Value : membantu memprediksi hasil-hasil yang akan diperoleh di masa-masa yang
akan datang..Confirmatory Value : membantu mengkonfirmasi kebenaran ekpektasi sebelumnya.
KUALITAS DAPAT DIUJI Dapat diuji atau reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu keandalan yang menunjukkan seberapa jauh informasi
INFORMASI yang didapat secara akurat. Kualitas informasi akuntansi menjadi reability jika memenuhi unsur :Lengkap
AKUNTANSI NETRAL (Completeness) – Laporan keuangan tidak boleh mengecualikan transaksi apa pun dan semua informasi yang
penting tersaji sesuai kriteria penyajian secara wajar,Netral (Neutrality) – Informasi laporan keuangan tidak dibuat
KETEPATAN atas dasar kepentingan salah satu pihak. Baik eksternal maupun Internal,Bebas dari kesalahan (Free from error) –
WAKTU Sejauh mana informasi bebas dari kesalahan.
DAPAT
DIPAHAMI Karakteristik kualitas informasi akuntansi yang terakhir ini harus bersifat netral. Dengan kata lain tidak memiliki
ketergantungan terhadap kebutuhan yang diinginkan dari pihak tertentu. Akan tetapi informasi yang ada di dalam l
DAPAT aporan tersebut harus diarahkan sesuai dengan kebutuhan secara umum oleh pemakai.
DIBANDINGKAN
Kualitas informasi akuntansi harus tepat atau seberapa cepat informasi tersebut tersedia untuk pengguna. Karena
LENGKAP jika tidak tepat waktu maka informasi tersebut dapat dianggap kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
jika disajikan.Sehingga ketepatan waktu ini sangat memiliki peran penting karena informasi tersebut harus
bersaing dengan informasi lainnya. Di samping bersaing dengan informasi lainnya, alasan mengapa menyajikan
informasi tepat waktu karena fakta dan perkembangan perekonomian bergerak dengan cepat.
Laporan keuangan tersebut harus dipahami dengan sejauh mana informasi tersebut. Karena pada dasarnya,
informasi atau laporan tahunan tersebut memiliki banyak halaman yang berkisar 100 halaman ada dapat dijadikan
acuan pengguna dalam menarik suatu kesimpulan. Kesimpulan ini mengenai trending dan juga kinerja yang
dilakukan oleh perusahaan dari waktu ke waktu atau satu periode.
Setiap informasi akuntansi, terutama laporan keuangan, harus bisa dibandingkan antara laporan yang satu dengan
yang lain. Misalnya, dibandingkan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya. Perusahaan yang satu dengan
perusahaan lain.
Informasi akuntasi yang disajikan tidak boleh setengah-setengah. Harus lengkap dan
mencakup semua kebutuhan bagi para pemakai informasi akuntansi. Ya, ini supaya tidak
menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para pemakainya.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity 6.Prinsip Pengungkapan Penuh (Full
Principle) Disclosure Princple)
2. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle) 7.Prinsip Pengakuan Pendapatan (Reyenue
RecognitionPrinciple)
3. Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary
Principle 8.Prinsip Mempertemukan (Matching
Principle)
4. Prinsip Blaya Historis (Historical Cost
Principle) 9. rinsip Konsistensi (Consistency Principle)
5.Prinsip Kesinambungan Usaha (Going 10. Prinsip Materialitas
Concern Principle)
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
1. Akuntansi Keuangan (financial accounting)Bidang ini berhubungan dengan pencatatan 6. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)Bidang ini fokus pada
transaksi keuangan perusahaan seperti utang, perubahan asset, atau modal. Tujuan utama penyusunan rancangan pengeluaran perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
dari bidang akuntansi ini adalah untuk menyajikan data dari setiap transaksi keuangan Selain itu, bidang akuntansi ini juga digunakan untuk mengontrol perencanaan
selama periode tertentu. keuangan sambil menganalisisnya.
7. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)Bidang akuntansi ini
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)Bidang ini secara khusus membantu memelajari penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh lembaga
pihak internal perusahaan dalam menentukan kebijakan. Akuntansi manajemen pemerintahan. Informasi yang disajikan berupa data akuntansi dari berbagai
memberikan data real kepada pihak manajemen sebagai bahan pembahasan untuk aspek pengelolaan administrasi keuangan pemerintah.
menentukan arah kebijakan perusahaan, terutama untuk hal yang menyangkut finansial 8. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)Akuntansi yang secara khusus
memerhatikan bidang pendidikan. Contohnya, kegiatan belajar mengajar
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)Bidang ini menekankan pada analisis, perencanaan, akuntansi, penelitian tentang akuntansi, penyusuan kurikulum pendidikan, atau
penetapan, serta pengendalian biaya produksi suatu barang. Akuntansi biaya biasanya ada hall lain yang berhubungan dengan akuntansi.
di perusahaan-perusahaan industri yang memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi. 9. Sistem Akuntansi (System Accounting)Bidang akuntansi ini berkaitan dengan
Fungsinya, untuk mengetahui tingkat efisiensi keuangan dalam kegiatan produksi barang di pembuatan prosedur akuntansi atau alat-alat pendukungnya. Sistem akuntansi
perusahaan itu. akan diikuti dengan pengumpulan data serta laporan keuangan.
10. Akuntansi Internasional (International Accounting)Bidang akuntansi ini
4. Akuntansi Pemeriksaan (Audhiting Accounting)Bidang ini berfokus pada pemeriksaan meliputi masalah yang terjadi dalam transaksi perdagangan internasional.
laporan keuangan yang telah dibuat perusahaan secara independen tanpa adanya tekanan Bidang ini biasanya banyak terdapat di perusahaan-perusahaan multinasional.
dari pihak manapun. Tujuannya, untuk mengetahui kebenaran dari laporan tersebut.
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounnting)Bidang ini mengakomodasi pencatatan keuangan
yang berhubungan langsung dengan pajak. supaya tidak tercampur dengan hal-hal yang
lain. Orang yang mengurusi akuntansi perpajakan bertanggungjawab untuk menghitung
seberapa besar pajak yang harus dibayar perusahaan.
JENIS-JENIS PROFESI AKUNTANSI
1. Akuntan Publik,merupakan akuntan yang memiliki izin dari 5.Akuntan Manajemen,biasa bekerja untuk memberikan informasi
menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di terkait kesehatan keuangan suatu organisasi atau perusahaan
Indonesia. sehingga keputusan yang baik dapat dibuat mengenai masa depan
2.Akuntan Internal,merupakan akuntan perusahaan yang perusahaan.
memiliki tanggung jawab dalam pencatatan transaksi 6. Akuntan investasi bekerja di bidang keuangan dan investasi yang
keuangan, penyusunan laporan manajemen, dan penyusunan bergerak cepat.
laporan keuangan umum yang terdiri dari neraca, rugi-laba, 7. Akuntan Biaya bertanggung jawab untuk memeriksa setiap
perubahan modal, aliran kas yang ada dalam sebuah pengeluaran yang terkait dengan rantai pasokan perusahaan untuk
perusahaan. melakukan analisis profitabilitas dan persiapan anggaran.
3. Akuntan Pemerintah,merupakan akuntan yang bekerja pada 8. Akuntan proyek bertugas mengawasi semua aspek proyek yang
lembaga-lembaga pemerintah. mungkin memengaruhi biaya keseluruhan, termasuk menyiapkan
4. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam dan mengumpulkan faktur, menyetujui biaya, memverifikasi jam
mendidik di bidang akuntansi, melakukan penelitian dan kerja karyawan, merencanakan dan memelihara anggaran, dan
pengembangan di bidang akuntansi, dan menyusun kurikulum memastikan tim memenuhi tenggat waktu proyek.
di berbagai tingkat satuan pendidikan.
ETIKA Ada 8 Etika Profesi dalam Akuntansi yang Tercatat dalam
PROFESI Kode Etik Akuntan Indonesia,yaitu :
AKUNTANSI
1.Tanggung jawab profesi
Etika Profesi Akuntansi 2.Kepentingan publik
Merupakan suatu ilmu yang 3.Integritas
membahas perilaku perbuatan 4.Obyektivitas
baik dan buruk manusia sejauh 5.Kompetensi dan kehati-hatian profesional
yang dapat dipahami oleh 6.Kerahasiaan
pikiran manusia terhadap 7.Perilaku profesional
pekerjaan yang membutuhkan 8.Standar teknis
pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai Akuntan