The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Panduan budaya kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurul.arifuddin, 2021-06-21 21:43:12

Buku Budaya Kerja BPSDM

Panduan budaya kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat

Keywords: Budaya Kerja

BUDAYA
KERJA
PRO-
KREATIF

BUKU PANDUAN
BUDAYA KERJA

TIM PENYUSUN
SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
SULAWESI BARAT TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis diberi kemudahan dalam
menyelesaikan buku panduan budaya kerja Pro-Kreatif pada Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat. Buku panduan
ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran umum tentang
Budaya Kerja Pro-Kreatif sebagai implementasi perwujudan reformasi birokrasi,
turunan dari IDE To Malaqbi pemerintah provinsi Sulawesi Barat dan
merupakan penjabaran dari VISI BPSDM Sulawesi Barat yaitu terwujudnya
aparatur sipil negara yang kompeten dan professional.

Buku ini memuat tentang konsep dasar, nilai-nilai, tujuan yang ingin dicapai
dalam penerapan dan pelaksanaan budaya kerja Pro-Kreatif yang merupakan
penjabaran nilai-nilai, "Professional, Kompeten, Realistis, Adaptif, Integritas dan
Fleksibel. Budaya Kerja Pro Kreatif diharapkan menjadi suatu budaya atau
pembiasaan serta gerakan untuk meningkatkan kinerja pegawai Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat. Budaya kerja
Pro-Kreatif diharapkan akan menjadi Ide dan cara pandang baru yang inovatif
dan dapat membawa perubahan signifikan pada cara berfikir, bekerja, bersikap
dan berperilaku menuju SMART ASN yang mendunia tahun 2025.

Buku panduan budaya Kerja Pro Kreatif masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis memohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberi masukan dalam proses pembentukan dan penyusunan "Buku
Panduan Budaya Kerja Pro-Kreatif BPSDM Sulawesi Barat" ini. Semoga Allah
memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita semua agar dapat
melaksanakan dan membudayakan Pro-Kreatif di lingkungan kerja Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat.

Tim Penyusun

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

ISI RATFA 2 LATAR BELAKANG
3 PENTINGNYA BUDAYA KERJA
4 KONSEP DASAR BUDAYA KERJA
5 NILAI BUDAYA KERJA APARATUR

KONSEP BUDAYA KERJA PRO-
6 KREATIF
7 VISI MISI BPSDM
8 IMPLEMENTASI BUDAYA KERJA
9 NILAI BUDAYA PRO-KREATIF
10 P R O F E S I O N A L
11 K O M P E T E N
12 R E L I A B E L / T E R P E R C A Y A
13 E T O S K E R J A
14 A D A P T I F

INTEGRITAS

15

16 F L E K S I B E L

LATAR BELAKANG
BUDAYA KERJA

Reformasi Birokrasi pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan
birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas dari KKN, mampu
melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh
nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Tujuan dan kondisi
birokrasi yang diinginkan telah tercantum dalam peraturan Presiden
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi 2010-2014. Reformasi Birokrasi merupakan
wujud dari komitmen berkelanjutan pemerintah. Secara khusus, pada
tahun 2025 diharapkan Indonesia berada pada fase yang benar-benar
bergerak menuju negara maju yang mewujudkan pemerintahan kelas
dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi
yang mampu menyelenggarakan peleyanan prima kepada masyarakat
dan manajemen pemerintahan yang demokratis serta diharapkan
mampu menghadapi tantangan pada abad ke-21 melalui tata
pemerintahan yang baik pada tahun 2025.

Untuk mencapai tujuan dari Reformasi Birokrasi dalam hal ini Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat mewujudkan melalui penataan ulang proses birokrasi
dan aparatur. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan paradigma yang
memberikan kemungkinan ditemukannya terobosan atau pemikiran
baru, juga perubahan pada pola pikir dan budaya kerja. Maka dari itu
BPSDM Sulawesi Barat menerapkan Budaya Kerja Pro-Kreatif sebagai
budaya baru untuk mendorong perubahan pada pola perilaku dan
budaya kerja pegawai BPSDM sesuai dengan visi organisasi yaitu
Terwujudnya Aparatur Sipil Negara yang Kompeten dan Profesional.

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

PENTINGNYA BUDAYA
KERJA

Pada prinsipnya budaya kerja bertujuan untuk membangun
keyakinan sumber daya manusia atau menanamkan nilai-nilai
tertentu yang melandasi atau mempengaruhi sikap dan perilaku
yang konsisten serta komitmen membiasakan suatu cara kerja di
lingkungan masing-masing. Dengan adanya suatu keyakinan dan
komitmen kuat merefleksikan nilai-nilai tertentu, misalnya
membiasakan kerja berkualitas, sesuai standar, atau sesuai
ekpektasi (organisasi), efektif atau produktif dan efisien.
Dengan membiasakan kerja berkualitas, seperti berupaya
melakukan cara kerja tertentu, sehingga hasilnya sesuai dengan
standar atau kualifikasi yang ditentukan instansi. Jika hal ini dapat
terlaksana dengan baik atau membudaya dalam diri pegawai,
sehingga pegawai tersebut menjadi aparatur yang berkualitas, atau
memberikan nilai tambah bagi orang lain dan organisasi
pemerintah

Menurut Triguno (2003), budaya kerja
merupakan suatu falsafah yang
didasari oleh pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat,
kebiasaan dan kekuatan pendorong,
membudaya dalam kehidupan suatu
kelompok masyarakat atau organisasi,
kemudian tercermin dari sikap menjadi
perilaku, kepercayaan, cita-cita,
pendapat dan tindakan yang terwujud
sebagai kerja atau bekerja.

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

KONSEP DASAR
BUDAYA KERJA

Budaya Kerja adalah pandangan hidup berupa nilai-nilai yang
menjadi sifat, kebiasaan, sikap perilaku, cita-cita serta tindakan
sebagai pendorong terwujudnya kinerja organisasiyang secara
langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan terukur
untuk mencapai tujuan.
Budaya Kerja merupakan cara pandang seseorang dalam memberi
makna terhadap bidang kerja yang ditekuninya dan prinsip-prinsip
moral yang dimiliki serta menumbuhkan keyakinan yang kuat atas
dasar nilai-nilai yang diyakini dan memiliki semangat yang tinggi
dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi kerja yang
baik. Budaya Kerja ASN adalah suatu perilaku aparatur pemerintah
dalam kualitas pelayanan publik dengan tingkat kedisiplinan,
pengetahuan, keahlian, etika, motivasi, dedikasi, kretaivitas dan
komitmen yang tinggi (KEP MEN PAN 2008)

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

NILAI-NILAI DASAR
BUDAYA KERJA
APARATUR NEGARA

1. komitmen dan konsisten (terhadap visi, misi dan tujuan organisasi);
2. wewenang dan tanggung jawab (yang jelas, tegas dan seimbang);
3. keikhlasan dan kejujuran (yang menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan

kewibawaan pemerintah);
4. integritas dan profesionalisme (yang konsisten dalam kata dan perbuatan serta ahli

dalam bidangnya);
5. kreativitas dan kepekaan (yang dinamis mendorong kearah efisiensi dan efektivitas);
6. kepemimpinan dan keteladanan (yang mampu mendayagunakan kemampuan potensi

bawahan secara optimal);
7. kebersamaan dan dinamika kelompok (yang mendorong agar cara kerjanya tidak

bersifat individual dan pusat kekuasaan tidak pada satu tangan);
8. ketepatan dan kecepatan (adanya kepastian waktu, kuantitas, kualitas dan finansial

yang dibutuhkan);
9.rasionalitas dan kecerdasan emosi (keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan

emosional);
10. keteguhan dan ketegasan (yang tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang merugikan

diri dan negaranya);
11. disiplin dan keteraturan kerja (yang mengacu pada standar operasional prosedur);
12. keberanian dan kearifan (yang dihasilkan dari adanya pendelegasian wewenang);
13. dedikasi dan loyalitas (terhadap tugas yang bersumber pada visi, misi dan tujuan

organisasi);
14. semangat dan motivasi (yang didorong oleh keinginan memperbaiki keadaan secara

perorangan maupun organisasional);
15. ketekunan dan kesabaran (yang didasarkan kepada tanggung jawab terhadap tugas

yang diamanahkan);
16. keadilan dan keterbukaan (sesuai dengan keinginan masyarakat); dan
17. penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (sesuai dengan perkembangan zaman yang

semakin maju).

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

KONSEP BUDAYA KERJA
PRO-KREATIF

Budaya Kerja Pro-Kreatif merupakan cara pandang pegawai
lingkup Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) pemerintah provinsi Sulawesi Barat dalam
melaksanakan tugas dan fungsi yang ditekuninya sesuai
dengan nilai-nilai yang diyakini dan prinsip-prinsip yang
menumbuhkan keyakinan atas dasar Profesionalisme dan
Kreatif.

Pro-Kreatif adalah gabungan dari kata Profesional dan Kreatif.
Profesional memiliki makna bersifat profesi, memiliki keahlian
dan keterampilan karena pendidikan dan latihan. Sedangkan,
Kreatif didefinisikan sebagai suatu kemampuan dalam
menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru yang berbeda
dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Sehingga arti
kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan suatu ide dan
konsep dalam memecahkan suatu masalah.

Budaya Kerja Pro-Kreatif
Budaya kerja diwujudkan dengan dijabarkan pada nilai-nilai.
Pro-Kreatif merupakan akronim dari nilai Profesional,
Kompeten, Realistis, Etos Kerja, Adaptif, Integritas dan
Fleksibel. Dari nilai-nilai tersebut diharapkan akan
membentuk karakter pegawai BPSDM Sulawesi Barat yang
Malaqbi sesuai dengan Visi Pemerintah Sulawesi Barat yaitu
Maju dan Malaqbi.

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

BPSDM SULAWESI BARAT

"APA KABAR DENGAN BUDAYA
KERJA BPSDM ?"

Visi BPSDM Sulawesi Barat
"Terwujudnya Aparatur Sipil Negara

yang Kompeten dan Profesional"

Maksud dan Tujuan
Pencanangan Budaya Kerja Pro-Kreatif dimaksudkan agar pegawai
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi
Barat melakukan budaya kerja sesuai aturan dengan nilai pada visi
yaitu Profesional dan Kompeten. Untuk mewujudkan ................................

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

IMPLEMENTASI BUDAYA
KERJA DALAM KERJA NYATA
SETIAP PEGAWAI

Tim Evaluasi Budaya Kerja
Tim bertugas menanamkan sifat dan karakter budaya kerja yang baik
kepada semua pegawai dan mengevaluasi jalannya budaya kerja di setiap
instansi pemerintah
Komitmen Pimpinan Puncak
Kegagalan atau keberhasilan program budaya kerja sangat bergantung dari
komitmen pimpinan puncak di setiap unit organisasi, karena setiap
pemimpin di setiap level mempunyai kuasa mengendalikan suatu proses
kerja
Lingkungan Kerja
Untuk melakukan program Budaya Kerja diperlukan persiapan yang berupa
penciptaan lingkungan kerja dengan paradigma yang disepakati untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Komunikasi
Keterampilan berkomunikasi merupakan faktor penting sebagai upaya
menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai-nilai luhur dapat
teraktualisasi dalam sikap dan perilaku organisasi.
Motivasi
Merupakan komponen penting dalam meraih keberhasilan suatu proses
kerja, karena menjadi pendorong bagi seseorang untuk melakukan
pekerjaan sendiri maupun berkelompok.
Kerjasama Melalui Kelompok
Kerjasama merupakan suatu nilai-nilai yang sangat penting dalam
manajemen, khususnya manajemen strategi dalam pencapaian sasaran
ataupun manajemen dalam partisipasi secara berkelompok.
Disiplin
Suatu aspek kekuatan SDM itu dapat tercermin pada sikap dan perilaku
disiplin, karena disiplin pegawai secara individu akan berdampak kuat
terhadap kinerja organisasi untuk mencapai keberhasilan dan tujuan yang
telah direncanakan. Disiplin dimulai dari diri pribadi ASN yang antara lain
harus jujur pada dirinya sendiri.

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

NILAI BUDAYA KERJA
BPSDM SULAWESI BARAT

Professional
Kompeten

Reliabel/Terpercaya

Etos kerja
AdapTif
Integritas
Fleksibel

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

PROFESIONAL

Indikator Profesionalisme
Kualifikasi
Kompentensi
Kinerja
Disiplin

Profesionalitas adalah kualitas sikap anggota suatu profesi
serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk

dapat melakukan tugas-pekerjaan sesuai standar dan
persyaratan yang ditentukan. Standar Profesionalitas ASN

adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat
profesionalitas ASN yang mencakup dimensi kualifikasi,

kompetensi, kinerja, dan disiplin.

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

KOMPETEN

Kompeten merupakan salah satu sifat yang wajib
dimiliki oleh pegawai demi mencapai visi dan misi
organisasi. Defenisi kompeten menurut kamus
besar bahasa indonesia berwenang berkuasa
(memutuskan, menetukan) sesuatu atau cakap
(mengetahui). Jadi jika diartikan secara istilah,
kompeten adalah mandiri atau keterampilan yang
dimiliki seseorang dalam bidangnya, Pegawai
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
diharapkan memiliki kompetensi pada tugas dan
fungsinya pada bidang pendidikan dan pelatihan.

Indikator Kompeten
- Pengetahuan
_Pemahaman
_Keterampilan
_Sikap

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

RELIABEL

Makna kata Reliabel adalah andal dan dapat
dipercaya. Dalam menjalankan tugas dan fungsi,
ASN pada badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) diharapkan dapat menjadi
pegawai yang andal dan terpercaya dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan
yang Professional. Selain itu juga bebas dari segala
tindakan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) serta
tidak memihak pada kubu politik manapun.

Indikator Reliabel
- Terpercaya
- Andal

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

ETOS KERJA

Etos kerja merupakan suatu sikap
yang berorientasi pada hasil yang
terbaik, semangat tinggi dalam
daya saing, optimis, mandiri dan
selalu mencari cara yang
produktif dan inovatif.

Indikator Etos Kerja
Berorientasi pada proses, hasil dan maanfaat yang berkualitas
Menggunakan fasilitas kantor secara efektif dan efisien
Memelihara kebersihan tempat kerja
Tidak menggunakan tempat kerja untuk merokok
Tertib parkir kendaraan
Kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan organisasi lain
Ramah tamah dalam pelayanan
Bekerja berdasarkan SOP

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

ADAPTIF

Indikator Adaptif :
Mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi
Mampu bekerja/beradaptasi
pada segala situasi.
Terus Inovatif dalam bekerja

Pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) diharapkan selalu mampu menyesuaikan diri
pada keadaan. Perkembangan teknologi dewasa ini
menuntut setiap elemen masyarakat khususnya aparatur
sipil negara untuk terus mengikuti dan berjalan bersama
dengan perubahan tersebut. Di lain sisi situasi dan
keadaan dunia juga terus mengalami perubahan seperti
adanya virus yang mengancam kesehatan masyarakat
serta bencana alam yang kian marak terjadi. ASN dituntut
agar selalu mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
tersebut dan terus inovatif dalam bekerja

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

INTEGRITAS

Integritas merupakan kesesuaian antara apa yang
dikatakan dengan apa yang diperbuat, berkata dan berlaku
jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip
kebenaran, bermoral dan beretika. Dengan budaya kerja
Pro-Kreatif diharapkan pegawai BPSDM untuk dapat
berlaku jujur, bertanggung jawab, dapat dipercaya,
konsisten, tidak korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Dengan berlaku jujur dan berpegang teguh pada prinsip
kebenaran, etika dan moral serta berbuat sesuai dengan
apa yang dikatakan, maka seseorang sudah dapat
dikatakan bertanggung jawab atas apa yang diucapkannya.

Indikator Integritas
- Jujur, bisa dipercaya dalam bekerja
- Bertanggung jawab terhadap pekerjaan
- Berkomitmen pada organisasi
- Ketulusan
- Dapat menjaga rahasia jabatan
- Menjauhi NAPZA
- Tidak Korupsi

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF

FLEKSIBEL

Fleksibilitas merupakan kemauan dan kemampuan untuk
berdaptasi dengan perubahan. Perkembangan dunia saat
ini mendorong pegawai menjadi pribadi yang fleksibel.
Fleksibilitas dalam pekerjaan dipercaya dapat membuat
pegawai bertahan dan beradaptasi dalam berkarir. Hal ini
dikarenakan fleksibilitas membuat pegawai memiliki
tingkat stress rendah dan produktivitas kerja yang tinggi.
Pegawai yang bekerja secara fleksibel dan disiplin akan
merasakan beberapa manfaat diantaranya mudah
beradaptasi dalam pekerjaan, mampu mengatasi keadaan
yang tidak terduga, mampu mempertahankan pekerjaan
serta dapat meningkatkan kepuasaan dalam bekerja.

BUDAYA KERJA PRO-KREATIF



BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA (BPSDM)
SULAWESI BARAT


Click to View FlipBook Version