HAKIKAT BAB I KETERAMPILAN MENULIS TEKS AKADEMIK Oleh: Firstya Evi Dianastiti, M.Pd. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Dr. Budhi Setiawan, M.Pd.
A. PENGANTAR Menulis adalah suatu proses yang melibatkan serangkaian tahapan untuk menghasilkan suatu produk yang berupa tulisan (Mohammad & Maryam, 2015). Dalam ranah perguruan tinggi, keterampilan menulis yang dibutuhkan adalah jenis menulis akademik. Menulis akademik adalah proses yang saling berkorelasi antara kemampuan menulis dengan baik dan kemampuan untuk berpikir dengan baik. Berbagai data penelitian menemukan bahwa tuntutan bahasa akademik merupakan suatu hal yang menantang dan hal tersebut mempengaruhi hasil tulisannya (Jeyaraj, 2018). Menulis menjadi sebuah aktivitas yang menantang dikarenakan proses menulis melibatkan penulis untuk memetakan bahasa ke dalam pikirannya sendiri sementara di saat yang bersamaan penulis juga harus memperhitungkan harapan pembaca (Kashiha, 2018). Penulisan akademik adalah keterampilan produktif yang sangat penting untuk memastikan kesuksesan akademik (Singh, 2016). Tujuan menulis akademik yang dilakukan para akademisi diantaranya mulai dari mengusulkan proyek baru hingga berbagi temuan penelitian mereka kepada komunitas penelitian yang lebih luas (Chakma et al., 2021). Namun, hingga saat ini keterampilan menulis ilmiah masih dianggap sebagai keterampilan yang sulit bagi mahasiswa. Salah satu kendala yang muncul adalah tentang penggunaan bahasa dalam penulisan naskah akademik yang harus mengikuti aturan (Sujiono et al., 2023). Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut persepsi mahasiswa pascasarjana, tantangan dalam penulisan akademik terbagi ke dalam lima bagian, yaitu: tata bahasa, proses, produk, bentuk, dan isi (Kabaran, 2022). Keterampilan menulis teks akademik diperlukan sebagai sarana distribusi untuk bertukar pengetahuan sesuai kepakaran dalam bidang keilmuan tertentu. Selaras dengan hal tersebut, dengan keterampilan menulis teks akademik seorang akademisi dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan gagasan melalui berbagai jurnal maupun konferensi ilmiah.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian menulis dan hakikat menulis teks akademik. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan teks akademik dengan teks non-akademik. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan manfaat keterampilan menulis teks akademik bagi akademisi. Mahasiswa mampu mendeskripsikan jenis-jenis teks akademik. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi keterampilan menulis teks akademik dengan keterampilan karier (career skills). Dalam konteks perguruan tinggi, keterampilan menulis teks akademik diperlukan oleh setiap mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan berpikir secara terstruktur sebagai bekal keterampilan karier di masa depan. Pada bab ini, tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. Penulisan akademik adalah keterampilan produktif yang sangat penting untuk memastikan kesuksesan akademik (Singh, 2016). Tujuan menulis akademik yang dilakukan para akademisi diantaranya mulai dari mengusulkan proyek baru hingga berbagi temuan penelitian mereka kepada komunitas penelitian yang lebih luas (Chakma et al., 2021). Namun, hingga saat ini keterampilan menulis ilmiah masih dianggap sebagai keterampilan yang sulit bagi mahasiswa. Salah satu kendala yang muncul adalah tentang penggunaan bahasa dalam penulisan naskah akademik yang harus mengikuti aturan (Sujiono et al., 2023).
1. HAKIKAT MENULIS TEKS AKADEMIK Cendekiawan dan akademisi menggunakan bahasa khusus untuk menangkap kompleksitas masalah atau untuk memperkenalkan ide-ide spesifik dari disiplin ilmu mereka. Oleh karena itu, setiap disiplin memiliki kosa kata sendiri yakni istilah-istilah teknis tertentu sesuai bidang ilmunya. Setiap akademisi mungkin dapat memikirkan dan menuliskan kata-kata dan frasa yang tidak digunakan dalam komunikasi setiap hari tetapi justru merupakan kata atau frasa yang diperlukan untuk mengekspresikan ide-ide tertentu secara tepat. Selain itu, akademisi juga harus menghubungkan pemikiran dengan pengetahuan dan informasi (apa yang akademisi pikirkan), dan proses mengkomunikasikan ide-ide, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan. Berpikir adalah salah satu aspek dari proses terpadu untuk menemukan, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi (Allen, 2004:2). Istilahistilah seperti itu membantu kita (pemelajar sebagai penulis dan atau pembaca) menggambarkan dunia secara khusus daripada secara umum. Pada teks akademik, struktur kalimat menghadirkan tantangan lain. Kalimat dalam tulisan akademis seringkali lebih panjang dan lebih rumit daripada kalimat di majalah populer. Tata bahasa, penggunaan, dan mekanisme penulisan menetapkan aturan dasar penulisan, membatasi apa yang biasanya bebas penulis lakukan. Dalam batasannya, akademisi memilih berbagai strategi dan menyusun strategi tersebut dalam bentuk kata, kalimat, dan paragraf (Kane, 2000:15). Akademisi berusaha untuk melampaui penyampain ide dengan apa yang cepat, jelas, dan umum. Penulisan teks akademik adalah apa yang dilakukan para pemelajar untuk berkomunikasi dengan para pemelajar lain di bidang studi mereka, sesuai dengan kepakaran dalam disiplin ilmu maisng-masing.
mendefinisikan situasi yang membutuhkan tanggapan secara tertulis; tunjukkan ketepatan argument dengan baik; mendirikan pendapat pribadi (point of view); menarik pembaca dengan memahami apa yang mereka pikirkan, yakini, dan nilai; mendukung argumen dengan alasan yang baik; dan mengantisipasi dan mengatasi alasan pembaca untuk tidak setuju dengan penulis, sambil mendorong mereka untuk mengadopsi posisi penulis, yakni memosisikan diri pada pihak penulis (Greene & Lidinsky, 2018:45). Pada dasarnya, penulisan teks akademik memerlukan pembuatan argumen, teks yang dibuat untuk membujuk atau mempengaruhi pembaca, seringkali dalam rangka mengubah pikiran dan perilaku seseorang. Saat menulis teks akademis seseorang hendaknya memerhatikan hal berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Agar dapat menulis teks akademik dengan cukup baik. Seorang akademisi disarankan untuk banyak membaca dan menyerap informasi dari berbagai sumber. Makalah bukan satu-satunya sumber informasi bagi seorang peneliti. Sumber informasi lainnya termasuk buku, tesis, disertasi, prosiding konferensi, catatan kuliah, laporan kegiatan laboratorium, laporan kerjasama, proposal hibah, majalah ilmiah, publikasi penjangkauan, dan banyak lagi. Bahkan, risikonya sering berada dalam status kelebihan informasi yang konstan. dengan demikian, penting untuk berpikir dan bekerja secara sistematis dalam cara mencari sumber informasi, kemudian disimpan, dan diambil kembali saat dibutuhkan. Namun, yang lebih penting lagi adalah belajar membaca sumber-sumber ini dan menggali wawasan berharga tidak hanya pada konten, tetapi juga pada struktur dan gaya penulisan sehingga seseorang lebih siap untuk menulis teks akademik dengan baik.
TEKS AKADEMIK TEKS NON-AKADEMIK Teks akademik digunakan untuk berkomunikasi dalam lingkungan akademik, seperti di perguruan tinggi Teks non-akademik digunakan untuk berkomunikasi di luar lingkungan akademik, seperti dalam media massa, iklan, blog pribadi, atau konten sosial media. Teks akademik digunakan untuk menyampaikan pengetahuan, hasil penelitian, atau analisis ilmiah kepada pembaca yang merupakan sivitas akademika. Teks non-akademik digunakan untuk menyampaikan berbagai hal, tidak harus berdasarkan hasil penelitian, seperti misalnya cerita perjalanan atau pengalaman sehari-hari. Tujuan utama penulisan teks akademik adalah untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan memajukan pemahaman dalam bidang studi tertentu. Tujuan utama penulisan teks non-akademik adalah menghibur, memberikan informasi umum, mempengaruhi pendapat pembaca, atau menginspirasi. 2. PERBEDAAN TEKS AKADEMIK DENGAN TEKS NON-AKADEMIK Perbedaan teks akademik dan teks non-akademik perlu diketahui sebelum memulai menulis teks akademik. Pemahaman akan perbedaan tersebut berguna untuk menyesuaikan strategi penulisan dan komunikasi yang tepat sesuai dengan konteks dan tujuan penulisan. Perbedaan antara teks akademik dan teks non-akademik dapat dianalisis berdasarkan empat hal, yaitu: (a) konteks dan tujuan komunikasi, (b) struktur dan organisasi, (c) gaya dan bahasa penulisan, serta (d) sumber dan kaidah penulisan yang digunakan. Berikut adalah uraian lengkap dari berbagai perbedaan tersebut. A. KONTEKS & TUJUAN KOMUNIKASI
TEKS AKADEMIK TEKS NON-AKADEMIK Teks akademik memiliki struktur yang sistematik, teratur, dan konsisten. Biasanya menggunakan subjudul dan alur logis untuk membantu pembaca mengikuti arus pikiran. Struktur pada teks nonakademik dapat bervariasi tergantung pada jenis teks dan tujuan penulisan. Introduction (pendahuluan) Method (metode) Results (hasil penelitian) Discussion (diskusi penelitian Struktur umum menggunakan IMRD, yaitu: 1. 2. 3. 4. Pendahuluan Inti Penutup Teks non-akademik tidak memiliki struktur yang baku. Struktur umum pada teks nonakademik, yaitu: 1. 2. 3. B. STRUKTUR DAN ORGANISASI TEKS AKADEMIK TEKS NON-AKADEMIK Teks akademik menggunakan bahasa formal, objektif, dan konsisten, serta menghindari penggunaan ungkapan informal, slang, atau ekspresi subjektif. Teks non-akademik menggunakan bahasa informal yang lebih santai, ekspresif, atau gaya bahasa yang lebih kreatif. Teks akademik mengutamakan ketepatan dan kejelasan dalam menyampaikan informasi dengan menggunakan istilah teknis dan ilmiah. Teks non-akademik mengutamakan daya tarik, keterlibatan emosional, dan gaya penulisan yang menghibur. Gaya penulisan sesuai dengan kaidah ilmiah dan Ejaan Yang Disempurnakan. Gaya penulisan dapat lebih bervariasi, tergantung pada jenis teks, tujuan penulisan, dan target pembaca. C. STRUKTUR DAN ORGANISASI
TEKS AKADEMIK TEKS NON-AKADEMIK Teks akademik menggunakan sumber-sumber akademik yang kredibel dan terverifikasi, seperti jurnal ilmiah dan buku referensi untuk menyusun kajian literatur maupun mendukung analisis data. Sumber informasi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk media massa, situs website, atau pengalaman pribadi tanpa harus merujuk ke sumber ilmiah. Wajib menerapkan kaidah penulisan sitasi dan jenis penulisan daftar pustaka tertentu, seperti APA, MLA, Harvard, IEEE atau Chicago. Aturan penulisan sitasi dan daftar pustaka tidak terlalu ketat, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan penulisan. D. SUMBER DAN KAIDAH PENULISAN
3. TUJUAN DAN MANFAAT KETERAMPILAN MENULIS TEKS AKADEMIK BAGI MAHASISWA Keterampilan menulis teks akademik memiliki berbagai tujuan dan manfaat bagi mahasiswa. Tujuan dan manfaat menulis teks akademik berkaitan dengan konteks pendidikan dan pengembangan keterampilan pribadi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang tujuan dan manfaat tersebut A. TUJUAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS AKADEMIK BAGI MAHASISWA Menulis teks akademik bagi mahasiswa setidaknya memiliki tiga tujuan utama, yaitu: (a) membangun pemahaman yang mendalam terhadap keilmuan, (b) berpartisipasi dalam komunitas akademik, dan (c) meningkatkan kemampuan komunikasi. B. MANFAAT MENULIS TEKS AKADEMIK BAGI MAHASISWA Keterampilan menulis teks akademik memiliki manfaat yang luas bagi mahasiswa, tidak sekadar manfaat untuk meningkatkan komunikasi tertulis saja. Keterampilan menulis teks akademik bermanfaat dalam konteks akademik maupun dalam konteks pengembangan pribadi mahasiswa yang berkaitan dengan keterampilan karier di masa depan. Beberapa manfaat yang diperoleh mahasiswa, yaitu: (a) meningkatkan kemampuan berpikir kritis, (b) meningkatkan pencapaian akademik, (c) mengembangkan kemampuan meneliti, (d) meningkatkan kepercayaan diri, dan untuk (e) mempersiapkan karier profesional.
4. JENIS TEKS AKADEMIK Teks akademik memiliki berbagai jenis berdasarkan genre makronya. Jenis-jenis teks akademik ini memiliki ciri dan struktur yang berbeda satu sama lain sesuai dengan tujuan penulisannya. Berikut adalah beberapa jenis teks akademik yang ada. 1. ARTIKEL ILMIAH Artikel ilmiah adalah teks ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Artikel ini berisi gagasan, kajian literatur, dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, baik secara individu maupun tim. Artikel ilmiah disusun dalam format IMRD (Introduction, Methods, Results, Discussion – Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi) dan disesuaikan dengan gaya selingkung masing-masing jurnal. 2. PROPOSAL PENELITIAN Artikel ilmiah adalah teks ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Artikel ini berisi gagasan, kajian literatur, dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, baik secara individu maupun tim. Artikel ilmiah disusun dalam format IMRD (Introduction, Methods, Results, Discussion – Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi) dan disesuaikan dengan gaya selingkung masing-masing jurnal. 3. LAPORAN PENELITIAN Laporan penelitian adalah teks ilmiah yang merupakan laporan dari hasil penelitian yang telah selesai dilakukan. Sama halnya dengan proposal penelitian, pada laporan penelitian mencakup deskripsi tentang latar belakang, rumusan masalah dan tujuan, metode penelitian, jadwal penelitian, dan selanjutnya ditambahkan dengan temuan serta analisis data, serta simpulan penelitian. Jika rencana anggaran biaya disetujui, maka laporan penelitian juga wajib menyertakan laporan realisasi biaya penelitian.
4. ESAI ILMIAH Esai ilmiah atau esai akademik adalah adalah teks yang digunakan untuk mengemukakan opini, argument, atau analisis tentang topik tertentu. Berbeda dengan artikel ilmiah yang bersifat objektif, esai ilmiah memiliki sifat yang lebih subjektif. Esai ilmiah pada umumnya ditulis sebagi respon atas pernyataan atau peristiwa tertentu. Meskipun esai ilmiah bersifat subjektif, tetapi dalam penulisannya tetap disarankan untuk menggunakan sumber referensi yang tepat. Struktur esai ilmiah terdiri atas pendahuluan, isi yang berupa argument, dan simpulan sebagai penutup. 5. MAKALAH Makalah adalah teks akademik yang mengulas suatu topik tertentu secara mendalam. Makalah sering digunakan sebagai penugasan bagi mahasiswa untuk membahas materi perkuliahan. Makalah pada umumnya memiliki struktur yang minimal terdiri atas tiga bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan, dan Bab III Penutup, serta diikuti oleh Daftar Pustaka. 6. TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Teks akademik juga menjadi luaran wajib bagi mahasiswa dari jenjang ahli madya hingga doktoral. Tugas akhir adalah teks akademik sebagai luaran akhir bagi mahasiswa jenjang ahli madya; skripsi untuk mahasiswa jenjang sarjana, tesis untuk jenjang magister, dan pada jenjang doktoral disebut disertasi. Secara umum, strukturnya terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Literatur dan Kerangka Konseptual, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Diskusi Penelitian, Bab V Penutup, dan disertai Daftar Pustaka. Perbedaan dari berbagai teks akademik tersebut terletak pada kedalaman rumusan penelitian dan ketentuan variable penelitian.
5. 1.KETERAMPILAN MENULIS TEKS AKADEMIK UNTUK MENUNJANG KETERAMPILAN KARIER (CAREER SKILL) berkomunikasi dengan efektif, memiliki kemampuan analitis dan penelitian, kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas, pengembangan diri secara kontinyu, reputasi profesional. (Lengelle & Meijers, 2014). Keterampilan menulis merupakan keterampilan penting yang terus berlanjut dalam jenjang pendidikan mulai dari jenjang wajib belajar hingga memiliki peran penting dalam ekspresi diri individu (Kabaran, 2022). Keterampilan menulis dapat digunakan untuk mendorong jenis pembelajaran karir yang dibutuhkan pada abad kedua puluh satu (Lengelle & Meijers, 2014). Tidak hanya itu, tulisan kreatif, ekspresif dan reflektif (atau berbagai kombinasi dari ketiganya) sangat cocok untuk membantu individu untuk mengeksplorasi dan membangun identitas karir mereka (Lengelle & Meijers, 2014). Keterampilan menulis tidak hanya bermanfaat secara berkelanjutan bagi mahasiswa dengan latar pendidikan kebahasaan saja, tetapi diperlukan bagi seluruh mahasiswa dengan berbagai latar belakang keilmuan. Keterampilan menulis dapat digunakan untuk mendorong jenis pembelajaran karier yang dibutuhkan pada abad-21, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, keterampilan menulis teks akademik merupakan salah satu keterampilan yang tak dapat diabaikan oleh mahasiswa. Meskipun terkadang terlihat sebagai tugas yang membebani, menulis teks akademik memiliki manfaat jangka panjang yang akan membantu mahasiswa tidak hanya selama masa studi mereka, tetapi juga dalam menghadapi tantangan karier di dunia kerja. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi mengapa keterampilan menulis teks akademik sangat penting dan bagaimana keterampilan ini akan berkontribusi dalam menunjang kesuksesan karier profesional di masa depan.
6. Video Presentasi Video dapat diakses dalam: https://youtu.be/RoxQsNqee1o Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi Hakikat Keterampilan Menulis Teks Akademik, simaklah video presentasi berikut! Karena kami memahami kebutuhan mahasiswa Tuli, maka video dilengkapi dengan Juru Bahasa Isyarat dan telop (subtitle). 7. Latihan Setelah mempelajari tentang Hakikat Keterampilan Menulis Akademik, dengan dipandu oleh Dosen, silakan Anda mengerjakan kuis berikut! Kuis dapat diakses dalam: https://quizizz.com/admin/ quiz/6530c7addf1b0de62 7f87b11? source=quiz_share
Aliotta, M. (2018). Mastering Academic Writing in The DAFTAR PUSTAKA Sciences (A Step-by-step Guide). CRC Press (Taylor and Francis Group). Allen, M. (2004). Smart Thinking Skills for Critical Understanding and Writing (Second Edition). Oxford University Press. Barrass, R. (2002). Scientists must write. In Scientists Must Write. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203994115-4 Behzadi, P., & Gajdács, M. (2021). Writing a strong scientific paper in medicine and the biomedical sciences: a checklist and recommendations for early career researchers. Biologia Futura, 72(4), 395–407. https://doi.org/10.1007/s42977-021-00095-z Chakma, U., Li, B., & Kabuhung, G. (2021). Creating online metacognitive spaces: Graduate research writing during the covid-19 pandemic. Issues in Educational Research, 31(1), 37–55. El-Freihat, S., & Al-Shbeil, A. (2020). Effect of Child Literature Based Integrative Instructional Program on Promoting 7th Graders Writing Skills: An Empirical Study. International Journal of Instruction, 14(2), 197– 216. https://doi.org/https://doi.org/10.29333/iji.2021.1421 2a. Graham, S., Berninger, V., & Abbott, R. (2012). Are attitudes toward writing and reading separable constructs? a study with primary grade children. Reading and Writing Quarterly, 28(1), 51–69. https://doi.org/10.1080/10573569.2012.632732 Greene, S., & Lidinsky, A. (2018). From Inquiry to Academic Writing, A Text and Reader (Fourth Edition). Bedford/St. Martin’s. Jeyaraj, J. J. (2018). It’s a jungle out there: Challenges in postgraduate research writing. GEMA Online Journal of Language Studies, 18(1), 22–37. https://doi.org/10.17576/gema-2018-1801-02
Kabaran, G. G. (2022). Graduate students’ perceptions of the academic writing process and its problems: A qualitative study in Turkey. Issues in Educational Research, 32(3), 943–959. Kane, T. S. (2000). The Oxford, Essential Guide to Writing. Berkley Publishing Group. Kashiha, H. (2018). ESL Students ’ Perception Metadiscour s e in Essay Writing. Online Journal of Communication and Media Technologies, 8(3), 193– 201. Lengelle, R., & Meijers, F. (2014). Narrative identity: writing the self in career learning. British Journal of Guidance and Counselling, 42(1), 52–72. https://doi.org/10.1080/03069885.2013.816837 Mohammad, H. H., & Maryam, M. (2015). Writing on a Computer and Using Paper and Pencil : Is there any Difference in the Internal Cognitive Processes ? GEMA Online Journal of Language Studies, 15(June), 17–31. Paul, P. V. (2019). The education of the deaf and hard-ofhearing child (Vol. 42, Issue 1). MDPI. https://doi.org/10.1016/S0002-9610(38)91162-6 Sinaga, P., & Feranie, S. (2017). Enhancing critical thinking skills and writing skills through the variation in nontraditional writing task. International Journal of Instruction, 10(2), 69–84. https://doi.org/10.12973/iji.2017.1025a Singh, M. K. M. (2016). An emic perspective on academic writing difficulties among international graduate students in Malaysia. GEMA Online Journal of Language Studies, 16(3), 83–97. https://doi.org/10.17576/gema-2016-1603-06 Sujiono, Andayani, Setiawan, B., & Wardani, N. E. (2023). The Effectiveness of a Textbook Based on Multicultural and Contextual Understanding as a Learning Material for Scientific Writing. International Journal of Instruction, 16(2), 347–368. https://doi.org/10.29333/iji.2023.16220a