The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan paparan tentang Gerakan sekolah sehat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mamanr080771, 2024-03-27 09:32:08

Materi GSS

Bahan paparan tentang Gerakan sekolah sehat

Fokus Gerakan Sekolah Sehat (GSS) Tahun 2024 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2024


Latar Belakang GSS Status Gizi Tahun 2022: ● tengkes (stunted) 21,6% ● kurus (wasted) 7,7% ● kurang gizi (underweight) 17,1%. ● kegemukan (overweight) 3,5% Sumber: SSGI, 2022 Tahun 2023: Penduduk memiliki keluhan kesehatan: ● 0-4 tahun 37,40%. ● 0-17 tahun 27,84%. ● 18-59 tahun 22,47%. ● 60+ tahun 41,49%. Sumber: Profil Statistik Kesehatan Indonesia 2023 Status Imunisasi Hasil BIAS Tahun 2022: • Cakupan Imunisasi di bawah target 95%. • Cakupan Imunisasi Campak Rubela anak usia kelas 1 SD 94,9%; Cakupan Imunisasi DT 91,1%; Cakupan Imunisasi Td anak usia kelas 2 SD 86,0%. Sumber: Profil Kesehatan Indonesia 2022 Status Kesehatan Jiwa Tahun 2021: • 10-17 tahun (1 dari 3 masalah kesehatan mental, 1 dari 20 gangguan mental dalam 12 bulan terakhir). • gangguan mental terbanyak: cemas (3,7%), depresi mayor (1,0%), perilaku (0,9%), stres pasca- trauma (0,5%), pemusatan perhatian (0,5%), dan hiperaktivitas (0,5%). Sumber: Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), 2022 Status Kesehatan Lingkungan Tahun 2022 ● Kepemilikan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir: PAUD (78,7%), SD (80,4%), SMP (81,9%), SMA (85,2%), SMK (84,5%), SLB (90,2%). ● Kepemilikan sumber air layak dan cukup: PAUD (85,1%), SD (99,4%), SMP (99,9%), SMA (99,9%), SMK (99,9%), SLB (97,6%). ● Kepemilikan toilet layak dan terpisah kondisi baik/ rusak ringan: PAUD (17,2%), SD (81,9%), SMP (79,8%), SMA (89,9%), SMK (87,1%), SLB (75,6%). Sumber: https://publikasi.data.kemdikbud.go.id/ Tahun 2023 • 66,1% kabupaten/kota menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). • 15+ tahun dalam sebulan terakhir merokok elektrik 1,55%, dan merokok tembakau sekitar 28%. Sumber: Profil Statistik Kesehatan Indonesia 2023 Status Kesehatan Fisik


Sehat Bergizi Sehat Fisik Sehat Imunisasi 23 Agustus 2022: Peluncuran Kampanye Sekolah Sehat: Akhir 2023: dengan meluasnya dukungan berbagai pihak, Kampanye Sekolah Sehat menjadi Gerakan Sekolah Sehat dan penambahan 2 Sehat Sehat Jiwa Sehat Lingkungan Survey stratifikasi UKS di SD (2020) dan di SMA (2021) menunjukkan bahwa 59.96% SD dan 84.9% SMA peserta survey belum mencapai strata minimal Prinsip: pembiasaan peserta didik, dilakukan di satuan pendidikan, sederhana, tidak butuh infrastruktur khusus Februari 2024: asesmen ke 2.196 satuan pendidikan dan 13.121 responden di 221 kabupaten/ kota 16,47% mengetahui Gerakan Sekolah Sehat.


KONSEP DASAR GSS Gerakan Sekolah Sehat (GSS) adalah segala upaya yang dilakukan secara bersama-sama dan terus-menerus oleh semua pihak mulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah, para mitra, satuan pendidikan, dan masyarakat pemangku kepentingan lainnya tentang pentingnya penerapan Sekolah Sehat dengan berfokus pada Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan di satuan pendidikan. 1. Sehat Bergizi - meningkatkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan bergizi seimbang. 2. Sehat Fisik - meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sehingga memiliki badan yang sehat dan bugar. . 3. Sehat Imunisasi - mewujudkan suatu kondisi di mana seluruh anak usia sekolah mendapatkan imunisasi secara lengkap. 4. Sehat Jiwa - meningkatkan perkembangan peserta didik, baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja/belajar secara optimal, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya 5. Sehat Lingkungan - meningkatkan kondisi satuan pendidikan yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal, membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan membantu upaya pengendalian perubahan iklim (climate change), sehingga terhindar dari berbagai pengaruh dan dampak negatif. TUJUAN GSS Agar seluruh ekosistem satuan pendidikan, yaitu peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat dapat menerapkan dan membudayakan Sekolah Sehat dengan fokus pada lima hal: 1. Bagi peserta didik: pembudayaan 5 sehat agar status kesehatan meningkat dan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 2. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan: peningkatan kesehatan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. 3. Bagi orangtua dan masyarakat: berperan dalam usaha peningkatan derajat/status kesehatan peserta didik, baik di sekolah maupun di rumah. MANFAAT GSS


438.267 Cakupan Gerakan Sekolah Sehat Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Luar Biasa Sanggar Kegiatan Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Jenjang Pendidikan Jaringan Kerja PAUD Di bawah Kemendikbudristek SD SMP SMA SMK SKB PKBM 34 Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP) Di bawah Pemerintah Daerah 38 Dinas Pendidikan Provinsi (SMA, SMK, SLB) 514 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (PAUD, SD, SMP, SKB, 49.460.594 PKBM) # peserta didik 7 Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BB/BPPMPV) SLB # satuan pendidikan Sumber: Dapodik Per 20 Februari 2024 00:00:00


SKB - 2014 Usaha Kesehatan Sekolah SKB - 2022 Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik Penyelenggaraan pemeriksaan status imunisasi dan penyelenggaraan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bagi peserta didik Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah/bentuk lain yang sederajat; dan pelaksanaan Aksi Bergizi bagi peserta didik Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/bentuk lain yang sederajat dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/bentuk lain yang sederajat. 9 Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementrian Kesehatan, Kementrian Agama, Kementrian Dalam Negri Kemenko Kesra Permenko Januari 2022 RAN PIJAR Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja Strategi 2: perluasan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas; Regulasi Lintas Sektor yang selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat Usaha Kesehatan Sekolah Pelayanan Kesehatan Pendidikan Kesehatan Lingkungan Sekolah Sehat Trias UKS


9 Koordinasi Gerakan Sekolah Sehat dengan program lintas K/L Indikator Pokok: Keberadaan regulasi daerah tentang pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) Bukti Pendukung: Ada surat Edaran Dirjen PDM ttg Gerakan Sekolah Sehat ke Dinas Pendidikan di 514 Kab/Kota, 38 Provinsi. Indikator Pokok: Keberadaan program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) dalam perencanaan daerah (RPJMD, RKPD, Renstra PD dan Renja PD Definisi Operasional: Pemda mengeluarkan RPJMD/ RKPD/ Renstra PD/ Renja PD untuk mendukung program UKS/M termasuk Gerakan Sekolah Sehat sebagai revitalisasi UKS masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. Indikator Pokok: Persentase Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren yang menerapkan Satuan Pendidikan Ramah Anak Definisi Operasional: Jumlah sekolah yang telah memiliki SK TPPKS (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Di Satuan Pendidikan) dan melakukan sosialisasi ttg pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan minimal 1x setahun (SK TPPKS di upload di DAPODIK). Indikator Pokok: Persentase sekolah/madrasah yang minimal mencapai stratifikasi standar Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) atau yg mengimplementasikan Gerakan Sekolah Sehat secara berkelanjutan. Jumlah satuan pendidikan yang telah memenuhi kriteria stratifikasi minimal standar minimum UKS/M dalam tahun berjalan atau telah menerapkan kegiatan prioritas Gerakan Sekolah Sehat secara berkelanjutan Kabupaten/ Kota Sehat (KKS) - Kementerian Kesehatan 1) kehidupan masyarakat sehat yang mandiri; 2) pemukiman dan fasilitas umum; 3) satuan pendidikan; 4) pasar; 5) perkantoran dan perindustrian; 6) pariwisata; 7) transportasi dan tertib lalu lintas; 8) perlindungan sosial; dan 9) penanggulangan bencana.


Sehat Bergizi, yaitu upaya untuk mewujudkan kondisi di mana peserta didik memiliki pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi esensial tubuh (seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, dan air), serta mengurangi dan atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. SEHAT BERGIZI 1. Pembiasaan minum air putih yang cukup, minimal 2 gelas sehari selama berkegiatan di sekolah. 2. Peningkatan pemahaman dan pembiasaan konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama protein tinggi, buah, dan sayuran melalui sarapan/makan bersama minimal 1 kali seminggu. 3. Menghindari/meminimalisasi konsumsi makanan cepat saji; makanan/minuman berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak. 4. Pembiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah bagi remaja putri SMP/ sederajat dan SMA/sederajat minimal 1 kali setiap minggu. Catatan: Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas. Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. FOKUS-1 GSS


Sehat Fisik, upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sehingga memiliki badan yang sehat dan bugar. SEHAT FISIK 1. Pembiasaan peregangan, minimal 1 kali selama pembelajaran. 2. Pembiasaan senam dan/atau kegiatan sejenis, minimal 1 kali seminggu. 3. Pembiasaan permainan rakyat dan olahraga tradisional. 4. Pembiasaan jalan kaki. 5. Pelaksanaan Tes Kebugaran Peserta Didik. FOKUS-2 GSS Catatan: Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas. Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat.


Sehat Imunisasi, upaya untuk mewujudkan suatu kondisi di mana seluruh anak usia sekolah mendapatkan imunisasi secara lengkap SEHAT IMUNISASI Catatan: Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas. Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. ● Pemetaan Status Imunisasi. Pemetaan dilakukan dengan cara memeriksa riwayat imunisasi peserta didik berdasarkan catatan riwayat imunisasi. ● Pemberian rekomendasi. Satuan pendidikan menyampaikan informasi dan rekomendasi kepada orang tua atau wali tentang peserta didik yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. ● Pelaksanaan Imunisasi Lengkap bagi Anak Usia Sekolah di satuan pendidikan dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Satuan pendidikan bekerjasama fasilitasi atau mendukung Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus dan November. FOKUS-3 GSS


SEHAT JIWA Catatan: Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas. Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. Sehat Jiwa, upaya untuk meningkatkan perkembangan peserta didik, baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat belajar secara optimal, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. ● Sosialisasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, salah satunya pada saat pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). ● Sosialisasi kesehatan jiwa minimal 1 kali dalam 1 semester. Topik sosialisasi yang dapat dipilih: (1) Mengenali dan mengatur emosi, perilaku dan keterampilan psiko-sosial. (2) Pencegahan peredaran dan penggunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA); serta (3) Pemanfaatan internet/media sosial secara sehat dan bijaksana. Sosialisasi dilakukan bersama tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan, Puskesmas atau narasumber lain. ● Pelaksanaan doa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran. ● Peningkatan pemahaman dan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan terkait kesehatan jiwa. ● Pelaksanaan skrining kesehatan jiwa peserta didik melalui koordinasi dan kerjasama dengan Puskesmas. FOKUS-4 GSS


Catatan: Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas. Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. 1. Pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir. 2. Pembiasaan buang sampah ke tempat sampah tertutup dan terpilah. 3. Kerjabakti kebersihan sekolah dan/atau penghijauan sekolah minimal sebulan sekali. 4. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok/Vaping di lingkungan sekolah. 5. Penyediaan dan pemeliharaan toilet agar berfungsi dengan baik dan bersih serta terpisah antara toilet laki-laki dan perempuan. 6. Penyediaan kantin sehat. 7. Pengaturan ruangan yang memiliki penghawaan dan pencahayaan natural. SEHAT LINGKUNGAN FOKUS-5 GSS Sehat Lingkungan, upaya untuk meningkatkan kondisi satuan pendidikan yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal, membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan berpartisipasi dalam upaya pengendalian perubahan iklim (climate change), sehingga terhindar dari berbagai pengaruh dan dampak negatif.


STRATEGI IMPLEMENTASI GSS No Strategi Kegiatan Penguatan Regulasi Sosialisasi dan Edukasi Pendampingan dan Advokasi Peningkatan Peran Tim Pembina UKS Integrasi Data 1 Penguatan Tata Kelola ✔ SE GSS 2024 ✔ ✔ ✔ ✔ 1. Integrasi Data Imunisasi 2. Integrasi dalam PBD 3. Integrasi dalam Kurikulum : Intrak, Ekstra, Ko-kurikuler, Budaya Sekolah 4. Integrasi dalam PMM 2 Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan ✔ ✔ ✔


● Integrasi Data Imunisasi ke DAPODIK


Integrasi pelaksanaan Sehat Bergizi, Sehat Fisik dan Sehat Imunisasi dalam Inspirasi Benahi dalam penyusunan RKAS melalui Perencanaan Berbasis Data


PMO-PDM 11 GERAKAN SEKOLAH SEHAT (GSS)


SUPERVISOR I Nyoman Rudi Kuniawan PIC Nia Nurhasanah (SMP) PMO Lead: Nastiyawati (SD) Anggota: Anita Huroiyati (SD) Peningkatan Status Kesehatan Sekolah Lead: Minhajul Ngabidin (SD) Sekretaris: Henny Rahmawati (SMP) Anggota: 1. Dani Riyadi (PAUD) 2. N Fitriyani Rinasari (SD) 3. Hendra Tamara (SMA) 4. Nasril Syahrial (PMPK) Kampanye Gerakan Sekolah Sehat Lead : Retno Wulandari (PAUD) Sekretaris: Windu Astuti (SMP) Anggota: 1. Maya Lia Sari Pardosi (SMA) 2. Feriatman (SMA) 3. Solihin (Setditjen) 4. Yoanna Ciptasari (PMPK) 5. Supardan (PMPK) Data dan Evaluasi Gerakan Sekolah Sehat Lead : Hastuti (SMP) Sekretaris: Putry Rahyuni (PAUD) Anggota: 1. M. Lazuardi Mahardika (SD) 2. Hestiana Dewi (SMA) 3. Kokoh Hariadi (SMP) 4. Alfino Apri Pratama (PMPK) Kemitraan Gerakan Sekolah Sehat Lead: Catur Budi Santosa (SMP) Sekretaris: Salsabila Hapsari (PAUD) Anggota: 1. Harnowo Susanto (SMP) 2. Sri Wilujeng P (SMA) 3. Yohanes Triyuwomo (Setditjen) 4. Yudid Dwi Septyarini (Setditjen) 5. Imtichan (PMPK) 6. Ramdani (PMPK) Struktur Organisasi Proyek PMO-PDM 11 Tahun 2024


1. 80% Satuan Pendidikan di Indonesia mengetahui Gerakan Sekolah Sehat. 2. 30% Satuan Pendidikan mengimplementasikan secara berkelanjutan Gerakan Sekolah Sehat: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Lingkungan dan Sehat Jiwa. 3. Satuan pendidikan binaan: a. 50% satuan pendidikan binaan dengan status kuning meningkat kategori status kesehatannya menjadi hijau di tahun 2024 untuk sehat bergizi, sehat fisik dan sehat imunisasi. b. 50% satuan pendidikan binaan dengan status merah meningkat kategori status kesehatannya menjadi kuning di tahun 2024 untuk sehat lingkungan dan sehat jiwa. c. 75% Satuan Pendidikan binaan jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan SLB terpetakan status kebugarannya. Objective Project Charter


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2024 Rapat Koordinasi Implementasi GSS Regional 4 Hariston Hotel & Suites Jakarta, 25 - 27 Maret 2024


Sehat Bergizi Sehat Fisik Sehat Imunisasi Kemendikbudristek meluncurkan Program Sekolah Sehat dengan tema: “Revitalisasi UKS melalui Kampanye Sekolah Sehat” ( Jakarta, 23 Agustus 2022 ) 2022 - 2023: Fokus 3 Sehat Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran dan Transformasi Kesehatan Sekolah


Untuk lebih meningkatkan derajat/status kesehatan satuan pendidikan dan peserta didik, tahun 2024: • Kampanye Sekolah Sehat ditingkatkan menjadi Gerakan Sekolah Sehat • Fokus 3 sehat ditambah 2 sehat, sehingga menjadi 5 sehat Sehat Bergizi Sehat Lingkungan 2024: Fokus 5 Sehat Sehat Imunisasi Sehat Fisik Sehat Jiwa


GSS dalam Kerangka Revitalisasi UKS SKB 4 Manteri Tahun 2014 Surat Edaran Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen (2023, revisi 2024)


Prinsip Kegiatan Pembiasaan 5S: • Aktif • Partisipatif • Kreatif • Inovatif • Rekreatif • Menyenangkan • Menyehatkan IMPLEMENTASI GSS DI SATUAN PENDIDIKAN Impementasi GSS dengan Fokus 5 Sehat dapat dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan berikut: 1. Intrakurikuler → integrasi ke dalam pembelajaran 2. Kokurikuler → melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) 3. Ekstrakurikuler → Dokter Kecil, PMR, Pramuka, dll 4. Pembiasaan 5 Sehat (Pembiasan Berkelanjutan) (+) Kegiatan insidentil seperti Jalan Sehat, Festival/ Semarak, Pentas Ceria, Lomba-lomba, dsb


SURAT EDARAN DIRJEN PAUD DIKDAS DAN DIKMEN NOMOR: 1725/C.C4/DM.00.02/2024 TENTANG GERAKAN SEKOLAH SEHAT (GSS)


A. SE ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota se-Indonesia dengan Tembusan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, dan berbagai pihak lainnya. B. SE mencantumkan 5 Sehat sebagai Fokus GSS tahun 2024 dan indikator-indikator kegiatannya. Melalui SE mohon Kepala Dinas Pendidikan untuk: 1. Meneruskan SE kepada semua kepala satpen pada semua jenjang yang secara kewenangan menjadi tanggung jawab sesuai wilayah binaan masing-masing. 2. Melaksanaan pembinaan dan pendampingan implementasi GSS dengan melibatkan Perangkat Daerah terkait, Pokja Bunda PAUD, Tim Pembina UKS, UPT Kemendikbudristek, mitra (unsur pemerintah maupun non pemerintah), orang tua dan masyarakat. 3. Mengoptimalisasi peran Tim Pembina UKS di tingkat Prov/Kab/Kota dan Kec, serta Tim Pelaksana UKS di satuan pendidikan dalam mendukung pelaksanaan GSS. Untuk mengoptimalisasi peran Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS perlu dilakukan peningkatan kompetensi SDM melalui kegiatan pelatihan, bimtek, atau kegiatan sejenis lainnya. Bagi daerah yang belum terbentuk Tim Pembina UKS perlu dibentuk Tim Pembina UKS dan ditetapkan melalui SK Kepala Daerah. 4. Melaksanakan sosialisasi dan kampanye GSS melalui berbagai bentuk kegiatan, memanfaatkan berbagai momentum yang sesuai, serta melakukan optimalisasi penggunaan berbagai media (digital/online, elektronik maupun cetak. 5. Membangun kemitraan semua pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah, organisasi pemuda dan/atau kemasyarakatan, serta unsur-unsur masyarakat lainnya. SUBTANSI PENTING dalam SE Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Nomor 1725/C.C4/DM.00.02/2024 tentang GSS


No Strategi Kegiatan Pokok Penguatan Regulasi Sosialisasi dan Edukasi Pendampingan dan Advokasi Peningkatan Peran Tim Pembina UKS Integrasi Data 1 Penguatan Tata Kelola ✔ SE GSS 2024 ✔ ✔ ✔ ✔ 2 Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan ✔ ✔ ✔ Stakeholder Pelaksana: 1. Kemendikbudristek → Ditjen PDM, Ditjen Vokasi 2. Pemda → Disdik Provinsi dan Kabupaten/Kota) 3. Tim Pembina UKS (Prov, Kab/Kota/ Kec) 4. UPT Kemendikbudristek (BB/BPMP, BB/BPPMPV) 5. Mitra GSS (Unsur pemerintah dan non pemerintah) 6. Satuan Pendidikan 7. Masyarakat (Komite Sekolah) Catatan: • Semua stakeholder (selain mitra / mitra Pembangunan) bertanggungjawab secara bersamasama terhadap strategi Penguatan Tata Kelola • Mitra / Mitra Pembangunan bertanggungjawan terhadap strategi Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan STRATEGI DALAM IMPLEMENTASI GSS


• Memastikan SE GSS sampai ke satuan • Menginstruksikan kepada satuan agar menyosialisasikan SE kepada ekosistem satuan dan mengimplementasikan GSS • Memastikan semua ekosistem satuan pendidikan mengetahui Program GSS • Sosialisasi, edukasi, kampanye dan publikasi melalui berbagai kegiatan dan media • Memastikan satuan mengimplementasikan GSS • Pembinaan dan pendampingan satuan melalui pemberdayaan pengawas dan wadah-wadah/ komunitas seperti PKG/KKG/MGMP, MKKS, MKPS dan komunitas lainnya. • Bersama UPT melakukan advokasi implementasi GSS di satuan pendidikan binaan sehingga dapat menjadi model dan bahann pengimbasan bagi sekolah lain Melakukan perbaruan data sesuai keperluan Mengupayakan TP UKS berperan aktif dalam sosialisasi dan implementasi GSS di satuan pendidikan Kegiatan dalam Penguatan Tata Kelola dapat menjadi acuan untuk merancang berbagai kegiatan yang lebih operasional Peran Dinas Pendidikan dalam Penguatan Tata Kelola


• Membangun Kemitraan dengan para mitra dan berbagai pihak dalam Implementasi GSS di Provinsi/Kabupaten/Kota • Mendorong/membantu satuan pendidikan untuk dapat memanfaatkan potensi mitra dan berbagai pihak dalam mendukung implementasi GSS di satpen • Khusus Provinsi/Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran Mitra Pembangunan Pusat, Dinas Pendidikan diharapkan membantu dan mendukung pelaksanaan program kegiatan para mitra tersebut di wilayahnya. Peran Dinas Pendidikan dalam Kemitraan


PELAKSANAAN ADVOKASI SATUAN PENDIDIKAN BINAAN GSS OLEH UPT (BB/BPMP)


Satuan Pendidikan Binaan GSS • Satuan Pendidikan Binaan GSS adalah satuan pendidikan yang diharapkan dapat mengembangkan model-model praktik baik pembiasaan 5 sehat secara menarik, inovatif, kreatif dan efektif melalui kolaborasi dan sinergi berbagai pemangku kepentingan. • Tujuan satuan pendidikan binaan adalah untuk memperoleh model-model praktik baik pembiasaan 5 sehat yang dapat dijadikan rujukan dan bahan pengimbasan bagi satuan pendidikan lainnya.


KRITERIA SATUAN PENDIDIKAN BINAAN GSS 2024 Penetapan Satuan Pendidikan dilakukan oleh BB/BPMP berdasarkan koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat (di SK-kan oleh Kepala BB/BPMP) 1. Bukan Satuan Pendidikan Pelaksana PSP. 2. Diprioritaskan satuan pendidikan yang secara situasi dan kondisi kesehatan sekolah membutuhkan perbaikan dan pendampingan (daya dukung terbatas). 3. Letak geografis satuan pendidikan mudah dijangkau (untuk keefektifan, dan keefisienan pelaksanaan pendampingan oleh BB/BPMP). 1. Bukan Satuan Pendidikan Pelaksana PSP. 2. Bukan Satuan Pendidikan Binaan GSS Tahun 2023. 3. Memiliki akreditasi minimal B. 4. Jumlah Satuan Pendidikan Binaan Jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA, masing-masing 1 satuan pendidikan di setiap Kab/Kota. 5. Untuk SLB dan SKB/PKBM, masing-masing 3 satuan pendidikan di setiap wilayah kerja BB/BPMP, diutamakan dari Kab/Kota yang tahun 2023 tidak ada sekolah binaannya. 6. Satuan pendidikan binaan diharapkan dapat melakukan pengimbasan praktik baik implementasi GSS kepada satuan pendidikan lain. 2023


2023 KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (KSS) 2022 KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (KSS) SATUAN PENDIDIKAN BINAAN GSS • Ditetapkan 40 satuan pendidikan binaan untuk setiap wilayah kerja BB/BPMP (SK Ka.BB/BPMP). • Total nasional 1.637 satuan pendidikan binaan. • Diberikan pendampingan/ advokasi oleh BB/BPMP. • Satuan pendidikan binaan tidak/belum melakukan pengimbasan. Satuan Pendidikan Binaan 2024 GERAKAN SEKOLAH SEHAT (GSS) Satuan Pendidikan Binaan belum ditetapkan satuan pendidikan binaan Satuan Pendidikan Binaan • Di setiap Kabupaten/Kota ditetapkan 1 satuan pendidkan binaan untuk masing-masing jenjang PAUD, SD, SMP, SMA. • Di setiap wilayah kerja BB/BPMP ditetapkan 3 satuan pendidikan binaan (untuk SLB dan SKB/PKBM). • Total nasional 2.260 satuan pendidikan binaan baru. • Diberikan pendampingan/advokasi oleh BB/BPMP. • Satuan pendidikan binaan diharapkan dapat melakukan pengimbasan. 2023 – 2024 : 3.897 Satpen Binaan


3 KELOMPOK SASARAN ADVOKASI GSS OLEH UPT TAHUN 2024 KELOMPOK JUMLAH BENTUK ADVOKASI UPT SATPEN BINAAN TAHUN 2024 Link Data Sekbin 2024: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1_G9cWrJG Fm72A0I1FXto8CxFk7XQrfp0ecYs1gkgp4/edit?usp=sharing Nasional : 2.260 Wilayah Kerja BB/BPMP: Berbeda-beda sesuai jumlah Kabupaten/Kota masingmasing • Sosialisasi • Pendampingan • Pemantauan (Supervisi, monev) SATPEN BINAAN TAHUN 2023 Link Data Sekbin 2023: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1_G9cWrJG Fm72A0I1FXto8CxFk7XQrfp0ecYs1gkgp4/edit?usp=sharing Nasional : 1.637 Wilayah Kerja BB/BPMP : 40 satpen • Sosialisasi • Pendampingan (daring) • Pamantauan (Supervisi, monev) – daring (disesuaikan dengan sumber daya masing-masing UPT) SATPEN LAINNYA (SELURUH SATPEN) Nasional : 425.000-an Wilayah Kerja BB/BPMP: Berbeda-beda sesuai jumlah satpen di wilayah kerja masing-masing • Sosialisasi


Advokasi Implementasi GSS ke Satuan Pendidina Binaan dilaksanakan oleh UPT Kemendikbudristek (BBPMP/BPMP) dengan tujuan untuk: 1. Memberikan dukungan dan bimbingan kepada satuan pendidikan binaan dalam mengimplementasikan GSS, khususnya dalam melakukan aktivasi pembiasaan 5 Sehat. 2. Memberikan dukungan dan bimbingan kepada satuan pendidikan binaan dalam membuat dokumentasi kegiatan dan praktik baik implementasi GSS. 3. Bersama Pemda (Dinas Pendidikan) memberikan dukungan kepada satpen binaan untuk dapat melakukan sharing dan pengimbasan kepada satpen leain melalui kegiatan-kegiatan pertemuan PKG, KKG, MGMP, MKKS, MKPS dan kegiatankegiatan wadah profesi/komunitas lainnya. Sebanyak 2.260 satuan pendidikan binaan di semua jenjang Advokasi BB/BPMP ke Satpen Binaan


RINCIAN JUMLAH SATUAN PENDIDIKAN BINAAN DI SETIAP WILAYAH KERJA BB/BPMP TAHUN 2024


1. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan advokasi implementasi GSS meliputi kegiatan pembiasaan 5 sehat dan berbagai kegiatan penunjang lain yang mendukung implementasi pembiasaan 5 sehat. 2. Bentuk Kegiatan Advokasi a. Bimbingan teknis/pembekalan dan kegiatan penguatan kapasitas SDM sejenis lainnya. b. Focus Group Discussian (FGD), Workshop, Webinar, dan kegiatan sejenis lainnya. c. Supervisi (pembinaan dan pendampingan) ke satuan pendidikan binaan. d. Bentuk-bentuk kegiatan lain yang menunjang pembiasaan 5 sehat, misalnya pemberian apresiasi/penghargaan, penyelenggaraan lomba, dan lain-lain. 2. Moda Kegiatan Luring, daring, hybrid. 2. Pendokumentasian Praktik Baik a. UPT diharapkan mendapatkan pendokumentasian praktik baik implementasi GSS oleh satuan pendidikan binaan, minimal 1 praktik baik setiap jenjang berupa video maupun tulisan. b. Satuan pendidikan binaan diharapkan dapat mengikuti Lomba pada Gala Kreasi Video GSS. 2. Pelaporan Pelaksanaan Advokasi a. Satuan pendidikan menyampaikan laporan bulanan implementasi GSS kepada BB/BPMP. b. BB/BPMP menyampaikan laporan bulanan pelaksanaan advokasi implementasi GSS di satuan pendidikan binaan kepada PDM 11 Pusat. Strategi Pelaksanaan Advokasi Catatan: • Pelaksanaan advokasi dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah/lokasi satuan pendidikan binaan maupun kondisi sumber daya pendukung yang tersedia di masing-masing UPT. • UPT dapat mengembangkan kegiatan advokasi dengan berbagai kreasi dan inovasi kegiatan sepanjang mendukung GSS dan aktivasi 5S di satuan pendidikan binaan.


LINIMASA ADVOKASI GSS OLEH UPT KEPADA SEKOLAH BINAAN


Kegiatan Advokasi Satuan Pendidikan Binaan GSS 2024 No Kegiatan Tujuan Output/Hasil yg Diharapkan Estimasi Waktu 1 Penetapan Satuan Pedidikan Binaan • Koordinasi dengan Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan untuk menetapkan Satuan Pendidikan Binaan SK Kepala BB/BPMP Januari 2 Rapat Koordinasi Pusat, BB/BPMP, Dinas • Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan GSS tahun 2024 (khususnya terkait program Satuan Pendidikan Binaan) Kesepahaman dan Komitmen Bersama Februari 3 Asesmen Kesehatan Satuan Pendidikan • Asesmen Kebugaran di Satuan Pendidikan Binaan secara online berbasis Self Asesmen • Asesmen Awal dan Asesmen Akhir Peta Kesehatan Satuan Pendidikan Binaan (merah, kuning, hijau) Feb & Oktober 4 Pembekalan Satuan Pendidikan Binaan oleh Pusat • Pembekalan awal tentang GSS kepada Peanggungjawab di Satuan Pendidikan Binaan (Kepala Satuan) • Adanya pemahaman GSS • Adanya komitmen Satuan Pendidikan Binaan untuk menjadi model dalam pelaksanaan GSS 2024 April-Juni 5 Pendampingan Implementasi GSS di Satpen Binaan oleh UPT • Membangun kesepahaman dan kesepakatan strategi pendampingan implementasi GSS di Satuan Pendidikan Binaan. • Membangun komitmen bersama dan berbagi peran dalam pelaksanaan advokasi antara Satuan Pendidikan Binaan, Dinas Pendidikan, dan BB/BPMP. • Adanya kesepahamam strategi implementasi GSS dan pola pendampingan oleh BB/BPMP dan Dinas Pendidikan Mei-Juni • Pelaksanaan pembiasaan 5S di Satuan Pendidikan Binaan melalui pengembangan model-model kegiatan yang efektif, menarik, berkebaruan, berkearifan lokal, dan berdampak pada Kesehatan peserta didik dan peningkatan Kesehatan Satuan Pendidikan Binaan (Catatan: Lihat Pedoman GSS Tahun 2024). • Terlaksananya pembiasaan 5 S di kalangan peserta didik • Terciptanya lingkungan Satuan Pendidikan Binaan yang bersih, sehat, nyaman, aman dan kondusif Juni - Nop • Pendampingan/advokasi oleh BB/BPMP (alternatif kegiatan: Bimtek, FGD, kunjungan sekolah, supervisi, monev, lokakarya, webinar, dan lainnya, baik daring maupun luring) • Lapotan perkembangan (progress report) keterlaksanaan Implementasi GSS Juni - Nop


No Kegiatan Tujuan Output/Hasil Yang Diharapkan Estimasi Waktu 8 Pemetaan Kebugaran Peserta Didik • Satuan Pendidikan Binaan melaksanaan asesmen kebugaran terhadap peserta didik secara sampling untuk ditindaklanjuti dengan upaya meningkatkan kebugaran peserta didik. (Catatan: lihat Panduan Pemetaan Kebugaran Peserta Didik) • Peta /gambaran kebugaran peserta didik Juli 9 Pembuatan Praktik baik Video • Satuan Pendidikan Binaan membuat video praktik baik Catatan: ⮚lihat panduan Gala Kreasi Video dan Contoh Video Praktik Baik tahun 2023) ⮚Satpen Binaan wajib mengikuti Lomba Gala Kreasi Video • Video pendek untuk diikutkan dalam Lomba Gala Kreasi Video Juni 10 Penyusunan Praktik Baik Tulisan • Satuan Pendidikan Binaan membuat tulisan praktik baik Catatan: ⮚Lihat Panduan penyusunan tulisan praktik baik implementasi GSS dan contoh tulisan praktik baik tahun 2023 ⮚Satpen binaan wajib Menyusun praktik baik tertulis • Artikel/tulisan Best Practice Implementasi GSS dari satpen Catatan: • Sebaiknya ada reward / apresiasi dari UPT Sep 11 Refleksi dan Apresiasi • UPT melakukan kegiatan Refleksi Implementasi GSS dan Pemberian Apresiasi kepada Satuan Pendidikan Binaan. (Catatan: Sangat diharapkan dilaksanakan) • Catatan refleksi dan rekomendasi • Adanya apresiasi sederhana kepada sekbin (minimal sertifikat/piagam) Nop/Des 12 Evaluasi dan Penyusunan laporan • Menyusun laporan implementasi GSS bersama-sama PDM 11 dan BB/BPMP • Laporan GSS 2024 • Kumpulan Tulisan Praktik Baik dari Satpen Binaan Nop/Des Catatan: UPT dapat mengembangkan/mengkreasikan dengan kegiatan lain sepanjang mendukung tujuan pelaksanaan Satuan Pendidikan Binaan Kegiatan Pendampingan Satuan Pendidikan Binaan GSS 2024


Work Stream Kemitraan Gerakan Sekolah Sehat 2024 Rakor Dinas Pendidikan PDM 11 - Gerakan Sekolah Sehat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Tujuan Paparan: Menginformasikan kepada UPT dan Dinas Pendidikan mengenai: ● Program Kemitraan Gerakan Sekolah Sehat ● Nama Mitra dan Jenis serta lokasi dukungan mereka terhadap GSS, agar Dinas Pendidikan bersama UPT dapat memberikan dukungan bagi kegiatan Mitra


No Strategi Kegiatan Penguatan Regulasi Sosialisasi dan Edukasi Pendampingan dan Advokasi Peningkatan Peran Tim Pembina UKS Integrasi Data 1 Penguatan Tata Kelola kegiatan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis dalam proses penyusunan, perencanaan, analisia, dan penetapan berbagai kegiatan, sehingga tujuan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dapat tercapai seperti yang diharapkan. ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 2 Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan kerja sama atau kemitraan yang dibangun di antara para pemangku kepentingan terkait, sehingga tujuan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dapat tercapai seperti yang diharapkan. ✔ ✔ ✔ Strategi 2: Kemitraan sebagai Strategi Pelaksanaan GSS


Terkait dengan strategi kedua, yaitu Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan, dukungan yang diberikan mitra, dilakukan melalui koordinasi dengan UPT dan Dinas Pendidikan, antara lain dalam kegiatan: ● Sosialisasi dan Edukasi Mitra dapat memberikan dukungan untuk kegiatan (1) publikasi dan komunikasi, dan (2) Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Peserta Didik, termasuk untuk Tim Pembina UKS. ● Pendampingan dan Advokasi Mitra dapat memberikan dukungan melalui pendampingan implementasi GSS di satuan dampingan mitra dan pemberian bantuan sarana dan prasarana. ● Penguatan Peran Tim Pembina UKS Mitra dapat memberikan dukungan melalui peningkatan kapasitas Tim Pembina UKS, misalnya melalui bimtek, pelatihan, penyusunan materi penguatan, dan sebagainya. - ● mengupdate SK Tim Pembina UKS ● peningkatan kapasitas dan peran Tim Pembina UKS Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan


KEMITRAAN DALAM GSS C. UNSUR MITRA D. KRITERIA MITRA A. Mitra Sektor Pemerintah dan Pendukung Sektor Pemerintah • Memiliki program yang selaras dengan program Sekolah Sehat. • Bersedia berbagi sumber daya. B. Mitra Sektor Non-Pemerintah • Memiliki ketertarikan di bidang pendidikan, khususnya program Sekolah Sehat. • Diutamakan berbadan hukum. • Memiliki rekam jejak yg baik. • Bersifat non-komersial • Memiliki program yang relevan dengan pendanaan mandiri B. MANFAAT BAGI MITRA A. Umum • Mendapatkan informasi dan materi terbaru dari Kemendikbudristek. • Memperkuat sinergi dengan pemerintah maupun pemda dan satdik. • Lebih dikenal dan mendapat pengakuan lebih luas masyarakat. • Memberi peluang dalam melaksanakan kerja sama dg lembaga/organisasi/komunitas lain. • Bentuk bakti melalui pendidikan. B. Khusus • Pencantuman logo Kemendikbudristek dan mitra (logo korporasi – bukan logo produk). • Penggunaan bahan/materi/produk/ layanan yang dikembangkan. • Penetapan wilayah untuk target/sasaran. • Penyediaan narasumber dari pimpinan/pejabat Kemendikbudristek. • Mitra Sektor Pemerintah: Kementerian/Lembaga, Pemda, UPT, dan institusi pemerintah lainnya, baik di pusat maupun daerah. • Mitra Pendukung Sektor Pemerintah: Bunda PAUD, PKK, Dharma Wanita Persatuan, dll. • Mitra Sektor Non Pemerintah: BUMN, DUDI, Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan, Yayasan, bentuk organisasi/ komunitas lainnya. A. TUJUAN Akselerasi capaian pewujudan sekolah sehat dan keterlaksanaan 5 Sehat di satuan pendidikan


1. Identifikasi dan Pemetaan Mitra 2. Penjajakan Kerja Sama/Kemitraan 3. Kesepakatan kerja sama 4. Perencanaan Kerja sama 5. Perjanjian Kerja Sama (PKS) 6. Pelaksanaan Kegiatan 7. Monitoring dan Evaluasi 8. Perbaikan Program 9. Tindak Lanjut 1. LANGKAH-LANGKAH MENJALIN KEMITRAAN 2. BENTUK-BENTUK KEGIATAN KEMITRAAN 1. Melakukan pendampingan implementasi GSS di satuan dampingan 2. Pemberian bantuan sarana dan prasarana 3. Dukungan untuk publikasi dan komunikasi 4. Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Peserta Didik


1. Mitra dapat mengkolaborasikan atau mengikutsertakan program mereka yang telah ada dan/atau sedang berjalan sebagai bagian dari GSS sepanjang selaras dengan fokus 5 Sehat. 2. Mitra tidak diperkenankan untuk menjual produk/layanan, baik di satuan pendidikan maupun lingkungan satuan pendidikan. 3. Kegiatan/program yang dikerjasamakan tidak bersifat atau bertujuan komersial. 4. Pencantuman logo adalah logo korporasi (bukan logo produk), dan hanya dicantumkan di bahan-bahan publikasi (bukan di produk, fasilitas, dan perlengkapan). 5. Apabila mitra akan memberikan bingkisan atau donasi berbentuk produk atau materi/bahan edukasi ke satuan pendidikan, terlebih dahulu harus dikurasi dan mendapat persetujuan Kemendikbudristek. 6. Produk yang diberikan oleh mitra harus sejalan dengan ketentuan 5S dan bukan barang/makanan/ minuman yang berisiko terhadap kesehatan. 7. Kerja sama/kemitraan yang dilakukan dengan Kemendikbudristek diatur melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan disepakati bersama dan dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemendikbudristek. 3. KETENTUAN KEMITRAAN GSS


Dengan meluasnya dukungan berbagai pihak, Kampanye Sekolah Sehat menjadi Gerakan Sekolah Sehat Dukungan Mitra dikukuhkan melalui Perjanjian Kerja Sama 2022 : 7 Mitra 2023 : 30 Mitra 2024 : Mitra baru


Peran Dinas Pendidikan dalam mendukung Kemitraan GSS Bagi seluruh Dinas Pedidikan: mengupayakan terjalinnya kemitraan antara Dinas Pendidikan dengan Mitra Pembangunan yang ada di wilayahnya untuk memberi dukungan bagi GSS. Bagi Dinas yang di wilayahnya telah ada Mitra GSS: ○ Berkoordinasi dengan Mitra yang memiliki program di wilayahnya ○ Memberi dukungan kegiatan Mitra di wilayah masing-masing: melakukan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan Mitra


Click to View FlipBook Version