The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku elektronik berisi materi muatan pemberdayaan pada pendidikan kesetaraan SKB Pandeglang.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mamanr080771, 2021-09-20 11:00:42

E-Modul Bimbingan Karakter Kewirausahaann

Buku elektronik berisi materi muatan pemberdayaan pada pendidikan kesetaraan SKB Pandeglang.

Keywords: Kewirausahaan

memiliki selera sangat beragam pula. Selera pasar yang
beragam, membuka banyak peluang untuk beragam, membuka
banyak peluang untuk beragam jenis produk kreatif yang
memiliki keunikan. Selera pasar termasuk di dalamnya. Gaya
desain kreatif di antaranya gaya etnik, gaya modern, gaya klasik
dan masih banyak lainnya. Gaya desain dapat selalu
berkembang dengan munculnya gaya-gaya baru.

d. Melakukan eksplorasi terhadap bahan-bahan yang akan
digunakan
Eksplorasi terhadap bahan-bahan yang akan digunakan penting
mengingat bahan-bahan tersebut merupakan penyusun utama.
Ketersediaan bahan baku merupakan aspek yang harus
diperhatikan.

e. Menentukan Material Produk
Dalam menggunakan material produk dapat dilakukan dengan
melakukan eksplorasi berbagai kemungkinan keindahan dan
keunikan yang dihasilkan oleh baha-bahan penyusun produk
tersebut.

Eksplorasi material dilakukan dengan membuat beberapa
percobaan teknik pengolahan pada suatu material. Makin
banyak percobaan yang dilakukan, akan makin banyak pula
kemungkinan keindahan dan keunikan yang diperoleh.

f. Melakukan Evaluasi

Melakukan evaluasi prototype produk kreatif bangunan sangat
penting dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan

46

dari produk yang telah dibuat desainnya tersebut. Evaluasi ini
dilakukan secara berkala sehingga dapat menghasilkan produk
kreatif bangunan yang berkualitas dan disukai oleh konsumen.

D. KEMASAN PRODUK
1. PENGERTIAN KEMASAN PRODUK

Pengemasan produk merupakan bagian penting meskipun terkadang
untuk produk-produk tertentu tidak memerlukan kemasan, seperti
patung, meja, kursi, dan produk lainnya. Pengemasan produk
mengandung arti cara membungkus atau mengemas suatu produk
agar tahan lama, tidak cepat rusak, tidak mudah kotor, lebih bagus
dan aman serta lebih menarik konsumen agar mau membeli.
Pengemasan produk dilakukan agar konsumen tertarik dan mau
membelinya, oleh karenanya harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Bentuk dan model, artinya kemasan harus bisa

menyesuaikan dengan bentuk produknya itu sendiri serta
harus memperlihatkan ciri khas dari produk tersebut;

b. Ukuran dari produk harus diperhatikan jangan sampai ukuran
kemasannya terlalu kecil atau terlalu besar, tetapi juga sampai
terlalu ketat karena bisa merusak produknya;

c. Daya tahan kemasannya, karena produk tertentu
memerlukan kemasan khusus agar daya tahan produknya
lebih lama;

47

d. Bahan kemasan juga harus sesuai dengan produknya agar
tidak cepat rusak baik ke produk maupun ke bungkus
kemasannya; dan

e. Perlabelan dan pemberian merk dalam kemasan juga harus
menyesuaikan agar terlihat menarik dan pas dalam
kemasannya.

Adapun dalam merancang atau merencanakan pembuatan
suatu kemasan sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut :

a. Kesesuaian produk dengan bahan pengemasnya, artinya dalam
menentukan desain bahan pengemas kita harus
memeprtimbangkan produk yang dimilikinya. Jika produk
berbentuk cairan, seperti jus atau sirup, kita bisa memilih
desian bahan pengemas seperti botol atau gelas plastik.

b. Ukuran kemasan dan ketebalan bahan kemasan. Ukuran
kemasan berkaitan dengan banyak sedikitnya isi yang
diinginkan sedangkan ketebalan berkaitan dengan keawetan
dari produk yang ada di dalamnya. Jika produknya ringan,
seperti kerupuk sebaiknya kemasan dibuat dalam ukuran relatif
besar.

c. Bentuk kemasan dirancang semenarik mungkin dalam bentuk
yang unik bergantung dari kreativitas perancangnya. Misalnya
kemasan dus kertas bisa dibuat, seperti tabung, kubus,
trapesium, atau bentuk-bentuk lainnya.

48

2. FUNGSI KEMASAN PRODUK

Secara umum, fungsi kemasan adalah sebagai bahan pelindung
atau pengamanan produk dari pengaruh-pengaruh luara yang dapat
mempercepat terjadinya kerusakan pada makanan di dalamnya.
Selain itu fungsi kemasan yang lain, di antaranya :

a. Sebagai wadah, perantara produk selama pendistribusian dari
produsen ke konsumen;

b. Sebagai pelindung, kemasan diharapkan dapat melindungi
produk yang ada di dalamnya dari berbagai faktor penyebab
kerusakan, baik yang disebabkan oleh faktor biologi, kimia,
maupun fisika;

c. Memudahkan pengiriman dan pendistribusiannya, dengan
pengemasan yang bauk suatu produk akan lebih mudah untuk
didistribusikan;

d. Memudahkan penyimpanan, suatu produk yang telah dikemas
dengan baik akan lebih mudah untuk di simpan;

e. Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau
kuantitas produk lebih mudah dihitung;

f. Sebagai penarik konsumen dengan pengemasan yang unik
akan memebrikan nilai tambah terhadap produknya; dan

g. Sarana informasi dan promosi

49

3. SYARAT KEMASAN PRODUK

Dalam menyusun kemasan, wirausaha harus memperhatikan hal-
hal yang berkaitan dengan produknya, dengan kata lain secara
singkat syarat kemasarn yang baik, di antaranya :

a. Kuat atau aman (untuk produk maupun konsumen)
b. Terlihat menarik (eye catching)
c. Praktis (mudah dibawa/dibuka)
d. Dari bahan yang mudah di dapat (utamanya yang bisa di daur

ulang)
e. Memiliki nilai lebih (unik, artisitik, berfungsi ganda)
f. Murah (tidak membebani biaya produksi)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
79/ Menkes/Per/III/1978 tentang Label dan Periklanan Makanan,
pada label atau etiket kemasan khusunya untuk makanan dan
minuman sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal berikut :

a. Nama makanan dan/merk dagang
b. Komposisi/kandungan bahan, kecuali untuk makanan

yang cukup diketahui komposisinya secara umum
c. Isi netto
d. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi atau

mengedarkan
e. Nomor pendaftaran (SP atau MD)
f. Kode produksi, tanggal kadaluarsa dan label halal

KLASIFIKASI KEMASAN PRODUK

50

• Contoh : botol, wadah kaleng, dan sebagainya
• Wadah siap dorakit atau wadah lipatan, yaitu

kemasan yang masih memerlukan tahap

perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng

dalam bentuk lembarana (flat) dan silinder

fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil

atau plastik.

4. JENIS-JENIS DAN KARAKTERISITIK KEMASAN PRODUK
Adapun jenis-jenis kemasan produk sebagai berikut :
a. Kemasan Fleksibel (Flexible Packaging) yaitu kemasan
yang tidak keras dan tidak kaku. Contoh : alumunium foil,
film plastik, dan lain-lain.
b. Kemasan Rigid (Rigid Packaging) atau biasa disebut
dengan kemasan kaku yaitu kemasan yang bersifat kuat dan
kokoh. Contoh : botol kaca, kaleng dan peti kayu.
c. Kemasan Semifleksibel (Semiflexible Packaging) yaitu kemasan
yang memiliki
karakteristik antara fleksibel dan rigid packaging. Contoh :
kertas karton dan kardus

Karakterisitik kemasan :

a. Kemasan Dasar (Primary Packaging)
Merupakan kemasan yang berukuran lebih kecil, langsung
suatu produk atau secara langsung berhubungan dengan
produknya.

b. Kemasan Tambahan (Secondary Packaging)
Biasanya berada pada lapisan kedua (luar) dan satu
kesatuan dengan primary packaging.

c. Tertiary Packaging
Yaitu pengendali terbesar yang biasanya digunakan dalam
proses pengiriman.

51

5. UNSUR-UNSUR YANG DIPERHATIKAN DALAM
KEMASAN PRODUK

Menurut Amelia, ada beberapa yang harus diingat dalam kemasan
produk, di antaranya :

a. Target Market
Penentuan target market bisa menentukan jenis dan model
kemasan yang sesuai untuk produk yang akan dijual. Dengan
mengenali target market yang akan disasar, Anda akan akan
mengetahui desain kemasan yang sesuai untuk masing-masing
kalangan usia. Model dan jenis kemasan yang tidak sesuai dengan
target market yang dituju membuat penjualan produk menjadi
kurang maksimal.

b. Egonomis
Produk yang menarik mata, dengan warna dan desain yang unik,
akan menarik bagi konsumen. Kemasan juga harus memiliki nilai
ergonomis, yang meninjolkan kenyaman untuk onsumen maupun
penjualannya. Kenyamanan kemasan produk merupakan hal yang
dicari konsumen, karena memudahkan konsumen untuk
menikmati produknya. Selain itu, produk yang ergonomis juga
praktis, mudah dibawa, atau nyaman dipegang.

c. Ciri Khas
Untuk lebih menarik konsumen , sebaiknya pilih konsumen yang
berbeda dan unik. Jika perlu, jadikan kemasan produk menjadi
salah satu ciri khas dari produk yang akan dijual. Bentuk kemasan

52

yang unik dan berbeda bisa membuat pelanggan jadi selalu
diingat, bahkan menjadikan produk tersebut ikon dari produk
sejenisnya.

d. Ukuran
Sesuaikan ukuran kemasan dengan ukuran produk yang dijual.
Hindari kemasan yang terlalu besar atau terlalu kecil agar
produk tidak rusak, dan sesuaikan juga dengan kebutuhan
konsumen.

e. Special Pack
Tidak lengkap rasanya menjual produk dengan kemasan yang
menarik tanpa memberikan promosi apapun. Cobalah untuk
jeli melihat keadaan dan momen acara besar yang sedang
terjadi. Misalnya saat momen hari raya, tidak ada salahnya
untuk memberikan special pack dengan warna, desain, sampai
penawaran promo yang menarik.

6. MERANCANG KEMASAN PRODUK

Dalam merancang kemasan produk ada hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat label kemasan khusunya bagi
wirausahawan, yaitu :

a. Label tidak boleh menyesatkan
b. Memuat informasi yang diperlukan
c. Hal-hal yang seharusnya ada atau tercantum dalam label

produk makanan adalah sebagai berikut :

53

1) Nama produk
2) Cap/Trade mark jika ada (merk dagang)
3) Komposisi/daftar bahan yang digunakan
4) Netto atau volume bersih
5) Nama pihak produksi (nama perusahaan)
6) Distributor atau pihak yang mengedarkan jika ada
7) Nomor Registrasi Dinas Kesehatan yang telah teruji dan

dinyatakan aman untuk dikonsumsi
8) Kode produksi yang menyatakan tentang batch produksi

dari produkpada saat pembuatan yang isinya tanggal
produksi dan angka atau huruf lainnya yang mencirikan
dengan jelas produk tersebut.
9) Keterangan kadaluarsa. Menurut Julianti dan
Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis :
• Best before date : produk masih dalam kondisi

baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat
setelah tanggal yang tercantum terlewati.
• Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena
berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat
mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang
tercantum terlewati.
Macam-macam kemasan pada produk makanan, AC, dan mekanisasi
pertanian :
Produk Minuman

54

Produk AC

Produk mekanik pertanian

RANGKUMAN
1. Berikut manfaat dari pembuatan prototype dalam membuat produk
kreatif.
a. Prototype dapat digunakan sebagai alat uji dan
penyempurnaan suatu desain produk kreatif.
b. Prototype berfungsi untuk menguji performa berbagai bentuk
perencanaan.
c. Prototype merupakan alat bantu deskripsi sebuah produk
d. Prototype dapat membuat orang lain menganggap serius bisnis
kita
2. Berikut adalah tahap-tahap dari pembuatannya Prototype.
a. Tahap mengumpulkan ide
b. Tahap perumusan aspek-aspek fisik

55

c. Tahap pendesainan bentuk produk kreatif bangunan
4. Pengemasan produk mengandung arti cara membungkus atau

mengemas suatu produk agar tahan lama, tidak cepat rusak, tidak
mudah kotor, lebih bagus dan aman serta lebih menarik konsumen
agar mau membeli .
5. Adapun jenis kemasan produk yaitu kemasan fleksibel,
kemasan rigid, dan kemasan semifleksibel. Selain itu kemasan
memiliki karakteristik antara lain primary packaging,
secondary packaging, dan tertiary packaging.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui studi literasi modul dan berbagai sumber pustaka dan
menemukan kemasan/bungkus produk barang, peserta didik mampu
mengklasifikasikan dan menentukan kemasan produk barang
berdasarkan frekuensi pemakaian, struktur sistem kemas, sifat
kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap lingkungan,
dan tingkat kesiapan pakai (perakitan) dengan teliti, cermat,
sistematis, disiplin, kerjasama dan tanggung jawab

B. Informasi Pendukung
Pengemasan produk merupakan cara membungkus/mengemas barang
agar tahan lama, tidak cepat rusak, tidak mudah kotor, lebih bagus dan
aman serta lebih menarik konsumen agar mau membeli. Pengemasana
adalah suatu proses pewadahan, penmbungkusan, atau pengepakan
suatu produk menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada
didalamnya bias tertampung dan terlindungi

C. Petunjuk:
1. Buka modul atau sumber pustaka lainnya dan baca serta pahami
materi klasifikasi kemasan produk
2. Mencari 2 bungkus/kemasan barang (misalnya
bungkus/kemasan makanan, minuman, alat elektronik, dan
bungkus/kemasan barang lainnya)
3. Foto bungkus/kemasan yang sudah anda peroleh
4. Klasifikasikan/tentukan kemasan dari bungkus/kemasan barang
yang sudah anda peroleh berdasarkan

56

a. frekuensi pemakaian
b. struktur sistem kemas
c. sifat kekakuan bahan kemasan
d. sifat perlindungan terhadap lingkungan
e. tingkat kesiapan pakai (perakitan)
5. Tugas ditulis

TEST FORMATIF
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Apakah yang dimaksud dengan prototyping?
2. Terangkan yang dimaksud prototype!
3. Tuliskan manfaat prototyping!
4. Tuliskan 3 tahap proses pendesainan produk kreatif!
5. Apakah yang dimaksud dengan pengemasan produk?
6. Jelaskan unsur-unsur apa yang perlu diperhatikan dalam kemasan
produk!
7. Sebutkan dan jelaskan pengklasifikasian kemasan produk
menurut Julianti dan Nurminah (2006)?
8. Sebutkan keterangan kadaluarsa menurut Julianti dan Nurminah
(2006)?
9. Ada 15 penggunaan pengemasan. Sebut dan jelaskaan
penggunaan pengemasan! (sertakan dengan gambar)!
10. Buatlah 1 buah kemasan dengan bahan bebas untuk suatu produk dan
berikan fungsi dan alasan pemilihan kemasan tersebut!

57

BAB 5.
PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK

A. MEMAHAMI KONSEP LEMBAR KERJA
Desain produk atau dalam bahasa keilmuan disebut Desain

Produk Industri atau ada juga yang menyamakan pengertian dengan
gambar kerja adalh sebuah bidang keilmuan atau profesi yang
menentukan bentuk/form dari sebuah produk manufaktur, mengolah
bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakaiannya dan sesuai
dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang
memproduksinya.

Gambar kerja adalah gambar yang digunakan sebagai acuan
untuk dilaksanakan atau dikerjakan di lapangan, gambar kerja ini
harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah/bisa dimengerti di
dalam pelaksanaan pekerjaannya, biasanya disebut juga dengan
shopdrawing, gambar kerja merupakan penyempurnaan dari
gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi
keadaan existing. Shopdrawing ini juga bisa digunakan sebagai
dasar pembayaran/penagihan kepada pemilik proyek.

Gambar kerja merupakan awal sebuah langkah pekerjaan
yang menyangkut konstruksi, meliputi bagian-bagian dari sebuah
konstruksi secara detail. Potongan-potongan serta tampak 2 gambar
rancangan dan detail gambar sekecil apapun dan merupakan sebuah
item pekerjaan yang berguna untuk menghindarkan keracunan yang
membingungkan pihak-pihak yang berkepentingan.

58

Secara umum, pembuatan gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua
jenis, yaitu

Gambar Dua Dimensi
Gambar dua dimensi adalah suatu gambar yang menampilkan salah
satu bagian permukaan dari suatu benda, sehingga permukaan yang
lain tidak ditampilkan pada gambar tersebut, tetapi dapat ditampilkan
disampingnya, baik atas, bawah, samping kanan maupun kirinya.
Untuk mengetahui keterangan-keterangan yang diperlukan atau
keterangan yang detail pada suatu benda maka dapat dilihat pada
gambar dua dimensi. Fungsi dari gambar dua dimensi adalah
memberikan informasi lengkap tentang suatu benda, sehingga
memudahkan, baik bagi pembaca maupun bagi orang yang
berkepentingan pada gambar tersebut.

Gambar Tiga Dimensi
Gambar tiga dimensi merupakan bentuk asli dari suatu benda sehigga
tampilannya sama dengan benda aslinya. Pada gambar tiga dimensi
terdapat juga ukuran-ukuran umu dari suatu benda, tetapi tidak sedetail
gambar dua dimensi. Adapun yang dimaksud dengan ukuran umum
adalah ukuran seperti panjang, lebar, dan tinggi dari suatu benda.
Fungsi gambar tiga dimensi adalah untuk elengkapi atau menampilkan
benda jadi atau gambar susunan dari gambar dua dimensi. Untuk
gambar kerja, biasanya gambar tiga dimensi tidak ditampilkan, hanya
gambar dua dimensi saja, karena pada gambar tiga dimensi keterangan
yang detail tentang benda tersebut tidak dapat ditampilkan.

Tujuan Gambar Kerja

59

Tujuan gambar teknik untuk membuat orang berpikir satu tujuan.
Sedangkan fungsi gambar teknik secara umum, di antaranya sebagai
alat komunikasi, menyampaikan informasi, arsip perencana, dan
instruksi. Tetapi fungsi yang paling mendasar adalah sebagai sebuah
alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN GAMBAR KERJA
Gambar kerja merupakan gambar yang digunakan sebagai acuan

untuk dilaksanakan/dikerjakan di lapangan. Gambar kerja harus dibuat
sedemekian rupa sehingga mudah/bisa dimengerti di dalam pelaksanaan
pekerjaannya, biasanya disebut juga dengan shopdrawing.

Konsep abstrak dalam pikiran seorang perangcang untuk membuat
sebuah bahan desain dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya
berupa sketsa). Kemudian gambar itu dievaluasi dan dianalisa secara
terus meneru sehigga diperoleh yang sempurna.

Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh
juru gambar (drafter) yang bertugas menyajikan keterangan-
keterangan pada gambar secara ringkas namun mencakup dengan
perancang. Seorang juru gambar harus selalu berkonsultasi dengan
perancang atau perencana proses saat menyajikan keterangan-
keterangan pada gambar.

Langkah-langkah wirausahwan dalam membuat gambar kerja
menjadi produk nyata, di antaranya :

a. Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar;
b. Menetapkan ide atau gagasan;

60

c. Membuat gambar produk;
d. Membuat prototype produk bisa dari tanah liat atau bahan lunak

lainnya;
e. Menganalisanya mengenai contoh produuk tersebut; dan
f. Evaluasi jika ada kekuarangannya.

C. MEMAHAMI KONSEP DESAIN LOGO
Dalam dunia produk keatif, perlu Anda pahami bahwa prototype

selain menunjukkan pada produk yang dibuat juga bisa dipakai
menunjukkan prototype logo usaha. Sementara itu, gambar kerja atau
lembar kerja prototype itu berkaitan dengan pemaparan aspek-aspek
fisik di dalam badan usaha produk kreatif, yaitu logo perusahaan. Logo
perusahaan sendiri berupa deskripsi paling awal dari sebuah usaha
produktif kreatif bangunan. Oleh karena sifatnya yang penting, seorang
wirausahawan produk kreatif harus mampu mendesain logo usaha
semenarik mungkin. Tanpa adanya logo, konsumen tidak akan
mengetahui usaha yang dibangun oleh wirausahawan produk kreatif
tersebut. Selanjutnya untuk lebih memahami mengenai analisis lembar
kerja pembuatan prototype produk kreatif, pelajarilah bab berikut ini!

Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang
dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga
atau usaha maupun organisasi. Logo type atau tanda kata (word mark)
merupakan nama lembaga, usaha atau produk, yang tampil dalam bentuk
tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial.

Pada prinsipnya, logo merupakan symbol yang mewakili sosok,
wajah, atau ekstitensi suatu usaha atau produk dari sebuah perusahaan.

61

Selain itu, logo membangun citra usaha dan sering kali dipergunakan
untuk membangun spirit secara internal di antara komponen yang ada
dalam usaha produk kreatif bangunan tersebut. Sebuah logo yang baik
dan berhasil dapat menciptakan sugesti yang kuat, membangun
kepercayaan, rasa memiliki, dan menjaga image seorang wirausaha
pemilik logo itu. Selanjutnya, logo bahkan dapat menjalin kesatuan dan
solidaritas di antara anggota keluarga besar wirausaha itu yang akhirnya
mampu meningkatkan prestasi dan meraih sukses demi kemajuan usaha.

Secara visualisasi, logo adalah suatu gambar. Gambar itu bisa
berupa berbagai unsur bentuk dan warna. Oleh karena itu, sifat dari apa
yang diwakili oleh logo berbeda satu sama lain, maka seyogyanya logo
itu memiliki bentuk yang berbeda pula. Penggunaan logo yang dikenal
saat ini awalnya hanyalah sekedar berupa lambing, simbol atau maskot
yang menggambarkan identitas suatu kelompok, suku, bangsa, atau
Negara. Suku-suku bangsa dimasa lalu sering menggunakan maskot
bintang seperti beruang, burung, rajawali, dan kuda sebagai simbolik
mereka. Maskot-maskot tadi diambil dari apa saja yang dikagumi di
sekeliling mereka.

Pengertian logo secara bahasa adalah satu huruf atau lambang
(gambar) yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih
sebagai lambang atau nama badan usaha dan lain sebagainya. Suatu
usaha sebuah organisasi, lembaga pendidikan, dan lembaga
pendidikan, dan lembaga pemerintahan pasti membutuhkan sebuah
symbol sebagai pengenal yang dapat dengan mudah dikenal
masyarakat.

62

Logo merupakan elemen yang sangat penting untuk sebuah usaha
produk kreatif bangunan atau badan-badan lainnya. Di dalam logo pun
terdapat arti dan tujuan dari yang memakainya, baik dari warnanya,
gambarnya, tulisannya maupun pembuatannya. Logo bisa diibaratkan
dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu
dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya
dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif
melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol. Berikut ini
penjelasannya.

D. FUNGSI DESAIN LOGO BAGI USAHA PRODUK KREATIF
Desain logo memiliki fungsi yang cukup penting bagi sebuah

usaha terutama produk kreatif. Dimana logo termasuk dalam program
marketing yang dapat menyampaikan pean kepada klien atau konsumen.
Ada banyak logo usaha yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Desain sebuah logo dibuat cukup sederhana, tidak berlebihan
supaya tidak terkesan buruk bagi konsumen, desain logo cukup
sederhana tetapi unik dan dapat diterima baik di masyarakat atau
konsumen. Tujuan pembuatan sebuah log adalah untuk
menyampaikan pesan sebuah produk kepada konsumen.

E. TUJUAN DESAIN LOGO
Logo memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut.

1. Bentuk/Marking
Bentuk yang dapat dilakukan penggambaran, seorang desainer
logo melakukan penggambaran marking ini dengan teori

63

analog. Bentuk marking dari logo ini biasanya diambil dari
sebuah objek yang terkait dengan usaha atau produk yang
nantinya akan dibuatkan desain logonya.

2. Menarik Mata/ Eye Cathing
Desain logo harus memiliki nilai tambah dan harus lebih dari
cuma sekedar menarik untuk dlihat. Logo usaha produk kreatif
secara alami harus mampu bersaing dengan banyak gambar
logo yang terpampang pada tempat pesaing usaha lainnya.

3. Trend
Perkembangan desain logo akan sangat dipengaruhi oleh trend
dan perkembangan zaman. Seperti trend dalam dunia seni,
teknologi atau bisnis usaha maka trend dalam logo ini sering
kali mewakili sisi dinamis dari bentuk atau lambang yang
diambil oleh seorang wirausaha.

Ada banyak desain logo murah yang mungkin ditawarkan untuk
membuat logo usaha produk kreatf bangunan anda. Namun dalam
membuat logo usaha, anda haruslah memilih desain yang tepat. Di mana
logo haruslah sederhana, tetapi tetap mencolok. Dengan begitu,
konsumen akan mudah tertarik. Saat ini makin banyak competitor maka
pembuatan logo yang bagus dan menarik sangat penting dilakukan.
Logo haruslah praktis, unik, menarik, dan efisien. Beberapa hal penting
yang harus diperhatikan dalam membuat logo yaitu target pasar, media
dan juga branding. Pembuatan logo yang bagus dan menarik dapat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan keahlian. Bagi anda yang ingin

64

membuat desain logo usaha anda, pastikan memilih tenaga andal dan
professional untuk membuatnya.

F. EVOLUSI DAN MERANCANG LOGO USAHA PRODUK
KREATIF
Evolusi Perkembangan Logo Usaha Saat ini hampir setiap entitas

memiliki logo. Logo bahkan menjadi keharusan untuk dimiliki setiap
identitas. Ia menjadi identitas wajib yang bahkan keberadaanya akan
diperhitungkan dengan cermat karena juga bagian dari kesukesan entitas
tersebut. Tahukah kamu dari mana logo bermula? Pasti ada yang pertama
kali menyimbolkan identitasnya.

Awalnya logo disebut dengan logotype. Logotype hanya berupa
tulisan tanpa gambar. Selanjutnya, logo berkembang menjadi makin
inovatif dibuat dengan menarik. Salah satu cara membuatnya lebih
menarik adalah dengan menambahkan gambar. Penambahan gambar ini
yang membuatnya menjadi logo. Saat ini, logo dengan letter mark pun
tetap disebut logo.

Logo pertama kali digunakan oleh S.P.Q.R atau Senatus Populusque
Romanus. S.P.Q.R merupakan senat atau rakyat Roma. Ia merupakan
instansi nasioanal pertama yang menggunakan logo sebagai symbol
identitasnya. Logo S.P.Q.R ini diterapkan pada beberapa benda milik
Roma. Sepertinya halnya koin atau monumen-monumen yang dibangun
pada saat itu.

Setelah digunakan oleh Roma, kemudian kerajaan Inggris pun turut
menambahkan lambang kerajaan pada benda serta bangunan milik
mereka. Posisi logo pada saat itu bukan hanya sebagai simbol identitas,
melainkan juga sebagai eksistensi kerajaan dan untuk menunjukkan

65

kepemilikan bendabenda milik mereka. Apalagi posisi sebuah kerajaan
pada masa itu. Adanya komputer dan printer juga menjaga keaslian
bentuk dari logo. Berbeda dengan saat itu. Karena di aplikasikan secara
manual, pembuatan pertama dengan kedua bisa saja berbeda meskipun
diaplikasikan dengan orang yang sama. Sebaliknya, dengan menggunakan
komputer bentuknya akan sama meskipun dibuat diaplikasikan oleh orang
yang berbeda. Pengaplikasian juga menjadi lebih cepat dan mudah.

Info
Setelah digunakan oleh Inggris, logo semakin lama semakin mendunia.
Hingga perkembangan logo diwarnai dengan adanya computer dan
printer. Memang pada awalnya logo ditulis secara manual. Dengan
adanya computer dan printer, kita lihat saja saat ini, benda-benda kecil
pun dapat menjadi media aplikasi logo. Bahkan logo memiliki bentuk-
bentuk yang sangat menarik bahkan banyak diantaranya memiliki bentuk
yang sangat detail. Tentu itu akan sulit jika tidak menggunakan computer.

G. MERANCANG KONSEP DESAIN LOGO
Konsep atau tema besar adalah hal yang harus diperhatikan dalam

mendesain logo. Konsep merupakan poin paling utama yang pertama
kali harus desainer tentukan sebelum memulai pekerjaannya dengan
pensil dan kertas untuk membuat sketsa. Konseplah yang akan
menentukan logo akan dibuat. Konsep pula yang akan menentukan hasil
dari logo tersebut.

66

Konsep logo dibuat setelah desainer mengenali klien yang
memesan logo padanya. Hal paling mendasar untuk dijadikan sebagai
konsep logo adalah pesan apa yang ingin disampaikan oleh kliennya
tersebut kepada public. Singkatnya, image seperti apa yang ingin
klien bentuk di pasar melalui logo tersebut. Logo tersebut akan
berhasil apabila ia memiliki konsep visual yang kuat.

Brand image yang dibentuk oleh logo sangat berkaitan dengan
warna dan bentuk dari logo. Bentuk dan warna inilah yang akan
membantu logo untuk menciptakan brand imagenya. Dan bentuk serta
warna inilah yang akan ditentukan saat membuat konsep logo. Pada
usaha yang bergerak di bidang kreatif, maka konsep yang dibuat
termasuk di dalamnya warna dan bentuk akan dibuat harus sesuai dengan
persepsi masyarakat umum dengan dunia kontruksi bangunan.
Pertanyaannya, mengapa konsep ini begitu penting? Mengapa desainer
sampai harus menghabiskan waktu desain hanya untuk menentukan
bentuk serta warna yang cocok dan menyampaikan pesan dari pemilik
wirausaha, instansi atau organisasi yang kepada publik?

Konsep logo menjadi sangat penting karena setiap logo harus
mampu masuk kepikiran calon konsumen dengan cepat. Setiap logo
harus mampu menggambarkan usaha produk kreatif bangunan, instansi
atau organisasi yang menggunkannya. Logo yang mampu masuk ke
dalam pikiran contoh konsumen dengan cepat akan menjadi daya tarik
bagi pemilik toko tersebut.

67

MENGEKSPLORASI
Kumpulkan data informasi tentang cara membuat prototype logo usaha
produk kreatif!

A. Membuat Logo sebagai Bentuk Gambar Kerja Prototype

Logo masuk ke dalam bagian dari prototype karena semua logo
harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba tersebut dilakukan
guna menilai manakah logo yang mampu masuk ke dalam
pikiran konsumen dengan cepat.

1. Syarat pembuatan logo usaha produk kreatif

Dalam kaitannya dengan merancang gambar kerja prototype,
logo harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

a. Cepat

Gambar kerja prototype harus dibuat dengan cepat.

b. Murah
Gambar kerja prototype harus dibuat dari biaya semurah
mungkin. Biaya yang besar harus dikonsentrasikan pada aspek
eksplorasi konsep.

c. Dapat dibuang

Sebuah gambar kerja harus bisa dibuang. Jadi, jangan
membuat karena gambar kerja merupakan rancangan
sederhana suatu prototype.

d. Resolusi Rendah

Gambar kerja prototype harus disajikan dalam resolusi
rendah karena gambar kerja merupakan rancangan
sederhana suatu prototype.

e. Ambigu

68

Gambar kerja prototype memang sengaja dibuat ambigu
sehingga dapat dinterprestasikan pada segala sisi. Hal ini
ditunjukkan agar peluang penyempurnaan bisa tetap terbuka.
f. Bersifat menyarankan, bukan menetapkan
Karena sifatnya yang ambigu, gambar kerja prototype harus
bersifat menyarankan supaya interprestasi atau prototype tetap
terbuka.

2. Tahapan membuat logo usaha produk kreatif
Sedikit yang dipakai oleh usaha produk kreatif tidak begitu
saja digambar karena logo memiliki tahap pembuatannya
sendiri. Tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Riset dan Analisis
Dalam membuat logo bisa dibuat sendiri, atau juga bisa dengan
memesan pada ahli desainer logo. Untuk membuat logo tahap
pertama adalah melakukan riset dan analisis. Hal yang diriset serta
dianalisis adalah visi, misi, struktur, analisis, pasar, target group,
keunggulan atau kelemahan dari identitas tersebut. Hasil riset dan
analisis dapat dirangkum dalam creative brief yang sangat
dibutuhkan dalam pengerjaan pada tahap berikutnya.

b. Thumbnails
Thumbnails berupa cara pengembangan ide melalui visual yang
berupa sketsa-sketsa kasar dengan memakai pensil atau bolpoin
yang dibuat secara manual tanpa bantuan komputer. Sering kali
desainer pemula langsung menggunakan komputer dan melewatkan
tahapan ini. Mereka tidak menyadari bahwa saat memvisualkan
konsep, kita harus juga memikirkan cocok tidaknya gambar dengan

69

pesan yang ingin disampaikan, bagaimana supaya logo mampu
menarik perhatian dan mudah diingat.

Konsenterasi kita akan terbagi dalam banyak hal ketika langsung
membuatnya dengan computer. Selain harus fokus pada hal-hal di
atas, kita juga harus membagi fokus dengan mengoperasikan
mouse, prosesor, memori, hardisk, operating system, software,
VGA, monitor dan hal lainnya. Sementara jika menggambar
secara manual, fokus kita hanya terbagi dengan pensil dan kertas.

a. Komputer
Tahap berikutnya dalam membuat logo usaha produk kreatif
bangunan adalah membuat desain menggunakan computer.
Thumbnails- thumbnails yang telah anda gambar, dapat anda pilih
mana yang lebih bagusdan desain dengan menggunakan
komputer. Dengan demikian, anda tidak akan membuang banyak
waktu. Pada tahap ini anda bisa saja menambahkan efek-efek lain
untuk memperindah logo anda namun tetap tidak keluar dari jalur
creative brief dan juga tidak membuat logo yang sangat berbeda
dengan apa yang telah ada pada Thumbnails karena itu berarti
anda merancang semuanya dari awal.

d. Pendaftaran Merk
Setelah logo yang anda buat selesai dibuat, logo tersebut dapat
didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan
Depertemen Hukum dan HAM untuk melindungi karya yang telah
anda buat supaya tidak disalahgunakan oleh pihak lain.

e. Sistem Identitas

70

Pada tahap ini desainer menentukan atribut lain seperti logo
turunan, sistem warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo
pada berbagai media dan hal-hal lainnya. Semua hal tersebut
dapat anda rangkum dalam sistem identitas.
f. Produksi
Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal
dan eksternal dapat mulai diproduksi dengan identitas yang telah
di daftarkan. Semua tahapan dalam pembuatan logo usaha produk
kreatif bangunan di atas harus dilakukan secara berurutan. Tidak
mungkin dapat dilewatkan atau di dahulukan karena setiap
tahapannya akan berpengaruh pada pelaksanakan tahapan
berikutnya.

71

Mengasosiasikan Dan Mengomunikasikan
1) Uraikan kembali informasi yang diperoleh tentang prototype
logo usaha produk kreatif
2) Presentasikan kesimpulan tentang cara membuat prototype
logo usaha produk kreatif di depan kelas. Temanmu akan
menanggapi dan kegiatan kalian dinilai gurumu!

RANGKUMAN
1. Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas
yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter
suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi.

2. Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan
mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan
melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo
merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui
sebuah tampilan sederhana dalam bentuk symbol.

3. Logo memiliki tiga tujuan utama, antara lain:
a. Bentuk/marking
b. Menarik mata/ eye catching
c. Trend

4. Dalam kaitannya dengan gambar kerta prototype, logo harus
memiliki sifat-sifat berikut :
a. Cepat
b. Murah
c. Dapat dibuang
d. Resolusi rendah
e. Ambigu
f. Bersifat menyarankan, bukan menetapkan

72

DAFTAR PUSTAKA

Antoni,
Condra&Muslim.A&Ahmad.R&Arinati&Zaenuddin&Bambamng.
H&Hilda W. Pendidikan Karakter Wirausaha. Batam: Penerbit
Andi.

Arifin, Muhammad. (2014). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Praktek Kerja Lapangan pada Instansi/Perusahaan. Jurnal
SIMETRIS, Vol 5(1).

Asnawi, Nur. (2012). Wirausaha sebagai Solusi Pengangguran Terdidik
di Indonesia.Skripsi.Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.

Benedicta, dan Dwi, R. (2009). Kewirausahaan Mahasiswa. Jakarta:
Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya.

Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Peelitian Kuantitatif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Fahmi, Irham. (2013). Kewirausahaan Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung:
Alfabeta. Daryanto. (2012). Pendidikan Kewirausahaan.
Yogyakarta: Gava Media

Kusmulyono, M.S.&Soehadi&Eko.S&V. Winarto. (2011). Prasetiya
Mulya EDC on Entrepreneurship Education Strategi Komperhensif
Membentuk Wirausaha Terdidik. ……….: Prasetiya Mulya
Publishing.

Lim, Seong,B.&Sang M.Lee&Daesung Chang. (2005).” Impact of
Entrepreneurship Education: A Comparative Study of the U.S. and
Korea”. International Entrepreneurship and Management in The
United States.1, 27-43.

Marganingsih, Tintri. (2013). “Peranan Mata Pelajaran Kewirausahaan
dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Siswa kelas XI di
SMK Negeri 8 Semarang”. Journal of Education, Society and
Culture.

Moleong, Lexy.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
CV. Remaja Rosda Karya.

73

irausaha sering disebut juga wiraswasta
yang artinya sifat sifat keberanian,
keutamaan, keteladanan dalam mengambil
risiko yang bersumber pada kemampuan
sendiri . Wirausaha memiliki arti yang
berbeda dengan wiraswasta. Wiraswasta
tidak memiliki isi pengembangan usaha,
sedangkan wirausaha mampu terus
berkembang dan mencoba usaha lain .

74


Click to View FlipBook Version