RAMPAK BEDUG
TARIANKU YANG INDAH
Penulis:
Tuti Mulyati, S.Pd.
M. Edi Wahyudi, SE.
Ida Farida, S.Pd.
Tini Supriyatini, S.Pd.
Desain Cover :
Tim SKB Pandeglang
Tata Letak :
Tim SKB Pandeglang
Proofreader :
Tim SKB Pandeglang
Ukuran :
Uk: 20x29 cm
ISBN :
No ISBN
Cetakan Pertama :
Oktober 2021
Hak Cipta 2021, Pada Penulis
Isi diluar tanggung jawab percetakan
Copyright © 2021 by Tim SKB Pandeglang
All Right Reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
KATA PENGANTAR
Dalam mengembangkan kembali kesenian tradisional yang
hampir dianggap punah, dan salah satu kesenian tradisional
Banten yang mungkin masyarakat Indonesia pada umumnya
belum mengenal adalah Seni Rampak Bedug.
Buku ini merupakan bahan ajar Seni Rampak Bedug, diharapkan
dapat
memberikan bekal sikap, pengetahuan dan keterampilan kepada
peserta didik,
1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam,
sosial dan budaya Banten
2. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai
atau norma yang berlaku
3. Memiliki bekal kompetensi pengetahuan dan keterampilan
mengenai Seni Rampak bedug
4. Melestarikan dan mengembangkan nilai nilai luhur Seni
Rampak Bedug dalam upaya mengisi pembangunan nasional
Kami menyadari dalam merevisi bahan ajar ini masih banyak
kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang
membangun. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dari semua pihak
untuk dapat mengembangkan nilai-nilai etika dan estetika dalam
diri peserta didik,
Tim SKB Pandeglang
i
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul mata pelajaran Seni Budaya Paket C Tingkatan V Setara
Kelas X dan XI dapat digunakan secara berurutan ataupun
terpisah, dimana modul mata pelajaran ini terdiri atas 3 Bab yaitu
(1) SENI RAMPAK BEDUG, (2) KONSEP. TEKNIK DAN
PROSEDUR MENABUH BEDUG, (3) PERTUNJUKKAN RAMPAK
BEDUG, untuk dipelajari secara berurutan, namun tidak
menutup kemungkinan untuk dipelajari secara tidak berurutan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Modul ini adalah:
1) Bacalah modul “RAMPAK BEDUG” dengan cermat sehingga
Anda
akan memahami materi yang disajikan pada masing-masing
unit dan mempraktikkan dalam karya.
2) Untuk dapat lebih memahami dan menguasai materi modul
“RAMPAK BEDUG”, kerjakan tugas yang tersedia di akhir
bahasan.
3) Disarankan menggunakan sumber daya, kearifan lokal,
tradisi dan budaya atau muatan daerah setempat sebagai ciri
khas mata pelajaran Seni Budaya.
4) Disarankan menggunakan alat, bahan dan media sesuai
dengan yang tercantum pada setiap penugasan.
5) Disarankan menggunakan berbagai referensi yang
mendukung atau terkait dengan materi pembelajaran.
6) Meminta bimbingan tutor jika merasakan kesulitan dalam
memahami materi Modul.
7) Jika mampu menyelesaikan 75% dari semua materi dan
penugasan, maka Anda dapat dikatakan TUNTAS belajar
modul ini
ii
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
KOMPETENSI DASAR
(MULOK SENI RAMPAK BEDUG)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.1. Memahami seni rampak 4.1 Menampilkan seni
bedug berdasarkan menabuh bedug secara
sejarah, waditra dan individual
fungsinya
3.2 Memahami karakteristik 4.2 Menirukan ragam gerak
seni dasar tari rampak bedug
rampak bedug sesuai dengan
berdasarkan symbol,nilai hitungan/ketukan
estetis dan pesan moral
yang disampaikan
3.3 Menganalisis konsep, 4.3 Memadukan seni menabuh
teknik dan prosedur bedug dengan ragam gerak
dalam proses menabuh dasar tari rampak bedug
bedug secara serentak.
3.4 Menganalisis symbol dan 4.4 Membuat tulisan mengenai
nilai estetis dalam symbol dan nilai estetis
menirukan ragam gerak sebuah karya seni rampak
dasar tari rampak bedug bedug.
3.5 Memahami rancangan 4.5 Meragakan gerak tari
penampilan/pertunjukan rampak bedug
rampak bedug
3.6. Menganalisis hasil 4.6 Membuat tulisan kritik
penampilan /pertunjukan karya seni tari rampak
seni rampak bedug bedug berdasarkan
berdasarkan konsep, pengamatan
teknik dan prosedur yang
iii
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
digunakan sesuai kontek 4.7 Mengevaluasi
budaya Banten. penampilan/pertunjuka
3.7. Menganalilis sebuah n rampak bedug
pertunjukan seni tari berdasarkan , teknik,
rampak bedug nilai estetis dan pesan
moral yang disajikan
sesuai kontek budaya
Banten.
iv
MODUL i
ii
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
iii
DAFTAR ISI v
1
KATA PENGANTAR 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 3
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI 7
DASAR 9
DAFTAR ISI
BAB 1 SENI RAMPAK BEDUG 10
12
1.1.Sejarah Rampak Bedug 13
1.2. Waditra
1.3. Fungsi Rampak Bedug 16
1.4. Seni menabuh Bedug 16
1.5. Simbol,Nilai Estetis Dan Pesan Moral 23
dari Rampak Bedug 27
Rangkuman 28
Uji Kompetensi 45
BAB II KONSEP. TEKNIK DAN PROSEDUR 46
MENABUH BEDUG 48
48
2.1. Konsep Rampak Bedug 51
2.2. Prosedur Menabuh Bedug
2.3. Simbol dan Nilai Estetik Gerak Dasar 56
Tari rampak Bedug 58
2.4. Ragam Gerak tari Rampak Bedug 59
Rangkuman 60
Uji Kompetensi
BAB III PERTUNJUKKAN RAMPAK BEDUG
3.1.Skenario Pertunjukkan Rampak Bedug
3.2.Analisa konsep,Teknik, Prosedur Penampilan
3.3.Evaluasi Penampilan Pertunjukkan
Rampag Bedug
Rangkuman
Uji Kompetensi
DAFTAR PUSTAKA
v
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
BAB I
SENI RAMPAK BEDUG
1.1. Sejarah Rampak Bedug
Seni rampak bedug adalah kesenian tradisional asli masyarakat
Pandeglang, Banten. Seni rampak bedug merupakan titik kulminasi
estetis dari tradisi ngadu bedug yang biasa dilakukan oleh warga pada
perayaan hari raya idul fitri atau hari raya idul adha.
Kata bedug pastinya sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga,
karena terdapat hampir diseluruh masjid yang berfungsi sebagai media
informasi bagi masyarakat tentang waktu shalat. Bedug adalah sebuah
alat musik yang cara memainkannya ditabuh. Bedug juga merupakan
sebuah instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak dulu.
Bedug terbuat dari batang kayu besar dengan panjang berkisar 1
meter yang yang bagian tengahnya dilubangi sehingga menyerupai
sebuah tabung besar. ada ujungnya yang berukuran lebih besar
ditutup dengan kulit binatang !kerbau dan sapi" berfungsi sebagai
membran atau selaput gendang sehingga menghasilkan suara. Ketika
bedug ditabuh, bedug akan menghasilkan suara yang berat, bernada
khas, rendah, dan tedengar sampai jangkauan yang cukup jauh.
Kata rampak bedug akan terasa sedikit asing, karena rampak
bedug hanya terdapat di Banten yang juga menjadi ciri khas seni
budaya Banten. Kata “rampak” berasal dari bahasa sunda yang
bermakna serempak atau bersama-sama. Jadi Rampak Bedug bisa
1
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
diartikan sebagai suatu pertunjukan bedug yang dimainkan secara
bersama-sama. dengan kata lain, rampak bedug adalah seni bedug
dengan menggunakan waditra berupa bedug yang jumlahnya lebih dari
dua buah dan ditabuh secara serempak sehingga bisa menghasilkan
suara yang khas.
Bedug terdapat di hampir setiap masjid, sebagai alat atau media
informasi datangnya waktu shalat wajib 5 waktu. Kata “Rampak”
mengandung arti “Serempak”. Jadi “Rampak Bedug” adalah seni bedug
dengan menggunakan waditra berupa “banyak” bedug dan ditabuh
secara “serempak” sehingga menghasilkan irama khas yang enak
didengar. Rampak bedug hanya terdapat di daerah Banten sebagai ciri
khas seni budaya Banten.
Rampak bedug pertama kali dimaksudkan untuk menyambut
bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, persis seperti seni
ngabedug atau ngadulag. Tapi karena merupakan suatu kreasi seni
yang genial dan mengundang perhatian penonton, maka seni rampak
bedug ini berubah menjadi suatu seni yang layak jual, sama dengan
seni-seni musik komersial lainnya. Walau para pencetus dan
pemainnya lebih didasari oleh motivasi religi, tapi masyarakat seniman
dan pencipta seni memandang seni rampak bedug sebagai sebuah
karya seni yang patut dihargai.
Tahun 1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas
rampak bedug. Pada waktu itu, di Kecamatan Pandeglang pada
khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung. Sampai
tahun 1960 rampak bedug masih merupakan hiburan rakyat, persis
2
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
ngabedug. Awalnya rampak bedug berdiri di Kecamatan Pandeglang.
Kemudian seni ini menyebar ke daerah-daerah sekitarnya hingga ke
Kabupaten Serang.
Kemudian antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu
tarian kreatif dalam seni rampak bedug. Rampak bedug yang
berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai hasil kreasi Haji Ilen.
Rampak bedug kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu : Haji
Ilen, Burhata, Juju, dan Rahmat. Dengan demikian Haji Ilen beserta
ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni
Rampak bedug. Dari mereka berempat itulah seni rampak bedug
menyebar. Hingga akhir tahun 2002 ini.
Dokumentasi Sanggar Seni Rajawali Juhut Pandeglang
1.2. Waditra
Alat Musik (Waditra) dalam Seni Rampak Bedug
Peralatan-peralatan musik yang sering dipakai oleh beberapa
3
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
kelompok seni rampage bedug dalam pertunjukan seni bedug sangat
bervariatif. Pada umumnya peralatan musik yang sering digunakan
oleh setiap kelompok pada pertunjukan seni rampak bedug
diantaranya adalah bedug besar atau disebut bedug gebrag, tilingtit
atau tingtit, antuk dan gedug Bedug gebrag sebanyak 4-8 buah bedug
atau lebih yang memiliki ukuran besar dan panjang. Bedug besar
dimainkan oleh para pemain putra dan putri yang ditabuh sambil
melakukan tarian, suara bunyi bedug gebrag berfungsi sebagai bass
dan sebagai penguat pada gerakan tarian rampak bedug. Tilingtit
atau tingtit sebanyak 1 set (3 buah bedug kecil) yang berfungsi
sebagai melodi pada musik rampak bedug
Dalam tari alat musik ini berfungsi sebagai pemandu irama dan
gerakan.
Antuk merupakan bedug kecil berjumlah 1 buah, berfungsi untuk
menurunkan dan menaikan tempo,Gedug berbentuk seperti bedug
gebrag atau bedug besar hanya saja ukurannya lewih pendek. Gedug
ini berfungsi sebagai bass. Dari keseluruhan alat musik tersebut
semuanya memiliki fungsi sebagai pengiring lagu. Para pemain musik
selain memainkan alat musiknya mereka juga selalu melantunkan
lagu-lagu yang bernuansa islami atau shalawat sebagai salah satu
bentuk motif iringan pada karya yang dibawakannya. Sebenarnya
masih banyak lagi alat musik lainnya yang dikreasikan yang banyak
digunakan dalam pertunjukan seni rampak bedug diantaranya
adalah rebana, marawis, gamelan,dan lain sebagainya tetapi kesemua
alat musik tersebut menjadi bagian dari kreasi seni pertunjukan
rampak bedug.
4
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Dalam pertunjukan seni rampak bedug, alat utama yang digunakan
adalah bedug.Bedug saat ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat sekali dari waktu ke waktu.Awalnya dalam pertunjukan seni
bedug ketika tradisi ngadu bedug masih sering dilakukan bedug yang
ditabuh berada tergeletak dibawah dan diinjak oleh kaki seperti
gambar berikut ini.
Alat musik Gedug
Alat musik Tingtit/Tilingtit
Alat Musik Antuk
5
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Cara memukul adu bedug
jaman dahulu
Pada perkembangan berikutnya posisi bedug tidak lagi berada tergeletak dibawah
namun sudah menggunakan tiang penyangga yang dinamakan dengan ancak.
Ancak ini memiliki dua jenis yaitu ancak yang dapat menyangga atau menopang
bedug lebih dari satu bedug (menyatu) dan ada juga ancak yang hanya dapat
menopang satu bedug saja (satuan). Ancak awalnya terbuat dari bahan kayu,
namun seiring perkembangannya ancak kini banyak yang menggunakan dari besi.
Hal ini terjadi karena dilihat dari sisi kekuatan serta sisi kepraktisannya ketika
akan menggelar sebuah pertunjukan seni rampak bedug.
Bedug dengan ancak dari bahan besi (satuan)
Dokumentasi Sanggar Rajawali JUhut pandeglang
Pola tabuh yang biasanya disebut dengan lagu sering sekali dibawakan dalam
pertunjukan seni rampak bedug. Pola-pola tabuh tersebut diantaranya adalah:
a. Pingping Cakcak
b. Rurudatan
6
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
c. Shalawat Badar
d. Sela Gunung
e. Bajing Luncat
f. Celementre
g. Turumbu
h. Tonggeret, dll.
1.3. Fungsi Rampak Bedug
Fungsi Rampak bedug :
a. Nilai Religi, yakni menyemarakan bulan suci Ramadhan dengan
alat-alat yang memang dirancang para ulama pewaris Nabi. Selain
menyemarakan Tarawihan juga sebagai pengiring Takbiran dan
Marhabaan.
b. Persentasi Estetis, yaitu sesuatu yang memiliki fungsi untuk
dinikmati oleh para pencipta dan penontonnya. Hal ini berkaitan
dengan kepuasan hati dan wujud ekspresi serta kreativitas para
seniman dan penikmat seni. Seniman akan mengungkapkan
ekspresinys dalam sebuah karya yang memiliki nilai estetis
c. Hiburan, yaitu dapat menghibur masyarakat (penikmat seni).
Seiring dengan perkembangan waktu, fungsi seni cenderung lebih
memiliki peran sebagai hiburan karena kebutuhan masyarakat
dari waktu ke waktu semakin meningkat seakan-akan haus akan
hiburan.
d. Sarana Komunikasi, yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan yang terkandung dalam sebuah pertunjukan seni. Dalam
rampak bedug terdapat banyak sekali nilai positif diantaranya
7
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
adalah sikap gotong royong, kerjasama, toleransi, serta
kekompakan antara pemain musik dan penari sehingga
menciptakan sebuah harmonisasi diantara para pemain musik
dan penari. Penampilan dalam seni rampak bedug juga
menimbulkan rasa sikap pemberani dan percaya diri pada jiwa
penari maupun pemusik.
e. Komersil, kegiatan berkesenian tidak hanya untuk menyalurkan
bakat dan hobi saja, tetapi dapat pula dijadikan sebagai salah satu
mata pencaharian (komersil). Salah satunya adalah terciptanya
profesi sebagai pemain musik, penari, maupun pelatih seni
rampak bedug. Masyarakat pengguna jasa seni ini sudah biasa
mengundang seniman rampak bedug untuk memeriahkan acara-
acara mereka seperti hajatan pernikahan, khitanan, dan lain-lain.
Kesenian Rampak Bedug memberikan nilai moral yang baik kepada
pemainnya maupun bagi para penontonnya. Atraksi dalam seni
rampak bedug melatih para personilnya untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai kekompakan antar sesama tim. Jika salah satu dari
personil tidak dapat kompak, maka pertunjukan tersebut akan
terlihat tidak harmonisannya dari sebuah persembahan kesenian,
karena suatu kesatuan tim tarian merupakan bagian dari satu
tubuh, jika ada satu atau beberapa anggota badan yang sakit, maka
yang lainnya pun akan merasakannya pula, sebagaimana kesolidan
dalam sebuah tim kesenian rampak bedug harus benar-benar
mempersiapkan segala kebutuhan pertunjukannya sebelum dan
ketika mempersembahkan kesenian kultural tersebut agar dapat
berjalan secara sempurna.
8
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
1.4. Seni Menabuh Bedug
Seni Menabuh Bedug
Rampak Bedug merupakan sajian instrumen berupa perkusi,
yang ditingkahi suara bedug berbagai ukuran. Ada empat bedug
diikat kain merah biru, yang dipukul oleh pemain yang berdiri di
tengah. Di pinggirannya, kelompok musik menimpali dengan
bedug berbagai ukuran. Sesekali suara terdengar dari mulut para
pemainnya, mirip suara musik tiup. Namun, tak ada sajian
instrumen tiup. Yang terdengar, suara harmonis antara bedug dan
para vokalis tradisi saling menyahut. Seni Rampak Bedug berawal
dari kebiasaan penduduk berkeliling kampung sambil memukul
bedug kala sahur di bulan puasa. Yang kemudian dijadikan ajang
untuk beradu keras memukul bedug. Alhasil terjadilah pertemuan
antar mereka, saling beradu kekuatan bedug. Tari Rampak Beduk
Banten dimainkan oleh secara masal. Sekilas, gerakannya mirip
tarian dari daerah Aceh.
Bila diperhatikan secara seksama, beberapa waditra atau alat
musik yang digunakan dalam pertunjukan seni rampak bedug
merupakan kelompok Waditra atau alat musik yang bersifat
membranophone. Pengertian dari Membranopone itu sendiri adalah
sebuah alat musik yang berbentuk menyerupai tabung dan ditutup
dengan selaput membran dan cara memainkannya dengan
dipukul/ditabuh. Meski bedug memiliki kemiripan pada pola
memainkannya tetapi pada pelaksanannya ada beberapa variasi pola
tabuhan yang dapat kita amati. Bedug gebrag dapat dimainkan dengan
9
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
cara dipukul menggunakan alat pemukul berupa batang kayu.
Beberapa variasi dalam teknik memukul bedug diantaranya adalah
dengan cara memukul pada bagian tengah bedug, samping kanan dan
kiri serta pada bagian atas dan bawah bedug atau dapat juga dipukul
dengan menggunakan kedua tangan secara bergantian.
Teknik Menabuh Bedug
1.5. Simbol,Nilai Estetis Dan Pesan Moral dari Rampak Bedug
Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas
indah atau keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu
nilai seni. Pernahkah kalian mengalami pengalaman dalam
melihat pementasan seni tari? apakah yang kalian rasakan saat
melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tidak akan
sama karena keindahan muncul dari pengalaman yang dialami
oleh masing-masing individu. Nilai estetis pada gerak tari
10
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
merupakan kemampuan dari gerak tersebut untuk menimbulkan
suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang
penari dalam melakukan gerak harus dilihat pula dalam kualiatas
gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti memiliki nilai
estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara
cermat. Jadi apa itu estetis? Hal yang perlu dipahami dalam
mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif.
Benda itu sangat estetis karena adanya sifat yang melekat pada
benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu
juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu karena adanya
tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada karena
proses hubungan antara benda karya tari dan alam pikiran orang
yang mengamati. Masing-masing gerak setiap daerah memiliki
keunikannya tersendiri yang tidak bisa terlepas dari pengaruh
kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam suatu
daerah juga memiliki pengaruh besar dalam menilai nilai estetis
suatu gerak tari. Jenis tari berdasarkan penyajiannya terbagi
menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional
terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari
klasik.
Kesenian Rampak Bedug memberikan nilai moral yang baik
kepada pemainnya maupun bagi para penontonnya. Atraksi dalam
seni rampak bedug melatih para personilnya untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai kekompakan antar sesama tim. Jika salah satu
dari personil tidak dapat kompak, maka pertunjukan tersebut
akan terlihat tidak harmonisannya dari sebuah persembahan
11
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
kesenian, karena suatu kesatuan tim tarian merupakan bagian
dari satu tubuh, jika ada satu atau beberapa anggota badan yang
sakit, maka yang lainnya pun akan merasakannya pula,
sebagaimana kesolidan dalam sebuah tim kesenian rampak bedug
harus benar-benar mempersiapkan segala kebutuhan
pertunjukannya sebelum dan ketika mempersembahkan kesenian
kultural tersebut agar dapat berjalan secara sempurna.
RANGKUMAN
1. Kata rampak mengandung arti "serempak" atau banyak. Jadi
"rampak bedug" adalah seni bedug dengan menggunakan
waditra berupa bedug yang jumlahnya lebih dari dua buah atau
lebih dan ditabuh secara "serempak” sehingga menghasilkan
irama yang khas yang enak didengar. Fungsi seni rampak bedug
diantaranya adalah untuk religi, persentasi estesis, hiburan,
sarana komunikasi, dan komersil.
2. Dalam seni rampak bedug banyak sekali nilai positif yang dapat
kita ambil, diantaranya adalah sikap bergotong royong, saling
bekerjasama, toleransi antar pemain musik dan penari sehingga
mampu menciptakan harmonisasi antara pemain musik dengan
penari.Penampilan dalam rampak bedug juga dapat
menimbulkan rasa berani dan percaya diripada jiwa penari
maupun pemusik.
3. Kesenian seni rampak bedug memberikan nilai moral baik
kepada pemainnya maupun bagi para penontonnya. Atraksi
yang muncul pada seni rampak bedug dapat melatih
personilnya untuk menjunjung tinggi nilai kekompakan antar
12
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
sesama tim, jika salah satu saja dari personil tersebut tidak
kompak, maka akan sangat terlihat ketidakharmonisan dari
sebuah persembahan kesenian, karena semuanya merupakan
suatu kesatuan tim tarian yang membentuk menjadi satu
anggota tubuh, jika terdapat satu atau beberapa tubuh yang
sakit, maka yang lainnya pun akan merasakannya pula,
sebagaimana kesolidan dalam tim seni rampak bedug yang
harus benar-benar mem-persiapkan penampilannya sebelum
dan ketika mempersembah kan kesenian kultural tersebut.
UJI KOMPETENSI
1. Fungsi Rampak bedug diantaranya sebagai sarana komunikasi.
Hal itu dapat ditunjukan melalui kegiatan
A. Melaksanakan kegiatan ngadu bedug
B. Memberitahukan datangnya waktu shalat
C. Menyemarakan taraweh pengiring takbiran
D. Menyalurkan bakat dan hobi memukul bedug
E. Menyajikan ekspresi
2. Seni Rampak Bedug memiliki nilai jual sama halnya dengan seni
musik komersial lainnya. Hal itu karena Seni Rampak Bedug
A Dapat dinikmati
B. Memiliki nilai estetis
C. Dapat mewujudkan ekspresi kepuasan hati
D. Dapat membangun jiwa patriotisme
E. Dapat membangun nilai kepribadian
13
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
3. Dalam sejarahnya seni rampak bedug lahir dari suatu tradisi
masyarakat dalam menabuh bedug yang dalam bahasa Sunda
disebut ....
A. Ngadula
B. Ngaben
C. Ngajage
D. Ngalage
E. Nalagena
4. Waditra rampak bedug yang berfungsi sebagai melodi adalah
A. Tingtit/tilingtit
B. Antuk
C. Pongpet
D. Gedug
E. Bedug gebrag
5. Waditra rampak bedug yang berfungsi sebagai bass adalah ......
A. Tingtit/tilingtit
B. Antuk
C. Pongpet
D. Calung renteng
E. Gedug dan Bedug gebrag
ESSAY
1. Bagaimana perkembangan budaya islam di masyarakat
Pandeglang bila dikaitkan dengan Seni Rampak Bedug?
14
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
2. Seni Rampak Bedug merupakan Seni Budaya masyarakat
Pandeglang yang mempunyai nilai komersial tinggi. Bagaimana
pendapatmu tentang hal ini? Jelaskan!
3. Banyak nilai kaarakter yag dapat dikuatkan melalui Seni rampak
bedug. Diantaranya nilai kerja sama dan kekompakan. Jelaskan
makna dari nilai tersebut!
4. Sebutkan beberapa kelompok penggiat seni yang mengembangkan
Seni Rampak Bedug?
15
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
BAB II
KONSEP, TEKNIK, DAN PROSEDUR
MENABUH BEDUG
2.1. Konsep Rampak Bedug
Properti utama yang digunakan dalam tari rampak adalah
beberapa buah bedug beserta pemukulnya yang disusun berdiri dan
juga dudukan sebagai penyangganya. Selain itu juga membutuhkan
beberapa rebana dan alat musik lain sebagai pelengkap irama bedug.
Untuk properti tata rias dan tata busana merupakan dua serangkai
yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian suatu seni pertunjukan.
Seorang penata pertunjukan perlu memikirkan dengan cermat dan teliti
tata rias dan tata busana apa yang tepat guna untuk memperjelas
kesesuaian konsep dengan tema yang akan disajikan dan dinikmati
oleh para penonton. Untuk itu memilih desain kostum serta warna
membutuhkan pernikiran dan pertimbangan yang matang karena
kostum atau busana berfungsi untuk memperjelas pemeranan pada
sebuah tema garapan. Tata busana dan rias sudah tidak asing lagi
dalam seni pertunjukan, baik untuk melengkapi salah satu unsur
pertunjukan atau pun untuk memperindah dan mempercantik
penampilan dalam suatu pertunjukan, serta untuk membantu para
pemain dalam menunjukan suatu peran yang dimainkannya. Tata
busana dan rias ini sangat berkaitan erat dengan warna, karena warna
di dalam seni pertunjukan berkaitan erat dengan karakter seorang
16
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
tokoh yang dipersonifikasikan kedalam sebuah warna busana yang
dikenakan beserta riasan warna make up oleh tokoh bersangkutan.
Oleh karenanya warna dikatakan sebagai sebuah simbol. Dalam
pembuatan busana penari, warna juga dapat digunakan untuk
mengungkapkan ekspresi keindahannya dalam memadukan antara
warna yang satu dengan warna yang lainnya.
Dalam hal pembuatan kostum, warna telah menjadi salah satu syarat
utama yang harus diperhatikan karena kostum tersebut dilihat maka
warnalah yang mendominasi yang membawa keindahan utama. Warna
dibedakan menjadi enam bagian yaitu, warna primer, sekunder,
intermediet, tersier, kuarter, dan netral.
a. Warna primer yaitu disebut juga sebagai warna
pokok/warna utama, yang terdiri dari warna merah,
kuning, dan biru. Warna merah menjadi simbol
keberanian, agresif/aktif. Pada dramatari tradisional
warna tersebut biasanya dipakai oleh raja yang sombong,
agresif/aktif. Misalnya : Duryudana, Rahwana, atau
Srikandi. Warna biru mempunyai kesan ketentraman dan
memiliki arti simbolis kesetiaan. Pada drama tradisional
warna tresebut dipakai oleh seorang satria atau putri yang
setia kepada Negara dan penuh pengabdian. Misalnya;
Dewi Sinta, Drupadi. Sedangkan Warna kuning
mempunyai kesan kegembiraan.
b. Warna sekunder adalah warna campuran misalnya warna
hijau, ungu, dan orange.
c. Warna intermediet adalah warna campuran antara warna
17
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
primer dengan warna dihadapannya. Misalnya warna
merah dicampur dengan hijau, biru dengan orange,
kuning dengan violet.
d. Warna tersier adalah campuran antara warna primer
dengan warna sekunder yaitu
warna merah dicampur orange, kuning dengan orange,
kuning dengan hijau, hijau dengan biru, biru dengan
violet, atau violet dengan merah.
e. Warna kuarter yaitu percampuran antara warna primer
dengan warna tersier, dan warna sekunder dengan tersier
yang melahirkan 12 warna campuran baru.
f. Warna netral yaitu warna hitam dan putih. Warna hitam
memberikan kesan kematangan dan kebijaksanaan. Pada
drama tradisional biasanya dipakai oleh satria, raja, dan
putri yang yang bijaksana. Misalnya Kresna, Puntadewa,
atau Kunti.
Sedangkan warna putih memberikan kesan muda, memiliki
arti simbolis kesucian. Dalam drama tradisional warna
tersebut dipakai oleh para pendeta yang dianggap suci.
Warna-warna di atas dapat digolongkan menjadi dua bagian sesuai
dengan demensi, intensitas, terutama bila dikaltkan dengan emosi
seseorang yang disebut dengan warna panas dan warna dingin.
Warna panas yaitu merah, kuning, dan orange. Warna dingin
terdiri atas hijau, ru, ungu, dan violet. Dalam pembuatan pakaian
tari warna dan motif kain menjadi perhatian dan bahan
pertimbangan, karena berhubungan erat dengan peran, watak,
18
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
dan karakter para tokohnya. Warna sebagai lambang atau simbol
terhadap karakter dari tokoh (pemain). Penggunaan warna dalam
sebuah garapan tari dihubungkan dengan fungsinya sebagi
simbol, disamping wama yang mempunyai efek emosional kuat
terhadap setiap orang. Warna biru memberi kesan perasaan tak
berdaya, terkesan dingin. Warna hijau memberi kesan dingin.
Warna kuning dan orange memberi kesan perasaan riang, menarik
perhatian. Warna merah memberi kesan semangat, memberi
dorongan untuk berpikir (dinamis). Warna merah Jambu
mengandung kekuatan cinta. Warna Ungu memberi kesan
ketenangan.
Tata Rias
Tata rias secara umum merupakan hal yang telah dikenal di kalangan
masyarakat. La bertujuan untuk memperindah dan mempercantik
diri. Tata rias sebenarnya merupakan suatu rekayasa manusia untuk
melahirkan suatu karya dalam bentuk lain sesuai dengan apa yang
diharapkan atau dikehendaki. Tata rias merupakan cara atau usaha
seseorang untuk mempercantik diri khususnya pada bagian muka
atau wajah. Tata rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk
menggambarkan/menentukan watak di atas pentas. Tata rias adalah
seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan
wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada
para pemain di atas panggung/pentas dengan suasana yang sesuai.
Untuk dapat menerapkan riasan yang baik, kita memerlukan
pemahaman yang lebih tentang pengetahuan anatomi manusia dari
berbagai usia, watak dan karakter manusia itu sendiri.
19
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Tata rias dan busana dalam pertunjukan seni tari dapat dilihat dari
pakemnya yang meliputi:
a. Rias Baku
Rias yang tidak bisa diubah/dikreasikan, biasanya digunakan
untuk tari yang mengambil dari tokoh pewayangan. Misalnya
seperti: Tari Gatot Kaca, Tari Srikandhi Mustakaweni, Tari
Anoman, dll.
b. Rias Tidak Baku
Rias yang dapat diubah/dikreasikan, biasanya digunakan untuk
tari tradisi kreasi atau tari kreasi baru. Contohnya: Tari Pang-
Pung, Tari Kipas, Tari Rampak Bedug dan lain sebagainya.
Tata rias wajah jika dilihat dari karaktenya dibagi menjadi 3 macam
yaitu:
1. Rias wajah korektif yaitu rias wajah untuk memperbaiki bagian-
bagian wajah yang kurang sempurna.
2. Rias wajah karakter yaitu rias yang bertujuan menggambarkan
dan memperjelas tokoh karakter tari tersebut.
3. Rias wajah fantasi yaitu rias wajah yang bertujuan untuk
mewujudkan angan-angan atau imajinasi karakter penari
tersebut.
Adapun fungsi rias dan busana dalam seni tari adalah:
1. Membantu gerak.
2. Membantu menghidupkan perwatakan atau karakter penari
3. Menjaga dan memberi nilai tambah pada segi estetika
Dalam pertunjukan rampak bedug riasan yang digunakan adalah
20
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
riasan tidak baku. Penari perempuan dipercantik dan penari laki-laki
dibuat tampan, namun dalam riasan tidak bersifat baku artinya
dapat disesuaikan dengan warna pakaian yang dikenakan maupun
disesuaikan dengan selera masing-masing.
Contoh riasan wajah dalam seni rampak bedug
Tata Busana
Busana atau kostum tari merupakan bagian dari kebutuhan
sandang dan perlengkapan (accessories) yang harus dikenakan
penari.saat pentas di atas panggung. Tata busana dalam
pertunjukan tari terdiri dari beberapa baglan diantaranya adalah:
a. Pakaian Dasar
Pakaian yang digunakan sebagai dasar sebelum mengenakan
pakaian pokoknya.
Misalnya, setagen, korset, rok dalam, atau straples
b. Pakaian kaki
Pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel ,
gongseng, kaos kaki, sepatu dll.
21
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
c. Pakaian Tubuh
Pakaian pokok yang dikenakan oleh para pemain pada bagian
tubuh mulai dari dada sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja,
mekak, rompiskace, sapek, ampok- ampok, simbar dada,
selendang, dan sebagainya.
d. Pakaian Kepala
Pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya berbagai
macam jenis tata rambut (hairdo) dan riasan bentuk rambut
(gelung tekuk, gelung konde, gelung keong, gelung bokor, dan
sejenisnya).
e. Perlengkapan (accessories)
Perlengkapan yang melengkapi ke empat pakaian tersebut di atas
untuk memberikan efek dekoratif pada karakter yang dibawakan.
Misalnya perhiasan gelang, kalung, ikat pinggang, kamus
timang/slepe ceplok, deker (gelang tangan), kaos tangan, bara
samir, dan yang lainnya.
Busana yang dipakai penari putri:
❖ Tutup kepala (jilbab)
❖ Kebaya tangan panjang dan kemben
❖ Ikat pinggang (sabuk)
❖ Celana panjang (pangsi)
22
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
❖ Kain batik (sinjang)
Busana yang dipakai oleh penari putra:
❖ Ikat kepala (lomar)
❖ Baju tangan panjang
❖ Ikat pinggang (Sabuk)
❖ Celana panjang (Pangsi)
❖ Kain Batik (Sarung)
Busana para pemain musik pengiring rampak bedug:
Ikat kepala
Baju tangan panjang
Celana tangan panjang
Contoh busana rampak bedug modifikasi
2.2. Prosedur Menabuh Bedug
Gerak tari yang terdapat dalam kesenian rampak bedug ini tidak ada
yang baku, gerak tidak baku yang dimaksud adalah setiap koreografer
kelompok kesenian rampak bedug bebas untuk berkreasi dalam
menciptakan suatu gerak sesuai dengan kemampuan kreativitas dan
23
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
keinginan yang dimilikinya, tetapi harus tetap ada,esensi dasar dari
seni rampak bedug yang disesuaikan dengan perkembangan zaman
serta keinginan para penikmat seni dan penonton. Oleh karena itu
gerak tari dalam kesenian rampak bedug ini selalu mengalami
perubahan dan perkembangan.
Bentuk susunan koreografi tari dalam kesenian seni rampak bedug
biasanya terbagi atas tiga tahapan yaitu bagian awal, bagian tengah,
dan bagian akhir. Pada bagian awal biasanya dimulai dengan gerakan
tari memasuki ruang pentas oleh para penari putra, pada bagian tengah
biasanya menampilkan gerakan-gerakan yang sudah menjadi satu
rangkaian gerak silat dan tari, dan bagian akhir di isi dengan gerakan-
gerakan tari yang dikolaborasi-kan dengan gerak menabuh bedug putra
dan putri. Gerak tari yang dieksplorasi oleh para koreografer ditiap
kelompok seni rampak bedug sangat bervariasi dalam cara dan tehnik
mengolah ruang, waktu, dan tenaga pada setiap gerakannya.
Gerakan tari dalam pertunjukan seni rampak bedug ini termasuk ke
dalam bentuk komposisi morna jumlah nenari dalam nertunjukan seni
rampak bedug ini berjumlah lebih dari 2 orang. Pola gerak tari yang
dipakai dalam pertunjukan seni rampak bedug ini menggunakan pola
yang bervariasi, diantaranya pola gerak secara serempak, seimbang,
berurutan, saling berbeda, dan berselang-seling.
a. Struktur Penyajian Seni Rampak Bedug Buhun
Struktur penyajian dalam seni rampak bedug buhun atau rampak
bedug yang pada awal kemunculannya gerak tari yang disajikan
adalah berpusat pada lagu. Lagu yang digunakan bias bervariasi
24
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
seperti beberapa lagu yang sudah dibahas pada bab 2. Struktur
penyajian diawali dengan bubuka (intro), setelah itu pemilihan
beberapa pola lagu (nantang, angin-anginan, shalawatan, pingping
cakcak dll), khusus untuk pola lagu turumbu biasanya dimainkan di
akhir sebelum penutup.
Gerak tari yang diciptakan dalam seni rampak bedug bersumber dari
gerak-gerak dasar pencak silat khas Banten seperti Turumbu. Pada
perkembangan berikutnya gerak tari dalam pertunjukan seni rampak
bedug ini mengalami banyak perkembangan dan kreasi diantaranya
gerakan-gerakan yang sudah ada sebelumnya disempurnakan
kembali, diperhalus, dan diperindah agar terlihat lebih menarik.
Gerak yang semula hanya menggunakan gerakan pencak silat secara
utuh kini telah dikembangkan sedikit demi sedikit menjadi gerak tari
yang indah, yang diberi ekspresi, namun semua gerak tersebut tidak
terlepas dari ciri khas gerak pencak silat yang semula.
Gerakan tari dalam seni rampak bedug tidak ada yang dibakukan
atau tidak ada yang sama persis antara kelompok seni yang satu
dengan kelompok seni yang lainnya, tetapi terdapat beberapa gerak
yang sama dalam setiap penampilan seni rampak bedug tersebut.
Inilah yang menjadi sumber utama dalam mengkreasikan tari dalam
seni rampak bedug. Gerak tari dalam pertunjukan seni rampak bedug
selalu mengalami perkembangan, hal ini sejalan dengan kreativitas
masyarakat pendukung seni rampak bedug yang selalu menampilkan
kreasi-kreasi terbarunya.
25
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Perkembangan kesenian dimasyarakat pada dasarnya sangat
tergantung pada pola piker masyarakat itu sendiri, yang selalu
menghadapi berbagai tantangan serta pengaruh dari lingkungannya.
Oleh sebab itu proses perubahan tersebut baik secara individu
maupun secara kelompok berusaha mengembangkan kebudayaan
dan melestarikan sekaligus memanfaatkannya bersama-sama dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya menciptakan dan
mengembangkan kesenian berarti memperluas serta menambah
frekuensi pertunjukan, dengan demikian diperlukan modifikasi pada
setiap bentuk penyelenggaraan pertunjukan yang disesuaikan
dengan pola piker serta selera masyarakat sekitar. Agar suatu
kesenian yang diciptakan masyarakat dapat bertahan, kesenian
tersebut harus bersifat fleksibel menerima perubahan –perubahan
yang terjadi sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada kesenian bukan untuk
dicegah akan tetapi perubahan-perubahan tersebut perlu dicermati
sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan masyarakat. Seiring
dengan berkembangnya zaman saat ini kesenian berubah serta
berkembang dari segi fungsi maupun dari segi nilai. Kesenian yang
telah diterima di masyarakat sedikit demi sedikit akan dimodifikasi
sesuai dengan selera pada masanya.
2.3. Simbol dan Nilai Estetik Gerak Dasar Tari rampak Bedug
Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas
indah atau keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu
nilai seni. Pernahkah kalian mengalami pengalaman dalam
26
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
melihat pementasan seni tari? apakah yang kalian rasakan saat
melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tidak akan
sama karena keindahan muncul dari pengalaman yang dialami
oleh masing-masing individu. Nilai estetis pada gerak tari
merupakan kemampuan dari gerak tersebut untuk menimbulkan
suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang
penari dalam melakukan gerak harus dilihat pula dalam kualiatas
gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti memiliki nilai
estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara
cermat. Jadi apa itu estetis? Hal yang perlu dipahami dalam
mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif.
Benda itu sangat estetis karena adanya sifat yang melekat pada
benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu
juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu karena adanya
tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada karena
proses hubungan antara benda karya tari dan alam pikiran orang
yang mengamati. Masing-masing gerak setiap daerah memiliki
keunikannya tersendiri yang tidak bisa terlepas dari pengaruh
kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam suatu
daerah juga memiliki pengaruh besar dalam menilai nilai estetis
suatu gerak tari. Jenis tari berdasarkan penyajiannya terbagi
menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional
terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari
klasik.
27
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Peran gerak tari dalam struktur penyajian kesenian rampak bedug
pada awalnya hanya merupakan pelengkap saja dalam
pertunjukan seni rampak bedug, karena hal ini hanya untuk
menambah unsur estetis dari pertunjukan rampak bedug itu
sendiri. Setelah seni rampak bedug mengalami banyak
perkembangan maka peran gerak tari dalam seni rampak bedug
tidak lagi menjadi pelengkap tetapi sudah menjadi bagian dari
pertunjukan serta sebagai daya tarik bagi para penonton.
2.4. Ragam Gerak tari Rampak Bedug
Gerakan-gerakan yang ada pada tari rampak merupakan
kombinasi antara tarian dengan menggunakan bedug dan rebana
sebagai properti sekaligus alat musik yang dimainkan oleh penari.
Gerakan tarian ini didominasi oleh gerakan yang ada pada pencak
silat dan telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk
tarian yang indah. Biasanya motif gerak tari yang digunakan cukup
banyak yaitu gebrak, gilas kombinasi, selut, catrok, gojlok, ping-
ping cak-cak, sela gunung, haji Salam, celementre, nangtang,
kelapa samanggar, anting sela, rurudatan, dan masih banyak lagi.
Hal yang paling penting dalam tari rampak secara keseluruhan
adalah kesatuan dan kekompakan penari baik laki-laki maupun
perempuan yang menghasilkan gerakan serempak nan indah.
Bukti kekompakan penari bisa dilihat dari cara mereka melakukan
pola lantai berbentuk garis lurus simetris yang menggambarkan
kebersamaan.
28
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
NO. NAMA URAIAN GAMBAR
GERAKAN GERAKAN
1. Catrok Hitungan 1 :
Kaki posisi
kuda-kuda
menghadap
kiri , badan ke
depan, tangan
kanan ditarik
ke depan
sejajar baju
dengan jari
mengepal,
tangan kiri di
sejajarkan
dengan dada
ditekuk 90
derajat
sehingga
posisinya
mendekati
tangan kanan
bagian sikut.
29
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 2 :
Posisi kaki
tetap, tangan
kanan ditarik
ke pinggang
samping
kanan,tangan
kiri dorong ke
depan sejajar
dengan bahu.
Hitungan 3 :
Kaki kanan
ditarik dan
diangkat
dengan sudut
90 derajat,
kedua tangan
ditarik sejajar
dengan bahu
kanan serta
posisi
pemukul
bedug
membentuk
symbol (+)
30
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 4 :
Kaki kanan
diturunkan
kearah
kanan, badan
menghadap
ke kiri,
tangan kiri
lurus ke
depan sejajar
dengan bahu,
dan tangan
kanan berada
di samping
kanan sejajar
dengan
pinggang.
31
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 5:
Posisi kaki
tetap, tangan
kiri ditarik
kearah
pinggang
samping kiri,
tangan kanan
didorong ke
depan lurus
sejajar
dengan bahu.
Hitungan 6:
Kaki kanan
ditarik ke
depan dan
diangkat,
tangan kanan
ditarik lagi
kearah
pinggang
kanan,
tangan kiri
didorong ke
depan sejajar
dengan bahu.
32
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 7:
Kaki kanan ke
kanan arah
(depan
penonton),
tangan kanan
ditarik ke
atas, tangan
kiri
ditekuk di
depan dada.
Hitungan 8
Kaki ditarik
ke depan
bedug, tangan
kanan
memukul
bedug, tangan
kiri disamping
bedug.
33
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
2. Selup Hitungan 1:
Kaki melang-
kah ke kanan,
tangan kanan
ditarik ke
kanan atas
den-gan
lintasan
metewati
dada
membentuk
lengkungan,
tangan kiri
posisi ditekuk
di depan dada
Hitungan 2 :
Gerakan yang
tadi diulang
kembali
dengan arah
yang berbeda
atau
berlawanan
34
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 3
Gerakan tadi
diulang
kembali
dengan arah
yang berbeda
atau balik lagi
kearah awal
Hitungan 4 :
Gerakan tadi
diulang
kembali
dengan arah
yang berbeda
atau balik lagi
kearah
sebelumnya
35
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 5 :
Gerakan tadi
diulang
kembali
dengan arah
yang berbeda
atau kerah
penonton
Hitungan. 6:
Gerakan tadi
diulang
kembali
dengan arah
yang berbeda
atau arah
menghadap
bedug
36
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 7 :
Gerakan tadi
diulang
kembali
dengan arah
yang berbeda
atau kembali
kearah
penonton
Hitungan 8 :
Posisi kaki
ditarik ke
depan bedug,
dan tangan
kanan
memukul
bedug, tangan
kirinya
memegang
bedug bagian
samping
37
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
3. Kombinasi Hitungan I:
posisi kaki ku
da-kuda,
tangan kiri
ditarik kearah
pinggang
samping kiri,
tangan kanan
didorong ke
depan lurus
sejajar
dengan bahu.
Hitungan 2:
Sama dengan
gerak
sebelumnya
hanya saja
arahnya
berganti
kearah kanan
38
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 3 :
Pemukul
bedug
di tangan
kanan
dipukulkan
pada
pemukul
bedug yang
berada di
tangan kiri
pada posisi
lengan sejajar
dengan perut
di arah
kanan. Posisi
kaki kuda-
kuda badan
serong
kekanan
Hitungan 4 :
Lutut kanan
diangkat ke
atas sejajar
dengan
39
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
pinggang,
kedua
tanan dibuka
membentuk
diagonal,
tangan kanan
agak dibawah
dan tangan
kiri berada di
atas
Hitungan 5:
Posisi kaki
kuda-kuda
dengan posisi
kaki kiri
di depan,
tangan kanan
didorong ke
depan sejajar
dengan bahu,
tangan kiri di
pinggang,
badan lurus
kearah
penonton.
40
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
Hitungan 6 :
Posisi kaki
kiri
ditarik ke
belakang
jingjit
dan rengkuh,
tangan kanan
ditarik ke
pinggang,
tangan kiri di
dorong ke
depan sejajar
dengan bahu
Hitungan 7:
Posisi kaki
kanan ditarik
dan diangkat
dengan sudut
90 derajat,
kedua tangan
ditarik sejajar
dengan bahu
kanan
dengan posisi
41
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
pemukul
membentuk
syimbol (+)
Hitungan 8 :
Posisi badan
hadap kanan,
kaki kuda-
ku-
da, kedua
tangan
direntang-kan
sejajar
dengan bahu,
hanya pada
tangan kanan
saja yang
posisinya
memukul
bedug
4. Gebrag Hitungan 1:
Kaki
melangkah ke
kanan,
tangan kanan
ditarik ke
42
MODUL
Rampak Bedug Tarianku Yang Indah
kanan atas
dengan
lintasan
melewati
dada
Membentuk
lengkungan,
tangan kiri
posisi ditekuk
di
depan dada.
Gerak
menabuh
bedug dengan
posisi tangan
kanan
mengayun
terlebih
dahulu
kearah bedug
kemudian
tangan kiri
mengimbangi
dilanjutkan
dengan me-
43