The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mamanr080771, 2023-09-27 23:02:10

KOSP Kesetaraan

KOSP Kesetaraan

2. Mata Pelajaran yang diujikan Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan secara nasional oleh pemerintah, meliputi : ❖ Pendidikan Agama ❖ Pendidikan Kewarganegaraan. ❖ Bahasa Indonesia. ❖ Bahasa Inggris ❖ Matematika ❖ Ilmu Pengetahuaan Alam ❖ Ilmu Pengetahuaan Sosial ❖ Pemberdayaan ❖ Keterampilan. 3. Pengembangan Kurukulum Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan warga belajar dan lingkungannya. a. Beragam dan terpadu b. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni c. Relevan dengan kebutuhan kehidupan d. Menyeluruh dan berkesinambungan e. Belajar sepanjang hayat f. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah g. Partisipatif


4. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang menunjukan kompetensi yang harus dicapai warga belajar dalam mengiktui program pembelajaran baik melalui tatap muka, tutorial, dan/atau mandiri. Satuan Kredit Kompetensi (SKK) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk mencapai SKK setiap mata pelajaran satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan mengatur pencapaian SKK sesuai pola pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Kegiatan tatap muka menerapkan pendekatan partisifsif andragogi yang tidak ditekankan pada transfer pengetahuan semata. Praktik keterampilan disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini dilakukan untuk mendukung pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional. Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyesuaian, dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik. 5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar merupakan pencapaian kompetensi pengetahuaan, keterampilan, sikap dan nialai sebagai hasil belajar yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Maju berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya.


6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kelulusan program Paket B, peserta didik Paket B dinyatakan lulus dengan memiliki Sikap, Pengetahuaan dan keterampilan yaitu Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber


Tabel Struktur Kurikulum Paket C Program IPS Pemetaan SKK Tiap Paket Kompetensi pada Paket C Setara SMA PKBM PANDEGLANG Tahun Ajaran 20…/20… Mata Pelajaran Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 Setara Kelas X-XI Tingkatan 6 Setara Kelas XII Setara Kelas X Setara Kelas XI Jumlah Tingkatan 5 Setara Kelas XII Jumlah Tingkatan 6 PK 5.1 PK 5.2 PK 5.3 PK 5.4 PK 6.1 PK 6.2 Kelompok Umum 6 6 8 6 26 8 6 14 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 1 1 1 4 1 1 2 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 1 1 1 4 1 1 2 3. Bahasa Indonesia 1 1 2 1 5 2 1 3 4. Matematika 1 1 2 1 5 2 1 3 5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 4 1 1 2 6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 4 1 1 2 Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 8 6 8 8 30 8 7 15 7. Geografi 2 2 2 2 8 2 2 4 8. Sejarah 2 1 2 2 7 2 1 3 9. Sosiologi 2 1 2 2 7 2 2 4 10. Ekonomi 2 2 2 2 8 2 2 4 Kelompok Khusus 6 6 6 6 24 7 6 13 11. Pemberdayaan 1 1 1 1 4 1 1 2 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 4 1 1 2 12. Keterampilan a. Keterampilan Wajib 3 3 3 3 12 3 3 6 a.1. Seni Budaya 1 1 1 1 4 1 1 2 a.2. Penjaskes 1 1 1 1 4 1 1 2 a.3. Prakarya 1 1 1 1 4 1 1 2


A. Struktur Kurikulum Pada struktur kurikulum pendidikan kesetaraan Paket C berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat adanya perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan Program Paket C, merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK) (Depdiknas, 2007). Satuan mata pelajarannya terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk pengembangan kemampuan olah hati, olah piker, olah rasa, olah raga dan olah karya, termasuk muatan lokal, ketrampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian professional Sedangkan beban belajar yang dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek ketrampilan, dan atau kegiatan mandiri. Struktur kurikulum dimaksudkan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006, dengan orientasi pengembangan olah karya untuk mencapai ketrampilan fungsional yang menjadi kekhasan program pendidikan kesetaraan, yaitu: peserta didk Paket C : memiliki keterampilan berwirausaha Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan Paket C Setara SMA dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi sebagai berikut (Depdiknas, 2007): b. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 8 3 2 5 b.1. Sepak Takraw b.2. Tata Boga b.3. Seni rampak Bedug 2 2 2 2 8 3 2 5 b.4. Komputer Jumlah Bobot SKK Ditempuh/Beban Belajar 20 18 22 20 80 23 19 42


a. Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi "Mahir 1" setara dengan kelas X dan XI SMA/MA, diarahkan pada pencapaia dasar-dasar kompetensi akademik dan menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik mampu mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan mengembangkan kepribadian professional. b.Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi "Mahir 2" setara dengan kelas XII SMA/MA, diarahkan untuk pencapaian kemampuan akademik dan keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja mandiri atau berwirausaha, bersikap professional, berpartisipasi aktif dan produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. B. Muatan Kurikulum 2013 Dalam struktur kurikulum pendidikan kesetaraan Paket C, yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan KOSP pada setiap jenjang satuan pendidikan adalah; (1) mata pelajaran Umum, (2) Mata Pelajaran Peminatan, dan (3) Kelompok khusus yang terdiri dari pelajaran yang berkaitan dengan pemberdayaan dan keterampilan, yang terbagi ke dalam keterampilan wajib dan keterampilan pilihan yang merupakan kegiatan pengembangan kepribadian profesional untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. 1. Kelompok umum memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada standar pendidikan formal sesuai Peraturan Mendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi serta kontennya dikembangkan oleh pusat dan merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan untuk semua peserta didik. 2. Kelompok khusus: berisi program pengembangan kecakapan hidup yang mencakup keterampilan okupasional, fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan yaitu: a. Pemberdayaan memuat kompetensi untuk menumbuhkan keberdayaan, harga diri, percaya diri, sehingga peserta didik mampu mandiri dan berkreasi dalam kehidupan bermasyarakat. Materimateri untuk mencapai


kompetensi dapat meliputi: Pengembangan diri, pengembangan kapasitas untuk mendukung keterampilan yang dipilih peserta didik. b. Keterampilan diberikan dengan memperhatikan variasi potensi sumber daya daerah yang ada, kebutuhan peserta didik dan peluang kesempatan kerja yang tersedia, sehingga peserta didik mampu melakukan aktualisasi kemandirian, otonomi, kebebasan dan kreativitas dalam berkarya untuk mengisi ruang publik secara produktif. Keterampilan terdiri atas: • Seni dan budaya untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. • Pendidikan Olahraga dan Rekreasi untuk membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. • Prakarya untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki kecakapan okupasional dan vokasional Muatan keterampilan tersebut merupakan muatan wajib, akan tetapi untuk pendalaman atau spesialisasi peserta didik dapat memilih salah satu keterampilan keahlian sesuai potensi, kebutuhan, kearifan local dan karakteristik peserta didik. Muatan belajar program pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 45 menit untuk Paket C. 2. Pengembangan Kurikulum a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya b. Beragam dan terpadu. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


e. Menyeluruh dan berkesinambungan. f. Belajar sepanjang hayat. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah h. Tematik i Partisipatif. 3. Pengaturan Beban Belajar Satuan kredit kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Kegiatan tatap muka menerapkan pendekatan partisipatif andragogi yang tidak ditekankan pada transfer pengetahuan semata. Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi kecakapan hidup. Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional. Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidikatau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian, dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik. 4. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar merupakan pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai sebagai hasil belajar yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju berkelanjutan merupakan pencapaian


kompetensi secara bertahap menuju ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. 5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kelulusan program Paket C, mengacu kepada ketentuan Pemendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kelulusan, peserta didik Paket C dinyatakan lulus setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, c. Lulus Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) untuk kelompok mata pelajaran UPK.


Pemetaan SKK dan Jam Pelajaran Tiap Paket KoPKBM PANDEGLTahun Ajaran 20Mata Pelajaran Bobot Satuan Kredit KTingkatan 3 Setara Kelas VII-VIII Setara Kelas VII Setara Kelas VIIIPaket Kompetensi 3.1 Paket Kompetensi 3.2 Paket Kompetensi 3.3 PSKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu SKKTM TT M TM TT M TM TT M Kelompok Umum 15 10 4 12 14 11 4 9 15 11 4 9 151. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 3 1 1 1 1 1 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 1 1 1 1 1 1 3. Bahasa Indonesia 3 1 2 3 3 1 2 3 3 1 2 3 3 4. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 5. Matematika 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 6. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3


ompetensi pada Paket B Setara SMP LANG …/20… ompetensi (SKK) dan Konversi Jam Pelajaran Tingkatan 4 Setara Kelas IX I Jumlah Tingkatan 3 Setara Kelas IX Jumlah Tingkatan 4 Paket Kompetensi 3.4 Paket Kompetensi 4.1 Paket Kompetensi 4.2 K Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu TM TT M TM TT M TM TT M 5 11 4 9 59 13 15 11 4 9 11 4 9 28 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2 3 12 3 1 2 3 2 1 2 3 5 2 8 2 2 2 2 4 2 2 12 3 2 2 3 2 2 6 2 3 8 2 2 3 2 2 3 4 2 3 11 3 2 3 2 2 3 5


Kelompok Khusus 4 4 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 4 8. Pemberdayaan 1 1 1 1 1 1 1 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1 1 9. Keterampilan 4 4 4 4 4 4 4 a. Keterampilan Wajib 3 3 3 3 3 3 3 a.1. Seni Budaya 1 1 1 1 1 1 1 a.2. Penjaskes 1 1 1 1 1 1 1 a.3. Prakarya 1 1 1 1 1 1 1 b. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 2 2 2 b.1. Sepak Takraw b.2. Tata Boga b.3. Seni Rampak Bedug 2 2 2 2 2 2 2 b.4. Komputer / TIK 9.5.Bimbingan Konseling Jumlah Bobot SKK 19 18 19 19Jumlah JPL per Minggu 14 4 18 15 4 19 15 4 19Catatan Konversi SKK ke JPL 1 SKK tatap muka (TM ) 1 JPL 1 SKK tatap muka (TT) 2 JPL 1 SKK tatap muka (M) 3 JPL


4 0 0 16 4 4 0 0 4 4 0 0 8 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 4 16 4 4 3 4 7 3 12 3 3 3 3 6 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 2 8 3 3 2 2 5 2 8 3 3 2 2 5 9 75 19 17 36 9 15 4 19 15 4 19 15 4 19 18.75 18


Pemetaan SKK dan Jam Pelajaran Tiap PakPKBM PANTahun AjaraMata Pelajaran Bobot Satuan KreditTingkatan 5 Setara Kelas X-XI Setara Kelas X Setara KelaPaket Kompetensi 5.1 Paket Kompetensi 5.2 Paket Kompetensi 5.3 SKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu STM TT M TM TT M TM TT M Kelompok Umum 6 5 2 0 6 6 0 0 8 7 0 0 6 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 1 1 1 1 1 1 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 2 1 1 1 1 1 3. Bahasa Indonesia 1 1 1 1 2 2 1 4. Matematika 1 1 1 1 2 1 1 5. Sejarah Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 6. Bahasa Inggris 1 1 1 1 1 1 1 Peminatan Ilmuilmu Sosial 8 4 0 12 6 6 0 0 8 8 0 0 8 7. Geografi 2 1 3 2 2 2 2 2 8. Sejarah 2 1 3 1 1 2 2 2 9. Sosiologi 2 1 3 1 1 2 2 2


ket Kompetensi pada Paket C Setara SMA NDEGLANG n 20…/20… t Kompetensi (SKK) dan Konversi Jam Pelajaran Tingkatan 6 Setara Kelas XII as XI Jumlah SKK Tingkatan 5 Setara Kelas XII Jumlah SKK Tingkatan 6 Paket Kompetensi 5.4 Paket Kompetensi 6.1 Paket Kompetensi 6.2 SKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu SKK Jam Pelajaran/Minggu TM TT M TM TT M TM TT M 6 0 0 26 8 7 0 0 6 6 0 0 14 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 5 2 1 1 1 3 1 5 2 2 1 1 3 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 8 0 6 30 8 8 0 0 7 7 0 0 15 2 8 2 2 2 2 4 2 7 2 2 1 1 3 2 3 7 2 2 2 2 4


10. Ekonomi 2 1 3 2 2 2 2 2 Kelompok Khusus 4 5 0 0 4 4 0 0 4 4 0 0 4 11. Pemberdayaan 2 2 2 2 2 2 2 Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1 1 12. Keterampilan a. Keterampilan Wajib 1 1 1 1 1 1 1 a.1. Seni Budaya 1 1 0 1 0 1 1 a.2. Penjaskes 1 1 1 1 1 1 1 a.3. Prakarya 1 1 1 1 1 1 1 b. Keterampilan Pilihan 2 2 2 2 2 2 2 b.1. Sepak Takraw b.2. Tata Boga b.3. Seni rampak Bedug 2 2 2 2 2 2 2 b.4. Komputer/TIK Jumlah Bobot SKK Ditempuh 16 18 20 18 Jumlah JPL IIS per minggu 14 2 12 16 0 0 19 0 0 Catatan Konversi SKK ke JPL 1 SKK tatap muka (TM ) 1 JPL 1 SKK tutorial (TT) 2 JPL 1 SKK mandiri (M) 3 JPL


2 3 8 2 2 2 2 4 4 0 0 20 5 5 0 0 4 4 0 0 11 2 8 2 2 2 2 4 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2 0 1 0 1 0 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 2 8 3 3 2 2 5 2 8 3 3 2 2 5 72 21 17 38 18 0 6 20 0 0 17 0 0


4) Rancangan Pembelajaran Setelah penentuan bobot SKK setiap mata pelajaran, maka setiap satuan Pendidikan atau pendidik sudah dapat merancang strategi maupun metode pembelajaran. Pembelajaran dirancang berbasis active learning sehingga peserta didik menjadi subjek dalam proses pembelajaran. Mendekatkan peserta didik pada kehidupan nyata akan mendorong pencapaian karakter peserta didik sesuai dengan dimensi Profil Belajar Pancasila. Mata Pelajaran yang berbobot SKK lebih besar dapat dirancang lebih fleksibel untuk memberikan ruang pelibatan peserta didik dalam menemukan potensi diri dan mengaktualisasikan potensinya di ruang publik. Berdasarkan pembagian SKK yang sudah dibuat oleh PKBM Pandeglang, pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan 3 cara yaitu dengan tatap muka, tutorial dan mandiri. Materi modul bersumber dari e-modul dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan 5 modul tambahan yang merupakan materi dalam pelajaran rumpun kelompok khusus. Dalam kegiatan tatap muka, pendidik dapat merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan. Kegiatan pembelajaran tutorial dirancang untuk memfasilitasi kesulitan peserta didik dalam memahami materi atau mengembangkan potensi peserta didik terkait dengan materi yang dipelajari. Layanan pembelajaran dalam tutorial lebih bersifat individual meskipun dilakukan dalam kegiatan belajar klasikal. Kegiatan belajar mandiri dirancang untuk mengaktifkan peserta didik sesuai dengan krmampuannya melalui partisipasi belajar dalam dunia nyata sehari-hari. Penting untuk merancang kegiatan sesuai karakteristik peserta didik, ketersediaan waktu, kompleksitas materi dan juga kesiapan daya dukung. 5) Peran Pendidik Dalam pembelajaran, pendidik harus memiliki kapasitas yang memadai untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah direncanakan. Pendidik harus mampu menangkap pesan dari hasil analisis konteks melalui program unggulan dan menerjemahkan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran juga bergantung pada kemampuan pendidik untuk mengelola pembelajaran.


6) Penjadwalan Setelah satuan Pendidikan membobot SKK untuk mata pelajaran, langkah selanjutnya yaitu merancang penjadwalan . Jadwal dibuat untuk 3(tiga) macam startegi pembelajaran yaitu tatap muka, tutorial, dan mandiri. Satu (1) Satuan Kredit Kompetensi (SKK) sama dengan satu (1) kali pembelajaran tatap muka (TM), dua (2) kali pembelajaran tutorial (TT) atau tiga (3) kali pembelajaran mandiri (M). Tabel JADWAL PELAJARAN PAKET C PEMINATAN IPS PKBM PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 20…/20… KELAS : XI (SEBELAS) SEMESTER : GANJIL (1) Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 08.00-08.45 PAI Penjaskes Sejarah Ekonomi Bimbingan Konseling 08.85-09.30 Matematika Bahasa Inggris Sejarah Ekonomi Prakarya 09.30-10.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.30-11.25 B. Indonesia Sejarah Indonesia Sosiologi Geografi Keterampilan Pilihan 11.25-12.00 Seni Budaya PPKn Sosiologi Geografi Keterampilan Pilihan JADWAL PELAJARAN PAKET C PEMINATAN IPS PKBM PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 20…/20… KELAS : XI (SEBELAS) SEMESTER : GANJIL (1) Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 08.00-08.45 Penjaskes PAI Ekonomi Sejarah Matematika


08.85-09.30 Bahasa Inggris Bimbingan Konseling Ekonomi Sejarah Matematika 09.30-10.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.30-11.25 Sejarah Indonesia Prakarya Geografi Sosiologi Keterampilan Pilihan 11.25-12.00 PPKn Seni Budaya Geografi Sosiologi Keterampilan Pilihan 12.00-12.45 - - B. Indonesia - - 12.45-13.30 - - B. Indonesia - - JADWAL PELAJARAN PAKET C PEMINATAN IPS PKBM PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 20…/20… KELAS : XII (DUA BELAS) SEMESTER : GANJIL (1) Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 08.00-08.45 B. Inggris Bimbingan Konseling Geografi Sosiologi Ekonomi 08.85-09.30 Penjaskes PAI Geografi Sosiologi Ekonomi 09.30-10.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.30-11.25 Sejarah Indonesia Seni Budaya Matematika B. Indonesia Keterampilan Pilihan 11.25-12.00 PPKn Prakarya Matematika B. Indonesia Keterampilan Pilihan 12.00-12.45 - - Sejarah - - 12.45-13.30 - - Sejarah - -


JADWAL PELAJARAN PAKET B PKBM PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 20…/20… KELAS : VII (TUJUH) SEMESTER : GANJIL (1) Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 08.00-08.45 B. Indonesia Bimbingan Konseling Penjaskes Matematika Keterampilan Pilihan 08.85-09.30 B. Indonesia PPKn Seni Budaya Matematika Keterampilan Pilihan 09.30-10.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.30-11.25 B.Indonesia B. Inggris IPS(Ekonomi) Matematika IPS(Geografi) 11.25-12.00 PAI B. Inggris IPA(Fisika) IPA(Biologi) IPS(Sejarah) 12.00-12.45 - - - - - 12.45-13.30 - - - - - JADWAL PELAJARAN PAKET B PKBM PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 20…/20… KELAS : VIII (DELAPAN) SEMESTER : GANJIL (1) Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 08.00-08.45 Bimbingan Konseling Matematika B. Indonesia Penjaskes Keterampilan Pilihan 08.85-09.30 PPKn Matematika B. Indonesia Seni Budaya Keterampilan Pilihan 09.30-10.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.30-11.25 B. Inggris Matematika B.Indonesia IPS(Ekonomi) IPS(Sejarah) 11.25-12.00 B. Inggris IPA(Biologi) PAI IPA(Fisika) IPS(Geografi)


12.00-12.45 - - - - - 12.45-13.30 - - - - - JADWAL PELAJARAN PAKET B PKBM PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 20…/20… KELAS : IX (SEMBILAN) SEMESTER : GANJIL (1) Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 08.00-08.45 Keterampilan Pilihan Bimbingan Konseling Penjaskes Matematika B. Indonesia 08.85-09.30 Keterampilan Pilihan PPKn Seni Budaya Matematika B. Indonesia 09.30-10.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.30-11.25 IPS(Sejarah) B. Inggris IPS(Ekonomi) Matematika B.Indonesia 11.25-12.00 IPS(Geografi) B. Inggris IPA(Fisika) IPA(Biologi) PAI 12.00-12.45 - - - - - 12.45-13.30 - - - - - 7. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran warga belajar selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan yaitu sebagai berikut :


a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun. b. Warga belajar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan masingmasing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh penyelenggara. Penyelenggara Kelompok belajar dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan kebutuhannya. d. waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK masing-masing mata pelajaran. e. waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur Kejar ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. f. waktu libur dapat berbentuk libur antara satuan waktu pencapaian kompetensi, libur akhir tahun pelajaran, hari libur nasional. g. libur antara satuan waktu pencapaian kompetensi, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun. h. Kelompok belajar pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.


KALENDER PENDIDIKAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A, B DAN C UPT PKBM PANDEGLANG TAHUN AJARAN 20…/20…


H. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila () 1. Dasar Penentuan Proyek PPP Proyek Profil Pelajar Pancasila dalam implementasinya dapat melalui integrasi dalam mata pelajaran maupun dalam bentuk projek P3. Tujuan projek P3 yaitu menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau isu penting terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Untuk itu, implementasi P3 dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui integrasi pada mata pelajaran dan dalam bentuk projek Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran dalam projek P3 dirancang untuk menguatkan karakter peserta didik secara utuh dalam bentuk kegiatan yang melibatkan peserta didik secar langsung dalam dunia nyata. Dalam hal ini, pembelajaran projek P3 yang sesuai dengan karakteristik pendidikan kesetaraan yaitu muatan khusus pemberdayaan. Oleh karena itu, pembelajaran projek P3 diharapkan peserta didik dapat melakukan aksi pemberdayaan sebagai sarana memberikan pengalaman belajar kontekstual. Projek P3 merupakan kegiatan belajar yang mandiri dalam rangkaian akhir pembelajaran. Projek P3 dilakukan mengacu pada hasil analisis konteks yang ditetapkan menjadi program unggulan pada satuan pendidikan. Oleh karena itu, yang menjadi dasarnya adalah hasil analisis konteks yang telah dilakukan satuan pendidikan. Hal ini untuk menjawab isu strategis yang terdapat dalam kehidupan masyarakat terkait dengan masalah/kerentanan, potensi, dan kebijakan pemerintah. Berdasarkan hasil analisis konteks, maka terdapat beberapa pilihan program yang tertera pada tabel di bawah ini.


Tabel Pilihan Program PPP No Isu Strategis Hasil Analisis Program Unggulan 1 Kerentanan/masalah dalam masyarakat Kehidupan masyarakat pedesaan memiliki keterbatasan dalam membiayai pendidikan anaknya. 2 Potensi lingkungan/aset 1. SDA berupa lingkungan perkebunan, hutan, dan pertanian. 2. Limbah dan sampah anorganik yang melimpah karena terdapat tempat penampungan sampah yang dikelola Dinas Lingkungan hidup. 3. Masyarakat gemar berolahraga rakyat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui produk olahan limbah, budidaya potensi alam, dan peningkatan kegemaran berolahraga rakyat. 3 Kebijakan pemerintah Visi pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan .


2. Menentukan Pilihan Program Program unggulan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masih berupa payung besar yang memberi acuan untuk kegiatan pembelajaran projek P3. Untuk itu, satuan pendidikan melakukan penjabaran dari program unggulanmenjadi tema-tema atau isu spesifik. Penentuan dan pemetaan tema ini menjadi penting untuk memudahkan satuan pendidikan merencanakan kegiatan pembelajaran projek P3 yag akan diberikan kepada peserta didik di seluruh jenjang tingkatan. Penentuan program dan pemetaan tema pembelajaran tersaji pada tabel di bawah ini. Tabel Program Proyek Pelajar Pancasila No Tema Pilihan Kelompok Muatan Mata Pelajaran Keterangan 1 Kewirausahaan Umum Keterampilan: Tata Boga 2 Kewirausahaan Khusus Keterampilan: Olahan Limbah 3 Berekayasa dan Berteknonogi Khusus TIK dan seTARA Daring 4 Berekayasa dan Berteknonogi Khusus Pemberdayaan: Bimbingan Kewirausahaan 5 Kearifan Lokal Seni Rampak Bedug Seni dan Budaya


A. Kompetensi Pendidik Pendidik merupakan unsur SDM yang berperan penting dan strategis dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pendidik hendaknya memiliki kualifikas akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Tetapi, ada kalanya kebutuhan program tidak cukup dengan kualifikasi akademik pendidik tetapi lebih dari itu yaitu memiliki kapasitas (kemampuan praktis dan metodologis) yang diperlukan dalam pembelajaran. Untuk itu, satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kapasitas pendidik sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan program. Jika kapasitas pendidik belum memadai maka satuan pendidikan hendaknya mendorong dan memberi ruang kepada pendidik untuk mengembangkan diri sesuai dengan bidang minatnya. Kompetensi pendidik merupakan kompetensi yang dipersyaratkan untuk menjadi pendidik sesuai dengan standar pendidik. Kompetensi pendidik menjadi syarat mutlak seorang pendidik agar dapat diakui. B. Kapasitas Pendidik Meskipun pendidik sudah memiliki kompetensi seperti yang dipersyaratkan, namun dalam mengemban tugas ada kalanya belum memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Untuk itu, pendidik senantiasa berupaya untuk mengembangkan dirinya selaras dengan kebutuhan pendidik yang memiliki kapasitas dalam megelola kegiatan pembelajaran terkhusus dalam muatan khusus pemberdayaan. BAGIAN V PENINGKATAN KAPASITAS SDM


Satuan pendidikan dapat menganalisis kapasitas pendidik sesuai dengan program sekolah. C. Peningkatan Kapasitas Pendidik Dari hasil anaisis kapasitas pendidik dapat diperoleh data atau informasi daya dukung keterlaksanaan program satuan pendidikan. Apabila kapasitas pendidikan belum mampu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, maka satuan pendidikan dapat merencakan program peningkatan kapasitas pendidik. Program peningkatan kapasitas pendidik diantaranya mendorog pendidik untuk melanjutkan pendidikan, melakukan pelatihan bidang tertentu, dan sebagainya.


Click to View FlipBook Version