The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar pemberadayaan untuk lebih mengetahui dan peduli terhadap limbah dan barang-barang bekas untuk dimanfaatkan dan bisa menghasilkan rupiah.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mamanr080771, 2021-09-20 03:40:00

E-Modul Pemanfaatan Limbah

Bahan ajar pemberadayaan untuk lebih mengetahui dan peduli terhadap limbah dan barang-barang bekas untuk dimanfaatkan dan bisa menghasilkan rupiah.

Keywords: Limbah

PELUANG USAHA DARI LIMBAH DAN BARANG-BARANG BEKAS

Penulis:
Lulu Maslukotillah, S.Hum

Neng Mintarsih, S.Pd
Suaidah, S.Pd

Desain Cover :
Tim SKB Pandeglang

Tata Letak :
Tim SKB Pandeglang

Proofreader :
Tim SKB Pandeglang

Ukuran :
Uk: 20x29 cm

ISBN :
No ISBN

Cetakan Pertama :
Oktober 2021

Hak Cipta 2021, Pada Penulis
Isi diluar tanggung jawab percetakan
Copyright © 2021 by Tim SKB Pandeglang

All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan modul ini.

Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan anak bangsa, membentuk sumber
manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk watak dan jiwa sosial, berbudaya,
berakhlak mulia dan berbudi luhur serta berwawasan pengetahuan yang luas dan menguasai
teknologi. Pendidikan itu sendiri merupakan media pembekalan pengetahuan, keterampilan
dan penguasaan teknologi bagi siswa/i untuk berkarya secara inovatif, kreatif dan tepat
guna.

Untuk menyikapi tujuan dan arti dari pendidikan diatas, kami menyusun dan
menyajikan sebuah Modul Prakarya ‘’Kerajinan Tangan dari Limbah Barang-Barang
Bekas’’.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang
kerajinan tangan, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang
lebih tentang masalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan modul ini

Harapan kami, semoga modul ini membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya untuk
membuka cara berpikir mengenai seni kerajinan tangan, untuk menumbuhkan daya nalar,
kreatifitas dan pola pikir, kami sajikan aktivitas yang menurut peran aktif dalam melakukan
suatu kegiatan.

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………iv

BAB I PEMETAAN KOMPETENSI MODUL
A. KOMPETENSI INTI ……………………………………………………………1
B. KOMPETENSI DASAR ……………………………………………………….. 2
C. KEGIATAN APERSEPSI ……………………………………………………… 5
D. AKTIVITAS 1 …………………………………………………………………...6
E. AKTIVITAS 2 (MATERI LIMBAH) …………………………………………...7
F. AKTIVITAS 3 (KARAKTERISTIK BAHAN LIMBAH) ……………………...12
G. AKTIVITAS 4 (LEMBAR KERJA) …………………………………………… 13
H. AKTIVITAS 5 (TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH) ………………………. 16
I. AKTIVITAS 6 (LEMBAR KERJA) ……………………………………………19
J. AKTIVITAS 7 (LATIHAN SOAL) …………………………………………….20
K. PENILAIAN/PEDOMAN PENSKORAN …………………………………….. 22

BAB II PERANCANGAN KERAJINAN BAHAN LIMBAH BARANG BEKAS
A. SYARAT PERANCANGAN KERAJINAN ………………………………….. 25
B. IDENTIFIKASI PRINSIP PERANCANGAN (LEMBAR KERJA) ………….. 26
C. IDENTIFIKASI PRINSIP PERANCANGAN (TAHAP PERANCANGAN) … 27

BAB III PENYAJIAN ATAU KEMASAN PRODUK KERAJINAN
A. AKTIVITAS 1 (LEMBAR KERJA 1 & LEMBAR KERJA 2) ……………….. 32
B. REFLEKSI ……………………………………………………………………... 34

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………36

iii

BAB I

PEMETAAN KOMPETENSI

MODUL

A. KOMPETENSI INTI

Kompetensi inti merupakan terjemahaan atau operasional SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran, mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler (bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan akademik
warga belajar), kokurikuler (untuk lebih memahami materi pengajaran
yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler), dan ekstrakurikuler
(membantu dalam pengembangan aspek-aspek seperti minat, bakat dan
kepribadiaan).

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan

pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

1

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami 4. Mencoba, mengolah, dan
pengetahuan (faktual, menyaji dalam ranah konkret
konseptual, dan (menggunakan, mengurai,
prosedural) merangkai, memodifikasi, dan
berdasarkan rasa membuat) dan ranah abstrak
ingin tahunya tentang (menulis, membaca,
ilmu pengetahuan, menghitung, menggambar, dan
teknologi, seni, mengarang) sesuai dengan yang
budaya terkait dipelajari di sekolah dan sumber
fenomena dan lain yang sama dalam sudut
kejadian tampak mata pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4 Merancang pembuatan 3.4.3 Merancang perencanaan
dan penyajian produk pembuatan produk kerajinan
kerajinan dari limbah bahan limbah dari barang-
barang-barang bekas yang barang bekas
kreatif dan inovatif sesuai
dengan potensi daerah 3.4.4 Membuat produk kerajinan
setempat bahan dari limbah barang-
barang bekas

3.4.5 Membuat kemasan untuk
penyajian produk kerajinan
bahan limbah dari barang-
barang bekas

3.4.6 Menyajikan hasil karya
kerajinan bahan dari limbah
barang-barang bekas

2

KOMPETENSI DASAR

3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, karakter dan teknik
pengolahan bahan limbah dari barang-barang bekas.

4.3 Menentukan jenis bahan dan teknik pengolahan bahan limbah dari
barang-barang bekas yang sesuai dengan potensi daerah setempat

3.4 Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan
dan penyajian produk kerajinan dari bahan limbah barang-barang
bekas yang kreatif dan inovatif

4.4 Merancang pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan
limbah dari barang barang bekas yang kreatif dan inovatif sesuai
dengan potensi daerah setempat.

TUJUAN PEMBELAJARAN I
Setelah menyelesaikan rangkaian pada aktivitas pembelajaran ke-1,
peserta didik dapat :

1. Mengidentifikasikan jenis bahan limbah dari barang-barang bekas
dengan benar

2. Menganalisa karakteristik bahan limbah dari barang-barang bekas
dengan baik

3. Menguraikan teknik pengolahan yang digunakan dalam bahan
limbah dari barang-barang bekas

3

4. Menentukan jenis bahan limbah dari barang-barang bekas yang
digunakan dalam pembuatan kerajinan secara mandiri, kreatif dan
inovatif

5. Menentukan teknik pengolahan yang digunakan dalam pembuatan
kerajinan bahan limbah dari barang-barang bekas dengan tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN II
Setelah menyelesaikan rangkaian pada aktivitas pembelajaran ke-2,
peserta didik dapat :

1. Menganalisa prinsip perancangan yang digunakan dalam
pembuatan produk kerajinan secara mandiri

2. Mendeskripsikan proses pembuatan kerajinan bahan limbah dari
barang-barang bekas dengan baik

3. Merancang perencanaan praktek pembuatan produk kerajinan
bahan limbah dari barang-barang bekas secara kreatif dan inovatif.

TUJUAN PEMBELAJARAN III
Setelah menyelesaikan rangkaian pada aktivitas pembelajaran ke-3,
peserta didik dapat :

1. Membuat produk kerajinan bahan limbah dari barang-barang bekas
secara kreatif dan inovatif

2. Membuat kemasan untuk penyajian produk kerajinan limbah dari
barang-barang bekas secara mandiri

3. Menyajikan hasil karya kerajinan bahan limbah dari barang-barang
bekas secara kreatif dan inovatif

4

C. KEGIATAN APPERSEPSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan rangkaian pada aktivitas pembelajaran ke-1,
peserta didik dapat;

1. Mengidentifikasikan jenis bahan limbah dari barang-barang bekas
dengan benar

2. Menganalisa karakteristik bahan limbah anorganik dengan baik
3. Menguraikan teknik pengolahan yang digunakan dalam

pembuatan bahan limbah dari barang-barang bekas dengan tepat
4. Menentukan jenis bahan limbah dari barang-barang bekas yang

digunakan dalam pembuatan kerajinan limbah dari barang-barang
bekas dengan mandiri, kreatif, dan inovatif.
5. Menentukan teknik pengolahan yang digunakan dalam kerajinan
bahan limbah dari barang-barang bekas dengan tepat.

B. PERAN TUTOR DAN ORANG TUA

1. Peran Tutor
Peran Tutor dalam pembelajaran menggunakan unitmodul ini adalah:

a Memfasilitasi bahan ajar dan media pembelajaran untuk bisa diakses
dan dipastikan diterima serta dapat digunakan oleh siswa baik luring
atau daring.

b Memfasilitasi siswa berupa instruksi pembelajaran baik langsung
maupun tidak langsung menggunakan media luring atau daring.

c Merespon setiap permasalah kesulitan pembelajaran baik dalam
menggunakan unit bahan ajar ini atau pertanyaan yang berhubungan
langsung dalam pelaksanaan pembelajaran

5

2. Peran Orang Tua
Peran Orang Tua dalam pembelajaran menggunakan unit modul ini

adalah:
a. Memastikan anak-anaknya sudah menerima dan siap menggunakan

modul ini untuk pembelajaran.
b. Membimbing anak-anaknya untuk mempelajari modul.
c. Membantu dan mendampingi anak-anaknya dalam mengerjakan

segala tugas yang disediakan dalam modul,
d. Mengontrol anak-anaknya dalam melakukan pembelajaran
e. Menginatkan anak-anaknya dalam mengumpulkan tugas-tugas yang

disediakan dalam modul atas petunjuk guru.
f. Berkoodinasi dengan wali kelas/guru jika terjadi permasalahan dalam

persiapaan pembelajaran menggunakan modul ini

D. AKTIVITAS 1

Rasa syukur kehadiran Allah SWT mengawali pembelajaran ini
kita masih diberikan kesehatan lahir dan batin sehingga kita masih dapat
mengikuti pembelajaran dengan bahan ajar modul ini, untuk itu sebagai
persiapan peserta didik lakukan:
1. Berdoa untuk memulai pembelajaran,
2. Mengisi presensi (kehadiran)
3. Bacalah dan pahami tujuan pembelajaran yang akan peserta didik

capai sebelum melanjutkan pembelajaran,

6

E. AKTIVITAS 2
BACALAH DAN PAHAMI MATERI TENTANG JENIS
DAN KARAKTERISTIK BAHAN LIMBAH DARI
BARANG- BARANG BEKAS

1. JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN LIMBAH

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industry maupun domestic (rumah tangga). Dimana masyarakat
bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada
sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water).

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bai kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan

7

penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Limbah dari barang-barang bekas, bisa dimanfaatkan kembali
secara langsung misalnya dengan membuat produk baru yang berbahan
baku limbah atau barang bekas. Pemanfaatan tersebut menerapakan
prinsip-prinsip Re-use (memakai kembali), yaitu sebisa mungkin
memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali, dan Recyle (mendaur
ulang), yaitu memaksimalkan pemakaian kembali material dengan
teknologi daur ulang melalui industry non-formal dan industry rumah
tangga yang memanfaatkan barang limbah menjadi barang lain yang
dapat digunakan lebih lanjut.

Botol plastik berasal dari kemasan minuman ringan mudah
ditemukan karena jenis minuman tersebut banyak dijual dimana-mana.
Botol-botol plastik tersebut memiliki beragam ukuran dan warna yang
dimiliki nilai artistic dapat dimanfaatkan untuk membentuk benda-
benda bernilai guna.

Selain botol plastic, kardus bekas, sedotan bekas, stik es krim, kain
flannel, dan CD bekas juga menjadi limbah yang banyak tersedia di
lingkungan. Barang bekas tersebut sebenarnya merupakan sampah
nonorganik yang tidak dapat didaur ulang oleh alam, tetapi tetap menjadi
limbah karena pemakaiannya yang banyak dan belum temanfaatkan.

Untuk pada pembuatan modul ini, dibutuhkan penugasan aspek
teknik dan aspek seni dan kreativitas. Aspek teknik meliputi pengunaan
sarana dan peralatan pertukangan yang mendukung praktik pembuatan
lampu meja, sedangkan aspek seni dan kreativitas meliputi daya
imajinasi dan kreasi untuk menghasilkan komposisi estetis dari produk

8

tersebut. Aspek teknik akan menjadi tidak lengkap apabila tidak
didukung oleh kedua aspek seni dan kreativtas tersebut. Dengan
menguasai keterampilan ini diharapkan para peserta didik dapat
bereksplorasi dan bekreasi dalam menghasilkan benda bernilai guna
baru, keterampilan ini juga akan dapat dikembangkan menjadi sumber
penghasilan baru.

Limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, beriku ini.
1.) Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas
b. Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat

cair.
c. Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa padat.
2.) Berdasarkan sumbernya
a. Limbah pertanian
b. Limbah industri
c. Limbah pertambangan
d. Limbah domestik
3.) Berdasarkan senyawanya
a. Limbah organik
b. Limbah anorganik

2. PENGOLAHAN LIMBAH
Sampah anoragnik yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati,

baik berupa produk sinetetik maupun hasil proses teknik pengolahan
bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh

9

alam dan harus diolah dengan baik agar tidak jadi sumber penyait.
Contohnya : botol plastik, sedotan plastik, kaleng dan tas plastik.

Berbeda dari limbah organik yang bisa diurai oleh alam, sebagian
besar limbah anorganik tidak bisa diurai alami, sampah tersebut
membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan yang
organik.

Untuk bisa menghindari damapk negatif dari limbah anorganik, kita
perlu melakukan langkah-langkah pemanfaatan yang tepat. Salah satu
cara yang paling baik adalah dengan melakukan daur ulang sampah
anorganik menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Sebelum itu,
ada satu langkah penting yang perlu dilakukan, yaitu memisahkan
sampah organik dan anorganik dirumah. Dengan begitu, sampah yang
masih bisa didaur ulang bisa lebih mudah diolah.

Berikut ini beberapa jenis sampah yang dimanfaatkan ulang
berdasarkan Kementrian Kesehatan RI :

a. Sampah Kertas
Langkah paling sederhana dari pengelolaan sampah kertas yang

bisa peserta didik lakukan di rumah adalah mengumpulkan buku-buku
atau kertas bekas dan memberikannya ke bank sampah atau pengumpul
kertas bekas di tempat-tempat daur ulang. Dibanding hanya menumpuk
dan terbuang ke laut, sisa-sisa kertas bisa diolah menjadi kertas daur
ulang, tas, topeng, patung, maupun kerajinan tangan lainnya.

b. Sampah kaleng

10

Sampah kaleng adalah salah satu jenis limbah yang tidak akan
terurai meski ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Oleh karena itu,
sebisa mungkin peserta didik memanfaatkannya sebagai bahan daur
ulang agar volume sampah tidak terus bertambah. Cara paling
sederhananya adalah dengan menggunakan kaleng-kaleng bekas minum
atau cat, sebagai pot bunga maupun wadah untuk menyimpan barang-
barang lain.

c. Sampah Plastik
Sampah plastik, seperti bekas kemasan makanan dan minuman, saat

ini sudah banyak diolah menjadi barang kerajinan, seperti tas tangan,
dompet, tempat tisu, bunga plastik bahakan pakaian. Oleh karena itu jika
menemukan sampah plastik di rumah, sebaiknya jangan langsung
membuangannya begitu saja. Pisahkan dan bersihkan dari sampah
lainnya, lalu peserta didik bisa menyubangkannya ke bank sampah
ataupun tempat daur ulang di lingkungan sekitar.

d. Sampah kain
Satu jenis limbah anorganik yang keberadaannya sering kita

abaikan adalah sampah kain. Pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai,
banyak yang menumpuk begitu saja di lemari.

Untuk memanfaatkannya, peserta didik bisa mengubah
kegunaannya, dari pakaian lap dapur, kain pel, atau menyubangkannya
ke orang yang lebih membutuhkan, jika baju tersebut masih layak pakai.
Sementara itu, di tempat pengrajin sampah anorganik, sampah kain
sudah sering didaur ulang menjadi taplak meja, tutup dispenser, hingga
selimut.

11

Limbah anorganik adalah sumber pencemaran lingkungan yang
perlu diperhatikan keberadaannya. Mengingat dampaknya terhadap
kesehatan juga tidak mudah, peserta didik pun perlu memperihatikan
kebersihan lingkungan sekitar rumah, jangan sampai ada limbah yang
menumpuk dan tertangani dengan baik.

Beberapa factor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah
volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan
limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan
penangan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah dapat dibedakan
menjadi :

a. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan
b. Pengolahan menurut karakteristik limbah

F. AKTIVITAS 3
IDENTIFIKASI JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN LIMBAH
DARI BARANG-BARANG BEKAS

1 23

4 56

12

7 89

G. AKTIVITAS 4
Setelah peserta didik paham tentang materi jenis bahan limbah

dari barang-barang bekas pada aktivitas 2, selanjutnya peserta didik
harus menyelesaikan Lembar Kerja 1 (LK.1) dan Lembar Kerja 2 (LK.
2)

LEMBAR KERJA 1 (LK. 1) IDENTIFIKASI JENIS LIMBAH
BARANG-BARANG BEKAS

1. Setelah peserta didik paham tentang materi jenis bahan limbah
dari barang-barang bekas pada aktivitas 2, selanjutnya peserta
didik harus mengamati gambar jenis limbah barang-barang bekas
pada gambar aktivitas 3, lalu kelompokkan gambar-gambar
tersebut sesuai jenis limbahnya masing-masing. Hasil pengamatan
peserta didik, tuliskan dalam tabel 1 di bawah ini, dengan cara
menceklis pada kolam yang menurut peserta didik sesuai.

13

Tabel 1. Identifikasi Jenis Bahan Limbah Barang-barang Bekas

No Nama Limbah Limbah Limbah
Gamba Organik Anorganik

r
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9

2. Ungkapkan perasaan, karena telah berhasil mengidentifikasi jenis
bahan limbah dari barang-barang bekas.

Jawaban :

14

LEMBAR KERJA 2 (LK. 2) IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK
LIMBAH DARI BARANG-BARANG BEKAS

1. Amati gambar jenis limbah dari barang-barang pada gambar
aktivitas 3 di atas, lalu kelompokkan gambar-gambar tersebut
sesuai karakteristik (sifat/ciri-ciri) limbahnya masing-masing.
Hasil pengamatan, tuliskan dalam tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Identifikasi Karakteristik Bahan Limbah dari Barang-barang
Bekas

Karakteristik

No Nama Bahan Berdasarkan Berdasarkan

1. Botol Plastik Sifat Bahannya Wujudnya
2. Botol Kaca
3. Kaleng minuman
4. Kaleng susu
5. Sedotan plastic
6. Stik es krim
7. Kardus
8. Kain flannel
9. Kain bekas

15

H. AKTIVITAS 5

BACALAH DAN PAHAMI MATERI TENTANG TEKNIK
PENGOLAHAN BAHAN LIMBAH DARI BARANG-BARANG
BEKAS

TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN LIMBAH BARANG-
BARANG BEKAS

Limbah merupakan sampah sisa hasil produksi yang sudah tidak
terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan. Banyak orang berpendapat bahwa limbah merupakan bahan
yang sudah tidak bergun alagi dan harus segera dibuang. Jika
pembuangan dilakukan secara terus menerus maka akan terjadi
penumpukan sampah yang membawa dampak negatif bagi kesehatan
dan akan menimbulkan penyakit. Sebagian dari sampah dapat
dimanfaatkan Kembali menjadi barang yang bermanfaat bagi
kehidupan apabila diolah dengan baik dan benar.

Kehadiran limbah sudah menjadi persoalan yang dihadapi oleh
masyarakat luas, yang mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan
dan kenyamanan, tumpukan limbah akan mengganggu kesehatan dan
keindahan lingkungan karena merupakan jenis pencemaran yang
digolongkan ke dalam degradasi lingkungan yang bersifat sosial. Oleh
karena itu harus segera di cari solusi untuk mengatasinya.

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan tinggi rendahnya faktor bencana alam di suatu kawasan.
Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah akibat limbah yang

16

tidak sepenuhnya dapat di olah kembali oleh masyarakat menjadi
barang yang dapat dipergunakan kembali.

3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai saat ini masih menjadi
cara terbaik dalam mengelola dan menangani limbah dengan berbagai
permasalahannya, penerapan prinsip 3R dapat dilaksanakan oleh setiap
orang dalam kegiatan sehari-hari. Selain prinsip ataupun konsep
pengelolaan limbah 3R. saat ini dikenal pula 5R (Reduce-Reuse-
Recycle-Recovery-Disposal) (Bahraini, Amanda, 2019). Prinsip-prinsip
3R atau 5R tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengurangi (Reduce)

Mengurangi produksi limbah dari awal; contoh membawa sendiri
kantung belanja, menggunakan produk yang bisa digunakan berulang
kali.
2. Menggunakan kembali (Reuse)

Menggunakan kembali material yang bisa dan aman untuk digunakan
kembali, salah satunya dengan caramembuat kerajinan tangan atau
proses upcycle
3. Mendaur ulang (Recycle)

Mendaur ulang limbah dengan cara meleburkan, mencacah,
melelehkan untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat
digunakan lagi. tetapi pada umumnya mengalami penurunan kualitas.
4. Pemulihan (Recovery)

Saat tidak bisa didaur ulang, maka cari jalan untuk menghasilkan
energi atau material baru dengan memproses sampah-sampah yang tidak
bisa didaur ulang tersebut (residu)

17

5. Pembuangan (Disposal)
Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa

abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) untuk diolah dan diproses agar tidak merusak lingkungan

Proses pengolahan bahan limbah barang-barang bekas secara
umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin. Proses pengolahan sederhana yang dapat
dilakukan untuk bahan limbah barang-barang bekas, adalah:

1. Kenali dan pisahkan plastik berdasarkan jenisnya terlebih dahulu
agar mempermudah dalam melakukan penyortiran nantinya.
Lakukan pemisahan limbah dengan kotoran, zat kimia, limah
organik, dan barang lainnya. Pemisahan ini dilakukan secara
manual selain itu, pemisahan secara manual ini juga praktis karena
tidak membutuhkan peralatan yang canggih.

2. Kemudian mulailah menyortir sampah plastik yang ada.
Penyortiran bisa berdasarkan warna ataupun kandungan resinnya.

3. Setelah itu, mulailah membersihkan sampah-sampah plastik yang
telah dipisahkan. Cuci dengan air hingga bersih agar sisa-sisa
bahan kimia dan kotoran yang menempel pada plastik hilang.

4. Jika diantara sampah plastik tersebut masih ada yang bisa
digunakan, maka gunakanlah teknik reuse. Misalnya botol plastik
sabun, botol tersebut masih bisa dipakai untuk menyimpan cairan
sabun lagi ataupun cairan lainnya yang sebaiknya tidak
ditunjukkan untuk konsumsi.

18

5. Lakukan pemotongan plastik. Langkah ini bertujuan agar lebih
mudah dalam melakukan pemotongan dengan menggunakan
mesin. Sampah yang sudah dipotong sesuai keinginan dapat dibuat
menjadi kerajinan atau barang yang bernilai ekonomis.

I. AKTIVITAS 6

LEMBAR KERJA 3 (LK. 3) IDENTIFIKASI JENIS LIMBAH
BARANG-BARANG BEKAS

1. Setelah membaca dan menyimak materi tentang teknik pengolahan
limbah barang-barang bekas pada aktivitas 5 tentang jenis bahan
limbah barang-barang bekas, peserta didik dapat menerapkan
pemahaman dalam mengidentifikasikan konsep teknik pengolahan
limbah 3R ; Reduce, Reuce dan Recyle, selanjutnya peserta didik
memasukkan hasil pengamatannya dalam Lembar Kerja 3 (LK.3)

No Gambar Bahan Proses yang terjadi
1. asal Reduce Reuse Recyle
2.
3.
4.
5.
6.

19

7.

8.

J. AKTIVITAS 7

LATIHAN SOAL
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Suatu kegiatan membuat kerajinan dari bahan-bahan yang tidak

terpakai dari sisa-sisa produksi menjadi suatu produk yang memiliki
nilai ekonomis adalah….
a. Kerajinan dari bahan lunak
b. Kerajinan dari bahan kertas
c. Kerajinan dari tanah liat
d. Kerajinan dari limbah
e. Kerajinan dari sabun

2. Plastik, botol, kertas, dan kardus merupakan contoh limbah jenis….
a. Limbah padat
b. Limbah industri
c. Limbah cair
d. Limbah domestic
e. Limbah gas

3. Bentuk peralatan yang digunakan dalam membuat kerajinan dari bahan
limbah berupa kardus bekas, kecuali….
a. Gunting

20

b. Lem
c. Penggaris
d. Pulpen
e. Las
4. Benda kerajinan yang berbentuk ruang, misalnya….
a. Lukisan
b. Pigura
c. Tempat pensil
d. Topeng
e. Bunga hiasan
5. Benda kerajinan kotak tisu berbentuk….
a. Kubus
b. Balok
c. Kerucut
d. Limas
e. Prisma
6. Berikut ini manfaat yang kita peroleh dengan memanfaatkan bahan
limbah sebaai benda kerajinan, kecuali….
a. Menambah kesibukan
b. Menghemat biaya
c. Meningkatkan kreativitas
d. Dapat membuka peluang usaha
e. Mendapatkan keuntungan secara ekonomis

7. Limbah yang dikelompokkan menjadi 3, yang bukan limbah dibawah
ini adalah…

21

a. Berdasarkan wujudnya
b. Berdasarkan sumbernya
c. Berdasarkan senyawanya
d. Berdasarkan industrinya
e. Berdasarkan bentuknya
8. Salah satu contoh limbah rumah tangga adalah….
a. Logam berat
b. Penggunaan pestisida
c. Kebocoran minyak di perairan
d. Air kakus
e. Karbondioksida
9. Berdasarkan sumber limbah dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian, berikut yang bukan merupakan sumber limbah adalah….
a. Pertanian
b. Industri
c. Oragnik
d. Pertambangan
e. Rumah tangga

K. PENILAIAN/PEDOMAN PENSKORAN

1. Penilaian Sikap Disiplin Jujur Tanggung Santun
No Nama Pesrta Jawab
didik
1.
2.

22

3.
4.
5.
6.
7
8.

2. Penilaian Pengetahuan

No Nama Peserta LK.1 LK.2 LK.3 Latihan Skor

didik soal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

3. Penilaian Keterampilan
Untuk penilaian keterampilan siswa, sudah melakukannya dalam
kegiatan praktik pembelajaran dengan cara mengisi rangkuman.
Sebagai acuan penilaian berikut rubrik penilaian dan panduan
penskorannya.

23

LK Instrumen Bobot Skor yang
Skor diperoleh
100
Rangkuman Siswa dapat
menyelesaikan 75
50
100% 25
Siswa dapat 0
menyelesaikan 75%

Siswa
menyelesaikan 50%

Siswa dapat
menyelesaikan 25%

Siswa tidak
mengerjakannya

24

BAB II
PERANCANGAN KERAJINAN BAHAN LIMBAH DARI

BARANG-BARANG BEKAS

A. PERANCANGAN KERAJINAN LIMBAH DARI BARANG-
BARANG BEKAS

Produk kerajinan yang berkualitas, dibuat dengan memperhatikan
beberapa tahapan dan persyaratan yang ada. Persyaratan perancangan
kerajinan yang harus dipahami, meliputi :

1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis,yaitu dapat

digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan

bagi pemakainya.

3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud

benda dengan nilai gunanya.

4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya

5. Keindahan (Aesthetic)

25

Benda yang indah mempunyai daya Tarik lebih dibanding benda
yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari
beberapa hal, di antaranya dari bentuk, warna, hiasan atau ornamen, dan
kualitas bahan bakunya.
B. IDENTIFIKASI PRINSIP PERANCANGAN KERAJINAN
LIMBAH DARI BARANG-BARANG BEKAS (LEMBAR KERJA
1)
Petunjuk : Pahami materi tentang syarat perancangan kerajinan limbah
dari Barang-barng Bekas lalu amati gambar di bawah ini, jelaskan makna
prinsip perancangan yang terkandung di dalam produk kerajinannya, lalu
tuliskan hasil pengamatan dalam tabel.

Kegunaan Kenyamanan Keluwasan Keamanan keindahan

26

C. IDENTIFIKASI PRINSIP PERANCANGAN KERAJINAN
LIMBAH DARI BARANG-BARANG BEKAS (LEMBAR KERJA
1)

Produk kerajinan yang berkualitas, dibuat dengan sebuah
perancangan yang matang. Ada beberapa tahap perancangan sebuah
produk kerajinan, yaitu

1. Perencanaan, meliputi :
a. Identifikasi kebutuhan
b. Ide gagasan

2. Pelaksanaan, meliputi :
a. Persiapan bahan
b. Persiapan alat
c. Proses pembuatan

3. Evaluasi (Lakukan evaluasi dengan menguji karya petunjuk)

Contoh Perancangan Karya Kerajinan Bahan Limbah dari Barang-
Barang Bekas

MEMBUAT BUNGA DARI SEDOTAN

1. Perencanaan
a. Identifikasi Kebutuhan

Akan diadakan pameran berbagai jenis bunga dari limbah.
Kebetulan banyak limbah sedotan plastik, yang perlu dicarikan cara
penanggulangannya. Selain untuk membantu kebersihan lingkungan,
pembuatan bunga dari limah sedotan plastik dapat dijadikan sarana untuk

27

mengembangkan kreativitas, berwirausaha, sehingga memiliki nilai
ekonomis.

b. Ide Gagasan
• Menentukan perencanaankarya kerajinan dari bahan limbah

anoraganik
• Menggali ide dari berbagai sumber (majalah, surat kabar, internet).
• Membuat sketsa karya gambar dan menentukan karya terbaik dari

sketsa tersebut

2. Pelaksanaan

a. Menyiapkan bahan pembuatan bunga dari limbah anorganik,
bahan-bahan yang dibutuhkan:

• Sedotan plastic
• Jarum
• glue gun/lem tembak
• gunting
• cutter/silet

b. Menyiapkan alat pembuatan bunga dari limbah anorganik, alat
yang diperlukan :

• Pulpen, penghapus
• Gunting, pisau/cutter, lem tembak
c. Proses pembuatan kerajinan limbah bunga dari sedotan plastik

Kerajinan (1)

28

Kerajinan (2)

29

BAB III

PENYAJIAN ATAU KEMASAN

PRODUK KERAJINAN LIMBAH DARI

BARANG-BARANG BEKAS

Produk kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan
baik agar terlihat lebih menarik dan tahan lama. Kemasan telah menjadi
bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kualitas sebuah produk dapat
ditentukan pula oleh kemasan yang digunakan

Kemasan suatu produk memiliki banyak arti, selain sebagai wadah
atau pembungkus, kemasan juga dapat digunakan untuk mencegah atau
mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas
atau yang dibungkusnya. Secara umum kemasan dimaksudkan sebagai
bagian terluar yang membungkus suatu produk dengantujuan untuk
melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan
terhadap benda lain.

Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi
produk, packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa,
sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh
pemakai produk dengan baik. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat
kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa
dibuat kemasan. Oleh sebab itu kemasan dapat dilakukan pada karya-
karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang mudah dibawa.

Kemasan memiliki peranan penting pada sebuah produk yang akan
dijual. Selain bisa menambah nilai estetika, desain kemasan juga bisa
menarik perhatian sekaligus bahan promosi. Kemasan tidak hanya

30

disiapkan untuk karya yang dijual tetapi juga dapat sebagai pelengkap
karya kerajinan yang akan dipamerkan dengan tujuan karya dapat terlihat
lebih dominan.

Kemasan memiliki fungsi yaitu :
1. melindungi produk dari keadaan luar
2. sebagai identitas produk
3. memperindah produk
4. menambah nilai jual produk
5. memberi informasi tentang cara penggunaan produk

Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya kerajinan yangdijual,
tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan
bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Kemasan sebagai
pelengkap produk dengan tujuan agar produk terlihat lebih menarik.
Bahan dasar dari kemasan untuk kerajinan limbah darlunaksangat
bervariasi, sepertikertas, kayu dan plastik. Pilihan bahan kemasan harus
disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas.

Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun
yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak
langsung dibuang, tetapi dapat digunakan untuk fungsi lain oleh
konsumen.

31

A. AKTIVITAS 1

Catatlah setiap kegiatan dan mendokumentasikannya (foto atau video)
serta memberikan ulasan/pendapat sendiri atas kegiatan langkah-langkah
membuat produk sesuai rancangan yang dituangkan pada Lembar Kerja 1
(LK.1)

LEMBAR KERJA 1 (LK.1)

CATATAN KEGIATAN DAN DOKUMENTASI
MEMBUAT PRODUK KERAJINAN

BAHAN DARI LIMBAH BARANG-BARANG BEKAS

Nama Produk Kerajinan :
Bahan Limbah yang digunakan :

Langkah kegiatan Catatan Deskripsi Dokumentasi
Membuat Produk Kegiatan Kegiatan

1. Menyiapkan (poto atau video)
Alat

2. Menyiapkan
Bahan

32

3. Membuat
bagian-bagian
produk
(langkah demi
langkah
pembuatan

4. Membuat/
Merangkai
produk
(menyelesaikan
produk)

LEMBAR KERJA 2 (LK.2)
CATATAN KEGIATAN DAN DOKUMENTASI
MENYAJIKAN/MENGEMAS PRODUK KERAJINAN
BAHAN LIMAH DARI BARANG-BARANG BEKAS

Nama Produk Kerajinan : Catatan Deskripsi Dokumentasi
Bentuk Penyajian/Kemasan : Kegiatan Kegiatan

Langkah Kegiatan (Poto/ link video)
Membuat Produk

1. Menyiapkan bahan
penyajian/kemasan
produk

33

2. Menggunakan alat
untuk menyajikan
/Mengemas produk

3. Menyajikan/Mengemas
Produk Kerajinan

B. REFLEKSI

1. Bersyukur Peserta didik telah melakukan pembelajaran dan
mengikuti setiap aktivitas dari awal sampai akhir, maka peserta
didik sudah melakukan kegiatan menyiapkan bahan dan alat untuk
membuat produk kerajinan dari limbah barang-barang sampah,
membuat bagian-bagian produk kerajinan dari bahan limbah
barang-barang bekas, merangkai bagian-bagian produk kerajinan
dari limbah barang-barang bekas, sesuai dengan rancangan yang
kreatif dan inovatif

2. Sikap dan karakter yang telah Peserta didik lakukan pada saat
pembelajaran berupa berdoa, bersyukur, mandiri, teliti, cermat,
kreatif dan inovatif merupakan tingkat pencapaian sikap dan
karakter yang tidak terpisahkan dari proses yang peserta didik
lakukan pada saat pembelajaran.

3. Kegiatan literasi sebaaimana yang peserta didik lakukan dalam
setiap aktivitas pembelajaran mulai dari pengamatan rancangan,
menyiapkan bahan sesuai rancangan dengan memperhatikan
prosedur penggunaan, membuat produk kerajinan dari limbah
barang-barang bekas sesuai rancangan, prosedur, dan K3

34

(Kesehatan Keselamatan Kerja) serta menggunakan referensi
bacaan, dan mengukur perbandingan dalam membuat produk sesuai
sketsa merupakan bagian dari menanamkan konsep dan prosedur
yang benar dalam merancang produk kerajinan dari bahan padat.
4. Oleh sebab itu setelah melakukan pembelajaran jika peserta didik
telah memperoleh capaian kompetensi minimal sama dengan
kriteria ketuntasan minimal (KKM), peserta didik dipersilahkan
untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.

35

DAFTAR PUSTAKA
Chaerudin, Ichd dkk. 2017. Modul Prakarya. Jakarta : Pusat Kurikulum
dan Perbukuan,

Balitbang, Kemendikbud
Ratna Susanti, Henni. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa
Pademi

Covid-19. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/skl-standar-kompetensi-
lulusan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_anorganik
https://www.scribd.com/presentation/387520201/Modul-1-
Limbah-Dan-Jenisnya

36

36


Click to View FlipBook Version