Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 43 Akumulasi dari semua faktor ini dapat menyebabkan luka pada individu dengan diabetes menjadi sulit untuk sembuh, lebih rentan terhadap komplikasi, dan berisiko mengalami amputasi jika infeksi dan gangguan sirkulasi parah. Oleh karena itu, manajemen diabetes yang baik, perawatan luka yang tepat, dan pengawasan medis sangat penting dalam merawat luka pada individu dengan diabetes [22]. VCO juga meningkatkan jaringan granulasi. Peningkatan jumlah fibroblast ditemukan akibat pemberian VCO. Fibroblas mewakili bahan dasar kolagen (mukopolisakarida, asam aminoglisisin, dan prolin), yang penting untuk pembentukan jaringan granulasi. Studi terbaru menyarankan bahwa mekanisme yang terlibat dalam peningkatan pembentukan jaringan granulasi mungkin disebabkan oleh kemampuan VCO untuk meningkatkan PDGF. PDGF merangsang aktivitas kemotaksis dan proliferasi fibroblas, serta produksi glikosaminoglikan. Glikosaminoglikan membentuk substansi dasar berbentuk gel, di mana serat kolagen tertanam. C. Proses Penyembuhan LukaTop of Form Proses penyembuhan luka adalah serangkaian peristiwa kompleks yang terjadi dalam tubuh untuk mengembalikan integritas jaringan setelah luka atau cedera. Proses ini melibatkan sejumlah tahap yang saling terkait. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses penyembuhan luka[11]:
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 44 1. Fase Inflamasi (Inflammatory Phase) Fase inflamasi adalah tahap pertama dalam proses penyembuhan luka. Pada fase ini, tubuh merespons cedera dengan melepaskan sejumlah reaksi biokimia dan perubahan fisik yang bertujuan untuk melindungi luka dari infeksi dan memulai proses penyembuhan. Inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap cedera dan merupakan langkah penting dalam proses penyembuhan luka. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang fase inflamasi dalam penyembuhan luka: a. Pembuluh Darah Melebar: Saat terjadi cedera, pembuluh darah di sekitar luka melebar, mengakibatkan aliran darah meningkat. Hal ini memungkinkan sel darah, seperti sel darah putih, untuk mencapai luka dengan cepat. b. Migrasi Sel-sel Darah Putih: Sel darah putih, termasuk leukosit, bergerak ke area yang terluka. Sel-sel ini berperan dalam menghilangkan mikroorganisme yang mungkin masuk ke dalam luka dan membersihkan area tersebut dari kotoran dan jaringan mati. c. Pembengkakan dan Kemerahan: Pembuluh darah yang melebar dan peningkatan aliran darah dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan di sekitar luka. Kemerahan ini disebabkan oleh perubahan dalam sirkulasi darah dan peningkatan aliran darah ke area tersebut. d. Peningkatan Suhu: Karena aliran darah yang meningkat, suhu area luka juga bisa meningkat. Suhu yang lebih tinggi di lokasi luka dapat
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 45 membantu mempercepat respons sistem kekebalan tubuh. e. Pelepasan Sitokin: Selama fase inflamasi, sel-sel yang merespons cedera melepaskan sitokin, yang merupakan molekul sinyal. Sitokin membantu mengatur respons inflamasi dan memobilisasi sel-sel yang diperlukan untuk penyembuhan luka. f. Produksi Fibrin: Selama fase inflamasi, fibrin (sejenis protein) dihasilkan untuk membentuk jaringan kerak yang melindungi luka. Fibrin membantu menghentikan perdarahan dan memberikan kerangka dasar bagi proses penyembuhan berikutnya. Fase inflamasi adalah respons tubuh yang penting dalam melindungi luka dari infeksi dan membuka jalan bagi fase-fase berikutnya dalam proses penyembuhan luka. Walaupun fase ini sering kali dicirikan oleh gejala seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri, peranannya sangat penting dalam menciptakan kondisi yang mendukung penyembuhan yang sukses. Setelah fase inflamasi, penyembuhan luka akan melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu fase proliferasi. 2. Fase Proliferasi (Proliferative Phase) Fase proliferasi adalah tahap kedua dalam proses penyembuhan luka yang terjadi setelah fase inflamasi. Pada fase ini, luka mulai memproduksi jaringan baru untuk menggantikan jaringan yang rusak atau hilang akibat cedera. Fase proliferasi memainkan peran kunci dalam membangun kembali jaringan yang rusak dan membantu memulihkan integritas kulit atau jaringan
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 46 yang terluka. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang fase proliferasi dalam penyembuhan luka: a. Pembentukan Jaringan Granulasi: Pada awal fase proliferasi, terbentuklah jaringan granulasi. Jaringan ini adalah jaringan merah muda atau merah muda pucat yang terdiri dari pembuluh darah baru (neovaskularisasi) dan sel-sel fibroblas. Pembuluh darah baru ini membantu menyediakan suplai darah yang cukup ke area luka, yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan regenerasi jaringan. b. Produksi Kolagen: Sel-sel fibroblas memainkan peran kunci dalam produksi kolagen, yaitu protein struktural yang membentuk kerangka utama jaringan ikat. Kolagen ini memberikan kekuatan dan elastisitas pada jaringan yang sedang tumbuh, membentuk bekuan darah yang mengering di atas luka, dan pada akhirnya menggantikan jaringan parut. c. Epitelialisasi: Epitelialisasi adalah proses di mana sel-sel epitel (seperti sel-sel kulit) berkembang dan mulai menutupi permukaan luka. Proses ini membantu melindungi luka dari infeksi dan kehilangan cairan tubuh serta memulihkan fungsi pelindung kulit. d. Kontraksi Luka: Pada fase ini, luka mungkin mengalami kontraksi, yaitu penyusutan area luka. Ini membantu menutupi luka dengan lebih cepat dan mengurangi ukuran jaringan parut yang akan terbentuk nantinya. e. Produksi Faktor Pertumbuhan: Selama fase proliferasi, berbagai faktor pertumbuhan
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 47 dilepaskan. Faktor-faktor ini membantu mengatur proses proliferasi dan mempromosikan regenerasi sel-sel serta pembentukan jaringan baru. Fase proliferasi adalah saat ketika luka mulai memperbaiki diri dan tumbuh kembali. Proses ini memerlukan waktu dan energi, dan selama fase ini, perubahan yang terlihat pada luka mungkin mencakup penutupan luka, pembentukan jaringan granulasi, dan pertumbuhan sel-sel kulit baru. Setelah fase proliferasi, proses penyembuhan luka akan berlanjut ke tahap terakhir, yaitu fase remodeling, di mana jaringan parut matur dan diperkuat untuk mengembalikan kekuatan dan elastisitas kulit. 3. Fase Remodeling (Remodeling Phase) Fase remodeling adalah tahap terakhir dalam proses penyembuhan luka. Pada fase ini, jaringan parut yang terbentuk selama fase proliferasi mengalami perubahan dan pematangan untuk mengembalikan kekuatan dan elastisitas kulit. Proses remodeling melibatkan berbagai perubahan struktural dan komposisi dalam jaringan parut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang fase remodeling dalam penyembuhan luka: a. Penyusutan Jaringan Parut: Salah satu karakteristik utama fase remodeling adalah penyusutan jaringan parut. Jaringan parut dapat mengecil seiring waktu, meskipun mungkin masih akan terlihat lebih terang atau berbeda warna dari kulit sekitarnya. Proses penyusutan ini membantu menutupi luka secara lebih efisien.
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 48 b. Maturasi Kolagen: Kolagen yang diproduksi selama fase proliferasi akan mengalami maturasi selama fase remodeling. Ini berarti bahwa serat kolagen akan menyusut dan menjadi lebih teratur, meningkatkan kekuatan jaringan parut. Meskipun jaringan parut tidak akan pernah sama dengan jaringan normal, kolagen yang matang membantu mengembalikan sebagian besar kekuatan dan elastisitas kulit. c. Penyeimbangan Komposisi Seluler: Selama fase remodeling, terjadi penyeimbangan komposisi seluler di area luka. Jumlah sel fibroblas yang bertanggung jawab untuk pembentukan kolagen akan menurun seiring jaringan parut matang. Hal ini akan menyebabkan penurunan produksi kolagen, yang pada akhirnya menghentikan penambahan jaringan parut. d. Regulasi Faktor Pertumbuhan: Faktor pertumbuhan yang dilepaskan selama fase proliferasi juga akan diatur ulang selama fase remodeling. Ini penting untuk menghentikan pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi normal organ atau jaringan di sekitarnya. e. Penjernihan Warna dan Tekstur: Warna dan tekstur jaringan parut mungkin juga berubah selama fase remodeling. Jaringan parut yang awalnya lebih terang dan kemerahan akan cenderung lebih terang daripada kulit normal, dan warnanya mungkin semakin mendekati warna kulit normal seiring berjalannya waktu.
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 49 f. Perbaikan Fungsi Kulit: Meskipun jaringan parut tetap berbeda dari kulit normal, fase remodeling bertujuan untuk memperbaiki fungsi kulit di area luka. Ini termasuk melindungi area yang terkena, mempertahankan kelembaban, dan mengurangi risiko infeksi. Fase remodeling adalah tahap penting dalam proses penyembuhan luka karena ini adalah saat ketika jaringan parut mengalami peningkatan struktural dan fungsional. Meskipun jaringan parut akan selalu ada, tujuan dari fase remodeling adalah untuk mengoptimalkan penampilan dan fungsi luka sehingga pasien dapat pulih dengan sebaik-baiknya setelah cedera. D. Pembuatan VCO Cara pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dilakukan tanpa atau dengan pemanasan minimal. Sebagian besar masyarakat di Indonesia telah lama mengolah santan kelapa menjadi minyak kelapa dengan menggunakan proses pemanasan. Terdapat berbagai cara untuk menghasilkan VCO, yaitu: 1. Metode Mekanis Dalam metode ini, daging buah kelapa dikeringkan dengan cepat dan kemudian diperas untuk mengeluarkan minyaknya. Proses ini akan menghasilkan sekitar 90% minyak dan 10% air. Adapun cara kerja pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai berikut: Tahapan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO):
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 50 a. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan. Parut daging kelapa, campurkan dengan air, dan peras. Kemudian saring campuran tersebut. b. Tuangkan santan hasil perasan ke dalam kantong plastik. Ikat erat kantong plastik untuk menutupnya dan biarkan selama 1-2 jam. c. Setelah beberapa waktu, santan akan terbagi menjadi dua lapisan. Bagian atas akan menjadi santan kental, sementara bagian bawah berisi air. d. Angkat kantong plastik dengan hati-hati dan buatlah lubang kecil di salah satu sudut bagian bawahnya. Air akan mengalir keluar melalui lubang tersebut. Pastikan untuk menutup lubangnya kembali setelah air habis. Kemudian tuangkan santan kental ke dalam wadah plastik bersih yang dapat tertutup. Biarkan selama sekitar 24 jam untuk proses fermentasi. e. Selama fermentasi, gelembung-gelembung akan muncul di permukaan, dan minyak akan mulai terpisah. f. Setelah proses fermentasi, akan terbentuk tiga lapisan. Lapisan teratas adalah minyak kelapa murni (VCO), lapisan tengah adalah ampas santan, dan air berada di bagian paling bawah. Minyak kelapa murni akan tampak jernih seperti air, berbeda dengan minyak kelapa biasa yang akan tampak keruh setelah dimasak. g. Siapkan botol bersih yang memiliki corong yang dilapisi kain saringan atau tisu di bagian atasnya.
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 51 Selanjutnya, tuangkan minyak perlahan-lahan ke dalam corong. h. Biarkan minyak menetes perlahan ke dalam botol. i. Virgin Coconut Oil (VCO) sekarang sudah siap untuk dikonsumsi. 2. Metode Fermentasi Pembuatan VCO dengan metode fermentasi melibatkan penggunaan ragi tape (Saccharomyces Cereviceae) atau ragi roti. Santan dibiarkan mengalami proses fermentasi selama 12-24 jam. Melalui metode ini, VCO yang dihasilkan memiliki kualitas dan kemurnian yang terjamin, serta tetap memiliki warna yang jernih dan mempertahankan aroma khas dari buah kelapa.
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 52 BAB 6 JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) IGELLA sativa (NS) telah memiliki tempat istimewa sebagai tanaman obat sejak zaman kuno. Hal ini terutama karena dalam kedokteran berbasis Islam, NS telah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai obat untuk semua penyakit kecuali kematian. Selain itu, NS juga disebut dalam Alkitab dan kitab-kitab agama lainnya, terutama N
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 53 dalam konteks efek terapinya. NS dikenal sebagai jintan hitam atau biji hitam dalam bahasa Inggris, dan "Habbatussauda" dalam bahasa Arab. Tanaman ini dapat ditemukan di Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Asia, termasuk Suriah, Turki, Arab Saudi, Pakistan, dan India. Buah NS adalah buah berbentuk kapsul yang berisi banyak biji hitam trigonal[23]. Gambar 2. Nigella Sativa (Ahmad, M. F., Ahmad, F. A., Ashraf, S. A., Saad, H. H., Wahab, S., Khan, M. I., ... & Athar, M. T. (2021). An updated knowledge of Black seed (Nigella sativa Linn.): Review of phytochemical constituents and pharmacological properties. Journal of herbal medicine, 25, 100404) Laporan pertama mengenai komponen-komponen kimia telah didokumentasikan pada tahun 1880-an. NS terdiri dari minyak, protein, karbohidrat, dan serat. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sifat kimia NS dan ditemukan bahwa nilai medis NS terutama disebabkan oleh keberadaan konstituen quinone-nya yang juga dikenal sebagai thymoquinone (TQ). TQ adalah konstituen utama dalam minyak volatil dan memiliki berbagai sifat farmakologi seperti hepatoprotektif, anti-
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 54 inflamasi, antibakteri, antioksidan, fungisidal, nefroprotektif, dan antikanker[24] . Komponen-komponen lain yang ditemukan dalam N. sativa meliputi p-cymene, carvacrol, thymohydroquinone (THQ), dihydrothymoquinone (DHTQ), α-thujene, thymol, t-[h_tbif_, βjch_h_, α-jch_h_, ^[h γ-terpinene. Dibawah ini merupakan tabel komponen NS Tabel 1. Komponen Nigella Sativa (Ahmad, M. F., Ahmad, F. A., Ashraf, S. A., Saad, H. H., Wahab, S., Khan, M. I., ... & Athar, M. T. (2021). An updated knowledge of Black seed (Nigella sativa Linn.): Review of phytochemical constituents and pharmacological properties. Journal of herbal medicine, 25, 100404)
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 55 Efek positif NS dalam penyembuhan luka kulit sebagian besar disebabkan oleh induksi angiogenesis, peningkatan proliferasi fibroblas, dan sintesis kolagen yang kemudian terjadi. Selain itu, NS juga dilaporkan mengurangi keberadaan sel darah putih, kerusakan jaringan, dan infeksi bakteri. Komponen aktif paling menonjol dari NS adalah timokuinon (TQ). Ada empat sifat menguntungkan yang menggambarkan TQ berdasarkan bukti empiris yang dievaluasi. Sifat-sifat ini adalah antiinflamasi, antioksidan, antikanker, dan hepatoprotektif. Selain itu, TQ memiliki sifat antihistamin, antimikroba, gastroprotektif, nefroprotektif, dan neuroprotektif [25]. Proses penyembuhan luka melibatkan empat fase berurutan namun tumpang tindih, yang terdiri dari fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Gangguan atau ketidakseimbangan dalam setiap fase dapat mengakibatkan penurunan atau peningkatan penyembuhan luka. Inflamasi berlebih yang ditemukan dalam penyakit seperti diabetes tipe 2 atau penyakit vaskular perifer dapat mengakibatkan penurunan proses dan menyebabkan penyembuhan luka yang tertunda. Sebaliknya, proliferasi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan penyembuhan dan menyebabkan pembentukan bekas atau keloid[26]. Pengamatan makroskopis terhadap pengurangan area luka berfungsi sebagai prediktor awal hasil penyembuhan luka. Pada manusia, lebih dari 53% pengurangan luka dalam durasi 4 minggu dapat dengan kuat memprediksi penyelesaian penyembuhan luka dalam 12 minggu. Oleh karena itu, setiap luka yang gagal mengalami pengurangan setengahnya dalam waktu 4 minggu perawatan kemungkinan besar rumit dan dianggap sebagai luka kronis. Selain itu, informasi tentang kemajuan melalui setiap fase
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 56 penyembuhan luka juga dapat diperoleh melalui pengamatan morfologi kasar. Sebagai contoh, fase inflamasi dapat dicirikan oleh tanda-tanda eritema, panas, edema, nyeri, dan gangguan fungsional yang dialami oleh hewan. Pada fase proliferasi, perkembangan jaringan granulasi yang sehat dan re-epitelialisasi umumnya diidentifikasi dengan adanya bekas luka. Ketika luka mulai matang, jaringan bekas putih muncul menggantikan jaringan yang sebelumnya terluka. Sebagian besar penelitian (8 dari 10) yang termasuk dalam tinjauan ini mencakup hasil morfologi kasar[27]. Standar emas saat ini untuk perawatan luka bakar topikal adalah silver sulfadiazine (SS) yang saat ini tersedia secara komersial. Untuk mempelajari efikasi, Selçuk et al. membandingkan efek antara SS dan TQ dalam model luka bakar. Dalam penelitian mereka, TQ diaplikasikan secara topikal, diberikan secara intraperitoneal, atau kombinasi keduanya. Pada TQ yang diberikan intraperitoneal, kecepatan penyembuhan luka sama dengan SS. Di sisi lain, TQ yang diaplikasikan secara topikal dengan atau tanpa administrasi intraperitoneal menunjukkan hasil penyembuhan luka yang lebih baik dibandingkan dengan standar emas. Fonoforese adalah penggunaan ultrasound terapeutik untuk memfasilitasi penyerapan transdermal produk topikal seperti krim analgesik atau antiinflamasi. Dalam penelitian lain yang menggunakan model luka bakar kimia, efektivitas berbagai mode ultrasound atau fonoforese dengan minyak NS dalam penyembuhan luka dipelajari. Pengobatan dibandingkan dengan salep luka terpapar lembab (MEBO), formulasi herba Tiongkok tradisional yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan regenerasi jaringan dalam luka bakar. Studi
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 57 tersebut melaporkan penurunan signifikan ukuran luka oleh semua kelompok pengobatan, dengan kelompok fonoforese berdenyut minyak NS memiliki area luka terkecil. Secara keseluruhan, baik NS maupun TQ menunjukkan efek positif dalam meningkatkan hasil penyembuhan luka pada luka bakar. Dalam hal luka eksisi, tiga penelitian melaporkan hasil morfologi kasar. Dalam penelitian krim minyak NS dibandingkan dengan krim minyak Hypericum perforatum (HP) pada kelompok NS menunjukkan area luka yang signifikan lebih kecil dan kontraksi luka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, tetapi perbedaannya tidak signifikan dibandingkan dengan kelompok HP . Evaluasi mikroskopis dari luka sangat penting dalam praktik klinis untuk manajemen luka yang lebih baik. Evaluasi mikroskopis luka membantu memahami efek intervensi luka pada komponen-komponen penting dalam proses penyembuhan seperti angiogenesis, peradangan, fibroplasia, pembentukan jaringan granulasi, epitelisasi, dan diferensiasi. Efek positif TQ pada luka bakar, yang diamati dalam pengamatan makroskopis ditemukan luka yang diobati dengan TQ menunjukkan respons sel antiinflamasi yang lebih baik, pembentukan jaringan granulasi, vaskularisasi, dan epitelisasi. Penutupan luka yang lebih besar didukung oleh pembentukan jaringan granulasi dan sintesis kolagen yang lebih besar. Perbaikan dalam tingkat kontraksi luka dapat mengorbankan kualitas regenerasi jaringan. Untuk luka pada penderita diabetes efek positif NS pada dasar luka, yang menggambarkan adanya peradangan yang lebih sedikit dengan rendahnya infiltrasi neutrofil polimorfonuklear
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 58 Namun demikian, secara mikroskopis, terbukti bahwa NS atau TQ lebih baik daripada standar emas untuk perawatan luka bakar dan menunjukkan penyembuhan yang lebih baik pada luka eksisi. Namun, efek pada luka pada penderita diabetes tidak konsisten, mungkin karena melibatkan multi-faktor termasuk kurangnya pembentukan pembuluh darah (angiogenesis). Pencarian literatur sistematis mengungkapkan keadaan bukti saat ini mengenai efek Nigella sativa (NS) dan senyawanya, thymoquinone (TQ), terhadap penyembuhan luka. Baik NS maupun TQ memengaruhi penyembuhan luka dengan berbeda tergantung pada jenis luka. Penggunaan terapi NS sebagai "obat" serbaguna telah meluas sejak awalnya di Timur Tengah kuno melalui terapi topikal atau oral. TQ adalah senyawa aktif dari NS dan bertanggung jawab atas sifat antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, dan antikanker . Tantangan baru dalam terapi penyembuhan luka saat ini melibatkan gangguan metabolisme akibat gaya hidup yang kurang aktif dan munculnya strain bakteri yang resisten. Penggunaan NS untuk intervensi penyembuhan luka perlu dipelajari secara ekstensif dan ditemukan kembali. TQ/NS meningkatkan penyembuhan luka pada fase inflamasi ulkus diabetes. Dalam kondisi diabetes, hiperklikemia menyebabkan respons inflamasi yang disfungsional karena kehadiran aliran neutrofil yang melepaskan enzim sitotoksik dan mediator inflamasi. Mekanisme ini akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam spesies oksigen reaktif (ROS) dan stres oksidatif berikutnya. Oleh karena itu, TQ ditemukan dapat mempercepat penyembuhan luka pada fase ini, yang terutama disebabkan oleh sifat antiinflamasi. Ini secara signifikan mengurangi peradangan dan meningkatkan re-epitelialisasi
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 59 dalam model ulkus diabetes. Selain itu, sifat antimikroba TQ mengurangi risiko infeksi pada tahap awal dan dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Sifat antimikroba NS juga dapat diatribusikan pada p-cymene dan karvakrol. Meskipun TQ mempercepat penyembuhan luka pada tahap awal (hari ke 3), setelah itu penyembuhan luka pada hari ke-7 dan ke-14 melambat. Sifat anti-angiogenik yang dikenal dari thymoquinone diyakini menjadi alasan mengapa penyembuhan lebih lambat pada fase proliferasi. Kondisi hiperglikemik dalam diabetes berpotensi memengaruhi fungsi normal sel endotel dan selanjutnya mengganggu angiogenesis. Luka menjadi terusmenerus terjadi peradangan dan tidak dapat berkembang ke fase granulasi karena ketidakseimbangan antara ROS dan stres oksidatif yang mengarah ke peroksidasi lipid dan gangguan sel fibroblas dan endotel. TQ ditemukan memperlambat penyembuhan luka pada fase ini, terutama karena sifat antikanker yang menghambat angiogenesis. Gangguan angiogenesis yang dianggap selektif, hanya memengaruhi sel kanker tetapi tidak sel normal. Efek selektif yang diprediksi ini TQ didasarkan pada studi yang menunjukkan toksisitas pada sel normal pada tingkat minimal.
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 60 BAB 7 PENUTUP ENUTUP buku ini menghadirkan kesimpulan yang didapatkan setelah membahas peran penting Virgin Coconut Oil (VCO) dan Minyak Jintan Hitam dalam penyembuhan ulkus diabetes. Kedua bahan alami ini telah menjadi perhatian yang semakin meningkat dalam bidang perawatan kesehatan alternatif. Dalam pembahasan ini, kita telah menjelajahi manfaat dan mekanisme aksi VCO dan Minyak Jintan Hitam dalam P
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 61 mendukung proses penyembuhan ulkus pada individu dengan diabetes. VCO terbukti memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan peradangan pada luka diabetes. Di samping itu, Minyak Jintan Hitam juga menawarkan potensi luar biasa dalam merangsang penyembuhan luka dan meningkatkan sirkulasi darah ke area yang terkena. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan VCO dan Minyak Jintan Hitam sebagai bagian dari perawatan luka diabetes harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien secara individual. Konsultasi dengan tenaga medis atau profesional kesehatan yang berkualifikasi tetap diperlukan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif. Dalam menutup buku ini, kita harus menyadari bahwa dunia ilmu pengetahuan terus berkembang, dan penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memahami secara mendalam manfaat serta potensi efek samping dari penggunaan VCO dan Minyak Jintan Hitam dalam penyembuhan ulkus diabetes. Harapan kita adalah bahwa buku ini telah memberikan wawasan dan informasi yang berguna kepada pembaca yang mencari alternatif dalam merawat luka diabetes mereka. Terima kasih telah mengikuti perjalanan penjelajahan mengenai manfaat VCO dan Minyak Jintan Hitam dalam penyembuhan ulkus diabetes. Semoga buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat dan membantu meningkatkan pemahaman kita tentang perawatan alami dalam merawat luka diabetes. Kesembuhan dan kesehatan selalu menjadi prioritas utama, dan kami berharap bahwa informasi yang disajikan di dalam buku ini akan membantu Anda dan banyak orang dalam meraih kesehatan yang lebih baik.
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 62 [1] N. Agch [h^ J. Diujcs, ‚Dc[\_tc] `iit ^cs_[s_ : From the evaluation of the ‘ foot at risk ’ to the novel diabetic ulcer treatment modalities,‛ vol. 7, no. 7, pp. 153–164, 2016, doi: 10.4239/wjd.v7.i7.153. [2] S. J[fcfc[h, M., S[r\[rz_b, P. A., & Ou\[rc, ‚F[]tirs related to severity of diabetic foot ulcer: a systematic r_vc_w.,‛ Diabetes, Metab. Syndr. Obes. targets Ther., vol. 13, p. 1835, 2020. [3] E. K. Arcst[ A^cty[s[rc Putrc, ‚Pri`cf Ufeus Dc[\_tce j[^[ Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr M . Dd[gcf P[^[ha,‛ J. INJEC, vol. 01, no. 01, pp. 34–41, 2016. [4] M. H. Ahmad Sharoni, S. K., Abdul Rahman, H., Minhat, H. S., Shariff-Gb[z[fc, S., & Azg[h Oha, ‚Tb_ _``_]ts i` self-efficacy enhancing program on foot self-care behaviour of older adults with diabetes: A randomised controlled trial in elderly care facility, Peninsular M[f[ysc[,‛ PLoS One, vol. 13, no. 3, p. e0192417, 2018. [5] E. K. Arcst[ A^cty[s[rc Putrc, ‚G[g\[r[h B[et_rc Ufeus Diabetikum di Rumah Sakit Zainal Abidin dan Meuraxa T[buh 2015,‛ J. INJEC, vol. 01, no. 01, pp. 34–41, 2016. [6] D[`rc[hc, P., & M[rfch^[, ‚EDUKASI DAN DEMONSTRASI SENAM KAKI DIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DM) DI RSUD RASIDIN KOTA PADANG,‛ J.
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 63 Abdimas Saintika, vol. 2, no. 1, pp. 64–69, 2020. [7] Dafriani. P,Pengelolaan Non Farnakologi untuk Diabetes Mellitus. Surabaya: Global Aksara Pers, 2022. [8] Lub Tctc H[h^[y[hc, ‚STUDI META ANALISIS PERAWATAN LUKA KAKI DIABETES DENGAN MODERN DRESSING Lub Tctc H[h^[y[hc*,‛ Indones. J. Heal. Sci., vol. 6, no. 2, pp. 149–159, 2016. [9] J. M. A\^i, N. A. Sijei, [h^ S. M. Mcfh_r, ‚Tb_ [jjfc_^ anatomy of human skin: A gi^_f `ir r_a_h_r[tcih,‛ Wound Med., vol. 28, no. January, 2020, doi: 10.1016/j.wndm.2020.100179. [10] M. Kuhlmann et al., ‚Wiuh^ b_[fcha ]b[r[]t_rcstc]s i` [ novel wound healing ointment in an abrasive wound model: A randomised, intra-individual clinical chv_stca[tcih,‛ Wound Med., vol. 24, no. 1, pp. 24–32, 2019, doi: 10.1016/j.wndm.2019.02.002. [11] M. R[siufc, M., R[bcgc, A., & Sif_cg[hc, ‚Tb_ cht_rjf[y between extracellular matrix and progenitor/stem cells during wound healing: Opportunities and future ^cr_]tcihs,‛ Acta Histochem., vol. 123, no. 7, p. 151785, 2021. [12] N. Eleftheriadou, I., Samakidou, G., Tentolouris, A., P[j[h[s, N., & T_htifiurcs, ‚Nihjb[rg[]ifiac][f g[h[a_g_ht i` ^c[\_tc] `iit uf]_rs: [h uj^[t_,‛ Int. J. Low. Extrem. Wounds, vol. 20, no. 3, pp. 188–197, 2021. [13] Dafriani, P., & Sari, P.M. ‚FAKTOR GAYA HIDUP MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS DI KOTA PADANG,‛ URNAL Med. UDAYANA, vol. 10, no. 12, pp. 6–10, 2021.
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 64 [14] G. Ae\[r, J. K[rcgc, [h^ D. Ahaar[chc, ‚Pif[ B[et_rc ^[h Resistensi Antibiotik pada Ulkus Diabetik Grade Dua di RSUD Arc`ch A]bg[^ P_rci^_ 2012,‛ Jom, vol. 1, no. 2, pp. 1–15, 2014. [15] S. A. Nur, S. S. Anggraini, P. Dafriani, and H. D. Morika, ‚R_^u]tcih i` St[jbyfi]i]]us [ur_us \[]t_rc[ collaboration in diabetic ulcers by giving virgin coconut icf,‛ Int. J. Community Med. Public Heal., vol. 7, no. 12, p. 4733, 2020, doi: 10.18203/2394-6040.ijcmph20205142. [16] W. N. Sub_ry, M. F_\rch[, [h^ I. P_rg[t[s[rc, ‚Firguf[sc Mikroemulsi dari Kombinasi Minyak Kelapa Murni ( Virgin Coconut Oil ) dan Minyak Dedak Padi ( Rice Bran Oil ) Sebagai Penyubur Rambut Microemulsion Formulation of Combination of Virgin Coconut Oil and Rc]_ Br[h Ocf `ir H[cr Griwtb,‛ Tradit. Med. J., vol. 23, no. 1, pp. 40–46, 2018. [17] A. U. Nurul Aqilah A. Ghani, Amy-Arniza Channip, Pbi_\_ Cbie Hw__ Hw[, F[cruz_t[ J[’[`[r, H[rtchc M. y[sch, ‚Pbysc]i]b_gc][f jrij_rtc_s , [htcixc^[ht capacities , and metal contents of virgin coconut oil jri^u]_^ \y w_t [h^ ^ry jri]_ss_s,‛ Food Sci. Nutr., vol. 6, pp. 1298–1306, 2018, doi: 10.1002/fsn3.671. [18] C. Scf[f[bc, J., & Sur\[etc, ‚Burh Wiuh^ H_[fcha A]tcvcty i` Hy^rifyz_^ Vcrach Ci]ihut Ocf.,‛ USA. IJPRIF, vol. 8, no. 1, pp. 67–73, 2015. [19] A. Rahmadi, I. Abdiah, M. Dewi, and T. Purnaningsih, ‚KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ANTIBAKTERI VIRGIN COCONUT OIL HASIL FERMENTASI BAKTERI ASAM LAKTAT [ Physicochemical and Antibacterial
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 65 Characteristics of Virgin Coconut Oil Fermented with L[]tc] A]c^ B[]t_rc[ ],‛ 2013, ^ic: 10.6066/jtip.2013.24.2.178. [20] Dafriani. P., Niken, N., Ramadhani, N., & Marlinda, R ‚Pit_hsc Vcrach Ci]ihut Ocf (VCO) P[^[ Mchy[e H_r\[f Sch_rac (MHS) T_rb[^[j Ufeus Dc[\_t_s,‛ URNAL K_s_b[t. PERINTIS (P_rchtcs’s H_[f. Jiurh[f), vol. 7, no. 1, pp. 51–56, 2020. [21] Dafriani. P,S. A. Nur, H. D. Morika, and R. Marlinda, ‚Vcrach Ci]ihut Ocf (VCO) A]]_f_r[t_^ Wiuh^ H_[fcha Process in Diabetes mellitus (DM) Patients With Diabetic Uf]_r ch ^r. R[sc^ch Hisjct[f, P[^[ha, Ih^ih_sc[,‛ J. Aisyah J. Ilmu Kesehat., vol. 5, no. 2, pp. 221–224, 2020, doi: 10.30604/jika.v5i2.375. [22] J. Scf[f[bc [h^ C. Sur\[etc, ‚Burh wiuh^ b_[fcha []tcvcty i` by^rifyz_^ vcrach ]i]ihut icf,‛ Int. J. PharmTech Res., vol. 8, no. 1, pp. 67–73, 2015. [23] Z[ch[\ H[^c K[gcf, ‚Sj_]t[]uf[r Bf[]e S__^s (Nca_ff[ sativa) : Medical Importance Review,‛ Med. J. Babylon, vol. 10, no. 4, 2013, [Online]. Available: http://www.iasj.net/iasj?func=fulltext&aId=81185. [24] M. B. Sallehuddin, N., Nordin, A., Bt Hj Idrus, R., & F[uzc, ‚Nca_ff[ s[tcv[ [h^ cts []tcv_ ]igjiuh^, thymoquinone, accelerate wound healing in an in vivo [hcg[f gi^_f: A ]igjr_b_hscv_ r_vc_w,‛ Int. J. Environ. Res. Public Health, vol. 17, no. 11, p. 4160, 2020. [25] F. Sufcstc[w[tc [h^ M. R[^dc, ‚Pit_hsc P_g[h`[[t[h Nigella sativa L . sebagai Imunomodulator dan Ahtcch`f[g[sc A\str[e,‛ vif. 1, no. 2.
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 66 [26] M. S. Ali, A., Mohebbullah, M., Shahid, M. A., Alam, S., U^^ch, M. N., Mc[b, M. S., ... & Kb[h, ‚PVA-Nigella sativa nanofibrous mat: antibacterial efficacy and wound b_[fcha jit_htc[fcty.,‛ J. Text. Inst., vol. 112, no. 10, pp. 1611-1621., 2021. [27] S. A. Efaib[ry, H. M., Af J[iuhc, S. K., & S_fcg, ‚E``_]t i` ultrasound-enhanced Nigella sativa seeds oil on wound b_[fcha: Ah [hcg[f gi^_f,‛ J. Taibah Univ. Med. Sci., vol. 13, no. 5, pp. 438–43, 2018.
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 67 Informasi Pribadi: Nama Lengkap: Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. Tempat Lahir: Padang, Indonesia Tanggal Lahir: 3 Juli 1982 Informasi Kontak: Alamat: Jalan Lubuk Bayu 3, No. 5 Kurao Pagang, Kota Padang Telepon: 081267023723 Email: [email protected] Ringkasan Karier: Dr. Ns. Putri Dafriani, M.Sc adalah seorang pendidik dan peneliti berpengalaman di bidang keperawatan. Saat ini, ia bertugas sebagai staf pengajar di Program Studi Keperawatan Stikes Syedza Saintika Padang. Dengan karier yang mencakup lebih dari satu dekade, ia telah memberikan kontribusi signifikan dalam pendidikan keperawatan dan penelitian. Pendidikan: Doktor Biomedik (Ph.D.) - Universitas Andalas
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 68 Magister Sains (M.Sc.) dalam Keperawatan - Universitas Gadjah Mada Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan Ners - Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas Pengalaman Profesional: Associate Profesor Keperawatan - Stikes Syedza Saintika Padang o Mengajar mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan dan membimbing mahasiswa. o Berkontribusi dalam pengembangan kurikulum dan perbaikan program. o Terlibat dalam penelitian akademik dan publikasi. Dosen dan Peneliti - LLDIKTI Wilayah 10 o Menjabat sebagai staf akademik di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah. o Melaksanakan proyek penelitian dan publikasi. o Berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Minat Penelitian: Biomedik dan Ilmu Dasar Keperawatan Penggunaan Herbal dalam penyakit degeneratif
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 69 Publikasi: 1. Dafriani, P., Lipoeto, N. I., Bakhtiar, A., & Marlinda, R. (2018). Effect of Genistein on Heat Shock Protein 47 and Collagen Type IV in Diabetic Rat. Journal of Pharmacy and Nutrition Sciences, 8(4), 163-167. 2. Dafriani, P., Lipoeto, N. I., Morika, H. D., Arman, E., & Sartiwi, W. (2019). Effect of Genist_ch ih Iht_rf_uech 1β [h^ Tr[hs`irgcha Griwtb F[]tir β ch Dc[\_tc] R[t. Journal of Food and Nutrition Research, 7(4), 287-290. 3. Dafriani, P., Nur, S. A., Morika, H. D., & Marlinda, R. (2020). Virgin coconut oil (VCO) accelerated wound healing process in diabetes mellitus (DM) patients with diabetic ulcer in dr. Rasidin Hospital, Padang, Indonesia. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 221-224. 4. Dafriani, P., & Sari, P. M. (2021). FAKTOR GAYA HIDUP MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS DI KOTA PADANG. Jurnal Medika Udayana, 10(12), 6-10. 5. Dafriani, P. et all. 2022. The Cross-Sectional Study of Self Efficacy, Diet Compliance, and Blood Sugar Levels on Diabetes Mellitus Patients in Indonesia 6. Dafriani, P., Dewi, R. I. S., Trisnadewi, E., Resta, H. A., & Marlinda, R. (2023). Stress, family support, and spiritual adaptation as predictors of the quality of life of pregnant women during the covid-19 pandemic. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(2). Penghargaan dan Penghormatan: Asesor LAMPTKes Asesor BKD Dosen
Manfaat Virgin Coconut Oil dan Minyak Jintan Hitam pada Luka Diabetes 70 Mendapatkan Hibah Kemendikbud tahun 2023 Tentang Penulis ini mempertegas perjalanan akademik dan profesional Dr. Ns. Putri Dafriani, M.Sc yang menunjukkan dedikasinya dalam bidang pendidikan dan penelitian dasar keperawatan. Keahliannya dan komitmen membuatnya menjadi aset berharga dalam bidang keperawatan dan layanan kesehatan.
Dr. Ns. Putri Dafriani, S.Kep, M.Sc. 71