The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Manajemen mutu merupakan pendekatan sistematis yang penting dalam memastikan bahwa organisasi seperti Dompet Dhuafa dapat menyelenggarakan program-program sosialnya dengan efektif dan efisien. Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu, Dompet Dhuafa dapat memastikan bahwa setiap tahapan dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program-program mereka dilakukan dengan memperhatikan standar kualitas yang tinggi. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengelola sumber daya yang mereka miliki dengan lebih baik, termasuk dana yang terkumpul dari berbagai sumber, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, integrasi antara manajemen mutu dan misi Dompet Dhuafa tidak hanya memastikan penyelenggaraan program yang berkualitas, tetapi juga memungkinkan organisasi ini untuk terus meningkatkan dampak positifnya dalam memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-05-11 11:22:52

Manajemen Mutu Dompet Dhuafa

Manajemen mutu merupakan pendekatan sistematis yang penting dalam memastikan bahwa organisasi seperti Dompet Dhuafa dapat menyelenggarakan program-program sosialnya dengan efektif dan efisien. Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu, Dompet Dhuafa dapat memastikan bahwa setiap tahapan dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program-program mereka dilakukan dengan memperhatikan standar kualitas yang tinggi. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengelola sumber daya yang mereka miliki dengan lebih baik, termasuk dana yang terkumpul dari berbagai sumber, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, integrasi antara manajemen mutu dan misi Dompet Dhuafa tidak hanya memastikan penyelenggaraan program yang berkualitas, tetapi juga memungkinkan organisasi ini untuk terus meningkatkan dampak positifnya dalam memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.

Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 93 dukungan, dan hubungan yang baik dengan mereka. Berikut adalah beberapa strategi komunikasi organisasi yang efektif: (Wexley & Shobaruddin, 2005) 1. Identifikasi Pemangku Kepentingan Langkah pertama dalam merancang strategi komunikasi adalah mengidentifikasi siapa saja pemangku kepentingan organisasi, baik yang internal maupun eksternal. Ini termasuk karyawan, donatur, mitra, penerima manfaat, dan masyarakat umum. 2. Penyampaian Pesan yang Jelas Pesan-pesan yang disampaikan haruslah jelas, konsisten, dan relevan dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi. Pesan-pesan ini harus memperhitungkan kebutuhan dan kepentingan dari setiap pemangku kepentingan yang dituju. 3. Pemanfaatan Berbagai Saluran Komunikasi Organisasi perlu menggunakan berbagai saluran komunikasi, seperti media sosial, situs web, surat kabar, siaran pers, dan pertemuan langsung, untuk menyampaikan pesan mereka. Pemilihan saluran komunikasi harus disesuaikan dengan preferensi dan karakteristik pemangku kepentingan yang dituju. 4. Budaya Terbuka dan Transparan Komunikasi organisasi harus didasarkan pada budaya terbuka dan transparan, di mana informasi disampaikan secara jujur dan tepat waktu. Ini membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas organisasi di mata pemangku kepentingan.


94 | Ahmad Juwaini 5. Dorongan Partisipasi dan Keterlibatan Strategi komunikasi harus mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam kegiatan dan program organisasi. Ini dapat dilakukan melalui konsultasi, diskusi kelompok, atau pengaturan forum partisipatif. 6. Evaluasi dan Penyesuaian Penting untuk terus mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan. Ini dapat melibatkan pengumpulan umpan balik dari pemangku kepentingan, analisis data, dan evaluasi reguler terhadap pencapaian tujuan komunikasi. 7. Konsistensi dan Kelangsungan Komunikasi organisasi haruslah konsisten dan berkelanjutan, tanpa jeda atau kebingungan dalam penyampaian pesan. Hal ini membantu memperkuat citra dan identitas organisasi di mata pemangku kepentingan. Dengan menerapkan strategi komunikasi organisasi yang efektif, seperti yang disebutkan di atas, Dompet Dhuafa dapat meningkatkan kesadaran, dukungan, dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam mendukung misi dan tujuan organisasi. B. Keterlibatan Pihak Terkait Keterlibatan pihak terkait adalah proses melibatkan semua entitas yang memiliki kepentingan atau dampak terhadap organisasi dalam pengambilan keputusan,


Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 95 perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan. Pihak terkait dapat mencakup karyawan, pelanggan, mitra bisnis, pemegang saham, pemerintah, masyarakat, dan berbagai entitas lainnya yang terkait dengan aktivitas organisasi. Keterlibatan pihak terkait menjadi penting karena mereka dapat memberikan perspektif yang beragam, masukan yang berharga, serta dukungan yang diperlukan untuk kesuksesan organisasi. Ada beberapa alasan mengapa keterlibatan pihak terkait menjadi strategi penting dalam manajemen organisasi. Pertama, melibatkan pihak terkait memungkinkan organisasi untuk memahami dan menanggapi kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan mereka dengan lebih baik. Ini membantu menciptakan hubungan yang lebih kuat dan saling menguntungkan antara organisasi dan pihak terkaitnya. Kedua, keterlibatan pihak terkait dapat membantu organisasi mengidentifikasi risiko, peluang, dan tantangan yang mungkin dihadapi, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapinya. Strategi keterlibatan pihak terkait dapat beragam, mulai dari forum diskusi terbuka, survei kepuasan pelanggan, grup fokus, hingga pertemuan reguler dengan pemegang saham. Penting bagi organisasi untuk mengidentifikasi pihak terkait mana yang paling relevan dan penting untuk dilibatkan dalam setiap konteks atau kegiatan tertentu. Selain itu, organisasi perlu memastikan bahwa proses keterlibatan dilakukan secara transparan,


96 | Ahmad Juwaini adil, dan terbuka, sehingga memungkinkan semua pihak terlibat untuk berpartisipasi dengan efektif. Selain mendengarkan masukan dan umpan balik dari pihak terkait, organisasi juga perlu berkomitmen untuk bertindak atas masukan tersebut. Ini dapat berarti membuat perubahan dalam kebijakan, prosedur, atau praktik organisasi, serta mengkomunikasikan tindakan yang diambil kepada pihak terkait yang terpengaruh. Dengan cara ini, keterlibatan pihak terkait bukan hanya menjadi proses formalitas, tetapi menjadi bagian integral dari budaya dan praktik organisasi yang berkelanjutan dan responsif. (Situmeang, 2016) C. Manajemen Konflik Manajemen konflik adalah proses mengidentifikasi, mengatasi, dan menyelesaikan ketegangan atau perbedaan pendapat antara individu atau kelompok dalam suatu organisasi atau lingkungan. Konflik dapat muncul dari berbagai sumber, termasuk perbedaan nilai, kepentingan yang bertentangan, persepsi yang berbeda, atau ketidaksepakatan dalam pengambilan keputusan. Manajemen konflik menjadi penting dalam memelihara hubungan yang sehat dan produktif di dalam organisasi, serta memastikan bahwa konflik tidak mengganggu kinerja atau pencapaian tujuan organisasi. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen konflik. Pertama, pendekatan kolaboratif, di mana pihak yang terlibat dalam konflik bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan semua pihak. Pendekatan ini mendorong komunikasi


Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 97 terbuka, pemahaman bersama, dan pencarian solusi winwin. Kedua, pendekatan kompromi, di mana kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang memenuhi kebutuhan masing-masing, meskipun tidak sepenuhnya memuaskan. Ini sering digunakan ketika konflik tidak dapat diselesaikan melalui kolaborasi. Selain itu, pendekatan manajemen konflik juga mencakup upaya untuk mencegah konflik sebelum terjadi. Ini dapat dilakukan dengan membangun budaya organisasi yang mendorong komunikasi terbuka, toleransi, dan kerjasama, serta menyediakan jalur yang jelas untuk penyelesaian sengketa. Manajemen konflik juga melibatkan pengembangan keterampilan dalam komunikasi efektif, negosiasi, dan penyelesaian masalah bagi anggota organisasi. Penting bagi manajer dan pemimpin organisasi untuk mengambil peran aktif dalam manajemen konflik. Mereka perlu mendengarkan secara aktif, memahami akar penyebab konflik, dan menyediakan wadah yang aman untuk pihak-pihak yang terlibat untuk berbicara dan mengekspresikan kekhawatiran mereka. Selain itu, manajer juga harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk menyelesaikan konflik dengan cepat dan efektif sebelum mereka mengganggu kinerja tim atau atmosfer kerja secara keseluruhan. (Sudaryono, 2022) Dalam konteks manajemen konflik, penting untuk diingat bahwa konflik tidak selalu negatif. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat menghasilkan inovasi, perubahan positif, dan pemecahan masalah yang kreatif. Oleh karena itu, organisasi perlu melihat konflik sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta


98 | Ahmad Juwaini memastikan bahwa sistem manajemen konflik yang efektif diterapkan dalam struktur dan budaya organisasi mereka.


Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 99 Daftar Pustaka Ahmad, J. (2014). Evaluasi program manajemen mutu pada dompet dhuafa (2013) (Issue 2013). Beik, I. S. (2009). Analisis peran zakat dalam mengurangi kemiskinan: studi kasus Dompet Dhuafa Republika. Jurnal Pemikiran Dan Gagasan, 2(1), 1–11. Hasan, S. (2012). Implementasi Total Quality Management dalam Pengelolaan Wakaf di Dompet Dhuafa. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 12(1). Hidayat, A., & Mukhlisin, M. (2020). Analisis Pertumbuhan Zakat Pada Aplikasi Zakat Online Dompet Dhuafa. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(3), 675–684. Jaya, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan SMART Ekselensia Indonesia. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 7(02), 3–10. Mohammady, Z. M. A. (2018). Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi. Muslim Heritage, 2(2), 407–430. Mulyadi, M. (2012). Organisasi masyarakat (ormas) dompet dhuafa dalam perspektif pemberdayaan masyarakat. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 3(2), 167–177. Najiyah, F., Khasanah, U., & Asas, F. (2022). Manajemen zakat di Indonesia (tantangan dan solusi). Insight Management Journal, 2(2), 45–53. Sitasi, C., & Rafiq, A. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi dan


100 | Ahmad Juwaini Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yayasan Dompet Dhuafa Jakarta. Situmeang, I. V. O. (2016). Buku Corporate Social Responsibility Dipandang Komunikasi Organisasi. Ekuilibria. Sudaryono, S. P. (2022). Komunikasi Bisnis. Prenada Media. Susanti, A., & Kurniatun, T. C. (2022). Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen Terhadap Peningkatan Kinerja Organisasi Oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR-RI). Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia, 13(2). Sutrisno, H. E. (2019). Budaya organisasi. Prenada Media. TRIANA, G. S. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Pada Organisasi Pengelola Zakat (Studi: Dompet Dhuafa Yogyakarta). Umar, M. (2021). Manajemen strategis pada organisasi non profit (ONP). Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 20(2), 166–180. Wexley, K. N., & Shobaruddin, M. (2005). Perilaku organisasi dan psikologi personalia.


Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 101 Tentang Penulis Nama : Ahmad Juwaini Tempat/Tgl Lahir : Serang, 15 Februari 1969 Web : www.ahmadjuwaini.com Instagram : @ahmadjuwaini Pengalaman Kerja :ERJA 1. Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, 2024 s.d sekarang. 2. Direktur Keuangan Sosial Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), 2019 – s.d. Sekarang 3. Direktur Dompet Dhuafa Corporate University 2016 – 2017. 4. Presiden Direktur Dompet Dhuafa Filantropi 2013 – 2016. 5. Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa 2008 – 2013. 6. Anggota Local Assessment Team – NPO Domestic Review, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), 2009 – 2010. 7. Direktur IMZ (Training, Research & Consultant) 2004 – 2005.


102 | Ahmad Juwaini 8. Management Consultant for West Java Skill Development Project (Kerjasama Pemda Jabar, Kemenaker dan World Bank), 1995 – 1996. 9. Konsultan Manajemen pada Lembaga Manajemen Unpad 1994 – 1995. 10. Dosen di Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor, 2018 s.d. sekarang. Pengalaman Organisasi :ALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), 2017 - 2024 2. Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, 2015 - 2020 3. Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2015 – 2017 4. Sekretaris Jenderal World Zakat Forum, 2014 – 2017 5. Ketua Umum Asosiasi Organisasi Pengelola Zakat SeIndonesia (Forum Zakat), 2009 – 2012 6. Presidium Senat Mahasiswa Universitas Padjadjaran, 1993 – 1994. Riwayat Pendidikan :ENDIDIKAN S1 Manajemen FE Unpad Bandung S2 Magister Hukum UPN Veteran Jakarta S2 Magister Manajemen STIE IPWI Jakarta S3 Manajemen Universitas Negeri Jakarta


Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 103 Pengalaman Pelatihan/Kursus :ELATIHAN/KURSUS 1. Internship Zakat Management di PPZ Malaysia 1999 2. Workshop Social Entrepreneurship in Asia di Asian Institute of Management, Manila Philipina 2006 3. Workshop Phylantropi and National Disaster, di University of New South Wales, Australia 2007 4. Workshop, International Youth Development, Istanbul, Turki, 2009. 5. Workshop International Filantrophy & Grantmaking, Italia, 2010 6. Workshop Social Enterprise, ISEA, Manila Pilipina, 2015. Pengalaman Lain-lain: LAMAN LAIN 1. Menerima penghargaan internasional Ramon Magsaysay Award dari Filipina, atas nama Dompet Dhuafa, sebagai lembaga Faith Based inovatif, 2016. 2. Menjadi Pembicara pada seminar internasional : Islam, Democracy and Diversity di Gedung PBB, New York, Amerika Serikat, 2015. 3. Menjadi trainer dan pembicara seminar / workshop di berbagai negara 4. Menjadi narasumber berbagai talkshow di televisi, Radio & Off Air 5. Menulis di berbagai majalah dan koran


104 | Ahmad Juwaini 6. Profilnya pernah dimuat di kolom Tokoh Majalah Marketing, di kolom CEO Tabloid Kontan di kolom Sosok Harian Republika, di kolom Profil Majalah Tempo. 7. Menulis beberapa buku. PENGALAMAN MENGAJAR


Manajemen Mutu Dompet Dhuafa | 105


Click to View FlipBook Version