The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami prinsip desain antarmuka pengguna (UI) yang baik, pengembangan kode yang efisien, integrasi fitur-fitur kunci seperti notifikasi, penyimpanan data, dan konektivitas jaringan. Penekanan diberikan pada keberlanjutan, responsivitas, dan kegunaan aplikasi agar dapat bersaing di pasar yang kompetitif.

Penulis juga membahas strategi pemasaran aplikasi, analisis kinerja, dan pembaruan berkala untuk menjagaansi dan kepuasan pengguna. Dengan panduan praktis, studi kasus, dan saran terbaik, pembaca diberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana merancang dan mengembangkan aplikasi Android yang sukses.

Secaraeluruhan, "Buku Perancangan Aplikasi Android" menjadi acuan yang berharga bagi pengembang aplikasi, desainer UI/UX, dan profesional TI yang ingin memahami proses perancangan aplikasi Android yang efektif dan sukses. Buku ini tidak hanya memberikan panduan langkah demi langkah, tetapi juga memberikan inspirasi dan strategi untuk menciptakan aplikasi yang menarik, fungsional, dan memuaskan bagi pengguna Android.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-04-26 10:33:24

Perancangan Aplikasi Android

Dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami prinsip desain antarmuka pengguna (UI) yang baik, pengembangan kode yang efisien, integrasi fitur-fitur kunci seperti notifikasi, penyimpanan data, dan konektivitas jaringan. Penekanan diberikan pada keberlanjutan, responsivitas, dan kegunaan aplikasi agar dapat bersaing di pasar yang kompetitif.

Penulis juga membahas strategi pemasaran aplikasi, analisis kinerja, dan pembaruan berkala untuk menjagaansi dan kepuasan pengguna. Dengan panduan praktis, studi kasus, dan saran terbaik, pembaca diberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana merancang dan mengembangkan aplikasi Android yang sukses.

Secaraeluruhan, "Buku Perancangan Aplikasi Android" menjadi acuan yang berharga bagi pengembang aplikasi, desainer UI/UX, dan profesional TI yang ingin memahami proses perancangan aplikasi Android yang efektif dan sukses. Buku ini tidak hanya memberikan panduan langkah demi langkah, tetapi juga memberikan inspirasi dan strategi untuk menciptakan aplikasi yang menarik, fungsional, dan memuaskan bagi pengguna Android.

91 2. Input (EditText) Input EditText digunakan untuk memungkinkan pengguna memasukkan teks atau angka. Input ini sangat berguna dalam mengambil informasi dari pengguna, seperti nama pengguna, password, atau nilai numerik. Cara Menambahkan Input EditText di Layout XML:


92 ().toString(); 3. Pilihan (RadioButton dan CheckBox) Pilihan seperti RadioButton dan CheckBox digunakan untuk memberikan opsi kepada pengguna. RadioButton digunakan ketika pengguna hanya dapat memilih satu opsi dari beberapa, sedangkan CheckBox digunakan ketika pengguna dapat memilih beberapa opsi sekaligus. Cara Menambahkan RadioButton di Layout XML: Cara Menambahkan CheckBox di Layout XML:


93 Mengambil Nilai dari RadioButton dan CheckBox: Dalam materi ini, kita telah membahas tiga komponen utama yang digunakan untuk interaksi dengan pengguna dalam pengembangan aplikasi Android, yaitu tombol, input, dan pilihan. Memahami cara menggunakan komponen-komponen ini akan membantu Anda dalam membangun aplikasi yang lebih interaktif dan responsif bagi pengguna. Selanjutnya, Kita dapat mengkombinasikan berbagai elemen ini dengan logika bisnis aplikasi Anda untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Selain itu, pada BAB ini kita akan praktikum membuat aplikasi dengan menggunakan 3 komponen diatas.


94 4. Alur Latihan Berikut alur yang akan kita pelajari dalam praktikum ini: a. Membuat proyek baru di Android Studio menggunakan bahasa pemrograman Java. b. Mendesain antarmuka pengguna (UI) c. Menghubungkan UI dengan kode Java d. Menangani logika perhitungan Proyek yang akan dibangun dalam praktikum ini yakni adalah Aplikasi Kalkulator Sederhana yang meliputi 2 inputan, 4 pilihan operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) serta 1 tombol untuk mengetahui hasil dari proses operasi yang dipilih. Codelab pada BAB ini akan menghasilkan aplikasi seperti ini: 5. Codelab Aplikasi Kalkulator Sederhana a. Buatlah Proyek baru di Android Studio dengan kriteria sebagai berikut: Nama Proyek Kalkulator Sederhana Templates Phone and Tablet Tipe Activity Empty Activity Language Java Minimum SDK API Level 24: Anroid 7 (Naougat)


95 b. Jika selesai membuat proyek sesuai ketentuan diatas, selanjutnya membuat desain UI aplikasi kalkulator sederhana dengan mengkondisikan activity_main.xml menjadi seperti ini:


96


97


98 Kode activity_main.xml di atas mendefinisikan tata letak antarmuka pengguna (UI) untuk aplikasi kalkulator sederhana di Android. Berikut adalah penjelasan dari setiap elemen yang ada dalam kode XML: 1) Root Layout yang digunakan yakni LinearLayout yang berfungsi untuk mengatur tata letak view secara vertikal karena memiliki atribut android:orientation="vertical", hal ini dapat dilihat pada baris kode ke 2 – 6 untuk pembuka dan baris kode ke 81 untuk penutup dari root LinearLayoutnya. 2) Inputan yang digunakan menggunakan 2 buah view EditText dengan id:


99 android:id="@+id/edBilanganPertama" dan android:id="@+id/edBilanganKedua" seperti pada baris kode 12-17 untuk EditText pertama dan baris kode 24-29 untuk EditText kedua. Atribut android:inputType disetel ke "number" untuk membatasi input hanya menerima angka. 3) Untuk view pilihan menggunakan RadioGroup dan RadioButton. RadioGroup digunakan untuk menampung banyak RadioButton serta berfungsi untuk membatasi RadioButton yang dipilih hanya satu. Atribut android:orientation pada RadioGroup disetel ke "horizontal" agar RadioButton ditampilkan dalam satu baris. Hal ini dapat dilihat pada baris kode 36 – 65. 4) Button dengan id android:id="@+id/btnProses" pada baris 66-71 akan difungsikan sebagai tombol untuk memproses operasi matematika setelah pengguna memilih operasi dan memasukkan bilangan. 5) TextView dengan id android:id="@+id/txHasil" pada baris 72-80 akan difungsikan untuk menampilkan hasil operasi matematika. Tampilan TextView default-nya disetel ke teks "HASIL" dan akan diubah sesuai dengan hasil operasi yang dilakukan nantinya. c. Selanjutnya, pada MainActivity lakukan penyesuaian kode sebagai berikut:


100


101


102 Kode di atas adalah sebuah kelas Java yang mewakili activity utama (MainActivity) dalam sebuah aplikasi Android. Berikut adalah penjelasan dari setiap bagian kode tersebut: a. Deklarasi Variabel: Variabel-variabel yang digunakan dalam activity ini dideklarasikan di bagian atas kelas. Variabel tersebut meliputi EditText untuk input bilangan pertama dan kedua (edtBilanganPertama dan edtBilanganKedua), RadioGroup untuk grup tombol radio operasi


103 matematika (radioGroup_operasi), RadioButton untuk masing-masing operasi matematika (radioButton_jumlah, radioButton_kali, radioButton_bagi, radioButton_kurangi), Button untuk tombol "Proses" (button_proses), dan TextView untuk menampilkan hasil perhitungan (textView_hasil). Selain itu, ada juga variabel String hasil untuk menyimpan hasil perhitungan. b. Metode onCreate(): Metode ini dipanggil saat activity dibuat. Pada metode ini, layout activity ditetapkan menggunakan setContentView(), dan elemen-elemen antarmuka pengguna (UI) diinisialisasi dengan menggunakan findViewById() untuk menghubungkan variabel dengan elemen yang sesuai dalam layout XML (activity_main.xml). c. OnClickListener untuk Tombol "Proses": Sebuah OnClickListener ditambahkan ke tombol "Proses" dengan menggunakan metode setOnClickListener(). Ketika tombol ini diklik, metode onClick() yang didefinisikan di dalamnya akan dieksekusi. d. Metode onClick(): Metode ini berisi logika untuk menanggapi klik tombol "Proses". Di dalamnya, terdapat pengecekan terhadap input bilangan pertama dan kedua. Jika kedua input kosong, pesan kesalahan akan ditampilkan di EditText masingmasing. Jika tidak, nilai input dikonversi menjadi integer dan operasi matematika yang dipilih oleh pengguna dieksekusi. Hasil operasi disimpan


104 dalam variabel hasil dan ditampilkan di TextView hasil. e. Pesan Toast untuk Pilihan Operasi Kosong: Jika tidak ada operasi yang dipilih oleh pengguna, pesan Toast akan ditampilkan untuk memberi tahu pengguna agar memilih salah satu operasi matematika. Dengan menggunakan kode ini, aplikasi kalkulator sederhana akan dapat memproses operasi matematika dasar (penjumlahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan) berdasarkan input pengguna dan menampilkan hasilnya.


105 Novi Yona Sidratul Munti, S.Kom., M.Kom.


106 Pengendalian aplikasi/aplikasi control adalah pengendalian terkait dengan aplikasi/perangkat lunak/software tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang dilakukan dalam pengolahan data. Semua pengendalian akan ditempatkan pada masing-masing sistem atau aplikasi, dan dapat merupakan pengendalian yang sifatnya manual maupun diprogramkan ke dalam sistem itu sendiri. Aplikasi control merupakan lingkup dari general control, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam general control maka dapat berdampak terhadap berbagai jenis aplikasi yang telah dirancang dalam sebuah perusahaan. Dan Bisa Juga Application Control Didefenisikan sebagai konsep yang dirancang untuk memberikan pengguna kendali yang lebih baik atas aplikasi yang mereka gunakan. Dengan menggunakan berbagai metode dan alat, pengendalian aplikasi bertujuan untuk memastikan bahwa pengguna dapat memanfaatkan aplikasi secara produktif dan aman, sambil meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan aplikasi yang tidak semestinya. Terdapat tiga jenis kontrol pengendalian aplikasi yang umum digunakan untuk mengelola aplikasi dalam lingkungan IT, yaitu pengendalian kontrol masukan(Input), pengendalian kontrol pemrosesan (processing) dan pengendalian kontrol keluaran(output). Meskipun setiap jenis pengendali kontrol aplikasi dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, secara keseluruhan, kontrol-kontrol


107 ini mencakup aspek-aspek penting dari aplikasi, mulai dari pengelolaan input data hingga pengawasan output dan pemrosesan data. Di bawah ini, akan dijelaskan lebih detail mengenai masing-masing jenis kontrol aplikasi serta contoh-contohnya. 1. Pengendalian Atas Masukkan (Input) Input merupakan salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang paling krusial dan mengandung resiko. Resiko yang dihadapi misalnya ialah: a. Data transaksi yang ditulis oleh pelaku transaksi salah. b. Kesalahan pengisian dengan kesengajaan disalahkan. c. Penulisan tidak jelas sehingga dibaca salah oleh orang lain (misalnya petugas yang harus mengentry data tersebut ke komputer), khususnya bila yang diolah bukan dokumen aslinya, melainkan tembusan. 2. Pengendalian Atas Pengolahan (Processing ) Pengendalian proses (processing controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses. Kemungkinan yang paling besar untuk menimbulkan terjadinya error adalah kesalahan logika program, salah rumus, salah urutan program, ketidakterpaduan antar subsistem atupun kesalahan teknis lainnya.


108 3. Pengendalian Atas Keluaran (Output ) Pengendalian keluaran (output controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai informasi yang disajikan tidak akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir datanya, atau didistribusikan kepada orang- orang yang tidak berhak. Kemungkinan resiko yang dihadapi yang terkait dengan keluaran ialah seperti telah disebutkan di atas: laporan tidak akurat, tidak lengkap, terlambat atau data tidak uptodate, banyak item data yang tidak relevan, bias, dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Dalam sistem yang sudah lebih terbuka (menggunakan jaringan komuni-kasi publik) potensi akses oleh hacker, cracker atau orang yang tidak berwenang lainnya menjadi makin tinggi. Dalam era digital yang semakin canggih ini, aplikasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dari berkomunikasi dengan teman dan keluarga hingga mengelola pekerjaan dan hiburan, aplikasi menyediakan alat yang luar biasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan kita. Namun, dengan kebebasan yang ditawarkan oleh aplikasi, juga datang tanggung jawab untuk mengendalikan penggunaannya. mengapa konsep Application Control (pengendalian aplikasi) menjadi semakin penting mari kita bahas. 1. Keamanan Data Salah satu aspek paling penting dari Application Control adalah keamanan data. Banyak aplikasi


109 meminta izin untuk mengakses data pribadi pengguna, seperti lokasi, kontak, dan informasi sensitif lainnya. Tanpa pengendalian yang tepat, aplikasi tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi penjahat cyber untuk mencuri informasi pribadi atau mengakses data sensitif. Dengan menerapkan pengendalian aplikasi yang ketat, pengguna dapat memastikan bahwa hanya aplikasi yang dipercayai dan dibutuhkan yang memiliki akses ke data sensitif mereka. 2. Produktivitas yang Ditingkatkan Penggunaan aplikasi yang tidak terkendali dapat mengganggu produktivitas. Tanpa pengendalian, pengguna cenderung tergoda untuk menghabiskan terlalu banyak waktu di aplikasi media sosial, permainan, atau aplikasi lain yang tidak relevan dengan tujuan mereka. Dengan menerapkan pengendalian aplikasi, baik pada tingkat individu maupun di lingkungan kerja, pengguna dapat membatasi waktu yang dihabiskan di aplikasi yang tidak produktif dan fokus pada tugas-tugas yang lebih penting. 3. Manajemen Biaya Dalam lingkungan bisnis, pengendalian aplikasi dapat membantu dalam manajemen biaya. Dengan membatasi akses karyawan ke aplikasi yang tidak relevan dengan pekerjaan mereka, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu untuk lisensi dan langganan aplikasi. Selain itu, dengan menerapkan pengendalian akses berbasis peran, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan hanya memiliki akses ke


110 aplikasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas mereka. 4. Kepatuhan Regulasi Di banyak industri, ada persyaratan regulasi yang ketat terkait dengan penggunaan dan pengelolaan data. Dengan menerapkan pengendalian aplikasi yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi persyaratan tersebut dan menghindari sanksi atau denda yang mungkin timbul akibat pelanggaran. 5. Perlindungan Anak-Anak Pengendalian aplikasi sangat penting untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau merugikan. Dengan membatasi akses mereka ke aplikasi dan konten tertentu, orang tua dan pengasuh dapat memastikan bahwa anak-anak mereka tidak terpapar pada hal-hal yang tidak sesuai dengan usia mereka atau nilai-nilai keluarga mereka. 6. Pengurangan Risiko Hukum Penggunaan aplikasi yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko hukum bagi perusahaan. Misalnya, jika karyawan menggunakan aplikasi yang tidak sah atau tidak aman untuk menyimpan atau berbagi informasi perusahaan, ini dapat menyebabkan pelanggaran keamanan data atau pelanggaran hak cipta. Dengan menerapkan pengendalian aplikasi, perusahaan dapat mengurangi risiko hukum yang terkait dengan penggunaan aplikasi yang tidak terkendali.


111 Penerapan Application Control merupakan langkah penting dalam mengelola penggunaan aplikasi dengan efisien dan aman. Maka dari itu ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menerapkan Application Control dengan Baik. 1. Evaluasi Kebutuhan dan Risiko Sebelum menerapkan pengendalian aplikasi, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan dan risiko yang terkait dengan penggunaan aplikasi dalam lingkungan tertentu. Identifikasi aplikasi yang paling penting untuk kegiatan sehari-hari dan yang memiliki potensi risiko keamanan yang tinggi. Dengan memahami kebutuhan dan risiko ini, Anda dapat mengembangkan strategi pengendalian yang sesuai. 2. Penetapan Kebijakan Penggunaan Aplikasi Berdasarkan evaluasi kebutuhan dan risiko, buatlah kebijakan penggunaan aplikasi yang jelas dan terinci. Kebijakan ini harus mencakup hal-hal seperti jenis aplikasi yang diizinkan, batasan waktu penggunaan, dan persyaratan keamanan yang harus dipatuhi. Pastikan untuk menyampaikan kebijakan ini kepada seluruh pengguna dan memberikan pelatihan yang diperlukan untuk memastikan pemahaman mereka.


112 3. Implementasi Teknologi Pengendalian Gunakan teknologi pengendalian seperti perangkat lunak manajemen aplikasi (application management software) atau solusi keamanan jaringan yang memungkinkan Anda untuk memonitor dan mengontrol penggunaan aplikasi secara efektif. Solusi ini dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi aplikasi yang diinstal, menerapkan kebijakan akses, dan mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau berpotensi berbahaya. 4. Pemantauan Aktivitas Pengguna Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas pengguna untuk mengidentifikasi pola penggunaan aplikasi yang tidak biasa atau berisiko. Dengan memantau aktivitas ini, Anda dapat dengan cepat menanggapi situasi yang memerlukan perhatian dan mengambil tindakan yang sesuai, seperti memblokir akses ke aplikasi tertentu atau memberikan peringatan kepada pengguna. 5. Edukasi dan Kesadaran Pengguna Segera setelah kebijakan dan teknologi pengendalian diterapkan, penting untuk terus memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran kepada pengguna tentang pentingnya Application Control dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menjaga keamanan dan produktivitas. Lakukan pelatihan rutin, sampaikan informasi terkini tentang ancaman keamanan, dan ingatkan pengguna tentang kebijakan yang berlaku secara teratur.


113 6. Evaluasi dan Penyesuaian Terakhir, lakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas strategi pengendalian aplikasi yang telah diterapkan. Identifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan dan sesuaikan kebijakan atau teknologi Anda sesuai dengan perkembangan baru dalam lingkungan digital dan kebutuhan bisnis. Secara terusmenerus memperbarui dan meningkatkan strategi Application Control akan membantu Anda dalam menjaga keamanan dan produktivitas lingkungan kerja Anda. Meskipun penting untuk meningkatkan pengendalian aplikasi,Tapi ada beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam penerapannya. 1. Kebutuhan untuk Keseimbangan Antara Keamanan dan Kepuasan Pengguna Salah satu tantangan utama dalam penerapan Application Control adalah menemukan keseimbangan antara keamanan yang ketat dan kepuasan pengguna. Sering kali, pengguna ingin memiliki fleksibilitas dan kebebasan dalam menggunakan aplikasi yang mereka pilih, sementara organisasi perlu menjaga keamanan dan kepatuhan. Menemukan keseimbangan antara kedua kebutuhan ini dapat menjadi tantangan yang rumit.


114 2. Kesulitan dalam Identifikasi Aplikasi yang Tepat Dengan pertumbuhan pesat pada perkembangan aplikasi, seringkali sulit untuk mengidentifikasi aplikasi mana yang harus diizinkan dan mana yang harus diblokir. Beberapa aplikasi mungkin memiliki fitur yang bermanfaat tetapi juga berpotensi membawa risiko keamanan. Menerapkan strategi untuk mengklasifikasikan aplikasi dan menentukan mana yang aman dan sesuai dengan kebutuhan bisnis bisa menjadi tugas yang rumit. 3. Kompleksitas Lingkungan TI Lingkungan TI yang kompleks dengan berbagai perangkat dan platform dapat menjadi tantangan dalam penerapan Application Control. Selain itu, dengan adanya aplikasi yang berbasis cloud dan mobilitas yang tinggi, pengendalian akses aplikasi menjadi lebih rumit. Memastikan bahwa kebijakan pengendalian aplikasi dapat diterapkan secara konsisten di seluruh lingkungan TI merupakan tantangan tersendiri. 4. Keterbatasan Sumber Daya dan Anggaran Penerapan pengendalian aplikasi seringkali membutuhkan investasi dalam perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Tidak semua organisasi memiliki sumber daya atau anggaran yang cukup untuk mengimplementasikan solusi yang paling canggih. Oleh karena itu, mengelola tantangan ini dan menemukan solusi yang efektif dengan anggaran yang terbatas bisa menjadi hal yang sulit.


115 5. Perlawanan dan Ketidaknyamanan Pengguna Seringkali, pengguna mungkin merasa tidak nyaman dengan pengendalian aplikasi yang diterapkan, terutama jika mereka merasa bahwa kebebasan mereka dibatasi. Perlawanan dari pengguna bisa menjadi hambatan dalam penerapan kebijakan dan teknologi pengendalian aplikasi. Membangun kesadaran dan keterlibatan pengguna dapat membantu mengatasi tantangan ini. Penerapan Application Control bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan kunci yang berhubungan dengan keamanan, produktivitas, kepatuhan, dan efisiensi penggunaan aplikasi dalam lingkungan IT sebuah organisasi. Berikut adalah beberapa tujuan utama penerapan Application Control: 1. Meningkatkan Keamanan Data Salah satu tujuan utama penerapan Application Control adalah untuk meningkatkan keamanan data. Dengan mengendalikan aplikasi yang diizinkan untuk dijalankan, organisasi dapat meminimalkan risiko serangan malware, pencurian data, atau kebocoran informasi sensitif. Dengan membatasi akses ke aplikasi tertentu dan menerapkan kebijakan keamanan yang ketat, organisasi dapat melindungi data mereka dari ancaman keamanan yang berpotensi merugikan.


116 2. Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Aplikasi Penerapan Application Control juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan aplikasi dalam lingkungan IT. Dengan menerapkan strategi seperti whitelisting atau blacklisting, organisasi dapat dengan mudah mengelola aplikasi yang diizinkan atau diblokir di seluruh jaringan mereka. Selain itu, dengan menggunakan alat dan teknologi yang tepat, organisasi dapat memantau dan mengontrol penggunaan aplikasi secara efisien, membantu mengurangi beban administratif dan meningkatkan efisiensi operasional. 3. Meningkatkan Produktivitas Penerapan Application Control juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pengguna dengan mengelola penggunaan aplikasi yang efisien. Dengan membatasi akses ke aplikasi yang tidak relevan atau tidak produktif, organisasi dapat membantu pengguna fokus pada tugas-tugas yang lebih penting dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, dengan mencegah penggunaan aplikasi yang dapat mengganggu, seperti media sosial atau permainan, organisasi dapat meningkatkan produktivitas karyawan secara keseluruhan. 4. Memastikan Kepatuhan dan Kebijakan Tujuan lain dari penerapan Application Control adalah memastikan kepatuhan dengan peraturan, kebijakan, dan standar industri yang relevan. Dengan mengendalikan penggunaan aplikasi, organisasi dapat memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan


117 kebijakan internal perusahaan dan peraturan eksternal yang berlaku, seperti peraturan privasi data atau standar keamanan informasi. Ini membantu organisasi mengurangi risiko hukum dan menjaga reputasi mereka. 5. Mengurangi Risiko dan Ancaman Penerapan Application Control juga bertujuan untuk mengurangi risiko dan ancaman yang terkait dengan penggunaan aplikasi dalam lingkungan IT. Dengan mengendalikan aplikasi yang diizinkan dan menerapkan kebijakan keamanan yang tepat, organisasi dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko keamanan yang berkaitan dengan aplikasi yang tidak terkendali. Ini membantu organisasi dalam melindungi aset mereka dan mencegah potensi kerugian yang disebabkan oleh serangan atau pelanggaran keamanan. Application Control dan General Control adalah dua konsep yang berbeda dalam konteks pengendalian dalam lingkungan IT. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya: 1. Ruang Lingkup Pengendalian a. Application Control: Merupakan pengendalian yang secara khusus mengatur dan mengontrol penggunaan aplikasi dalam lingkungan IT. Ini melibatkan pengaturan dan pengawasan terhadap


118 aplikasi yang diizinkan atau diblokir, serta penerapan kebijakan keamanan terkait penggunaan aplikasi tersebut. b. General Control: Merupakan pengendalian yang lebih umum dan luas yang mencakup berbagai aspek dalam pengelolaan lingkungan IT. Ini termasuk pengendalian terhadap infrastruktur teknologi, keamanan jaringan, manajemen akses, pemantauan keamanan, dan kebijakan keselarasan TI. 2. Fokus Pengendalian a. Application Control: Fokus utama dari Application Control adalah mengatur dan mengelola aplikasi yang digunakan oleh pengguna dalam lingkungan IT. Ini bertujuan untuk memastikan keamanan, produktivitas, dan kepatuhan dengan kebijakan perusahaan terkait penggunaan aplikasi. b. General Control: Fokus utama dari General Control adalah mengatur dan mengelola infrastruktur teknologi secara umum, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan keandalan, ketersediaan, dan keamanan keseluruhan lingkungan TI. 3. Contoh Pengendalian: a. Application Control: Contoh pengendalian aplikasi termasuk whitelisting, blacklisting, Role-Based Access Control (RBAC), Time-Based Access Control, dan Mobile Application Management (MAM).


119 b. General Control: Contoh pengendalian umum meliputi kebijakan sandi yang kuat, firewall, antivirus, pemantauan jaringan, manajemen akses pengguna, dan kebijakan backup dan pemulihan. 4. Tujuan Pengendalian a. Application Control: Tujuan dari Application Control adalah untuk mengendalikan dan mengelola penggunaan aplikasi secara efektif, aman, dan sesuai dengan kebijakan organisasi. Ini membantu dalam meningkatkan keamanan data, produktivitas, dan kepatuhan dengan peraturan dan standar terkait. b. General Control: Tujuan dari General Control adalah untuk memastikan bahwa infrastruktur dan sistem informasi organisasi diatur dan dielola secara efisien, aman, dan andal. Ini membantu dalam meningkatkan keandalan operasional, ketersediaan layanan, dan kepatuhan dengan prinsip-prinsip dasar keamanan TI. Dengan memahami perbedaan antara Application Control dan General Control, organisasi dapat merancang dan mengimplementasikan strategi pengendalian yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka, serta memastikan bahwa lingkungan IT mereka diatur dan dielola dengan baik. Pengendalian aplikasi adalah komponen penting dalam mengelola penggunaan aplikasi secara efektif dan aman. Dengan menerapkan strategi yang tepat, pengguna dapat memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan semua manfaat yang ditawarkan oleh aplikasi modern tanpa


120 mengorbankan keamanan, produktivitas, atau kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk memprioritaskan pengendalian aplikasi dalam strategi pengelolaan teknologi informasi mereka. Dengan demikian, mereka dapat memasuki era digital dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang lebih besar.


121 Nia Ekawati, S.Kom., M.SI


122 plikasi database Android sangatlah bermanfaat. Keberadaan aplikasi ini memungkinkan pengguna Android untuk mengelola database lebih efektif. Aplikasi Android yang satu ini memudahkan Anda untuk mengelola berbagai jenis project Anda. Sekarang ini, Anda bisa mendapatkan berbagai aplikasi database yang tersedia dalam layanan toko aplikasi. Meski memiliki tampilan dan fitur yang berbeda, tetapi kegunaannya tetap sama. Hampir setiap orang menggunakan perangkat elektronik, seperti handphone, laptop dan lain sebagainya. Mereka akan menggunakan perangkat ini untuk mengakses berbagai jenis aplikasi hingga melakukan aktivitas digital lainnya. Dalam hal ini, terdapat sebuah sistem yang berguna untuk menyimpan data atau seting disebut dengan database. Database merupakan Kumpulan data yang terorganisir dan tersimpan secara eletronik. Hal ini menjadi alasan pentingnya aplikasi database untuk para pengguna Android. Melalui aplikasi ini kita dapat melakukan pengelolaan data digital dengan lebih efektif dan efisien. Basis data atau database merupakan Kumpulan dari berbagai jenis data yang tersusun dalam sistem komputer. Melalui basis data ini pengguna dapat melakukan pengolahan data dengan program komputer untuk mendapatkan informasi data itu sendiri. Perangkat yang digunakan dalam pengelolaan database ini adalah management system. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan pengguna untuk mengelola dan mengolah data. Melalui Langkah pendataan tersebut, pengguna akan lebih mudah mengakses data kapan saja sesuai dengan keperluaan. A


123 Maka, adanya aplikasi basis data ini membantu kita untuk membuat database dengan mudah (Rahayu, 2023). MySQL merupakan aplikasi database Android terpopuler ketimbang aplikasi database lainnya. Gambar 1. Logo MySQL Aplikasi ini dikembangankan oleh Oracle Corporation dan bersifat open source. Sehingga memungkinkan pengguna untuk mengunduhnya secara gratis. Salah satu keunggulan MySQL terletak pada ukuran aplikasi yang ringan. Anda bahkan dapat mengakses aplikasi MySQL pada sistem operasi Windows, Linux dan Mac OS X (Rahayu, 2023). MySQL sebagai salah satu relational database management system atau RDBMS yang popular di kalangan programmer merupakan salah satu database yang sudah berumur. Diciptakan oleh Michael Widenius, pada akhirnya MySQL diakuisisi oleh Oracle dan kini memiliki saudara


124 yang Bernama MariaDB. Meski begitu, MySQL masih banyak digunakan developer aplikasi selain itu kampus masih banyak mengajarkan database dengan menggunakan MySQL. Sudah saatnya memang kampus menggunakan MariaDB bila aware dengan open source. Walaupun ada sedikit cerita diantara mereka berdua. Kita masih dapat menggunakan MySQL dan akan mudah berpindah ke MariaDB bila kita sudah siap. Sebagai contoh sekarang kita akan membuat sebuah database bioskop yang menangani aplikasi pembelian tiket film (Arslan, 2017). 1. Membuat Database Disini kamu tidak akan mempelajari bagaimana membuat aplikasi dengan Bahasa pemrograman tertentu. Kamu hanya akan mempelajari SQL murni dan fokus pada sisi database saja. Sebagai Langkah awal kita akan membuat sebuah database terlebih dahulu. Diasumsikan kamu sudah mengetahui cara install MySQL entah itu stand alone ataupun melalui paketan seperti XAMPP. Sekarang mari kita buat database di MySQL dengan perintah berikut: CREATE DATABASE bioskop; Bila berhasil kamu dapat melihat database dengan perintah berikut: SHOW DATABASES; 2. Membuat tabel Sekarang mari kita buat beberapa tabel yang akan digunakan untuk menangani pembelian tiket film:


125


126


127 Pada kode diatas kamu dapat membuat sebuah tabel dengan perintah CREATE TABLE. Kemudia ada tipe data berupa INT, VARCHAR, TEXT, DATETIME dan TIMESTAMP. Untuk tipe data VARCHAR kamu harus menentukan berapa Panjang maksimal dari kolom tersebut. Tipe INT dapat kamu tentukan Panjang angka yang akan digunakan. Sedangkan TIMESTAMP akan selalu diisi secara otomatis oleh MySQL saat baris baru dibuat.


128 Kemudian ada juga atribut tambahan NOT NULL Dimana kolom tersebut tidak boleh kosong saat proses insert. Kemudia ada penentuan PRIMARY KEY Dimana kolom tersebut akan menjadi pembeda antar kolom agar mencegah data dengan id sama memiliki dua baris yang sama. Bila berhasil seharusnya Anda dapat melihat daftar tabel dengan perintah berikut: SHOW TABLES; 3. Menghapus tabel dan database Untuk menghapus suatu tabel di MySQL. Kamu harus menghapus dari yang memiliki relasi paling banyak bila kamu mengaturnya dari awal seperti itu. Tabel yang digunakan oleh tabel lain sebagai referensi tidak akan dapat dihapus sampai tabel anak dapat dihapus. Untuk menghapus suatu tabel dapat menggunakan perintah DROP TABLE seperti berikut: Sedangkan untuk menghapus database dapat menggunakan perintah DROP DATABASE: DROP DATABASE bioskop;


129 Aplikasi Oracle adalah software ciptaan Oracle Corporation yang menawarkan berbagai fitur canggih. Gambar 2. Logo Oracle Biasanya, software ini digunakan oleh Perusahaan berskala sangat besar, sehingga layanannta berbayar. Meski begitu, Oracle menawarkan kemampuan adalah mampu melindungi data dari berbagai kerusakan atau sejenisnya. Oracle bahkan mampu menjaga kecepatan pemrosesan data meski adanya peningkatan workload (Rahayu, 2023). Ada beberapa tool yang harus Anda pesiapkan sebelum Anda belajar Oracle secara otodidak. Diantaranya: 1. Install Java JDK 2. Install Toad For PL/SQL Editor 3. Install Oracle Client 4. Install Oracle 5. Install Oracle Form Jika sudah berhasil di install, Langkah selanjutnya adalah membuat tablespace dan user baru pada oracle.


130 Nantinya user ini dapat Anda gunakan pada saat Anda mempelajari berbagai macam materi pada PL/SQL. Berikut hal-hal utama yang wajib Anda pelajari di PL/SQL, diantaranya: 1. Memahami CRUD (Create, Update dan Delete) di PL/SQL CRUD merupakan hal paling penting dalam membuat struktur database pada sistem yang akan dibangun. Adapun CRUD dalam PL/SQL terdiri dari create, update dan delete. a. Create Create digunakan untuk membuat sebuah tabel yang dipakai untuk menampung data. Contoh kita akan membuat sebuah tabel yang akan dipakai untuk menampung data mahasiswa, maka kita bisa membuatnya dengan syntax sebagai berikut: ‘Create table’ merupakan syntax default yang digunakan ketika kita membuat table. ‘mahasiswa’ merupakan nama tabel, kemudian ‘mhs_nim’ adalah nama kolom yang bertipe data varchar dengan length sepanjang 100byte.


131 b. Update Update digunakan ketika Anda akan memanipulasi data yang sudah disimpan di tabel. Proses update dapat dilakukan menggunakan syntax seperti berikut: artinya syntax tersebut akan mengupdate data pada kolom mhs_nama menjadi ‘Abdullah’ untuk mahasiswa yang memiliki NIM mhs_nim=’MHS001’. c. Delete Delete digunakan ketika Anda akan melakukan proses delete pada data yang sudah tersimpan di tabel. Dapat menggunakan syntax seperti berikut ini: Maka data dengan NIM, ‘mhs_nim=’MHS001’’ pada table ‘mahasiswa’ akan terhapus. Jangan lupa ketika selesai melakukan update/delete data, setelahnya Anda harus melakukan perintah Commit. Perintah ini diperlukan untuk mengkonfirmasi bahwa data yang akan Anda update/delete benar ingin diubah atau dihapus. Jika Anda berubah pikiran ketika akan mengubah atau menghapus data, Anda dapat menggunakan perintah Rollback. 2. Memahami konsep insert data Setelah tabel berhasil dibuat, tentunya ada data yang akan Anda insert pada tabel tesebut. Perintah yang


132 dapat digunakan untuk melakukan insert adalah sebagai berikut: Dalam syntax tersebut dapat dilihat bahwa kita akan melakukan insert data pada tabel mahasiswa pada kolom mhs_nim, mhs_nama, mhs_jurusan yang isinya disesuaikan berdasarkan urutan antara values dengan nama kolom, diisi dengan data : ‘MHS001’, ‘Rodin’, ‘Informatika’. 3. Memahami konsep select Perintah select digunakan ketika Anda akan melakukan pemilihan data pada suatu tabel dengan kondisi tertentu. Contohnya: Perintah ini digunakan untuk memilih semua data yang terdapat pada tabel mahasiswa Perintah ini digunakan untuk memilih semua data dengan NIM mhs_nim=’MHS002’ (Coding, 2018). SQLite merupakan aplikasi database Android besutan D.Richard Hipp yang biasanya digunakan oleh programmer.


133 Gambar 3. Logo SQLite Aplikasi ini sangat sesuai bagi Anda yang memerlukan aplikasi database berukuran kecil dan gratis. Keunggulan utama SQLite adalah memiliki pengoperasian yang mudah karena termasuk file Tunggal. Bahkan aplikasi ini menyediakan API untuk kebutuhan modul Python Apsq dan Python Pysqlite. Hal menarik lain dari SQLite adalah memiliki fitur JSON dan jarang terjadi bug (Rahayu, 2023). Muhardian, (2015) SQLite merupakan sebuah Relational Database Management System (RDBMS) yang tidak memerlukan server untuk beroperasi. Bisa dibilang, SQLite adalah database portable yang bisa digunakan tanpa jaringan. Inilah yang membuatnya banyak digunakan dalam berbagai aplikasi (offline) seperti aplikasi Android, aplikasi desktop, Java, VB.net, Game dan sebagainya. Pada kesempatan ini, kita akan belajar dasar-dasar SQLite dengan menggunakan Linux (Muhardian, 2015).


134 1. Instalasi SQLite di Linux Pertama kita perlu menginstal SQLite-nya dulu, silahkan ketik perintah berikut: sudo apt install sqlite3 setelah itu jawab Y untuk memulai instalasi. 2. Membuat Database SQLite Pembuatan database dapat dilakukan dengan perintah sqlite3nama.db. Ekstensi file database SQLite menggunakan .db. Misalkan Anda akan membuat database Bernama petani.db. Maka Anda akan masuk ke consule/shellSQLite. 3. Membuat Tabel di SQLite Selanjutnya kita akan membuat tabel anggota dengan QuerySQL berikut ini create table anggota( id integer, nama varchar(20), alamat varchar(32) ); Kalau tidak ada error, berarti pembuatan tabel berhasil. 4. Mengisi Data ke Tabel Sekarang kita akan coba mengisi 5 data ke tabel. Silahkan ketik perintah SQL berikut di dalam shellSQLite. insert into anggota values(1,'Madun','Praya');


135 insert into anggota values(2,'Sahdan','Cakra'); insert into anggota values(3,'Iskandar','Sweta'); insert into anggota values(4,'Zulfikar','Gunung Sari'); insert into anggota values(5,'Samsudin','Narmada'); Kalau tidak ada error, berarti berhasil. 5. Melihat isi Tabel Perintah SQL untuk melihat isi tabel adalah select*from nama_tabel. sqlite> select * from anggota; 1|Madun|Praya 2|Sahdan|Cakra 3|Iskandar|Sweta 4|Zulfikar|Gunung Sari 5|Samsudin|Narmada 6. Keluar dari Shell SQLite Saat berada di dalam shellSQLite, tekan Ctrl+D untuk keluar dari jendela SQLite. 7. Membuka Kembali Database SQLite Saat kita membuat database tadi, SQLite juga akan membuat sebuah file Bernama petani.db. File tersebut menyimpan tabel dan data yang baru saja kita buat. Untuk membuka Kembali database-nya, kita tinggal ketik perintah seperti pembuatan database tadi. sqlite3 petani.db


136 DB Browser adalah aplikasi GUI untuk mengakses dan mengelola database SQLite. Melalui aplikasi ini, kita tidak lagi mengetik perintah untuk mengelola database. Cara install DB Browser di Linux (Keluarga Debian/Ubuntu): sudo add-apt-repository -y ppa:linuxgndu/sqlitebrowser sudo apt-get update sudo apt-get install sqlitebrowser Setelah terinstal, kita bisa membuat dan sekaligus membuka database yang pernah dibuat. Gambar 4. Tampilan SQLite Aplikasi TeamDesk memudahkan pengguna dalam pembangunan atau pembuatan database.


137 Gambar 5. Logo TeamDesk Salah satu kelebihan TeamDesk adalah mampu berjalan dalam cloud server yang aman milik pribadi. Menariknya lagi, aplikasi ini juga menjadi andalan pengolahan data beberapa tahun terakhir. Hal ini karena TeamDesk bukan hanya dapat Anda jalankan melalui Android saja, tetapi pada perangkat iPhone, Windows dan Mac (Rahayu, 2023). Database ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang membutuhkan daftar data yang kuat serta mudah untuk digunakan. Bahkan Anda bisa menggunakannya untuk membuat daftar data khusus dengan Langkah yang cepat tanpa adanya pengetahuan teknis sebelumnya. TeamDesk menjadi Solusi bagi beberapa Perusahaan dan pemilik bisnis (Pandita, 2021). Gambar 6. Database TeamDesk Aplikasi database Android yang berikutnya adalah Firebird.


138 Gambar 7. Logo Firebird Firebird merupakan sistem manajemen database relasional yang menggunakan prinsip kerja dengan standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. Secara umum, aplikasi yang bersifat open source ini dapat digunakan di berbagai sistem aplikasi. Mulai dari Windows, Linux dan lain sebagainya (Rahayu, 2023). Firebird disebut juga FirebirdSQL adalah sistem manajemen basisdata relasional yang menawarkan fiturfitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird diarahkan dan dimaintain oleh Firebird Foundation. Modul-modul kode baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah initial Developer’s Public License (IDPL), sementara modulmodul aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1 (MediaWiki, 2023).


139 Gambar 9.8 Database Firebird Jika Anda memerlukan software database berperforma stabil, Microsoft SQL Server merupakan pilihan yang tepat. Gambar 9. Logo Ms SQL Server Salah satu fitur unggulannya adalah memory optimized tempDB metadata. Fitur ini memungkinkan proses pengolahan data Anda berjalan dengan kecepatan stabil. Anda tidak perlu khawatir lagi akan pengelolaan database yang berkurang karena workload tinggi (Rahayu, 2023).


140 Penyimpanan data adalah suatu database, yang merupakan Kumpulan tabel dengan typed kolom. SQL Server mendukung berbagai tipe data, termasuk tipe primitive seperti integer, float, decimal, char (termasuk string karakter), varchar (string karakter dengan panjangnya variable), binary (untuk blok data yang tidak terstruktur), teks (untuk data teks) dan lain-lain. Pembulatan bilangan dengan floating-point ke bilangan yang bulat menggunakan pembulatan artimatika simetris atau pembulatan simetris ke bawah (fix) tergantung pada argument : SELECT Round(2.5, 0) menghasilkan 3. Microsoft SQL Server juga memungkinkan mendefinisikan dan menggunakan tipe komposit (UDT) yang ditentukan pengguna. Selain itu juga dibuat statistic server supaya statistic itu dapat diakses dalam bentuk tabel dan tampilan virtual (disebut tampilan manajemen dinamis atau DMV). Selain tabel, database juga dapat berisi objek lain, termasuk tampilan, prosedur yang bersimpan, indeks dan batasan, serta log transaksi. Database SQL Server dapat berisi maksimum 231 objek dan dapat menjangkau beberapa file Tingkat OC dengan ukuran file maksimum 260 byte (1 exabyte). Data di dalam database disimpan dalam file data primer dengan ekstensi .mdf. File data sekunder, ang diidentifikasi dengan ekstensi .ndf, dan digunakan sehingga data dari database yang sama dapat tersebar di dalam lebih dari satu file dan bila diperlukan, didalam lebih dari satu sistem file. File log diidentifikasikan dengan ekstensi .ldf (MediaWiki, 2024a)


Click to View FlipBook Version