41 Fauzan Asrin Perangkat lunak merupakan komponen pada sistem komputer yang tidak terlihat dan tidak dapat disentuh melainkan dapat difungsikan sesuai kebutuhan, dan secara fisik berupa program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna (user) dan perangkat keras (Hardware). Software atau Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai ‘penterjemah’ (compiler) atau sebagai perintahperintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Seperti halnya penggunaan perangkat lunak pengolahan kata, ketika seorang pengguna menekan salah satu huruf pada keyboard melalui pernagkat lunak tersebut maka secara otomatis perintah yang dilakukan pengguna terhadap komputer akan direspon melalui keluaran pada monitor.
42 Pengolahan software melibatkan beberapa hal seperti sistem operasi, program dan data. Sistem operasi merupakan contoh dari perangkat lunak yang mampu mengoperasikan komputer dan menghubungkan ke tiga komponen komputer seperti software, hardware, dan brainware (Siska et al., 2023). Sementara Program adalah kumpulan-kumpulan instruksi dalam bentuk bahasa, sumber daya kode, maupun bentuk lain, dimana apabila dijadikan satu dengan media yang bisa dibaca oleh sistem komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi khusus termasuk persiapan dalam merancang instruksi tersebut. Kemudian data dalam metode ini, data diproses dengan teknologi modern menggunakan perangkat lunak dan program pengolah data. Satu set instruksi diberikan kepada perangkat lunak untuk memroses data dan kemudian menghasilkan output. Metode ini adalah yang paling mahal tetapi dapat memberikan kecepatan pemrosesan tercepat dengan keandalan dan akurasi keluaran tertinggi (Asrin et al., 2021). Ada tiga poin utama fungsi dari perangkat lunak sebagai berikut: 1. Menyiapkan aplikasi program komputer agar kerja seluruh peralatan komputer terkontrol 2. Mengidentifikasi program 3. Mengatur dan membuat pekerjaan lebih efisien
43 Perkembangan software dibagi kedalam empat periode yaitu : 1. Periode Pioner Menurut sejarah perangkat lunak periode pioner dimulai pada tahun 1950 sampai dengan 1963. Pada periode ini bentuk perangkat lunak pada awalnya adalah sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer.Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program untuk sebuah mesin dan digunakan untuk tujuan tertentu. Penggunaan komputer dilakukan secara langsung dan hasil yang selesai di kerjakan komputer berupa print out. Proses yang di lakukan di dalam komputer berupa baris instruksi yang diproses secara berurutan. 2. Periode Stabil Pada era stabil penggunaan komputer sudah cukup meluas dan banyak digunakan di berbagai kalangan Perusahaan. perangkat lunak bermunculan yang dimulai pada tahun 1963 sampai dengan 1980. Baris-baris perintah perangkat lunak yang dijalankan oleh komputer dilakukan secara serempak (multi tasking) yang maksudnya adalah satu perangkat lunak dapat digunakan oleh banyak pengguna (multiuser ) secara cepat/langsung (real time ). Mulai diperkenalkan sistem basis data, yang memisahkan antara program (pemroses) dengan data (yang di proses)
44 3. Periode Mikro Dimulai dari tahun 1980 sampai dengan 1990 periode mikro dapat dibedakan menjadi perangkat lunak sistem yang bertugas menangani internal, dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan secara langsung oleh penggunannya untuk keperluan tertentu. Automatisasi yang ada di dalam perangkat lunak mengarah ke suatu jenis kecerdasan buatan. 4. Periode Moderen Perangkat lunak/software terdapat pada hampir semua perangkat elektronik. Semua perangkat yang memiliki software dapat saling terhubung (otomatisasi). Periode modern berkisar dari tahun 1990 sampai dengan sekarang. Pembuatan sebuah perangkat lunak bukan lagi pekerjaan segelentir orang, tetapi telah menjadi pekerjaan banyak orang, dengan beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam perancangannya. Tingkat kecerdasan yang ditunjukkan oleh perangkat lunak pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, perangkat lunak sekarang mulai bisa mengenal suara dan gambar. Secara umum perangkat lunak terbagi menjadi dua. Pertama perangkat lunak Sistem (operating system), yaitu Perangkat lunak yang khusus berkaitan dengan hardware sistem komputer. Sistem Operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas
45 untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia (Toresa, 2017). Berikut salah satu contoh sistem operasi linux. G Gambar 5.1. Linux Gambar 5.1 diatas merupakan sistem operasi linux yang free dan open source. Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Versi pertama Linux 0.10 dipublikasikan pada November 1991 Dikembangkan dibawah GNU (General Public License) kode sumber license bebas untuk semua orang Perangkat lunak aplikasi, perangkat lunak yang umumnya digunakan untuk mengolah data. Perangkat lunak aplikasi merupakan program-program yang dibuat oleh suatu perusahan komputer untuk para pemakai yaang beroperasi dalam bidang umum. Seperti pertokoan, penerbitan, komunikasi, penerbangan, perdagangan, dan
46 sebagainya (Parveen, Rizwan Beg and Khan, 2014). Berikut adalah contoh perangkat lunak. G ambar 5.2. Database Gambar 5.2 diatas merupakan software aplikasi pengolahan data (database). Software ini digunakan untuk mengorganisir dan memproses sekumpulan data. Dalam istilah komputer sering disebut DBMS (Database Management System) yaitu sistem yang berfungsi mengelola data sehingga bermanfaat. Software aplikasi biasanya digunakan untuk mengolah data elektronik. Software yang di tawarkan dan terdapat di pasaran sangat banyak, kita harus mengenali dan memahami jenis data yang akan di olah sehingga dapat menentukan program aplikasi sesuai kebutuhan. Pengelompokkan software aplikasi menurut kegunaanya : 1. Software untuk pengolahan kata (word processing). 2. Software untuk pengolahan angka, data/tabel(spreadsheet) 3. Software untuk pengolahan database
47 4. Software untuk menggambar teknik( Autocad) 5. Software untuk pengolahan gambar(citra foto) 6. Software bahasa pemograman untuk membuat aplikasi sendiri. Gambar 5.3. Bahasa Pemrograman Gambar 5.3. Merupakan perangkat lunak yang bertugas mengkonversikan arsitektur dan algoritma rancangan manusia (programmer) kedalam format yang dapat dijalankan komputer atau disebut Bahasa pemrograman sistem komputer.
48 Subhiyanto, S.Kom., M.Kom Menurut (Tanenbaum and Wetherall, 2011) "Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih perangkat yang terhubung bersama-sama agar dapat berbagi sumber daya dan informasi. Sedangakan menurut Kurose dan Ross (2017), dalam buku "Computer Networking: A Top-Down Approach (7th ed.)": "Jaringan komputer adalah infrastruktur yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang bekerja bersama-sama untuk mengirim data dari satu tempat ke tempat lainnya." Jaringan komputer dipandang sebagai sebuah infrastruktur yang mencakup perangkat keras dan perangkat lunak berkaja bersama-sama untuk menyampaikan data dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Melalui pendekatan ‚top-down‛ menekankan cara jaringan tersebut memungkinkan transmisi data dari
49 tingakat aplikasi hingga tinggkat fisik, menyoroti dan hierarki dalam jaringan komputer. 1. Era Awal (1940an – 1960an) Pada era awal ini, dimulainya experiment yang menggunakan perangkat teleprinter untuk berkomunikasi antar computer. Tahun 1960-an ARPANET (Advanced Research Projects Agency Networ) terbentuk dan ini menjadi proyek pertama yang menghubungkan beberapa komputer dan sebagai tonggak dimulainya perkembangan jaringan komputer modern. 2. Munculnya Internet (1970an-1980an) Protkol TCP/IP dan teknologi ethernet dikembangkan yang mengarah pada pertumbuhan internet global. Pada tahun 1980-an NSFNET (National Science Foundation Network) di Amerika Serikat membangaun jaringan backbone (tulang punggung) untuk mendukung komunitas ilmiah dan Pendidikan. Dengan menyediakan infrastruktur komunikasi dapat mendukung pertukaran data antar Lembaga penelitian, universitas dan laboratorium seluruh negeri. NSFNET ini menjadi bagian penting dari koneksi internet secara global yang memungkinkan pertukaean data international melalui prokol TCP/IP. Kemudian pada tahnun 1990 secara resmi NSFNET menghentikan perannya sebagai tulang punggung
50 internet secara gratis dan beralih kepada penyedian jasa komersial. Manfaat dan keuntungan jaringan komputer sangatlah beragam dan menjadi sangat penting dalam berbagai bidang. Menurut (Kurose and Ross, 2007) ada 6 manfaat jaringan komputer : 1. Berbagi Sumber Daya Jaringan komputer memungkinkan berbagi perangkat dan sumebr daya seperti scanner, printer bahkan alat penyimpan atau storage yang dapat digunakan dan diakses oleh pengguna secara bersamaan dan ini mengurangi biaya oprasional dari setiap penguna. 2. Kolaborasi dan Komunikasi Dengan adanya jaringan komputer, individu dan organisasi dapat dengan mudah berkolaborasi, berkomunikasi dan berbagi secara real time. Sehingga mempercepat proses pengambilan Keputusan dan tetap produkti diamanapun tempatnya. 3. Akses Informasi Jaringan komputer memberikan akses cepat dan mudah ke berbagai sumber informasi didalamnya ada database, perpustakaan digital dan internet. Hal ini sangat memungkinakan individu maupun organisasi dengan cepat mendapatkan informasi. Dan ini
51 meningkatkan efisiensi untuk mendukung pengambilan Keputusan yang lebih baik. 4. Skalabilitas Jaringan komputer dirancang untuk dapat diperluas dan disesuaikan dengan kebutuan yang berkembang dari pengunanya. Apakah menambhakan perangkat tambahan atau memperbaharui infrasktruktur yang ada. 5. Keamanan Informasi Meskipun ada resiko kemanan, jaringan komputer menyediakan mekanisme dan protocol untuk melindungi informasi sensitive dari akses yang tidak sah dan serangan cyber. Termasuk penggunaan firewall, enkripsi data dan protokol keamanan seperti SSL/TLS yang bertujuan menlindungi privasi dan integritas data. 6. Pemantauan dan Pengelolaan Jaringan Jaringan komputer saat ini memiliki alat dan mekanisme untuk memantau kinerja jaringan, mendeteksi masalah dan mengelola sumber daya secara efisien. Perangkat lunak yang digunakan merupakan manajeman jaringan yang memungkinkan administrator dapat memantau lalulitas jaringan, mengidentifikasi dan mengoptimalan jaringan.
52 Pada saat ini tantangan dan masalah dalam jaringan komputer mencakup berbagai aspek yang harus dihadapi untuk menjaga kinerja dan kemanan serta kehandalan jaringan komputer. ada 6 kriteria tantangan dan masalah dalam jaringan komputer modern: 1. Skalabilitas Seiring pertumbuhan teknologi yang sangat pesat yang memaksa jumlah perangkat yang terhubungpun semakin besar, sakalabilitas menjadi tantangan. Jaringan harus mampu menangani lonjakan lalu lintas data, jumlah penguna dan perangkat yang terhubung tanpa mengorbankan kinerja 2. Kinerja Jaringan yang lambat atau tidak responsive dan itu menghambat produktivitas pengguna. Tantangan ini mencakup throughput, latency dan jitter dalam jaringan serta pemilihan teknologi dan arsitektur yang tepat untuk memastikan kinerja yang memadai. 3. Keamanan Mengingat meningkatnya ancaman seperti serangan malware, ransomware dan DDoS. Perlindungan data sensitive, enkripsi komunikasi, pengelolaan akses dan deteksi menjadi focus penting dalam menjaga kemanan jaringan.
53 4. Kesalahan dan Pemulihan Jaringan komputer tidak selalu berjalan mulus dan kesalahan serta kegagalan perangkat dapat terjadi. Perencanaan redudansi menjadi kunci dalam menjad keandalan dan ketersediaan jaringan, seperti pendeteksian yang cepat dan pemulihan secara otomatis. 5. Manajemen Jaringan Dengan adanya jaringan komputer yang kompleks, sehingga memerlukan menajemn yang efektif untuk memantai kinerja, mengelola konfigurasi dan mengidentifikasi masalah dengan cepat. Penggunaan perangkat lunak manajemen jaringa yang canggih dan standar seperti SNMP (Simple Network Manajement Protocol) menjadi pengin dalam mengelola jaringan yang besar dan kompleks 6. Keterbatasan Infrastruktur Factor fisik seperti kabel, perangkat keras jaringan dan perangkat keras penyimpan dapat menjadi Batasan dalam kapasitas dan kinerja jaringan. Tantangan dan masalah jaringan komuter modern tidak hanya aspek teknis namun juga menyangkut kebijakan dan regulasi serta manajemen sumber daya manusia.
54 1. Model OSI (Open System Interconnection) Dalam bukunya (Peterson and Davie, 2007) Model OSI adalah sebuah referensi yang menggambarkan bagaimana komunikasi jaringan komputer harus diatur. Secara konseptual Model OSI membagi fungsi jaringan komputer menjadi tujuah laoisan yang terpisah, dimulai dari lapisan fisik hingga lapisan aplikasi. a. Lapisan Fisik (Physical Layer) Lapisan ini mengatur detil fisik dari transmisi data, seperti pengaturan bit, sinyal Listrik, dan konektor fisik dan ini mencakup kriteria perangkat keras sperti; RJ45, Etherner, EIA/TIA-232 b. Lapisan Data-link (Data Link Layer) Layer ini mengatur pengiriam data dari interface yang berbeda, misalkan pengiriman data dari ethernet 802.3 menuju high-level Data Link Control (HDLC), pengiriman data WAN c. Lapisan Jaringan (Network Layer) Lapisanini menangani rute paket data dari suatu node ke node lainya dalam jaringan. Pada lapisan ini juga melakukan pengalamatan dan mendefinisakn pengiriman jalur (Routing) d. Lapisan Transport (Transport Layer) Lapisan ini menyediakan koneksi end-to-end antar dua aplikasi di dua perangkat akhir. Dilayer ini ini juga bisa dipilih apakah menggunakan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak. Dan
55 mampu melakukan multipleksing terhadap data yang datang, mengurutkan data yang datang apabila tidak berurutan. Contoh; TCP,UDP, SPX e. Lapisan Sesi (Session Layer) Lapisan ini memungkinkan dua aplikasi di dua perangkat yang berbeda untuk memulai, mengelola, mengontrol bahkan mengakhiri suatu percakapan. Contoh; JPEG, ASCII, GIF, MPEG, SQL e. Lapisan Aplikasi (Aplication Layer) Aplikasi yang saling berkomunikasi antar komputer, artinya menyediakan layanan jaringan langsung ke palikasi. Contoh; Telnet, HTTP, FTP, SNMP, WWW browser 2. Arsitektur TCP/IP Model TCP/IP ini merupakan evolusi dari Model OSI namun secara fungsi sama. (Peterson and Davie, 2007) Membagi fungsionalitas jaringan kedalam lapisan-lapisan terpisah. Berikut penjelasan lengkapnya: a. Lapisan Aksesn Jaringan (Network Acces Layer) Lapisan ini berhubungan dengan detil fisik dari transmisi data, pengaturan bit, sinyal Listrik dan konektor. Contoh; Etherner, token-Ring,Wireless. b. Lapisan Internet (Internet Layer) Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengarahkan paket data melalui jaringan dasi satu node ke node lainya, contoh; IP Address, ICMP, ARP, RARP. c. Lapisan Transport (Transport Layer)
56 Lapisan ini menyediakan layanan pengriman data secara end-to-end. Aplikasi ini yang beragam dapat melakukan komunikasi secara serentak, contoh; TCP, UDP. d. Lapisan Aplikasi (Aplication Layer) Lapisan aplikasi digunakan pada program untuk berkomunikasi menggunakan TCP/IP, contoh aplikasi; SMTP,FTP, Telnet, PING. 3. Protokol dan Standar Komunikasi (Forouzan, 2007) Adalah bagian penting dari system komunikasi data yang memastikan kompatibilitas, keamanan dan interoperabilitas antar berbagai perangkat dan system jaringan komputer. Protokol komuniasi adalah seperangkat aturan dan format yang ditentukan yang mengatur pertukaran data antara perangkat dalam jaringan. Protokol ini menentukan bagaiman data dikirim, diproses dan diterima oleh perangkat jaringa. Misalnya, TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) merupakan protokol yang sangat penting dalam jaringan internet. TCP menangani pengiriman data dengan kandalan dan koneksi sedangkan IP bertanggung jawab atas pengalamatan dan pengalihan paket data melalui jaringan. Standar Komunikasi adalah aturan yang digunakan untuk memastikan kompatibilitas dan interoperabilitas antar perangkat dari berbagai produsen dalam jaringan. Contoh stadndar komunikasi adalah IEEE 802.11 untuk jaringan
57 nirkabel (Wi-Fi) IEEE menetapakan aturan untuk komunikasi antara perangkat nirkabel. 4. Komponen Utama dalam Jaringan Komputer Komponen utama dalam jaringan merupakan pondasi dari infrastruktur yang memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antara perangkat dalam jaringan. Berikut komponen utama dalam jaringan komputer : a. Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras atau perangakt fisik yang digunakan dalam sebuah jaringan merupakan hal sangat penting, karena tanpa adanya perangkat keras mustahil jaringan komputer akan terbentuk. Contoh; Komputer, router, switch, modem, kabel dll. b. Perangkat lunak (Software) kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. Begitu pula system operasi yang menjalanakn operasi jaringan, contoh; Windows, Linux, MacOs, Browser. c. Protokol Komunikasi Protokol ini mengatur pertukaran data antara perangkat dalam jaringan, kemudian menentukan bagaimana data dikirim, diproses dan diterima perangkat jaringan, contoh; TCP/IP, HTTP, FTP dan SMTP. d. Media Transmisi Untuk sampainya data atau informasi kepada sipenerima dibutuhkanya media transmisi, bisa
58 berupa kabel tembaga, serat optic atau bahkan gelombang radio dalam jaringan nirkabel. e. Manajemen Jaringan Merupakan proses dan alat yang digunakan untuk mengelola dan mengawasi jaringan komputer. Ini termasuk konfigurasi perangkat kerasn dan perangkat lunak, pemantauan kinerja jaringan dan penanganan masalah. f. Topologi Jaringan Struktur fisik atau logi dari jaringan yang menggambarkan cara perangkat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Contoh topologi jaringan seperti topologi Ring, Bus, dan Mesh. 1. Definisi Topologi Jaringan Adalah susunan fisik atau logis antar perangkat dalam dalam jaringan komputer. Topologi ini menentukan bagaiman perangakt dalam jaringan terhubung satu sama lain dan bagaimana data mengalir sampai pada poin terahir. (Stallings, 2015) memberikan penjelasan tentang topologi jaringan; a. Topologi Bintan (Star Topology) Pada topologi ini setiap perangkat dalam jaringan langsung terhubung ke titip pusat, biasnya perangkat yang digunakan adalah switch atau hub. Apabila salah satu perangkat mengalami ganggun, hanya perangkat tersebut yang mengalami masalah, sementara yang lainnya tetap akan dapat berkomunikasi secara normal.
59 Gambar 6.1. Topologi Star (Anendya, 2023) b. Topologi Bus (Bus Topology) Dalam topologi ini semua perangkat dalam jaringan terhbung ke satu kabel tunggal yang disebut bus. Data dikirim melalu kabel dan diterima oleh semua perangkat dalam jaringan. Setiap perangkat memiliki Alamat yang unik dan hanya perangkat yang dituju yang akan memproses data tersebut. Gambar 6.2. Topologi Bus (Administrator, 2021) c. Topologi Cincin (Ring Topology) Pada topologi ini setiap perangkat terhubung ke perangkat sebelahnya membentuk linkaran. Data mengalir dalam satu arah disepanjang lingkaran dan
60 melewati setiap perangkat dalam jaringan. Setiap perangkat bertindak sebagai penguat sinyal untuk memastikan kelancaran aliran data. Namun, jika salah satu perangkat gagal seluruh jaringan terganggu. Gambar 6.3. Topologi Cincin (Administrator, 2021) d. Topologi Mesh (Mesh Topology) Setiap perangkat terhubung langsung ke setiap perangkat lain dalm jaringan. Ini menciptakan jalur komunikasi yang redudan, yang berarti jika satu jalur gagal, ada jalur alternatif yang tersedia. Gambar 6.4. Topologi Mesh (Administrator, 2021) e. Topologi Pohon (Tree Topology) Topologi ini kombinas dari topologi star dan bus. Pada tinggak teratas terdapat satu titik pusat (node induk) yang terhubung ke beberapa node anak. Setiap node anak dapat memiliki cabang sendiri dan
61 menciptakan hierarki seperti pohon. Topologi ini umumnya digunakan dalam jaringan besar. Gambar 6.5. Topologi Tree (Administrator, 2021)
62 Perangkat Keras Pengguna Aplikasi Sistem Operasi Amelia Permata Sari Sistem operasi / OS ( Operating system ) ialah sekumpulan program yang membantu aplikasi perangkat lunak menyediakan layanan umum dan mengelola sumber daya perangkat keras komputer. Sistem komputer pada umumnya terdiri dari perangkat keras, sistem operasi, program aplikasi, dan pengguna, seperti pada gambar 7.1. Gambar 7.1. Komponen Sistem Komputer
63 Fungsi sistem operasi ialah memanajemen dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh program aplikasi. Menurut Tanenbaum, evolusi sistem operasi : 1. Era Pertama (1945-1955) Munculnya istem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik karena kecepatan penghitungan manusia yang terbatas, kecerobohan, kekeliruan, bahkan kesalahan manusia yang sering terjadi. Sistem operasi pada generasi ini belum ada, sistem komputer hanya menerima perintah apa yang harus mereka lakukan. 2. Era Kedua (1955-1965) Dalam generasi kedua, sistem komputer tidak memiliki sistem operasi. Pekerjaan dilakukan dalam satu rangkaian dan dilakukan secara berurutan. 3. Era Ketiga (1965-1980) Dalam generasi ini, sistem operasi dirancang untuk memungkinkan banyak pengguna berinteraksi dengan komputer melalui terminal online dan melayani banyak pengguna sekaligus. 4. Era Keempat Pasca 1980an Sistem operasi saat ini digunakan untuk jaringan komputer, di mana pemakai memahami keberadaan komputer yang saling terhubung. Pada masa ini, para
64 pengguna juga telah dinyamankan dengan antarmuka komputer berbasis grafis Pada umumnya, sistem operasi terdiri dari beberapa komponen : 1. Manajemen Proses Tanggung jawab sistem operasi : a. Membuat dan menghapus proses oleh pengguna b. Menunda atau melanjutkan proses c. Melakukan sinkronisasi proses d. Melakukan komunikasi e. Melakukan penanganan deadlock 2. Manajemen memori utama Adapun tanggapan sistem operasi terhadap aktifitas manajemen ini : a. Menjaga dan memelihara komponen memori yang digunakan b. Memilih proses mana yang harus dikirim ke memori jika masih ada ruang c. Memberi ruang memori jika diperlukan 3. Manajemen memori sekunder Adapun tanggapan sistem operasi terhadap aktifitas manajemen ini : a. Mengatur ruang kosong b. Mengatur penyimpanan c. Menjadwalkan disk
65 4. Manajemen input output Fungsi sistem operasi untuk sistem input output sebagai berikut : a. Penyanggahan ( buffering ) b. Penjadwalan ( scheduling ) c. Menyediakan driver perangkat yang umum seperti optical drive d. Menyediakan driver perangkat yang khusus seperti kartu suara, kartu grafis dan mainboard 5. Manajemen File Adapun tanggapan sistem operasi terhadap aktifitas manajemen ini : a. Membuat dan menghapus direktori b. Pemetaan file ke memori sekunder c. Menyimpan file ke media penyimpanan yang stabil 6. Proteksi dan keamanan Para pengguna diharapkan untuk berkontribusi mengamankan sistem operasi dengan cara penggunaan notifikasi peringatan pada saat menggunduh program melalui internet. 7. Manajemen jaringan Fungsi sistem operasi ialah mengatur model komunikasi antar komputer dan perangkat jaringan baik itu pada model peer-to-peer atau client-to-server. 8. Command Interpreter System Sistem operasi menunggu perintah pengguna. Program yang dapat membaca petunjuk dan
66 memahami pernyataan kontrol berdasarkan masukan pengguna dikenal dengan control card interpreter pada UNIX sering disebut dengan console atau shell. Untuk Windows ( GUI dengan click, drag n drop ). Komponen sistem operasi yang dihubungkan dan dibentuk dalam kernel disebut struktur sistem operasi. (Binanto, 2005 ). 1. Macam macam struktur sistem operasi a. Struktur sederhana Terbatas pada perangkat keras dan tidak dapat dibagi menjadi modul modul, seperti MS-DOS. OS sangat kecil, mudah, dan memiliki banyak keterbatasan. b. Sistem Monolithic Sistem monolithic ialah kumpulan prosedur yang masing masing dapat saling di panggil jika dibutuhkan (system call). Sistem operasi model ini memberikan layanan system call dengan mengambil sejumlah parameter di tempat tertentu, misalnya register atau stack, kemudian menjalankan perintah trap tertentu pada monitor mode. c. Sistem lapisan Sistem operasi dibuat menjadi modular dengan cara memecahkan sistem operasi menjadi beberapa lapis tingkat. Lapisan tertinggi ialah tampilan antar muka sedangkan lapisan terendah perangkat keras. d. Mesin Virtual
67 Mesin virtual sama halnya dengan sistem lapisan, bedanya tambahan antarmuka yang menghubungkan perangkat keras dengan kernel untuk setiap proses. e. Model Client Server Memindahkan kode ke lapisan yang lebih tinggi dan menghapusnya sebanyak mungkin pada sistem operasi sehingga meninggalkan kernel yang minimal. 1. Proses Sebuah program yang sedang aktif dijalankan oleh komputer disebut proses. Proses mengubah state (keadaan statis / asal ) saat beroperasi. Keadaan proses ini di tentukan oleh kondisi dan aktifitas yang dimiliki oleh proses tersebut. 2. Process Control Block Ketika komputer dinyalakan terdapat banyak proses yang sedang dan dieksekusi. Sistem operasi mengurus setiap informasi dari proses yang ada. Informasi yang dimiliki disimpan pada bagian Process Control Block. Beberapa informasi yang di simpan pada Process Control Block diantaranya : a. Process State Berisi infromasi keadaan proses, apakah dalam kondisi new, waiting, reading dan yang lainnya b. Program Counter Berisi infromasi alamat dari intruksi yang akan di eksekusi selanjutnya c. CPU Register
68 Register bermacam macam jumlah dan tipenya tergantung dari arsitektur computer. Bersama dengan program counter informasi kondisi proses harus disimpan ketika interupsi. d. Informasi Manajemen Memori Terdiri dari penjabaran nilai dasar dan batas dari register dan page tables tergantung dari sistem memori yang digunakan oleh sistem operasi. e. Informasi Accounting Informasi mengenai jumlah CPU dan penggunaan secara real time, batasan waktu dan yang lainnya. f. Informasi Status I/O Informasi alat I/O yang dialokasikan pada proses, daftar file yang di buka dan sebagainya. 3. Thread Thread adalah unit dasar penggunaan CPU atau dikenal juga dengan aliran kendali pada sebuah proses. Proses dengan banyak thread disebut multithreaded process. Keuntungan dari multithreading diantaranya : a. Sistem yang Lebih Responsif Multithreading dapat membuat aplikasi menjadi responsive terhadap masukan. Pada program dengan satu thread, ketika di eksekusi thread terjadi blocking pada pekerjaan yang panjang maka aplikasi akan terlihat seperti berhenti. Dengan Multithreading proses yang panjang akan ditempatkan pada thread yang berjalan bersama dengan eksekusi thread utama sehingga program lebih responsive dan tidak
69 menunggu suatu pekerjaan selesai baru eksekusi dilanjutkan. b. Eksekusi Proses Lebih Cepat Kemampuan bekerja lebih cepat pada sistem komputer dengan CPU lebih dari satu atau prosesor dengan core lebih dari satu. Dikarenakan thread program yang dapat dieksekusi secara parallel jika proses bersifat independen. Meskipun tidak dengan demikian, hasil eksekusi yang mirip dengan eksekusi parallel bias didapatkan dengan multithreading dengan eksekusi parallel bisa didapatkan dengan multithreading dimana CPU berpindah dari satu proses ke proses yang lain secara cepat. c. Konsumsi Sumber Daya Lebih Ekonomis Multithreading memungkinkan beberapa thread menggunakan sumber daya yang sama secara bersamaan dengan demikian sumber daya yang digunakan akan lebih sedikit. d. Komunikasi dan Proses Berbagi Sumber Daya yang Sederhana Thread dapat berkomunikasi langsung melalui data, kode atau file yang digunakan bersama oleh beberapa thread sekaligus.
70 Ade Oktarino, S.Kom., M.S.I Paralelisme adalah penggunaan beberapa CPU untuk menjalankan program secara bersamaan. Idealnya, paralelisme menggunakan lebih banyak CPU, membuat program berjalan lebih cepat. Namun dalam praktiknya, seringkali sulit untuk memisahkan program agar dapat berjalan pada CPU yang berbeda tanpa menghubungkannya (Arta, 2017). Suatu teknik pemrograman komputer yang memungkinkan instruksi atau operasi dieksekusi secara bersamaan pada komputer dengan satu CPU (uniprosesor) atau beberapa (dua prosesor dengan mesin paralel) (Malubaya dkk., 2014) Bahasa Pemrograman yang Digunakan dalam Pemrograman Paralel
71 1. MPI (Message Passing Interface) 2. PVM (Parallel Virtual Machine) Komputasi paralel adalah teknik yang menggunakan beberapa komputer independen secara bersamaan untuk melakukan perhitungan pada waktu yang sama. Hal ini umumnya diperlukan ketika kapasitas yang dibutuhkan sangat besar, baik karena data yang perlu diproses dalam jumlah besar (industri keuangan, bioinformatika, dll) atau karena diperlukan proses komputasi yang besar (Anas, Wijaya dan Irfan, 2018). Kasus kedua sering terjadi pada bidang-bidang seperti fisika (fisika komputasi) dan kimia (kimia komputasi) ketika melakukan perhitungan numerik untuk menyelesaikan persamaan matematika. diperlukan untuk komputasi paralel. Algoritma, Bahasa Pemrograman Kompiler Teknologi komputasi paralel telah berkembang selama lebih dari 20 tahun, dengan aplikasi yang semakin beragam mulai dari kebutuhan komputasi laboratorium fisika nuklir hingga simulasi pesawat ruang angkasa dan prakiraan cuaca. Komputasi paralel adalah penggunaan sumber daya komputer dalam jumlah besar secara simultan untuk memecahkan masalah komputasi. Komputer paralel pada dasarnya memecah suatu masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga memungkinkan setiap prosesor (CPU) bekerja pada waktu
72 yang sama (simultan). Prinsip ini disebut paralelisme (Budimulia dan Ridho, 2020). Gambar 8.1. Tren Paralisme Prosesor Paralelisme dalam komputasi paralel adalah sesuatu yang diciptakan dan dieksploitasi. Faktanya, prinsip pemrosesan paralel juga telah diterapkan pada komputer serial, seperti pipelining dan superscalar, namun terbatasnya kemungkinan untuk meningkatkan kecepatan prosesor dan fenomena memori membatasi peningkatan kinerja kemacetan. Gambar 8.1 menunjukkan evolusi implementasi paralelisme pada prosesor dari waktu ke waktu. Gambar ini menunjukkan beberapa tingkat paralelisme dalam komputasi, khususnya pada prosesor. 1. Paralelisme tingkat bit. Contoh: Prosesor 32-bit dan Prosesor 64-bit. 2. SM Instruksi mengatur paralelisme tingkat. Contoh: CISC dan RISC. 3. Paralelisme tingkat thread. Contoh: Intel Hyper-Threading.
73 Jenis paralelisme lain yang dikembangkan dalam komputasi paralel mencakup paralelisme data dan paralelisme fungsional (tugas). Perkembangan teknologi prosesor berdampak besar pada komputasi paralel. Dari prosesor inti tunggal superskalar hingga chip multiprosesor dan prosesor multiinti hingga prosesor Sel, semuanya membantu meningkatkan kinerja komputer paralel. Misalnya superkomputer seperti Roadrunner yang menggunakan teknologi multiprosesor, prosesor sel, atau kombinasi keduanya (sistem hybrid). Jumlah prosesor yang digunakan pada HPC juga semakin tidak terbatas, itulah sebabnya arsitektur ini disebut dengan Massively Parallel Processing (MPP) (Bramasto dan Sunarto, 2016). Namun karena faktor biaya dan skalabilitas, penggunaan PC cluster menjadi tren untuk komputasi paralel. Tabel 1 menunjukkan bahwa cluster adalah pilihan paling populer bagi pengembang HPC.. Tabel 1. Komposisi Arsitektur HPC Tahun 2009 Arsitektur Jumlah Presentase Rmaz (Gflops Jumlah Core Cluster 417 83,4% 16.916.825 2.553.904 Constellations 2 0,4% 94.970 17.648 MPP 81 16,2% 10.939.467 2.090.251 Total 500 100% 27.951.300 4.661.803
74 Berdasarkan jumlah prosesor pada komputer paralel dan prinsip pengoperasiannya, A.J. Van der Steen dan J. Donggara menyatakan ada empat arsitektur utama komputer paralel, menurut Flynn (1972). 1. SISD (Instruksi Tunggal - Data Tunggal). Komputer ini hanya memiliki satu prosesor dan satu instruksi yang dijalankan secara seri. Kalkulator ini adalah kalkulator tradisional. Komputer jenis ini dikatakan sudah tidak ada lagi pada komputasi paralel karena komputer mainframe pun sudah tidak menggunakan prosesor lagi. Klasifikasi ini hanya dimaksudkan untuk melengkapi definisi komputer paralel. Diagram SISD ditunjukkan pada Gambar 8.2. Gambar 8.2. Skema SISD
75 2. SIMD (Instruksi Tunggal - Banyak Data). Komputer-komputer ini memiliki banyak prosesor, tetapi pada tingkat yang sama mereka hanya menjalankan satu instruksi pada data yang berbeda secara paralel. Komputer vektor adalah salah satu jenis komputer paralel yang menggunakan arsitektur ini. Skema SIMD ditunjukkan pada Gambar 8.3. Gambar 8.3. Skema SIMD 3. MISD (Beberapa Instruksi – Data Tunggal). Secara teori, komputer ini memiliki prosesor yang menjalankan banyak instruksi secara paralel. Namun sebenarnya komputer tidak dibangun menggunakan arsitektur ini karena sistemnya sulit untuk dipahami. Skema MISD ditunjukkan pada Gambar 8.4. Gambar 8.4. Skema MISD
76 4. MIMD (Lebih Sedikit Instruksi – Lebih Banyak Data). Komputer ini memiliki beberapa prosesor dan menjalankan beberapa instruksi secara paralel. Komputer jenis ini paling umum digunakan untuk membangun komputer paralel, dan banyak superkomputer juga menggunakan arsitektur ini. Diagram MIMD ditunjukkan pada Gambar 5. Sistem komputer paralel berbeda dalam cara kerja memori: memori bersama atau memori terdistribusi. Memori bersama berarti satu atau lebih prosesor mengakses satu memori untuk menjalankan instruksi, dan memori terdistribusi berarti setiap prosesor memiliki memori sendiri untuk menjalankan instruksi. Menurut A.J. Van der Steen dan J. Donggara, sistem memori bersama dan sistem memori terdistribusi keduanya adalah SIMD atau MIMD. Gambar 8.5. Skema MIMD Tim Top500 mengkategorikan arsitektur komputasi paralel menjadi enam kelompok ( SIMD, prosesor tunggal,
77 SMP, MPP, konstelasi, dan cluster) berdasarkan daftar sejak tahun 1993. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6, dari enam arsitektur, hanya tiga kelompok yang tersisa dalam daftar November 2009. Gambar 8.6. Arsitektur HPC Tahun 1993 – 2009 Arsitektur yang digunakan pada penelitian ini adalah PC cluster multi-core yang mengimplementasikan arsitektur MIMD dengan alokasi memori bersama. Diagram arsitektur ini ditunjukkan pada Gambar 7. Komponen utama arsitektur komputasi paralel cluster PC adalah: 1. Prosesor (CPU). Bagian terpenting dari sistem: Dalam multicore, ada beberapa core yang mengakses memori (memori bersama). 2. Memori. Bagian ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen seperti RAM, memori cache, dan penyimpanan eksternal. 3. Sistem Operasi. Perangkat lunak dasar untuk mengoperasikan sistem komputer.
78 4. Perangkat tengah klaster. Antarmuka antara perangkat keras dan perangkat lunak. 5. Lingkungan pemrograman dan alat perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan untuk pemrograman paralel juga mencakup perangkat lunak pendukung. 6. Antarmuka Pengguna. Perangkat lunak yang menjadi perantara antara perangkat keras dan pengguna. 7. Aplikasi. Perangkat lunak ini berisi program bermasalah yang perlu diselesaikan. Jaringan jam. 8. Hubungkan PC (prosesor) Anda ke PC lain agar sumber dayanya dapat digunakan secara bersamaan. Gambar 8.7. Arsitektur Cluster Komputer Saat ini, dengan berkembangnya teknologi multi-core, PC biasanya menggunakan pemrosesan paralel tingkat thread. Teknologi ini menempatkan beberapa prosesor tujuan umum pada sebuah chip mikroprosesor dan memungkinkan beberapa thread bekerja secara bersamaan.
79 Prosesor multi-core seringkali menggunakan prinsip memori bersama, dimana setiap inti prosesor dihubungkan ke memori internal (cache), yang bertindak sebagai perantara dengan memori eksternal seperti RAM. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 8.8. Namun, ada juga prosesor multicore yang menggunakan prinsip penyam-paian pesan untuk komunikasi antar core. Gambar 8.8. Skema Prosesor Multicore Paralelisme fisik pada prosesor multicore tidak serta merta meningkatkan kinerja komputer. Memiliki lebih banyak inti tidak akan membantu jika algoritma atau aplikasi tidak mendukungnya. Untuk mengoptimalkan kinerja prosesor, program paralel dapat digunakan dengan tingkat paralelisme yang berbeda, dari paralelisme tingkat instruksi (ILP) hingga paralelisme tingkat thread (TLP). Manfaat teknologi multicore meliputi: 1. Mempercepat proses dengan mengalihkan koherensi cache.
80 2. SM Penghematan ruang, yaitu H. Ukuran fisik mikroprosesor lebih kecil. 3. Konsumsi daya dua inti tunggal lebih tinggi dibandingkan konsumsi daya inti ganda, sehingga menghasilkan penghematan energi. Selain kelebihan, prosesor multicore juga memiliki kekurangan sebagai berikut: a. Pembaruan perangkat lunak diperlukan untuk mendukung kinerja inti yang tersedia. b. SM Kesulitan menangani panas yang dihasilkan oleh pengoperasian prosesor. c. Sulit untuk meningkatkan kinerja prosesor karena terbatasnya bandwidth memori dan berbagi bus.
81 Rudolf Sinaga, S.Kom, M.S.I ENYIMPANAN dan pemulihan data adalah bagian integral dari sistem komputer modern. Dengan memahami konsep dasar seperti penyimpanan sekunder, penyimpanan tersalin, dan penyimpanan berkala, organisasi dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk melindungi dan mengelola data mereka. Dalam cakupan ini, akan dijelaskan konsep, teknologi, praktik terbaik, dan tantangan yang terkait dengan penyimpanan dan pemulihan data dalam sistem komputer. 1. Penyimpanan Sekunder Penyimpanan sekunder adalah tempat penyimpanan data non-volatile yang digunakan untuk menyimpan data yang tidak sedang digunakan saat P
82 ini. Ini termasuk hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), dan media penyimpanan lainnya. a. Hard Disk Drive (HDD) 1) Prinsip Kerja HDD menggunakan piringan magnetis yang berputar dengan kecepatan konstan. Data disimpan dalam bentuk bit pada piringan tersebut, diakses oleh kepala pembaca yang bergerak secara mekanis. 2) Karakteristik Kapasitas penyimpanan besar, cocok untuk penyimpanan data yang tidak memerlukan akses cepat. b. Solid State Drive (SSD) 1) Prinsip Kerja SSD menggunakan chip memori flash NAND yang tidak memiliki bagian bergerak. Data disimpan secara elektronik dan diakses secara langsung melalui kontroler. 2) Karakteristik Kecepatan akses yang lebih tinggi, tahan terhadap kejut, dan getaran. Cocok untuk aplikasi yang memerlukan kinerja tinggi. c. Media Penyimpanan Lain / Eksternal: 1) Flash Drive Penggunaan media flash memori dalam bentuk yang portabel. Ideal untuk menyimpan data sementara atau mentransfer data antar perangkat.
83 2) Hard Disk Eksternal HDD eksternal yang terhubung melalui USB atau Thunderbolt. Digunakan untuk penyimpanan cadangan atau perluasan penyimpanan. 2. Penyimpanan Tersalin Penyimpanan tersalin adalah praktik menyimpan salinan data di beberapa lokasi untuk melindungi dari kehilangan data. Ini melibatkan penggunaan RAID (Redundant Array of Independent Disks) dan penyimpanan awan. a. RAID (Array Redundan dari Disk Independen) 1) Konsep Menggabungkan beberapa disk fisik menjadi satu unit logistik untuk meningkatkan kinerja atau toleransi kesalahan. 2) Tingkat RAID Berbagai tingkat RAID (misalnya RAID 0, RAID 1, RAID 5) menawarkan kombinasi striping, mirroring, dan paritas untuk mencapai tujuan tertentu. b. Penyimpanan di Awan 1) Konsep Menyimpan data di pusat data yang dikelola oleh penyedia layanan cloud. 2) Keuntungan Akses dari mana saja, redundansi data, dan skalabilitas.
84 3. Penyimpanan Berkala Penyimpanan berkala adalah proses menyimpan data secara teratur, seringkali dengan menggunakan teknologi pencadangan yang mengamankan data dalam keadaan tertentu. a. Pencadangan Reguler 1) Proses Membuat salinan data secara berkala ke media penyimpanan lain. 2) Frekuensi Pencadangan harian, mingguan, atau sesuai kebutuhan organisasi. b. Snapshot 1) Konsep Membuat salinan titik waktu tertentu dari seluruh sistem atau volume penyimpanan. 2) Keuntungannya Pemulihan cepat ke titik waktu tertentu tanpa memerlukan pencadangan lengkap. c. Arsip 1) Proses Menyimpan data yang jarang diakses dalam bentuk terkompresi atau terenkripsi untuk meminimalkan ruang penyimpanan. 2) Keuntungan
85 Menghemat ruang penyimpanan aktif sambil mempertahankan aksesibilitas data. 1. Hard Disk Drive (HDD) HDD adalah penyimpanan data konvensional yang menggunakan piringan magnetis berputar untuk menyimpan data. Media ini menawarkan kapasitas besar dengan biaya yang relatif rendah. 2. Solid State Drive (SSD) SSD menggunakan teknologi semikonduktor tanpa bagian bergerak. Media penyimpanan ini lebih cepat dan lebih tahan terhadap kejut dibandingkan HDD, tetapi biaya per kapasitas penyimpanan nya lebih tinggi. 3. Penyimpanan Cloud Penyimpanan cloud melibatkan penyimpanan data di pusat data yang dijalankan oleh penyedia layanan cloud. Media ini memberikan kenyamanan akses dan berbagi data dari mana saja. Beberapa penyedia memberikan pilihan biaya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, bahkan ada penyedia layanan cloud yang memberikan layanan gratis untuk kapasitas terbatas.
86 1. Backup Reguler a. Tujuan Membuat salinan data secara teratur untuk melindungi dari kehilangan data akibat kerusakan perangkat, kegagalan sistem, atau serangan siber. b. Metode 1) Pencadangan Penuh Menyalin semua data ke media cadangan. Waktu pemulihan akan lebih lama, tetapi memungkinkan melakukan pemulihan dari berbagai bentuk kejadian. 2) Pencadangan Diferensial/Inkremental Hanya menyalin data yang telah berubah sejak pencadangan sebelumnya. Membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih sedikit dan mempercepat proses pencadangan. c. Penyimpanan Media Fisik: Seperti tape, harddisk eksternal, atau server jarak jauh. Penyimpanan di Awan (cloud): Melalui layanan penyedia cloud. Memberikan keamanan tambahan dan aksesibilitas dari mana saja. 2. Pemulihan Bencana a. Perencanaan Menentukan skenario bencana yang mungkin terjadi dan mengembangkan rencana pemulihan yang sesuai. Identifikasi peran dan tanggung jawab personel selama situasi darurat.
87 b. Teknologi Replikasi Data: Menyalin data secara real-time atau berkala ke lokasi terpisah untuk memastikan ketersediaan data dalam kasus bencana. Pengelolaan Daya: Memiliki sumber daya alternatif seperti generator listrik untuk memastikan operasi terus berjalan selama bencana. c. Pengujian Melakukan simulasi pemulihan bencana secara berkala untuk menguji keefektifan rencana pemulihan dan identifikasi daerah yang perlu ditingkatkan. 3. Pemulihan Titik Waktu a. Konsep Pembentukan pemulihan data ke keadaan yang spesifik pada titik waktu tertentu, seperti menggunakan snapshot atau replikasi data. b. Manfaat Kerangka pemulihan dari kegagalan sistem atau serangan siber dengan mengembalikan data ke keadaan yang tepat sebelum kejadian terjadi. c. Teknologi Snapshot: Membuat salinan titik waktu dari sistem atau volume penyimpanan. Data dapat disimpan dalam snapshot tertentu tanpa mempengaruhi data yang ada saat ini. Replikasi Data: Menyalin data secara terus menerus ke lokasi terpisah untuk mengantisipasi pemulihan cepat di titik waktu tertentu.
88 Pemulihan data adalah proses penting dalam menjaga kelangsungan bisnis dan melindungi aset informasi organisasi. Dengan perencanaan yang matang, teknologi yang tepat, dan praktik terbaik, organisasi dapat memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan pemulihan data apa pun. Tantangan dalam penyimpanan dan pemulihan data dalam sistem komputer dapat bervariasi dari keamanan hingga skala dan efisiensi operasional. Berikut adalah rincian tentang tantangan utama yang dihadapi oleh organisasi, beserta solusi yang mungkin: 1. Keamanan Data a. Tantangan Serangan Siber: Ancaman seperti malware, ransomware, dan serangan phishing dapat mengakibatkan kehilangan atau penghancuran data. Kebocoran Data: Kebocoran informasi yang tidak sah dapat merugikan reputasi orgamisasi/perusahaan dan melanggar kepatuhan peraturan yang berlaku. b. Solusi Enkripsi Data: Melindungi data dengan enkripsi sehingga bahkan jika disusupi, data tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi (dekripsi). Firewall dan Antivirus: Menerapkan firewall yang kuat dan solusi penggunaan antivirus yang terkini untuk mendeteksi dan mencegah serangan siber.
89 Pelatihan Keamanan: Melakukan pelatihan reguler kepada karyawan/pegawai untuk mengenali tanda-tanda serangan siber dan melindungi data dengan baik. 2. Kapasitas dan Skalabilitas a. Tantangan Pertumbuhan Data yang Cepat: Data organisasi terus bertambah, menimbulkan kebutuhan akan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Skalabilitas yang Fleksibel: Memastikan infrastruktur penyimpanan dapat berkembang dan sesuai kebutuhan organisasi. b. Solusi Penyimpanan Skala Besar: Mengadopsi solusi penyimpanan yang ukurannya dapat diubah untuk menangani pertumbuhan data yang cepat. Penyimpanan di Awan: Menggunakan penyimpanan cloud yang dapat diubah ukurannya untuk memberikan skalabilitas yang fleksibel. Pengelolaan Data yang Efisien: Melakukan penghapusan data yang tidak lagi diperlukan untuk membebaskan ruang penyimpanan. 3. Pemulihan Data yang Cepat a. Tantangan Downtime yang tidak terduga: Kegagalan sistem atau serangan siber dapat menyebabkan waktu henti
90 (downtime) yang tidak direncanakan, yang tentunya dapat merugikan produktivitas bisnis. RTO (Recovery Time Objective) yang Pendek: Organisasi sering kali memiliki waktu pemulihan yang sangat terbatas untuk memastikan kontinuitas bisnis mereka. b. Solusi Teknologi Snapshot: Menerapkan teknologi snapshot untuk membuat salinan cepat dari data pada titik waktu tertentu. Replikasi Data: Melakukan replikasi data secara terus menerus ke lokasi terpisah untuk memungkinkan pemulihan yang cepat. Pemulihan Otomatis: Mengotomatiskan proses pemulihan data untuk mengurangi waktu henti (downtime) sistem dan mempercepat proses pemulihan. 4. Keandalan dan Integritas Data a. Tantangan Kegagalan Perangkat: Kerusakan perangkat keras atau kesalahan manusia dapat menyebabkan kehilangan data atau kerusakan pada data yang ada. Kesalahan Manusia: Penghapusan data tidak sengaja atau modifikasi data yang tidak diinginkan dapat mengancam integritas data. b. Solusi