Dr. Dwi Prasetyo, Dipl.Inf, S.Kom, M.Si., Fajar Mahardika, S.Kom., M.Kom., Hariyadi, S.Kom., M.Kom., Nurhayati, S.Pd., Dr. Kurniabudi, M.Kom., Andhy Permadi, S.T., M.Kom., Jovian Dian Pratama, S.Mat., M.Mat., Munandar, S.T., M.T., Novi Trisman Hadi, S.Pd., M.Kom., Lilik Suhery, S.Kom, M.Kom., Nurhuda Maulana, M.T., Ahmadi Irmansyah Lubis, S.Kom., M.Kom., Dr. Ilham, S.Kom, M.Kom., Arip Kristiyanto, S.Kom., M.Kom. , Ma'shum Abdul Jabbar, S.Kom., M.T.I.
CLOUD COMPUTING Copyright© PT Penamudamedia, 2024 Penulis: Dr. Dwi Prasetyo, Dipl.Inf, S.Kom, M.Si., Fajar Mahardika, S.Kom., M.Kom., Hariyadi, S.Kom., M.Kom., Nurhayati, S.Pd., Dr. Kurniabudi, M.Kom., Andhy Permadi, S.T., M.Kom., Jovian Dian Pratama, S.Mat., M.Mat., Munandar, S.T., M.T., Novi Trisman Hadi, S.Pd., M.Kom., Lilik Suhery, S.Kom, M.Kom., Nurhuda Maulana, M.T.,Ahmadi Irmansyah Lubis, S.Kom., M.Kom., Dr. Ilham, S.Kom, M.Kom., Arip Kristiyanto, S.Kom., M.Kom. , Ma'shum Abdul Jabbar, S.Kom., M.T.I. ISBN: 978-623-88989-4-7 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Maret 2024 xii + 186, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit
v Kata Pengantar alam era digital yang terus berkembang, cloud computing telah menjadi fondasi penting dalam dunia teknologi informasi. Buku ini dirancang untuk membantu pembaca memahami konsep dasar cloud computing, seperti virtualisasi, penyimpanan data, jaringan, dan layanan terkait lainnya. Melalui buku ini, kami berharap pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat tentang cloud computing dan bagaimana teknologi ini dapat memberikan keuntungan dalam berbagai bidang seperti bisnis, pendidikan, dan pemerintahan. Kami juga menyajikan contoh-contoh implementasi cloud computing yang sukses dan tantangan yang mungkin dihadapi. Kami berharap buku ini dapat menjadi panduan yang berguna bagi para profesional IT, mahasiswa, dan siapa pun yang tertarik untuk mempelajari cloud computing. Kami berharap buku ini dapat memberikan wawasan yang mendalam dan membantu pembaca dalam memahami dan memanfaatkan teknologi cloud computing dengan lebih efektif. Terakhir, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam pembuatan buku ini. Semoga buku ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga dan membantu mendorong inovasi dan pengembangan teknologi cloud computing di masa depan. Hormat kami D
vi Daftar Isi .................................................................... v ............................................................................. vi .................................................................... 1
vii ............................................................... 11 ......................................................... 25 .......................................................... 34
viii ...................................................................... 43 ..................................................................... 56 .................................... 66
ix ......................................................... 72 ......................................................... 85 ................................. 95
x .................................................................... 105 .................................................................... 114 ......... 125
xi ............. 146 . 158 .................................................................. 166 ................................................................ 176
xii
1 Cloud Computing adalah paradigma penggunaan teknologi komputer yang telah mengalami perkembangan pesat selama beberapa dekade terakhir. Konsep ini tidak hanya mengubah cara perusahaan menyimpan data, tetapi juga cara pengguna memanfaatkan aplikasi dan layanan digital. Untuk
2 memahami evolusi Cloud Computing, kita perlu mengamati perjalanan teknologi ini sejak awal hingga menjadi salah satu inovasi terpenting dalam dunia komputasi saat ini. Konsep dasar Cloud Computing, meskipun mungkin tidak disebut dengan istilah itu pada saat itu, telah ada sejak munculnya konsep utilitas komputasi pada tahun 1960-an. Pada era ini, komputer dianggap sebagai utilitas seperti layanan publik seperti listrik dan air. Konsep ini terinspirasi oleh penelitian J.C.R. Licklider yang menyebutkan "intergalactic computer network" pada tahun 1962, sebuah gagasan tentang jaringan global yang memungkinkan individu untuk mengakses program dan data dari mana saja. Perkembangan teknologi jaringan dan internet menjadi landasan penting bagi perkembangan Cloud Computing. Pada tahun 1970-an, ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) muncul sebagai jaringan yang memungkinkan berbagai komputer untuk terhubung, membawa inovasi besar dalam pertukaran informasi. Pada tahun 1990-an, dengan munculnya World Wide Web (WWW), konsep distribusi dan akses global terhadap data dan informasi menjadi lebih terwujud. Tim Berners-Lee memperkenal-kan WWW sebagai sistem yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai dokumen yang tersebar di internet menggunakan hyperlink.
3 Era dot-com pada akhir 1990-an dan awal 2000-an melihat munculnya perusahaan-perusahaan web hosting yang menyediakan layanan hosting website dan penyimpanan data. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan infrastruktur komputasi bagi organisasi dan individu yang ingin memanfaatkan keunggulan internet untuk menyimpan informasi dan menjalankan aplikasi. Teknologi virtualisasi menjadi tonggak penting dalam perkembangan Cloud Computing. Pada tahun 2000-an, kemampuan untuk membagi sumber daya fisik menjadi lingkungan virtual memberikan dasar yang kuat bagi konsep Cloud Computing. VMware, salah satu pemimpin dalam teknologi virtualisasi, mengembangkan solusi untuk membuat mesin virtual di atas server fisik. Amazon Web Services (AWS), diluncurkan oleh Amazon pada tahun 2006, dianggap sebagai pionir dalam layanan Cloud Computing modern. AWS menawarkan infrastruktur komputasi dan penyimpanan yang bisa disewa, memberikan pelanggan kemampuan untuk menggunakan sumber daya komputasi tanpa harus memiliki infrastruktur fisik.
4 Google Cloud Platform (GCP), yang diluncurkan pada tahun 2008, menawarkan layanan serupa dengan AWS. Google memiliki infrastruktur global yang kuat yang digunakan sebagai landasan bagi layanan Cloud Computing mereka. Microsoft memasuki pasar Cloud Computing dengan Azure pada tahun 2010. Azure menyediakan berbagai layanan termasuk komputasi, penyimpanan, dan pengelolaan data yang terintegrasi dengan teknologi Microsoft. Peningkatan penggunaan perangkat mobile, bersamaan dengan ledakan Big Data, telah menjadi pendorong signifikan dalam pertumbuhan Cloud Computing. Layanan Cloud memfasilitasi penyimpanan dan analisis data dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan berbasis data yang lebih baik. Meskipun keuntungan Cloud Computing yang jelas, ada tantangan signifikan yang muncul, terutama dalam hal keamanan dan privasi data. Kekhawatiran tentang keamanan data telah menjadi perhatian utama bagi perusahaan dan pengguna akhir, yang menuntut solusi yang aman dan andal.
5 Tren masa depan Cloud Computing meliputi integrasi yang lebih dalam dengan teknologi lain seperti AI dan IoT, serta perkembangan dalam komputasi edge. Cloud Computing diharapkan untuk terus berkembang dalam hal inovasi, skala, dan fleksibilitas. Gambar 1. Cloud Computing Cloud Computing adalah model pengiriman layanan melalui internet yang memungkinkan akses cepat dan fleksibel terhadap sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan, basis data, jaringan, dan aplikasi. Konsep ini telah menjadi salah satu inovasi paling penting dalam dunia teknologi informasi.
6 1. Model Layanan Cloud Infrastructure as a Service (IaaS): IaaS menyediakan infrastruktur dasar seperti server, penyimpanan, dan jaringan yang dapat disewa oleh pengguna. Ini memberi fleksibilitas bagi pengguna untuk mengelola infrastruktur secara virtual. Platform as a Service (PaaS): PaaS menyediakan platform untuk mengembangkan, menguji, dan menyebarkan aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur di belakangnya. Software as a Service (SaaS): SaaS adalah aplikasi yang disediakan oleh penyedia dan diakses oleh pengguna melalui internet. Pengguna tidak perlu mengelola atau memelihara aplikasi ini secara lokal. Gambar 2. Cloud Computing Services
7 2. Elastisitas dan Skalabilitas Cloud Computing memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan kapasitas sumber daya sesuai kebutuhan mereka. Hal ini memungkinkan peningkatan atau penurunan kapasitas secara dinamis. 3. Akses Anywhere-Anytime Salah satu keunggulan utama Cloud Computing adalah kemampuannya untuk diakses dari mana saja, kapan saja selama terhubung ke internet. Ini memfasilitasi kolaborasi tim yang terdistribusi dan mobilitas pengguna. 4. Virtualisasi dan Pembagian Sumber Daya Virtualisasi adalah teknologi kunci di balik Cloud Computing. Ini memungkinkan sumber daya fisik untuk dipisahkan menjadi beberapa lingkungan virtual, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Cloud Computing telah menjadi salah satu inovasi terpenting dalam dunia teknologi informasi, menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi individu, bisnis, dan organisasi di berbagai sektor. Dalam konteks ini, keuntungan-keuntungan ini meliputi aspek ekonomi, teknis, operasional, dan strategis. 1. Efisiensi Biaya Cloud Computing memberikan keunggulan finansial yang signifikan. Penggunaan layanan cloud memungkin-
8 kan organisasi untuk mengurangi biaya infrastruktur fisik. Tanpa kebutuhan untuk mengelola, memelihara, atau memperbarui perangkat keras, biaya investasi awal berkurang secara drastis. Pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, mengubah biaya kapital menjadi biaya operasional yang lebih terukur. 2. Skalabilitas dan Elastisitas Salah satu keunggulan utama Cloud Computing adalah kemampuannya untuk meningkatkan atau menurunkan kapasitas sumber daya secara instan sesuai permintaan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menanggapi perubahan kebutuhan bisnis mereka dengan cepat tanpa harus menginvestasikan dalam infrastruktur tambahan yang mungkin tidak selalu terpakai sepenuhnya. 3. Peningkatan Kinerja dan Produktivitas Dengan layanan Cloud Computing, pembaruan otomatis dan pemeliharaan rutin dikelola oleh penyedia layanan. Hal ini memungkinkan tim IT untuk fokus pada inovasi dan pengembangan produk, daripada menghabiskan waktu berharga untuk pemeliharaan rutin infrastruktur. Hal ini juga memungkinkan pembaruan dan upgrade sistem secara lebih cepat, meningkatkan kinerja aplikasi dan sistem. 4. Keterjangkauan Akses dan Kolaborasi yang Mudah Cloud Computing memungkinkan akses yang mudah dan cepat dari mana saja, kapan saja, asalkan terhubung
9 ke internet. Ini memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik di antara tim yang terdistribusi di berbagai lokasi geografis. Dengan akses yang sama ke data dan aplikasi, kolaborasi yang efisien dapat terjadi tanpa batasan fisik. 5. Keamanan dan Pengelolaan Risiko Penyedia layanan Cloud Computing biasanya memiliki tim keamanan yang terlatih dengan baik. Mereka secara teratur memperbarui dan mempertahankan sistem keamanan mereka untuk melindungi data pengguna. Penyedia layanan Cloud juga sering menawarkan layanan pencadangan dan pemulihan bencana yang membantu mengurangi risiko kehilangan data. 6. Penghematan Energi dan Lingkungan Menggunakan sumber daya cloud secara efisien mengurangi konsumsi energi, mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh infrastruktur fisik. Beberapa penyedia layanan Cloud juga memprioritaskan penggunaan energi terbarukan dalam operasi mereka, memberikan dampak yang lebih positif terhadap lingkungan. 7. Inovasi dan Skalabilitas Bisnis Dengan Cloud Computing, perusahaan memiliki kemampuan untuk menguji ide, mengembangkan, dan menyebarkan aplikasi lebih cepat daripada dengan infrastruktur tradisional. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsif terhadap
10 perubahan pasar dan lebih cepat dalam menyampaikan inovasi. 8. Integrasi dan Fleksibilitas Layanan Cloud memungkinkan integrasi yang lebih baik antara sistem, aplikasi, dan layanan lainnya. Fleksibilitas dalam memilih layanan dan infrastruktur yang tepat untuk kebutuhan bisnis memberikan keunggulan yang signifikan dalam mengadaptasi teknologi untuk mencapai tujuan bisnis. 9. Pembelajaran Mesin dan Kecerdasan Buatan Cloud Computing memberikan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan dan menjalankan algoritma pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan. Ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan analisis prediktif dan alat cerdas lainnya untuk meningkatkan keputusan bisnis.
11 Ada tiga model layanan, yaitu: 1. Software as a Services (SaaS)
12 SaaS merupakan perkembangan lanjutan dari konsep Application Service Provider (ASP). SaaS memiliki keterbatasan dalam pemanfaatan fitur aplikasi, karena multi-tenant, maka fitur-fitur biasanya bersifat umum. SaaS biasanya menyediakan fungsi untuk penyelesaian masalah, misalnya untuk business intelegence, web conference, e-mail, dan lain-lain (Jamil and Rosihan, 2016). Pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh provider, misalnya Google dengan Google Apps-nya. Konsep SaaS ini masih terkendala pada pelanggan yang belum mendapat kendali penuh atas aplikasi yang disewa pelanggan. Selain itu, hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Gambar 1. Penyedia Jasa Layanan SaaS Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan
13 sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fiturfitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak (Ridha, 2020) . Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application. Contoh model seperti ini sudah banyak : a. salesforce : Customer Relationship Management b. Yahoo : Email c. Google : Email, Google Doc d. Zoho : Collaboration Application Gambar 2. Sass (Sumber: Salesforce.com) 2. Platform as a Services (PaaS) PaaS merupakan layanan cloud yang menyediakan modul-modul siap pakai. Modul-modul ini dapat digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi yang hanya dapat berjalan di atas platform tersebut. Layanan ini melayani pelanggan untuk mengembangkan
14 aplikasi baru menggunakan pengembangan API dan pengaturan konfigurasi (Jamil and Rosihan, 2016). Pada konsep PaaS, pengguna juga tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar, seperti : memory, storage, dan lain-lain, semuanya sudah diatur oleh provider. Gambar 3. Penyedia Jasa Layanan PaaS Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk pengembangan sampai mplementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development disediakan dalam bentuk web application (Budiyanto, 2020). PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut : a. Development tools berbasis browser internet b. Skalabilitas, access control, security, dan web service tersedia c. Integrasi yang mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
15 d. Tersedia connector untuk terhubung dengan sistem lain diluar komputasi cloud Gambar 4. PaaS (Nutanix: Modern Infrastructure for an App-Driven World) 3. Infrastructure as a Services (IaaS) IaaS merupakan layanan yang memberikan fasilitas sewa bagi penggunanya untuk menjalankan aplikasi yang diinginkan. Pada konsep IaaS, pengguna dapat menyewa sumber daya komputasi dasar, seperti : processing power, memory, OS, dan lain-lain. IaaS memungkinkan pengguna melakukan penambahan/pengurangan kappasitas dengan mudah. IaaS menyediakan virtual machines dan hardware lainnya, serta sistem operasi yang dapat dikontrol melalui pelayanan API (Lim, Cloud and 2012, 2012).
16 Gambar 5. Penyedia Jasa Layanan IaaS Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur komputasi cloud sangat bergantung padavirtualisasi. Untuk virtualisasi akan dijelaskan nanti pada bagian bawah. IaaS umumnya memiliki fitur: a. Memiliki pilihan virtual machine yang beragam, baik yang sama sekali kosong, memiliki OS preinstalled, bahka telah memiliki beberapa office productivity tools terinstall b. Kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan kemampuan computing baik secara manual atau otomatis (optimization) c. Terdapat tools untuk memproses banyak data ataupun memproses aplikasi dengan perhitungan yang rumit
17 d. Dapat menyimpan data pada beberapa lokasi geografis fisik (memudahkan download) Gambar.6. Infrastructure as a Service 1. Arsitektur Cloud Computing Arsitektur cloud computing dapat dibagi ke dalam empat layer, yaitu: a. Layer Physical Hardware Layer ini merupakan perangkat fisik data center yang di-virtualisasi untukmemberikan platform fleksibel untuk meningkatkan utilisasi resources (Lim, Cloud and 2012, 2012). b. Layer Virtualization Layer ini terdiri dari Virtual Server, Virtual Storage dan Virtual Network.
18 c. Layer Management Layer ini terdiri dari Dynamic Provisioning, Dynamic Scheduling, Sel-Service Portal, Monitoring dan SLA Capacity Planning. d. Layer Workloads Layer ini terdiri dari Innovation Enablement, Software Development, Virtual Classroom, Web 2.0 Data Intensive Processing dan Scalable Transaction Processing. Gambar 7. Arsitektur Cloud Computing 2. Ubuntu Enterprise Cloud (UEC) a. Pengertian UEC UEC merupakan tipe dari cloud computing yang termasuk ke dalam jenis private cloud. UEC adalah suatu aplikasi stack dari Canonical yang termasuk ke dalam edisi Ubuntu Server. Canonical adalah salah satu perusahaan software yang menyediakan aplikasi yang mendukung untuk membuat cloud. UEC menggunakan
19 Eucalyptus bersama sejumlah software open source lainnya. (Arsa, 2014) Gambar 8. Arsitektur UEC 1 (Jamil and Rosihan, 2016) Gambar 10. Arsitektur EUC 2 b. Komponen UEC 1) Node Controller (NC) NC adalah suatu server dengan prosesor yang memiliki kemampuan Virtualization Technology (VT), yang mampu menjalankan KVM (Kernel based Virtual Machine) sebagai hypervisor UEC. VM yang dijalankan
20 pada hypervisor dan dikontrol oleh UEC biasanya disebut m_\[a[c ‚Ihmn[h]_‛. NC berinteraksi dengan sistem operasi dan hypervisor yang berjalan di node. NC juga berinteraksi dengan CC. NC akan menanyakan sistem operasi yang berjalan di node untuk mengetahui sumber daya fisik yang digunakan node, seperti jumlah core, besar memori, ketersediaan disk space dan juga mengecek status dari VM instance yang berjalan di node dan memberikan informasi tersebut ke CC. fungsi dari NC: a) Mengumpulkan data yang terkait dengan ketersediaan dan penggunaan sumber daya di node dan melaporkannya ke CC. b) Manajemen siklus kehidupan dari instance. 2) Cluster Controller (CC) CC mengatur satu atau lebih NC dan menjalankan/mengatur instance pada NC. CC mengatur jaringan instance yang berjalan di node sesuai dengan permintaan mode jaringan dari Eucalyptus. CC berkomunikasi dengan CLC dan banyak NC. Fungsi: a) Menerima permintaan dari CLC untuk menjalankan instance. b) Memutuskan NC mana yang akan digunakan untuk menjalankan instance. c) Mengatur ketersediaan virtual network untuk instance.
21 d) Mengumpulkan informasi tentang NC yang terdaftar pada CC dan melaporkannya ke CLC. 3) Walrus Storage Controller (WS3) WS3 memberikan layanan penyimpanan yang sederhana menggunakan API REST dan SOAP yang kompatibel dengan API S3. Fungsi: a) Menyimpan machine image dan snapshot. b) Menyimpan dan memberikan layanan file menggunakan API S3. 4) Storage Controller (SC) SC menyediakan block storage yang digunakan oleh instance. Layanan ini mirip dengan layanan Elastic Block Storage (EBS) dari Amazon Web Service (AWS). Fungsi: a) Membuat device EBS dan snapshot untuk volume. b) Memberikan layanan block storage melalui protokol AoE / iSCSI ke instance (Nurhikmah, Teknik and 2022, no date). 5) Cloud Controller (CLC) CLC adalah front end dari seluruh infrastruktur cloud. CLC memberikan antar muka layanan web yang kompatibel dengan EC2/S3 ke client. CLC berinteraksi dengan seluruh komponen infrastruktur Eucalyptus. CLC mengetahui ketersediaan dan penggunaan sumber daya di cloud maupun status cloud. Fungsi:
22 a) Mengawasi ketersediaan sumber daya berbagai komponen infrastruktur cloud, termasuk hypervisor pada NC yang digunakan untuk manajemen instance dan CC untuk mengatur node hypervisor. b) Arbitrasi sumber daya untuk menentukan cluster yang digunakan instance. c) Mengawasi instance yang sedang berjalan. (Anonim c, 2011) 3. Eucalyptus a. Pengertian Eucalyptus Elastic Utility Computing Architecture for Linking Your Programs To Useful Systems (EUCALYPTUS) adalah platform software untuk implementasi cloud computing private di cluster komputer. Ada dua edisi Eucalyptus, yaitu enterprise dan open source. Saat ini, Eucalyptus hanya mengekspor antarmuka yang kompatibel dengan layanan Amazon EC2 dan S3 (Yudhanto and Azis, 2019). Pengembangan Eucalyptus disponsori oleh Eucalyptus Systems, sebuah perusahaan startup yang mengerjakan software yang kompatibel dengan banyak distribusi Linux, seperti : Ubuntu, Red Hat Enterprise Linux (RHEL), CentOS, SUSE Linux Enterprise Server (SLES), OpenSUSE, Debian, dan Fedora. Eucalyptus juga bisa menggunakan berbagai teknologi virtualisasi, seperti: VMWare, Xen, dan KVM hypervisors untuk mengimplementasikan abstraksi cloud yang ada. Eucalyptus menerapkan metode IaaS untuk cloud private
23 dan cloud hybrid. Eucalyptus mengimplementasi web service Amazon Web Service (AWS) API yang memungkinkan Eucalyptus memiliki interopabilitas dengan berbagai layanan AWS dan tools Eucalyptus punya banyak command yang disebut Euca2ools. Tools tersebut dapat dipakai secara internal untuk berinteraksi dengan instalasi private cloud dari Eucalyptus atau secara eksternal untuk berinteraksi dengan layanan public cloud, termasuk Amazon EC2 (Zheng and Wang, 2014). 4. Virtual Box a. Pengertian Virtual Box Virtual Box merupakan suatu platform aplikasi yang mendukung virtualisasi. Teknologi Virtual Box ini tidak sama dengan komputer dengan sistem operasi dual boot, dimana suatu komputer dapat dipilih untuk boot dengan sistem operasi yang berbeda. Pada sistem operasi dual boot, hanya satu sistem operasi yang berfungsi, yaitu sistem operasi yang dipilih pada saat boot. Sedangkan dengan Virtual Box beberapa sistem operasi dapat dijalankan/berfungsi secara bersamaan pada Virtual Machine (VM)-nya masing-masing. Pengguna dapat menginstal dan menjalankan VM sebanyak yang diinginkan. Software ini sangat cocok untuk uji coba di bidang jaringan. Setiap VM yang dibuat oleh Virtual Box tersebut bekerja seolaholah merupakan komputer biasa yang berdiri sendiri. Virtual Box dikembangkan oleh perusahaan software Jerman yang bernama Innotek pada tahun 2007, kemudian dimiliki oleh Sun Microsystems
24 pada bulan Februari 2008 (Nurhikmah, Teknik and 2022, no date).
25 Virtualisasi dalam cloud Computing adalah teknologi yang memungkinkan kita membuat sumber daya virtual seperti server, jaringan dan penyimpnan di cloud. Semua sumber daya in dialokasikan dari mesin fisik yang berjalan di
26 suatu tempat didunia dan akan memperoleh perangkat lunak untuk menyediakan dan mengelola sumber daya virtual ini. Mesin Fisik ini dioperasikan oleh penyediaan cloud yang menangani pemeliharaan dan pasokan perangkat kelas. Virtualisasi di Cloud Computing juga memungkinkan kita mengatur kontrol akses atas sumber daya untuk mengamankannya. Ini juga memungkinkan berbagi sumber daya di antara banyak aplikasi. Virtualisasi juga memungkin-kan pemanfaatan sumber daya secara efisien, karena hanya menyediakan jumlah sumber daya yang diminta dan tidak lebih. Dan menyediakan sumber daya tambahan seperti memori tambahan, penyimpanan, atau prosesor semudah mengklik beberapa tombol pada perangkat lunak cloud. Beberapa contoh virtualisasi dalam cloud computing adalah sebagai berikut: 1. Layanan EC2 dari Amazon Web Service 2. Mesin komputasi dari Google Cloud 3. Mesin Virtual Azure dari Microsoft Azure Ada beberapa konsep – konsep utama yang terkait dengan teknologi virtualisasi diantaranya : 1. Hipervisor Hypervisor adalah komponen sentral yang mengelola perangkat keras komputer secara asli dan memungkinkan beberapa lingkungan terisolasi satu sama lainnya. Ini sebagai dasar dari komputasi awan
27 dimana aplikasi, server, penyimpanan dan jaringan semuanya dapat divirtualisasikan. 2. Mesin Virtual(VM) Mesin Virtual(VM) adalah emulasi system computer dengan system operasi tamu virtualnya sendiri yang berjalan di hypervisor. Penyedia cloud biasnya menawarkan banyak jenis Mesin Virtual(VM) terkelola yang juga dikenal sebagai intans komputasi. Ini semua termasuk yang dioptimalkan, memori yang dioptimalkan dan intans dengan akselerasi perangkat keras. 3. Wadah (Kontainer) Kontainer adalah unit perangkat lunak standar yang mengemas kode dan semua dependensinya sehingga aplikasi dapat berjalan dengan cepat dan andal di lingkungan komputasi yang berbeda. Sehingga berbeda dengan Virtual Mesin (VM), Kontainer menvirtualisasikan sistem operasi dibandingkan dengan perangkat keras yang mendasarinya sehingga membuatnya lebih portable dan efisien. 4. Perangkat Lunak Virtualisasi Perangkat Lunak Virtualisasi adalah lapisan abstraksi yang memungkinkan pemanfaatan perangkat keras computer fisik secara lebih efisien. Ini semua didasarkan dari komputasi awam dimana aplikasi, server, penyimpanan dan jaringan semuanya dapat divirtualisasikan. 5. Jaringan Maya (Jaringan Maya) Jaringan Virtual adalah jaringan computer dimana semua perangkat, server dan pusat data terhubung melalui perangkat lunak sehingga memungkinkan me-
28 miliki jangkauan lebih lanjut dibandingakan jika hanya dihubungkan dengan kabel secara fisik saja. Ada beberapa jenis – jenis virtualisasi yang dapat digunakan dalam cloud computing, beberapa diantaranya yaitu: 1. Virtualisasi Server Merupakan teknologi yang digunakan untuk membuat satu atau lebih lingkungan virtual dalam satu fisik server. Virtualisasi server memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa sistem operasi dan aplikasi di dalam satu fisik server secara bersamaan. 2. Virtualisasi Storage Merupakan teknologi yang digunakan untuk membuat lingkungan penyimpanan virtual dari beberapa sumber penyimpanan fisik yang tersedia. Virtualisasi storage memungkinkan pengguna untuk mengelola, mengoptimalkan, dan mengakses sumber penyimpanan secara efisien. 3. Virtualisasi Desktop Merupakan teknologi yang digunakan untuk membuat lingkungan desktop virtual yang dapat diakses dari mana saja. Virtualisasi desktop memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi dan sistem operasi di dalam lingkungan virtual yang dapat diakses dari berbagai perangkat, seperti PC, laptop, atau perangkat mobile.
29 4. Virtualisasi Jaringan Merupakan teknologi yang digunakan untuk membuat lingkungan jaringan virtual dari beberapa perangkat jaringan fisik yang tersedia. Virtualisasi jaringan memungkinkan pengguna untuk mengelola, mengoptimalkan, dan mengakses jaringan secara efisien. 5. Virtualisasi Aplikasi Merupakan teknologi yang digunakan untuk membuat lingkungan aplikasi virtual dari beberapa aplikasi yang tersedia. Virtualisasi aplikasi memungkinkan pengguna untuk mengelola, mengoptimalkan, dan mengakses aplikasi secara efisien. Komputasi cloud adalah pengiriman sumber daya komputasi sesuai permintaan melalui internet dengan harga bayar sesuai pemakaian. Untuk membeli, memiliki dan memelihara pusat data fisik, Anda dapat mengakses layanan teknologi, seperti daya komputasi, penyimpanan, dan basis data, sesuai kebutuhan dari penyedia cloud. Teknologi virtualisasi memungkinkan komputasi cloud. Penyedia cloud menyiapkan dan memelihara pusat data mereka sendiri. Mereka membuat lingkungan virtual berbeda yang menggunakan sumber daya perangkat keras yang mendasari. Kemudian, kita dapat memprogram sistem untuk mengakses sumber daya cloud ini menggunakan API. Kebutuhan infrastruktur Anda dapat dipenuhi sebagai layanan terkelola penuh.
30 Gambar 1. Kerja Virtualisasi di Cloud Computing Virtualisasi di cloud dicapai dengan menggabungkan beberapa lapisan virtualisasi, lapisan ini mencakup virtualisasi perangkat keras atau fisik, jaringan, penyimpanan dan aplikasi. Lapisan ini dapat dikustomisasi dan dikontrol oleh perangkat lunak cloud oleh pengguna. Interaksi dengan virtualisasi dimulai dengan pengguna mengirimkan permintaan sumber daya virtual melalui perangkat lunak cloud yang mentransfer permintaan tersebut ke hypervisor. Hypervisor kemudian memeriksa sumber daya yang tersedia dan mengalokasikan jumlah sumber daya yang diminta kepada pengguna. Karena interaksi yang disederhanakan ini, pengguna dapat menyiapkan seluruh infrastruktur mereka dalam waktu yang lebih singkat dan pemeliharaan yang lebih sedikit daripada harus menyiapkan seluruh infrastruktur fisik dan memeliharanya sendiri.
31 1. Sumber Daya yang Dikelola VM atau sumber daya apa pun yang disediakan dari cloud sepenuhnya dikelola oleh penyedia cloud, yang berarti selain menentukan persyaratan, pengguna tidak perlu memelihara atau khawatir tentang perangkat keras yang mendasarinya dan konfigurasi sumber daya mereka. Misalnya, penyedia cloud menangani semua pekerjaan seperti persediaan perangkat keras, pencadangan, pemantauan, dll. 2. Alokasi Sumber Daya Penjatahan sumber daya menjadi sederhana dengan teknologi virtualisasi, prosesnya sesederhana mengklik beberapa tombol. Pengguna dapat menyiapkan seluruh infrastrukturnya dalam hitungan jam, dan mereka dapat menyesuaikannya nanti tanpa kesulitan. 3. Isolasi Sumber Daya Isolasi sumber daya adalah salah satu karakteristik penting dari virtualisasi di cloud. Hal ini memungkinkan aplikasi berjalan di lingkungan yang sepenuhnya didedikasikan untuk aplikasi tersebut. Hal ini juga membantu mencegah pelanggaran data dan memastikan pemanfaatan sumber daya yang efisien. 4. Penyeimbangan Beban Penyeimbang beban seperti namanya menangani beban permintaan server. Platform virtualisasi memastikan bahwa permintaan masuk didistribusikan ke server yang sesuai. Hal ini memungkinkan server untuk
32 melayani permintaan lebih cepat daripada kelebihan beban oleh permintaan dalam jumlah besar. 5. Protabilitas Sumber daya virtualisasi bersifat portabel, artinya dapat disalin dan dipindahkan dari satu sistem ke sistem lainnya, dan fungsi yang sama dapat diharapkan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan menggunakan kembali konfigurasi alih-alih mengulanginya. Virtualisasi dan cloud Computing menawarkan berbagai manfaat bagi individu maupun organisasi. Beberapa manfaat utama yang dapat kita ketahui : 1. Efisiensi dan Penghematan Biaya Dengan memanfaatkan virtualisasi, Anda dapat meningkatkan penggunaan sumber daya perangkat keras dan mengurangi jumlah server fisik yang diperlukan. Hal ini mengurangi biaya operasional, seperti energi dan pendinginan, serta biaya pemeliharaan. Cloud computing memungkinkan Anda untuk membayar sesuai dengan penggunaan, sehingga Anda tidak perlu menginvestasikan dalam infrastruktur yang mahal. 2. Stabilitas dan Fleksibilitas Virtualisasi dan cloud computing memungkinkan Anda untuk menyesuaikan sumber daya komputasi sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus menambah atau mengurangi perangkat keras secara fisik. Anda dapat dengan mudah menambah kapasitas penyimpanan atau
33 memproses saat dibutuhkan, dan menguranginya saat tidak lagi diperlukan. 3. Aksesibilitas dan Mobilitas Cloud computing memungkinkan Anda mengakses data dan aplikasi dari mana saja, kapan saja, asalkan Anda memiliki koneksi internet. Hal ini memudahkan kolaborasi antar pengguna dan meningkatkan produktivitas, terutama bagi pekerja jarak jauh atau tim yang tersebar di berbagai lokasi. 4. Pemeliharaan dan Pembaharuan Otomatis Dalam model cloud computing, penyedia layanan bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pembaruan infrastruktur dan perangkat lunak. Hal ini mengurangi beban pemeliharaan sistem di pihak Anda dan memastikan bahwa Anda selalu memiliki versi terbaru dari aplikasi yang digunakan. 5. Keamanan dan Pemulihan Data Penyedia layanan cloud computing umumnya memiliki kebijakan keamanan yang ketat dan redundansi data untuk melindungi informasi. Selain itu, penyedia layanan sering menawarkan solusi pemulihan data dalam hal kehilangan atau kerusakan data, sehingga kita tidak perlu khawatir tentang kehilangan informasi penting lagi.
34 Public cloud merupakan layanan cloud computing yang dapat digunakan secara terbuka oleh perusahaan regular maupun perusahaan besar penyedia jasa. Dalam model ini, sumber daya komputasi digunakan bersama (multitenancy). Dengan cloud publik, pemakai atau seseorang tidak di haruskan membayar dalam memelihara dan membangun infrastruktur, platform, dan aplikasi. Pengguna dapat
35 menggunakannya secara free maupun iuran sejalan dengan pemakaian penyimpanan (Budiyanto, 2012). Maka dengan public cloud untuk mengurangi biaya pengguna,kebalikannya untuk kelemahan public cloud dari sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang digunakan. Singkatnya Public Cloud: Infrastruktur komputasi di-host di lokasi vendor. Pelanggan tidak memiliki visibilitas atas lokasi infrastruktur komputasi awan. Infrastruktur komputasi dibagi antar organisasi. Gambar 1. Public Cloud Seperti halnya cloud lain, public cloud juga memiliki keuntungan dan kekurangan yang bisa didapatkan penggunanya, berikut penjelasannya. 1. Keuntungan Public Cloud Berikut ini kelebihan yang dapat menjadi pertimbangan dalam penggunaan public cloud diantaranya:
36 a. Skalabilita Public cloud memberikan fleksibilitas kepada organisasi untuk meningkatkan atau mengurangi kapasitas IT mereka sesuai kebutuhan. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengadaptasi dengan cepat terhadap perubahan bisnis tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk perangkat keras atau perangkat lunak baru. b. Aksesibilitas Public cloud memungkinkan pengguna dapat memakai secara anytime and anywhere. Ini memungkinkan para pegawai untuk bekerja dari mana saja dan tetap terhubung dengan data dan aplikasi yang mereka butuhkan. c. Terintegrasi Public cloud sering terintegrasi dengan berbagai aplikasi dan layanan lainnya, seperti CRM, ERP, dan lainnya, yang memungkinkan organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas d. Menghemat Biaya Public cloud juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya perangkat keras, perawatan, dan operasi TI. Perusahaan hanya perlu membayar sesuai dengan penggunaan yang sebenarnya, yang dapat mengurangi biaya dari pembelian perangkat keras atau pemeliharaan server yang tidak digunakan.Selain itu, public cloud juga menyediakan skalabilitas yang baik, sehingga perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas sesuai dengan kebutuhan mereka.
37 e. Menghemat Waktu Manajemen Server Public cloud memungkinkan Anda untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk tugas-tugas lain yang lebih penting Selain itu, penyedia public cloud juga bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur dan menjaga performa server, sehingga perusahaan tidak perlu khawatir tentang masalah teknis seperti downtime atau pemeliharaan. f. Inovasi Penyedia public cloud sering menawarkan layanan terbaru dan tercanggih, seperti inteligen buatan (AI) dan analitik, yang dapat digunakan oleh organisasi tanpa harus mengeluarkan uang untuk teknologi yang mahal. 2. Kekurangan Public Cloud Selain kelebihan, ada beberapa kekurangan public cloud yang harus Anda pertimbangkan sebelum Anda menggunakan layanan tersebut. Adapun kekurangan public cloud diantaranya: a. Ketergantungan pada Koneksi Internet Public cloud membutuhkan ke stabilan terhadap penggunaan jaringan internet yang baik. Jika koneksi internet terganggu, Sehingga pengguna akan kesulitan untuk mengakses data dan layanan yang tersimpan di cloud. Ini dapat menyebabkan masalah khususnya bagi perusahaan yang memerlukan akses ke data penting secara real-time.
38 b. Kontrol yang Lebih Sedikit Saat menggunakan public cloud, perusahaan cenderung memiliki kontrol yang lebih sedikit atas infrastruktur dan konfigurasi sistem dibandingkan dengan menggunakan private cloud atau infrastruktur lokal.Ini dapat menyebabkan masalah untuk perusahaan yang memerlukan kontrol yang lebih tinggi atas konfigurasi sistem untuk memenuhi kebutuhan keamanan atau regulasi tertentu. c. Keamanan dan Kepatuhan public cloud digunakan oleh banyak pelanggan, maka dampak berupa kebocoran data yang kecil tetapi lebih berdamapak yang cukup signifikan terhadap data – data atau informasi penting lainya. Hal ini juga dapat menyulitkan dalam implementasi keamanan suatu Lembaga atau himpuana data maupun untuk cloud publik yang agak di luar kendali organisasi. Beberapa perusahaan juga harus memenuhi standar kepatuhan peraturan yang ketat, seperti peraturan privasi dan perlindungan data yang berlaku. d. Vendor Lock-in Salah satu kelemahan cloud publik adalah Vendor lock-in penyedia. Bisnis yang menggunakan cloud dapat menghemat uang dan memiliki lebih banyak fleksibilitas, namun mereka juga dapat menjadi bergantung pada layanan penyedia cloud, sehingga lebih sulit untuk beralih ke penyedia lain. Ini juga bisa menjadi masalah