The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rinaputriana21, 2022-12-30 22:27:17

UAS IT kelompok 4 (3D) putri

makalah takhrij hadis

KUMPULAN MAKALAH TAKHRIJ
HADIS

Oleh:
1. Hasna Hauna
2. Rina Putriana
3. Siti Hajrah Akib
4. Suja Holifah

FAKULTAS USHULUDDIN
PTIQ JAKARTA

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ’alamin. Segala puji bagi Allah Swt. yang telah
menganugerahi kita nikmat iman dan sehat kepada kita semua. Hanya dengan limpahan
nikmat dan rahmatnya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kumpulan makalah
ini. Penulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian hadis.

Sholawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad Saw. sebagaimana beliau telah menuntun kita dari zaman yang suram
menuju zaman yang terang, zaman yang di ridhoi Allah Swt. yaitu agama islam. Semoga
atas limpahan kasih sayang beliau kepada umatnya, kita termasuk ummat yang mendapat
syafa’at beliau kelak di hari kiamat, amin.

Ucapan terimakasih tidak lupa penulis haturkan kepada dosen pembimbing dalam
matkul Metodologi Penelitian Hadis ustadz Zia Ul Haramein,Lc,M.si atas segala ilmu dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar bahwa banyak sekali kekurangan
dalam penulisannya. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun untuk menyempurnakan dan mengevaluasi makalah
penulis kedepannya. Dari semua kekurangan makalah ini penulis juga memohon maaf
yang sebesar-besarnya. Penulis juga berharap keberkahan dan kebermanfaatan dari
penulisan makalah ini. Semoga Allah Swt. selalu limpahkan keridhoan nya untuk kita
semua. Amin ya robbal ‘alamin.

Tangerang, 14 Desember 2022

Penulis

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iv
MAKALAH..................................................................................................................................... 1

A. Kemuliaan Awal Hingga Akhir Ramadhan........................................................................ 1
B. Larangan Buang Air Kecil di Dalam Lubang..................................................................... 25
C. Keutamaan Madu dan Manfaatnya Bagi Kesehatan........................................................... 40
D. Laa Nikaha Illa Bi Wali...................................................................................................... 51
RIWAYAT PENULIS ..................................................................................................................... 67

iv

KEMULIAAN AWAL HINGGA AKHIR RAMADHAN
Oleh: Suja Holifah

A. Pendahuluan
Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur’an. Secara umum,

hadis berfungsi untuk menjelaskan makna kandungan al-Qur’an yang sangat
mendalam atau li al-Bayan (Menjelaskan).1 Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Abu Hanifah, Seandainya jika tidak ada Sunnah, maka tak seorang pun diantara kita
yang faham al-Qur’an. Statement di atas menggambarkan pentingnya Sunnah atau
Hadis bagi umat Islam dalam memahami al-Qur’an dan dalam melaksanakan ajaran
agama Islam. Selain itu, para ulama juga telah banyak mencurahkan perhatian dan
waktunya untuk mencari hadis Nabi dengan segala usaha terbaiknya. Salah satu hadis
yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah tentang Ramadhan.

Ramadhan kembali tiba. Ramadhan adalah tamu suci yang mendatangi
siapapun dengan berbagai keistimewaan. Umat muslim menyambut bulan Ramadhan
dengan penuh semangat sebagai bulan penuh keberkahan dan agung. Karena
agungnya bulan Ramadhan, Sehingga gerbang rahmat dibuka lebar-lebar, pintu
neraka dikunci rapat-rapat, bahkan setan pun dibelenggu.

Ramadhan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Keistimewaanya
bukan semata-mata karena Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, tetapi pada
sambutan umat islam pada bulan ini untuk mengutamakan kualitas dirinya. Ada apa
sebenarnya dengan bulan Ramadhan sehingga harus diistimewakan dan disucikan?.
Hilangnya kesempatan untuk mengetahui makna Ramadhan itu sendiri, tentu
membuat kita kehilangan keistimewaan bulan Ramadhan itu sendiri.

Zaman modern ini, banyak sekali berita-berita hoax yang muncul,
sehingga kita harus pintar memilih dengan cermat sebelum kita menyampaikan
kepada orang lain. Seperti hal-nya kita menyampaikan pengetahuan, baik
pengetahuan agama ataupun yang lainnya. Ketika menjelang Ramadhan banyak
sekali ceramah agama yang menerangkan tentang keistimewaan bulan Ramadhan.
Dan tentu untuk memperkuat apa yang disampaikan, dipergunakanlah dalil al-Qur’an
maupun hadis.

Hadis yang sering penulis dengar yaitu tentang keistimewaan awal
Ramadhan, pertengahan, dan akhir. Hadis ini juga penulis sering lihat beredar di story
WA, Instagram, Facebook, dan media sosial yang sering digunakan saat ini. Oleh
karena itu penulis akan membahas hadis tentang “Ramadhan Adalah Bulan yang

1 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Banten: Amzah, 2012), hlm. 18

1

Permulaanya Rahmat, dan Pertengahannya Ampunan, dan Akhirnya Pembebasan dari
Api Neraka”.

B. Takhsis Hadis
a) Redaksi Hadis
Sebagaimana yang telah penulis sebutkan sebelumnya, bahwa kajian ini
hanya difokuskan pada hadis ”Ramadhan Adalah Bulan yang Permulaanya
Rahmat, dan Pertengahannya Ampunan, dan Akhirnya Pembebasan dari Api
Neraka”. Sebelum mentakhrij, Penulis terlebih dahulu mencari hadis yang
berkenaan dengan hal ini. Lalu menemukan hadis tersebut dari salah satu blog di
internet yang bernama minanews.net yang membahas tentang keutamaan bulan
Ramadhan. Lafadz awal yang ditemukan adalah:

‫َوُهَو َش ْهُر اََّولُهُ َرْحَةٌ َواَْو َسطُهُ َم ْغِفَرةٌ َواَِخُرهُ عِتْ ٌق ِم َن الّنَاِر‬

Artinya: Dan dia (Ramadhan) adalah bulan yang permulaanya rahmat, dan
pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.

Setelah menemukan hadis tersebut penulis melakukan Takhrij Hadis

melalui aplikasi Maktabah Syamilah versi 3.47 dengan kata kunci ‫َش ْهُر اََّولُهُ َرْحَة‬

sebanyak satu hadis. Kemudian dengan kata kunci yang sama mentakhrij melalui
Dorar Hadis menemukan sebanyak Tujuh Hadis. Lalu membuka kitab yang
tercantum di Dorar Hadis di Maktabah Syamilah. Penulis membatasi hanya pada
satu kitab saja yang akan dibahas. Berikut yang penulis temukan di Maktabah
Syamilah versi 3.47:

1. Kitab Ad-Dhu’afa’ul Kabir Karya Abu Ja’far Muhammad bin ‘Umar

:‫ َح َّدثَنَا َسََّّلُم بْ ُن َسَّواٍر قَاَل‬:‫ َح َّدثَنَا ِه َشاُم بْ ُن َع َّماٍر قَاَل‬:‫َح َّدثَنَاهُ أَ ْحَُد بْ ُن َداُوَد قَاَل‬
‫ قَاَل َر ُسوُل‬:‫ عَ ْن أَِب ُهَريَْرةَ قَاَل‬،َ‫ عَ ْن أَِب َسلََمة‬،‫ عَ ِن الُّزْهِر ِي‬،‫َح َّدثَنَا َم ْسلََمةُ بْ ُن ال َّصلْ ِت‬
‫ َوآ ِخَرهُ ِعتْ ٌق ِم َن الّنَاِر‬،ٌ‫ وأَْو َسطُهُ َم ْغِفَرة‬،ٌ‫ أََّوُل َش ْهِر َرَم َضا َن َرْحَة‬:‫اََّللِ َصّلَى اللهُ عَلَيِْه َو َسّلََم‬

Artinya: Telah mengatakan kepada kami Ahmad bin Dawud berkata kepada
kami Hisyam bin ‘Ammar berkata, telah berkata kepada kami Salam bin
Sawwar berkata, telah berkata kepada kami Maslamah bin Shlth dari Az-
Zuhri dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata Rasulullah saw.

2

Bersabda: Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya
ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.

2. Kitab Tartibul Amali al-Khomisiyyati Lissyajari

،‫أَ ْخََبَََن أَبُو طَا ِهٍر َعْب ُد الْ َكِريِم بْ ُن َعْب ِد الَْوا ِح ِد بْ ِن ُُمََّم ٍد اْْلَ ْسنَاََبِذ ُّي َم ْك ُشو ُف الَّرأْ ِس‬
‫ أَ ْخََبَََن أَبُو بَ ْكٍر ُُمََّم ُد بْن إِبَْرا ِهي َم بْ ِن َعلِ ِي بْ ِن عَا ِصِم بْ ِن‬:‫ قَاَل‬،‫َشيْ ُخ ال ُّصوفِّيَِة ِِبَ ْصَفَها َن‬
‫ َح َّدثَنَا‬:‫ قَاَل‬،‫ َح َّدثَنَا َعْب ُد اََّلِل بْ ُن ُُمََّم ِد بْ ِن ُم ْسلٍِم‬:‫ قَاَل‬،‫الْ ُمْقِر ِي َِبنْتَِقا أَِب نُعَيٍْم اْْلَافِ ُظ‬
‫ عَ ِن‬،‫ َح َّدثَنَا َم ْسلََمةُ بْ ُن ال َّصلْ ِت‬:‫ قَاَل‬،‫ َح َّدثَنَا َسََّّلمُ بْ ُن َسَّواٍر‬:‫ قَاَل‬،َ‫ِه َشاُم بْ ُن عُ َماَرة‬

‫ أََّوُل َش ْهِر‬:‫ قَاَل َر ُسوُل اََّللِ َصّلَى اََّللُ عَلَيِْه َوآلِِه َو َسّلََم‬:‫ قَاَل‬،َ‫ َع ْن أَِب ُهَريَْرة‬،‫الُّزْهِر ِي‬
‫ َوآ ِخُرهُ عِْت ٌق ِم َن الّنَاِر‬،ٌ‫ َوأَْو َسطَهُ َم ْغِفَرة‬،ٌ‫َرَم َضا َن َرْحَة‬

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Abu Thohir Abdul Karim Bin
Abdul Wahid bin Muhammad Al-Hasnabaziy Berkata telah mengabarkan
kepada kami Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim bin ‘Ali bin ‘Ashim bin Al-
Mukhriyyi Bin Tikom Abu Nu’aim Al-Hafidz berkata telah mengatakan
kepada kami Abdullah Bin Muhammad Bin Muslim, berkata telah
mengatakan kepada kami Hisyam bin ‘Umaroh berkata, telah mengatakan
kepada kami Salam bin Sawwar, berkata Maslamah bin Al-Sholth dari Az-
Zuhri dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw. Bersabda: Awal Bulan
Ramadhan adalah rahmat, dan pertengahannya ampunan, dan akhirnya
pembebasan dari api neraka

Dari kedua hadis di atas, terdapat sanad yang berbeda tetapi matan-nya sama.
Kedua hadis di atas berpangkal pada Hisyam dan Salam Bin Sawwar.

3

b) Analisis Hadis
Dalam penelitian, hadis ini hanya difokuskan pada satu hadis yang

terdapat di dalam kitab Ad-Dhu’afa’ul Kabir. Berikut sanad hadisnya:

:‫ َح َّدثَنَا َسََّّلمُ بْ ُن َسَّواٍر قَاَل‬:‫ َح َّدثَنَا ِه َشامُ بْ ُن عَ َّماٍر قَاَل‬:‫َح َّدثَنَاهُ أَ ْحَُد بْ ُن َداُوَد قَاَل‬
‫ قَاَل َر ُسوُل‬:‫ َع ْن أَِب ُهَريَْرةَ قَاَل‬،َ‫ َع ْن أَِب َسلََمة‬،‫ عَ ِن الُّزْهِر ِي‬،‫َح َّدثَنَا َم ْسلََمةُ بْ ُن ال َّصْل ِت‬
‫ َوآ ِخَرهُ عِْت ٌق ِم َن الّنَاِر‬،ٌ‫ وأَْو َسطُهُ َم ْغِفَرة‬،ٌ‫ أََّوُل َش ْهِر َرَم َضا َن َرْحَة‬:‫اََّلِل َصّلَى اللهُ َعلَيِْه َو َسّلََم‬

1. Skema Sanad

‫َر ُسو ُل ّل َل ها‬

‫َقال‬

َ‫أَبهي ُه َر ْي َرة‬

ْ‫َعن‬

َ‫أَ هبي َسلَ َمة‬

‫َع ْن‬

‫ال ُّز ْه هريه‬

‫َع ْن‬
‫ىَح َما َّدل ْسثَلَ َنْ ََصما ْل ُة هْبت ُن‬

‫َسََّل ُم ْب ُن َس َوار‬

‫َح َّدثَْنَا‬

‫هه َشا ُم ْب ُن َع َمار‬

‫َح َّدثََْنا‬

‫أَ ْح َم ُد ْب ُن َدا ُو َْد‬

‫َح َّدثَنَْا‬

ْ‫أبوْجعفرْمحمد‬
ْ‫بنْعمر‬

2. Biografi Perawi dan Kritik Sanad Hadis
Adapun Biografi masing-masing perawi hadis di atas, telah ditelusuri
menggunakan Maktabah Syamilah sebagaimana yang ada di kitab Ad-
Dhu’afa’ul Kabir adalah sebagai berikut:

4

a. Abu Hurairah

Nama Lengkap Abd al-Rahman bin Shakhr al-Dausi al-Yamani2

Kuniyah Abu Hurairah

Wafat 57 H/58 H3

Domisili Yaman
Data Guru
Rasulullah SAW. Ubay bin Ka’ab Usamah bin Zaid bin
Haritsah. Basrah bin Abi Basrah al-Ghifari Umar bin al-
Khattab al-Fadl bin al-Abbas Abu Bakar al-Siddiq
Aisyah.

Data Murid Ibrahim bin Ismail, Ibrahim bin Abdullah bin Hunayn,
Ibrahim bin Abdullah bin Qariz, dan dikatakan: Abdullah
bin Ibrahim bin Qarez Al-Zahri, Ishaq bin Abdullah
Mawla Zaida, Al-Aswad bin Hilal Al-Muharbi, Al-Aghar
bin Sulaik, Al-Aghar Abu Muslim, Anas bin Hakim Al-
Dhabi, Anas bin Malik, Aws bin Khalid, Bashir Bin
Nahik, Bashir bin Ka'b Al-Adawy, Baja bin Abdullah bin
Badr Al-Juhani, Bakir Bin Fayrouz Al-Rahawi, Thabit
bin Ayyad Al-Ahnaf, Thabit bin Qais Al-Zarqi, Thawr
bin Afeer Al-Sudusi, Jabir bin Abdullah, Jabr bin
Ubaidah sang penyair Jaafar bin Ayyad, Jamhan Mawla
Al-Islamis, Al-Harith bin, Mukhaled Al-Zarqi, Harith
bin Qabisah, dan dikatakan : Qabisah bin Harits, Harits
Al-Athry, Al-Hassan Al-Basri, Husain ibn al-Lajlaj,
Khalid bin Al-Lajlag, Al-Qaqaa bin Al-Lajlaj, Abu Al-
Alaa bin Al-Lajlag, Hussein bin Musab, Hafs bin Asim
bin Omar bin Al-Khattab, Hafs bin Obaidullah bin Anas
bin Malik, Al-Hakam bin Mina, Abu Tahia Hakim bin
Saad Al-Kufi, Hamid bin Abdul Rahman bin Auf,
Humaid bin Abdul Rahman Al-Humairi, Hamid bin
Malik bin Khathaim, Hanzala bin Ali Al-Aslami Hayyan

2 Badri Khaeruman, Studi Kritis Pemikiran Abu Rayyah Mengenai Abu Hurairah dan
Peranannya dalam Periwayatan Hadis, (Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, 2021), hlm. 82

3 Syamsul Arifin, Kritik Abu Rayyah kepada Abu Hurairah, Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu
dan Hikmah, Vol. 1 No. 1, hlm.46

5

bin Bastam Al-Hudhali, Khalid bin Abdullah bin Hussein
al-Dimashqi Abu Hassan Khalid bin Ghalaq, Khabab Al-
Madani, Khalas Al-Hijriah, Khaithama bin Abd al-
Rahman bin Abi Sabra al-Kufi, Dhuhail bin Awf bin
Shamakh Al-Tahawi, Rabia Jerashy, Rumaih al-Judami,
Zarara bin Awfa, Zafar bin Saasa bin Malik, Ziyad bin
Thuwaib, Abu Qais Ziyad bin Riah al-Qaisi, Ziyad bin
Qais Al-Madani, Ziyad Al Tai, Zaid bin Aslam, Zaid bin
Abi Atab, Salem bin Abi Al-Jaad, Salem bin Abdullah
bin Umar, Salem Abu Al-Ghaith, mawla Ibnu Muti',
Salem adalah mawla dari Shaddad bin Al-Had, dan
dikatakan bahwa mawla dari Nasreen, Suhaim Mawla
Zahra, Saad bin Hisyam bin Amer Al-Ansari, Saeed bin
Al-Harits Al-Ansari, Saeed bin Abi Al-Hassan Al-Bashri.
Said bin Hayyan, Saeed bin Abi Saeed al-Maqbari, Saeed
bin Semaan Al-Madani (RDTS), bapak Al-Zabraqiyyin,
Saeed bin Amr bin Saeed bin Al-Aas, Bani Umayyah
Qurashi, Kata bin Morgana, Saeed bin Al-Musayyib,
Said bin Abi Hind, Abu Al-Habab Saeed bin Yasar,
Salman Al-Aghar, Salama bin Azraq, Salama Al-Laithi,
Suleiman bin Habib Al-Muharbi, Suleiman bin Sinan Al-
Madani, Suleiman bin Yassar, Sinan bin Abi Sinan al-
Du'ali, Shatir dan dikatakan: Samir bin Nahar Al-Abdi
Shaddad Abu, Ammar al-Dimashqi, Shuraih bin Hana Al
Harthy Dia menyembuhkan Ibnu Mata Al-Asbahi Al-
Masry, Abu Wael, saudara laki-laki Bin Salama, Shahr
bin Hawshab, Saleh bin Dirham al-Bahli, Saleh Bin Abi
Saleh, Mawla Amr Bin Harits Saleh bin Nabhan, Saasa
bin Malik, Suhaib Al-Atwari, Ad-Dahhak bin Sharhabil,
Ad-Dahhak bin Abd al-Rahman bin Azrab, Damdam bin
Jaws Al-Hafani Al-Yamami, Thariq bin Makhashin ,
Merak bin Kisan, Amir bin Saad bin Abi Waqqas, Amir
bin Saad Al-Bajali, Amir bin Sharahil Al-Shaabi, Abbad
bin Abi Sa’id Al-Maqbari, Abbas Al-Jashmi, Abdullah
bin Tha'labah bin Sa'ir Al-Athari, Abu al-Walid Abdullah
ibn al-Harith al-Basri, Abdullah bin Rafi Maula Ummu

6

Salamah, Abu Salama Abdullah bin Rafi Al-Hadrami Al-
Masry, Abdullah bin Rabah Al-Ansari, Abdullah bin
Saad Mawla Aisha, Abdullah bin Abi Suleiman,
Abdullah bin Shaqiq , Abdullah bin Damra Al-Salouli,
Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Al-Khattab
(SAW) dan dikatakan Ubaid Allah (SAW) Abdullah bin
Abdul Rahman bin Al-Harith bin Saad bin Abi Dhubab
Al-Dawsi, Abdullah bin Utbah bin Masoud, Abdullah bin
Amr bin Abdul Qari, Abdullah bin Farukh Maula Aisyah,
Abdullah bin Yamin al-Taifi, Abdul Hamid bin Salem,
Abd al-Rahman bin Adam Mawla Umm Barthen, Abdul
Rahman bin Uthaina, Abd al-Rahman bin al-Harits bin
Hisham, Abd al-Rahman ibn Hujaira al-Khawlani al-
Masry, Abd al-Rahman ibn Abi Hadrad al-Aslami, Abd
al-Rahman bin Khalid bin Maysara, Abd al-Rahman bin
Saad, mawla al-Aswad bin Sufyan, Abd al-Rahman bin
Saad al-Maqd, Abd al-Rahman ibn al-Samit, dan
dikatakan: Ibn al-Hadadh, dan dikatakan: Ibn al-Hadadh
al-Dawsi, Abdul Rahman bin Abdullah bin Kaab bin
Malik, Abd al-Rahman bin Abi Amra a l-Ansari, Abd al-
Rahman bin Ghanem al-Ash’ari, Abd al-Rahman ibn Abi
Karima, Abdul Rahman bin Mahran Mawla Abu Huraira,
Abdul Rahman bin Abi Naam Al-Bajali, Abd al-Rahman
ibn Hurmuz al-Araj, Abd al-Rahman ibn Yaqoub Mawla
al-Harqa, Abdul Aziz bin Marwan bin Al Abdul M.

Thabaqah Sahabat

Pendapat Ulama ‫كل الصحابهة عدول‬
Hadis

b. Abi Salamah

Nama Lengkap Muhammad Bin Umar Bin Abi Salamah Bin Abd Al-

Asad

Kuniyah Abi Salamah

Wafat 4H

7

Domisili Mekah
Data Guru
Abu Bakar bin Nafi’, Abdullah bin Abdul Rahman bin
Auf bin Abd Auf Umar bin Abi Salamah bin Abdul
Rahman bin Auf, Umar bin Abd allah bin Abdul asad bin
Hilal, Amr bin Al’ash bin Wail bin Hasyim bin Sa’id,
Yahya bin Abdul Rahman bin Hatib Bin Abi Balta’ah.

Data Murid Ismail bin Ibrahim bin Muqsam, Tsabit bin Aslam,
Salamah bin Abdullah bin Umar bin Abi Salamah,
‘Abdul A’la Bin ‘Abdil A’la Bin Muhammad, Abu Bakar
Bin Muhammad Bin Umar bin Abi Salamah, Abdul
Rahman bin Muhammad bin Umar bin Abi Salamah.

Thabaqah Sahabat

Pendapat Ulama Abu Hatem al-Razi: Aku tidak mengenalnya Abu Hatim
Hadis bin Hibban Al-Busti: Disebutkan dalam perwalian Ibnu
Hajar al-Asqalani: Dapat diterima

c. Az-Zuhriyyi

Nama Lengkap Abu Salamah bin Abd al-Rahman bin Awf al-Qurashi al-

Zuhri, al-Madani, disebutkan bahwa namanya adalah

Abdullah, dan dikatakan bahwa Ismail (dan dikatakan

bahwa nama dan nama panggilannya adalah satu).

Kuniyah Abu Salamah

Wafat 94 atau 104 H di Madinah

Domisili Madinah

Data Guru Usama bin Zaid, Anas bin Malik, Bisr bin Saeed,
Thawban Mawla dari Rasulullah, Jaber bin Abdullah Al-
Ansari, Jaafar bin Amr bin Umayyah Al-Damry, Hassan
bin Thabit Al-Ansari, Hamran bin Aban, Hamza bin
Amr Al-Aslami, Rafi bin Khadij, Rabia bin Ka'b Al-
Aslami, Raddad Al-Laithi, Zaid bin Tsabit, Zaid bin
Khaled Al-Juhani Salem Mawla Al Mahri, Said bin Zaid

8

Data Murid bin Amr bin Nufail Salman bin Sakhr, Al-Sharid bin
Suwaid Al-Thaqafi, Thalha bin Ubaid, Ubadah bin Al-
Samit, Abdullah bin Ibrahim bin Qarez, Abdullah bin
Salam, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Uday bin Al-
Hamra, Abdullah bin Umar bin Al-Khattab, Abdullah
bin Amr bin Al-Aas, Abdul Rahman bin Abi Saeed Al-
Khudri, Abdul Rahman bin Auf, Abd al-Rahman bin
Nafi’ bin Abd al-Harith al-Khuza’I, Nafeh bin Abd al-
Harith al-Khuza'I, Utsman bin Affan, Urwah bin Al-
Zubayr, Atta bin Yasar, Umar bin Abdul Aziz, Amr bin
Umayyah al-Damry, Amr bin Rafi Mawla Omar bin Al-
Khattab Karib Mawla bin Abbas, Muhammad bin Iyas
bin Al-Bakir Al-Laithi, Muawiyah bin Al-Hakam Al-
Salami, Muawiya bin Abi Sufyan, Maqil bin Abi Maqil
Al-Asadi, Muaqeeb Al-Dossi, Al-Mughirah bin
Shu'bah, Yazid bin Naim bin Hazal Al-Aslami, Yaish
bin Takhfa bin Qais, Abu Usaid Al-Saedy, Abi Ayyub
Al-Ansari, Abi Darda Abi Saeed Al-Khudri, Abi Sufyan
bin Saeed bin Al-Ghira bin Al-Akhnas bin Shureq Al-
Thaqafi Abi Qatada Al-Ansari, Abu Hurairah Zainab
bint Abi, Fatima binti Qais, Ummu Bakar, Ummu
Salamah, Ummu Salim.

Isma Al-Aswad bin Al-Ala bin Jariya Al-Thaqafi, Bakir bin
Abdullah bin Al-Ashaj, Thumamah bin Kilab, Ja’far bin
Rabia, Al-Jalah Abu Katheer, Al-Harith bin Abd al-
Rahman al-Qurashi, Al-Hassan bin Yazid Abu Yunus
Al-Qawi, Benteng Dimashqi, Abu Sakhr Hamid bin
Ziyad Al-Madani, Dawood bin Abi Asim bin Urwa bin
Masoud Al Thaqafi, Zurara bin Musab bin Abdul
Rahman bin Auf, Zaid bin Abi, Salem Abu Al-Nadr,
Sa’ad bin Ibrahim bin Abdul Rahman bin Auf, Sa’id bin
Khalid Al-Qarzi Sa’id bin Ziyad Al-Ansari, Saeed bin
Abi Sa’idd al-Maqbari, Abu Hazim Salama bin Dinar
Al-Madini, Salama bin Safwan Al-Zarqi, Salam bin
Kahil, Sulaiman Al-Ahwal, Shrek bin Abdullah bin Abi
Nimr, Saleh bin Abi Hassan Al-Madani, Salih bin

9

Muhammad bin Zaida Abu Waqid Al-Laithi, Sakhr bin
Abdullah bin Harmala, Sakhr bin Abi Ghalith al-Madani
Safwan bin Sulayem, Amer Al-Shaabi, Abu Al-Zinad
Abdullah Bin Dhakwan, Abu Tawalah Abdullah bin
Abdul Rahman bin Muammar Al-Ansari, Abdullah bin
Al-Fadl Al-Hashemi, Abdullah bin Fayrouz Al Danaj,
Abdullah bin Abi Labid Al-Madani, Abdullah bin
Muhammad bin Aqil, Abdullah bin Yazid Mawla Al-
Aswad bin Sufyan, Abd Rabbo bin Saeed Al-Ansari,
Abd al-Rahman bin Hurmuz al-Araj, Abd al-Rahman
bin Wardan al-Ghafari, Abdul Majid bin Suhail bin
Abdul Rahman bin Auf, Abdul Malik bin Umair,
Obaidullah bin Abi Jaafar Al-Masry, Utbah bin Muslim
Al-Madani, Uthman bin Abi Suleiman bin Jubair bin
Mutam, Arak bin Malik al-Ghafari, Urwah bin Al-
Zubayr, Atta bin Al-Saeb, Ammar Al-Dahny, Umar bin
Al-Hakam bin Thawban, Umar bin Abi Salama bin
Abdul Rahman, Umar bin Abdul Aziz, Amr bin Dinar
Imran bin Abi Anas, Ghaylan bin Anas al-Kalbi KathIr
bin Abi KathIr Mawla bin Samra, Muhammad bin
Ibrahim bin Al-Harits Al-Taymi, Muhammad bin Abi
Harmala, Muhammad bin Abdul Rahman bin Thawban,
Muhammad bin Abd al-Rahman Mawla Bani Zahra,
Muhammad bin Abdul Rahman Mawla Al Talha,
Muhammad bin Amr bin Alqama, Muhammad bin
Muslim bin Shihab Al-Zahri, Musab bin Muhammad bin
Sharhabil, Al-Mundhir bin Abi Al-Mundhir Al-Madani,
Musa bin Uqba, Nafeh Mawla bin Omar, Nuh bin Abi
Bilal, Hisham bin Urwa, Hilal bin Ali bin Osama, Al-
Waleed bin Abdullah bin Jumaa, Yahya bin Sa’idd Al-
Ansari, Yahya bin Abi Katheer, Yazid bin Abdullah bin
Qasit, Abu Bakar bin Hafs bin Umar bin Sa’ad bin Abi
Waqqas, Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm,
Abu Bakar bin Al-Mankadr, Abu Al-Hassan, Abu Saad
Al-Baqal.

10

Thabaqah Sahabat

Pendapat Ulama Abu Zur'ah berkata: Imam itu amanah.
Hadis

d. Maslamah Ibn as-Sholti

Nama Lengkap Maslama bin al-Salt

Kuniyah -

Wafat -

Domisili -

Data Guru -

Data Murid -

Thabaqah -

Pendapat Ulama -
Hadis

e. Salam Ibn Sawar

Nama Lengkap Salam bin Sulaiman bin Suwar al-Thaqafi, tuan mereka,

Abu al-Abbas al-Madaini al-Darir

Kuniyah Abu al-Abbas al-Madaini al-Darir

Wafat 210 H atau setelahnya di Damaskus

Domisili Khorasani
Data Guru
Israil Bin Yunuss, Ismail bin Ja’far, Ismail bin Rafi,
Bakr bin Khanis, Jarir bin Abdul Hamid, Abu Wahb al-
Harith bin Ghusain al-Thaqafi, Hamza Zayat, Abi
Daoud Sulaiman bin Abdul Aziz, Damai panjang, Divisi
bin Al-Hajjaj, Abdul Rahman bin Abdullah Al-Masoudi,
Umar bin al-Muthanna al-Ashja'I, Imran Al-Qattan, Issa
bin Tahman, Fadil bin Marzouk, Qais bin Al Rabi,
Kathir bin Sulaym, Muhammad bin Thalhah bin Bank,

11

Muhammad bin Abdul Rahman bin Abi Serigala,
Muhammad bin Al-Fadl bin Attia, Maslama bin Garam,
Mughira bin Muslim Al-Sarraj, Nahshil bin Said, Abi
Harra Wasel Bin Abd al-Rahman al-Basri, Warqa bin
Omar Al-Yashkry, Abi Ataka, Abi Amr bin Al-Alaa.

Data Murid Abu Al-Azhar Ahmed bin Al-Azhar Al-Nisaburi,
Thabaqah Ahmad bin Abi Al-Hawari, Ahmad bin Abdul Wahid
bin Aboud, Ismail bin Abdullah Al-Asbahani, Yang
Mulia, Ayoub bin Mohammed Al-Wazzan, Abu Ali Al-
Hussein bin Nasr Al-Farsi Salman bin Taubah Al
Nahrawani, Suleiman bin Abdul Rahman al-Dimashqi,
Sahel bin Bahr al-Jundi, Saburi Ad-Dahhak bin Hajwa
Al-Manjabi, Al-Abbas bin Al-Walid bin Mazyad Al-
Beiruti, Abdullah bin Rouh al-Madaini Abdus, Othman
bin Saeed Al-Darmy Ali bin Muhammad bin Issa Al
Jakani, Abu Hatem Muhammad bin Idris Al-Razi,
Muhammad bin Abdul Rahman bin Al-Ashath,
Muhammad bin Uqba Al Sadusi, Muhammad bin Issa
bin Hayyan al-Madaini, Harun bin Musa Al-Akhfash,
qari Damaskus, Hisham bin Ammar, Yazid bin
Muhammad bin Abdul Samad, Hisyam Ibn ‘Ammar

Thabi’in

Pendapat Ulama Al-Ijli berkata: Amanah.
Hadis Dan dia berkata di tempat lain: Sadooq

f. Hisyam bin ‘Ammar

Nama Lengkap Hisyam bin ‘Ammar bin Nasir bin Maysara bin Aban Al-

Salami, dan dikatakan Al-Dhafri, Abu Al-Walid Al-

Dimashqi, Al-Khatib

Kuniyah Abu Al-Walid Al-Dimashqi

Wafat 245 H di Damaskus

Domisili Qoms, Samnan
Data Guru Abu Daud An-Nasa’I, Ibnu Majah Abu Bakar Ahmad bin

12

Data Murid Amr bin Abi Asim, Ahmed bin Hisham bin Ammar
,Ahmad bin Yahya bin Jaber Al Baladhuri, sang penulis
Ishaq bin Ibrahim bin Abi Hassan Al-Anmati, Ishaq bin
Ibrahim bin Ismail Al-Qadi Al-Basti, Ishaq bin Ibrahim
bin Nasr Al-Nisaburi Al-Bashti, Ishaq bin Abi Imran Al-
Isfarayeni Al-Syafi'I bin Mukhlad Al-Andalusi tetap
tinggal Jaafar bin Ahmed bin Asim al-Dimashqi

Ibrahim bin A’yin, Ismail bin Ayash, Ayub bin Tamim Al-
Qori, Ayub bin Swed Al-Ramly, Al-Bakhtari bin Ubaid Al-
Tabikhi, Baqiyyah ibn al-Walid, Al-Jarrah bin Malih Al-
Bahrani, Hatem bin Ismail Al-Madani, Harmala bin
Abdulaziz bin Al-Rabee bin Sabra Al-Juhani, Al-Hassan
bin Yahya Al-Khashni, Hafs bin Sulaiman Al-Qori, Hafs
bin Omar Al-Bazzaz, Al-Hakam bin Hisham Al-Thaqafi,
Hammad bin Abd al-Rahman al-Kalbi, Hammad Abi Al-
Khattab Al-Dimashqi, Al-Khalil bin Musa Al-BasriAl-Rabi
bin Badr Al-Sa’adi, Rdih bin Attia, Rifdah bin Quda'ah,
Zakariya bin Manzoor Al-Qarzi, Sabra bin Abdul Aziz bin
Al-Rabee bin Sabra Al-Juhani Sa’ad bin Said bin Abi Said
al-Maqbari, Sa’adan bin Yahya Al-Lakhmi, Sa’id bin Al-
Fadl bin Tsabit Al-Basri, Sufyan bin Uyaynah, Salim bin
Mutair, Suleiman bin Utbah, Sulaiman bin Musa Al-Zahri
Sahl bin Hasyim Al-Beiruti, Suwaid bin Abdul Aziz, Salam
bin Sulaiman al-Madaini, Shoaib bin Ishaq al-Dimashqi
Shihab bin Kharash Al-Hushbi Sadaqah bin Khalid,
Sadaqah bin Amr Al-Ghassani, Damra bin Rabia Abdullah
bin Al-Harits Al-Jamahi Abdullah bin Rajaa Al-Makki,
Abdullah bin Abdul Rahman bin Yazid bin Jaber Abd al-
Hamid bin Habib bin Abi al-Ashreen, Abd Rabbo bin
Maimun al-Ash'ari, Abd al-Rahman bin Abi al-Rijal ,Abdul
Rahman bin Zaid bin Aslam, Abdul Rahman bin Saad bin
Ammar sang muadzin, Abdul Rahman bin Suleiman bin
Abi Al-Jun, Abdul Aziz bin Abi Hazim, Abd al-Aziz bin
al-Husain bin al-Turjuman, Abd al-Aziz bin Muhammad
al-Darawardi, Abd al-Malik bin Muhammad al-Sana'ani,
Utsman bin Hisn bin Ubaidah bin Alaq Lawan bin Khaled

13

Thabaqah Al-Marri, Ibrahim Ruh bin Ubadah bin Al-Ala Bin Hassan
Bin Amr, Salam Bin Sulaiman bin Suwar, Umar bin
Shabba Bin Ubaidah Bin Zaid bin Raita, Muhammad Bin
Ziyad Bin Ubaidillah bin Ziyad, Muhammad bin Musa bin
Nafi’. Bishr bin Ubaid, Muhammad bin Saleh Bin Mahran.

Tabi’ Tabi’in

Pendapat Ulama Tsiqah, ada yang mengatakan Shoduq
Hadis

g. Ahmad Ibn Dawud4

Nama Lengkap Ahmad Bin Dawud Bin Nashr

Kuniyah Abu Bakar

Wafat -

Domisili Qoms, Samnan

Data Guru Ahmad Bin Maniya Bin Abdul Rahman, Ibrahim Bin
Isma’il Bin Yahya Bin Salamah, Ibrahim Bin Alhajjaj Bin
Zaid, Ibrahim Bin Bashar, Ibrahim Bin Sa’id, Isma’il Bin
Ubaid Bin Umar Bin Abi Karimah, Isma’il Bin Musa,

Hassan Bin SSuwar, Fadl Bin Sahl Bin Ibrahim.

Data Murid Ibrahim Ruh bin Ubadah bin Al-Ala Bin Hassan Bin Amr,
Salam Bin Sulaiman bin Suwar, Umar bin Shabba Bin
Ubaidah Bin Zaid bin Raita, Muhammad Bin Ziyad Bin
Ubaidillah bin Ziyad, Muhammad bin Musa bin Nafi’.
Bishr bin Ubaid, Muhammad bin Saleh Bin Mahran.

Thabaqah -

Pendapat Ulama Shaduq
Hadis

C. Fiqhul Hadis

4 Aplikasi Mausu’atul Hadis, Informasi Tentang Perawi, dikuti dari https://hadith.islam-
db.com/narrators/9836/‫نصر‬-‫بن‬-‫داود‬-‫بن‬-‫ أحمد‬pada tanggal 14 Desember 2022

14

a. Bulan Ramadhan
Bulan ramadhan mengandung makna filosofis yang hanya saja kita belum

mengetahuinya. Seperti halnya dengan ibadah puasa. Allah SWT. telah memberi
kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal
shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan. Sangat disayangkan bila
Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan begitu saja, mengingat bulan
Ramadhan memiliki berbagai keutamaan. Kita harus memaksimalkannya untuk
meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Umat Islam
selayaknya memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah
SWT perintahkan. Menurut para ulama pemahaman terhadap keutamaan dalam
melaksanakan setiap amal shaleh akan menjadi penyemangat sekaligus akan
mendorong kepada peningkatan ketaqwaan seseorang.5

1. Filosofi Keutamaan Ramadhan
Puasa adalah ritual klasik yang terdapat pada semua agama wahyu. Inilah

yang disitir dalam firman Allah, “Kama kutiba ‘alal ladzina min qablikum,”
(QS al-Baqarah [2]: 183), sebagaimana diinstruksikan kepada umat-umat
para nabi zaman dahulu yang notabene semuanya beragama Islam juga. Cara
persis mereka berpuasa hanya dapat diduga-duga dan sukar untuk dipastikan
bagaimana praktiknya. Yang jelas, syariat Nabi Muhammad SAW sebagai
syariat paling mutakhir telah menganulir sekaligus mengintrodusir bentuk
final tata tertib puasa bagi kaum beriman (alladzina amanu) seperti Anda.
Artinya, cara berpuasa yang tidak sejalan atau berbeda dengan regulasi yang
ditetapkan dalam syariat Islam (yakni preskripsi Alquran dan tradisi
Rasulullah) dianggap nihil. Ditilik dari sudut semantik, lafaz “shiyām” yang
dipakai al-Qur’an untuk “puasa” asalnya mengandung arti bertahan atau
menahan diri, dari kata kerja refleksif shāma-yashūmu. Namun, dalam
konteks syariat Islam, puasa (shiyām) yang dimaksud ialah menahan diri dari
makan-minum dan kegiatan seksual sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari, dengan niat ibadah kepada Allah tentunya. Khusus di bulan suci
Ramadhan, puasa merupakan kemestian perorangan (fardhu ‘ayn) setiap
individu yang berakal dan tumbuh dewasa dengan beberapa pengecualian
yang diuraikan detailnya dalam buku-buku fikih. Di luar bulan suci
Ramadhan, kaum Muslim juga dibolehkan dan dianjurkan berpuasa secara
sukarela (tathawwu‘) berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW di samping

5 Ahmad Rusdiana, Abdul Kodir, Ahmad Gozin, Risalah Ramadhan, (Bandung: Pustaka
Tresna Bhakti Cibiru, 2019), hlm 1

15

puasa denda dan kompensasi (qadhā’) sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bagi orang orang yang telah dewasa harusnya sudah tahu apa filosofi faedah
Ramadhan, dan mengapa mereka harus melakukannya. Karena setiap ibadah
yang diperintahkan oleh Allah SWT tentunya memiliki folosofi dan makna
yang perlu pahami dan mengerti. Sehingga ketika melakukan ibadah tersebut,
khususnya puasa Ramadhan tidak hanya ikut-ikutan saja. Dalam kitabnya,
Maqâshid al-Shaum, Sulthân al-Ulamâ’, Imam Izzuddin bin Abdissalam al-
Sulami (w. 660 H) mengatakan paling tidak ada tujuh faedah puasa di bulan
Ramadan Mengharap Magfirah Mneunuju Mardotillah 3 yang satu sama
lainnya saling terkait. Faedah yang dibicarakan di sini adalah soal
“pembangunan diri”, baik dari sisi agama (pahala) maupun individu. Tujuh
faedah tersebut adalah:6
a. Meninggikan derajat
b. Penghapus kesalahan/dosa
c. Memalingkan/mengalahkan syahwat
d. Memperbanyak sedekah
e. Memperbanyak/menyempurnakan keta’atan
f. Bersyukur mengetahui kenikmatan tersembunyi
g. Mencegah keinginan bermaksiat dan berlawanan

2. Kelompok Kaum Muslimin Apabila Ramadhan Tiba

Perlu diketahui bahwa, dalam menghadapi puasa orang-orang islam

terbagi menjadi tiga kelompok:

a. Puasa karena iman dan taqwa hanya kepada Allah, seakan-akan apa yang

sedang dan akan ia kerjakan, Allah selalu mengetahuinya, sebagaimana

sabda Nabi SAW:

‫يََرا َك فَاِ َّنھ ُُ تََراهُ تَ ُك ْن َلْ فَاِ ْن تََراهُ َكاَّنَ َك ااَلل تَ ْعبَُد اَ ْن‬

Artinya: Ia beribadah hanya kepada Allah seakan-akan ia melihat-Nya
dan jika tidak, maka Allah pasti melihatnya.
b. Puasa karena malu pada orang yang disegani, sehingga yang didapat
kelompok ini hanyalah lapar yang tidak dapat mempengaruhi prilaku
perbuatan sehari-harinya, akibatnya ia tertipu oleh diri sendiri,
sebagaimana firman Allah:

6 Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, (Damaskus: Darul Fikr,
1992), hlm 12.

16

‫َوَمايَ ْشعُُروَن اَنُْف َسھْم اِ ّلَ َوَماَیَْدعُْوَن آَمنُْوا َواّلَ ِذيْ َن ااَلل َُیَاِدعُْون‬

c. Kelompok Puasa orang yang tidak malu untuk tidak berpuasa, sehingga

hal ini seperti apa yang disabdakan oleh Nabi SAW:

‫َما فَا ْصنَ ْع تَ ْستَ ِح اِذَاَل‬

3. Sepuluh Akhir Ramadhan

Allah berfirman dalam surah QS Al-Qadar :1-5

٣‫َخْْيٌ ِم ْن اَلْ ِف َش ْهٍر‬ ‫ لَْيلَةُ الَْق ْدِر ۙە‬٢‫الَْق ْدِر‬ ُ‫لَْيلَة‬ ‫َما‬ ‫ َوَمآ اَْدٰرى َك‬١‫لَِة الَْق ْدِر‬ ‫اِتَّنََنَّزاَُلنَْزالْلْٰنَهُم ٰٰۤلِٕىِْفَكةلَُْي‬
٥ ‫َمطْلَِع الَْف ْجِر‬ ‫ ِه َي َح ّٰت‬٤ ‫ۛ َسٰل ٌم‬٤ ‫اَْمٍر‬ ‫ُك ِل‬ ‫ِم ْن‬ ‫َوالُّرْو ُح فِْي َها َِبِ ْذ ِن َرِبِ ْْۚم‬

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada
Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatul qadar itu?.
Lailatulqadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan ijin Tuhannya untuk
mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit
fajar.

Dalam Shahihain disebutkan, dari Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata,
"Bila masuk sepuluh (hari terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengencangkan kainnya menjauhkan diri dari menggauli
istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan Keluarganya.”
Demikian menurut lafazh Al-Bukhari. Adapun lafazh Muslim berbunyi :
"Menghidupkan malam(nya), membangunkan keluarganya, dan bersungguh-
sungguh serta mengencangkan kainnya.”7

Rasulullah SAW. mengkhususkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
dengan amalan-amalan yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan yang lain,
sebagai berikut:
a. Menghidupkan malam: Ini mengandung kemungkinan bahwa beliau

menghidupkan seluruh malamnya, dan kemungkinan pula beliau
menghidupkan sebagian besar daripadanya. Dalam Shahih Muslim dari
Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata: "Aku tidak pernah mengetahui
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam shalat malam hingga pagi."

7 Abdullah al-Jarullah, Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan, (Sumatera Utara:
Maktabah Abu Salma al-Atsari, 2021), hlm. 4-6

17

b. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membangunkan keluarganya
untuk shalat pada malam-malam sepuluh hari terakhir, sedangkan pada
malam-malam yang lain tidak .

c. Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengencangkan kainnya.
Maksudnya beliau menjauhkan diri dari menggauli isteri-isterinya.
Diriwayatkan bahwasanya beliau tidak kembali ke tempat tidurnya
sehingga bulan Ramadhan berlalu.

d. Mengakhirkan berbuka hingga waktu sahur
e. Mandi antara Maghrib dan Isya'
f. I'tikaf. Dalam Shahihain disebutkan, dari Aisyah radhiallahu 'anha :

Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa beri'tikaf pada
sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, sehingga Allah mewafatkan beliau.
" Nabi SAW. melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir yang di
dalamnya dicari Lailatul Qadar untuk menghentikan berbagai
kesibukannya, mengosongkan pikirannya dan untuk mengasingkan diri
demi bermunajat kepada Tuhannya, berdzikir dan berdo'a kepada-Nya.

b. Kaitan Puasa Ramadhan dengan Kesehatan
Secara bahasa puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu. Pengertian

lain menjelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari segala yang
membatalkan, satu hari lamanya dari terbit fajar sampai terbenam matahari
dengan niat dan beberapa syarat.8

Starvasi (kelaparan) dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan
tubuh.9 Namun sebaliknya, dalam puasa Ramadhan terjadi keseimbangan
anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya
membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan
mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang
cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat berbuka dan sahur akan tetap dapat
menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya
seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka
panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga
beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan Ramadhan, fungsi hati
masih aktif dan baik.

8 H. Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriyah, 1984), hlm. 216.
9 Leyla Hilda, Skripsi : “Puasa dalam Kajian Islam dan Kesehatan”, Sumatera Utara: IAIN,
2014), hlm 56-62.

18

Puasa Ramadhan difahami menjadi hal yang pentingnya manfaatnya.
Apalagi jika dilakukan secara ikhlas dan disertai kepercayaan dan pengetahuan
yang memadai tentang manfaat pelaksanaan puasa bagi kesehatan tubuh,
khususnya dalam metabolisme dan sistem endokrim. Dengan menjalankan puasa,
berarti suatu aktivitas fisik dan biologis, usaha untuk mengatur dan memperbaiki
metabolisme tubuh. Hal ini dapat dimengerti, karena pelaksanaan puasa
mengajarkan dan melatih tubuh secara disiplin untuk makan dan minum secara
tidak berlebihaan dan mengatur kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Dengan demikian, maka puasa akan memberi manfaat kesehatan bagi orang yang
menjalankannya. Bepuasa akan melatih seseorang untuk hidup teratur dan
disiplin serta mencegah kelebihan makan. Menurut penelitian, puasa akan
menyehatkan tubuh, sebab makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme
tubuh. Saat berpuasa, karena ada fase istirahat setelah fase pencernaan normal,
yang diperkirakan 6 sampai 8 jam, maka pada fase tersebut terjadi degradasi dari
lemak dan glukosa darah.

Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang
bersifat roratif menjadi beban dalam akumulasi makanan di dalam tubuh.
Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan, seperti
amylase, pangkrease, dan insulin dalam jumlah besar, sehingga akan
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan tubuh. Dengan demikian, puasa
bermanfaat menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan mengendalikan tekanan
darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang
menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukaan, dan hipertensi.
Dengan demikian, setelah bulan Ramadhan, mereka yang berpuasa akan menjadi
orang-orang yang secara biologis, psikologis, fungsional menjadi orang yang
baru. Yaitu, manusia yang senantiasa berpikiran lebih baik, yang digambarkan
oleh perubahan struktur atau networking (synapses) otak yang baru: yang
senantiasa berpikiran positif, optimistis, tawadhu’ serta berserah diri kepada
Tuhan. Puasa Ramadhan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan mata,
kesehatan ibu hamil, Pasien Sindrom Metabolik Diabetes Mellitus, penyakit
ginjal, Gangguan Kolesterol dan Obesitas, dan lain sebagainya.

c. Pendapat Ulama Tentang Keutamaan Ramadhan
Ketika telihat hilal Ramadhan, Para Ulama semisal Khatib As-Syarbani

seorang Ulama Mesir penulis Mughni Al-Muhtaj beliau bergegas dengan
pembekalan yang cukup untuk ber’itikaf di Masjid Al-Azhar dan tidak pulang
kecuali setelah selesai menunaikan sholat ied.

19

Syaikh ‘Utsaimin seorang ulama era kontemporer yang ahli dalam sains
fikih menjelaskan, bahwa pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini oleh karena
banyaknya amal Shaleh yang dikerjakan, dan sekaligus untuk memotivasi umat
islam agar melakukan kebaikanpintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya
maksiat yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Setan-setan diikat dan
dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan-bulan selain Ramadhan.

Adapun keutamaan malam akhir Ramadhan guna meraih malam Lailatul
Qadar, Imam Al-‘Iroqi mengatakan bahwa yang dimaksud menghidupkan malam
guna meraih keutamaan malam Lailatul Qadar itu bukanlah menghidupkan
sepanjang malam tanpa istirahat. Misykat Al-Mashabih mengatakan, “Memang
ulama tidak satu suara dalam masalah ini, tetapi secara zahirnya orang yang
hanya sholat isya berjama’ah telah disebut sebagai orang yang menghidupkan
malam.” Artinya ia juga mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar kerna telah
menghidupkan malamnnya. Juga dikatakan oleh Imam Al-Kirmani bahwa,
seseorang disebut menghidupi malam jika dia bangun sepanjang malam atau
sebagian besar malam.

Imam An-Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang populer di kalangan
ulama ahli fikih adalah dosa-dosa yang terampuni dengan melakukan puasa
Ramadhan itu adalah dosa-dosa kecil bukan dosa besar.10

d. Penerapan Hadis
Dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta Abdul

Muid Nawawi mengatakan, antara rahmat, Maghfirah, dan itqun Minan Nar
adalah satu kesatuan yang yang berkelanjutan. Untuk memperoleh dari tiga atau
ketiganya sekaligus diperlukan keseriusan sedari awal sampai akhir Ramadhan
dalam melaksanakan ibadah dan penempaan diri dengan amalan kebaikan.

Selain melaksanakan puasa dan melaksanakan ibadah wajib lainnya, di
awal Ramadhan juga kita harus membukakan diri untuk memberikan kasih
sayang terhadap orang-orang agar kita memperoleh rahmat dari Allah SWT.

Bukan hanya awal Ramadhan saja, tetapi pada pertengan Ramadhan pun
begitu. Untuk mendapatkan ampunan atau maghfirah dari Allah, kita harus
meninggalkan perbuatan iri, dengki, sombong, dan perbuatan buruk lainnya.

Dan di akhir Ramadhan, hendaknya kita ,mengencangkan lagi ibadah
serta amal kebaikan lainnya. karena Ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan

10 Miftahul W. Abdullah, Keutamaan bulan Ramadhan dibanding bulan lainnya, dikutip dari
pada Selasa, 13 Desember 2022 Pukul 07: 14 WIB.

20

kita. Membukakan pintu maaf seluas-luasnya dan melakukan kebaikan
semaksimal mungkin ikhlas karena Allah.

D. Penutup
Hadis yang dibahas termasuk hadis dhaif. Hadis tersebut dhaif menurut

persambungan sanadnya. Pada sanad disebutkan seorang yang tidak dikenal namanya
atau disebut Hadis Mungqhati, hadis yang gugur pada sanadnya.

Demikian juga tentang keutamaan bulan Ramadhan. Awal, Pertengahan,
dan akhir Ramadhan adalah sama keutamaannya, terkecuali malam Lailatul Qadar.
Adapun yang penulis bahas tentang akhir Ramadhan yang memasukkan malam
Lailatul Qadar adalah beberapa amalan yang dilakukan untuk mendapatkan malam
Lailatul Qadar seperti mengencangkan ibadah dan kebaikan lainnya.

Bibliograf
Al-Jabouri, Yasin T, Tabrizi, Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi. 2002. Rahasia Puasa

Ramadhan. Terjemahan: Ali bin Yahya. Pustaka Zahra : Jakarta. 339 hal.
Al-Jarullah, Abdullah. Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan. Maktabah

Abu Salma.
Fatazka, Fadlan. 2007. Jamuan Ramadhan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.
Baits, Ammi N. 2015. Kumpulan Artikel Sya’ban dan Ramadhan. Yogyakarta : Yufid

Publishing.
Khaeruman, Badri. 2021. Studi Kritis Pemikiran Abu Rayyah Mengenai Abu

Hurairah dan Peranannya dalam Periwayatan Hadis. Bandung:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Arifin, S. Kritik Abu Rayyah kepada Abu Hurairah. Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu
dan Hikmah. 1(1): 46.
Hilda, L. 2014. Puasa dalam Kajian Islam dan Kesehatan. Jurnal Hikmah. 3 (1) : 57-
60.
Siregar, Muhammad N. 2017. Reinterpretasi Hadis Tentang Keutamaan Bulan Rajab,
Sya’ban dan Ramadhan. Jurnal Kewahyuan Islam. 1 (1) : 68.
Subrata, Sumarno A, Merses Varia Dewi. 2017. Puasa Ramadhan dalam Perspekti
Kesehatan: Literarur Review. Jurnal Studi Islam dan Humaniora. 15 (1) :
244-251.
Rusdiana, A, dkk. 2020. Risalah Ramadhan. Bandung : Pustaka Tresna Bhakti
Cibiru.

21

Alfyja, M. 2021. ”Hadist Keutamaan Bulan Ramadhan Dalam Kitab Durrotun
Nashihin Karya Syekh Ustman Bin Hasan Asysyakir Al-Kkhaubawy.”

Skripsi. Semarang : UIN Walisongo.
Nurdin, Afrizal. 2010. “Keringanan Puasa bagi Penerbang di Bulan Ramadhan.”

Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Anggarini, Mutia. 2021. Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadan, Lengkap

Disertai Doanya. Dikutip dari

https://www.merdeka.com/trending/keutamaan-10-hari-pertama-bulan-

ramadan-lengkap-disertai-doanya-kln.html pada Selasa, 12 Desember

2022 pukul 10:35 WIB.

NU Online. 2019. Kualitas Hadits Pembagian Ramadhan Menjadi 3: Rahmat,

Maghfirah, Itqun Minannar. Diaskes dari https://ltnnujabar.or.id/kualitas-

hadits-pembagian-ramadhan-menjadi-3 rahmat-maghfirah-itqun-

minannar/. Dikutip pada Selasa, 13 Desember 2022 pukul 10:00 WIB.

22

LARANGAN BUANG AIR KECIL DI DALAM LUBANG

Oleh: Rina Putriana

A. Pendahuluan
Rasulullah Saw dalam banyak hadis telah menjelaskan larangan

buang air kecil dan buang air besar di tempat-tempat yang menjadi tempat
berteduh, di jalan dan juga di tempat penampungan air ataupun air yang
menggenang.

Termasuk juga larangan buang air di pintu-pintu masjid ataupun
pekarangan atau teras masjid. Selain itu semua, ada lagi tempat yang dilarang
untuk buang air kecil yaitu di lubang. Rasulullah Saw melarang umatnya kencing
ke lubang. Sebab dikhawatirkan lubang tersebut menjadi tempat tinggal makhluk
Allah Swt lainnya.

Bisa jadi lubang tersebut menjadi rumah bagi jin atau pun rumah bagi
binatang-binatang seperti semut, ular, dan lainnya. Sehingga dikhawatirkan bila
kencing ke lubang itu bisa membahayakan bagi diri sendiri atau pun terhadap
hewan yang menghuni lubang tersebut.

Agama islam begitu memerhatikan kebersihan dan kesucian.
Sehingga dalam tata cara buang air kecil hal ini diatur dalam syariat islam.
Sejak zaman dahulu, hal ini sudah menjadi yang terus diperbincangkan. Apalagi
di Arab ada kebiasaan untuk buang air kecil di jalanan, khususnya para mereka
yang musafir dan para badui yang kerap berpindah-pindah tempat.

Hal ini sudah tertuang di dalam hadis nabi yang diriwayatkan oleh
Abu Qotadah yang berbunyi:

‫ ََن أَبُو‬،‫ أََن أَبُو عَلِ ٍي الُلّْؤلُئِ ُّي‬،‫ أََن الَْقا ِس ُم بْ ُن َج ْعَفٍر‬،‫أَ ْخَََبََن عُ َمُر بْ ُن عَْب ِد الْعَِزيِز‬
‫ عَ ْن‬،‫ َح َّدثَِن أَِب‬،‫ َح َّدثَنَا ُمعَاذُ بْ ُن ِه َشاٍم‬،َ‫ ََن عُبَيْ ُد اََّلِل بْ ُن عُ َمَر بْ ِن َميْ َسَرة‬،‫َداُوَد‬
‫ «أَ َّن الّنََِّب َصّلَى اللهُ عَلَْيِه َو َسّلََم ََنَى أَ ْن يُبَاَل ِف‬،‫ عَ ْن َعْب ِد اََّلِل بْ ِن َسْرِج َس‬،َ‫قَتَاَدة‬

25

‫ إََِّنَا‬:‫ َكا َن يَُقا ُل‬:‫ َما يُ ْكَرهُ ِم َن الْبَ ْوِل ِف اْْلُ ْحِر؟ قَاَل‬:َ‫ قَالُوا لَِقتَاَدة‬:‫ قَاَل‬،»‫اْْلُ ْحِر‬
‫َم َساكِ ُن اْْلِ ِن‬

Artinya: Ubaidullah bin Umar bin Maisarah telah menceritakan kepada kami, ia
berkata, Mu’adz bin Hisyam telah menceritakan kepada kami, ia
berkata, ayahku telah menceritakan kepadaku, dari Qatadah dari
Abdullah bin Sarjis bahwa Rasulullah saw. melarang di lubang. Mereka
berkata kepada Qatadah, “Apa yang membuat kencing di dalam lubang
dilarang?” Iaberkata, “Dikatakan bahwa ia adalah tempat tinggal jin.”

Disini penulis akan menelusiri hadis diatas , untuk mengetahui kualitas hadis itu,
sehingga dengan mengetahui kualitas hadis penulis mengetahui pula hukum
mengamalkan hadits hadis tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

B. Takhsis Hadis
a. Analisis Hadis

‫ ََن عُبَْي ُد‬،‫ ََن أَبُو َداُوَد‬،‫ أََن أَبُو عَلِ ٍي الُلّْؤلُئِ ُّي‬،‫ أََن الَْقا ِس ُم بْ ُن َج ْعَفٍر‬،‫أَ ْخَََبََن عُ َمُر بْ ُن عَبْ ِد الَْعِزيِز‬
‫ عَ ْن عَبْ ِد اََّلِل بْ ِن‬،َ‫ عَ ْن قَتَاَدة‬،‫ َح َّدثَِن أَِب‬،‫ َح َّدثَنَا ُمعَاذُ بْ ُن ِه َشاٍم‬،َ‫اََّلِل بْ ُن عُ َمَر بْ ِن َمْي َسَرة‬
‫ َما‬:َ‫ قَالُوا لَِقتَاَدة‬:‫ قَاَل‬،»‫ «أَ َّن الّنََِّب َصّلَى اللهُ عَلَْيِه َو َسّلََم ََنَى أَ ْن يُبَاَل ِف اْْلُ ْحِر‬،‫َسْرِج َس‬
‫ إََِّنَا َم َساكِ ُن اْْلِ ِن‬:‫ َكا َن يَُقا ُل‬:‫" يُ ْكَرهُ ِم َن الْبَ ْوِل ِف اْْلُ ْحِر؟ قَاَل‬

Artinya : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Umar bin Abdil Aziz, dia
berkata telah mengkhabarkan kepada kami Qosim bin Ja’far dia
berkata telah mengkhabarkan kepada kami Abu ‘Ali Al-lu’lui dia
berkata Ubaidullah bin Umar bin Maisarah telah menceritakan
kepada kami, ia berkata, Mu’adz bin Hisyam telah menceritakan
kepada kami, ia berkata, ayahku telah menceritakan kepadaku,
dari Qatadah dari Abdullah bin Sarjis bahwa Rasulullah saw.
melarang di lubang. Mereka berkata kepada Qatadah, “Apa yang
membuat kencing di dalam lubang dilarang?” Ia berkata,
“Dikatakan bahwa ia adalah tempat tinggal jin.”

26

Untuk mengetahui perbedaan hadis satu dengan yang lain, disini
penulis akan menjabarkan hadis yang serupa dengan hadis berikut . sebelum
itu penulis mencari hadis ini di dalam Maktabah Syamilah versi 3.64 dan
ternyata ada 72 kitab yang penulis temukan tentang “ larangan buang air
kecil di dalam lubang” Hadis yang pertama terdapat di dalam kitab ‫"شرح السنة‬
"‫ للبغوى‬yang akan penulis teliti in syaa Allah pada kesempatan kali ini, hadis
nya berbunyi seperti yang sudah penulis jabarkan di atas. Kemudian hadis
yang serupa penulis temukan di dalam kitab lain, Dari beberapa kitab dalam
Maktabah Syamilah versi 3.64 yang penulis cari, ada 72 kitab yang
membahas hadis tersebut, namun penulis membatasinya hanya pada satu
kitab saja yang akan penulis bahas. Dan di dalam kitab-kitab lain itu juga
membahas hadis yang sama, jadi penulis hanya akan menulis hadis yang
sama tetapi hadis ini terdapat di dalam kitab induk. Berikut contoh dari hadis

yang penulis temukan di Maktabah Syamilah versi 3.64 di dalam kitab ‫"سنن‬
"‫ ابى داود‬:

، َ‫ عَ ْن قَتَاَدة‬، ‫ َح َّدثَِن أَِب‬، ‫ ثَنَا ُمَعاذُ بْ ُن ِه َشاٍم‬، َ‫ َح َّدثَنَا عُبَيْ ُد اللِه بْ ُن عُ َمَر بْ ِن َميْ َسَرة‬-29
‫ قَالُوا‬:‫ قَاَل‬،‫ أَ َّن الّنََِّب َصّلَى اللهُ عَلَيِْه َو َسّلََم «ََنَى أَ ْن يُبَاَل ِف اْْلُ ْحِر‬:‫عَ ْن عَبْ ِد اللِه بْ ِن َسْرِج َس‬

‫ َكا َن يَُقا ُل إََِّنَا َم َساكِ ُن اْْلِ ِن‬:‫ َما يُ ْكَرهُ ِم َن الْبَ ْوِل ِف اْْلُ ْحِر؟ قَاَل‬:َ‫»لَِقتَاَدة‬

Artinya: “Ubaidullah bin Umar bin Maisarah telah menceritakan kepada
kami, ia berkata, Mu’adz bin Hisyam telah menceritakan kepada
kami, ia berkata, ayahku telah menceritakan kepadaku, dari
Qatadah dari Abdullah bin Sarjis bahwa Rasulullah saw. melarang
di lubang. Mereka berkata kepada Qatadah, “Apa yang membuat
kencing di dalam lubang dilarang?” Ia berkata, “Dikatakan bahwa
ia adalah tempat tinggal jin.”

Dari paparan diatas dapat kita lihat, bahwa matan hadis disini sama hanya
terdapat perbedaan di sanad hadis saja

27

1. Skema Sanad
28

2. Biografi perawi
Berdasarkan penelusuran yang telah perawi lakukan melalui

maktabah shamilah berikut biografi perawi-perawi hadis yang dibahas:

a. Abdullah ibn Sarjis
Nama lengkap: Abdullah ibn Sarjas al-Makhzumiy

Kunyah: -

Wafat: -

Domisili: Bashrah

Thabaqah: Sahabat

Data guru: Rasulullah SAW, Umar ibn Khatab, Abu Hurairah

Data murid: ‘Ashim al-Akhwal, Abdullah ibn Imran, Utsman ibn Hakim
ibn ‘Ibad ibn Hanif, Qotadah, Muslim bin Abi Maryam

Pendapat para 11‫كل الصحابة عدول‬
ulama hadits:

b. Qotadah
Nama lengkap: Qotadah ibn Du’amah

Kunyah: Abu al-Khattab

Wafat: 100 H

Domisili: Bashrah
Thabaqah: Pertengahan tabi’in

11 Al Mizzi, Tahdzib Al-Kamal Fi Asma’i Ar-Rijal, Juz 15, h. 13-14

29

Data guru: Anas ibn Malik, Badil ibn Maisarah, Basyar ibn ‘Aidz ,
Basyar ibn Muhtafiz, Basyir ibn Ka’ab, Bakar ibn Abdullah,
Habib ibn Salim, Hasan ibn Abdurrahman, Hasan al-Bashri,
Hamid ibn Abdurrahman, Hamid ibn Hilal, Khitsamah ibn
Abdurrahman, Daud ibn Abu ‘Ashim, Daud as-Sirraj, Rafi’
Abu al-‘Aliyah Salim ibn Abu al-Ja’ad, Sa’id ibn Abi
Bardah, Sa’ide ibn Abu al-Hasan al-Bashri, Sa’ide ibn
Abdurrahman, Sulaiman ibn Yassar, Syarik ibn Khalifah,
Shalih Abi Khalil, Sofwan bin Mahroz, Abu Tamimah,
Abbas Al Jasami, Abdullah bin Baridah, Abdullah bin
Sarjas, Abdullah bin Syaqiq, Abdullah bin Abi ‘Utbah.

Data murid: ‘Abban bin Yazid, Ismail bin Muslim, Baqir bin Abi Samith,
Jarir bin Hazim, Hajjaj bin Arthoh, Hajjaj bin Hajjah Al
Bahali, Harf bin Syaddad, Husein bin Dzakwan, Hisyam
Addastawai, Yusuf bin Atiyah, Yunus Al iskaf.

Pendapat para Menurut Ishaq bin Mansur adapun Qotadah adalah perawi
ulama hadits: yang tsiqoh.12

c. Hisyam

Nama lengkap : Hisyam bin Abi Abdillah Addastawai

Kuniyah : Abu Bakar Al bashri

Wafat : 152 H

Domisili : Bashroh
Thabaqah : Pembesar tabi’ tabi’in

Data guru : Ayyub Asskhtiani, Badil bin Maisaroh, Hammad bin Abi

12 Al Mizzi, Tahdzib Al-Kamal Fi Asma’i Ar-Rijal, Juz 23, h. 498-499

30

Sulaiman, Abdurrohman Assiroj, Amir bin Abdul Wahid,
Abdullah bin Abi Najih, Amr bin Malik, Qosim bin ‘auf,
Qotadah, Yahya bin Abi katsir.

Data murid : Azhar bin Qosim, Ishaq bin Yusuf, Ismail bin Aliyah, Al
Harits bin Atiyah, Kholid bin Harits, Syu’bah bin Al Hajjaj,
Abdullah bin Bakar, Abdullah bin Mubarak, Abdurrohman
bin Mahdi, Abdul Malik bin Syobbah, Muhammad bin
Ja’far, Muslim bin Ibrohim, Muadz bin Hisyam, Musa bin
Ismail, Yazid bin Harun.

Pendapat para Menurut Abu Daud adapun Hisyam adalah seorang
ulama hadits : terpercaya, menurut Abu Hisyam Arrifa’i dia merupakan

perawi yang tsubut.13

d. Mu’adz bin Hisyam
Nama lengkap : Mu’adz bin Hisyam bin Abi Abdillah

Kuniyah : -

Wafat : 200 H

Domisili : Bashroh
Thabaqah :
Data guru : Tabi’ tabi’in tidak terkenal

‘Asyad bin Abdul Malik, Bakir bin Abi Samith, Syu’bah bin
Hajjaj, Abdullah bin ‘Aun, Hisyam Addastawai, Yahya bin
Al Ala.

Data murid : Ibrohim bin Muhammad, Ahmad bin tsabit, Ahmad bin
Hanbal, Ishaq bin Mansur, Basyar bin Adam, Affan bin
Muslim, Muhammad bin ismail, Muhammad bin Basyr,

13 ‫ هشام بن سنبر‬: ‫( موسوعة الحديث‬islam-db.com)
31

Muhammad bin Umar, Abu Hisyam Arrifai.

Pendapat para Menutut Utsman Addarimi adapun Muadz adalah tsiqoh,
ulama hadis : menurut Ibnu Qoni’ tsiqoh dan terpercaya.14

e. Ubaidillah bin Umar bin Maysaroh
Nama lengkap : Abdullah bin Umar bin Maysaroh Al Jasyimi

Kuniyah : Abu Said Al bashri

Wafat : 235 H

Domisili : Baghdad
Thabaqah : Pembesar tabi’ tabi’in

Data guru : Basyr bin Manshur, Hammad bin Zaid, Kholid bin Al Harits,
Abdullah bin Yazid Almuqorri, Abdul Wahid bin Ziyad,
‘Usman bin ‘Ali Al ‘Amiri, Mu’adz bin Hisyam
Addastawai, Hasyim bin basyir.

Data murid : Bukhori, muslim, Abu Daud, Ibrohim bin Ishaq al harabi,
Ishaq bin Abi Imron, Said bin Nashir, Abdullah bin Ahmad
bin Hanbal, Ali bin Hasan Assukri.

Pendapat para Ibnu hibban dan Musallamah bin Qosim berpendapat
ulama hadis : bahwasanya Ubaidillah bin umar bin maysaroh adalah

perawi yang tsiqoh.15

f. Abu Daud
Nama lengkap : Sulayman ibn Dawud Al-Tayasili

14 ‫ معاذ بن هشام بن سنبر‬: ‫( موسوعة الحديث‬islam-db.com)
15 ‫ عبيد الله بن عمر بن ميسرة‬: ‫( موسوعة الحديث‬islam-db.com)

32

Kuniyah : Abu Dawud

Wafat : 275 H

Domisili : Bashrah
Thabaqoh : Tabi’ tabiin

Data guru : Imam Ahmad, Al-Qanabiy, Sulaiman ibn Harb, Abu Amr
ad-Dhaririy, Abu Walid al-Thayalisi, Abu Zakariya Yahya
bin Main, Abu Khaitsamah, Zuhair ibn Harb, Ad-Darimi,
Abu Ustman Sa’id ibn Manshur, Ibnu Abi Syaibah

Data murid : At-Turmudzi, An-Nasa’i, Abu Ubaid al-Ajuriy, Abu Thoyib
Ahmad ibn Ibrahim al-Baghdadiy, Abu Amr Ahmad ibn
Aly, Abu Bakr ibn Ahmad ibn Muhammad, Ismail ibn
Muhammad, Abu Bakr Ibn Abu Dawud, Ahmad ibn
Sulaiman an-Najjar, Ali bin Hasan bin Al abd Al anshori,
Muhammad bin bakr bin Dasah At tamar, Abu ali
muhammad bin Ahmad Allu’lui, Muhammad bin Ahmad bin
Ya’kub Al matutsi Al bashri.

Pendapat para Tsiqoh 16
ulama hadis :

g. Abu Ali al-lu’lu’i

Nama lengkap : Muhammad bin Ahmad bin Amr al lu’lui

Kuniyah : Abu Ali Al lu’lui

Wafat : 333 H

Domisili : Bashroh

16 ‫ سليمان بن داود بن الجارود‬: ‫( موسوعة الحديث‬islam-db.com)
33

Thabaqoh : Tabi’ tabiin

Data guru : Abu Dawood al-Sijistani, Yusuf bin Yaqoub al-Qalusi, al-
Hasan bin Ali bin Bahar, al-Qasim bin Nasr, dan Ali bin
Abdul Hamid al-Qazwini. Al-Hasan bin Ali Al-Jabali, Al-
Qadi Abu Omar Al-Qasim bin Jaafar Al-Hashemi, Abu Al-
Hussein Al-Fasuwi, Muhammad bin Ahmed bin All

Data murid : Hasan bin Hamid bin Ali bin Marwan, Ali bin Muhsin bin
Ali bin Muhammad, Qosim bin Ja’far bin Abdul wahid bin
Abbas, Musallamah bin Qosim bin Ibrohim bin Abdullah,
Abdul wahid bin Muhammad bin Abdullah bin Muhammad,
Abdullah bin Ibrohim bin Abdullah.

Pendapat para Abu 'Umar al-Hashemi berkata tentang dia: "Abu 'Ali al-
ulama hadis : Lu'ali telah membaca kitab al-Sunan tentang Abu Dawood

selama dua puluh tahun, dan dia disebut Warraq Abu
Dawood, dan Warraq dalam bahasa orang-orang Basra:
pembaca orang-orang. Dia berkata: Penambahan dalam
narasi Ibnu Dasa dihilangkan oleh Abu Dawood sebagai
yang terakhir dari perintah Rabbah di isnaad.17

h. Qosim bin Ja’far

Nama lengkap : Qosim bin Ja’far bin Abdul wahid bin Abbas bin Abdul
wahid bin Ja’far bin Salim bin Ali bin Abdillah bin Abbas
bin Abdul mutholib.

Kuniyah : Abu Umar

Wafat : 414 H

Domisili : Bashroh, Baghdad

17 ‫ محمد بن أحمد بن عمرو‬: ‫( موسوعة الحديث‬islam-db.com)
34

Thabaqoh : Tabi’ tabi’in.

Data guru : Muhammad bin Ahmad bin Aljunaid, Ahmad bin Ubaid bin
Ismail, Ahmad bin Hisyam bin Humaid, Husein bin Yahya
bin Ayyas bin Issa, Muhammad bin Ahmad bin amr,
Muhamaad bin Abdul wahid bin abi Hasim, Hasan bin
Muhammad bin Uthman.

Data murid : Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Mahdi, Ahmad bin
Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrohim,
Muhammad bin Ibrohim bin Ahmad, Muhammad bin
Ahmad bin Ali, Umar bin Abdul Aziz bin Ahmad bin Yusuf,
Ja’far bin Muhammad bin Fadl.

Pendapat para Menurut khotib Al baghdadi, Qosim bin Ja’far tsiqoh dan
ulama hadis : amin,18

i. Umar bin Abdil Aziz

Nama lengkap : Umar bin Abdul Aziz bin Ahmad bin Yusuf bin Muhammad
bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ibrohim

Kuniyah : Abu thohir

Wafat : 463 H

Domisili : Fashan
Thabaqoh : Tabi’ tabi’in
Data guru : Qosim bin Ja’far bin Abdul wahid bin Abbas

Data murid : Husein bin Masud bin Muhammad

18 ‫ قاسم بن جعفر بن عبد الواحد بن العباس بن عبد الواحد بن جعفر بن سليم بن علي بن عبد الله بن العباس‬: ‫موسوعة الحديث‬
‫( بن عبد المطلب‬islam-db.com)

35

Pendapat para Menurut Addahabi : dia pergi di masa mudanya dan setuju
ulama hadis : di Baghdad tentang syeikh Abu Hamid dan merupakan salah

satu sisa sisa sahabatnya.19

j. Al Baghawi

Nama lengkap : Abu Muhammad Alhusain ibnu Ma’ud bin Muhammad Al
baghawi Assyafi’i

Kuniyah : Abu Muhammad Al Husaini

Wafat : Menurut sebagian para ahli 516 H, sebagian yang lain
menyebutkan 510 H, dan ada yang menyebutkan 551 H.

Domisili : Baghsyur (Bagh)
Thabaqoh : Tabi’ tabi’in

Data guru : Qadhiy Abu Ali al-husain ibn Muhammad al-Marwarruzi as-
Data murid : Syafi’i .Abu Umar Abd al-Wahid ibn Ahmad ibn Abi al-
Qasim al-Malihi al-Haruwi , Abu al-Hasan Abd ar-Rahman
Muhammad ad-Dawudiy, Abu Bakar Ya’kub ibn Ahmad as-
Shairafi, Abu al-Hasan Ali ibn Yusuf al-juwaini, Syaikh al-
Hijaz, Abu al-Hasan Muhammad ibn Muhammad as-Syirazi,
Abu Fadhal Ziyad ibn Muhammad al-Hanafi, Ahmad ibn
Nashr al-Kufani, Hassan al-Mani’i, Abu Bakr al-Hutsaim at-
turabi al-Baghaw,Abi Shalih Ahmad ibn Abd al-Malik ibn
Ali ibn Ahmad an-Nisaburi, Abu Turab Abd al-baqi ibn
Yusuf ibn Ali ibn Shalih ibn Abd al-Malik al-Maraghi.

Abu al-Ghana’im As’ad ibn Ahmad ibn Yusuf ibn Ahmad
ibn Yusuf al-Bamanjiy al-Khatib, Al-Hasan ibn Mas’ud al-

19 ‫ عمر بن عبد العزيز بن أحمد بن يوسف بن محمد بن عيسى بن محمد بن علي بن محمد بن إبراهيم‬: ‫موسوعة الحديث‬
(islam-db.com)

36

pendapat para Baghawi, saudaranya sendiri, Umar ibn al-hasan ibn al-
ulama hadis : husainar-Raziy, ayah dari Fakhruddin ar-Raziy, Abu Mansur
Muhammad ibn As’ad al-‘Aththariy, Abu al-Fatuh
Muhammad ibn Muhammad at-Tha’iy, Abu al-Makarim
Fadhlullah ibn Muhammad an-Nauqaniy, meriwayatkan
hadits dari Imam al-Baghawiy secara ijazah dan hidup
dampai tahun, Abu al-hasan Ali ibn Ahmad ibn Abd al-
Wahid ibn Ahmad Fakhruddin al-Muqaddasiy as-Shalihaniy
al-Hanbaliy al-bukhari.
imam adz-Dzahabi berkata: Beliau adalah seorang Imam, al-
‘Allamah, suri teladan, al-Hafizh, Syaikhul Islam,Penghidup
sunah, pakar tafsir dan penulis berbagai karya.

Imam as-Subki berkata seraya memuji beliau: Imam al-
Baghawi dijuluki sebagai Penghidup sunah dan Tiang
agama. Beliau tidak sempat masuk ke kota Baghdad. Kalau
saja ia sempat masuk, niscaya biografi tentang beliau akan
menjadi panjang lebar.

Ibnu al-‘Imad al-Hambali bertutur: Dia adalah pakar hadis
dan tafsir, memiliki banyak karya, seorang ulama dari kota
Khurasan.

Ibnu Khallikan berkata: Beliau adalah lautan ilmu.
Menafsirkan firman Allah dan mampu menjelaskan sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sulit dipahami, juga
meriwayatkan hadis dan mengajar. Beliau tidak
menyampaikan pelajaran melainkan dalam keadaan suci.
Tatkala istrinya meninggal dunia, ia tidak mengambil dari
harta warisannya sedikit pun.

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: Beliau unggul dalam segala
bidang ilmu. Merupakan seorang al-‘Allamah pada masanya.
Taat beragama, wara’, zuhud, tekun beribadah dan ‘alim

37

yang saleh.20

Setelah penulis menelusuri biografi-biografi semua perawi hadis,
penulis tidak menemukan satupun perawi hadis yang mempunyai
kecacatan baik secara intelektual maupun secara kredibilitasnya, maka di
sini penulis dapat menyimpulkan bahwasanya hadis yang sedang dibahas
ini adalah hadis yang berkualitas shahih.

C. Fiqhul Hadis
a. Fiqhul Hadits dengan Kaitan Ilmu Adab
Telah dijelaskan larangan buang air kecil (BAK) dan Buang Air
Besar (BAB) di tempat-tempat yang menjadi tempat berteduh, di jalan
dan juga di tempat penampungan air ataupun air yang menggenang.
Selain itu semua, ada lagi tempat yang dilarang untuk buang air kecil
yaitu di lubang. Rasulullah SAW. melarang umatnya kencing ke
lubang. Sebab dikhawatirkan lubang tersebut menjadi tempat tinggal
makhluk Allah SWT lainnya. Bisa jadi lubang tersebut menjadi rumah
bagi jin atau pun menjadi rumah bagi binatang-binatang seperti semut,
ular, dan lainnya. Sehingga dikhawatirkan bila kencing ke lubang itu
bisa membahayakan bagi diri sendiri atau pun terhadap hewan yang
menghuni lubang tersebut.21
Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak boleh bersikap
semau-maunya. Ada tata krama yang harus diperhatikan saat
melakukan segala sesuatu. Begitupun yang diajarkan dalam Islam, ada
adab yang harus diikuti umat Muslim. Adab menjadi hal yang sangat
penting dalam kehidupan, baik kehidupan sendiri, keluarga, maupun

20 Budi. 2022. Biografi Imam Al-Baghawi. Laduni.id. dikutip pada 10 Desember 2022 pukul 15.36
21 Andrian Saputra, Alasan Mengapa Dilarang Kencing kedalam Lubang di Tanah,
Republika, 10 september 2021. Hal. 23.

38

sosial. Dengan adab, seorang Muslim yang sejati akan menjadi mulia
di hadapan Allah dan Rasul-Nya serta sesama manusia.22

Adapun kaitan antara hadits yang dibahas dengan ilmu adab
sangat erat, kendatinya buang air kedalam lubang yang biasanya
berada ditempat yang lapang dan luas bisa saja terlihat oleh mata
manusia. Singkatnya kita sebagai manusia yang mempunyai adab
menjauhkan diri dari perbuatan tersebut.

D. Penutup
Hadits tentang larangan kencing di lubang yang terdapat dalam kitab

syarah sunnah lilbaghawi memiliki jalur periwayatan yang tidak
bermasalah, dimana tidak ada salah satu perawi yang memiliki kecacatan
secara intelektual yaitu lemah hafalannya, maka hadits tersebut dihukumi
hadits dengan kualitas shahih. Adapun mengamalkan hadits shahih yang
dibahas ini adalah sah atau boleh dan hadits ini mengandung nasihat bagi
kita serta anjuran amalan tambahan. Hendaknya kita mengamalkan yang
sudah diajarkan oleh rosulullah kepada kita.

Bibliograf

Saputra, Andrian. 2021. Alasan mengapa larangan kencing didalam lubang tanah.
Republika.co.id. dikutip pada 10 Desember 2022 pukul 15.17 WIB

Admin. 2021. Hadis no, 27 sunan Abi Daud. Hadispedia.id. dikutip pada 10
Desember 2022 pukul 15.21

Budi. 2022. Biografi Imam Al-Baghawi. Laduni.id. dikutip pada 10 Desember 2022
pukul 15.36

Al-Baghawi, Abu Muhammad, Syarah Sunnah Lil Baghawi, Juz 1, Damaskus: Al
Maktub Al Islami, 1983.

As-Sijistani, Abu Daud, Sunan Abi Daud, Juz 1, Beirut: Al Maktabah Al ‘Ishriyyah.

‫الحديث‬ ‫موسوعة‬ (islam-db.com)

22 Iqbal Gunawan, Pengertian Adab dan Kedudukannya dalam Islam, academia, 29 april
2021, Hal. 30.

39

KEUTAMAAN MADU DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

Oleh: Hasna Hauna

A. Pendahuluan
Banyak hadis-hadis nabi yang berbicara tentang obat-obatan nabi di

antaranya kurma, madu, habbatussauda’ dan masih banyak lagi. Kajian kali ini
berfokus kepada hadis nabi mengenai keutamaan madu. Madu merupakan cairan
manis yang dihasilkan oleh lebah atau serangga lain, yang mana cairan tersebut
didapatkan dari nektar bunga. Madu dikenal sebagai minuman sehat yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Lebih dari 14 abad yang lalu.

Allah Swt. berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 68-69 yang artinya:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-
bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah Swt. Dengan kebesaran-
Nya mengaruniai manusia dengan diciptakannya lebah sebagai penghasil madu,
yang mana madu tersebut memiliki berbagai macam jenis, serta bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Nabi Saw. juga telah memberikan kabar kepada umatnya di
dalam hadis bahwa terkandung beberapa manfaat yang terdapat di dalamnya.

Hadis Nabi merupakan salah satu sumber hukum Islam, akan tetapi
tidak semua hadis Nabi bisa dijadikan sebagai hukum, hal ini perlu pertimbangan
dan perlu penelitian mengenai hadis-hadis yang digunakan sebagai sumber
hukum.

Disini penulis akan menelusuri salah satu hadis tentang madu, untuk
mengetahui kualitas hadits tersebut, dan hukum mengamalkan hadis tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.

40

B. Analisis Hadis dan Sanad
a. Redaksi Hadis
Sebagaimana yang sudah penulis sebutkan di atas bahwa hadis yang
ingin dibahas adalah hadis tentang madu. Setelah menelusuri hadis yang akan
dikaji penulis menemukan beberapa kitab yang memuat hadis tersebut,
diantaranya Kitab Mu’jamul Ausath, Kitab Syu’abul Iman, dan Kitab Sunan
Ibnu Majah.
Adapun dari beberapa kitab yang memuat hadis ini jika dibandingkan
terdapat perbedaan dari segi lafadz maupun perawi namun dalam segi
pemaknaan hampir tidak ada bedanya. Berikut bunyi hadis tersebut;
1. Kitab Mu’jamul Ausath. Juz 1, hal. 130

‫ َن َسعِي ُد بْ ُن َزَكِرََّي‬:‫ َن ُُمََّم ُد بْ ُن عِي َسى ال ّطَّبَاعُ قَاَل‬:‫َح َّدثَنَا أَ ْحَُد بْ ُن ُخلَْي ٍد قَاَل‬
‫ عَ ْن أَِب‬،‫ عَ ْن َعبْ ِد اْْلَِمي ِد بْ ِن َساٍِل‬،‫ َن الُّزبَْْيُ بْ ُن َسعِي ٍد اْلَاِِِش ُّي‬:‫الْ َم َدائُِِّن قَاَل‬

‫ «َم ْن لَعِ َق الْعَ َس َل ثَََّل َث‬:‫ قَاَل َر ُسوُل اََّللِ َصّلَى اللهُ عَلَيِْه َو َسّلََم‬:‫ُهَريَْرةَ قَاَل‬
‫ َلْ يُ ِصْبهُ َع ِظيمٌ ِم َن الْبَََّلِء‬،‫»غَ َدَوا ٍت ُك ّلَ َش ْهٍر‬

Artinya: “Ahmad bin Khulaid mengabarkan kepada kami, dia berkata:
Muhammad bin Isa At Thabba’ menceritakan kepada kami, dia
berkata: Said bin Zakariyya Al-Madaini menceritakan kepada
kami, dia berkata: Az- Zubair bin Said Al-Hasyimi
menceritakan kepada kami, dari Abdul Hamid bin Salim, Dari
Abu Hurairah, dia berkata: Rosulullah Saw. bersabda: “Barang
siapa yang makan madu tiga hari dalam setiap bulan, tidak
akan tertimpa akan atasnya bala yang besar.”

2. Kitab Syu’abul Iman. Juz 8, hal. 84

‫ ثَنَا اْْلَ َس ُن‬،‫ أَََن أَبُو َسعِي ِد بْ ُن اْلَ ْعَراِِب‬،ّ‫أَ ْخَََبََن َعْب ُد اللِه بْ ُن يُو ُس َف اْلَ ْصبَ َهاُِن‬
‫ عَ ِن الُّزبَِْْي بْ ِن َسعِي ٍد‬،‫ ثَنَا َسعِي ُد بْ ُن َزَكِرََّي الْ َم َدائُِِّن‬،‫بْ ُن ُُمََّم ِد بْ ِن ال َّصّبَا ِح‬

‫ قَاَل َر ُسوُل اللِه َصّلَى‬:‫ َع ْن أَِب ُهَريَْرةَ قَاَل‬،‫ عَ ْن عَبْ ِد اْْلَِمي ِد بْ ِن َساٍِل‬،‫اْلَاِِِش ِي‬

41

‫ َلْ يُ ِصْبهُ َع ِظي ٌم‬،‫ " َم ْن لَعَ َق الَْع َس َل ثَََّل َث َغ َدَوا ٍت ِف ُكِل َش ْهٍر‬:‫اََّللُ عَلَيِْه َو َسّلََم‬
‫" ِم َن الْبَََّلِء أَبًَدا‬

Artinya: “Abdullah bin Yusuf Al-Ashbahani mengabarkan kepada kami,
Abu Said bin Al-A’robi menceritakan kepada kami, Al-Hasan
bin Muhammad bin Ash-Shobah menceritakan kepada kami,
Said bin Zakariyya Al-Madaini menceritakan kepada kami,
dari Zubair bin Sa’id Al-Hasyimi, dari Abdul Hamid bin
Salim, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rosulullah Saw.
bersabda: “Barang siapa yang makan madu tiga hari dalam
setiap bulan, tidak akan tertimpa akan atasnya bala yang besar
selamanya.”23

3. Kitab Sunan Ibnu Majah. Juz 2, hal. 1142

‫ َح َّدثَنَا‬:‫ َح َّدثَنَا َسعِي ُد بْ ُن َزَكِرََّيءَ الُْقَرِش ُّي قَاَل‬:‫َح َّدثَنَا َُْم ُموُد بْ ُن ِخ َدا ٍش قَاَل‬
‫ قَاَل‬:‫ قَاَل‬،َ‫ َع ْن أَِب ُهَريَْرة‬،‫ َع ْن عَبْ ِد اْْلَِمي ِد بْ ِن َساٍِل‬،‫الُّزبَْْيُ بْ ُن َسعِي ٍد اْلَاِِِش ُّي‬
،‫ ُك ّلَ َش ْهٍر‬،‫ «َم ْن لَعِ َق الْعَ َس َل ثَََّل َث غَ َدَوا ٍت‬:‫َر ُسوُل اََّلِل َصّلَى اللهُ َعلَْيِه َو َسّلََم‬

‫َلْ يُ ِصبْهُ عَ ِظيمٌ ِم َن الْبَََّلِء‬

Artinya: “Mahmud bin Khidasy menceritakan kepada kami, dia berkata:
Said bin Zakariyya Al-Qurasyi menceritakan kepada kami, dia
berkata: Az-Zubair bin Said Al-Hasyimi menceritakan kepada
kami, dari Abdul Hamid bin Salim, dari Abu Hurairah, dai
berkata: Rosulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang makan
madu tiga hari dalam setiap bulan, tidak akan tertimpa akan
atasnya bala yang besar.”24

23 Ahmad bin Al-Hussein bin Ali bin Musa Al-Khusrawjirdi Al-Kharasani, Syu’abul Iman, juz
8, hal. 84.

24 Ibnu Majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, juz 2,
hal. 1142.

42

Dari pemaparan hadis di atas, penulis membatasi hadis yang akan
ditakhrij hanya pada satu kitab yaitu pada Kitab Sunan Ibnu Majah.

b. Skema Sanad Hadis

‫رسولْالله‬

‫قال‬

‫ابوْهريرة‬

‫عن‬

ْ‫عبدْالحميدْبن‬
‫سالم‬

‫عن‬

‫الزبير بن سعيد‬

‫حدثنا‬

ْ‫سعيدْبن‬
‫زكرياء‬

‫حدثنا‬

‫محمود بن‬
‫خداش‬

‫حدثنا‬

‫ابن مجاه‬

c. Biografi Perawi : Abdurrahman bin Shakhr Al Azdi
1. Abu Hurairah : Abu Hurairah
: 57 H dan ada yang mengatakan 58 H / 59 H
Nama asli : Sahabat
Kunyah : Nabi Muhammad Saw, Ubay bin Ka'b,
Wafat Usama bin Zaid bin Haritsa, Basra bin Abi Basra
Thabaqah Al-Ghafari, Umar bin Al-Khattab, Al-Fadl bin Al-
Guru Abbas, Abi Bakar Al-Siddiq, Aisyah binti abu
Bakar

43

Murid : Ibrahim bin Ismail, Ibrahim bin Abdullah bin
Jarh dan ta’dil Hunain, Ibrahim bin Abdullah bin Qariz, Abdullah
bin Ibrahim bin Qariz Al-Zahri, Ishaq bin
Abdullah, Al-Aswad bin Hilal Al-Muharbi, Al-
Aghar bin Sulaik, Al-Aghar Abu Muslim, Anas
bin Hakim Al-Dhabi, Anas bin Malik, Bisr bin
Said

: Semua sahabat ‘adil.

2. Abdul Hamid bin Salim

Nama asli : Abdul Hamid bin Salim

Kunyah : Abu Salim

Wafat :-
Thabaqah : Pertengahan Tabi’in

Guru : Abu Huroiroh

Murid : Al-Zubair bin Said Al-Hasyimi
Jarh dan ta’dil
: Ibnu Hajar: Tidak diketahui. Al-Dzahabi: Dia
tidak menyebutkannya. Al-Bukhari berkata: Kami
tidak tahu bahwa dia mendengarnya dari Abu
Hurairah.25

3. Az zubair bin Said Al Hasyimi

Nama asli : Al-Zubair bin Said bin Sulaiman bin Said bin
Naufal bin Al-Harits Al-Qurashi Al-Hasyimi

Kunyah : Abu Al-Qasim

Wafat : 160 H
Thabaqah : Pembesar tabi’ tabi’in

25 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi Asma’i al-Rijal, Juz 20, hal. 203
44

Guru : Safwan bin Sulaim, Abdullah bin Ali bin Yazid
bin Rakanah, Abdul Hamid bin Salim, Amr bin
Dinar, Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar
Al-Siddiq, Muhammad bin Al-Mankadir

Murid : Ismail bin Ayash, Jarir bin Hazim, Habib Katib
Jarh dan ta’dil Malik, Said bin Zakariya al-Madaini, Abu Asim
Ad-Dahhak bin Mukhlad Al-Nabil, Abdullah bin
Al-Harits Al-Makhzumi, Abdullah bin Al-
Mubarak, Abdullah bin Maimun Al-Qaddah,
Abdul Hamid bin Zakaria, Mutrif bin Abdullah
Al-Madani

: Ibnu Hajar berkata: Layyinul hadits. Abbas Al-
Dauri berkata, atas otoritas Yahya bin Ma'in: Dia
dapat dipercaya. Abu Ubaid Al-Ajri berkata: Abu
Dawud ditanya tentang Al-Zubair bin Said, dan
dia berkata: Ada nuansa dalam haditsnya. Saya
tidak tahu kecuali bahwa saya mendengar Yahya
bin Ma'in berkata: Dia lemah. Dan dia berkata di
tempat lain: Telah sampai kepadaku atas otoritas
Yahya bahwa dia lemah. Al-Hakim Abu Ahmad
berkata: Mereka tidak memiliki kekuatan. Ia
disebutkan oleh Ibnu Hibbaan secara terpercaya.
Dan Ibnu Al-Madini berkata: Lemah.26

4. Said bin Zakariya Al-Qurasyi

Nama asli : Said bin Zakariya Al-Qurasyi

Kunyah : Abu Usman

Wafat :-
Thabaqah : Tabi’ tabi’in yang tidak terkenal

Guru : Idris bin Qamid Al-Madaini, Thabit bin Qais Al-
Madani, Hamza bin Habib Al-Zayyat, Al-Zubair

26 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi Asma’i al-Rijal, Juz 8, hal. 209

45

bin Said Al-Hasyimi, Zakaria bin Yahya, Zam'a
bin Sholih, Said bin Al-Hakam, Ali bin Abi Sara,
Anbasa bin Abdul Rahman Al-Qurashi

Murid : Ahmad bin Hanbal, Ahmed bin Said bin
Jarh dan ta’dil Zakariya Al-Madaini, Abu Hassan Al-Hasan bin
Usman Al-Ziyadi, Al-Hassan bin Muhammad Al-
Zafarani, Ziyad bin Ayub, Abu Al-Rabi Sulaiman
bin Dawud Al-Zahrani, Abdullah bin Abi Badr,
Abdullah bin Al-Sari Al-Antaki, Usman bin
Muhammad bin Abi Shaybah, Al-Fadl bin Al-
Sabah, Abu Yahya Muhammad bin Said bin
Ghalib Al-Attar, Muhammad bin Isa bin al-Tabaa,
Muhammad bin Muawiyah, Mahmud bin
Khadash, Naim bin Hammad, Yahya bin Muin

: Abu Hatim berkata: Dia tidak sekuat itu. Zakaria
bin Yahya Al-Saji berkata: Lemah. Salih bin
Muhammad Al-Baghdadi berkata: Dia dapat
dipercaya.27

5. Mahmud bin Khidasy : Mahmud bin Khidasy
Nama asli

Kunyah : Abu Muhammad Al-Thalaqani

Wafat : 250 H
Thabaqah : Pembesar tabi’ tabi’in

Guru : Ahmed bin Hanbal, Said bin Zakariya al-
Madaini, Sufyan bin Uyaina, Saif bin Muhammad
Al-Thauri, Abbad bin Al-Awam, Abdullah bin
Mubarok, Abdul Rahman bin Mahdi

Murid : Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ibrahim bin
Ishaq Al-Harbi, Ibrahim bin Abdullah bin Junaid

27 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi Asma’i al-Rijal, Juz 15, hal. 267-270

46

Jarh dan ta’dil Al Khatli, Abu Ali Ahmad bin Ali bin Mutsanna
al-Mawsili, Ahmad bin Muhammad bin Atta Al-
Sufi, Ahmad bin Muhammad bin Laits Al-
Baghdadi, Ahmad bin Muhammad Al-Asadi

: Al-Dizzy berkata: Uhud bin Muhammad bin Al-
Qasim bin Lazarz mengatakan atas otoritas Yahan
bin Ma’an: Dia dapat dipercaya, tidak ada yang
salah dengan dia. Abu Al-Fath Al-Azdi berkata:
Dia adalah salah satu dari orang-orang yang benar
dan amanah. Ibnu Hajar berkata: Suduq. Adz-
Dzahabi berkata: dapat dipercaya. Dan Ibnu
Hibban menyebutkannya dalam kitab bahwa dia
tsiqqah.28

6. Ibnu Majah : Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah Ar-
Nama asli Rabi’i Al-Qazwini.

Kunyah : Abu Abdullah

Wafat : 273 H
Thabaqah : Tabi’ Tabi’in

Guru : Ali bin Muhammad ath Thanaafusi, Jabbarah
bin Al-Mughallas, Mush’ab bin Abdullah Az-
Zubair, Suwaid bin Said, Abdullah bin Muawiyah
al Jumahi, Muhammad bin Ramh, Ibrahîm bin
Mundzir Al-Hizami, Muhammad bin Abdullah bin
Numair, Abu Bakr bin Abi Syaibah, Hisyam bin
Ammar, Abu Said Al-Asyaj.

Murid : Muhammad bin Isa Al-Abharî, Abu Thayyib
Ahmad Al-Baghdadî, Sulaiman bin Yazid Al-
Fami, Ali bin Ibrahim Al-Qaththan, Ishaq bin
Muhammad, Muhammad bin Isa Ash-Shiffar, Ali

28 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi Asma’i al-Rijal, Juz 10, hal. 267-270

47

Jarh dan ta’dil bin Said Al-Askari, Ibnu Sibuyah, Wajdî Ahmad
bin Ibrahîm.

: Al Hafizh Al Khalili menuturkan; “(Ibnu Majah)
adalah seorang yang tsiqah kabir, muttafaq ‘alaih,
dapat di jadikan sebagai hujjah, memiliki
pengetahuan yang mendalam dalam masalah
hadits, dan hafalan.” Al-Hafizh Adz-Dzahabi
menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang hafizh
yang agung, hujjah dan ahli tafsir.” Al-Mizzi
menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang hafizh,
pemilik kitab as sunan dan beberapa hasil karya
yang bermanfa’at.”

d. Hasil Penelitian
Berdasarkan penulusuran dan identifikasi sanad yang telah dilakukan

oleh penulis terdapat tiga perawi yang dinilai dhaif yaitu Said bin Zakariyah,
Az-Zubair bin Said, dan Abdul Hamid bin Salim. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa hadis ini dhaif, meskipun demikian kelemahan hadis ini tidak
menjadikan hadis tersebut tidak dipakai, akan tetapi bisa digunakan sebagai
sebuah motivasi dan tidak bisa dijadikan sebuah hukum.

C. Fiqhul Hadis
1. Manfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh
Madu merupakan cairan mujarab, yang dihasilkan lebah dari saripati
beragam tanaman. Dan madu telah mendapatkan tempat yang istimewa
dalam sejarah pengobatan tradisional. Orang-orang Mesir, Assyria, Cina,
Yunani dan Romawi kuno memanfaatkan madu untuk menyembuhkan luka
dan beragam penyakit.
Baik dalam Alquran ataupun hadis Nabi Muhammad Saw. sudah
memberikan keterangan akan khasiat madu yang menyembuhkan ini.
Kemudian Rosulullah juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits
yang diriwayatkan Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit
dan Alquran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran).
Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Alquran dan madu.''

48


Click to View FlipBook Version