The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by darsinih59, 2022-12-20 08:15:35

koneksi antar materi modul 1.4

koneksi antar materi modul 1.4

WELCOME TO MY
YOUTUBE CHANNEL

ENIHFAHRI



1.4.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 1.4. BUDAYA POSITIF

Keterkaitan Antar Modul 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4

Oleh : Darsinih,S.Pd.I
CGP Angkatan 7 SDN 1 Bayasari

kab. Ciamis

Perkenalkan

Darsinih, SPdI
CGP Angkatan 7
SDN 1 Bayasari kab.Ciamis

Fasilitator
Bpk Usep Sutandi

Pengajar Praktik
Ibu Rustini

KETERKAITAN ANTAR MATERI

Modul 1.1 Filosofis
Kihajar Dewantara

Modul 1.4
Budaya Positif

Modul 1.2 Nilai dan
Peran guru penggerak

Modul 1.3
Visi Guru Penggerak

TUJUAN AKHIRNYA

Modul 1.4
Budaya Positif

Modul 1.3
Visi Guru Penggerak

Modul 1.1 Filosofis Modul 1.2 Nilai dan
Kihajar Dewantara Peran guru penggerak

FILOSOFIS PEMIKIRAN
KI HAJAR DEWANTARA

PENDIDIKAN ADALAH MENUNUTUN
Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak yang sesuai dengan kodrat alam dan
zaman agar mereka mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang setinggi-tingginya

PENDIDIKAN MENGHAMBA PADA MURID
pendidikan haruslah berpihak pada murid
sesuai dengan minat,bakat dan kemampuan anak

PENDIDIK IBARAT PETANI
Sekolah ibarat Ladang /Lahan dan murid ibarat benihnya

petani hanya bisa menuntun tumbuhnya benih dengan
merawatnya

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Dari pernyataan Kihajar Dewantara maka seorang guru
harus mempunyai nilai dan menjalankan perannya agar
mampu MENUNTUN tumbuh kembanhnya anak melalui

pengjaran yang BERPUSAT PADA ANAK

NILAI GURU PENGGERAK PERANGURU PENGGERAK
1. MANDIRI 1. MENJADI PEMIMPIN
2. REFLEKTIF
3. INOVATIF PEMBELAJARAN
4. KOLABORATIF 2.MENJADI COACH BAGI GURU LAIN
5.BERPIHAK PADA MURID 3.MENDORONG KOLABORASI
4.MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN MURID
5.MENGGERAKAN KOMUNITAS

PRAKTISI

VISI GURU PENGGERAK

Dalam mewujudkan suatu perubahan ,di perlukan Visi dab langkah-langkah yang
tepat dalam mencapainya
Visi dapat terwujud jika adanya kobaborasi dengan semua pihak (warga sekolah)
oleh karena itu dalam mewujudkan VISI diperlukan langkah kongkrit dengan m
metode INQUIRY APRESIATIF (IA) dengan prakrsa perubahan menggunakan
Tahapan BAGJA

TAHAPAN BAGJA
1. BUAT PERTANYAAN
2. AMBIL PELAJARAN
3.GALIH MIMPI
4.JABARKAN RENCANA
5.ATUR EKSEKUSI

TAHAPAN BAGJA

BUAT PERTANYAAN
AMBIL PELAJARAN

GALI MIMPI

JABARKAN RENCANA
ATUR EKSEKUSI

BUDAYA POSITIF

Berdasarkan Penerapan tahapan BAGJA TERSEBUT akan muncul pembiasaan-
pembiasaan positif di sekolah yang kita kenal dengan BUDAYA POSITIF
Budaya positif ini akan menimbulkan rasa aman dan nyaman pada murid dalam
proses pembelajaran
Budaya positif juga akan mendoron gmurid untuk mampu berfikir ,bertindak,dan
mencipta sebagai suatu proses memerdekaan dirinya sehingga murid lebih
mandiri dan bertanggung jawab

REFLEKSI PERTANYAAN

Pemahaman atas Keseluruhan
materi Modul 1.4 BUDAYA POSITIF

Sejauh mana pemahaman anda tentang onsep-konsep inti yang telah anda

1 pelajari di modul ini, yaitu : Displin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman

dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia ,keyakinan kelas
dan segitiga restitusi

1.DISIPLIN POSITIF 2. NILAI KEBAJIKAN DAN
Disiplin positif merupakan KEYAKINAN KELAS
pendekatan mendidik anak Tujuan mulia yang mengacu pada
untuk melakukan kontrol diri nilai-nilai dan prinsip-prinsip
dan membentuk kepercayaan yang dianut seseorang
diri

3. POSISI KONTROL 4.KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 5. SEGITIGA RESTITUSI
Pemberi Hukuman Bertahan Hidup Menstabilkan Identitas
Pembuat Rasa Bersalah Kasih sayang dan Rasa Diterima Validasi TIndakan yang salah
Teman Penguasaan Menanyakan keyakinan
Pemantau Kebebasan
Manager Kesenangan

2 Perubahan apa yang terajdi pada cara berfikir anda dalam
menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah anda

setelah mempelajari modul ini ?

Setelah mempelajari modul ini saya berfikir bahwa untuk menciptakan
budaya positif di kelas maupun di sekolah harus melibatkan siswa dalam
perencanaan hingga pelaksaan budaya positif, dengan harapan dapat
mewujudkan kelas atau sekolah yang nyaman,aman,positif berdasakan
keyakinan kelas atau sekolahyang diyakini bersama.

perubahan lainnya bahwa posisi kontrol saya yang selama sebagai pemantau
atau pembuat merasa bersalah ternyata kurang tepat untuk mewujudkan
disiplin,sehingga saya perlu merubahnya menjadi posisi Kontrol MANAGER
dan menerapkan SEGITIGA RESTITUSI

Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait
3 penerapan konsep -konsep inti dalam modul Budaya Positif

baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?

Pengalaman yang pernah saya alami dalam menerapkan modul
budaya positif ketika saya mempunyai keinginan untuk
menyelesaikan permasalahan pelanggaran atau indisipliner siswa
denagn memposisikan diri sebagai MANAGER.
terkadang sikap saya berbenturan dengan budaya sekolah yang
terbiasa Menghukum siswa sebagai langkah efektif membentuk
disiplin

Maka dari itu saya membutuhkan suatu pendekatan khusus
dalam mensosialisasikan hal ini kepada rekan sejawat

4 Bagaimana Perasaan anda ketika mengalami hal-hal
tersebut ?

Perasaan saya ketika mengalami hal tersebut adalah merasa
tertantang untuk mengimplementasikan posisi guru sebagai
MANAGER dan menerapkan segitiga restirusi dalam menangani
kasus indisipliner siswa .
karena dengan menempatkan diri sebagai seorang MANAGER guru
akan memberikan kesempatan kepada murid untuk
mempertanggung jawabkan preilaku dan mendukung murid
menemukan solusi atas permasalahannya.
Saya juga merasa tertantang untuk menyusun strategis untuk
mensosialisasikan konsep BUDAYA POSITIF kepada rekan sejawat
agar kami dapat berkolaborasi melakukan perubahan BUDAYA
POSiTIF di kelas maupun di sekolah

5 Menurut anda, terkait pengalaman dalam penerapan
konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik,

adakah yang perlu diperbaiki?

Menurut saya, hal baik yang sudah ada di lingkungan kelas dan
sekolah adalah DISIPLIN POSITIF, NILAI-NILAI KEBAJIKAN, serta
KEYAKINAN KELAS yang dibangun bersama. Dengan BERPIHAK
PADA MURID.
Adapun yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan adalah POSISI
KONTROl seorang guru yang selama ini cenderung sebagai
PEMANTAU, PENGHUKUM, dan PEMBUAT MERASA BERSALAH,
menuju posisi seorang MANAJER.

6 Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi denga murid
berdasarkan lima posisi kontrol, posisi kontrol manakah yang

paling sering anda pakai, dan bagaimana perasaan anda saat itu?

Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang anda pakai, dan

bagaimana perasaan anda sekarang, apa perbedaannya?

Sebelumnya saya sering menggunakan posisi kontrol sebagai PEMANTAU dan
PEMBUAT MERASA BERSALAH. Pada saat itu perasaan saya adalah merasa benar
dengan tindakan yang saya berikan kepada murid saya, walaupun terkadang hasil
yang saya harapkan kurang signifikan.
Setelah mempelajari modul ini saya berusaha menerapkan posisi kontrol sebagai
MANAGER. Saat saya mampu memposisikan diri sebagai MANAGER dengan
penerapan SEGITIGA RESTITUSI. Saya merasa bangga terhadap murid saya yang
lebih menunjukan rasa tanggung jawabnya saat memperbaiki kesalahan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah anda menerapkan

7 segitiga restitusi ketika mengahadapi permasalahan murid anda?

Jika iya, tahap mana yang anda praktekan, dan bagaimana anda
mempraktekannya?

Sebelumnya saya pernah secara tidak sadar menggunakan konsep
SEGITIGA RESTITUSI, namun tahapan restitusinya tidak secara utuh.
Tahapan yang pernah saya lakukan adalah MENSTABILKAN
IDENTITAS dan VALIDASI TINDAKAN YANG SALAH.
Saya belum sampai pada tahap MENANYAKAN KEYAKINAN, karena
sebelumnya saya cenderung meminta siswa melakukan perbaikan
atas kesalahannya berdasarkan cara saya, bukan pendapat atau
cara siswa sendiri.

8 Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini,

adakah hal-hal lain yang menurut anda penting untuk dipelajari
dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan
kelas maupun di sekolah?

Menurut saya hal yang penting dalam menciptakan budaya positif adalah
adanya KOLABORASI atau KERJA SAMA yang baik semua warga sekolah
maupun stake holder yang ada di kelas maupun sekolah serta SARANA
PRASARANA sekolah yang mendukung dan memadai.
KOLABORASI warga sekolah dalam mewujudkan nilai-nilai kebajikan sangat
diperlukan agar dapat membangun BUDAYA POSITIF sekolah.
SARANA PRASARANA yang sangat menunjang untuk mewujudkan sekolah
yang nyaman, aman, dan mendukung proses pembelajaran yang
menyenangkan bagi murid.

SALAM BAHAGIA BAPAK / IBU GURU HEBAT

TERIMAKASIH

Tergerak Bergerak dan
Menggerakan

Thank you
For watching

Darsinih, S.Pd.I
CGP angkaatn 7 SDN 1

Bayasari .Kab. Ciamis


Click to View FlipBook Version