The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LK 3.1 Menyusun Best Practices ANEU MEILINA KUSMAYANTI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aneukusmayanti75, 2022-12-09 12:56:00

LK 3.1 Menyusun Best Practices ANEU MEILINA KUSMAYANTI

LK 3.1 Menyusun Best Practices ANEU MEILINA KUSMAYANTI

BEST PRACTICES
Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning Pada Materi Kerajaan Sriwijaya sampai Kerajaan Majapahit di Indonesia Kelas X MIPA 4

SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2022/2023

Oleh
Aneu Meilina Kusmayanti, S.Pd.

201698316053
Kelompok 3 PPL
PROGRAM PENDIDIKAN ROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN
PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA
UNIVERSITAS SILIWANGI

2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN 11 Garut
Lingkup Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai SMA

Penulis Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas X Mipa 4
Tanggal SMAN 11 Garut dengan menggunakan model pembelajaran
Situasi: Project Based Learning
Kondisi yang menjadi latar Aneu Meilina Kusmayanti, S.Pd.
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk dibagikan, Aksi 4. Kamis, 24 November 2022
apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam Kondisi yang melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar
praktik ini. peserta didik di SMAN 11 Garut adalah setelah masa pandemi
covid-19 dan zonasi penerimaan peserta didi yang baru. Hal ini
terlihat ketika guru menyampaikan pertanyaan umum berkaitan
dengan sejarah kepada peserta didik yang kurang responnya.
Peserta didik seringkali menggunakan hp untuk bermain games
dibandingkan memanfaatkannya untuk mencari informasi
berkaitan dengan pelajaran sejarah. Ketika mata pelajaran
sejarah dijadwalkan setelah dzuhur sampai sore, kemungkinan
besar peserta didik terlihat jelas mengantuk, posisi badan tidak
tegap dan sering menguap.

Kondisi lainnya yaitu tidak semua guru memiliki kemampuan
yang sama untuk menguasai lebih cepat dalam penguasaan
model pembelajaran yang inovatif dan tidak membuat media
pembelajaran berbasis TIK yang dapat menarik gairah belajar
pesera didik. Gurupun akhirnya hanya mengandalkan saja
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dari awal
pembelajaran sampai akhir. Keterbatasan dalam penyediaan
alat seperti infokus juga menjadi masalah di sekolah kami.

Penerapan model dan strategi pembelajaran yang belum sesuai
dengan kebutuhan peserta didik sehingga belum bisa
membangkitkan motivasi belajar peserta didik menjadi latar
belakang saya untuk menerapkan model dan metode
pembelajaran inovatif yaitu PJBL (Project Based Learning).
Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan, berikut indikator
yang menunjukkan rendahnya motivasi belajar siswa :

1) Peserta didik kurang komunikatif dan aktif selama
pembelajaran karena guru kurang melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran

2) Peserta didik ketahuan memainkan gadgetnya (sosial
media atau main games)

3) Peserta didik tidak terlihat antusias dalam pembelajaran

Menurut saya praktik ini penting dilakukan untuk mengetahui
apakah penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan

Tantangan : kebutuhan peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar
Apa saja yang menjadi tantangan peserta didik secara optimal atau belum. Selain itu juga dapat
untuk mencapai tujuan tersebut? meningkatkan motivasi bagi diri saya sendiri dan menjadi
Siapa saja yang terlibat, referensi bagi guru lainnya ketika saya menggunakan model
pembelajaran yang inovatif yaitu project based learning.
Membantu peserta didik dalam memperbaiki sikap,
pengetahuan dan keterampilan.

Sebagai pendidik saya memiliki tanggung jawab untuk
memfasilitasi peserta didik dan memberikan pelayanan terbaik
supaya mereka dapat belajar dengan bahagia, nyaman dan
menyenagkan dalam belajar sejarah. Salah satu cara supaya
mereka belajar dengan sukarela, bahagia dan penuh tanggung
jawab karena motivasi intrinsiknya terbentuk adalah dengan
memberikan pembelajarn yang disesuaikan dengan kebutuhan
belajar mereka. Hal ini dikarenakan kebutuhan belajar setiap
peserta didik berbeda, mulai dari kesiapan belajar, minat, dan
gaya belajar. Untuk itu perlu dilakukan pembelajaran yang
dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik. Salah satunya
dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL.
Pembelajaran berdiferensiasi ini diharapkan akan lebih
membuat peserta didik bertanggungjawab dan juga
pembelajaran akan lebih bermakna karena mereka terlibat
penuh dalam pembelajaran yang tidak membebani mereka.
Saya juga mempersiapkan pembuatan RPP, LKPD, bahan ajar,
media ajar seperti power point, video dan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi tersebut serta instrumen penilaian dari
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Beberapa tantangan yang menghambat tercapainya tujuan ini,
yaitu :

Faktor Internal
1. Karakter peserta didik (minat, gaya belajar, dan profil

belajar yang berbeda)
2. Kesehatan fisik dan mental peserta didik (kesehatan

sedang terganggu, atau bahkan peserta didik mengalami
stres akibat sosio ekonomi keluarga atau permasalahan
di luar rumah)

Faktor Eksternal
1. Guru belum melakukan tes dignostik awal baik kognitif

maupun non kognitif
2. Guru belum optimal dalam memanfaatkan model

pembelajaran inovatif
3. Guru belum optimal dalam menggunakan media yang

berbasis TIK
4. Guru kurang memberikan materi yang aktual dan

kurang dalam menganalogikan suatu permasalahan

5. Peserta didik kesulitan memahami materi karena metode
pembelajaran tidak sesuai dengan gaya belajarnya.

6. Pembelajaran belum bisa mengakomodir kebutuhan
peserta didik

7. Pembawaan guru yang tidak menyenangkan untuk
peserta didik

8. Kondisi keluarga (ekonomi, hubungan sosial dalam
keluarga, perhatian orang tua)

9. Lingkungan pertemanan
10. Gadget (game dan sosial media).

Tantangan-tantangan tersebut mengharuskan guru mencari
solusi supaya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Guru harus pintar dan cermat dalam memilih model
pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kebutuhan belajar
mereka.

Pihak-pihak yang terlibat dalam praktik pembelajran ini
seperti saya memerlukan peserta didik, bantuan Wali kelas
dan Guru BK. Karena saya perlu menggali informasi terkait
peserta didik tersebut, baik itu latar belakang peserta didik,
profil belajar, minat dan gaya belajar peserta didik. Dosen
dan guru pamong serta rekan sejawat terlibat juga.

Aksi : Langkah-langkah yang harus guru lakukan untuk mengatasi
Langkah-langkah apa yang masalah dan tantangan-tantangannya yaitu :
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa 1. Merancang Perangkat pembelajaran dan Model
yang digunakan/ bagaimana pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang terlibat Saya menyusun perangkat pembelajaran yang di dalamnya
/ Apa saja sumber daya atau terdapat komponen RPP, LKPD, bahan ajar, media
materi yang diperlukan untuk pembelajaran dan instrumen penilaian. Hal ini dilakukan
melaksanakan strategi ini untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang
saya persiapkan. Adapun dalam memilih model
pembelajaran inovatif yang sesuai dengan konten materi
yang akan disampaikan. Disini saya memilih model
pembelajaran PJBL, dengan harapan peserta didik bisa lebih
termotivasi dan lebih kritis sehingga meningkatkan
kemampuan problem solvingnya dan kemampuan
menciptanya. Dalam menyusun pembelajaran PJBL ada
beberapa hal yang saya perhatikan, yaitu :

 Membuat kelompok heterogen
 Memaksimalkan fasilitas pembelajaran
 Memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang

tepat
 Memanfaatkan teknologi dan perkembangan IT untuk

membantu pembelajaran ( Disini saya menggunakan

Whatsapp grup yang memudahkan dalam
berkomunikasi dengan peserta didik, video yang sudah
di download dari youtube, LKPD, power point, aplikasi
canva, serta link kuis melalui gform)

 Menyusun rencana penilaian yang terdiri dari penilaian
pengetahuan, keterampilan, serta sikap.

 Menyusun rencana evaluasi dan refleksi untuk
perbaikan di masa yang akan datang.

Sedangkan selama proses pembelajaran dengan model PJBL
perlu diperhatikan sintak-sintak pembelajarannya seperti
dibawah ini :
1. Menentukan pertanyaan mendasar
2. Mendesain perencanaan produk
3. Menyusun jadwal pembuatan
4. Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
5. Menguji hasil
6. Evaluasi pengalam belajar
Saya pun mendapatkan masukan saran dari dosen pembimbing
dan guru pamong untuk memperbaiki kembali perangkat
pembelajaran.

2. Dalam pelaksanaan strategi ini, saya berkolaborasi dengan
wali kelas, teknisi, dan rekan sejawat (membantu dalam
dokumentasi).
Saya menggunakan model pembelajran PJBL, tanya jawab,
presentasi, menggunakan media video dan power point,
membuat LKPD dan membuat kuis dengan Wordwall di
website dan refleksi menggunakan google form.

Proses pelaksanaan praktik pembelajaran aksi ke 4 adalah
sebagai berikut:
a. Pendahuluan

Guru mengucapkan salam pembuka, berdo’a,
mengeccek kahadiran peserta didik, apersepsi
menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1. Penentuan pertanyaan mendasar

Guru mengemukakan pertanyaan yang
bersiafat eksplorasi pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik berdasarkan pengalaman
belajarnya yang bermuara pada penugasan
dalam melakukan suatu aktivitas. Bagaimana
kehidupan politik dan kehidupan ekonomi
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno,
Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari dan
kerajaan Majapahit?

2. Mendesain Perencanaan Proyek
Guru membagi peserta didik ke dalam 5
kelompok yang setiap kelompok teridiri dari 6
sampai 7 peserta didik.
Guru dan peserta didik membuat kesepakatan
dalam penyelesaian proyek. Waktu maksimal
dalam penyelesaian proyek. Sumber informasi
yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek. Hal-hal yang dilaporkan
dalam penyelesaian proyek.

3. Menyusun Jadwal
Guru memberitahukan bahwa pembuatan
produk yang ditugaskan harus diselesaikan
pada pertemuan ini kemudian akan
dipresentasikan. Peserta didik sudah
menyipkan peralatan bahan untuk membuat
Infografis dari aplikasi Canva menggunakan
gawainya.

4. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
Guru membimbing sejauh mana penyelesaian
setiap kelompok dalam pembuatan infografis
sesuai petunjuk yang disusun di LKPD. Guru
membimbing dan memberikan bantuan kepada
kelompok yang membutuhkan. Guru
membimbing peserta didik dalam memilih
sumber informasi yang kredibel.

5. Menguji Hasil
Guru meminta setiap kelompok melakukan uji
coba produk dengan mempresentasiaknnya di
depan kelas. Guru bersama dengan peserta
didik memberikan tanggapan dan komentar
pada kelompok penyaji.
Guru melakukan penilaian selama
memonitoring peserta didik melakukan
presentasi di depan kelas

6. Mengevaluasi Pengalaman
Guru mengevaluasi dengan cara memberikan
tanggapan secara keseluruhan terhadap
penampilan semua kelompok yang sudah
mempresentasikan produknya. Guru dan
peserta didik menyimpulkan hasil materi yang
telah dibahas oleh setiap kelompok

c. Penutup

Peserta didik menyampaikan refleksi pembelajaran,
guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya,
berdo’a bersama dan salam penutup.

Gambar 1. Guru mengucapkan salam dan peserta didik berdo’a
bersama

Gambar 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Gambar 3. Guru memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

Gambar 4. Peserta didik mempresentasikan proyek

Gambar 5. Salah satu produk infografis dari aplikasi Canva yang
sudah dikerjakan oleh anggota kelompok

3. Sumber daya yang saya manfaatkan diantaranya:
 Sumber daya fisik : Ruang multimedia yang dilengkapi
proyektor, smartboard, papan tulis, audio, jaringan
internet, HP, Kamera, tripod, wireless dan laptop.
 Sumber daya manusia : Peserta didik, Guru, Teknisi,
Rekan Sejawat

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi 4 dan langkah-langkah pembelajaran yang
Bagaimana dampak dari aksi dari sudah saya laksanakan di kelas X MIPA 4 efektif membatu
Langkah-langkah yang dilakukan? peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajarnya, hal ini
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak terlihat ketika mereka sangat antusias dalam membuat
efektif? Mengapa? Bagaimana infografis dan mengerjakan LKPD secara berkelompok. Suasana
respon orang lain terkait dengan di kelas sangat menyenangkan. Semua kelompok dapat
strategi yang dilakukan, Apa yang menyelesaikan proyek secara tepat waktu karena saling
menjadi faktor keberhasilan atau kerjasama. Peserta didik berani maju ke depan kelas untuk
ketidakberhasilan dari strategi menunjukkan peta wilayah kerajaan Sriwijaya sampai kerajaan
yang dilakukan? Apa pembelajaran Majapahit. Peserta didik mampu menyampaikan argumen
dari keseluruhan proses tersebut setelah tayangan video singkat tentang penemuan harta karun
di sungai Musi yang di duga sebagai peninggalan kerajaan
Sriwijaya. Peserta didik berani untuk bertanya ketika ada yang
kurang dipahami. Peserta didik mampu menyampaikan
kesimpulan dari pembelaran ini dan mampu menyelesaikan kuis
dengan menggunakan wordwall di website secara online.

Respon dari rekan sejawat yaitu Anesya Nur Santika, S.Pd
berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan PJBL
positif dan teman saya pun memberikan komentar atas
penerapan model PJBL ini dengan menggunakan saintifik dan
TPACK berjalan dengan baik sesuai sintak-sintaknya.
Respon dari peserta didik X MIPA 4 dengan proses
pembelajaran kali ini menarik dan tidak membuat peserta didik
mengantuk kalau pun ada, guru akan mencoba untuk membuat
peserta didiknya melakukan ice breaking dulu.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan dalam
pelaksanaan praktik pembelajaran ini ditentukan oleh :

1. Kerja sama seluruh warga sekolah.
2. Persiapan sarana prasarana dengan baik.
3. Kelengkapan perangkat pembelajaran.
4. Kompetensi guru dalam penguasaan materi.
5. Penggunaakn media yang menarik perhatian peserta

didik

Setelah melakukan aksi nyata ini dan melihat dampak positifnya,
maka Pembelajaran dari keseluruhan proses rencana tindak
lanjut yang kan saya laksanakan adalah sebagai berikut :
 Saya berencana untuk melanjutkan pembelajaran dengan

model pembelajaran inovatif dengan memperhatikan
kebutuhan belajar peserta didik di kelas yang lainnya, pada
materi yang berbeda juga.
 Selain itu saya juga akan membagikan praktik baik saya ini
secara diskusi santai.
 Saya juga akan lebih banyak berdiskusi dan berkolaborasi
dengan rekan-rekan guru yang lain sebagai upaya refleksi
sehingga saya bisa memperbaiki kekurangan saya di masa
yang akan datang.
 Guru membuat perencanaan pembelajaran secara matang.
 Guru perlu memberikan reward untuk meningkatkan
antusias peserta didik.
 Selain itu saya akan terus berusaha meningkatkan
kompetensi profesionalisme saya sebagai pendidik dengan
terus belajar dan belajar dengan otodidak dengan
memanfaatkan media teknologi informasi ataupun dengan
mengikuti pelatihan-pelatihan.


Click to View FlipBook Version