The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini dibuat untuk diimplementasikan kesekolah guna untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by krijal484, 2022-01-05 08:45:04

e-LKPD berbasis Laboratorium Virtual

Buku ini dibuat untuk diimplementasikan kesekolah guna untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan

Keywords: LKPD

Elektronik - Lembar Kerja
Peserta Didik (E- LKPD)

Berbasis Laboratorium Virtual
Pada Materi
Titrasi Asam Basa

Di susun Oleh:

Khairul Rijal

Dosen Pembimbing:

Hasby, S.Pd, M.Pkim
Molani Paulina H, S.Pd., M.Pd

Prodi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untuk SMA/MA

Universitas Samudra 1

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya. Penulis dapat menyelesaikan Pengembangan Media Pembelajaran
Virtual Lab dalam Praktikum Titrasi Asam Basa yang merupakan bagian dari tugas
akhir penulis.

Pengembangan media pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan peserta
didik pengetahuan yang lebih luas dalam hal literasi digital masa kini. Media
Pembelajaran Virtual Lab dalam bentuk praktikum ini bertujuan untuk menyediakan
materi kimia dalam pembelajaran kelas XI di era revolusi industri ini. Virtual Lab
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik mengaitkan pembelajaran laboratorium
secara virtual yang seolah-olah peserta didik berada pada laboratorium
sesungguhnya.

Pengembangan Media Pembelajaran Virtual Lab dalam bentuk praktikum ini
disesuaikan dengan kurikulum terbaru yang mencakup kompetensi dasar. Penulis
pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis virtual lab pada materi titrasi
asam basa masih jauh dari kata sempurna, dimana penulis membutuhkan kritik dan
saran yang membangun untuk membuat lembar kerja peserta didik yang lebih baik.

Langsa, 17 November 2021

Penulis

i

Daftar Isi

Kata Pengantar ...........................................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................................ii
Peta Konsep................................................................................................................................ iii
Pengenalan Praktikum Berbasis Virtual Lab..............................................................................iv
Penjelasan Singkat Aplikasi Virtual Lab yang dipakai ..............................................................v
Panduan Penginstalan Aplikasi Virtual Lab...............................................................................1
Pengenalan Menu dan Ikon pada Aplikasi Virtual Lab .............................................................3
Petunjuk penggunaan Aplikasi Virtual Lab ...............................................................................7
Materi Titrasi Asam Basa...........................................................................................................9
Latihan Soal Titrasi ....................................................................................................................15
Praktikum Titrasi Asam Basa ....................................................................................................16
Daftar Pustaka ............................................................................................................................24
Riwayat Hidup Penulis...............................................................................................................25

ii

Peta Konsep

Pembelajaran Virtual
Lab dalam praktikum

Titrasi Asam Basa

Menjalankan
Panduan Aplikasi
Praktikum Virtual Lab

Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
menjalankan aplikasi Menguasai Aplikasi Menganalisis hasil
Praktikum Virtual Lab Praktikum Virtual Lab
Virtual Lab

iii

Tahukah kamu apa itu praktikum berbasis virtual lab?

Beriku Penjelasannya:
Pratikum secara virtual yaitu percobaan praktikum berbantuan komputer yang telah tersedia dalam
software yang telah siap untuk digunakan. Praktikum ini seolah-olah melakukan pratikum
dilaboratorium sebenarnya. Sehingga pratikum virtual ini sangat membantu pada sekolah yang
minim akan alat dan bahan di dalam laboratorium.

Pada saat ini Laboratorium Virtual sudah banyak dikembangkan. Salah satu contoh aplikasi Virtual
Lab yang digunakan adalah IrYdium Chemistry Lab. Aplikasi ini dirancang untuk membantu siswa
dan mereka yang umumnya menyukai kimia dalam memiliki lab digital sendiri untuk digunakan
dan disesuaikan.

Lab Kimia IrYdium ini menampilkan antarmuka yang ramah pengguna yang memungkinkan Anda
menemukan jalan dengan mudah melalui inventaris dan alatnya yang besar. Dan juga menawarkan
Anda meja kerja virtual yang dapat Anda isi dengan berbagai praktikum kimia dan mengaturnya
sesuai keinginan Anda.

Lab Kimia IrYdium memberikan kemungkinan untuk menggunakan larutan stok, indikator,
padatan, serta asam dan basa kuat, lemah dan konjugasi. Semua kelompok berisi sejumlah solusi
yang dapat Anda gunakan dan disajikan dengan nama kimia dan deskriptif. Dengan cara ini, Anda
dapat menambahkan solusi ke meja kerja dilakukan hanya dengan menyeretnya ke area yang
ditentukan. Untuk setiap item yang Anda tambahkan, Anda mendapatkan tampilan grafis dari
solusi di dalam barang pecah belah beserta rumus kimianya di bawahnya. Selain itu, untuk setiap
larutan, Anda mendapatkan informasi tentang keadaan, molaritas, dan spesiesnya.

Dengan adanya Aplikasi Virtual Lab ini memungkinkan dapat digunakan untuk praktikum mata
pelajaran kimia di SMA yang dilengkapi dengan LKPD ataupun modul dari setiap judul yang
dipraktikumkan sesuai dengan KD yang ada sehingga semua konsep yang ada dalam kurikulum
bisa diajarkan didalam Virtual Lab ini.

iv

PENJELASAN SINGKAT APLIKASI VIRTUAL LAB YANG DIPAKAI

Penerbit : irYdium Project
Situs resmi
Target Audiens : http://chemcollective.org/vlab_download (Gratis)
Deskripsi
: Mahasiswa tingkat perguruan tinggi dan Peserta Didik
Materi yang Dibawa
Efektivitas : Laboratorium Virtual memungkinkan siswa untuk memilih dari
reagen standar dan memanipulasinya dengan cara yang menyerupai
laboratorium nyata.

: Kimia berbasis asam-basa, termokimia, kelarutan, dan kimia redoks.

: Simulator mengatasi tiga kendala paling umum dari laboratorium
kimia yang efektif: biaya yang mahal (baik keuangan maupun
waktu) dari eksperimen acak dengan bahan kimia, faktor keamanan
penanganan bahan kimia berbahaya, dan kemampuan untuk
menambahkan banyak variabel dengan cepat.

v

Panduan penggunaan untuk menjalankan aplikasi IrYdium Chem Lab

Baiklah, disini akan kita bisa menginstal aplikasinya dengan menyertakan tautan
Download IrYdium Chemistry Lab secara gratis yang bisa kalian download sewaktu-waktu.
Sebenarnya untuk download software ini bisa kalian download langsung di situs resminya pada
tautan dibawah ini: http://chemcollective.org/vlab_download
Atau bisa kalian instal secara offline lewat DVD drive atau Flashdisk yang telah disiapkan.

1. Pastikan PC/Laptop anda sudah dalam keadaan menyala
2. Buka Dokumen yang berada didalam DVD drive atau Flashdisk lalu klik folder

“Penginstalan IrYidium Chemlab”
3. Pertama install Javascript nya terlebih dahulu agar Virtual Lab dapat berjalan di

PC/Laptop
Dengan mengklik kanan pada kursor lalu klik “Run as administrator”

4. Ikuti seluruh perintah penginstalan pada Monitor PC/Laptop hingga selesai.
5. Selanjutnya ekstrak winrar “vlab.2.1.0” dan tunggu hingga selesai.

6. Kemudian buka folder “vlab.2.1.0” yang telah di ekstrak tadi

1

7. Terakhir pilih aplikasi Vlab seperti pada gambar dibawah ini:
8. Maka tampilan utama Virtual lab: IrYdium Chemistry Lab seperti ini:

9. Maka Laboratorium Virtual dapat digunakan.
2

Mengenal Menu & Ikon pada Lembar Kerja Virtual Lab

Saat kamu menjalankan Aplikasi IrYdium Chem Lab ini akan muncul tampilan yang beraneka
macam dengan ikon dan menu seperti: File, Edit, Tools, Views, dan Help.
Tiap-tiap menu dan ikon mempunyai fungsi serta perannya masing-masing saat pengguna
menjalankan perintah. Berikut ini adalah penjelasan mengenai menu dan ikon yang ada pada
lembar kerja Virtual Lab ini.
Pada tampilan pertama kita dapat melihat lembar kerja pada bagian atas aplikasi virtual lab,
diantaranya yaitu:

1. Menu File
Menu ini menampilkan lembar kerja praktikum virtual atau lebih dikenal istilah Ruang
Lab
Pada menu “Workbenc” ini kalian dapat menggantikan nama
ruang lab kalian sesuai dengan lembar kerja praktikumnya

2. Menu Edit
Pada menu “Edit” ini kalian dapat menyalin, menempel, menduplikat dan membalikkan
kerja praktikum sesuai dengan keinginan kalian dan bisa juga
menggunakan tombol Shortcut seperti Ctrl+C untuk
menyalin larutan, dsb.

P

Lalu pada menu Edit juga terdapat terdapat menu “Thermal Properties” gunanya untuk
mengatur temperatur suhu dalam satuan °C pada setiap alat yang digunakan.

3

3. Menu Tools

Menu Tools adalah untuk menampilkan alat-alat
laboratorium virtual yang terbagi 2, yaitu:
Glassware (Peralatan Kaca-kaca) yang didalamnya
meliputi gelas beaker, labu ukur, dll
Instruments (Alat pengukuran) yang didalamnya
meliputi wadah, penimbang, dan bunsen.

Dan bagian bar transfer ini terdapat cara praktikum melakukan transfer larutan, yaitu bisa
dengan secara presisi (akurat) atau cara realistis, anda dapat mempelajari perbedaannya
dengan praktikum sendiri di aplikasi lab virtual ini.

4. Menu View
Untuk menu View yaitu dapat melihat praktikum apa yang sedang berjalan dan dapat
mengganti tema lembar kerja praktikum sesuai dengan keinginan masing- masing.

Pada tampilan selanjutnya dapat dilihat lembar kerja pada bagian kiri aplikasi IrYdium Chem lab,
diantaranya yaitu:

Terdapat lemari bahan praktikum, yang mana meliputi bahan-
bahan lab yang mungkin dalam praktikum rill tidak pernah kalian
lakukan praktikum karena stok bahan yang tidak tersedia.

Untuk bahan praktikum Irydium disini dilengkapi dengan:

• Destilasi H2O
• Lemari Stok Larutan (Stock Solutions)
• Lemari Asam Kuat (Strong-acids)
• Lemari Asam Lemah (Weak-acids)
• Lemari Asam Konjugasi (Conjugate-acids)
• Lemari Basa Kuat (Strong-bases)
• Lemari Basa Lemah (Weak-bases)
• Lemari Basa Konjugasi (Conjugate-bases)
• Indikator larutan (Indicators)
• Dan Garam padatan (Solids NaCl)

Dan untuk tabel paling bawah yaitu deskripsi larutan yang telah
diklik pada kursor.

4

Panduan berikutnya yaitu pada bagian Workbench atau ruang praktikum lab virtual

Pada bagian ini kita
diperlihatkan menu bar
sebelah kiri yaitu:

Retrieve artinya
jika di klik untuk
mengambil larutan dari
ruang penyimpanan.

Remove artinya
menghapus
komponen yang sudah
diletakkan di ruang
praktikum

kita dapat mengganti
nama ruang praktikum
dengan mengklik kanan
pada bagian workbench 1
dan klik “Rename…”

Selanjutnya terdapat ikon glassware dan ikon instrument yang praktis digunakan tanpa
harus menuju Menu Tools lagi

Menu pada ikon glassware Menu pada ikon instrument

5

Pada bagian kanan terlihat menu dan tampilan seperti pada
gambar disamping.

• Untuk bagian atas adalah informasi larutan yang terdiri
dari: Nama dan Volume Larutan

• Kemudian terdapat juga informasi Species (unsur) dan
kemolaran yang disajikan dalam bentuk tabel

• Lalu terlihat temperatur suhu ruangan yang dapat diatur
dalam menu Edit.

• Dan terakhir timbangan pH meter larutan

Dan yang terakhir menu dan tampilan pada bagian bawah, dimana terdapat menu:
Transfer amount (mL) yaitu
gunanya untuk memasukkan
jumlah nominal transfer bahan
praktikum
Pour adalah menuangkan jumlah
transfer yang diinginkan
Informasi larutan from … to

Ketika menggunakan pipet volume maka akan muncul menu Withdraw dimana merupakan lawan
tindakan dengan menu Pour, jika Pour menuangkan larutan maka Withdraw akan menarik
larutan.

6

Petunjuk penggunaan aplikasi IrYdium Chemistry Lab

Untuk penggunaan aplikasi virtual lab ini terbilang sangat mudah, karena hanya mengklik, drag ke
poin yang di inginkan, dan memasukkan nominal angka yang akan di praktikkan, untuk
mengeluarkan bahan atau alat yang ingin dipakai cukup mengklik bagian menu-menu yang
terlihat di tampilan aplikasi.

Untuk mengeluarkan Stok larutan yang ingin digunakan, cukup dengan
mengklik 2x bahan atau alat yang ingin dipakai atau drag (menahan kursor)
ke menu Workbench.

Untuk menuangkan larutan ke gelas beaker kosong cukup dengan drag
larutan ke gelas beaker hingga muncul tanda + hijau dan otomatis larutan
menyatu dan jika gelas beaker kosong di drag ke larutan maka tidak dapat
menyatu dan akan muncul tanda blok merah yang terlihat pada gambar.

Kemudian untuk penuangan sampel bahan dapat dilakukan dengan cara
mengisi nilai transfer yang akan dituang, kemudian klik “Pour” terlihat
seperti pada kedua gambar dibawah ini:

Selanjutnya untuk menghapus suatu bahan atau
alat pada meja praktikum Workbench cukup
dengan mengklik kanan pada setiap bahan atau
alat yang tidak kita gunakan lagi.

Dan didalam menu klik kanan terdapat berbagai
macam menu, yaitu:

• Mencentang ditetapkan sebagai sumber
• Mencentang ditetapkan sebagai penerima
• Filter – hapus padatan
• Filter – hapus cairan
• Cut/Copy/paste/duplicate
• Rename: mengganti nama
• Remove: Menghapus

7

Dan untuk yang terakhir adalah cara mengisi atau menuangkan sebuah sampel ke alat. Untuk
menuangkan sebuah sampel ke alat biuret dan pipet tetes, perlu dierhatikan pada gambar bawah
ini:

Arahkan (drag) beaker ke buret hingga muncul tanda
hijau, maka beaker akan berubah arah seperti dituang.

Tata cara pemasangan buret yang
benar dengan drag erlenmeyer
kosong ke bagian bawah buret.

Untuk menarik larutan dengan pipet tetes dengan cara drag
pipet tetes ke larutan yang berada di gelas beaker,
kemudian muncul menu “Withdraw” dan “Pour” lalu tulis
jumlah transfer yg ingin dituang dan klik “Withdraw” untuk
menarik larutan kedalam pipet tetes.

Dan untuk menuang larutan dengan pipet tetes yaitu
dengan cara drag pipet tetes ke erlenmeyer kosong,
kemudian muncul menu “Pour” lalu tulis jumlah transfer
yg ingin dituang dari pipet tetes dan klik “Pour” untuk
menuang larutan kedalam erlenmeyer.

8

Materi Titrasi Asam Basa

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan tetapannya.

II. Kompetensi Dasar

Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam
basa

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dengan metode praktikum, diharapkan siswa dapat:

✓ Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi
✓ Menentukan kadar zat melalui titrasi.
✓ Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa
✓ Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi
✓ Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

Jika larutan asam ditambahkan secara perlahan pada suatu titik, reaksi netralisasi berakhir
karena ion hidroksida telah habis terpakai. Begitupun jika larutan basa ditambahkan pada asam,
pada akhirnya ion hydronium akan habis terpakai. Titik dimana reaksi netralisasi terjadi secara
sempurna dinamakan titik ekuivalen.

Ketika larutan basa kuat ditambahkan pada larutan asam kuat, titik ekuivalen terjadi ketika
jumlah ion hidroksida yang ditambahkan sama dengan jumlah ion hydronium yang ada. Seperti
yang telah dipelajari, pada suhu 250C, larutan yang terdiri dari ion H3O+(aq) dan OH-(aq) memiliki
konsentrasi 1,0 x 10-7 M dan pH 7. Penambahan secara bertahap dari suatu larutan kelarutan yang
lain untuk mencapai titik ekuivalen dinamakan titrasi. Tujuan titrasi adalah untuk menentukan
konsentrasi asam atau basa. Selanjutnya untuk kedua larutan, diperlukan peralatan titrasi, yang
biasanya 2 buret, labu reaksi, dan indikator yang sesuai.

Jika asam dititrasi dengan basa, 1buret digunakan untuk mengukur volume larutan asam yang
masuk kedalam labu titrasi. Buret kedua digunakan untuk mengukur volume larutan basa. Larutan
yang ditambahkan pada titrasi dinamakan titran. Titrasi hanya dapat berjalan dengan mudah jika
menggunakan larutan yang berlawanan, seperti titran asam ditambahkan pada larutan basa dalam
labu.

Untuk memperoleh konsentrasi larutan yang dititrasi, tentunya haus disiapkan titran yang
konsentrasinya telah diketahui. Larutan yang konsentrasinya telah diketahui dinamakan larutan
standar. Konsentrasi larutan standar biasanya diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut
dengan padatan asam atau basa yang massanya ditimbang secara akurat.

9

Titik Ekuivalen
pH terukur saat titran ditambahkan kedalam labu yang berisi larutan yang tidak diketahui

konsentrasinya. Grafik yang terbentuk dinamakan kurva titrasi, hasilnya pH di plot terhadap
volume titran. Contohnya ditunjukkan pada Gambar. Kurva tajam pada titik ekuivalen, akan
memudahkan dalam penentuan volume untuk pH 7. Titrasi dikatakan tepat hanya jika titik
ekuivalen terdeteksi secara akurat. pH meter dapat digunakan untuk mengukur pH selama titrasi
dan indikator biasa digunakan untuk mendeteksi titik ekuivalen.

Pemilihan indikator yang cocok
Semua indikator memiliki rentang transisi. Pada rentang ini sebagian indikator berada dalam

bentuk asamnya dan sebagian dalam bentuk basanya. Sehingga warna indikator berada ditengah-
tengah antara warna asam dan basa. Menggambarkan rentang transisi dari dua tipei ndikator,
bromtimol biru dan phenolphthalein.

Indikator berubah warna secara cepat saat titik akhir titrasi. Jika indikator yang cocok dipilih,
titik akhir dan titik ekuivalen akan sama. Untuk menentukan konsentrasi larutan yang dititrasi,
maka harus ditentukan volume titran saat terjadi perubahan warna indikator. Dalam titrasi asam
kuat dengan basa kuat, titik ekuivalen terjadi pada pH 7 dan bromtimolbiru merupakan indicator
yang cocok, seperti yang terdapat pada Tabel. Ketika asam lemah dititrasi dengan basa kuat, titik
ekuivalen akan terjadi pada pH lebih dari 7 dan timolbiru atau phenolftalein merupakan pilihan
yang baik. Disisi lain, metiljingga akan menjadi pilihan yang baik jika titrasi akan menitrasi basa
lemah dengan menggunakan asam kuat, karena titik ekuivalen akan berada pada pH 4.

10

Pemilihan indikator untuk titrasi
Harus diingat bahwa titik ekivalen titrasi yang mana anda memiliki campuran dua zat pada

perbandingan yang tepat sama. anda tak pelak lagi membutuhkan pemilihan indikator yang
perubahan warnanya mendekati titik ekivalen. Indikator yang dipilih bervariasi dari satu titrasi ke
titirasi yang lain.

Indikator timol biru yaitu berwarna kuning dalam larutan
netral dan asam. Ketika [OH-] meningkat, indikator
menunjukkan warna biru

11

12

Asam kuat vs basa lemah Kali ini adalah sangat jelas bahwa
Asam lemah vs basa kuat fenolftalein akan lebih tidak berguna.
Akan tetapi jingga metil mulai
berubah dari kuning menjadi jingga
sangat mendekati titik ekivalen. anda
memiliki pilihan indiaktor yang
berubah warna pada bagian kurva
yang curam.

Kali ini, jingga metil sia-sia!
Akan tetapi, fenolftalein berubah
warna dengan tepat pada tempat
yang anda inginkan.

Pada titik ekuivalen titrasi asam kuat oleh basa kuat, jumlah ion hidroksida yang ditambahkan
sama dengan jumlah ion hidronium. Hubungan ini dapat dipresentasikan dengan n H3O+ = n OH-
(aq). Jika jumlah mol H3O+(aq) dan jumlah mol OH-(aq) diganti dengan hubungan konsentrasi
kali volume, akan menghasilkan persamaan berikut:

(cH3O+) (V H3O+) = (c OH-) (V OH-)
Hubungan ini adalah salah satu yang dibutuhkan dalam perhitungan titrasi. Persamaan ini
digunakan baik untuk titran asam atau basa.

13

Kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat
NaOH (aq) + HCl (aq) → H2O (l) + NaCl (aq)
OH- (aq) + H+ (aq) → H2O (l)

Kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat
CH3COOH (aq) + NaOH (aq) → CH3COONa (aq) + H2O (l)
CH3COOH (aq) + OH- (aq) → CH3COO- (aq) + H2O (l)
CH3COO- (aq) + H2O (l) ↔ OH- (aq) + CH3COOH (aq)

14

Kurva titrasi asam kuat dengan basa lemah
HCl (aq) + NH3 (aq) → NH4Cl (aq
NH4+ (aq) + H2O (l) ↔ NH3 (aq) + H+ (aq)

LATIHAN SOAL TITRASI

1. Tentukan jumlah mol, jumlah grek, kemolaran, dan kenormalan dari:
a. 8 gram NaOH (Mr = 40) yang dilarutkan dalam air sehingga volume 400 ml
b. 37 gram Ca(OH)2 (Mr = 74) yang dilarutkan dalam air hingga volume 5 L
c. 490 mg H2SO4 (Mr = 98) yang dilarutkan dalam air hingga volume 5 L

2. Sebanyak 20 ml larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Jika perubahan warna indikator menjadi merah muda,
diperlukan 25 ml larutan penitrasi. Tentukan kemolaran larutan HCl!

3. Jika 25 ml larutan NaOH dititrasi dengan larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 40 ml larutan
H2SO4 untuk mencapai titik ekicalen. Tentukan berapa gram NaOH (Mr = 40) yang
terlarut dalam setiap liternya?

4. Sebanyak 0,5 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam air hingga memiliki volume 100
ml. Kemudian, 25 ml larutan tersebut dititrasi dengan larutan H2SO4 0,1 N dan ternyata
diperlukan 20 ml H2SO4 untuk mencapai titik ekivalen. Tentukan kadar NaOH (Mr =
40) dalam cuplikan tersebut!

5. Jika 25 ml larutan HNO3 dititrasi dengan 40 ml larutan KOH 0,1 M mencapai titik
ekivalen, tentukan molaritas larutan HNO3!

15

Praktikum Titrasi Asam Basa dengan aplikasi IrYdium Chem Lab

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TITRASI ASAM BASA
Kelompok 1

TITRASI ASAM KUAT OLEH BASA KUAT

A. Kompetensi Inti
1.1 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan

B. Kompetensi Dasar
2.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa

C. Tujuan
1. Mengetahui reaksi titrasi asam basa
2. Menentukan konsentrasi asam atau basa yang belum diketahui konsentrasinya dengan
zat yang sudah diketahui konsentrasinya
3. Mengetahui molaritas suatu asam atau basa dengan menggunakan metoda
Titrasi Asam Basa(Alkalimetri)
4. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan kosentrasi dan kadar suatu larutan
beserta grafiknya

D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Erlenmeyer 250ml
2. Buret 50ml
3. Gelas ukur 25ml
4. Gelas Beaker 250 ml
5. Pipet tetes 10ml
b. Bahan
1. Larutan NaOH 0,1 M
2. Larutan HCl
3. Aquadest
4. Indikator Fenolftalein

E. Cara Kerja
Titrasi asam basa

a. Disiapkan alat-alat dan bahan yang akan dipakai di meja praktikum.
b. Buret diisi dengan larutan NaOH 0,1 M hingga tanda batas Buret.
c. Dicatat volume awal larutan NaOH 0,1 M dalam buret dengan membaca

skala pada meniskus bawah larutan.
d. Larutan HCl dituangkan kedalam gelas beaker kosong sebanyak 10ml.

16

e. Dipindahkan 10 mL larutan HCl ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan
pipet gondok atau pipet ukur. Ditambahkan indikator fenolftalein 5 tetes ke
dalam larutan tersebut.

f. Lakukan titrasi dengan meneteskan larutan NaOH dari buret secara perlahan
sampai larutan berubah warna jadi merah.

g. Ukur pH titrat setiap penambahan 1 ml NaOH 0,1 M menggunakan pH-meter yang
terdapat didalam virtual lab

h. Buat grafik titrasi dari pengamatan tersebut!

i. Hentikan titrasi jika larutan telah berubah warna dan catat volume larutan NaOH
dalam buret

j. Hitung selisih volume semula dengan volume akhir larutan NaOH dalam buret

k. Ulangi percobaan 1 kali lagi

F. Data Hasil Pengamatan

Percobaan Volume NaOH
1
2

Tabel Nilai Ph larutan setiap penambahan 1mL larutan NaOH
Volume NaOH (ml) pH Larutan

G. Analisis Data
1. Tentukan volume rata-rata NaOH yang digunakan

2. Tentukan molaritas larutan larutan asam cuka dengan menggunakan rumus
V1 x M1 = V2 x M2

3. Buat Grafik titik ekuevalen dari titrasi larutan

17

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TITRASI ASAM BASA
Kelompok 2

TITRASI ASAM LEMAH OLEH BASA KUAT

A. Kompetensi Inti
1.1 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan

B. Kompetensi Dasar
2.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa

C. Tujuan
a. Mengetahui reaksi titrasi asam basa
b. Menentukan konsentrasi asam atau basa yang belum diketahui konsentrasinya
dengan zat yang sudah diketahui konsentrasinya
c. Mengetahui molaritas suatu asam atau basa dengan menggunakan metoda
Titrasi Asam Basa(Alkalimetri)
d. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan kosentrasi dan kadar suatu larutan
beserta grafiknya

D. Alat dan Bahan
c. Alat
1. Erlenmeyer 250ml
2. Buret 50ml
3. Gelas ukur 25ml
4. Gelas Beaker 250 ml
5. Pipet tetes 10ml
d. Bahan
1. Larutan NaOH 0,1 M
2. Larutan CH3COOH
3. Aquadest
4. Indikator Fenolftalein

E. Cara Kerja
Titrasi asam basa

a. Disiapkan alat-alat dan bahan yang akan dipakai di meja praktikum.
b. Buret diisi dengan larutan NaOH 0,1 M hingga tanda batas Buret.
c. Dicatat volume awal larutan NaOH 0,1 M dalam buret dengan membaca

skala pada meniskus bawah larutan.
d. Larutan CH3COOH dituangkan kedalam gelas beaker kosong sebanyak

10ml.

18

e. Dipindahkan 10 mL larutan CH3COOH ke dalam erlenmeyer dengan
menggunakan pipet gondok atau pipet ukur. Ditambahkan indikator
fenolftalein 5 tetes ke dalam larutan tersebut.

f. Lakukan titrasi dengan meneteskan larutan NaOH dari buret secara perlahan
sampai larutan berubah warna jadi merah.

g. Ukur pH titrat setiap penambahan 1 ml NaOH 0,1 M menggunakan pH-meter yang
terdapat didalam virtual lab

h. Buat grafik titrasi dari pengamatan tersebut!

i. Hentikan titrasi jika larutan telah berubah warna dan catat volume larutan NaOH
dalam buret

j. Hitung selisih volume semula dengan volume akhir larutan NaOH dalam buret

k. Ulangi percobaan 1 kali lagi

F. Data Hasil Pengamatan

Percobaan Volume NaOH
1
2

Tabel Nilai Ph larutan setiap penambahan 1mL larutan NaOH
Volume NaOH (ml) pH Larutan

G. Analisis Data
a. Tentukan volume rata-rata NaOH yang digunakan

b. Tentukan molaritas larutan larutan asam cuka dengan menggunakan
rumus V1 x M1 = V2 x M2

c. Buat Grafik titik ekuevalen dari titrasi larutan

19

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TITRASI ASAM BASA
Kelompok 3

TITRASI BASA KUAT OLEH ASAM KUAT

A. Kompetensi Inti
1.1 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan

B. Kompetensi Dasar
2.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa

C. Tujuan
a. Mengetahui reaksi titrasi asam basa
b. Menentukan konsentrasi asam atau basa yang belum diketahui konsentrasinya
dengan zat yang sudah diketahui konsentrasinya
c. Mengetahui molaritas suatu asam atau basa dengan menggunakan metoda
Titrasi Asam Basa(Alkalimetri)
d. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan kosentrasi dan kadar suatu larutan
beserta grafiknya

D. Alat dan Bahan
e. Alat
1. Erlenmeyer 250ml
2. Buret 50ml
3. Gelas ukur 25ml
4. Gelas Beaker 250 ml
5. Pipet tetes 10ml
f. Bahan
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan NaOH
3. Aquadest
4. Indikator Fenolftalein

E. Cara Kerja
Titrasi asam basa
a. Disiapkan alat-alat dan bahan yang akan dipakai di meja praktikum.
b. Buret diisi dengan larutan HCl 0,1 M hingga tanda batas Buret.
c. Dicatat volume awal larutan HCl 0,1 M dalam buret dengan membaca
skala pada meniskus bawah larutan.
d. Larutan NaOH dituangkan kedalam gelas beaker kosong sebanyak 10ml.

20

e. Dipindahkan 10 mL larutan NaOH ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan
pipet gondok atau pipet ukur. Ditambahkan indikator fenolftalein 5 tetes ke
dalam larutan tersebut.

f. Lakukan titrasi dengan meneteskan larutan HCl 0,1 M dari buret secara perlahan
sampai larutan berubah warna jadi merah.

g. Ukur pH titrat setiap penambahan 1 ml HCl 0,1 M menggunakan pH-meter yang
terdapat didalam virtual lab

h. Buat grafik titrasi dari pengamatan tersebut!

i. Hentikan titrasi jika larutan telah berubah warna dan catat volume larutan HCl
dalam buret

j. Hitung selisih volume semula dengan volume akhir larutan HCl dalam buret

k. Ulangi percobaan 1 kali lagi

F. Data Hasil Pengamatan

Percobaan Volume HCl
1
2

Tabel Nilai Ph larutan setiap penambahan 1mL larutan HCl

Volume HCl (ml) pH Larutan

G. Analisis Data
a. Tentukan volume rata-rata HCl yang digunakan

b. Tentukan molaritas larutan larutan asam cuka dengan menggunakan
rumus V1 x M1 = V2 x M2

c. Buat Grafik titik ekuevalen dari titrasi larutan

21

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TITRASI ASAM BASA

Kelompok 4
TITRASI BASA LEMAH OLEH ASAM KUAT

A. Kompetensi Inti
1.1 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan

B. Kompetensi Dasar

2.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa
C. Tujuan

a. Mengetahui reaksi titrasi asam basa
b. Menentukan konsentrasi asam atau basa yang belum diketahui konsentrasinya

dengan zat yang sudah diketahui konsentrasinya
c. Mengetahui molaritas suatu asam atau basa dengan menggunakan metoda

Titrasi Asam Basa(Alkalimetri)
d. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan kosentrasi dan kadar suatu larutan

beserta grafiknya

D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Erlenmeyer 250ml
2. Buret 50ml
3. Gelas ukur 25ml
4. Gelas Beaker 250 ml
5. Pipet tetes 10ml
b. Bahan
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan NH3
3. Aquadest
4. Indikator Fenolftalein

E. Cara Kerja
Titrasi asam basa

1. Disiapkan alat-alat dan bahan yang akan dipakai di meja praktikum.
2. Buret diisi dengan larutan HCl 0,1 M hingga tanda batas Buret.

3. Dicatat volume awal larutan HCl 0,1 M dalam buret dengan membaca
skala pada meniskus bawah larutan.

4. Larutan NH3dituangkan kedalam gelas beaker kosong sebanyak 10ml.

5. Dipindahkan 10 mL larutan NH3ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan
pipet gondok atau pipet ukur. Ditambahkan indikator fenolftalein 5 tetes ke
dalam larutan tersebut.

6. Lakukan titrasi dengan meneteskan larutan HCl 0,1 M dari buret secara perlahan
sampai larutan berubah warna jadi merah.

22

7. Ukur pH titrat setiap penambahan 1 ml HCl 0,1 M menggunakan pH-meter yang
terdapat didalam virtual lab

8. Buat grafik titrasi dari pengamatan tersebut!

9. Hentikan titrasi jika larutan telah berubah warna dan catat volume larutan HCl
dalam buret

10. Hitung selisih volume semula dengan volume akhir larutan HCl dalam buret

11. Ulangi percobaan 1 kali lagi

F. Data Hasil Pengamatan

Percobaan Volume HCl
1
2

Tabel Nilai Ph larutan setiap penambahan 1mL larutan HCl

Volume HCl (ml) pH Larutan

G. Analisis Data
1. Tentukan volume rata-rata HCl yang digunakan

2. Tentukan molaritas larutan larutan asam cuka dengan menggunakan rumus
V1 x M1 = V2 x M2

3. Buat Grafik titik ekuevalen dari titrasi larutan

23

Daftar Pustaka

Brady, James E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara
Chang, Raymond. 2010. Chemistry, Tenth Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Johari dan Rachmawati. 2007. Kimia 2. Jakarta: Esis
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sudarrmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sutresna, Nana; Didin Sholehudin: Tati Herlina.2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif

Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB
Yayan Sunarya, 2000, Kimia Dasar 2, Bandung: Alkemi Grafisindo Press.

24

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Khairul Rijal, Seorang Putra Tamiang yang lahir di desa
Simpang Empat pada tanggal 06 Agustus 1999 dari pasangan
seorang ayahanda Alm. M.Yunus dan ibunda Nurhayati.
Dibesarkan di Aceh Tamiang dengan jenjang pendidikan MIN
Simpang IV Upah (2011), SMPN 4 Percontohan Karang Baru
(2014), SMA Negeri 2 Percontohan Karang Baru (2017). Tahun
2018 masuk perguruan tinggi Universitas Samudra Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendid ikan Kimia.

1

1


Click to View FlipBook Version