The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

KD 3.3 Menganalisis pemikiran-pemikiran yang melandasi peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain Renaissance, Merkantilisme, Reformasi Gereja, Aufklarung, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia serta bangsa lain di dunia pada masa kini

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Gesty Rialita, 2020-12-20 13:57:18

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN YANG MELANDASI PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI EROPA: RENAISSANCE

KD 3.3 Menganalisis pemikiran-pemikiran yang melandasi peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain Renaissance, Merkantilisme, Reformasi Gereja, Aufklarung, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia serta bangsa lain di dunia pada masa kini

Keywords: pendidikan,sejarah,renaissance

2020

SEJARAH PEMINATAN

KELAS XI/SEMESTER 1

Pemikiran-Pemikiran yang Melandasi
Peristiwa-Peristiwa Penting di Eropa:

Renaissance

BIOGRAFI PENULIS

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Gesty Rialita Utami

TTL : Probolinggo, 18 Juli 2001

NIM : 190210302039

Kelas :A

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : FKIP

Prodi : Pendidikan Sejarah

UNIVERSITAS JEMBER

HALAMAN I

KI DAN KD

Kompetensi 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
Inti pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

Kompetensi 3.3 Menganalisis pemikiran-pemikiran yang
Dasar melandasi peristiwa-peristiwa penting di Eropa
antara lain Renaissance, Merkantilisme,
Reformasi Gereja, Aufklarung, Revolusi Industri
dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa
Indonesia serta bangsa lain di dunia pada masa
kini.

HALAMAN II

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Biografi
Penulis....................................................................................................................... i
KI dan KD................................................................................................................. ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
Peta Konsep........................................................................................................... iv
Pengertian Renaissance................................................................................... 1
Faktor Pendorong Munculnya Renaissance........................................... 3
Karakteristik Zaman Renaissance.............................................................. 5
Proses SertaTitik Berat Renaissance......................................................... 6
Italia sebagai Tempat Kelahiran Renaissance...................................... 8
Pengaruh Perang Salib dalam Zaman Renaissance.......................... 10
Perkembangan Pengetahuan, Seni, dan Kesustraan........................ 14
Tumbuhnya Negara Nasional....................................................................... 17
Rangkuman............................................................................................................ 20
Latihan Soal............................................................................................................ 22
Sumber Rujukan................................................................................................... 23

HALAMAN III

PETA KONSEP
HALAMAN IV

2.1 Pengertian Renaisance

Renaisance ialah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya
kurang lebih pada 1500.Sebelum renaissance bangsa Eropa mengalami zaman
kegelapan/the Dark Age. Pada zaman itu gereja berkuasa mutlak, ajaran
agama menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantahkan. Dalam
perkembangannya mulai muncul gerakan yang mencoba melepaskan dari
ikatan gereja yang disebut gerakan renaissance. Renaissance mencangkup
kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya
panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya
perspektif dalam seni lukis dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan masa
pencerahan memberikan efek luar biasa pada semua usaha untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Mungkin yang paling terkenal adalah
kemajuan dari seni kesenian dan kontribusi dari para polymath (Orang-orang
yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai hal) seperti Leonardo da
Vinci dan Michelangelo yang menyebabkan munculnya sebutan “renaissance
men”. Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni,
pemikiran atau kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan
intelektual abad pertengahan.

Masa renaisance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara
alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah resolusi budaya, suatu reaksi
terhadap kakunya pemikiran serta tradisi abad pertengahan. Renaisance
pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini dipicu
kekalahan tentara Salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para
pemikir dan seniman menyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat.
Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan untuk
menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh
mistisme zaman Pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang
sebelumnya dilarang karena dianggap melanggar misi ketuhanan.

Zaman renaisance (Bahasa Perancis/Inggris; Renaissance;Italia;
Rinascimento) adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga
abad ke-17. Gerakan ini bermula di Italia pada akhir abad Pertengahan dan

Page | 1

kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Secara etimologi, renaisance
(renaissance) berarti “kelahiran kembali”. Istilah Renaissance berasal dari
bahasa Perancis yang artinya lahir kembali atau kelahiran kembali. Kelahiran
yang dimaksudkan adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya
Yunani Kuno dan Romawi kuno. Masa ini ditandai oleh kehidupan yang
cemerlang di bidang seni, pemikiran dan kesusastraan. Zaman ini
mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa
renaisance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari
abad pertengahan melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap
kakunya pemikiran serta tradisi abad pertengahan.

Jadi artinya renaisance ialah lahirnya kembali orang Eropa untuk
mengajari ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang ilmiah atau
rasional. Kelahiran kembali juga disebut dengan zaman pencerahan
(aufklarung). Begitu juga pencerahan kembali mengandung arti “munculnya
kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini dikungkung oleh
gereja). Dilihat dari definisinya kata “renaissance menyiratkan sebuah
pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode ini dikenal sebagai
renaisans dipandang sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani
dan Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya mengalami
keemasan. Faktanya, sekalipun semasa renaisance banyak orang membaca
kesustraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi
yang sebenarnya dari renaisance ialah lahirnya banyak pembaharuan dan
penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seantero Eropa, dan penyebaran
gagasan tiba-tiba serempak.

Pada zaman renaisance manusia menyadari bahwa dialah yang
menjadi pusat dunia (vaber mundi) bukan lagi sebagai objek dunianya
(fitiator mundi). Adapun istilah ini menunjukkan suatu gerakan meliputi suatu
zaman ketika orang merasa dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam
kelahiran kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu orang
kembali pada sumber-sumber yang murni bagi pengetahuan dan estetika.
Zaman renaisance juga berarti zaman yang menekankan otonomi dan

Page | 2

kedaulatan manusia dalam berpikir, mengadakan eksplorasi, eksperimen
dalam mengembangkan seni sastra serta ilmu pengetahuan di Eropa (Wahjudi
Djaja, 2012:67).

2.2 Faktor Pendorong Munculnya Renaisance

Renisance pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan
Italia. Dengan adanya berbegai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah
atas saran dari gereja, timbul sebuah gerkan kultural. Pada awalnya gerakan
ini merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan dan
kegerejaan di Italia pada pertengahan abad ke-14. Sebelumnya gereja
mempunyai peran penting dalam pemerintah, golongan kesatria hidup dalam
kemewahan, kemegahan, keperkasaan, dan kemasyuran. Namun, ketika
dominasi gereja mulai berpengaruh, hal seperti itu tidak mereka peroleh
sehingga timbullah semangat renaisance.

Renaisance dipicu oleh kekalahan tentara salib dalam perang suci.
Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari
Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka telah menyadari telah
dimulainya masa mesiu peledak dan untuk menguasai teknologi tersebut,
mereka melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan. Mereka
kembali pada sains zaman klasik yang sebelumya dilarang karena dianggap
melanggar misi ketuhanan.

Perkembangan pertama renaisance terjadi di Kota Firenze. Keluarga
medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintah kepausan menjadi
penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal
ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena
tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan
perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak
adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama
oleh bangsawan dan pedagang. Dengan kebebasan besar, seniman bisa
berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak

Page | 3

seniman terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan,
bekerja sama hingga mendidik bakat-bakat baru.

Menurut Ernst Gombrich munculnya renaisance sebagai suatu gerak
kembali di dalam seni, mengandung pengertian bahwa renaisance tidak
dipengaruhi oleh ide-ide baru. misalnya, gerakan pra-Raphaelite atau fauvist
merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya gotik
internasionak yang penuh hiasan. Menurut seoran Perancis, Michel De
Certeau, Renaisance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama
dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi. Akibatnya berusaha untuk
kembali mendesak kendali dan menyatukan kembali masyarakat lewat
pemakaian berbagai teknik visual. Gereja mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan mengunakan
citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran
budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-
pecah akibat skisma (perang agama).

Renaisance mucul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur
akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis pada zaman pertengahan
menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem
stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk
melepaskan diri ikatan feodel menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk
kebebasan untuk melepas diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya
sendiri dan menjadi fokus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup dengan humanism menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu ada
dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat
renaisance sehingga menyebarkan ke seluruh Italia dan Eropa.

Ada suatu konsensus, walau bukan disetujuai oleh semua pihak bahwa
masa pencerahan dimulai di Firenze di abad ke-14. Berbagai macam teori
telah diajukan untuk menjelaskan asal-usul dan karakteristiknya, berfokus
pada beragam faktor, antara lain sifat khusus dari segi sosial dan
kemasyarakatan Firenze pada saat itu termasuk struktur politiknya dan
pengaruh gaya hidup keluarga terpandang kota tersebut, keluarga Medici.

Page | 4

Abad renaisance memiliki sebuah sejarah yang panjang dan rumit, dan
selalu muncul perdebatan diantara para sejarawan mengenai kegunaan kata
“masa pencerahan” sebaga sebuah kata rujukan dan sebagai sebuah masa
sejarah. Beberapa diantaranya mempertanyakan apakah masa pencerahan
benar-benar sebuah kemajuan kebudayaan dari abad pertengahan atau hanya
melihatnya sebagai suatu periode pesimisme dan nostalgia atas era klasik.

Walaupun sejarawan abad ke-19 lebih suka untuk menekankan bahwa
abad renaisance merupakan perubahan yang jelas dari pola pemikiran dan
kelakuan abad pertengahan, beberapa sejarawan modern belakangan lebih
memerhartikan nilai kesinambungan antara dua era tersebut. Saat ini sudah
lumrah untuk menganggap bahwa penilaian akan satu era lebih baik atau
lebih buruk dari era yang lain merupakan hal yang salah. Hal ini
menyebabkan beberapa sejarawan untuk menyerukan agar mengakhiri
penggunaan kata masa pencerahan tersebut karena sebuah pemikiran
presentisme.

2.3 Karakteristik Zaman Renaisance

Renaisance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di
Eropa. Essensi dari semangat renaisance salah satunya adalah pandangan
manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat abad
tengah tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaisance
menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan, dan
menikmati dunia ini, setelah itu baru menengadah ke surga. Nasib manusia
ada di tangan manusia. Penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia
bukanlah takdir tuhan melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan
diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-bakatnya.
Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat
humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari
melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah, dan hukum.

Dengan demikian kuatnya renaisance sekulerisasi berjalan semakin
kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang

Page | 5

digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka
“religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah satu
dilukiskan sebagai manusia ideal renaisance Leon Batista Alberti (1401-
1472) secara tegas berani mengatakan “man can do all things if they will”.
Renaisance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan
dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya
menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan
hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di
“menara gading”. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupannya bukan
sifat pasif seraya pasrah pada takdir namun manusia menjadi pusat segala hal
dalam kehidupan atau antopsentrisme.

Manusia renaisance harus berani memuji dirinya sendiri
mengutamakan kemampuannya dalam berpikir dan bertindak secara
bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya
kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari
keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya.
Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni
pahat, seni musik dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus
berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi
segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.

2.4 Proses Serta Titik Berat Reinaisance

 Proses
Abad Renaisance ditandai dengan munculnya sejumlah ilmuwan

dan filsuf yang menentang doktrin gereja terutama tentang ilmu bumi.
Mereka menganggap bahwa pusat dunia bukan lagi Tuhan, melainkan
manusia. Manusialah yang berhak dan harus menentukan masa depannya
sendiri dan tidak menyerah pada takdir. Sebagai makhluk yang berakal,
seyogyanya manusia harus mampu menaklukkan dunia beserta isinya.
Berikut adalah sejumlah penemu Eropa dan gerakan-gerakan yang terkait
dengan proses Renaisans yang di kemudian hari mengantarkan orang-

Page | 6

orang Eropa untuk menjelajahi dunia dan membuka koloni-koloni dagang
di penjuru benua Asia, Afrika, dan Amerika.

Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar
Descartes (1596 -1650) untuk memberikan kepada filasafat suatu
bangunan yang baru. Memang di dalam bidang filsafat zaman Renaisans
kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni
dan sains. Namun di antara perkembangan itu terjadi pula perkembangan
dalam filsafat. Descartes sering disebut sebagai tokoh pertama filsafat
modern.

Sejak itu, dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak
permulaan Renaisans, sebenarnya Individualisme dan Humanisme telah
dicanangkan. Descartes memperkuat ide-ide ini. Humanisme dan
individualisme merupakan ciri Renaisans yang penting. Humanisme ialah
pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. Oleh
karena itu sering juga disebut zaman Humanisme, maksudnya manusia
diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia
dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan
ukuran dari Gereja (Kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh
manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia. Karena
manusia mempunyai kemampuan berpikir, maka Humanisme menganggap
manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan mengatur dunia.

 Titik balik
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan mendapat doktrinasi

dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir
(ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh
Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan.
Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology.
Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu
suatu gerakan filsafat yang dilandasi pada theologi dan untuk alat
pembenaran agama.

Page | 7

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan kerajaan atas
saran dari gereja, maka timbullah sebuah gerakan kultural, pada awalnya
merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan
kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja
mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup
dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyhuran. Namun,
ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak
mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.

Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena
bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang
terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali
dan menyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik
visual, dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami
kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan pencitraan
dan mistisisme yang diambil dari pemikiran budaya klasik dengan harapan
dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma
(perang agama).

2.5 Italia sebagai Tempat Kelahiran Renaisance

Renaissance awalnya dimulai di Italia. Setelah runtuhnya Romawi
Barat tahun 476 M, Italia mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan
menjadi sepi. Selama abad 8-11 M perdagangan di laut Tengah dikuasai oleh
pedagang muslim. Sejak berlangsung perang salib (abad 11-13) pelabuhan-
pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan pasukan
perang salib ke Palestina. Setelah perang salib berakhir pelabuhan-pelabuhan
tersebut berubah menjadi kota dagang yang berhubungan kembali dengan
dunia timur. Muncullah Republik dagang di Italia seperti Genoa, Florence,
Venesia, Pisa di Milano. Kota-kota ini dikuasai oleh para pengusaha serta
pemilik modal yang kaya raya disebut golongan borjuis antara lain keluarga
Medicci dari Florence. Mereka mendorong terjadinya pendobrakan terhadap
pola-pola tradisional dari abad pertengahan.

Page | 8

Secara terminologi renaissance adalah timbulnya revolusi pandangan
hidup orang-orang Eropa dari zaman pertengahan ke zaman barunya, melalui
proses peralihan yang sangat cepat. Renaissance muncul dari timbulnya kota-
kota dagang yang makmur akibat perdagangan, mengubah perasaan
pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris
yang feodalistik. Timbul kemauan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal
menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri
dari ikatan agama, sehingga menemukan kemandirian demi kemajuan.
Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme sebagai arus
utama pemikiran filosofi. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar
kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance menjadi menyebar ke
seluruh Italia dan Eropa.

Renaissance lahir sekitar abad ke 15-16 M, tatkala kaum intelektual,
politik, dan seniman di daratan Eropa serentak bertekad untuk mengadakan
suatu gerakan pembaharuan yang menginginkan kebebasan berpikir untuk
merubah doktrin agama yang dirasakan sangat mengekang kemerdekaan
batin. Perkembangan pertama renaissans terjadi di kota Firenze. Keluarga
Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan
menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah
Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki
kebebasan dan mendapatkan perlindungan dari serangan gereja. Keleluasaan
ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini
dipengaruhi oleh bangsawan dan pedagang. Dari sini, kemudian renaissance
menjalar ke daratan Eropa lainnya. Adapun sebab utama lahirnya renaissance
adalah karena keterkejutan orang-orang Eropa menyaksikan ambruknya
imperium Romawi Timur oleh kaum Muslimin, terutama dengan peristiwa
jatuhnya Konstantinopel yang menghasilkan penaklukan Kerajaan Turki atas
Romawi Timur (Byzantium) pada tahun 1453 M.

Romawi Timur (Byzantium) adalah Kerajaan Eropa yang besar,
perkasa dan termaju. Lambang supremasi Kaum Nasrani Eropa. Kemegahan

Page | 9

gereja Eropa untuk sebagian besar diandalkan kepada Byzantium. Jatuhnya
kekaisaran Byzantium atau Romawi Timur di Konstantinopel membangkitkan
semangat Eropa. Sebelumnya mereka hampir putus asa setelah mengalami
serangan bangsa Mongol atas Konstantinopel, menelan pahitnya kekalahan
mereka dengan dikuasainya Spanyol dan Portugal oleh umat Islam, lalu
menyusul penaklukan kaum Muslimin atas negeri-negeri Bulgaria,
Yugoslavia, Rumania dan seluruh Balkan oleh kekhalifahan Islam. Melalui
renaissance seluruh kebudayaan Barat seolah dibangunkan dari tidur nyenyak
abad pertengahan. Manusia mulai mempelajari hakikat diri dan alam semesta
sebagai pusat kenyataan. Pada periode yang berkisar antara abad 14 dan 16
ini, manusia menganggap dirinya tidak lagi sebagai Victor Mundi (orang
yang berziarah didunia ini), melainkan sebagai Faber Mundi (orang yang
menciptakan dunianya). Tiga faktor yang mempercepat perkembangan baru
Pada masa renaissance adalah tiga penemuan : mesiu, seni cetak dan kompas.
Mesiu berarti runtuhnya kekuasaan feudal dimana senjata dapat dimiliki oleh
kaum proletar. Seni cetak berarti pengetahuan tidak lagi milik ekslusif suatu
elite, melainkan terbuka untuk semua orang. Kompas berarti navigasi telah
aman dan memungkinkan orang-orang Eropa untuk berlayar dan memperluas
horison Barat kearah dunia yang baru di Timur .

Pada masa renaissance manusia menemukan kesadaran akan dua hal,
yaitu: dunia dan dirinya sendiri. Pengenalan diri berarti sadar akan nilai
pribadi dan kekuatan individual. Ahli waris gerakan renaissance adalah
Humanisme, Istilah humanisme berasal dari kata human yang berarti
manusia. Aliran pemikiran ini menekankan Value (nilai) dan Dignity
(martabat) manusia diatas segala-galanya, serta menjadikan kepentingan
manusia. sebagai ukuran kebenaran mutlak.

2.6 Pengaruh Perang Salib Dalam Zaman Renaisance

Perang Salib seperti yang telah disampaikan pada pembahasan
sebelumnya, merupakan peristiwa yang selalu dikenang oleh bangsa-bangsa
di Eropa bagian Barat yang merupakan penganut Katolik Roma. Salib juga

Page | 10

menimbulkan kenangan pahit. Banyak para kritikan pedas terhadap Perang
Salib di negara-negara Eropa Barat pada masa Renaisance. Perang Salib
sangat memengaruhi Eropa pada abad Pertengahan. Pada masa itu, sebagian
besar benua dipersatukan oleh kekuasaan Kepausan, tetapi pada abad ke-14
perkembangan birikrasi yang terpusat (dasar dari negara-negara bangsa
modern) sedang pesat di Perancis, Inggris, Burgundi, Portugis, Castilla, dan
Aragon. Hal ini sebagian didorong oleh dominasi gereja pada masa awal
Perang Salib. Meskipun Benua Eropa telah bersinggungan dengan budaya
Islam selama berabad-abad melalui hubungan antara Semenanjung Iberia
dengan Sisilia, banyak ilmu pengetahuan di bidang-bidang sains, pengobatan
dan arsitektur diserap dari dunia Islam ke dunia Barat selama masa Perang
Salib. Pengalaman militer Perang Salib juga memiliki pengaruh di Eropa,
seperti kastil-kastil di Eropa mulai menggunakan bahan dari batu-batuan yang
tebal dan besar seperti yang dibuat dari Timur, tidak lagi menggunakan bahan
kayu seperti sebelumnya. Sebagai tambahan, tentara Salib dianggap sebagai
pembawa budaya Eropa di dunia, terutama Asia.

Kebutuhan untuk memuat, mengirimkan, dan menyediakan
balatentara yang besar menumbuhkan perdagangan diseluruh Eropa. Jalan-
jalan yang sebagian besar tidak pernah digunakan sejak masa pendudukan
Romawi, terlihat mengalami peningkatan disebabkan oleh para pedagang
yang berniat mengembangkan usahanya. Ini bukan saja karena Perang Salib
mempersiapkan Eropa untuk bepergian, akan tetapi lebih karena banyak
orang ingin berpergian setelah diperkenalkan dengan produk-produk dari
Timur. Hal ini juga membantu pada masa-masa awal Renaisance di Italia,
karena banyak negara-kota di Italia yang sejak awal memiliki hubungan
perdagangan yang penting dan menguntungkan dengan negara-negara Salib,
baik di Tanah Suci maupun kemudian di daerah-daerah bekas bekas
Byzantium. Pertumbuhan perdagangan membawa banyak barang ke Eropa
yang sebelumnya tidak mereka kenal atau amat jarang ditemukan dan sangat
mahal. Barang-barang ini termasuk berbagai macam rempah-rempah, gading,

Page | 11

batu-batu mulia, teknik pembuatan barang kaca yang maju, bentuk awal dari
mesiu, jeruk, apel, hasil-hasil tanaman Asia lainnya dan banyak lagi.

Keberhasilan untuk melestarikan Katolik Eropa, bagaimanpun tidak
dapat mengabaikan kejatuhan Kekaisaran Kristen Byzantium, yang sebagian
besar di akibatkan oleh Kekaisaran tentara Salib pada Perang Salib keempat
terhadap Kristen Orthodox Timur, terutama pembersihan yang dilakukan oleh
Enrico Dandolo yang terkenal, peguasa Vanesia dan sponsor Perang Salib IV.
Tanah Byzantium adalah negara Kristen yang stabil sejak abad ke-4. Sesudah
tentara Salib mengambil alih Konstantinopel pada 1204, Byzantium tidak
pernah lagi menjadi sebesar atau sekuat sebelumnya dan akhirnya jatuh ke
tangan Turki pada 1453.

Melihat apa yang terjadi terhadap Byzantium, Perang Salib lebih
dapat digambarkan sebagai perlawanan Katolik Roma terhadap ekspansi
Islam, ketimbang perlawanan Kristen secara utuh terhadap ekspansi Islam. Di
lain pihak, Perang Salib IV dapat disebut sebagai sebuah anomali. Kita juga
dapat mengambil suatu kompromi atas kedua pendapat diatas, khususnya
bahwa Perang Salib adalah Cara Katolik Roma utama dalam menyelamatkan
Katolikisme, yaitu tujuan utama adalah memerangi Islam. Adapaun tujuan
kedua adalah mencoba menyelamatkan kekristenan, dalam konteks inilah
Perang Salib keempat dapat dikatakan mengabaikan tujuan yang kedua untuk
memperoleh bantuan logistik bagi Dandolo untuk mencapai tujuan yang
utama. meskipun demikianlah, Perang Salib IV ditentang oleh Paus pada saat
itu dan secara umum dikenang sebagai suatu kesalahan besar.

Kontak antara Timur dan Barat mendorong munculnya kota-kota
dagang di Eropa Barat seperti Vanesia, Leevant, Bologna, dan sebagainya.
Kota-kota dagang tersebut terus berkembang dengan segala kekayaan dan
kemewahannya, tetapi juga saling berdiri sendiri (otonom) seperti kota-kota
di Yunani. Persaingan antar kota pun tidak dapat dihindarkan. Bahkan jika
perlu mereka menggunakan kekuatan militer untuk merebut dan menguasai
kota-kota disekitarnya. Oleh karena itulah setiap kota berusaha untuk paling
tidak mempertahankan diri degan menggunakan tentara sewaan. Hal inilah

Page | 12

yang akhirnya mendorong munculnya kesatuan-kesatuan militer komersial
yang bisa disewa oleh siapapun yang mampu membayarnya, yang disebut
dengan istilah mercenary (condittier). Sebagai akibat lebih lanjut meletuslah
kekacauan-kekacauan (anarki) di kota-kota dagang yang kaya. Pada sisi lain
masyarakat pada kota-kota kaya mulai meragukan atau paling tidak
mempertanyakan kebudayaan mereka sendiri yang selama itu dianggap paling
unggul (Kristen) di seluruh bumi dengan cara memepelajari koleksi
perpustakaan-perpustakaan di biara-biara, dan di gereja-gereja. Akhirnya
mereka menemukan karya-karya kebudayaan Yunani yang sagat
mengagumkan, baik berupa karya sastra, filsafat, arsitektur, kisah-kosah
kepahlawanan, olmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Mulai saat itulah
bangsa Eropa Barat betul-betul kembali menegok ke belakang, yaitu ke
zaman Yunani dan Romawi, yang menandai perubahan yang dahsyatnya yang
dijiwai oleh pandangan hidup dan kebudayaan Yunani, dan lazim dikenal
dengan istilah Renaisance.

Dibandingkan dengan zaman abad Pertengahan, bisa dikatakan studi
yang sungguh-sungguh atas sejarah kuno, dan pengetahuan akan zaman kuno
di Barat pada waktu itu sangat terbatas. Walaupun terdapat pengaruh
penulisan sejarah Yunani terhadap sejarah Abad Tengah, tetapi pengaruh itu
hanya terbatas pada beberapa penulis atau sejarawan saja. Pada zaman
Renaisance paling tidak sebanyak tiga perempat karya sastra latin ditemukan
kembali. Artinya labih dari cukup kesustraan dan historiografi Yunani
dilahirkan kembali. Hal itu terutama juga sehubungan dengan masih adanya
kontak-kontak dengan Kerajaan Yunani Byzantium.

Pada zaman Renaisance pendidikan yang berdasarkan pada karya
sastra antik, termasuk penulisan sejarah dan filsafat moral, disebut dengan
istilah humanitas (sementara istilah humanisme baru muncul pada abad ke-
19), sementara guru dalam studi humanitas sejak akhir abad ke-15 disebut
dengan istilah umanista. Berbeda dengan penulis –penulis zaman abad
Pertengahan, para humanis ingin mempelajari semua para pengarang antik.
Bahkan mereka ingin mengambil alih rasa gaya antik dan keindahan antuik.

Page | 13

Gerakan untuk menemukan kembali dan peghargaan terhadap kebudayaan
kuno dengan melakukan pemeliharaan sumber-sumber lama sehingga bisa
ditata seperti keadaan semula pada awalnya memang hanya terjadi di Italia
pada awal abad ke-14. Baru pada awal abad ke-15 ha itu juga dilakuakn di
negeri-negeri lain seperti Inggris, Jerman, Belanda, dan sebagainya.

2.7 Perkembangan Pengetahuan, Seni, dan Kesustraan Zaman
Renaisance

Proses perkembangan pengetahuan dan kebudayaan manusia di dunia
tidaklah selalu berjalan secara secara serentakatau dalam satu garis yang
sama. Kebudayaan tersebut akan berkembang sesuai dengan arah dan
mentalis pendukung kebudayaan menerima hal-hal baru untuk kemajuannya.
Kebudayaan berubah atau berkembang secara lambat dari tingkat yang
sederhana menuju yang lebih tinggi dan komplek atau sering disebut revolusi
(Saifuddin, 2006: 99). Begitu pula yang terjadi didalam kebudayaan Eropa,
dimana mengalami suatu proses perkembangan kebudayaan yang berjalan
secara perlahan dan tentunya disetiap zamannya memiliki pola-pola tertentu
yang digunakan lebih dominan sebagai ciri khas setiap zaman, sebagai ciri
kemajuannya.

Runtuhnya Gereja sebagai panutan dan keyakinan tunggal pada
masyarakat Eropa membawa angin segar bagi para pemikir untuk
mengekspresikan dan engembangkan ide-idenya. Ruang kebebasan yang
mereka dambakan akhirnya datang. Kemajuan ilmu pengetahuan tampaknya
mulai berkembang dengan pesat. Kesadarn dan kebebasan berfikir untuk
mengekspresikan jiwa dan semangatnya telah mendapat ruang. Proses
perkembangan dan kemajuan yang tidak saja secara material namun juga
pada pola berpikir sudah mulai mengarah pada cara perpikir yang alamiah.
Tentunya perkembangan ilmu pengetahuan ini membawa perubahan yang
signifikan. Perubahan dalam berbagai segi kehidupan manusia. Kompleksnya
perubahan tersebut juga terjadi pada kebudayaan. Perkembangan kebudayaan
di Eropa mengalami perubahan yang sangat fundametal. Hal itu dapat dilihat

Page | 14

dengan munculnya berbagai ide baru, yang terntunya membawa implikasi
menyeluruh terhadap tatanan sosial masyarakat.

Gejala Renaisance baru dipelajari secara intensif oleh sejarawan
Swiss, Jacib Burckhardt (1818-1897), dengan bukunya Die Cultur der
Renaissance in Italien (1860). Dalam bukunya dia mendefinisikan tentang
Renaisance sebagai gerakan yang mendapat dunia dan manusia yang
sebenarnya, telah sampai kesegala pelosok dunia yang lebih maju.
Penelitiannya mengambil tempat di Semenanjung Italia. Italia dijadikan
barometer dimana kemajuan kota Italia mirip keadaanya dengan Zaman
Yunani. Perkembangan kota Italia terlihat pada berbagai aspek seperti
kemajuan ekonomi yaitu di bidang perdagangan sangat pesat. Disamping itu
kemajuan ilmu pengetahuanpun mulai meningkat. Ilmu statistik mulai muncul
dan digunakan secara cermat dan teratur. Ilmu statistik sangat membantu dan
memberikan kejelasan tentang data. Statistik mengungkapkan hal-hal yang
menarik, ternyata terdapat keajegan dalam gejala sosial seperti kelahiran,
kematian, pernikahan, perdagangan, industri, dan sebagainya, bukan
serangkaian kebetulan yang tidak diperhitungkan.
Tokoh-Tokoh Dalam Zaman Renaisance:
a. Dante Alighiere (1265-1321)

Dante lahir pada 21 Mei 1265 di Firenze. Dia bersala dari keluarga
kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze. Dia ingin negaranya dapat
merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan,
Spanyol, dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penetang
otoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral.
Puncaknya dia tunagkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia
(On Monarchy) yang bersiri tentang kedudukan dan Keabsahan Sri Paus
sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus
menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante
antara lain La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran
pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam
pengasingan panjang di Revanna. Buku ini berisi tentang perjanjian jiwa

Page | 15

mnausia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib.
Tokoh utamanya adalah Virgillius (nama sastrawan dari zaman Rumowi
Kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno
(neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
b. Giovani Boccacio (1313-1375)

Giovani Boccacio lahir di Certaido, Italia pada 1313 dari seorang
pedagang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos
seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti “Ameto”, puisi seperti
“Amoroso Visione” dan “Ninfale Fiesolan.” Puncak karyanya
Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentellium (On
The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.
c. Francesco Petrarca (1304-1374)

Tokoh ini lahir pada 20 Juli 1304 di Tuscan. Ia belajar hukum di
Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih
tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang
mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu
ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama
“Ikaros.”
d. Lorenzo Valla (1405-1457)

Tokoh ini lahir pada 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu
ungkapannya yang terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran
dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan
tertinggi, dan pahala tertinggi.” Hasil karyanya antara lain adalah De
volupte (kesenangan) yang terbit pada 1440, yang berisi kekagumannya
pada etika Stosisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga
(askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Bukunya yang
berjudul De Libero Erbitrio (keinginan bebas) mengatakan individualitas
manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khusunya
kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi
perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia
dalam sejarahnya. Juduk buku De Faso Credita et Ementita Consthantini

Page | 16

Donation Declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh
Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahas donasi itu
jelas bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abad ke-8.

2.8 Tumbuhnya Negara Nasional

Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang
diperintah oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya
didasarkan pada adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian
atas kesadaran nasional. Negara nasional pertama yang terbentuk serta
mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis
dan Belanda. Pada uraian berikut dapat Anda pelajari terbentuknya negara-
negara itu sebagai berikut:
1. Spanyol

Latar belakang terbentuknya negara nasional Spanyol adalah
sejalan dengan sentimen terhadap kekuasaan Islam di Spanyol sejak tahun
711 (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) yaitu dinasti Ummayah yang
berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat) Konsolidasi Spanyol
tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella
dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen
Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil
direbut mereka. Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila
dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa
dan perasaan kebangsaan lokal.
2. Portugal

Cikal bakal negara nasional Portugal merupakan Subvasal atau
negara taklukan dari kerajaan Leon Castillia (Spanyol). Pada abad 14 yaitu
tahun 1385 tentara Portugal dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilia
dan kalah sehingga ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.
3. Inggris

Nasionalisme Inggris tumbuh sejalan dengan pertentangan antara
kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris (asal Perancis). Terjadi perang

Page | 17

100 tahun antara tahun 1337-1453 antara Raja Perancis melawan Vasalnya
(raja Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah raja Inggris di Perancis.
Era baru Inggris terjadi pada masa raya Henry VII Tudor. Ia Raja yang
dapat memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris. Keturunannya
yaitu Henry VIII dan Elizabeth I dapat membawa Inggris pada suatu
kedudukan yang sama dengan negera Eropa lainnya Dalam perang armada
tahun 1588 melawan Spanyol, Inggris bersekutu dengan Belanda dan
unggul. Sejak itu kekuasaan maritim Inggris terus berkembang.
4. Prancis

Negara Nasional Prancis dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet
abad 13 yang berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dari
wilayah Prancis. Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya
dengan Vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah raja Inggris. Perang 100
tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah menumbuhkan
sentimen nasional di Prancis. Kematian seorang pahlawan wanita Prancis
bernama Joan d’Aarc (Jeanne d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi faktor
pemersatu. Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi
perang nasional. Sebagai penjelasan berikutnya dapat Anda baca uraian
negara nasional Belanda berikut ini.
5. Belanda

Yang dimaksud Belanda pada wakut itu meliputi Belanda selatan
(Belgia) dan Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka
(city states) merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17
propinsi antara lain Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan
seterusnya. Pada masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan
ayahnya yaitu Charles X Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan
wilayahnya termasuk Belanda dan Austria.. Ia menganggap Belanda
sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan
Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut sebagian besar
orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan
terhadap kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup

Page | 18

pelabuhan Lisabon bagi pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi
Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara memproklamirkan diri sebagai
Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru pada tahun 1648 Spanyol
mengakui Republik Belanda.

Page | 19

RANGKUMAN

Renaissance awalnya dimulai di Italia. Setelah runtuhnya Romawi Barat
tahun 476 M, Italia mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan menjadi sepi.
Selama abad 8-11 M perdagangan di laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim.
Sejak berlangsung perang salib (abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia
menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan pasukan perang salib ke Palestina.
Setelah perang salib berakhir pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota
dagang yang berhubungan kembali dengan dunia timur. Muncullah Republik
dagang di Italia seperti Genoa, Florence, Venesia, Pisa di Milano. Kota-kota ini
dikuasai oleh para pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya disebut
golongan borjuis antara lain keluarga Medicci dari Florence. Mereka mendorong
terjadinya pendobrakan terhadap pola-pola tradisional dari abad pertengahan

Renaisans adalah Eropa mengalami masa kegegelan karena kepentingan
pemikiran yang dikusai oleh para pemimpin Gereja. Middle Age merupakan
zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat
diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan.
Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang
mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja,
tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam.
Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan
bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja
sehingga Copernicus dibunuhnya.

Timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek adalah kondisi
sosial yaitu saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin
gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya.
Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja,
sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat. Kondisi
budaya yaitu terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya
tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan

Page | 20

kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula
dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.

Page | 21

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan apa yang melatarbelakangi lahirnya renaissance di Eropa!
2. Sebutkan dan Jelaskan faktor pendorong munculnya renaissance!
3. Analisislah karakteristik zaman renaissance!
4. Jelaskan proses serta titik berat renaissance!
5. Italia merupakan tempat kelahiran renaissance. Analisislah mengapa

demikian!
6. Mengapa perang salib berpengaruh dalam zaman renaissance?
7. Bagaimana perkembangan pengetahuan, seni, dan kesustraan pada zaman

renaissance?
8. Analisislah timbulnya negara nasional!

Page | 22

SUMBER RUJUKAN

Wahjudi Djaja, 2012. Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.
Ombak: Yogyakarta.

Asy’ari, Hasyim. 2018. Renaisans Eropa dan Transmisi Keilmuan Islam ke
Eropa. Jurnal Institut Pesantren KH. Abdul Chalim, Bendunganjati Pacet
Mojokerto. Vol 2(1)

Saifullah. 2014. Renaissance dan Humanisme Sebagai Jembatan Lahirnya
Filsafat Modern. Jurnal Ushuluddin. Vol 22(2)

Edward Bleiberg, 2004. Art and Humanities Through The Era Ancient Egypt.
Gale Cengage.

Jerry Brotton. 2006. The Renaissance. Oxford: OUP.
John Addington Symonds. 2008. Renaissance in Italy. BiblioLife.

Page | 23

2020

SEJARAH PEMINATAN

KELAS XI/SEMESTER 1

Disusun oleh:
Gesty Rialita Utami (190210302039)
Pendidikan Sejarah
Universitas Jember


Click to View FlipBook Version