The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Maurasa28, 2022-06-07 01:29:31

Pendalaman Materi IPS SD

UJIAN AKHIR SEMESTER

Ditujukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pendalaman Materi IPS di SD
Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Tin Rustini, M.Pd
Yona Wahyuningsih, M.Pd

Oleh:
Ikhsan Nurachman (1905933)

Salsabila Maura (1902716)
Yuliani Dwi Prutanti (1904256)

6 Pendalaman Materi IPS di SD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG
2022

i|

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Modul ini ditujukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata
kuliah Pendalaman Materi IPS SD , dengan judul “Konsep Kenampakan Alam Buatan dan Konsep
Kebersihan Lingkungan”.
Dalam penulisan modul ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenkan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran
dan masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

i|

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ 1
BAB II KENAMPAKAN ALAM................................................................................................................. 2

1.1 Definisi Kenampakan Alam dan Buatan....................................................................................... 2
1.2 Kenampakan Alam Daratan dan Perairan ..................................................................................... 2
1.3 Kenampakan Buatan Daratan dan Perairan................................................................................. 11
1.4 Dampak Kenampakan Alam dan Buatan .................................................................................... 14
1.5 Kenamapakan Alam dan Buatan dalam Perspektif Ekonomi ..................................................... 15
1.6 Pengaruh Daerah Tempat Tinggal Terhadap Psikologis Masyarkat ........................................... 16
BAB III KEBERSIHAN LINGKUNGAN ................................................................................................. 18
2.1 Definisi Kebersihan Lingkungan ...................................................................................................... 18
2.2 Orang- Orang Yang Berperan Dalam Menjaga Lingkungan ............................................................ 18
2.3 Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan ............................................................................... 19
2.4 Cara menjaga kebersihan lingkungan ............................................................................................... 19
2.5 Ekokrasi Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Lingkungan........................................................... 20
2.6 Komunikasi Lingkungan Sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan ................................... 22
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 25

ii |

BAB I
PENDAHULUAN
Kenampakan alam yang terdapat di wilayah Indonesia terbentang sangat luas dengan
keindahannya. Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang dibentuk oleh peristiwa yang ada di
alam. Kenamapakan alam dapat dilihat pada permukaan bumi yang meliputi wilayah daratan dan
perairan. Kenampakan alam tersebut banyak memberikan keuntungan berupa kekayaan dari
berbagai sumber daya alam. Sedangkan Kenampakan buatan merupakan segala sesuatu yang
berasal dari peristiwa alami dan ada campur tangan manusia. Kenampakan alam buatan sengaja
dibuat untuk mempemudah menjalankan aktivitas manusia. Kenampakan Alam suatu wilayah
dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi sedangkan kenampakan buatan
seperti waduk, kawasan industri, pelabuhan dan jalan. Semuanya digunakan untuk memberikan
kemudahan yang dapat menunjang kepentingan hidup manusia.
Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan
yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebersihan lingkungan merupakan suatu
keadaan yang bebas dari segala kotoran dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang
menyangkut setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat, dimana kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial (Buhungo, 2012). Oleh
sebab itu perilaku cinta lingkungan harus diajarkan sejak dini kepada peserta didik, agar mereka
dapat lebih peka terhadap lingkungan dan cepat tanggap dalam menyelesaikan permasalahan
lingkungan yang terjadi.

1|

BAB II
KENAMPAKAN ALAM
1.1 Definisi Kenampakan Alam dan Buatan

Kenampakan alam yang terdapat di wilayah Indonesia terbentang sangat luas dengan
keindahannya. Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang dibentuk oleh peristiwa yang ada di
alam. Kenamapakan alam dapat dilihat pada permukaan bumi yang meliputi wilayah daratan dan
perairan. Kenampakan alam tersebut banyak memberikan keuntungan berupa kekayaan dari
berbagai sumber daya alam. Sedangkan Kenampakan buatan merupakan segala sesuatu yang
berasal dari peristiwa alami dan ada campur tangan manusia. Kenampakan alam buatan sengaja
dibuat untuk mempemudah menjalankan aktivitas manusia. Kenampakan Alam suatu wilayah
dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi sedangkan kenampakan buatan
seperti waduk, kawasan industri, pelabuhan dan jalan. Semuanya digunakan untuk memberikan
kemudahan yang dapat menunjang kepentingan hidup manusia.

1.2 Kenampakan Alam Daratan dan Perairan

Daratan merupakan bentuk permukaan bumi yang paling dekat dengan manusia, karena
daratan merupakan tempat tinggal bagi manusia. Bahkan bukan hanya manusia, sebagian besar
jenis binatang dan juga tumbuh-tumbuhan banyak yang hidup di daratan. Daratan memiliki
kenampakan permukaan yang berbeda-beda, berikut ini merupakan kenampakan alam yang ada di
daratan:

1. Gunung

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia gunung adalah permukaan tanah yang menonjol
diatas daerah sekitarnya dengan ketinggian lebih dari 600 meter diatas permukaan laut.
Gunung dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu gunung berapi dan gunung tidak berapi.
Gunung berapi merupakan sebuah gunung yang terbentuk oleh timbunan dari semua material
yang melewati satu atau beberapa saluran (disebut volcano vent) pada seluruh permukaan
bumi.Gunung berapi maupun gunung tidak berapi dapat dimanfaatkan oleh manusia. Gunung
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk perkebunan, sumber penyimpanan air, rekreasi,
maupun kegiatan olahraga seperti pendakian. Beberapa gunung di Indonesia diantaranya: a)
Gunung Slamet dan Merbabu di Jawa Tengah; b) Gunung Gede Pangrango dan gunung Salak
di Jawa Barat; c) Gunung Kelud dan Semeru di Jawa Timur.

2. Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter diatas
permukaan laut. Dataran tinggi biasanya terletak di daerah pegunungan, perbukitan atau dekat
dengan hulu sungai. Daerah dataran tinggi memiliki suhu udara yang cenderung dingin dan
curah hujan yang sedang hingga rendah. Permukaan tanah tidak rata dan pemukiman penduduk

2|

lebih jarang. Sehingga daerah dataran tinggi paling sering digunakan sebagai lahan perkebunan
karena tanahnya cukup baik untuk menanam tanaman sayuran dan buah – buahan. Berikut ini
merupakan dataran tinggi yang ada di Indonesia: a) Dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah; b)
Dataran tinggi Alas dan Gayo di Aceh; c) Dataran tinggi Agam di Sumatera.

3. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian daratan yang datar dengan ketinggian antara 0 – 200 meter

diatas permukaan laut. Dataran rendah pada umumnya terdapat disekitar pesisir pantai. Dataran
rendah memiliki suhu udara yang cenderung panas, kering, dan curah hujan yang relatif tinggi.
Kontur tanah rata dan banyak pemukiman penduduk. Dataran rendah banyak dimanfaatkan
manusia untuk berbagai keperluan, antara lain pertanian, peternakan, perumahan, industri, dan
perkebunan, seperti perkebunan tebu dan kelapa.

4. Tanjung

Tanjung atau semenanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Pulau-pulau di Indonesia
banyak memiliki tanjung karena pantai di kepulauan Indonesia tidak rata. Tanjung memiliki
beberapa manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya, sebagai tempat pemukiman
masyarakat, lokasi tambak ikan, pintu masuk lalu lintas perdagangan, sumber mata
pencaharian, dan lokasi wisata. Tanjung yang sangat luas disebut jazirah, contohnya adalah
jazirah Arab. Tanjung yang sangat sempit disebut ujung, contohnya Ujung Kulon di Jawa
Barat. Beberapa tanjung ang ada di Indonesia diantaranya, tanjung Alang-Alang di
Pandeglang, tanjung Awar-Awar di Tuban, Tanjung Indramayu di Indramayu, dan lain-lain.

5. Pegunungan
Pegunungan adalah daerah yang bergunung – gunung dengan ketinggian lebih dari 700

meter diatas permukaan laut. Berbeda dengan gunung, di pegunungan kita tidak akan
menjumpai gunung aktif, karena pegunungan tidak mengalami erupsi. Daerah pegunungan
banyak dimanfaatkan manusia untuk tempat rekreasi atau peristirahatan. Selain itu, daerah
pegunungan sangat baik untuk kegiatan pertanian jenis hortikultura seperti buah dan sayur.
Beberapa contoh pegunungan yang terletak di Indonesia diantaranya: a) Pegunungan bukit
barisan, membentang sepanjang 1.650 kilometer dari utara ke selatan pulau Sumatera; b)
Pegunungan Jayawijaya, terletak di Papua; c)Pegunungan Kapur Utara, membentang di pesisir
utara pulau Jawa.

6. Bukit/ Perbukitan

Sama seperti gunung dan pegunungan, bukit juga merupakan tonjolan yang ada di
permukaan daratan, sehingga bukit mempunyai ketinggian yang lebih tinggi daripada daerah
yang ada di sekitarnya. Perbedaan bukit/ perbukitan dengan gunung/ pegunungan adalah
ketinggiannya dan juga statusnya. Perbukitan atau bukit tidak setinggi gunung, dan biasanya
tidak terlalu besar juga. Kemudian, bukit juga tidak bisa mengalami erupsi seperti gunung.

3|

Bukit- bukit yang berjumlah lebih dari satu dan berjajar disebut dengan perbukitan. Biasanya
bukit mempunyai ketinggian antara 200 hingga 500 meter di atas permukaan air laut. Bukit
biasanya mempunyai udara yang sejuk dan juga pemandangan yang indah, sehingga wilayah
perbukitan banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata. Beberapa bukit yang terletak di
Indonesia diantaranya: a) Bukit Asah, Karang Asem, Bali; b) Bukit Cinta, Labuan Bajo; c)
Bukit Bintang, Bandung; d) Bukit Ollon, Toraja.

7. Lembah

Lembah merupakan dataran rendah yang berada di sekitar perbukitan atau pegunungan.
Sela- sela yang ada di kaki perbukitan atau pegunungan ini disebut dengan lembah. Dengan
kata lain lembah merupakan dataran rendah yang dikelilingi oleh perbukitan/ pegunungan atau
kaki perbukitan/ pegunungan. Lembah banyak digunakan sebagai tempat pemukiman
masyarakat, oleh karena mempunyai ketinggian yang rendah, maka udara yang ada di lembah
ini bersifat lebih hangat daripada di perbukitan yang wilayahnya lebih tinggi. Daerah lembah
biasanya menyediakan tanah yang subur sehingga cocok digunakan untuk lahan pertanian.
Selain itu juga lembah bisa dijadikan sebagai pemukiman penduduk. Beberapa lembah yang
terletak di Indonesia diantaranya adalah: a) Lembah Baliem, Raja Ampat; b) Lembah Bada,
Sulawesi Tengah; c) Lembah Harau, Payakumbuh, Sumatera Barat.

8. Jurang

Selain lembah, bentuk permukaan daratan berupa cekungan adalah jurang. Tidak seperti
lembah yang biasanya landai dan luas, jurang bersifat lebih cekung, sempit, dan diapit oleh
tebing- tebing yang sangat terjal. Jurang mempunyai kedalaman yang sangat dalam. Dasar
jurang biasanya berupa sungai atau hutan. Jurang merupakan salah satu relief Bumi yang
berbahaya, karena rawan terjadi kecelakaan.

9. Gurun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia gurun merupakan padang tandus atau padang
pasir. Gurun merupakan suatau daerah yang menerima curah hujan yang sedikitkurang dari
250 mm per tahun. Contoh gurung yang paling terkenal adalah gurun Sahara. Gurun Sahara
merupakan padang pasir terluas, gurun sahara berada di wilayah Afrika Utara dan Afrika
Selatan. Gurun Sahara memiliki luas 9 juta km. Lokasi gurun Sahara membentang dari
samudera Atlantik hingga laut Merah, dan juga dari laut Tengah bagian Utara hingga ke Sahel
di bagian Selatan. Indoensia tidak memiliki gurun pasir seperti di yang terletak di Afrika,
karena Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Akan tetapi Indonesia juga memiliki
kenampakan yang mirip dengan gurun pasir yaitu Gumuk Pasir Parangkusumo di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, gumuk pasir Sumalu di Toraja, gurun pasir Oetune di NTT dan
lain-lain.

10. Gua

4|

Gua merupakan sebuah bentukan alami berupa ruangan bebatuan yang terbentuk pada
medan batu gamping di bawah tanah baik yang berdiri sendiri maupun saling terhubung dengan
ruangan-ruangan lain sebagai hasil proses pelarutan oleh air maupun aktivitas geologi yang
terjadi pada suatu daerah (Jeninngs, 1985). Goa memiliki fungsi untuk menampung air. Ketika
hujan turun, maka air akan diserap oleh batuan karst (batuan berbentuk spons). Kemudian air
tersebut akan dialirkan ke sungai di dalam tanah dan ke mata air yang nantinya dimanfaatkan
manusia. Gua yang populer dikalangan masyarakat umum adalah gua-gua kapur yang
terbentuk di wilayah yang sebagaian besar tersusun oleh batuan kapur (batu gamping. Selain
terbentuk dari daerah kapur, gua juga dapat terbentuk pada daerah vulkanik (daerah yang
tersusun dari batuan gunung api) biasanya gua-gua vulkanik ini muncul sebagai lorong-lorong
yang dulunya merupakan jalan aktivitas magma yang gagal hendak keluar menuju permukaan
(R.K.T. Ko, 1997). Beberapa goa yang terletak di Indonesia diantaranya: a) Gua Pindul,
Yogyakarta; b) Gua Gong, Jawa Timur; c) Gua Maharani, Jawa Timur.

11. Pulau

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan pulau adalah massa
daratan yang terbentuk secara alami yang dikelilingi air dan tidak tenggelam pada saat pasang
tertinggi. Pulau memiliki luas yang lebih kecil dari benua dan lebih besar dari terumbu karang.
Sedangkan kepulauan adalah suatu gugusan pulau-pulau yang terbentuk secara tektonik.
Indonesia merupakan negara kepulaan terbesar di dunia. Berdasarkan rapat yang
diselenggarakan oleh Badan Geospasial (BIG) pada tahun 2020 tercatat bahwa terdapat 16.771
pulau di Indonesia. Adapun pulau terbesar di Indonesia diantaranya adalah pulau Papua
(786.000 km), pulau Kalimantan (743.330 km), pulau Sumatera (473.483 km), pulau Sulawesi
(180.685 km), dan pulau Jawa (128.297 km).

12. Hutan

Menurut Marpaung (2006) hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut
Kartasapoetra (1994) hutan merupakan suatu areal tanah yang permukaanya ditumbuhi oleh
berbagai kehidupan dan lingkungan tempat hifup, bersamasama membentuk suatu ekosistem.
Hutan memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup yakni sebagai penghasil oksigen dan
penyerap karbondioksida. Hutan juga befungsi sebagai habitat bagi beragam spesies flora dan
fauna. Selain itu juga hutan berfungsi untuk menyimpan cadangan air tanah. Berikut ini
merupakan jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia: a) Hutan Hujan Tropis b) Hutan Bakau; c)
Hutan Musim; d) Hutan Sabana; e) Hutan Rawa.

13. Gletser

Gletser atau glesier merupakan sebuah bongkahan es besar yang terbentuk di atas
permukaan tanah berupa kumpulan endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang

5|

lama. Saat ini gletser menutupi sekitar 10% daratan yang berada di bumi. Banyak orang yang
mengira bahwa gletser hanya ada di daerah kutub saja, namun ternyata gletser juga dapat
berada di pegunungan tinggi diseluruh benua kecuali autralia, bahkan terdapat di pegunungan
tinggi di kawasan dekat khatulistiwa. Gletser yang terletak di Indonesia adalah gletser
Carstensz yang terletak di dekat Puncak Jaya, Papua.

14. Benua

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, benua merupakan bagian bumi berupa tanah atau
daratan yang sangat luas sehingga bagian tengah benua tidak mendapat pengaruh langsung dari
angin laut. Terdapat tujuh jenis benua yang ada di dunia, yakni benua Asia, Amerika Utara,
Amerika Selatan, Australia, Afrika, Eropa, dan Antartika. Berdasarkan luasnya, maka benua
Asia merupakan benua terluas di permukaan bumi. Luas benua Asia mencapai seperempat dari
seluruh daratan bumi, setara dengan empat kali luasnya daratan eropa. Benua Asia memiliki
luas 44.579.000 juta kilometer persegi dengan letak astronomis 26° BT-170° BT dan 11° LS-
8°LU. Sedangkan benua yang paling kecil adalah benua Australia, benua Australia memiliki
luas 7.686.850 km2 dengan letak astronomis 10° LS-44LU dan 113°BT-154°BT.

Perairan merupakan sebagain besar permukaan bumi. Dimana dengan hal itu bumi menjadi
planet yang ideal sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Hal ini berkaitan dengan pentingnya
peran air bagi kehidupan manusia. Perairan meliputi 2/3 dari permukaan bumi. Meskipun
manusia hidup di dartaan tapi faktanya wilayah perairan lebih luas dari daratan. Adapun
kenmpakan alam berupa perairan terbagi-bagi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

1. Sungai

Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan dialiri oleh air. Air itu
mengalir dari dataran tinggi (hulu sungai) menuju dataran rendah dan bermuara di laut. Sesuai
dengan keadaannya, sungai dimanfaatkan untuk berbagai hal. Antara lain, sarana transportasi,
perikanan, pengairan, sumber tenaga listrik, olahraga, dan rekreasi. Sungai yang lebar dengan
ar usnya yang lambat banyak digunakan sebagai sarana transportasi penghubung antardaerah.
Selain itu, dapat juga digunakan untuk pasar terapung dan pengangkutan kayu hasil
penebangan. Contohnya, pasar terapung di Sungai Kapuas Kalimantan. Beberapa sungai
lainnya seperti Sungai Musi di Palembang (Sumatera) yang terkenal dengan jembatan Ampera
Sungai Bengawan Solo melintasi Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur; Sungai Memberamo
yang terpanjang di Papua.

2. Danau

Danau adalah cekungan luas dipermukaan bumi yang terisi air dan dikelilingi oleh daratan.
Danau memiliki manfaat untuk kehidupan manusia diantaranya, penyediaan air bersih,
pembangkit listrik, sarana irigasi, media budidaya ikan, tempat rekreasi, dan lainlain. Contoh
danau yang terletak di Indonesia adalah Danau Toba, Danau Batur, dan Danau poso.

6|

3. Laut

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laut merupakan kumpulan air asin (dengan
jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-
pulau. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti
garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan pertikel-partikel tak terlarut. Laut
yang luas seringkali disebut juga dengan istilah samudera yang merupakan massa air asin yang
sambung-menyambung meliputi permukaan bumi, samudera dibatasi oleh benua ataupun
kepulauan besar. Laut yang terletak di Indonesia diantaranya adalah luaut Jawa, laut Sawu,
laut Arafuru, laut Banda, dan lain-lain.

4. Pantai

Pantai adalah daerah yang terdiri dari pasir dan terdapat di darah pesisir laut. Pantai
menjadi perbatasan antara daratan dan lautan. Panjang garis pantai wilayah Indonesia
berkelok-kelok, lebih dari 81.497 km. Hal itu termasuk salah satu garis pantai terpanjang di
dunia. Keadaan pantai di Indonesia tidak sama, antara lain disebabkan oleh abrasi dan
gelombang laut. Oleh karena itu, pantai di Indonesia ada yang curam dan landai. Secara umum,
pantai yang menghadap Samudra Indonesia merupakan pantai yang curam. Daerah yang
menghadap Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Natuna, dan Laut Seram termasuk pantai yang
landai karena pengaruh gelombang laut yang tidak terlalu besar. Biasanya, pantai yang landai
memiliki lapisan tanah yang subur. Hal itu disebabkan adanya endapan lumpur atau pasir yang
dibawa aliran sungai. Tanaman bakau pun banyak tumbuh di sekitarnya. Manfaat pantai selain
untuk berlabuhnya berbagai jenis kapal dan perahu, juga sebagai objek wisata. Tidak kalah
pentingnya adalah kekayaan alam yang ada di daerah tersebut. Pantai yang terletak di
Indonesia diantaranya adalah pantai Ora (Maluku Tengah), panntai Sawarna (Banten), pantai
Pink Beach (Lombok), dan lain-lain.

5. Rawa

Rawa merupakan tanah yang digenangi oleh air. Rawa umumnya terdapat di daerah dekat
sungai atau pantai. Di sebuah rawa banyak terdapat tumbuhan air. Daerah rawa-rawa banyak
dijumpai di daerah pesisir timur Pulau Sumatera, Kalimatan Selatan bagian barat, serta Papua
bagian barat dan selatan. Keberadaan rawa juga bermanfaat bagi manusia. Biasanya rawa yang
dikeringkan dimanfaatkan untuk persawahan. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih,
penduduk daerah rawa sangat bergantung pada air hujan. Rawarawa yang terdapat di tepi
pantai banyak ditumbuhi pohon bakau. Pohon bakau ini bermanfaat untuk mencegah erosi
pantai oleh terpaan ombak laut. Rawa yang terletak di Indonesia diantaranya adalah rawa
Binong (Bekasi, Jawa Barat), rawa Gede (Bogor, Jawa Barat), Rawa Bayu (Banyuwangi, Jawa
Timur) dan lain-lain.

6. Delta

7|

Menurut Setiyono (1996) delta merupakan endapan sedimen yang berasal dari daratan yang
terbentuk di muara sungai yang berbatasan dengan danau atau laut. Sedangkan menurut Selby
(1985) mengatakan abhwa delta merupakan dataran rendah yang hampir rata dan terletak di
muara sungai tempat endapan sedimen terakumulasi. Sedimen merupkan sekumpulan
rombakan material berupa batuan, mineral, dan bahan organik yang mempunyai ukuran butiran
tertentu (Pethick, 1984). Adapun manfaat delta bagi kehdupan manusia adalah sebagai sumber
air, irigasi, pembangkit listrik, tempat rekreasi dan lain-lain.

7. Teluk

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia teluk merupakan bagian laut yang menjorok ke
darat. Karakteristik ombak di teluk cukup kecil sehingga cukup aman untuk melakukan
aktivitas. Banyak nelayan yang memanfaatkan teluk untuk melabuhkan kapal, sehingga tidak
heran jika di sekitar teluk banyak dijumpai pelabuhan bahkan dermaga. Bahkan ada juga yang
memanfaatkan teluk sebagai objek wisata, contohnya adalah teluk Pelabuhan Ratu, teluk
Jakarta, dan teluk Laboan Bajo.

8. Selat

Selat adalalah perairan atau laut sempit yang terletak diantara dua pulau. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia memiliki banyak selat. Selat – selat tersebut dapat menjadi penghubung
antara satu pulau dengan pulau lain melalui transportasi laut. Selat berfungsi sebagai jalur
transportasi, sumber perikanan, dan pusat perekonomian masyarakat. Selat yang terletak di
Indonesia di antaranya adalah selat sunda, selat karimata, selat malaka, dan lain-lain. Selat
sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera serta menghubungkan
laut Jawa dengan saudera Hindia. Selat Karimaat menghubungkan laut China dengan laut
Jawa. Selat Karimata terletak di antara pulau Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan selat
Malaka merupakan selat yang memisahkan semenanjung Malaysia dengan pulau Sumatera.

9. Palung

Palung merupakan relief yang ada di daratan, namun letaknya ada di dalam lautan. Apabila
kita di dataran mengenal yang namanya jurang, maka dilautan pun kita mengenal palung laut.
Palung laut menyerupai sebuah jurang yang ada di dalam laut. Seperti halnya jurang yang ada
di daratan, palung laut adalah lubang yang sangat dalam dan diapit oleh dinding yang sempit
dan curam. Palung laut memanjang ke bawah dan menyerupai huruf V. Selain itu palung laut
juga merupakan titik yang paling dalam yang ada di Bumi. Titiktitik paling rendah yang ada
di Bumi ini berada di palung- palung Samudera. Ada banyak sekali palung yang ada di dunia
ini, dan palung terdalam sekaligus menjadi titik terendah di Bumi ini terletak di Palung
Mariana yang ada di wilayah samudera pasifik. Sedangkan palung yang terletak di Indonesia
diantaranya adalah palung Weber (7.200 m) yang terletak di laut Banda, palung Jawa (7.450
m)terletak di sisi timur Samudera Hindia, palung Buton (4.180 m) yang terletak di sekitar
Sulawesi Tenggara, dan lain-lain.

8|

10. Kawah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kawah merupakan bagian puncak gunung berapi
yang dilewati bahan letusan berbentuk lekukan besar. Kawah terbentuk akibat erupsi gunung
berapi yang saat kejadian melemparkan batuan dan material lain yang berasal dari pusat
gunung api. Kawah yang terletak di Indonesia diantaranya adalah Kawah Putih yang terletak
di Ciwidey, Jawa Barat. Kawah Sikidang di Dieng, Jawa Tengah. Kawah Kelimutu di NTT,
dan lain-lain.

11. Kaldera

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kaldera merupakan kawah gunung berapi yang
sangat besar, terjadi karena peledakan atau runtuhnya bagian puncak gunung berapi. Kaldera
merupakan kawah vulkanik yang terbentuk akibat erupsi atau letusan besar yang berasal dari
gunung berapi dan juga runtuhanya batuan penyangga ke dalam apur magma. Magma yang
mendesak keluar memiliki volume yang cukup tinggi, sehingga batuan yang terdapat di atas
permukaan atau penyangga gunung api menjadi retak. Hingga pada akhirnya batuan tersebut
runtuh dan menghasilkan lubang berukuran besar atau lebih dikenal dengan kawah vulkanik.
Contoh kaldera di Indonesia adalah danau Toba yang terbentuk dari letusan gunung purba.

12. Pulau

Karang Pulau karang adalah bentuk permukaan laut yang berbentuk seperti halnya pulau
yang terdiri atas batuan dan juga karang yang berjumlah sangat banyak. Batuan- batuan karang
ini terbentuk atas binatang- binatang yang sudah mati dan bertumpuk menjadi satu. Karena
jasad binatang- binatang ini sangat banyak, akibat peran waktu yang sangat lama, pada
akhirnya jasad binatang ini mengeras dan berubah menjadi karang.

13. Air Terjun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia air terjun merupakan aliran air melewati jeram
hingga air jatuh bebas ke dasar sungai. Air terjun biasanya memiliki ketinggian lebih dari 20
meter. Air terjun biasa dimanfaatkan untuk sumber air bersih, sarana rekreasi, pembangkit
listrik, irigasi, dan lain sebagainnya. Air terjun yang terletak di Indonesia diantaranya adalah
Madakaripura di Probolinggo memiliki ketinggian seitar 200 m, air terjun Sipiso-Piso di
Sumatera Utara memiliki ketinggian 120 m, air terjun Sri Gethuk di Yogyakarta memiliki
ketinggian 25m.

14. Curug

Curug merupakan kondisi air sungai yang jatuh dari ketinggian sekitar 10-20 meter dan
jumlah volume air yang sedang. Curug biasa dimanfaatkan untuk sumber air bersih, sarana
rekreasi, pembangkit listrik, irigasi, dan lain sebagainnya Curug yang terletak di Indonesia
diantaranya adalah curug Cimahi, Grojogan Sewu di Jawa Tengah, Tegenungan di Bali, dan
lain-lain.

9|

15. Dangkalan atau Paparan Benua

Dangkalan atau paparan Benua adalah permukaan laut yang luas dan juga memiliki
kedalaman kurang dari 200 meter. Bentuk permukaan Bumi berupa perairan yang satu ini
merupakan kepanjangan dari daratan pulau maupun benua. Oleh karena kedalamannya yang
hanya sedikit, maka wilayah dangkalan ini sangat pas untuk sekedar berenang atau snorkeling.
Di wilayah Indonesia sendiri kita dapat menemui jenis permukaan yang seperti ini, yakni
dangkalan Sunda (paparan Sunda) dan dangkalan Sahul.

15. Punggung Laut

Punggung laut juga merupakan bagian dari perairan. Punggung laut merupakan bentuk
permukaan laut yang menyerupai sebuah bukit. Bukit sendiri merupakan bagian yang
menonjol lebih tinggi daripada bagian yang lainnya. Sehingga punggung laut merupakan bukit
yang berada di dalam laut. Meski demikian punggung laut ini tidak sampai muncul di
permukaan laut, dan kita tidak bisa melihatnya dari daratan. Punggung laut yang terletak di
Indonesia adalah punggung laut Sibolga di Sumatera Utara.

17. Ambang Laut

Ambang laut merupakan bagian dari bentuk permukaan Bumi berupa perairan. Yang
dimaksud dengan ambang laut adalah permukaan daratan laut dangkal dan juga sebagai
pemisah dua buah lautan yang dalam. Ada ambang laut yang terkenal di dunia ini, yakni
ambang laut Sulu dan juga ambang laut Gibraltar.

18. Gunung Laut

Gunung laut ini mirip gunung yang ada di daratan, namun letaknya ada di bawah laut. Sama
seperti gunung yang ada di daratan, gunung laut ini ada yang aktif dan ada juga yang tidak
aktif. Gunung laut yang aktif, artinya gunung laut ini dapat mengalami erupsi sewaktu- waktu.
Gunung laut yang masih aktif ada juga di wilayah Indonesia. Gunung laut yang masih aktif di
Indonesia adalah Anak Gunung Krakatau yang ada di selat Sunda, yang memisahkan antara
Pulau Jawa dan Juga Pulau Sumatera. Dahulu Gunung Karakatau yang juga ada di Selat Sunda
mengalami erupsi atau letusan dan telah mengakibatkan banyak kerusakan yang terjadi.
Gunung Krakatau ketika mengalami erupsi telah menyebabkan tsunami yang terjadi di wilayah
lautan tersebut.

19. Lubuk Laut atau Beken

Lubuk laut juga dikenal dengan nama beken. Lubuk laut juga merupakan bentuk
permukaan Bumi yang berupa perairan.Yang dimaksud dengan lubuk laut adalah permukaan
laut yang memiliki bentuk sebagai cekungan besar dan juga lebar. Lubuk laut atau beken ini
juga mempunyai kedalaman yang sangat dalam. Lubuk laut atau beken ini juga menyerupai
salah satu bentuk relief permukaan Bumi di daratan, yakni yang kita kenal sebagai lembah.
Sehingga yang dimaksud dengan lubuk laut adalah lembah yang terdapat di dalam laut.

10 |

20. Ngarai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ngarai adalah lembah (jurang) yang dalam dan
luas di antara dua tebing yang curam atau bisa juga lembah sungai berdinding terjal yang
terbentuk karena erosi sisi pada batuan yang mudah gugur. Salah satu contoh ngarai yang
paling sering kita dengan adalah Grand Canyon yang letaknya di Arizona, AS. Tapi tentunya
juga Indonesia juga memiliki ngarai, seperti ngarai pangandaran (Green Canyon), ngarai
gunung bromo, ngarai sianok, dan sebagainnya.

1.3 Kenampakan Buatan Daratan dan Perairan

1. Waduk/Bendungan

Waduk atau bendungan merupakan kenampakan buatan yang diciptakan manusia dengan
cara membendung aliran sungai. Sebagian besar pemanfaatan waduk tidak hanya untuk
pengairan sawah dan perkebunan saja, tetapi juga untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). Contohnya, Bedungan Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang membendung aliran
Sungai Citarum di Jawa Barat; Bendungan Gajah Mungkur di Jawa Tengah; dan Bendungan
Asahan di Sumatra Utara. Waduk atau Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk
perikanan air tawar, cadangan air, pengendali banjir, serta objek wisata.

2. Pemukiman

Pemukiman penduduk adalah kenampakan alam yang dibuat untuk tempat tinggal dan
memudahkan aktivitas manusia. Pemukinan dengan luas dan jumlah penduduk yang sangat
banyak akan terhimpun menjadi sebuah kota. Dibangunnya kenampakan buatan berupa
pemukiman dapat memberikan beberapa manfaat bagi manusia. Contohnya, daerah
permukiman penduduk, daerah perkantoran dan daerah pertokoan. Di kota-kota besar,
pembangunan untuk sarana pendidikan di setiap jenjang sudah ditata dengan sebaikbaiknya.
Hal itu memudahkan sarana transportasi untuk menjangkaunya.

3. Perkebunan

Perkebunan merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk
dimanfaatkan hasilnya. Perkebnunan berupa hamparan tanah yang luas. Tanaman perkebunan
merupakan tumbuhan yang dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman
perkebunan ini menjadi salah satu sumber pendapatan rakyat Indonesia. Perkebunan terbagi
menjadi perkebunan holtikultura dan perkebunan jangka panjang (industri). Perkebunan
holtikultura biasa terdapat didaerah yang dingin, jenis tanaman perkebunan terdiri dari buah,
sayur, dan bunga. Sedangkan perkebunan industri yang ada di Indonesia, di antaranya
perkebunan coklat, kopi, tembakau, teh, kelapa sawit, dan karet. Perkebunan di Pulau Sumatera
merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Di beberapa daerah d i Pulau Jawa
merupakan daerah perkebunan teh, seperti di Puncak, Ciateur, dan Pangalengan (Jawa Barat).

4. Pelabuhan

11 |

Pelabuhan merupakan tempat kapal berlabuh, selain itu juga merupakan tempat
membongkar dan memuat muatan barang. Biasanya pelabuhan terletak dibagian teluk.
Alasannya adalah karena teluk memiliki perairan yang tenang dan dasar perairaanya juga
dangkal. Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga sangat memerlukan alat transportasi
sebagai penghubung anatara satu pulau dengan pula lainnya. Adapun daftar nama-nama
pelabuhan yang ada di Indonesia adalah : a. Pelabuhan Benoa di Bali b. Pelabuhan Pontianak
di Kalimantan

5. Kebun Binatang

Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk melestarikan hewan dari
kepunahan dan mengembangbiakan hewan. Kebun binatang biasanay dibuka untuk wisata dan
rekreasi masyarakat umum. Adapun kebun binatang yang terkenal di Indonesia yaitu, Ragunan
di Jakarta, Taman Safari di Bogor, Wonokromo di Surabaya, dan sebagainnya.

6. Bandar Udara

Bandar Udara merupakan kawasan daratan atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai temat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik-turun penumbang,
bongkar-muat barang, dan perpindahan intra dan antarmoda trasnportasi yang dilengkapi
dengan fasilitas keamanan dan keselamatan. Berdasarkan fungsinya maka bandar udara
merupakan tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan/atau pengusahaan. Adapun
bandara yang ada di Indonesia diantaranya yaitu Bnadara Internasional Soekarno-Hatta,
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajadi, Bandara Internasional Hang Nadim, dan
sebagainnya.

7. Sawah

Sawah merupakan tanah yang diairi dan diolah untuk menanam padi. Di Indonesia terdapat
berbagai macam sawah. Mullai dari sawah tadah hujan, sawah bencah, dan sawah bera. Sawah
tadah hujan merupakan sawah yang sangat bergantung padaturunnya air hujan. Sawah tadah
hujan hanya bisa ditanami sekali saja dalam setahun. Sawah bencah yaitu sawah yang
mendapat pengairan tertaur, sawah bencah dapat ditanami padi sepanjang tahun. Sedangkah
sawah bera merupakan sawah yang kurang produktif, dimana pengairannya tidak teratur.

8. Cagar Alam

Cagar alam merupakan salah satu kenampakan buatan yang dibuat sebagai habitat untuk
tumbuhan. Di tempat ini lingkungan dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Cagar
alam dibuat untuk melindungi tumbuhan langka dan terancam punah. Adapun beberapa cagar
alam yang terkenal di Indonesia diantaranya yaitu, Taman Nasional Tanjung Puting
(Kalimantan Tengah), cagar alam Maninjau Agam (Sumatera Barat), cagar alam Karang
Bolong, Nusa Kambangan (Jawa Tengah), dan lain sebagainya.

9. Tanah Reklamasi

12 |

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tanah reklamasi merupakan proses perluasan
tanah dengan memanfaatkan kawasan yang tidak berguna sebelumnya. Tujuan reklamasi
menurut Modul Terapan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai (2007)
yaitu untuk menjadikan kawasan berair yang rusak atau belum termanfaatkan menjadi suatu
kawasan baru yang lebih baik dan bermanfaat. Kawasan daratan baru tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai kawasan pemukiman, perindutrian, bisnis, sarana transportasi dan
sebagainya.

10. Jalanan Jalan merupakan kemapakan buatan yang digunakan sebagai penghubung antara
satu tempat dengan tempat lainnya. Ada beberapa jenis jalanan yang ada di Indonesia. Jalan
yang berada dipegunungan biasanya dibuat berkelok-kelok karena disesuaikan dengan
kemiringan tanah. Jalanan yang berada di dataran rendah biasanya lebih lurus dan bermacam-
macam seperti jalan kampung, jalan raya, dan jalan setapak. Sedangkan di perkotaan biasanya
terdapat jalan tol bebas hambatan yang digunakan untuk memperlancar sistem trasportasi.
Selain itu juga terdapat jalan protokol yang biasa diberi nama sesuai dengan nama pahlawan
di Indonesia, misalnya jalan Jend. Sudirman, jalan MH. Thamrin, dan lain sebagainya.

11. Taman Taman dan hutan kota merupakan bentuk kenampakan buatan yang bentuknya
seperti alam. Taman dan hutan kota banyak ditemukan di perkotaan karena berfungsii untuk
menguragi tingkat polusi serta mempercantik tampilan lingkungan kota. Beberapa masyarakat
juga menjadikan taman dan hutan kota sebagai tempat rekreasi.

12. Kawasan Industri Dikatakan sebagai kawasan industri karena merupakan daerah yang
digunakan khusus untuk kegiatan industri. Oleh karena itu, di daerah ini banyak terdapat
pabrik. Pembangunan kawasan industri dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Selain itu diharapkan membuka kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk di setiap daerah. Dalam perkembangannya, di sekitar kawasan industri juga semakin
maju. Di sekitar kawasan industri banyak didirikan perumahan, warung, dan sarana
transportasi yang ramai. Beberapa pabrik besar di Indonesia, antara lain Pabrik Semen Gersik
di Jawa Timur, PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang di Bandung,
Pabrik Baja Krakatau Steel di Cilegon, Pabrik Ban Good Year di Bogor, dan lain sebagainya.

13. Objek Wisata

Kenampakan buatan selanjutnya adalah objek wisata dan peninggalan budaya. Di
Indonesia banyak sekali dibangun tempat wisata. Misalnya taman hiburan, museum, dan
monumen. Selain itu juga terdapat peninggalan budaya yang tersebar di seluruh Indonesia,
contohnya adalah keraton dan candi.

14. Depresi Kontinental

Depresi kontinental merupakan bagian dari daratan yang ketinggiannya berada dibawah
permukaan air laut. Contoh depresi kontinental yang ada di dunia adalah di Amsterdam,

13 |

Belanda yang dibangun di bawah permukaan air laut untuk membendung teluk. Terkadang
depresi kontinental ini tidak terlihat dari daratan karena tertutup oleh air laut.

1.4 Dampak Kenampakan Alam dan Buatan

1. Dampak Positif
a. Membuka lapangan kerja baru

Pembangunan kenampakan buatan dapat menyerap tenaga kerja yang biasanya berasal dari
masyarakat yang tinggal di sekitar proyek pembangunan. Pembangunan pabrik, pembangunan
jalan raya, dan pembangunan gedung perkantoran bisa dilaksanakan dengan adanya partisipasi
rakyat banyak.
b. Memperoleh manfaat langsung

Pembangunan kenampakan buatan dapat memberikan manfaat langsung kepada
masyarakat sekitarnya. Misalnya, dengan adanya jalan maka transportasi masyarakat akan
lebih efektif. demikian pula dengan adanya pembangunan waduk, maka pengairan sawah
petani dan pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan baik. Ada juga yang digunakan untuk
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA).
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Pembangunan kenampakan buatan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat
sekitarnya untuk membuka usaha. Misalnya, menjual makanan, minuman, jasa angkutan, dan
pengembangan usaha perikanan. Meningkatkan kesempatan masyarakat.
2. Dampak Negatif
a. Mengganggu keseimbangan alam

Pembangunan kenampakan buatan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan
dapat mengganggu keseimbangan alam. Dalam pembangunan kawasan industri misalnya, bila
tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana pengolah limbah maka dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Misalnya: polusi udara, polusi air sungai, menyebarkan wabah
penyakit, dan berkurangnya kesuburan tanah. Selain itu, jika tidak ditangani dengan serius,
maka terganggunya keseimbangan alam dapat mengakibatkan bencana yang lebih besar lagi,
seperti banjir dan tanah longsor seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
b. Persebaran penduduk tidak merata

Pembangunan kenampakan buatan juga dapat mengakibatkan persebaran penduduk yang
tidak merata. Pembangunan waduk, pelabuhan, kawasan industri, atau jalan membutuhkan
tanah. Dalam mendapatkan tanah untuk pembangunan proyek, sedikit banyak akan menyita
atau menggusur tanah masyarakat. Masyarakat yang digusur akan pindah ke tempat lain.
Perpindahan masyarakat dapat mengakibatkan persebaran penduduk tidak merata. Demikian
pula pembangunan kawasan industri di wilayah perkotaan dapat mengakibatkan terjadinya
urbanisasi. Urbanisasi mengakibatkan daerah perdesaan kekurangan tenaga kerja. Karena
banyak tenaga kerja yang berbondong-bondong ke kota untuk mendapatkan pekerjaan.

14 |

1.5 Kenamapakan Alam dan Buatan dalam Perspektif Ekonomi

Kenampakan alam yang ada di sekitar kita terdiri atas ketampakan alam yang ada di daratan
dan perairan. Contoh Ketampakan alam yang ada di daratan adalah dataran tinggi, dataran rendah,
pantai, tanjung, gunung, pegunungan, dan gunung. Sedangkan ketampakan alam yang ada di
perairan adalah sungai, danau, selat dan laut. Berdasarkan kenampakan yang alam yang ada
ditinjau dari prespektif ekonomi kenampakan alam menghasil beragam aktivitas ekonomi untuk
masyarakat diantaranya:

1. Aktivitas Pertanian

Negara kita adalah negara agraris. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh. Secara umum
pertanian di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu pertanian lahan basah dan pertanian lahan
kering. Hasil pertanian di Indonesia antara lain padi, jagung, ubi kayu , kedelai, kacang tanah,
sayuran, bunga dan buah-buahan.

2. Pekebunan

Perkebunan merupakan usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman keras. Ada dua
macam perkebunan, yaitu: perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat adalah
perkebunan yang dikelola oleh rakyat. Perkebunan besar biasanya dikelola oleh pemerintah
atau perusahaan perkebunan. Perkebunan besar biasanya menanam karet, kelapa, kelapa sawit,
dan tebu. Hasil perkebunan ini lebih ditujukan untuk ekspor sehingga dapat menghasilkan
devisa bagi negara. Komoditas perkebunan Indonesia di antaranya adalah kelapa sawit,
cengkeh, tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa, pala, vanili, karet, lada dan cokelat .

3. Peternakan

Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil manfaatnya. Usaha
peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan unggas. Contoh peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau,
dan kuda. Peternakan hewan besar banyak dilakukan di daerah dengan padang rumput yang
luas. Contohnya di Nusa Tenggara Timur. Contoh peternakan hewan kecil adalah peternakan
kambing, domba, kelinci, dan babi. Contoh peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik,
entok, dan burung.

4. Perikanan

Usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat
adalah usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan darat. perikanan darat meliputi
perikanan air tawar dan perikanan air payau. Perikanan air tawar diusahakan di sungai, danau,
rawa, waduk, atau bendungan di lembahlembah sungai dan empang, serta sawah yang
digenangi air selama tanaman padi masih muda. Contoh komoditas perikanan darat adalah ikan
lele, ikan mujair, ikan mas dan ikan gurame. Perikanan air laut adalah usaha menangkap ikan
di pantai atau di laut dan pembudidayaan ikan laut dalam tambak-tambak. Di Indonesia, usaha

15 |

penangkapan ikan laut banyak dilakukan oleh nelayan tradisional. Lahan perikanan air laut di
Indonesia sangat luas. Contoh komoditas perikanan laut adalah ikan tongkol, ikan tuna, ikan
bawal, ikan kerapu, ikan tombro dan ikan tengiri.

5. Kehutanan

Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia. Hutan
dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan baik sebagai sumber pangan, diambil
kayunya maupun sumber tambang dan mineral berharga. Aktifitas penebangan hutan di
Indonesia terus dilakukan untuk mengambil kayunya maupun dijadikan lahan pertanian, selain
itu di Indonesia juga sering terjadi kebakaran hutan sehingga luas hutan di Indonesia makin
berkurang. Hasil-hasil hutan, antara lain kayu, rotan, damar, dan kemenyan. Selain hasil-hasil
tersebut, hutan mempunyai fungsi penting, yaitu menjaga keseimbangan alam. Pepohonan
yang tumbuh di hutan membantu peresapan air ke dalam tanah. Dengan demikian bisa
menghindari terjadinya banjir. Selain itu, hutan menjadi tempat hidup serta berkembangnya
berbagai satwa. Oleh karena itu, hutan tidak boleh dirusak dan harus diremajakan. Beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk menjaga agar hutan tidak rusak adalah mencegah penebangan
liar dan mengadakan reboisasi atau peremajaan hutan.

6. Pertambangan

Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang lainnya adalah batu bara. Batu bara
dimanfaatkan oleh rumah tangga untuk memasak dan berbagai industry seperti industry baja
dan semen. Selain itu batu bara juga dimanfaatkan untuk bahan bakar kereta api. Penggolongan
barang tambang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a) Bahan tambang mineral logam.
Contohnya adalah timah, bauksit, besi, nikel, tembaga, dan emas. b) Bahan tambang bukan
logam. Contohnya adalah keramik, belerang, gibs, dan marmer. c) Bahan tambang sumber
energi. Contohnya adalah minyak bumi, batubara, dan gas.

1.6 Pengaruh Daerah Tempat Tinggal Terhadap Psikologis Masyarkat

Pada tahun 2015, World Health Organization (WHO) mencatat bahwa gangguan kesehatan
mental dialami oleh 1 dari 20 orang, lebih dari 300 juta orang atau sekitar 4,4% dari
keseluruhan populasi dunia yang mengalami depresi. Sedangkan pada tahun 2016, World
Health Organization (WHO) mencatat bahwa jumlah orang yang mengalami depresi di dunia
sebanyak 35 juta orang. Data yang dihimpun oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskedas)
menunjukkan bahwa pada tahun 2018 gangguan kesehatan mental yang ditunjukkan dengan
gejala kecemasan dan depresi pada usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 11 juta orang atau
6,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Montreal
Imaging Stress Task menunjukkan bahwa sekitar 12% penduduk yang tinggal di kota lebih
cenderung beresiko terkena gangguan kesehatan mental dibandingkan dengan penduduk yang
tinggal di desa. Sedangkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Exeter
Inggris dalam jurnal ilmiah “Environmental Science and Technology” disebutkan bahwa risiko

16 |

gangguan kecemasan atau depresi yang lebih rendah dialami oleh warga yang tinggal di
kawasan hijau dibandingkan dengan warga yang tinggal di wilayah tanpa kawasan hijau.

Penelitian Koohsari et al., (2018) juga menjelaskan bahwa keberadaan ruang terbuka hijau
secara alami dapat membantu seseorang untuk memperoleh manfaat karena selain beraktivitas
dan berolahraga, ruang terbuka hijau juga dapat menciptakan interaksi sosial antar
penggunanya. Interaksi dan sosialisasi dalam masyarakat dapat menciptakan dampak yang
baik bagi ikatan sosial masyarakat. Seluruh kegiatan positif yang dilakukan oleh pengguna
ruang terbuka hijau dapat mengurangi tingkat depresi seseorang.

Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan terhadap 363 orang responden yang tinggal
di perkotaan, terdapat sebanyak 141 orang atau sekitar 38,84% yang mengalami depresi ringan
dan 9 orang atau sekitar 2,48% orang mengalami depresi berat di wilayah perkotaan. Faktor-
faktor penyebab terjadinya depresi pada masyarakat di wilayah perkotaan berdasarkan hasil
analisa terhadap survey “Pengaruh Ruang Terbuka Hijau Terhadap Psikologis Masyarakat
Perkotaan” adalah sebagai berikut: a) Terlalu multitasking sehingga tidak punya waktu untuk
memanjakan diri ataupun melakukan hobby, b) Kurang olahraga, c) Kurang melihat sesuatu
yang hijau, d) Pola makan yang tidak sehat, dan e) Terlalau banyak menyendiri. Dari hasil
analisa di atas, dapat disimpulkan hampir sekitar 80% masyarakat yang tinggal di perkotaan
mengalami kondisi yang membuatnya stress dengan tekanan hidup maupun tekanan
pekerjaan/usaha yang sedang dijalani. Masyarakat yang tinggal di perkotaan menghabiskan
lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin terutama bagi yang bekerja
kantoran, sehingga mereka cenderung tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal lain
seperti memanjakan diri (quality time) baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarganya.

Gross (2018) menyebutkan bahwa individu yang melakukan berkebun lebih sehat dan lebih
bahagia daripada individu yang tidak berkebun. Dalam psikologi berkebun, berkebun dapat
berkontribusi pada kesejahteraan psikologis. Disebutkan dalam Koay dan Dillon (2020) bahwa
berkebun dapat meningkatkan kualitas kesejahteraan psikologis, daya tahan, harga diri,
optimisme dan keterbukaan. Ulrich (dalam Koay & Dillon, 2020) menyampaikan bahwa secara
biologis manusia menunjukkan respons positif pada lingkungan yang diasosiasikan dengan
bertahan hidup, seperti pohon, tumbuhan, dan air. Respon positif ini termuat dalam psycho-
physiological stress reduction framework. Berman, Jonides, dan Kaplan (dalam Koay &
Dillon, 2020) mengulas adanya peningkatan proses kognitif ketika berinteraksi dengan
lingkungan alam. Peningkatan proses kognitif merupakan bagian dalam pemulihan kelelahan
mental. Efek ini dibuktikan dengan adanya peningkatan konsentrasi dan kinerja. Paparan ke
lingkungan alam lebih memulihkan (misalnya, pemulihan fisiologis, emosional dan perhatian)
daripada lingkungan perkotaan.

17 |

BAB III
KEBERSIHAN LINGKUNGAN

2.1 Definisi Kebersihan Lingkungan

Lingkungan yang baik dan sehat merupakan suatau hal yang sangat penting untuk
menunjang keberlangsungan hidup maklhuk hidup terutama manusia, dan manusia diberikan hak
untuk menjaga kebersihan dan Kesehatan lingkungan ( Naar, L.M. dkk 2021). Kepedulian
lingkungan ini merupakan tanggung jawab semua warga Negara, namun kenyataan yang kita lihat
sekrang bahwa masih banyak yang tidak mau bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan,
jangnkan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar atau masyarakat, untuk menjaga
kebersihan dan Kesehatan diri sendiri pun sering kali di abaikan. Kebersihan adalah keadaan bebas
dari kotoran, termasuk di antaranya debu, sampah dan bau yang tidak sedap dan terbebas dari
virus, bakteri dan bahan kimia yang berbahaya. Sedangkan Lingkungan menurut Naar, L,M., dkk
(2021) adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia kemudian tinggal bersama dan saling
mempengaruhi bagi kehidupan manusia. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal,
tempat bekerja, dan berbagaii sarana umum (Iskandar, A ,. 2018). Selain itu kebersihan lingkungan
merupakan hal yang tidak terpisahkan dari Kesehatan dimana kebersihan lingkungan ini suatu
keadaan tempat atau lingkungan yang terbebas dari segala kotoran dan penyakit yang dapat
merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan( Jumarsa, dkk , 2020). Dalam agama
islam kita diajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan seperti kebersihan makanan,minuman,
kebersihan rumah, sumber air, pekarangan dan jalan. Menurut Siagian (2011;3-4) kebersihan
lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam. Kita sebagai
manusia harus menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak
malu dan tidak menyebarkan kotoran atau kuman penyakit kepada diri sendiri maupun pada orang
lain yang berada disekitaran kita.

2.2 Orang- Orang Yang Berperan Dalam Menjaga Lingkungan

1. Lingkungan sekolah, kebersihan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab semua
warga sekolah yaitu, siswa, guru, karyawan dan lainnya termasuk petugas kebersihan, namun
nyatanya tugas menjaga kebersihan lingkungan sekolah dititik beratkan kepada petugas
kebersihan sekolah( Hidayati, N, 2016). 2. Lingkungan masyarakat, kebersihan lingkungan
masyarakat merupakan tanggung jawab semua komponen yang ada di masyarakat seperti
kepala desa, ketua RW dan RT, dan warga masyarakat setempat.

3. Lingkungan Rumah, kebersihan lingkungan rumah merupakan tanggung jawab siapa saja
yang tinggal didalam rumah itu, misalnya ada ayah, ibu, kakek, nenek, adik dan kakak. Tugas
untuk menjaga kebersihan dan Kesehatan rumah bukan hanya tugas orang dewasa tetapi anak-
anak yang tinggal didalamnya harus turut serta membantu, mulai dari hal yang paling
sederhana yaitu, merapihkan tempat tidur dan membersihkan kamar.

18 |

2.3 Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan

Banyak akibat yang terjadi akibat kita tidak menjaga kebersihan lingkungan adalah akan
timbulnya berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber bahkan gatal- gatal yang
disebabkan oleh air yang kotor. Penyakit sesak nafas dan penyakit yang berhubungan dengan
organ pernafasan lainnya diakibatkan oleh polusi udara bisa dari asap kendaraan atau bahkan asap
dari pembakaran sampah. Selain itu menurt Naar. L.M, (2021) akibat tidak nya menjaga
lingkungan dan kebersihan lingkungan ini dapat menyebabkan banjir, banyak sampah yang
berserakan, pencemaran udara akibat bau busuk sampah dan asap pembakaran sampah. Faktor
yang menjadi penyebab menurunnya kualitas lingkungan, menurut jumarsa, dkk(2020) adalah:

a. Rendahnya tingkat penegtahuan masyarakat tentang lingkungan

b. Kebiasaan masyarakat yang selalu membuang sampah sembarangan yang sulit untuk diubah

c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan Kebersihan dan Kesehatan lingkungan

d. Kurangnya pemahaman masyarakat akan dampak negatif akibat membuang sampah

2.4 Cara menjaga kebersihan lingkungan

Peduli lingkungan merupakan salah satu cara pertama untuk kitab isa menjaga kebersihan
lingkungan sekitar kita. Peduli lingkungan adalah sikap atau Tindakan yang berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan berupaya untuk memperbaiki kerusakan yang
terjadi (Naar. L.M,, dkk 2021). Dalam menjaga lingkungan perlunya kesadaran dari setiap individu
dan masyarakat setempat untuk melakukan Perubahan(Hasbiyadi, dkk 2020).

1. Di Lingkungan masyarakat, menurut andi ariffudin, cara yang dapat dilakukan untuk
menjaga kebersihan lingkungan di masyarakat adalah: a) Dimulai dari diri sendiri; b) Selalu
melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaru di lingkungan rumah/ masyarakat; c)
Menyertakan para pemuda untuk turut serta aktif menjaga kebersihan lingkungan; d)
Memperbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan; e) Mengatur jadwal kerja bakti setiap
minimal 1 minggu sekali; f) Tidak membakar sampah di sembarang tempat.

2. Lingkungan Tempat tinggal, yaitu dengan melap jendela, meja dan kursi yang berdebu,
mengepel dan menyapu, membersihkan kamar tidur setelah bangun tidur, tidak menggantung
baju atau benda di balik pintu.

3. Lingkungan Tempat kerja sama hal nya dengan di tempat tinggal hanya saja kita harus bisa
lebih mandiri untuk membuang sampah dan kerapihan meja kerja kita .

4. Lingkungan sekolah, melakukan piket kelas , tidak membuang sampah di bawah meja,
menyiram toilet jika sudah digunakan.

5. Sarana umum tidak membuang sampah disebarang tempat, tidak mencorat- coret fasilitas
yang sudah disediakan.

19 |

6. kebersihan diri sendiri kita harus menjada Kebersihan badan dengan cara mandi, gosok gigi,
mencuci tangan dan memakai pakaian yang rapih.

Sedangkan menurut Apriyani, dkk (2020) , karena sampaj menjadi salah satu fakor utama yang
memberikan dampak negative yang menjadikan lingkungan tidak bersih dan tidak sehat, maka
cara yang dapat dilakukan untuk tetap bisa menjaga kebersihan lingkungan yaitu dengan
mengelola beberapa sampah yang dapat di daur ulang. Pengelolaan sampah ini dikenal dengan 3R
yaitu Reduce(mengurangi), reuse(menggunakan/ memanfaatkan Kembali, dan recycle(mendaur
ulang). Selain itu cara untuk menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan cara, tidak
membuang sampah ke aliran sungai/ selokan, tidak membuang zat-zat berbahaya yang dapat
mencemari air bersih, kemudian tidak menggunakan kendaraan bermotor dengan kenalpot bising
yang dapat mengeluarkan asap yang bau sehingga dapat menyebabkan polusi udara.

Gede L, dkk (2021) menyatakan bahwa untuk melestarikan lingkungan perlu adanya kesadaran
dari masyarakat dan mungkin saja hal ini terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
kesadaran, hal yang harus dilakukan adalah mengedukasi masyarakat akan kebersihan lingkungan,
menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan bersih terutama
sampah, dan mensosialisaikan cara membuat sampah dari barang bekas.

Dengan pengadaan bak sampah pun dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak
membuang sampah sembarangan (Farkhan et al., 2019), pendapat ini sama denga napa yang
diutarakan oleh Rahmadani, F.A., (2020) ia menyebutkan bahwa kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan lingkungan ini terutama masalah sampah, dengan adanya bank sampah,
masyarakat bisa mengelola dan memilih mana saja sampah yang dapat didaur ulang untuk
membuat sesuatu yang lebih bermanfaat.

2.5 Ekokrasi Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Lingkungan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap
warga negara Indonesia. Oleh karena itu, negara, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan
berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi
sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain.

Indonesia mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang
melimpah. Kekayaan itu perlu dilindungi dan dikelola dalam suatu sistem perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi antara lingkungan laut, darat, dan
udara berdasarkan wawasan Nusantara. Indonesia juga berada pada posisi yang sangat rentan
terhadap dampak perubahan iklim. Dampak tersebut meliputi turunnya produksi pangan,
terganggunya ketersediaan air, tersebarnya hama dan penyakit tanaman serta penyakit manusia,
naiknya permukaan laut, tenggelamnya pulau-pulau kecil, dan punahnya keanekaragaman hayati.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu sistem yang
terpadu berupa suatu kebijakan nasional perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

20 |

harus dilaksanakan secara taat asas dan konsekuen dari pusat sampai ke daerah. Penggunaan
sumber daya alam harus selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai
konsekuensinya, kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban
melakukan pelestarian lingkungan hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu sarana untuk mencapai cita-cita dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
di Indonesia adalah melalui instrumen hukumnya, yang dalam hal ini undang-undang. Namun,
dalam perjalanannya undang-undang tersebut mengalami tolak tarik dan berkonfigurasi dengan
politik dalam pembuatannya.

Selain cita-cita dalam mencapai negara berdasarkan hukum melalui pembentukan hukum yang
berlandaskan demokrasi, sudah seharusnya sekarang Indonesia bergerak ke arah negara yang
melindungi dan mengelola lingkungan yang berkelanjutan yang disebut dengan “ekokrasi” melalui
instrumen hukumnya itu. Hal ini sejalan dengan pendapat Arief Hidayat yang menyatakan selain
demokrasi, nomokrasi, theokrasi, harus juga ekokrasi yakni dijalankan dengan pembangunan
hukum yang berbasis lingkungan.

Menurut Henryk Skolimowski, konsepsi ekokrasi ini lebih pada bentuk pengakuan terhadap
kekuatan alam dan kehidupan yang ada di dalamnya, pemahaman mengenai keterbatasan
lingkungan, elemen kerjasama dengan alam, serta yang terpenting yakni menciptakan sistem
ekologi yang berkelanjutan dengan penghormatan terhadap bumi berserta isinya dan tidak
melakukan perampasan secara eksploitatif tanpa perhitungan. Ekokrasi juga bertujuan untuk
menciptakan sistem berkelanjutan yang dapat mendukung dan membawa kebaikan terhadap
seluruh makhluk yang ada di dunia, baik yang hidup sekarang ini maupun yang akan datang.
Secara sederhana, konsep ekokrasi ini merupakan perluasan terhadap keterbatasan dari konsep
demokrasi. Selain demokrasi tidak mungkin lagi dapat dibatasi untuk suatu wilayah atau negara
tertentu saja, demokrasi juga harus dapat memastikan bahwa pelaksanaannya di masing-masing
negara tidak akan membahayakan negara lain ataupun melukai alam itu sendiri, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Ini secara umum telah tergambar dalam UU No. 32/2009 yang diselenggarakan dengan prinsip
upaya preventif dalam rangka pengendalian dampak lingkungan hidup dengan mendayagunakan
secara maksimal instrumen pengawasan dan perizinan. Dalam hal pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup sudah terjadi, perlu dilakukan upaya represif berupa penegakan hukum yang
efektif, konsekuen, dan konsisten terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang
sudah terjadi.

UU No. 39/2009 merupakan pintu gerbang menuju negara “ekokrasi” Indonesia karena
merupakan satu sistem hukum perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang jelas, tegas,
dan menyeluruh guna menjamin kepastian hukum sebagai landasan bagi perlindungan dan
pengelolaan sumber daya alam serta kegiatan pembangunan lain. Dalam rangka mencapai “negara
ekokrasi Indonesia” tidak hanya dibebankan kepada aturan hukum saja, yakni aturan hukum yang
bersifat prolingkungan dengan istilah green legislation, namun harus juga di dukung dengan
payung hukum yang prolingkungan juga, yang di Indonesia disebut konstitusi, sehingga muncul

21 |

istilah green constitution selanjutnya dibarengi dengan anggaran negara yang prolingkungan yang
disebut green budgeting. Green constitution melakukan konstitusionalisasi norma hukum
lingkungan ke dalam konstitusi melalui menaikkan derajat norma perlindungan lingkungan hidup
ke tingkat konstitusi.

2.6 Komunikasi Lingkungan Sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan

Bencana alam seperti banjir, longsor hingga kebakaran hutan di Indonesia semakin hari
semakin mengkhawatirkan. Kerusakan lingkungan alam yang terjadi banyak disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri, kurangnya kesadaran manusia akan menjaga lingkungan alam tentunya dapat
memunculkan banyak permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia
tentu tidak bisa diselesaikan dengan upaya penyelamatan dan tanggap terhadap bencana saja.
Diperlukan kesadaran yang menyeluruh agar kita dapat bersama-sama menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Dengan demikian, diperlukan upaya yang lebih serius dalam membangun dan
meningkatkan kepedulian manusia terhadap lingkungan hidup agar tidak terus terjadi kerusakan
dan penurunan kualitas lingkungan.

Padahal sudah sangat jelas, bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (PPLH) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain. Dari sisi hukum, pencemaran lingkungan ini dijerat Pasal 104 UndangUndang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman
hukuman maksimal 3 tahun penjara atau denda maksimal Rp 3 miliar. Namun inilah fakta yang
ada dan menjadi latar belakang pentingnya manajemen komunikasi lingkungan guna
mengomunikasikan kesadaran dan kepedulian masyarakat dan industri terhadap lingkungan hidup.
media simbolik yang digunakan untuk menciptakan masalah lingkungan dan negosiasi perbedaan
respon terhadap permasalah lingkungan yang terjadi. Dengan kata lain komunikasi lingkungan
digunakan untuk menciptakan kesepahaman mengenai permasalahan lingkungan (Cox, 2010:20).
Komunikasi lingkungan adalah strategi dan perencanaan mengenai lingkungan oleh pemerintah
atau pemilik kepentingan kepada masyarakat, jajaran pemerintah, investor, dan industri sehingga
menimbulkan kesadaran akan lingkungan secara bersama.

Dalam bukunya Environmental Communication and the Public Sphere, Robert Cox (2010)
menjelaskan dua fungsi komunikasi lingkungan: (1) Komunikasi lingkungan adalah pragmatis. Ini
bersifat edukasi dan membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan komunikasi lingkungan.
Awalnya ini berupa instrumen komunikasi yang terjadi pada kita, komunikasi dalam tindakan.
Penyelesaian masalah dan perdebatan seringkali menjadi bagian dari kampanye edukasi publik.
(2) Komunikasi lingkungan adalah konstitutif. Komunikasi lingkungan juga membantu dalam
representasi alam dan permasalahan lingkungan yang juga merupakan subyek pemahaman bagi
kita. Dengan membentuk persepsi kita tentang alam, komunikasi lingkungan mengajak kita untuk
melihat hutan dan sungai sebagai ancaman atau kekayaan yang berlimpah dan juga sebagai sistem
pendukung kehidupan yang vital dan sesuatu yang harus dihargai. Komunikasi lingkungan

22 |

bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Agar komunikasi lingkungan dapat berjalan dengan
lancar diperlukan sebuah strategi komunikasi yang disusun oleh komunikator (pemerintah daerah),
sehingga komunikasi yang dilakukan dapat diterima dengan baik oleh komunikan
(masyarakat/industri). Strategi komunikasi merupakan langkah awal dan menjadi penentu dalam
bagaimana komunikasi lingkungan akan dijalankan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan
banyak hal dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung atau faktor yang menghalanginya
dengan memperhitungkan dan memperhatikan tahapan dan langkah-langkah dalam strategi
komunikasi lingkungan.

Pertama, tahap penilaian, yang terdiri dari langkah analisis situasi dan identifikasi masalah,
analisis pihak/pelaku yang terlibat, dan tujuan komunikasi. Masyarakat dan industri sebagai
sasaran komunikasi lingkungan perlu dikenali agar pesan dapat disampaikan sesuai dengan situasi
dan kondisi masyarakat dan industri yang akan dituju. Bila ternyata pencemaran lingkungan
disebabkan oleh perilaku masyarakat dan industri yang masih enggan berperilaku dan belum
adanya kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup, sudah saatnya masyarakat dan industri
sebagai stakeholder utama dari setiap program komunikasi lingkungan akan lebih manis bila
ditempatkan sebagai pelaku utama dalam melestarikan lingkungan hidup. Selanjutnya, tujuan awal
komunikasi lingkungan perlu dikaji dengan baik agar pesan dapat dibentuk dan disesuaikan
dengan tujuan komunikasi.

Kedua, tahap perencanaan yang terdiri dari pengembangan strategi komunikasi, memotivasi
dan memobilisasi masyarakat dan industri, dan pemilihan media. Strategi komunikasi harus
dilakukan oleh komunikator yang tepat. Berikutnya, penggunaan beberapa jenis media dalam suatu
komunikasi dapat saja terjadi, namun kelebihan dan kekurangan dari tiap media perlu
diperhitungkan agar sesuai dengan situasi dan kondisi komunikasi. Gunakan komunikasi
interpersonal, edukasi, dan konseling. Selain itu, media massa, baik media cetak maupun media
elektronik dapat digunakan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dan
industri terhadap kelestarian lingkungan hidup. Selanjutnya, praktikkan social marketing dan
mobilisasi dengan konsep kampanye komunikasi lingkungan hidup.

Menurut M Jamiludin Nur dalam artikelnya di Surat Kabar Pikiran Rakyat (29/4/2017), bahwa
media massa memiliki kekuatan dalam menyebarkan informasi. Daya jangkau media massa juga
mampu hadir di berbagai lapisan sosial, ekonomi, dan politik. Dengan perannya sebagai salah satu
sumber informasi untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan, media massa sejatinya dapat
digunakan sebagai salah satu instrumen untuk mengelola dan melestarikan lingkungan. Hal ini
tentu dapat dilakukan melalui konten dan pemberitaan yang menarik. Senada dengan itu, Lippman
(dalam Schramm, 1970) menegaskan media berperan dalam penyebaran informasi sekaligus dapat
membentuk persepsi khalayak sehingga melalui media massa seperti surat kabar, radio, dan TV
masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka dan di tempat lain. Oleh karena
itu, media memberikan ruang informasi yang memadai untuk isu lingkungan hidup patut untuk
kita apresiasi. Jika media massa rajin menampilkan dan menyebarkan informasi yang mampu
membangun kepedulian terhadap lingkungan, diharapkan masyarakat akan memiliki wawasan dan
kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

23 |

Ketiga, tahap produksi pesan yang terdiri dari langkah desain pesan dan produksi media.
Pesan-pesan komunikasi lingkungan harus lebih diarahkan pada upaya mengubah kebiasaan yang
tidak peduli terhadap lingkungan hidup. Misalnya melakukan sosialisasi tentang “Jangan
Membuang Sampah Dan Limbah Di Sungai”.

Keempat, tahap aksi dan refleksi yang terdiri dari langkah penyebaran melalui media dan
langkah dokumentasi, monitoring, dan evaluasi. Upaya penyadaran dan kepedulian masyarakat
dan industri terhadap lingkungan hidup melalui komunikasi lingkungan kuncinya ada pada
prioritas dan komitmen politik pemerintah. Dalam komunikasi lingkungan, penyebaran pesan
melalui beberapa jenis media, proses monitoring yang berkelanjutan, dan evaluasi menjadi bagian
penting yang harus dilakukan pemerintah daerah.

BAB IV
PENUTUP

Kenampakan Alam yang terletak di wilayah Indonesia terbentang sangat luas dengan
keindahan alamnya. Kenampakan Alam (bentang alam) adalah segala sesuatu yang dibentuk oleh
peristiwa yang berada di alam. Kenampakan Alam dapat lihat pada permukaan bumi yang meliputi
wilayah daratan dan wilayah perairan. Kenampakan Alam tersebut banyak memberikan
keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam. Kenampakan Alam suatu wilayah
dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi sedangkan kenampakan buatan
seperti waduk, kawasan industri, pelabuhan dan jalan. Semuanya digunakan untuk memberikan
kemudahan yang dapat menunjang kepentingan hidup manusia. Kenampakan Alam seperti
dataran, gunung, laut, danau dan sungai memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Peristiwa alam
seperti banjir, gunumg meletus, gempa bumi dan angin topan sering terjadi di lingkungan sekitar
kita. Dan peristiwa alam ini memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan sosial manusia.
Sebaliknya ada juga pola perilaku masyarakat yang bisa mempengaruhi peristiwa alam di
lingkungan sekitar.

Menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggungjawab kita semua sebagai manusia.
Dengan lingkungan yang bersih, tentu akan menciptakan kenyamanan dan keindahan dalam
kehidupan manusia. Perilaku menjaga lingkungan harus diajarkan kepada peserta didik sejak dini
mungkin agar peserta didik dapat peka terhadap permasalah lingkungan yang terjadi disekitarnya.
Pembelajaran ekoliterasi dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan perilaku ramah
lingkungan pada peserta didik.

24 |

DAFTAR PUSTAKA

April, S., & Dasar, D. I. S. (2017). Pembelajaran ekoliterasi berbasis proyek di sekolah dasar. 1(1),
1–12.

Apriyani, Dkk. (2020). Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick. Masyarakat Berdaya Dan
Inovasi , 48-50.

Arnold, Mariland.Wisnu, K., Wijaya, B., Jayanthi, K., Prathiwi, R., & Muliani, N. M. (2021).
Pengembangan literasi ekologi siswa sekolah dasar. April, 46–53.

Balenguru, N. C., & Triwahyuni, P. (2017). Partisipasi Pemulung Dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti Kecamatan Cipatat
Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Skolastik Keperawatan, 3(1), 64-64.

Buhungo, Ruwiah Abdullah (2012) “Faktor Perilaku Kesehatan Masyarakat Dan Kondisi
Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria”, E-Journals Univ. Negeri Gorontalo, vol. 5,
no. 2

Cox, Robert. (2010). Environmental Communication and the Public Sphere. Sage Publication
Edukasi, J.,

Farkhan, M., Zamroni, M., Ardiansyah, G., & Hatta, M. (2019) Pembuatan Bak Sampah Untuk
Peduli Lingkungan Di Desa Ngaresrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Among:
Jurnal Pengambdian Masyarakat, 32-37.

Gede, L., Dkk. (2021) Sosialisasi Kebersihan Lingkungan Dan Pembuatan Tempat Sampah Dari
Ban Bekas. Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 126-130.

Goleman. (2010). Ecological Intelligence: Mengungkap Rahasia Di Balik Produk-Produk Yang
Kita Beli (Edisi Baha). Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Gross, H. (2018). The psychology of gardening. New York: Routledge

Hasbiyadi, Dkk. (2020). Upaya Pemanfaatkan Sumber Daya Alam Dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan Di Desa Mambulilling, Kecamatan Mamasa. Selaparang : Jurnal Pengabdian
Masyarakat Berkemajuan , 637-641.

Hidayati, N. (2016). Persepsi Siswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Di Sdn 51 Banda Aceh .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi Pgsd , 78-87.

Iskandar, A. A. (2018). Pentingnya Memelihara Kebersihan Dan Keamanan Lingkungan Secara
Artisipatif Demi Meningktakan Gotong Rotong Dan Kualitas Hidup Warga. Jurnal Ilmiah
Pena, 79-84.

Jennings, J.N. (1985). Karst Geomorphology. Basil Blackwell. Oxford.

25 |

Jongkok, K., Punggung, K., Cuci, H. K., Dieng, D. S., & Azhar, F. (2013).Kementrian Pendidikan
Dan Kebudayaan Universitas Brawijaya Fakultas Ilmu Budaya Antropologi Budaya

Jumarsa, M. R. & Dkk (2020). Masyarakat Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Di Gampong
Cot Siren Samalangan Kabupaten Bireuen . Jurnal Biology Education , 109- 121.

Kartasapoetra. 2000. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. P.T Rineka Cipta. Jakarta.

Koay, W.I. & Dillon, D. (2020). Community gardening: stress, well-being, and resilience
potentials. International Journal of Environmental Research and Public Health 17 (6740), 1-
31

Kodariyah, S., Hanifah, N., & Julia, J.(2019). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kegiatan Ekonomi. Jurnal
Pena Ilmiah, 4(1).

Laila. (2012). Arti Kebersihan Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Marpaung, (2006). Struktur Vegetasi.www.strukturvegetasi.com. Diakses pada tanggal 23 Maret
2022.

Maulana, M. A., Kanzunnudin, M., & Masfuah, S. (2021). Analisis Ekoliterasi Siswa pada Sekolah
Adiwiyata di Sekolah Dasar. Jurnal basicedu. 5(4), 2601–2610.

Naar, L. M. (2021). Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi
Lingkungan. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 10-16.

Nurmardiansyah, E. (n.d.). Konsep Hijau : Penerapan Green Constitution Dan Green Legislation
Dalam Rangka Eco-Democracy. 183–219.

Pethick, John.(1984). “An Introduction to Coastal Geomorphology”, Edward Politics, G. (2004).
Green Politics dan Gerakan Demokrasi di Indonesia. 1–11.

Rahmadani, F. A. (2020). Upaya Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan Melalui Pengelolaan Bank Sampah . Jurnal Comm-Edu, 261- 270.

Selby, M. J. (1985). Earth’s Changing Surface an Introduction to Geomorphology. Clarendon
Press. Oxford.

Siagian, N. (2011). Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Kebersihan Lingkungan . Jakarta:
Bumi Aksara

Siska, Y. (2016). Konsep Dasar IPS Untuk Sd/MI. Garudhawaca. Setiyono, Heryoso.1996. Kamus
Oseanografi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Sukarno, B., & Setyawan, F. (2020). Membangun Budaya Ramah Lingkungan Dengan
Komunikasi Interpersonal. Intelektiva : jurnal ekonomi, sosial & humaniora. 1(08), 130–
136.

26 |

Tambunan, E. K., Siahaan, U., & Sudawarni, M. M. (2021). Pengaruh Ruang Terbuka Hijau
Terhadap Psikologis Masyarakat di Kota Bekasi Khususnya Kecamatan Jatiasih.
Arsitektura.. 19(2), 297–306.

Tan, A. M. (2019). Kerusakan Lingkungan Kawasan Wisata ( Studi Deskriptif Pada Pemerintah
Kabupaten Pesisir Selatan Di Kawasan Wisata Mandeh ) Pariwisata di Indonesia menjadi
kunci. Komunikasi. Vol 8 (2) hlm 97-108.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2009). Nomor 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

Wahyudin, U. (2017). Strategi Komunikasi Lingkungan Dalam Membangun Kepedulian
Masyarakat Terhadap Lingkungan. Jurnal Common. Vol 1 (2)

Wibawa, I. P. S. (2016). Politik Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Menuju
Ekokrasi Indonesia. 18(1), 51–68.

27 |


Click to View FlipBook Version