PENGEMBANGAN DIRI PELATIH
Oleh :
EKA PUJI ASTUTI
KURSUS PELATIH PEMBINA PAMUKA TINGKAT DASAR (KPD)
KWARTIR DAERAH JAWA TIMUR 2020
KWARTIR CABANG BANYUWANGI
PROFIL PENULIS
CALON PELATIH KHURSUS PELATIH DASAR
Nama : EKA PUJI ASTUTI
Tempat dan tanggal lahir : Banyuwangi, 3 Desember 1981
Alamat : Perum Banyuwangi Baru Blok D-12A
Agama Penganjuran Banyuwangi
Group : Islam
Kwarcab Asal : SOEKARNO (A)
Telephone / Mobile : BANYUWANGI
Email : 081234565681
Pramuka : [email protected]
: Mengikuti pendidikan KMD (2009)
Mengikuti KML Siaga (2020)
Salam pramuka,
Alhamdulillah akhirnya penulis berkesempatan mengikuti
Kursus Pelatihan Pembina Pramuka (KPD) Tahun 2020 ini.
Dikarenakan bersamaan dengan masa pandemi covid-19, sehingga
pelaksanaannya diselenggarakan secara virtual. Namun demikian tidak
mengurangi semangat penulis untuk mengikuti kegiatan ini. Dan
pastinya tidak mengurangi esensi dari Kursus Pelatihan Pembina ini.
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka pasal 14, telah di atur bahwa tenaga
pendidik Pendidikan kepramukaan itu terdiri atas, Pembina, Pelatih,
Pamong dan juga Instruktur. Yang disebut dengan Pembina Pramuka
atau yang biasa di sebut Pembina adalah seorang anggota dewasa
Gerakan Pramuka (usia diatas 25 tahun), yang melaksanakan kegiatan
Kepramukaan di tingkat Gugus Depan/sekolah, maka syarat untuk
menjadi Pembina Pramuka serendah-rendahnya pernah mengikuti
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD). Pelatih Pembina
Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang bertugas
memberikan pelatihan atau kursus-kursus seperti KMD, KML, KPD dan
KPL dalam rangka peningkatan mutu atau standarisasi menjadi
Pembina Pramuka di Gugus Depan dan mereka ini tergabung dalam
Korp Pelatih dibawah naungan Pusat Pendidikan dan Latihan Kader
Gerakan Pramuka (Pusdiklat) yang merupakan satuan kegiatan di
tubuh Kwartir Cabang hingga Nasional.
Penulis adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka sebagai
Pembina di SDN 1 Lateng Banyuwangi. Penulis bernama Eka Puji Astuti
lahir di Banyuwangi 39 Tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 3
Desember 1981. Saat ini penulis bertempat tinggal di Perum
Banyuwangi Baru Blok D-12A, Penganjuran Banyuwangi. Penulis
mengikuti KMD pada tahun 2009 dan KML tahun 2020 di Pusdik
Macan Putih Banyuwangi. Bergabung di gugusdepan SDN 1 Lateng
sejak Tahun 2000. Capaian sampai saat ini penulis menjadi Pembina
yang selama ini bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan.
Untuk menjadi seorang pelatih, penulis harus mengikuti
minimal Kursus Pelatih Pramuka Tingkat Dasar (KPD) yang sekarang
ini masih proses pelaksanaan mulai tanggal 14 s.d 19 September 2020
yang diselenggarakan oleh Kwarda Jawa Timur. Setelah mengikuti KPD
nantinya, penulis juga harus mengikuti Kursus Mahir Pembina
Pramuka Tingkat Lanjut (KML). Semua kursus di atas dilaksanakan
untuk mastikan bahwa para pembina dan pelatih menguasai Teknik
Kepramukaan. Penulis merasa untuk menjadi pelatih tidaklah mudah,
harus memiliki pengalaman membina, harus memiliki cukup
kecerdasan untuk menyerap dan menyampaikan pengetahuan yang
dibutuhkan. Untuk mengikuti KPD dan KPL pun harus dengan minimal
rekomendasi Kwarcab. Itu semua adalah tantangan bagi penulis untuk
lebih termotivasi lagi belajar, belajar dan belajar lebih banyak lagi
pengetahuan tentang pramuka.
Setelah mengikuti Kursus Pelatih Dasar (KPD) ini, penulis siap
untuk melaksanakan peran sebagai pelatih bagi para Pembina
Gugusdepan pada khususnya dan juga para Pembina se-kwarcab
Banyuwangi pada umumnya. Dengan kemampuan yang penulis miliki
akan berusaha memberikan yang terbaik dalam menyajikan kegiatan-
kegiatan yang menyenangkan bagi Pembina gugusdepan.
Motivasi penulis untuk menjadi seorang pelatih pembina adalah
karena penulis ingin mengembangkan potensi diri yang penulis miliki
untuk menjadi lebih baik, lebih dewasa, sehingga dapat mengajak
golongan muda untuk lebih mengembangkan kemampuan mereka
melalui Gerakan Pramuka. Adapun tujuan menjadi pelatih pembina
sebagai orang yang memberikan dan menerapkan pendidikan orang
dewasa yang memiliki peran diantaranya sebagai pelopor, sebagai
mediator, dan sebagai motivator.
Sebagai Pelopor, Peran penting dari seorang pelatih pembina
lainnya adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Pelatih
pembina sebagai pelopor menuntut pelatih pembina agar memberikan
kesempatan kepada para pembina untuk mengembangkan pribadinya,
bakatnya, kemampuannya, cita-citanya melalui konsep andragogi.
Pelatih pembina Pramuka wajib bersikap dan berperilaku yang sesuai
dengan kode kehormatan Pramuka. Kemudian pelatih pembina
Pramuka dapat menerapkan model pembisaaan dalam rangka
memainkan perannya sebagai pelopor.
Sebagai Mediator, Pelatih pembina menempatkan sebagai
sumber belajar yang berarti bahwa mereka menjadi kunci dalam setiap
latihan dan kegiatan Kepramukaan. Pelatih pembina harus
merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi setiap latihan
yang diberikan. Kegiatan Kepramukaan harus dilakukan dalam bentuk
kegiatan nyata dengan contoh-contoh nyata, dimengerti dan dihayati,
atas dasar minat dan karsa para peserta didik.
Sebagai Motivator, Peran pelatih pembina sebagai motivator
harus memastikan para pembina lain mempunyai semangat dan
motivasi yang tinggi. Dalam hal ini, pelatih Pembina dapat
memperhatikan unsur-unsur pendidikan melalui proses (1) belajar
untuk berfikir; (2) belajar untuk melakukan; (3) belajar untuk menjadi
dirinya sendiri; dan (4) belajar untuk hidup bersama.
Seorang pelatih dapat mengembangkan dirinya dimanapun dia
berada, baik itu dilingkungan gugusdepan, kwartir maupun
masyarakat. Seorang pelatih dalam melaksanakan perannya akan
sangat dibutuhkan sumbangsih pemikiran dan tindakannya bagi
perkembangan baik kegiatan kepramukaan maupun kemasyarakatan.
Dimana seorang pelatih tidak hanya berperan dalam melatih para
Pembina, akan tetapi juga sebagai konselor bagi para pembina. Seorang
pelatih tidak hanya berperan untuk melatih dan memberikan ilmu
pengetahuan yang dia miliki untuk dibagikan kepada orang lain, akan
tetapi pelatih juga dapat menjadikan dirinya sendiri sebagai figure yang
lebih dewasa dalam berfikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.
Kiprah pelatih dalam melatih Pembina dilapangan tidak hanya
berperan sebagai narasumber sebuah pengetahuan akan tetapi juga
sebagai contoh perilaku yang sesungguhnya bagi seorang Pembina
dalam membina adik-adiknya di gugusdepan. Ada macam teknik dalam
memberikan motivasi kepada Pembina salah satunya dengan
memberikan dan membagikan pengalamannya yang sangat bermanfaat
dan menyentuh hati para Pembina sehigga mereka benar-benar
memahami apa maksud dan tujuan dari kepramukaan itu sendiri.
Harapan seorang pelatih adalah mencetak seorang Pembina yang
tidak hanya mumpuni pada skil ketrampilan kepramukaan akan tetapi
juga memiliki kepribadian yang sesuai dengan Tri Satya dan Dasa
darma. Dengan mengikuti kursus kepelatihan, harapannya adalah
banyak ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang bisa diperoleh dari
Kursus pelatihan ini. Semangat belajar sepanjang hayat, dan semoga
dapat menjadi pelatih yang amanah di era milenial ini. Aamiin