The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by reyhanshalya, 2022-10-14 08:08:20

CERPENFAHRIZALMAULANAXULP2.selesai

CERPENFAHRIZALMAULANAXULP2.selesai

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata pelajaran dengan
judul “ KEBON BAMBU”.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan
makalah ini sebaik mungkin, kami menyadari bahwa
ini semua masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah
ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain

ii

yang berkepentingan. Kami tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
di dalamnya.

iii

DAFTAR ISI

Bab I: Sepulang les..................................1
Bab 2:Sosok misterius..............................7
Bab 3: Sekolah baru………………………13
Bab 4: Tasya dan Rumah Baca Impian…17

iv

MOTTO

“Cara terbaik untuk memprediksi masa depan
adalah dengan mempersiapkannya."

v

BAB 1
SEPULANG LES

Kebon Bambu
Sore itu, sekitar pukul 17.00 di sekolah, ketika aku
selesai mengikuti les tambahan, bel mulai berbunyi.
Pertanda waktu untuk pulang
“Tringgg”
Aku berkemas dan siap untuk pulang
“Woi Ra, mau bareng gak? Gua tadi pagi liat lu jalan
kaki, pasti sekarang mau pulang jalan kaki kan”
“Eh Putra, gak usah Put makasih, aku jalan kaki aja
gak apa-apa kok”
“Beneran? Tumben, motor lu mana?”
“Mogok, tadi pagi gua bawa ke bengkel”
“Ohh, gak apa-apa nih gua tinggal? Mau maghrib loh
ini, gak baik cewe jalan sendiri”
“Iya gak apa-apa, santai aja gua cewe pemberani”
“Hahahaha, iya udah deh, duluan ya”
“Iya”

1

Aku pergi meninggalkan kelas dan berjalan
menuju gerbang sekolah, setelah melewati gerbang
sekolah aku melanjutkan perjalananku untuk pulang.
Suasana terasa begitu ramai, banyak siswa-siswi
berlalu lalang di sepanjang jalan, ada yang jalan
kaki, bersepeda, dan menaiki sepeda motor. Di
tengah perjalanan aku berpikir untuk melewati jalan
pintas yang biasa kulalui waktu dulu.

“Duh badan gua kok kerasa capek banget
hari ini, apa gara-gara udah gak kebiasa pulang
jalan kaki? atau karena siksaan batin dari 3 mapel
hari ini? MATEMATIKA, SEJARAH dan FISIKA,
haha membunuh gua secara perlahan. Pengen
cepet-cepet pulang deh terus ngerebahin nih badan
di kasur, apa gua lewat kebon bambu aja kali ya..
dah lama gak lewat situ, kalo lewat situ mungkin
bakal lebih cepet daripada jalan yang biasa gua
laluin pake sepeda motor.

Aku pun memutuskan untuk pergi melewati
kebon bambu itu. Setibanya di depan jalan menuju
dalam kebon bambu itu, aku sudah bisa melihat
bambu-bambu yang begitu besar dan tinggi
bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri karena
hembusan angin. Aku menelan ludah ku melihat
bambu-bamu itu.

“Kok jadi merinding sih, sama kenapa tiba-tiba jadi
agak mendung, gak biasanya gua jadi ngerasa gini

2

kalo lewat sini”. Aku memegangi dan menggosok
leher ku.

“Apa gua gak jadi lewat sini aja ya. Tapi masa puter
balik sih, udah jalan jauh gini, bisa jadi kerupuk nih
badan kalo jalan balik lagi”.

“Terobos aja lah”.

Aku pun memberanikan diri dan mulai
memasuki kebon bambu itu, aku mengikuti jalan
setapak yang masuk menuju kebon bambu tersebut.
Suasana benar-benar menjadi sangat berubah dari
sebelumnya. Di kanan dan kiriku hanya ada bambu-
bambu besar yang tinggi, tidak ada satu pun orang
yang lewat, hanya ada aku sendiri. Angin dingin
berhembus pelan mengenai seluruh badanku,
bambu-bambu bergoyang ke kanan dan ke kiri
terkena hembusan angin.

“Kretek.. Tek… Tek… Tek…Tek …”. Suara bambu-
bambu yang bergoyang itu semakin lama semakin
pelan suaranya. Hampir disetiap perjalanan aku
mendengar suara bambu itu.

“Kresek, kresek, kresek”. Suara daun yang
berjatuhan atau mungkin suara daun yang yang
diinjak? serta bisikan dan suara aneh yang tidak
jelas terus terdengar oleh telingaku

Aku melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tidak
ada siapapun. Tiba-tiba aku mencium bau wangi
bunga Kamboja serta bau kemenyan yang familiar

3

dengan kedatangan makhluk halus. Aku mulai
terganggu dengan hal-hal itu, bulu kudukku berdiri.
Aku menundukkan kepalaku dan sedikit
memejamkan mataku sambil terus berjalan.

Sudah tiga menit lebih aku berjalan dengan
kepala menunduk dan mata sedikit terpejam. Tetapi
suara bambu, daun, bau wangi dan bisikan aneh tadi
belum hilang, seolah mengikutiku. Sedangkan
suasana terasa semakin menjadi gelap, aku
berusaha memberanikan diri melihat kedepan untuk
mengetahui jalan keluar dari kebon bambu ini sudah
terlihat atau tidak dan kurang berapa lama lagi aku
harus berjalan.

Ternyata jalan keluar kebon bambu terlihat
tidak begitu jauh, aku merasa lega. Tapi tidak selega
itu, ketika selama perjalananku di kebon bambu aku
tidak sendiri, melainkan ditemani oleh sesosok
makhluk halus, di pojok mata kiri penglihatanku, aku
melihat sosok perempuan berbaju putih lusuh,
berambut panjang tidak beraturan dan acak-
acakkan, mata melotot dengan air mata darah ke
arahku serta mulut yang terlihat sobek tidak jauh
berada di depanku, makhluk itu duduk diatas
diantara bambu-bambu yang ada di kebon itu.
Tanpa kusadari aku juga menatapnya dan makhluk
itu tersenyum lebar kepadaku dengan mata yang
tetap melotot.

4

Aku kaget dengan hal itu lalu berteriak
histeris dan segera berlari sekuat tenaga dengan
kepala menunduk, aku tidak berani bertatapan
dengan makhluk itu lagi. Aku tidak peduli apakah
aku sudah melewatinya atau sudah sampai di luar
jalan kebon bambu. Tiba-tiba aku terjatuh, bruk, di
tanah. Aku menoleh ke belakang, namun makhluk
itu sudah tidak ada, kulihat kedepan ternyata aku
sudah sampai di jalan luar kebon bambu, terlihat
jalan desa dan beberapa rumah warga tidak jauh
dari luar kebon bambu.

Aku segera berdiri dan mulai berlari lagi
dengan sisa tenagaku. Ketika sampai di pinggir jalan
desa, aku menoleh lagi kebelakang, entah apa yang
kupikirkan, aku pikir kejadian tadi hanyalah
halusinasiku. Betapa terkejutnya aku ketika mataku
melihat sosok perempuan tadi duduk di tempat yang
sama dan menoleh pelan ke arahku dengan arah
360° dan tersenyum lebar lagi ke arahku. Kali ini aku
tidak lari aku menggosok mataku, dan betapa
anehnya makhluk itu tiba-tiba menghilang lagi, aku
kebingungan.

“Woi Ra!”. Putra menepuk pundakku dengan keras,
aku kaget dan langsung menoleh ke arah putra

“Eh Putra, ng-ngapain put”. Tanyaku

“Ya lu ngapain di depan kebon bambu, lu pasti habis
lewat tuh kebon kan?”

5

“Hehe, kok tau sih”
“Nih anak gak tau takut apa, udah besok lain kali
kalo gak bawa sepeda motor mending bareng gua
aja, lu tadi gak kenapa-napa kan pas lewat situ?”
“Ng-nggak kok, aman aja”. Aku berbohong kepada
Putra
“Ya udah naik sini, bareng gua aja udahmau maghrib
ini”
“Eh iya, omong-omong habis dari mana Put, kok
baru lewat sini, belum ganti seragam juga?”. Aku
bertanya sambil menaiki jok belakang sepeda motor
“Ohh tadi habis main bentar di rumah temen”
“Ohh makasih ya Put, dah mau barengi, padahal
kurang dikit lagi udah nyampe rumah”
“Haha, iya santai aja”

6

BAB 2

SOSOK MISTERIUS

Setibanya didepan rumah aku langsung
membuka pagar rumah, lalu tak lupa aku ucapkan
terimakasih kepada Pak Putra karena telah
mengantar ku,kemudian aku bergegas masuk ke
dalam rumah.

”Assalammualaikum”ucapku,”waalaikumsallam,
kenpa sore sekali pulangnya ra?.

“ ma’,kan tadi ada les dulu”jawabku sambil cium
tangan mama ku””Akun ke kamar dulu ya
ma….capek banged rasanya badan ku””iya jangan
lupa ganti baju dulu”.”baik ma..”.Sampai di dalam
kamar aku langsung rebahkan tubuhku di atas
Kasur,,Hufff….lelah sekali rasanya.Tiba-tiba ,aku
merinding…..aku kembali mengingat apakah itu
nyata atau hanya sekedar halusinasi ku saja.sambil
terus mengingatnya mata ku terasa berat sekali,
ingin rasanya aku terpejam dan menggangap semua
kejadian itu hanyalah sebuah mimpi.Sosok
bayangan itu muncul kembali dan ini nyata di depan
mataku, aku kaget setengah mati! Tubuhku seketika
gemetar

7

.”Rara… apa kabar mu? Sapa wanita itu sambal
tersenyum kearah ku’

“Si..si..siapa kamu???mengapa kamu
mengikutiku??

”Ra apa kamu lupa dengan ku? “Apa kamu sama
sekali tidak ingat dengan ku??

”A..aku..sama sekali tidak mengenal mu…semua
tubuhku terasa kaku, ingin rasa nya teriak dan berlari
“pergi…ku mohon pergillah…”jangan ikutti aku
lagi…”namun sosok itu malah semakin mendekat
,matanya menyala merah mukanya pucat pasi dan
bibirnya berwarna kebiruan membuatku semakin
ketakuttan .

”Pergi kau!!! Pergi! Pergi!!!!.

”Tok..tok..tok…””Ra..ra…rara…”

Aku kaget sekali aku membuka mataku , mama
memamnggillku sambal mengetuk pintu
kamarku.Aku bergegas bangun membukakan pintu
kamar

“iya ma…..”

“lho kok belum ganti baju nya?”

“Maaf ma aku kepulesan “

“Ya sudah sekarang kamu mandi lalu shalat
magrib”setelah itu makan ,Ayah dan Banu sudah
menunggu mu di meja makan”

8

.”Baik ma..” Aku mengambil piring dan mulai
menyendok nasi dan lauk pauk,

“kamu kenapa Ra?” wajah mu terlihat murung dan
sedih?”Ah tidak apa-apa yah….aku hanya kecapean
karena tugas sekolah banhyak sekali hari ini.

”Jangan terlalu dipaksakkan jaga kesehatan mu”

”Iya Yah tenang aja Rara sehat ko Cuma butuh
istirahat aja innshaallah besok pagi sudah fit lagi

”ya sudah lanjutkan makannya

Sehabis makan aku kembali ke kamar ku, ku
bereskan buku pelajaran untuk besok. Aku baru
teringat ada PR IPA yang belum ku kerjakan dan
akan dikumpulkan besok pagi

”Huff….niat ku untukistirahat kutunda lagi,segera
kukerjakan PR itu karena teringat guruku yg sangat
killer.

Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB,lelah
sekali rasanya sungguh luar biasa hari ini ,setelah
selesai semua tugas kurebahkan tubuhku dikasur
berharap dapat tidur cepat dan bangun pagi dengan
kondisi badan yg sehat dan bugar kembali.

”Tok..tok..tok..Raaa..Ra.Rara…..”bangun sudah
subuh! Suara mama membangunkan ku, rasanya
baru saja aku terlelap ternyata sudah adzan subuh.

9

”Iya ma….aku sudah bangun” segera kubergegas
bangun menuju kamar mandi.

10

BAB 3

SEKOLAH BARU

Aku tidak ingin telat hari ini, karena mata
pelajaran pertama adalah kelas nya Bu Andin,
sanguru IPA yang super galak.
” Ayo Ra.! Cepat hari ini Ayah ada meeting pagi di
kantor Ayah tidak ingin telat “
“Iya yah..aku sudah siap, yuk kita berangkat.”

Ayah,Aku dan Banu berpamitan kepada
mama, kami segera berangkat, di sepanjang jalan
Banu sibuk dengan hp nya. Sedangkan Ayah terlihat
beberapa kali mengankat ponsel nya untuk
menjawab panggilalan masuk. ayah terlihat sangat
sibuk sekali pagi ini, rapat kali ini sangat penting
sekli bagi Ayah karena dihadiri oleh seluruh
pimpinan kantornya.

SMA Nusa Bangsa , yaa….akhirnya aku
sampai di depan sekolah ku, Aku bergegas turun
setelah berpamitan dengan Ayah, kulangkahkan
kakiku memasuki halaman sekolah ku, sekolah yang
baru 3 bulan ku tempati, sekolah baru di kota yang

11

baru bagi ku. Sekolah ini sangatlah popular karena
banyaknya prestasi yang di dapat dari siswa-sisiwi
nya, sekolah yang asri,adem, bersih dan banyak
taman pepohonan membuat sekolah ini menjadi
juara tingkat kota sebagai sekolah paling bersih dan
nyaman.Tidak hanya sekolahnya yang bagus,siswa-
siswi sangatlah ramah dan bersahabat walaupun
Aku siswi baru disini,Aku merasa seperti telah
sekolah lama di sini karena mempunyai teman-
teman yg baik dn ramah.

“Selamat pagi Pak Tomi….” Ku sapa satpam
penjaga sekolah,

“pagi Neng Rara…apa kabarnya pagi ini?”

“Alhamdulillah baik pak” saya masuk kelas dulu yaa
pak…”, “siap Neng..”.

“Woiii Raa…” Putra menepuk bahuku,

“Eh Put…bikin kaget aja”,”Lihat PR IPA
donggg…Aku belum selesai nih tinggal 2 nomor
lagi..please…”

,”Ohh…pantesan kamu paginpagi-pagi dah tiba di
sekolah ternyata mau nyontek PR “ Goda ku kepada
Putra’,

“Iyalah…kalo bukan karena Bu Andin males banget
aku datang jam segini”, Liat ya PR nya please….!!!,

“ Kasih ngga ya….?” Goda ku..,

12

“ Wah parah nih bocah temen nyontek dikit aja ga
boleh “,

“ Yeee….nyontek si maksa”,

“ Biarin Cuma 2 nomor aja kok ‘,

“Iya…iya…belom juga sampe ke kelas sabar
dong!!”, jawab ku sambal berlalu menuju kelas.

“ nIh Ra.. bukunya makasih buanyak ya nona
manisss….” Puji Putra kepadaku,

“ Huhh mujinya kalo lagi ada maunya aja!!,

“ Oh iya Ra kemaren kamu kenapa? Waktu aku
ketemu kamu di dekat hutan bamboo itu muka mu
terlihat pucat sekali, seperti habis melihat hantu, Aku
kaget mendengar pertanyaan Putra , sontak saja
pikiranku kembali kepada kejadian kemarin sore.
Terlintas kembali wajah hantu perempuan itu. Entah
mengapa dia mengikuti ku sampai kerumah.

“ Woyy Ra!!! Laah….ditanya malah bengong “

, “ Eh…eeh..iya..ya maaf anu put, aku hanya
kecapean karena harus jalan kaki sepulang sekolah
kemarin”,

” Ah masa sih Ra, tapi sumpah muka kamu kaya
orang ketakutan gitu…”,

“ Ngga apa-apa kok put…aku baik-baik aja”, put,
nanti aku pulang bareng kamu ya? Motor ku masih
di bengkel nih!

13

“ Okeeee….”.
14

BAB 4

TASYA DAN
RUMAH BACA

IMPIAN

Sesampainya disana putra langsung
memesan dua mangkok mie ayam dan jus, kasihan
putra dia sangat kelaparan karena harus menunggu
ku piket kelas hri ini. Kami pun bergegas pulang
karena hari sudah semakin sore.Tapi ketika akan
menaiki sepeda motor tiba-tiba putra berkata “ Yah
ra….ban nya kempes..”
,” Lo kok bisa tadi ga kenapa-kenapa?
”, ga tau nih tiba- tiba aja ban nya kempes!!.
“Ya sudah ayo kita dorong!!!”

Untungnya bengkel motor dekat dari situ
hanya berjarak beberapa meter saja , sesampainya
disana putra langsung menambal bannya, sambal
menunggu putra aku duduk dibangku pinggir jalan

15

yang ada disekiutar bengkel tua itu , tak sengaja
pandanganku tertuju pada sekumpulan anak kecil
yang sedang asik melalukan sesuatu, mereka duduk
bergerombol. Rasa penasaranku membuat aku
menghmpiri nmereka, aku lihat bternyata mereka
sedang asyik membaca buku cerita ,

“ Wah kalian sedng asyik sekali, seru ya baca buku
ceritanya??

“ Eh kaka….iya kak, kami baru dapat kiriman buku-
buku cerita dari paman Andi dari Jakarta.

“ Kalian suka membaca ya?”. Tanyaku pada
mereka…” Iya donk ka…membaca itu kan seru, jadi
tau cerita –cerita baru “ Ujar salah satu dari mereka.”

Tak sengaja mataku tertuju pada pohon
rambutan yang sangat besar tak jauh dari tempat
anak-anak itu duduk, Aku lihat sosok itu lagi….dia
sedang tersenyum ke arah ku, aku
kaget…takut..mengapa aku melihat nya lagi???
Padahal ini jauh dari kebun bambu itu,

Aku pandangi sosok itu , Dia bertubuh tinggi
semampai, kulitnya putih, rambutnya cantik terurai,
dan dengan lesung pipit di kedua pipinya, usia nya
seperti tidak jauh dari ku, kami seperti seumuran.
Dia terus menatap ku, kali ini pandangannya tajam
seperti ingin memberitahu sesuatu, kemudian ia
mendekat sambal tetap tersenyum ke arahnku.
Tubuhku semakin bergemetar, mulut ku kaku tidak

16

dapat berkata-kata, kaki ku pun rasanya tak bisa
untuk melangkah…tubuhku terasa sangat lemas
pandanganku mulai terasa kabur dan selanjutnya
aku tidak ingat apa-apa lagi….

“Ra..Ra..raaa…bangun ra “ , terdengar sayup-sayup
suara putra membangunkan ku, ku buka mataku
perlahan, aku lihat disekelilingku ada Putra dan
Mang Udin si tukang tambal ban.”
Alhamdulillah…akhirnya kamu sadar juga ra..

” Ada apa put kenapa aku bisa dirumah mang udin?

“ bangundulu neng ini diminum dulu teh angetnya”, “
terimakasih mang”,

“ Ada apa sebenarnya put??” aku kembali bertanya
kepada putra”

“ Kamu tadi pingsan diujung jalan sana di deket
pohon rambutan itu”

“ aku pingsan…????”

iya emangnya kamu ngapain sih pake ke pojokan
kebun itu???

“ Oh…aku tadi menghampiri anak-anak kecil yang
sedang membaca dipojok sana”,

“ Hhah ? anak-anak kecil?

Aku terdiam mencoba mengingat lagi apa yang
terjadi tadi…

17

Setibanya dirumah aku langsung mandi dan
sholat magrib, aku menghampiri mama dan ayahku,
kemudian aku menceritakan kejadian yang ku alami
tadi sore, mereka terdiam mendengarkan dengan
serius. Ayah menyimpulkan mungkin efek dari
kecelakaan waktu itu, yang pernah kualami
beberapa waktu lalu. Ya menurut cerita orang tua ku,
beberapa bulan lalu aku mengalami kecelakaan dan
aku mengalami hilang sebagian ingatan ku,
untungnya aku masih mengingat siapa ayah dan
mamah ku, tapi aku tidak dapat mengenali
sebagaian keluarga dan temen-temen ku, itulah
sebabnya ayah ku memindahkanku ke sekolah yang
baru agar sakit ku tidak semakin parah. Karena
semakin aku mencoba mengingat semakin terasa
sakit yg luar biasa dikepalaku,

“Oh ya Ra motor kamu sudah selesai diperbaikki,
besok paginkamu sudah bisa memakainya “,

“ Asiikkk…terimaksih yah’’ Tapi sayang nya besok
aku ada study tour yah ke daerah bogor jadi aku ga
bawa motor dulu yah”

Keesokkan paginya aku sudah tiba disekolah
pada pukul 06.00. semua siswa sudah mulai
berkumpul kegiatan study tour akan segera dimulai.
Sepanjang perjalanan aku menikmati pemandangan
dan jalan yg kulewati, anehnya jaln ini terasa tidak
asing bagi ku. Sesampainya disana desa tujuan
kami, aku sungguh sangat takjub betapa indahnya

18

hamparan sawah, pegunungan dan pohon-pohon.
Sungguh terasa sejuk dan asri sekali. Namun sekali
lagi aku merasa ini tak asing , tiba-tiba kepalaku
terasa sakit, pusing,,,.seperti baying-bayang masa
lalu yang memaksakku untuk mengingat nya.

Tiba-tiba saja seorang perempuan paruh
baya menghampiri ku, “Aira….?” Kamu aira kan
nak? Tanyanya padaku,

Ii…iya..saya aira ibu siapa ya?

“ Ya Allah Rara….akhirnya ibu bertemu kamu lagi”
ibu ini langsung memelukku sambal menangis

. “Kamu masih amnesia nak? Tanyanya padaku?, “

Iya bu, darimana ibu tahu, maaf jika saya tidak
mengenali ibu “,

“ Ibu ini mama nya Tasya nak” ,

“ Tasya???? Tasya siapa ya bu?

“ Tasya itu sahabat kamu nak, sejak kecil klian
selalu bersama.

“ Maaf bu saya sama sekalitidak mengingat nya”
Ucapku…

” Ayo nak kerumah ibu, akan ibu tunjukkan foto-foto
kalian”

Aku langsung mengikuti langkah ibu itu, Dia
masuk ke sebuah rumah, rumah yang sangat tidak

19

asing bagi ku, tapi aku tidak ingat kapan aku pernah
kesini. Ibu itu mempersilakkan ku masuk, kebetulan
saat itu aku sedang bersama Putra. Tidak lama
kemudian ibu itu keluar membawa album foto, lalu ia
membukanya, betapa terkejutnya aku disitu aku lihat
banyak foto-foto ku bersama seorang anak
perempuan seumuran ku, ada foto sewaktu aku
masih kecil hingg kami tumbuh besar bersama,
ketika ku melihat foto-foto masa SMP ku betapa
terkejutnya aku, foto itu….dia…diaaaa,, gadis
itu…sosok yg selama ini menghantuiku’

“ Si..siapa dia bu dengan nada terbata aku bertanya
pada ibu itu”

Ini Tasya anak ibu nak, dia adalah sahabat kamu
nak”

Betapa kaget aku, sungguh ini mengejutkan
ku…kepalaku terasa sangat pusing yg luar biasa ,

“ Lalu dimana Tasya sekarang bu? Seketika saja ibu
itu menangis, mendengar pertanyaan ku, “

Tasya sudah tidak ada nak. Dia sudah
meninggal sewaktu mengalami kecelakaan bersama
mu nak. Sakit kepalaku semakin tidak bisa ditahan
dada ku terasa sesak dan penglihatn ku semakin
memudar dan semuanya terasa gelap….

“ Ra..Ra…rara…” bangun ra lagi-lagi aku
mendengar suara putra membangunkan ku, ku buka
mata secara perlahan, aku lihat ada putra disamping

20

ku, ada Ibu Ani ( ibunya Tasya), dan juga Guru-guru
ku.

Tasya..??? gumam ku…aku baru teringat
akan tasya dimana tasya? Ya Tasya…sahabtku,
ingatan ku mulai kembali perlahan-lahan,kemudian
aku bangun mencoba untuk berdiri, dan
memperhatikan sekeliling ku, aku ingat ini rumah
Tasya aku sering main kesini. Dan aku mulai ingat
kejadian siang itu,

“Ra..jadikan sore ini kita pergi? “ Jadi dong Tas..kan
kita udah janjian dari kemarin,” “ OK sehabis pulang
sekolah aku kerumah mu yak “, “OK”

Sore itu aku dan Tasya akan pergi ke suatu
tempat. Suatu tempat yang sudah lama kami
impikan, tempat dimana kami merasa sangat
nyaman. Membaca buku bersama anak-anak
kampung sekitar, Tempat yang sudah lama kami
impikan renovasinya telah selesai, tempat itu kini
sudah bisa kami tempati bersama anak kampung
lainnya, ya…sebuah Rumah Baca Impian...rumah
tempat kami kumpul bersamaanak-anak kampung.
Tanpa sepengetahuan kami mereka sudah
menghias rumah itu, merapikannya, dan
membuatnya menjadi semakin nyaman untuk di
singgahi. Namun kejadian naas terjadi motor yang
aku boncengi bersama tasya pecah ban nya
sehingga aku tidak dapat mengendalikan laju
sepeda motorku, Ketika aku sedang

21

mengendalikannya tiba-tiba sebuah truk besar
datang dari arah berlawanan , aku membanting stir
motorku, kepala Tasya terbentur batu di pinggir jalan
raya, darah mengalir dari dahi nya , Akhirnya Tasya
meninggal dunia dan sejak itu aku lupa siapa tasya
dan lupa tujuan ku bersama nya. Kini ingatan ku
sudah kembali lagi dan aku ingat semuanya.

Sebelum pulang study tour aku sempatkan
mengunjungi rumah baca impian letaknya tidak jauh
dari desa ini. Tempatnya sangat asri, tenang dan
pemandangan nya sangat indah terlihat dari sini.
Didalam nya terdapat banyak buku bacaan dari
mulai dongeng , komik, dan novel, semua buku ada
disini, semua di khususkan untuk anak-anak
disekitar kampung ini

Tasya….kamu yang tenang ya disana..aku
janji, aku akan merawat dan menjaga rumah baca
impian ini. Aku akan mewujudkan impian dan cita-
cita kita untuk memajukan desa ini dengan minat
membaca semoga dengan minat baca anak-anak di
desa ini akan menjadikan desa ini semakin maju dan
berkembang .
Selamat jalan sahabat…..

22

PENUTUP

Ketika impian telah menjadi hal yang selalu
diinginkan maka tak ada hal apapun yang akan
dapat menghentikannya,sekalipun raga tak lagi
ada.
Semoga cerita ini dapat menginspirasi pembaca,
mohon maaf apabila cerita ini menyinggung atau
ada kata-kata yang kurang berkenan sungguh itu
diluar kesengajaan.
Wassalammualaikum wr.wb.

23

BIOGRAFI DIRI

Penulis bernama Fahrizal maulana. Penulis
lahir pada tanggal 30 April 2006. Penulis tinggal di
Lubang Buaya GG.Annur RT 01/RW 10 no 15
Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung.
Penulis tinggal bersama keluarganya. Penulis
pertama kali masuk sekolah pada tahun 2012 di
Sekolah Dasar (SD) melanjutkan sekolah (SMP)
negeri 283 Jakarta Timur Kecamatan Bambu Apus.
Kemudian lulus pada tahun 2022 dan setelah itu
penulis melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) negeri 66. Penulis sekarang duduk di
semester 1

24


Click to View FlipBook Version