The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam memulai dan membangun usaha baru, dimana mahasiswa diharapkan mampu mengelola ide kreatif yang dimiliki untuk dapat memulai usaha baru dan memanfaatkan teknologi dalam menjalankannya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ekonfuad, 2022-03-15 03:23:27

Modul Rintisan Bisnis

Modul ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam memulai dan membangun usaha baru, dimana mahasiswa diharapkan mampu mengelola ide kreatif yang dimiliki untuk dapat memulai usaha baru dan memanfaatkan teknologi dalam menjalankannya.

Keywords: Modul,Rintisan Bisnis

Ampanye melalui email adalah eksperimen yang dilakukan dengan
mengirimklan beberapa pesan email dalam periode tertentu kepada pelanggan.

Product hunt adalah situs web yang memudahkan penggunanya untuk
membagikan danmencari produk baru. Situs web ini telah berkembang sangat cepat
selama beberapa tahun sejak diluncurkan pada tahun 2013. Meskipun sekarang
menjadi tempat untuk meluncurkan produk baru, product hunt ternyata berawal dari
philz coffe sebagai sebuah eksperimen berdurasi 20 menit yang dilakukan
menggunakan email oleh Ryan Hoover.

Kampanye media sosial
Kampanye media sosial dilakukan dengan menyebarluaskan pesan media

sosial kepada pelanggan dalam rentang waktu tertentu. Berikut adalah tahapannya:
✓ Persiapan

a. Tentukan tujuan kamanye media sosial anda.
b. Tentukan platform yang akan digunakan untuk kampanye media sosial

tersebut.
c. Buat kalender jadwal konten anda.
d. Buat konten media sosial tersebut
✓ Pelaksanaan
a. Postingkan konten anda sesusai jadwalnya di semua platform yang sudah

dipilih
b. Amati, respons, dan berinteraksilah dnegan netizen yang berkomentar.
✓ Analisis
a. Analisis postingan dan platform manakah yang kinerjanya pling baik
b. Jenis konten apa yang apling banyak dibagikan?
c. Jenis konten apa yang menghasilkan klik paling banyak?
d. Jenis kionten apa yang paling banyak mendapat komentar?
e. Jenis konten apa yang paling banyak menghasikan konversi?
f. Lakukan rekapitulasi dengan tim anda dan tentukan apa saja yang perlu

direvisi untuk membuat kampanye selanjutnya.

Cetak 3D
Membuat prototipe objek fisik secara sederhaan dari model digital 3 dimensi

menggunakan printer 3D. Cetak 3D Bersama Cubesat, national security agency
(NSA atau badan keamanan Nasional) adalah lembaga yang terdepan dalam bidang
kriptologi (seni dan sains dalam pembuatan dan pemecahan kode rahasia) yang
bermanfaat dalam melindungi informasi keamanan nasional yang sensitif, termasuk
di luar angkasa. Kalau anda sama seperti kebanyakan orang lainnya, kata “satelit”
biasanya dipahami sebagai bena seukuan bus, berbobot sekian ton, dan berharga
jutaan dolar yang mengorbit Bumi selama beberapa tahun.
Brosur

Eksperimen menggunakan tiruan atau mock-up brosur fisik berisi proposisi nilai
yang anda rencanakan.

Video penjelasan

Video penjelasan atau explainer video adalah juenis eksperimen yang
menggunakan video singkat berisi penjelasan tentang sebuah ide bisnis yang
disampaikan secara sederhana dan menarik.

Bumerang
Bumerang atau Boomerang adalah eksperimen yang dilakukan dengan

meminta pelanggan untuyk menggunakan produk pesaing agar anda bisa
memperoleh informasi mengenai nilai anda.

Pra penjualan
Pra-penjualan atau presale adalah metode penjualan produk yang dilakukan

sebelum produk tersebut jadi. Tidak seperti simulasi penjualan, dalam metode pra-
penjualan ini anda betul-betul memproses transaksi keuangan saat produknya
dikirimkan kepada pelanggan. Berikut adalah hal-hal yang harus disiapkan dalam
pra penjualan atau presale:
• Wizard of oz

Dari balik layar, buatlah proposisi niali secara manual bagi pelanggan dan
sampaikan kepada mereka.
• MVP fitur tunggal
Hasilkan MVP fitur tunggal kepada pelanggan anda
• Pelayanan
Wujudkan proposisi nilai anda secara manual bagi pelanggan yang membeli.
• Brosur
Gunakan brosur yang mencamtumkan harga produk anda sebagai materi pra-
penjuaaln tersebut
• Landing page sederhana
Baut landing page sederhana sebagai sarana untuk melakukan eksperimen pra-
penjualan
• Iklan online
Ciptakan permintaan terhadap pra-penjualan anda dengan menampilkan yang
sudah bersegmentasi dan disertai proposisi nilai anda.

Survei validasi
Survei ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan

informasi dari beberapa orang pelanggan mengenai toppik tertentu. Berikut adlaah
proses survei validasi:
a. Menentukan peringkat tugas, masalah, dan keuntungan pelanggan.
b. Mencari tugas, amsalah, dan keuntungan pelanggan yang kurang
c. Tes sean ellis

Simulasi penjualan
Eksperimen ini dilakukan dengan merepresentasikan penjualan produk anda

tanpa memproses informasi pembayaran apa pun. Berikut adalah tahapan penjualan
ritel scara offline.

Rangkuman

Penemuan langkah bisnis selanjutnya dilakukan dengan melakukan eksperimen
dalam bisnis anda menggunakan berbagai langkah-langkah eksperimen yang tepat.
Setalah eksperimen dilakukan dengan tepat langkah selanjutnya adalah memastikan
atau validsasi arah yang anda ambil sudah benar, dengan meyakinkan dengan bukti
yang kuat bahwa ide anda kemungkinan besar dapat berjalan.

Latihan

Buatlah prototype berkaitan dengan bisnis anda!

Tes Formatif 4

1. Metode yang dilakukan untuk beriklan dengan menggunakan media internet atau
layanan tertentu yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pemasaran
(promosi) disebut…
a. Iklan online
b. Media sosial
c. Blogger
d. Wordpress
e. Mobile Banking

2. Salah satu faktor keberhasilan dalam berjualan suatu produk adalah melakukan…
a. Distribusi
b. Promosi
c. Produksi
d. Konsumen
e. Penetapan harga

3. Situs web pertama yang menjual spot iklan dalam jumlah besar untuk berbagai
perusahaan adalah…
a. Facebook.com
b. Bing.com
c. Hotwired.com
d. Twitter.com
e. Instagram.com

4. Salah satu keunggulan iklan online yang menampilkan iklan tanpa batasan
geografis tertentu, tidak mempedulikan lokasi konsumen adalah keunggulan
dalam bidang…
a. Jangkauan
b. Lead time
c. Kualitas paparan
d. Biaya
e. Kebebasan

5. Di bawah ini yang termasuk langkah dalam membuat suatu permintaan dari
konsumen adalah…
a. Memaksa
b. Memeras
c. Berkomunikasi
d. Membujuk
e. Memblokir

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar.
Tingkat Penguasaan= (Jumlah Jawaban Benar) / (Jumlah Soal) x 100%
Arti tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar . Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. A
2. B
3. C
4. A
5. D

Topik 5:

Pola Pikir

Pendahuluan

Pada bab ini akan memaparkan, rencana terbaik untuk melakukan ekesperimen
tidak selalu berjalan seperti yang sudah direncanakan. Kami telah mempelajari
pengalaman ini melalui kerja sama dalam tim untuk merancang, menjalankan,
dan menganalisis sekian banyak eksperimen selama bertahun-tahun. Salah satu
tujuan pengalaman ini adalah meningkatkan kemampuan kita dalam menjalankan
eksperimen dengan cepat. Dari situlah kami menemukan beberapa kesalahan
yang sering terjadi serta dapat anda pelajari sedini mungkin sehingga anda dapat
belajar dari kesalahan kami.

Kompetensi Dasar

Mampu mengelola pola pikir dalam merintis sebuah bisnis

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Pola pikir yang harus ditanamkan
2. Kesalahan dalam merintis bisnis yang harus dihindari
3.

Kegiatan Belajar

Uraian

Lima Pola Pikir yang Harus Ditanamkan

1. Semangat Memulai dari Nol
Saat kamu mulai berwirausaha, beranikan diri untuk membuat panduan sendiri.
Jika dibandingkan dengan karyawan yang baru saja diterima bekerja, mungkin di
hari pertama masuk, akan ada tim dari HRD yang memberi tahu aturan kerja,
budaya, atau mengajakmu keliling kantor. Hal ini tidak berlaku saat kamu
memutuskan untuk jadi pengusaha. Tidak akan ada orang yang menerangkan

kepadamu aturan kerja yang berlaku, begitu pula dengan budaya kerja yang justru
harus kamu bangun sendiri dari awal.
Sudah menjadi hal biasa bagi rintisan bisnis yang bootstrapping berada dalam
kondisi yang kekurangan sumber daya, seperti memiliki anggaran yang kecil atau
waktu yang terbatas. Usahakan setiap pengusaha hidup dan membiasakan untuk
memiliki pola pikir bertumbuh (growth mindset). Maka, sesulit apa pun
keadaannya, kamu bisa mengubah hal yang sulit menjadi peluang dengan
kreativitas. Kemudian, penting juga untuk menjaga semangat tetap
konsisten.Realitanya, orang yang baru memulai rintisan bisnis, akan sangat
menggebu di awal sehingga justru kehabisan energi saat fase berikutnya. Akan
lebih baik jika kamu bisa mengelola energi sedari awal sehingga semangat bisa
tetap dijaga.

2. Berada di Lingkungan yang Suportif
Menjadi pengusaha perlu membuka pemikiran seluas mungkin, bergaul dengan
banyak orang, dan menempa diri dengan berbagai pengalaman. Mungkin bagi
sebagian orang, pengusaha identik dengan kesepian dan kesendirian, meski
mungkin ada benarnya juga. Namun, tidak lantas harus berada dalam situasi
seperti itu. Kamu bisa memilih untuk terus bergaul dan melibatkan diri di
lingkungan pertemanan yang bisa mengajarimu banyak hal. Ambil dan seraplah
banyak ilmu dari orang-orang yang membangun rintisan bisnis. Kamu bisa mulai
membangun koneksi karena sebagian besar dari mereka suka berbagi
pengetahuan dan pengalamannya. Jika perlu, carilah mentor dan penasihat yang
sekiranya dapat membantumu berbagi pengetahuan dan pengalaman, atau
menjadi tempatmu mencurahkan hati ketika ada kesulitan. Jangan pernah ragu
meminta bantuan atau nasihat.

3. Berani Mengambil Risiko
Bersiaplah untuk menjalani kehidupan menantang layaknya kamu naik roller
coaster. Akan selalu ada naik turunnya. Berbeda halnya saat masih menjadi
karyawan, mungkin yang ada di pikiran setiap hari adalah bagaimana bisa
menyelesaikan pekerjaan sesuai target dengan hasil yang memuaskan. Namun,
menjadi pengusaha tentu saja berbeda. Pola pikir secara menyeluruh harus mulai
dibiasakan saat kamu menjadi founder. Kamu harus bisa memikirkan tentang
membangun MVP, mencari kandidat untuk wawancara riset pengguna,
menemukan partner kerja yang tepat, sampai mengurus tagihan internet sendiri.
Pola pikir fleksibel dan menjadi agile sangat dibutuhkan seorang founder untuk
bisa terus mengembangkan rintisan bisnisnya. Seorang founder juga harus
melatih dirinya agar selalu siap menghadapi keadaan yang tiba-tiba berubah
dengan cepat. Ambil contoh yang saat ini sedang terjadi, perubahan yang
mendadak dan mengharuskan pengusaha untuk mengubah strategi adalah
adanya pandemi COVID-19 yang memberikan efek luar biasa bagi semua sektor,
terutama sektor teknologi dan rintisan bisnis.

4. Susun Visi Jangka Pendek dan Jangka Panjang Sekaligus

Membuat dan memproyeksikan rencana jangka panjang dan jangka pendek
sangat penting untuk dilakukan. Founder juga harus bisa menilai, keadaan mana
yang sekiranya bisa menimbulkan kesulitan atau jebakan, dan mana kondisi yang
punya kesempatan besar untuk bisa dimanfaatkan. Ketidakpastian akan selalu
ada, akan tetapi kamu bisa terus mengasah ketajaman berpikir dan strategi ke
depan karena hal ini akan berdampak pada rintisan bisnismu beberapa bulan atau
bahkan bertahun-tahun selanjutnya.

5. Kamu adalah Pengambil Keputusan
Bertanggung jawab atas semua keputusan yang terjadi di rintisan bisnis adalah
salah satu bentuk kewajibanmu selama menjadi founder. Entah itu keputusan
buruk atau baik, semuanya tentu punya pertimbangan dan juga dampak yang
sudah dipikirkan terlebih dahulu. Jadi, usahakan untuk melihat dari sudut pandang
yang luas, dengan berbagai alternatif pertimbangan, dan analisis risiko sebelum
kamu mengambil keputusan.
Itu tadi 5 pola pikir yang sebaiknya mulai diresapi dan dipahami dari sekarang.
Karena sejatinya, menjadi founder adalah sebuah keputusan yang tepat dan harus
terus diupayakan. Semangat berjuang para founder!

Kesalahan rintisan bisnis Ketika Scale-up yang Harus Dihindari
1. Tidak Bersiap untuk Berubah dengan Cepat

Menurut Rob Zuber, CTO dari CircleCI, cara sukses rintisan bisnis saat scale up
adalah selalu menerima dan mengevaluasi Umpan balik yang datang, kemudian
melakukan perubahan secara cepat (baik itu pivot atau mengubah strategi tanpa
harus mengubah core bisnis).
Lantas, bagaimana cara agar rintisan bisnis dapat berubah dengan cepat? Zuber
menuturkan bahwa salah satu caranya dengan mengurangi biaya yang akan
dikeluarkan untuk membuat perubahan. Karena semakin rendah biayanya, maka
kemungkinan untuk mendapatkan peluang keberhasilan akan semakin besar.
Selain itu, kamu akan punya kemungkinan yang lebih kecil untuk bisa terikat
dengan keputusan buruk sebelumnya. Biaya perubahan bisa menjadi rendah,
misalnya saat tidak ragu-ragu untuk melakukan perubahan dan bisa memprediksi
hasil dari perubahan dengan percaya diri dan dapat diukur. Contohnya
perusahaan media sosial Twitter, dulunya merupakan platform untuk sistem
podcasting dengan nama Odeo. Kemudian Tiny Speck yang merupakan
produsen game komputer, kemudian berubah menjadi Slack, sebuah platform
messenger yang sangat populer. Kuncinya adalah mereka mampu dan berani
melakukan perubahan radikal secara cepat untuk bisa beradaptasi.
2. Tidak Fokus Menemukan Product Market FitProduct Market Fit
adalah situasi saat rintisan bisnis telah berada di pasar dan pelanggan yang tepat
sesuai dengan produk yang ditawarkan. Padahal, tidak ada satupun ide yang asli
yang berasal hanya dari satu orang saja. Ide akan selalu berkembang dan terus
disempurnakan oleh banyak orang. Contohnya, seperti telepon kabel yang
sekarang sudah menjadi gawai pintar, atau lemari pakaian biasa yang sekarang
punya teknologi suhu, setrika pakaian otomatis, hingga steril pakaian dengan
sinar UV. Apa pun yang sedang kamu kerjakan, setidaknya akan ada orang lain

di suatu tempat di luar sana yang saat ini juga memiliki pikiran dan ide yang sama
denganmu. Hal terbaik justru dengan membuat produk dan melakukan launching
kepada pelanggan secepat mungkin. Fail fast, learn faster. Selain itu, pelanggan
juga mendapatkan nilai tambah dari produknya sehingga mereka puas dan
menginginkan agar orang lain juga turut mencoba produk tersebut. Agar Product
Market Fit dapat terpenuhi, ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan, antara
lain target pelanggan, kebutuhan pelanggan yang masih belum terpenuhi,
keunggulan dan daya tarik rintisan bisnis dibandingkan pesaing, fitur produk,
serta pengalaman pengguna.
3. Jangan Lakukan Proyek dengan Diam-Diam
Menurut Zuber, rintisan bisnis sebaiknya tidak perlu merancang produknya dalam
mode siluman atau secara diam-diam. Lebih tepatnya mengapa disebut mode
siluman karena tentu saja tim rintisan bisnis tidak akan membicarakan atau
menunjukkan proyeknya pada siapa pun karena takut orang lain akan mencuri
idenya.Tidak Fokus Menemukan Product Market FitProduct Market Fit adalah
situasi saat rintisan bisnis telah berada di pasar dan pelanggan yang tepat sesuai
dengan produk yang ditawarkan. Padahal, tidak ada satupun ide yang asli yang
berasal hanya dari satu orang saja. Ide akan selalu berkembang dan terus
disempurnakan oleh banyak orang. Contohnya, seperti telepon kabel yang
sekarang sudah menjadi gawai pintar, atau lemari pakaian biasa yang sekarang
punya teknologi suhu, setrika pakaian otomatis, hingga steril pakaian dengan
sinar UV. Apa pun yang sedang kamu kerjakan, setidaknya akan ada orang lain
di suatu tempat di luar sana yang saat ini juga memiliki pikiran dan ide yang sama
denganmu. Hal terbaik justru dengan membuat produk dan melakukan launching
kepada pelanggan secepat mungkin. Fail fast, learn faster.
4. Menunda untuk Menyelesaikan MVP
Rintisan bisnis punya risiko cukup besar dalam hal membangun produk. Mengapa
berisiko? Karena produk belum pasti diterima oleh pelanggan meskipun telah
melalui penelitian yang panjang dan proses pengembangan produk yang tidak
mudah. Belum lagi jika ditambah beban operasional yang cukup tinggi.Rintisan
bisnis punya risiko cukup besar dalam hal membangun produk. Mengapa
berisiko? Karena produk belum pasti diterima oleh pelanggan meskipun telah
melalui penelitian yang panjang dan proses pengembangan produk yang tidak
mudah. Belum lagi jika ditambah beban operasional yang cukup tinggi. Untuk itu,
kehati-hatian dan strategi yang tepat sangat dibutuhkan saat rintisan bisnis akan
meluncurkan produk pertamanya. Namun hal ini bisa disiasati dengan pembuatan
MVP. Istilah MVP atau Minimum Viable Product dipopulerkan oleh Eric Ries,
seorang konsultan, pekerja, dan pengembang rintisan bisnis. MVP diciptakan
agar rintisan bisnis punya produk yang bisa memenuhi kebutuhan paling minimal
atau dasar dari pelanggan. MVP tidak memerlukan fitur-fitur yang canggih di awal
pembuatannya, yang penting memiliki nilai tambah bagi produk kepada
pelanggan. Maka, jangan sampai rintisan bisnis menunda untuk peluncuran MVP.
Dengan membuat MVP, maka rintisan bisnis akan punya peluang untuk
mendapatkan profit dengan risiko lebih kecil. Selain itu, rintisan bisnis bisa
memperoleh Umpan balik dari pelanggan yang sudah mencoba MVPnya
sehingga akan mendapatkan validasi langsung dari pengguna. Rintisan bisnis

juga tidak perlu membuang waktu dan berkutat terlalu lama dalam pembangunan
produk yang tidak tepat pengguna.

Rangkuman

Membuat model bisnis baru tentu membutuhkan eksperimen dan kelapangan hati
untuk menerima fakta yang membuktikan kalau kita salah. Salah satu tujuan
pengalaman ini adalah meningkatkan kemampuan kita dalam menjalankan
eksperimen dengan cepat. Dari situlah kami menemukan beberapa kesalahan yang
sering terjadi serta dapat anda pelajari sedini mungkin sehingga anda dapat belajar
dari kesalahan

Latihan

1. Setelah membaca bab diatas simpulkan menurut pendapat anda mengenai
definisi dari pola pikir dalam berbisnis!

2. Apa saja pola pikir yang harus diterapkan bagi seorang pengusaha di era digital?
Jelaskan!

Tes Formatif 5

1. Seorang pegawai memerlukan jiwa wirausaha atau entrepreneuship yang ada di
dalam perusahaan.
a. True
b. False

2. Unicorn adalah perusahaan rintisan yang memiliki valuasi aset US$ 1 miliar.
Unicorn sendiri adalah status yang disandang sebuah perusahaan rintisan atau
rintisan bisnis jika valuasinya sudah mencapai US$ 1 miliar. Perusahaan start up
di Indonesia yang bukan merupakan unicorn saat ini adalah?
a. toko pedia
b. tiket.com
c. buka lapak
d. gojek

3. Karakter diri seorang wirausahawan yang utama adalah sebagai berikut
a. jujur, ingin bekerja dan berusaha
b. mempunyai modal, keinginan, dan niat
c. kreatif, mengukur dan berani mengambil resiko, bertindak
d. pantang menyerah, tekun, dan rajin

4. Cara pandang dan dukungan terhadap inovasi menurut inovasi bertahap adalah
....
a. Menghilangkan hambatan anggaran dan jadwal apabila memungkinkan
b. Menetapkan sasaran dan jadwal

c. Mengembangkan perhatian terhadap karyawan secara individual
d. Menyediakan dana secara fleksibel
5. Wirausahawan dituntut untuk berpikir dan sama pentingnya dengan
kecenderungan mereka bertindak (business plan). Mitos di atas adalah
a. Kewirausahaan merupakan bakat yang dibawa seseorang sejak lahir
b. Wirausahawan merupakan penemu hal baru
c. Wirausahawan merupakan orang yang cenderung bertindak dan bukan

pemikir
d. Wirausahawan dipandang memiliki ciri-ciri tertentu

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar.
Tingkat Penguasaan= (Jumlah Jawaban Benar) / (Jumlah Soal) x 100%
Arti tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar . Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. A
2. B
3. C
4. B
5. C

Topik 6:

Metrics yang Tepat bagi Rintisan
Bisnis

Pendahuluan

Pada bab ini akan memaparkan tenatng perkembangan sebuah rintisan bisnis
tidak hanya bisa dilihat dari banyaknya profit yang didapat. Ada tolak ukur lain
yang juga penting untuk diketahui guna mengukur sejauh mana perkembangan
sebuah rintisan bisnis. Itulah kenapa setiap technopreneur perlu mengenal dan
memahami metrics performance.

Kompetensi Dasar

Mampu mengetahui metrics yang tepat bagi rintisan bisnis

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Definisi metrics
2. Metrics bagi rintisan bisnis
3.

Kegiatan Belajar

Uraian

Memiliki performance metrics itu penting untuk menilai seberapa baik pekerja
melakukan pekerjaan mereka dan bagaimana perusahaan bekerja dan menjadi
sukses dalam mencapai tujuannya. Jika kamu baru saja mulai memikirkan metrics
dan belum tahu mana yang benar-benar penting dalam rintisan bisnis kamu, bisa
dimulai dengan meneliti metrics perusahaan lain dalam penggunaan yang sesuai
dengan rintisan bisnis kamu.
Tidak masalah apa bentuk rintisan bisnis kamu, misalnya fintech, SaaS, eCommerce
atau media. Selalu ada seseorang yang mengalami tahap rintisan bisnis ini sampai
batas tertentu dan dapat berbagi pengalaman mereka. Kamu hampir selalu dapat

men- emukan pakar untuk membahas met- rics apa yang akan lebih baik untuk bisnis
kamu.

Apakah Metrics Kamu Sudah Benar?
Setiap bisnis unik dan masing-masing membutuhkan angka spesifik yang perlu diukur
secara terpisah.
Misalnya, bounce rate sangat penting bagi media, average order value dan the
percentage of returning customers (shopping cart abandonment rate) sangat besar
untuk situs eCommerce, dll.

Metrics untuk Rintisan bisnis SaaS
Berikut adalah beberapa contoh metrics yang dapat menjadi acuan bagi rintisan
bisnis SaaS (Software-as-a-Service):

SALES
1. Conversion Rate. Rasio orang yang terkonversi dari jumlah total register menjadi

berbayar (paid).
2. Monthly Recurring Revenue. Jumlah pendapatan yang didapatkan setiap

bulannya.
3. New Leads per Month. Jumlah calon/kontak pelanggan yang didap- atkan.
4. Number of Qualified Sales Opportunities per Month. Jumlah calon/kontak

pelanggan yang sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan rintisan bisnismu.

MARKETING
1. Limetime Value (LTV). Predikasi keuntungan dari seluruh pelanggan . Hal ini

mempertimbangkan nilai pendapatan yang dapat diraih rintisan bisnis dari total
pelanggan dan mem- bandingkan angka itu dengan jangka waktu loyalitas
pelanggan dalam menggunakan produk/jasa rintisan bisnis kita. Bisnis
menggunakan metrics ini untuk mengidentifikasi segmen pelanggan mana yang
paling berharga bagi perusahaan.
2. Customer Acquisition Cost (CAC). Berapa biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pelanggan. Bisa juga dihitung dalam jangka waktu per bulan.

OPERATIONS
1. Net Promoter Score (NPS). Seberapa besar kemungkinan pelanggan

merekomendasikan produk/jasa kita kepada orang lain.
2. Monthly Revenue Churn (MRC). Berapa jumlah pendapatan yang hilang per

bulan karena pelanggan berhenti menggunakan produk/jasa kita.
3. Gross Margin. Pendapatan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.
4. Daily Active Users (DAU) / Monthly Active Users (MAU). Jumlah pengguna aktif

yang terus meng- gunakan produk/jasa kita.

Bagaimana Menilai Keefektifan Metrics/KPI (Key Performance Indicator)?
Salah satu yang dapat digunakan menjadi acuan adalah: SMART.

o Specific

Metrics/KPIs harus cukup sederhana untuk diukur dan dihitung serta mudah
dipahami dalam berkomunikasi.
o Measurable
Tidak selalu berupa angka, tetapi masih / mudah diukur.
o Actionable
Hasil dari Metrics/KPI dapat mem- berikan jawaban yang berupa tindakan
atau dapat menjadi unsur pengambilan keputusan.
o Relevant
Pengukuran harus sesuai dengan sasaran bisnis Anda.
o Timely
Informasi perlu dikumpulkan pada waktu yang tepat untuk menentukan
tindakan. Misalnya, kepuasan pelanggan harus diukur lebih sering, untuk
mengambil tindakan jika masalah muncul.

Rangkuman

Metrics Anda adalah bagian penting dalam menyelaraskan tim Anda untuk
mendorong pertumbuhan yang cepat dan berkelanjutan. Jika Anda mencoba melihat
proses pertumbuhan, Anda akan bisa melihat bahwa pertumbuhan bukan hanya
tanggung jawab tim sales dan marketing.
Setiap departemen, tim, dan individual dalam suatu organisasi memainkan beberapa
peran dalam memberikan nilai kepada pelanggan. Sales dan marketing menarik
pelanggan baru ke dalam sales funnel, tetapi tim customer support memiliki peran
penting dalam memastikan calon pelanggan dan para pelanggan dapat merasakan
core value dari suatu produk.
Mengkoordinasikan setiap tim pada perusahaan Anda untuk bekerja bersama dalam
inisiatif pertumbuhan dapat sangat menantang tanpa metrik yang memusatkan
mereka pada tujuan bersama.
Di sinilah Metrics memainkan peran pentingnya. Metrics yang Anda pilih akan
memberi fokus kepada setiap individual, tim, dan departemen perusahaan Anda agar
dengan bekerja sama, semua bisa mencapai Metrics yang sudah Anda tentukan.

Latihan

1. Apa itu Metrics?
2. Bagaimana MetricsDapat Membantu Bisnis Anda?
3. Bagaimana Cara Menentukan Metrics?
4. Metrics Lebih dari Satu, Boleh atau Tidak?
5. Apakah Metrics Akan Berubah?

Tes Formatif 6

1. Berikut yang tidak termasuk acuan dalam metrics sales adalah
a. Conversion Rate. Rasio orang yang terkonversi dari jumlah total register
menjadi berbayar (paid).
b. Monthly Recurring Revenue. Jumlah pendapatan yang didapatkan setiap
bulannya.
c. New Leads per Month. Jumlah calon/kontak pelanggan yang didap- atkan.
d. Customer Acquisition Cost (CAC). Berapa biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pelanggan. Bisa juga dihitung dalam jangka waktu per bulan.

2. Perusahaan dapat bertahan jika berkembang dengan:
a. Memperhatikan keuntungan
b. Mengadaptasikan perubahan pasar
c. Jawaban a dan b benar
d. Tidak ada jawaban yang benar

3. Aturan perusahaan terpenting adalah pada:
a. Tingkat perusahaan
b. b.Tingkat karyawan
c. Tingkat korporat
d. Tingkat pasar dan produk

4. Perusahaan dapat bertahan jika berkembang dengan:
a. Memperhatikan keuntungan
b. b.Mengadaptasikan perubahan pasar
c. Jawaban a dan b benar
d. Tidak ada jawaban yang benar

5. Aturan perusahaan terpenting adalah pada:
a. Tingkat perusahaan
b. Tingkat karyawan
c. Tingkat korporat
d. Tingkat pasar dan produk

5. Umpan balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar.
Tingkat Penguasaan= (Jumlah Jawaban Benar) / (Jumlah Soal) x 100%
Arti tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar . Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. D
2. C
3. D
4. C
5. D

Topik 7:

Tahapan Saat Bisnis yang Baru di
Rintis ‘PDKT’ ke Investor

Pendahuluan

Pada bab ini akan memaparkan rintisan atau bisnis yang baru memulai usahanya
yang berada di fase pengembangan dan penelitian, serta masih dalam tahap
pencarian target yang tepat. Sebagai sebuah perusahaan rintisan, hal yang vital
bagi rintisan bisnis adalah masalah pendanaan. Menarik minat investor atau
penyandang modal untuk melirik rintisan bisnis memang susah-susah gampang,
karena rintisan bisnis adalah perusahaan yang masih belum stabil dan belum
memiliki banyak pengalaman.
Hal ini membuat investor ragu dan berpikir berkali-kali untuk menginvestasikan
dananya ke rintisan bisnis. Namun, di bawah ini kami akan memberikan beberapa
strategi yang bisa Anda pertimbangkan untuk menarik minat investor untuk
berinvestasi ke bisnis Anda.

Kompetensi Dasar

Mampu mengetahui tahapan mendapatkan investor untuk memajukan rintisan
bisnis

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Trik mendaptkan investor
2. Hal-hal yang harus dihindari dalam melakukan lobbying terhadap investor

Kegiatan Belajar

Uraian

Investor mencari rintisan bisnis yang tepat untuk bisa diajak kerja sama. Lantas,
apakah rintisan bisnis yang tepat itu adalah milikmu? Berikut ini adalah tahapan yang
pada umumnya dilakukan investor saat melakukan PDKT atau pendekatan ke rintisan
bisnis.

1. Buat daftar investor yang relevan dengan rintisan bisnismu
Cari tahu investor mana saja yang memenuhi syarat untuk rintisan bisnismu.
Alasannya, tidak semua investor cocok untuk mendanai sebuah rintisan bisnis.
Untuk itu, kamu harus membuat daftar investor yang sekiranya paling cocok.
Mempersempit daftar investor yang relevan sama artinya dengan memperbanyak
peluang kecocokan dibandingkan memasukkan semua investor ke dalam
daftarmu. Sebagai contohnya, jika kamu mencari investor dari venture capital,
kamu dapat mencari website dari venture capital tersebut dan pelajari jenis
rintisan bisnis seperti apa sajakah yang mereka pernah danai.

2. Berkenalan lewat e-mail
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi investor-investor yang sudah ada dalam
daftarmu melalui surat elektronik. Tantangannya adalah, kamu harus bisa
membuat investor tertarik untuk mempelajari seluk beluk rintisan bisnismu.
Karena, jika mereka tertarik, maka pada umumnya investor akan segera
menghubungimu atau meminta informasi lebihlanjut tentang rintisan bisnismu.
Berikut adalah tips dalam merancang surat elektronik untuk ditujukan pada
investor.

Hindari:
• Paragraf yang panjang, terutama jika tidak berpoin atau diformat dengan

baik agar nyaman dibaca dengan cepat.
• Salah eja / tanda baca salah.
• Membuang-buang waktu pada investor yang tidak berinvestasi pada jenis

bisnis yang sejalan dengan industri kamu. Selain itu, sebaiknya pastikan
bahwa investor tidak memiliki investasi pada kompetitor startupmu dalam
portofolionya.

Lakukan ini:
• Subjek email harus jelas agar investor tertarik membuka emailmu.
• Pastikan isinya tidak bertele-tele dan spesifik tentang kebutuhan startup

kamu.
• Berikan angka dan statistik, dengan itu, investor dapat membayangkan

progres startupmu cepat.
• Jelaskan dengan jelas diferensiasi / proposisi nilai unik startupmu.

3. Investor mulai mengulik info
Sebelum investor menghubungimu, mereka pasti meneliti dan mencari informasi
lebih jauh tentang rintisan bisnismu. Maka, kamu harus menyiapkan situs
perusahaan yang memuat informasi lebih lengkap tentang perusahaan, produk,
atau layanan yang kamu tawarkan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu juga
memberikan tautan ke alamat situs perusahaan saat mengirimkan penawaran
lewat surat elektronik. Catatan penting lainnya, rapikan profil diri para founder di
internet, seperti media sosial atau blog pribadi, karena ini juga tidak lepas dari
pengamatan investor. Umumnya, dalam melihat pengalaman kerja atau bisnis
seseorang, investor akan mengevaluasi profil media sosial LinkedIn orang

tersebut. Jadi, pastikan kamu memiliki profil LinkedIn yang lengkap dan berkesan
profesional.

4. Investor menghubungimu
Ketika investor sudah melabuhkan hatinya di daftar rintisan bisnis yang mereka
incar, mereka tidak akan segan untuk menghubungi dan meminta info lebih lanjut.
Untuk itu, sebaiknya kamu sudah menyiapkan executive summary dan pitch deck.
Pada intinya, apa yang ada di dalam executive summary dan pitch deck adalah
sama. Bedanya, executive summary ditulis dalam bentuk narasi atau dokumen
sepanjang 2-3 halaman yang menjelaskan tentang setiap bagian atau bab
tentang rintisan bisnis dan produk. Sedangkan pitch deck ditulis dalam format
yang berbeda, berupa poin-poin utama dan grafik atau ilustrasi yang menarik ke
dalam halaman presentasi. Tuliskan profil singkat para founder dan tim, masalah
yang ditemui, solusi, produk yang ditawarkan, ukuran pasar, persaingan di pasar,
detail pembiayaan, strategi pemasaran, dan lain-lain secara singkat namun padat.

5. Investor mengatur pertemuan
Saatnya untuk pitching! Di tahap ini, investor akan menawarkan pertemuan untuk
membahas lebih lengkap dalam sesi presentasi. Mungkin hal ini adalah yang
pertama kali akan kamu alami, atau bisa juga jadi kesempatan yang kesekian
kalinya. Untuk itu, latihan presentasi dan melakukan simulasi sangat penting
untuk mematangkan proses persiapan. Siapkan pitch deck secara cermat dan
pastikan semua yang tertulis tidak ada yang keliru. Pitch deck yang baik justru
memiliki konten yang tidak terlalu banyak karena presentasi hadir untuk
mendorong terciptanya diskusi, bukan untuk menghabiskan waktu membaca slide
demi slide di hadapan investor.

6. Investor mengikat kesepakatan
Ini tahapan selangkah menuju proses dealing. Pada umumnya, mereka akan
meminta rencana bisnis dengan lebih lengkap yang memuat posisi kompetitor,
perincian dari strategi pemasaran, atau bagaimana rencana produk ke depannya.
Selain itu, kamu juga harus menyiapkan laporan keuangan yang menjelaskan
penggunaan hasil dan bagaimana caramu menghasilkan uang di masa depan.
Ingatlah untuk memasukkan daftar arus pendapatan (revenue stream) dan model
bisnis yang digunakan, ya. Selanjutnya, kamu juga bisa menyiapkan capitalization
table atau tabel yang berisi persentase kepemilikan perusahaan. Jangan lupa
untuk selalu menyiapkan semuanya dengan cermat dan membaca dengan teliti
penawaran dan kontrak dari investor sebelum kamu dan tim menandatangani
persetujuan kerja sama lebih lanjut.

Itulah tadi tahapan yang pada umumnya dilakukan investor saat akan melakukan
kerja sama dengan rintisan bisnis. Semua tahapan di atas bukan menjadi jaminan
bahwa rintisan bisnismu bisa deal dengan investor. Akan tetapi, dengan adanya
persiapan yang matang dan rinci, maka kamu akan punya peluang lebih banyak untuk
memenangkan hati para investor.

Rangkuman

Ke 6 tahapan diatas pada umumnya dilakukan investor saat akan melakukan kerja
sama dengan rintisan bisnis. Semua tahapan di atas bukan menjadi jaminan bahwa
rintisan bisnismu bisa deal dengan investor. Akan tetapi, dengan adanya persiapan
yang matang dan rinci, maka kamu akan punya peluang lebih banyak untuk
memenangkan hati para investor

Latihan

1. Bagaimana cara menarik investor ke bisnis yang sedang kita rintis?
2. Apa saja yang perlu dihindari dalam melakukan pendekatan ke investor?

Tes Formatif 7

1. Seseorang yang melakukan kegiatan penanaman dana disebut
a. Manajer Investasi
b. Pialang
c. Broker
d. Investor*

2. Bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu
perusahaan tertentu disebut …
a. Reksadana
b. waran
c. saham*
d. obligasi

3. Suatu kegiatan yang menunda konsumsi/penggunaan dana pada masa sekarang
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang
disebut …
a. forcasting
b. investasi*
c. spekulasi
d. diversifikasi

4. dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham disebut
juga sebagai….
a. stock Split
b. stock dividend*
c. Aktiva
d. cash dividend

5. Investasi yang mempunyai manfaat dimasa yang akan datang dan dapat
diketahui dengan pasti, disebut.....
a. Investasi risiko

b. Investasi bebas risiko
c. Deposito
d. Surat berharga

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar.
Tingkat Penguasaan= (Jumlah Jawaban Benar) / (Jumlah Soal) x 100%
Arti tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar . Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. D
2. C
3. B
4. B
5. B

Topik 8:

Mendesain Konsep Bisnis

Pendahuluan

Pada bab ini akan memaparkan tentang sebuah rintisan bisnis biasanya merujuk
pada perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Mengembangkan bisnis
rintisan bisnis bukanlah sesuatu yang mudah. Ini karena bisnis rintisan bisnis
kerap kali dimulai dengan modal yang kecil. Selain itu dunia bisnis kini yang butuh
kecepatan menuntut perusahaan-perusahaan rintisan bisnis hadir dengan pasar
yang sudah tepat dan perencanaan yang sudah matang. Setelah berdiri pun
masih banyak perjalanan yang harus dilakukan untuk membuatnya bertahan.
Namun bukan berarti rintisan bisnis tidak memiliki harapan. Bisnis yang kerap diisi
oleh anak-anak muda ini masih bisa mempertahankan eksistensinya dengan
strategi jitu dari ide-ide segar.

Kompetensi Dasar

Mampu mengetahui nasib rintisan bisnismu masa depan

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Hal-hal yang menentukan rintisan bisnis masa depan
2. Hal-hal terbaik yang perlu diberikan kepada pelanggan

Kegiatan Belajar

Uraian

“Apa yang menentukan nasib rintisan bisnis-mu di masa depan?”
Jawabannya bukanlah ide yang besar, fitur yang lengkap, atau rencana yang matang.
Satu hal penting yang berpengaruh terhadap perkembangan rintisan bisnis di masa
depan adalah pengguna produk. Penelitian yang dilakukan oleh cbinsights.com,
sebanyak 42% rintisan bisnis gagal karena membuat produk yang tidak sesuai
dengan kebutuhan pasar (pengguna).

Untuk dapat menentukan apakah produkmu sudah sesuai dengan target pengguna,
ada beberapa hal yang harus dilakukan:
Tetapkan Key Perfiormance Indicators
Key Performance Indicators atau KPI adalah alat ukur yang menjelaskan efektivitas
perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis. Kamu bisa menetapkan KPI berdasarkan
nilai (value) yang didapatkan pengguna produkmu. Jika pengguna memberikan
dampak positif terhadap KPI, maka produkmu sudah berhasil memberikan nilai
tambah ke pengguna. Contoh dari KPI adalah kualitas produk atau kepuasan
pengguna.
1. Gunakan KPI sebagai pedoman menyusun product roadmap

Product roadmap adalah ‘peta’ yang menggambarkan bagaimana
perkembangan produk ke depannya. Setiap fitur dan fasilitas yang kamu buat
di dalam produk, harus bisa meningkatkan KPI dan sejalan dengan tujuan
bisnismu. Kamu dapat menggunakan pertanyaan ini sebagai panduan:
2. Bangun produkmu sedekat mungkin dengan pengguna
Kamu bisa melakukan customer development, user research, dan usability testing
yang bisa membantumu menghemat banyak waktu dan l e b i h fokus ke hal-
hal yang prioritas. Misalnya pada usability testing, tahapan ini akan membantu
tim-mu dalam memetakan masalah yang ada pada produk dan layanan. Dalam
hal ini, orang lain yang tidak kamu kenal justru menjadi target yang baik untuk
usability testing karena punya peluang untuk memberikan masukan secara lebih
jujur, dibandingkan dengan teman dekat atau keluarga.
3. Selalu perbarui perkembangan KPI-mu
KPI tidak semata-mata dibuat dan berhenti sampai di situ. Kamu bisa melakukan
evaluasi KPI per kuartal, dan membahas dengan tim. Ingatlah bahwa KPI juga
punya masa kadaluarsa. Kamu selanjutnya bisa menentukan KPI seperti apa yang
harus dikembangkan dan strategi yang akan digunakan di periode berikutnya.
Lakukan proses pengembangan produk sebagai salah satu cara untuk
menampilkan nilai tambah kepada setiap pelangganmu. Yang orang sering salah
kaprah, mengembangkan produk sama artinya dengan memberikan fitur yang
lebih baik kepada pengguna. Padahal tidak seperti itu.

Rangkuman

Beberapa cara diatas yang bisa kamu praktikkan dalam menyajikan yang terbaik dan
tepat sasaran bagi pelanggan. Dengan melakukan cara-cara tersebut sama artinya
dengan memberikan rute dan jalan yang jelas bagi nasib rintisan bisnis-mu di masa
depan.

Latihan

Strategi apa yang efektif yang bisa membuat rintisan bisnismu bertahan?

Project Based Learning:
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan project based learning berupa pembuatan
proposal rintisan bisnis:
a. Projek dilakukan secara berkelompok, dosen membagi mahasiswa dalam

kelompok
b. Mahasiswa diberikan tugas untuk membuat proposal bisnis, Kegiatan

mahasiswa dimulai dari:
1. Step-1:Mahasiswa secara kelompok menentukan jenis usaha yang akan

dibuat;
2. Step-2: Mahasiswa secara kelompok melakukan observasi (pengamatan)

pada jenis usaha yang akan dijalankan untuk menentukan jenis usaha yang
layak.
3. Step-3: Mahasiswa secara kelompok mempresentasikan hasil analisis dalam
forum diskusi
Bentuk luaran dari tugas problem-based learning ini adalah Rintisan Sebuah Bisnis
yang layak untuk dijalankan yang terdiri dari:
1. Cover, yang berisi judul Rintisan Bisnis, logo Unisnu, penugasan mata kuliah
& nama dosen pengampu, nama/NIM mahasiswa penyusun, nama program
studi dan fakultas.
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel
5. Daftar Gambar
6. Bab I: Pendahuluan, terdiri dari: Latar Belakang dilakukannya penyusunan
Rintisan bisnis, Ruang Lingkup, Tujuan, Manfaat;
7. Bab II: Kajian Literatur
8. Bab III: Rancangan Rintisan bisnis yang terdiri dari: Aspek SDM, Produksi,
Strategi Pemasaran, Branding, dan Keuangan
9. Bab IV: Penutup
10. Daftar Pustaka
Proposal dibuat dibuat dalam bentuk file yang berisi tentang hasil observasi usaha
yang akan dibuat, analisa, serta mencantumkan kanvas model bisnis dikumpulkan
melalui E-Learning dan LMS oleh semua anggota kelompok.

Tes Formatif 8

1. Setelah kita memiliki ide untuk memulai usaha, maka langkah pertama yang harus
kita lakukan adalah ….
A. Membuat perencanaan usaha *
B. Membuat anggaran
C. Studi kelakan usaha
D. Pemasaran

2. Suatu usaha atau bisnis akan selalu berhubungan dengan ….
A. Pengharapan *
B. Proposal usaha
C. Pemasaran
D. Strategi

3. Yang termasuk dalam perencanaan uasaha, kecuali ….

A. Strategi
B. Harapan *
C. Visi
D. Misi
4. Strategi bisnis yang dijalankan melalui initasi meniru yang dilakukan prospector
adalah ….
A. Fokus
B. Anggaran
C. Program *
D. Prosedur
5. Cara yang ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan adalah pengertian dari ….
A. Studi lapangan
B. Studi kepemimpinan
C. Studi kelayakan usaha *
D. Studi visi dan misi

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar.
Tingkat Penguasaan= (Jumlah Jawaban Benar) / (Jumlah Soal) x 100%
Arti tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar . Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. A
2. A
3. B
4. C
5. C

Daftar Pustaka

Amalia, S. N. (2020). Deep Tech Tumbasin Step-by-Step Mengisi Business Model
Canvas Dari Mana Startup & Tech Company " Making Money ".
03(September).

id.wikipedia.org. (2021, 7 Juli). Business Model Canvas. Diakses pada 20 Oktober
2021, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Business_Model_Canvas

riyanthisianturi.com. (2020. 26 September). The Value Proposition. Diakses pada 20
Oktober 2021, dari https://riyanthisianturi.com/value-proposition-1/

Mana, D. (2020). Seni & Hiburan Berbasis Digital.

Viki, T., & Gons, T. E. (2019). THE COPORATE STARTUP. PT Elex Media
Komputindo.

Wijaya, A. P., & Wirahata, A. P. (2018). Ledakkan ide bisnismu dalam sembilan
minggu: PT Elex Media komputindo.

Program Kompetisi Kampus Merdeka
PKKM Liga 2 Tahun 2021 Kemendikbud-Ristek
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

TAHUN 2021

lms.unisnu.ac.id feb@unisnu.ac.id feb.unisnujepara


Click to View FlipBook Version