The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ANDI SALSHABILLAH_037 ( pemeriksaan kadar hemoglobin )

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andisalshabillah02, 2022-09-14 02:35:30

ANDI SALSHABILLAH_037 ( pemeriksaan kadar hemoglobin )

ANDI SALSHABILLAH_037 ( pemeriksaan kadar hemoglobin )

Pemeriksaan
Kadar Hemoglobin

Nama : Andi Salshabillah
Nim : PO714203211037
Kelas : B.Tk.2

01

Metode Tallquist

Prinsip Pemeriksaan

“Metode Tallquist adalah metode pemeriksaan hemoglobin dengan
membandingkan darah asli dengan suatu skala yang bertingkat-
tingkat (warna standar yang tersedia pada buku tallquist), yang

dimulai dari warna merah muda hingga merah tua (mulai 10%-100%).”
Hasil yang dibaca menunjukkan satuan % nilai Hb dengan metode
Tallquist. Sebagai konversi g/dL, nilai 100 setara dengan 15,6 g/dL.
Tingkat kesalahan dari pemeriksaan ini adalah 25-50%.

Contoh Perhitungan

Diketahui : Perhitungan : 80% →
Kadar Hb80% 100% → 15,6%
80/100 x 15,6 = 12,5
g/dL

Persiapan Alat dan Bahan

1. Skala Tallquist dan kertas uji atau test paper
2. Swab Alkohol
3. Hemolet Steril
4. Handscoon
5. Tisue Kertas
6. Tempat Sampah Medis

Persiapan Alat dan Bahan

✘ Beaker Glass
✘ Pipet Pasteur
✘ Kapas
✘ Lanset
✘ CuSO4
✘ Alkohol 70 %

Celebration in the world 02

01 Usap ujung jari tengah atau jari
manis yang akan diperiksa
Ambil selembar tisu kertas dengan swab alcohol.
dari booklet Tallquist.
05
03 04
Pegang ujung hemolet Buang tetesan darah
dengan tangan yang telah pertama, lalu ambil Tunggu selama15 detik, lalu
memakai handscoon, lalu tetesandarah kedua dan
tusuk jari tersebut. teteskan ditengah kertas bandingkan sampel pada kertas uji
uji. dengan skala Tallquist, catat
Skalanya.

Metode Tallquist memiliki
tingkat ketepatan
pemeriksaan yang kurang
tepat dengan tingkat
kesalahan 25-50%.
Metode ini tidak dianjurkan
untuk digunakan karena
tingkat akurasinya yang
rendah, kecuali dalam
keadaan darurat.

02

Metode CuSO4 (Falling Drop)

Prinsip pemeriksaan

“Pemeriksaan Hemoglobin dengan cupri sulfat
adalah mengukur kadar hemoglobin

berdasarkan perbedaan beratjenis darah dengan
berat jenis suatu cupri sulfat”.

Metode ini digunakan pada skrining donor darah untuk
menentukan kadar hemoglobin pendonor.

Dasar pemeriksaan ini adalah tetesan darah dimasukkan ke

dalam larutan cupri sulfat yang memiliki berat jenis (BJ)
1,053.

Kadar hemoglobin dalam darah dapat mempengaruhi darah

jika diteteskan pada larutan cupri sulfat (BJ 1,053) dengan
ketinggian 2-3 cm dari permukaan larutan selama 15 detik.

Selanjutnya kita dapat mengamati secara fisika apakah
tetesan darah tenggelam, melayang.

Tetesan darah yang tenggelam menunjukkan kadar
Hb lebih dari 12,5 g/dL sehingga dapat dijadikan
pendonor. Mengingat ketelitian yang masih kurang,
metode ini hanya dapat digunakan untuk
pemeriksaan yang bersifat massal, misalnya donor
darah. Setiap 20-30 pemeriksaan, larutan cupri sulfat
harus diganti dengan yang baru.

Nilai Rujukan

Darah tenggelam Darah melayang Darah terapung
menunjukkan kadar Hb menunjukkan kadar Hb menunjukkan kadar Hb
diatas 80% (>12,5 g/dL) berkisar 80%
(=12,5g/dL) dibawah 80%
(<12,5 g/dL)

Cara Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Persiapkan larutan cupri sulfat dengan berat jenis 1,053.
3. Lakukan sterilisasi pada area kulit yang akan dilakukan pengambilan.

4. Lakukan tusukan perifer, hapus tetesan darah yang pertama keluar
5. Ambil darah dengan pipet Pasteur.
6. Teteskan darah diatas larutan cupri sulfat dengan ketinggian kurang

lebih 2-3 cm.
7. Perhatikan darah tersebut hingga 15 detik, baca dan catat hasil yang

didapatkan.

03

Metode Sahli

Prinsip Pemeriksaan

“Hemoglobin diubah menjadi asam hematin
kemudian warna yang terjadi dibandingkan

secara visual dengan standar dalam alat
(Hemoglobinometer)”

Persiapan Alat dan Bahan

1. Lancet
2. Hemoglobinometer / Hemomete
3. Tabung Pengencer
4. Pipet HB
5. Pipet tetes
6. Selang Pengisap
7. Batang Pengaduk
8. HCl 0,1N
9. Aquadest

Cara Kerja

01 Masukkan HCl 0,1N ke dalam 02 Isap darah kapiler dengan
tabung pengencer sampai pipet Hb sampai tanda 20 µl
tanda 2.

03 Hapus darah yang 04 Segera alirkan darah dari Isap
melekat luar ujung darah kapiler denganpipet Hb
pipet. sampai tanda 20 µl pipet ke
dasar tabung pengencer. Catat
waktu saat darah dicampurkan ke
dalam HCl.

Cara Kerja

05 Isap kembali isi tabung ke 06 Tambahkan aquadest setetes
dalam pipet kemudian alirkan demi setetes, sambil terus
kembali isi pipet ke dalam mengaduk isi tabung hingga
tabung. Lakukan hal ini 2-3 kali diperoleh warna yang sama
agar sisa-sisa darah terbilas ke dengan warna standar yang
dalam tabung ada di komparator

07 Tiga menit setelah darah tercampur dengan HCl, baca hasilnya
dengan membandingkan dengan warna standar dan dibaca
pada miniskus bawah

Kesalahan yang sering terjadi

1. Alat – Alat kurang bersih.
2. Ukuran pipet kurang tepat, perlu dikalibrasi
3. Warna standar pucat atau kotor
4. Pemipetan yang kurang akurat
5. Kelelahan mata
6. Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama
7. Penyesuaian warna larutan yang diperiksa dalam

komparator kurang akurat
8. Sumber cahaya yang kurang baik
9. Mengisi larutan HCl 0,1N terlalu sedikit atau melebihi

dari prosedur yang diberikan

Beberapa Alasan Metode Sahli Tidak Teliti

1. Asam hematin bukan larutan sejati.
2. Alat tersebut tidak dapat distandarkan.
3. Kolorimetri secara visual tidak teliti.

04

Metode Cyanmethemoglobin

Prinsip Pemeriksaan

“Prinsip dasar metode cyanmethemoglobin adalah mengubah
hemoglobin darah menjadi sianmethemoglobin dalam larutan

drabkin, yang berisi kalium sianida dan kalium ferisianida.
Larutan drabkin yang digunakan untuk mengubah hemoglobin,

oksihemogolobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin
menjadi sianmethemoglobin sedangkan sulfhemoglobin tidak

berubah karena tidak diukur”.

Persiapan Alat dan Bahan

✘ Spektrofotometer atau fotometer dengan filter

540 nm.
✘ Tabung reaksi
✘ Klinipet dan tip
✘ Larutan Drabkin
✘ Tissue

Cara Kerja

01 Ke dalam tabung 02 Diisap darah kapiler 20 µl
reaksi dimasukkan 5 04 dengan pipet mikro atau pipet
ml larutan drabkin. sahli. Kelebihan darah yang
melekat pada bagian luar pipet
03 Darah dalam pipet dihapus dengan kain kasa
dimasukkan ke dalam kering / tissue.
tabung reaksi yang Pipet dibilas beberapa
berisi larutan drabkin. kali dengan larutan
drabkin tersebut.

Cara Kerja

05 Campur larutan ini dengan 06 Baca dengan
cara menggoyang- spektrofotometer pada
goyangkan tabung secara Panjang gelombang 540 nm,
perlahan-lahan hingga sebagai blanko digunakan
larutan menjadi homogen, larutan drabkin.
dan biarkan selama 3 menit

07 Kadar Hb ditentukan dengan perbandingan antara
absorban sampel dengan absorban standar

Kesalahan Yang Sering Terjadi

1. Statis vena pada waktu pengambilan darah menyebabkan kadar hemoglobin lebih tinggi dari
seharusnya, sebaliknya penggunaan darah kapiler menyebabkan kontaminasi cairan jaringan
sehingga kadar hemoglobin lebih rendah dari seharusnya.

2. Terbentuk bekuan darah.
3. Tidak mengocok darah sewaktu mengambil bahan untuk pemeriksaan.
4. Menggunakan reagen atau larutan standar yang tidakbaik atau kadaluwarsa.
5. Menggunakan pipet 20 µl atau 5 ml yang tidak akurat, untuk itu perlu dilakukan kalibrasi pipet.
6. Spektrofotometer yang kurang berfungsi baik, misalnya pengaturan panjang gelombang yang

tidak tepat sehingga perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang.
7. Perubahan tegangan listrik akan mempengaruhi pembacaan serapan.
8. Darah yang lipemik akan menyebabkan hasil yang lebih tinggi dari seharusnya.
9. Adanya leukositosis berat (lebih dari 50.000/µl ) meyebabkan hasil pengukuran kadar

hemoglobin lebih tinggi dari seharusnya.

05

Metode POCT

POCT (Point Of Care Testing) adalah pemeriksaan Kesehatan yang

dilakukan didekat atau disamping tempat tidur pasien dengan
menggunakan sampel darah atau urine dalam jumlah yang sedikit.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan atau tanpa tahap pra-analitik, dan
dapat memberikan hasil yang cepat sehingga pengambilan keputusan
dapat segera dilakukan untuk penanganan pasien yang lebih baik.

POCT bukanlah pengganti layanan laboratorium konvensional
melainkan layanan tambahan untuk laboratorium klinik

Prinsip Pemeriksaan

“Prinsip pemeriksaan yang digunakan yaitu dengan prinsip
reflectance (pemantulan) yaitu membaca warna yang terbentuk

dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan
tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah strip, selanjutnya

warna yang terbentuk dibaca oleh alat”

Cara Kerja

01 Ambil 1 strip uji, masukkan 02 Layar akan menampilkan nomor
ke dalam alat pengukur kode strip, yaitu nomor kode
dan secara otomatis alat yang sama dengan kode
akan hidup. pembungkus strip.
Kemudian akan terlihat gambar
tetesan darah.

03 Teteskan sampel 04 Setelah 30 detik, layer akan
darah pada zona menampilkan hasil pemeriksaan
reaksi strip uji. kadar hemoglobin.

Kelebihan POCT

1. Penggunaan instrument sangat praktis, mudah dan
efisien.

2. Penggunaan jumlah sampel yang sedikit.
3. Mengurangi atau meniadakan tahap pra analitik

sehingga mengurangi kemungkinan kesalahan pada
tahap ini.
4. Hasil dapat diketahui dengan cepat.
5. Mengurangi waktu kunjungan klinik rawat jalan, dan
penggunaan waktu tenaga kesehatan yang optimal.
6. Mengurangi waktu kunjungan klinik rawat jalan, dan
penggunaan waktu tenaga kesehatan yang

Kekurangan POCT

1. Jenis pemeriksaan masih terbatas.
2. Akurasi dan presisi hasil pemeriksaan POCT belum sebaik hasil

dari laboratorium klinik
3. Proses QC (Quality Control) belum baik.
4. Proses dokumentasi hasil belum baik, karena biasanya alat ini

belum dilengkapi dengan sistem identifikasi pasien, printer, dan
belum terkoneksi dengan sistem informasi laboratorium.
5. Biaya pemeriksaan lebih mahal apabila dibandingkan dengan
biaya pemeriksaan di laboratorium klinik.
6. Pemeriksaan masih menggunakan prosedur yang invasif.

06

Elektroforesa
Hemoglobin

“Elektroforesis hemoglobin adalah tes darah
yang digunakan untuk mengukur dan

mengidentifikasi jenis-jenis hemoglobin yang
berbeda di dalam aliran darah”

Prinsip Pemeriksaan

“Proses elektroforesis memanfaatkan muatan listrik yang berbeda
pada tiap jenis hemoglobin. Selama prosedur berlangsung, sebuah
aliran listrik dialirkan melalui hemoglobin dari sampel darah yang

diambil. Hal ini menyebabkan jenis-jenis hemoglobin yang
berbeda akan terpisah dan membentuk kelompok masing-

masing.”.

Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan tes ini,
namun jika pernah mendapatkan transfusi darah dalam 3
bulan terakhir, maka kadar hemoglobinnya bisa berubah.
Atau jika pasien mengkonsumsi obat zat besi maka wajib

diberitahukan ke dokter.

Persiapan Alat dan Bahan

● Minicap Capillary Electroforesis
● Buffer pH 9,4
● Homolysing Solution
● Wash Solution
● Sampel darah dengan

Antikoagulan (EDTA,Sitrat atau
Heparin.

Cara Kerja

1. Sampel darah dengan Antikoagulan (EDTA, Sitrat atau Heparin.
2. Pilih program elektroforesis hemoglobin pada menu.
3. Masukkansampeldancontrolkedalamrotatingsampler.Letakkansampelpadaposisi1-26,posisi

27 diletakkan5mlhemolysingsolutiondanpadaposisi28 diletakkancontrolnormalHbA2

4. Tutup pintu MINICAP dan Analisis akan berjalan secara otomatis.
5. Setelah semua rangkaian proses elektroforesis selesai, keluarkan semua sampel

dan control.

Langkah Otomatis

• Pembacaan barcode pada tabung (jika ada).
• Pengenceran sampel dengan buffer dan pencucian

probe.

• Pencucian kapiler
• Sampel yang telah diencerkan
• dimasukkan ke dalam kapiler
• Proses migrasi berlangsung dengan tegangan yang
• konstan selama 8 menit.

Protein dibaca langsung pada Panjang gelombang 415
nm dan hasilnya muncul pada layer LCD.



Thank
you!


Click to View FlipBook Version