STANDAR SIARAN PRESENTER BANDUNG TV
1.1. Pengantar
Menjadi seorang presenter televisi di Bandung TV merupakan salah satu profesi
yang menarik, sehingga membutuhkan wawasan dan keterampilan tersendiri untuk
terlibat didalamnya. Presenter TV merupakan bagian yang tidak bisa terlepaskan dalam
industri broadcasting. Figurnya menjadi salah satu aspek kunci inti untuk mengarahkan
posisi kualitas setiap program yang di pandu. Tantangan terberat dari setiap presenter
TV adalah membangun branding image stasiun TV, karena itulah Bandung TV harus
memiliki presenter-presenter yang mumpuni baik pada segi performance dan juga
intelektualitas. Hal ini penting untuk diperhatikan karena mengingat Bandung TV
merupakan stasiun TV local pertama di Jawa Barat yang tidak bisa terlepas dari citra
‘PERTAMA’. Sebagai yang ‘PERTAMA’ wajib kiranya kualitas Presenter pun harus dalam
kualitas ‘PERTAMA’.
Seiring dengan berjalannya waktu, program-program Bandung TV mengalami
banyak perkembangan tentunya program-program yang menarik dan variatif. Maka dari
itu, ini adalah tantangan tersendiri bagi presenter-presenter Bandung TV untuk bisa
memandu program-program tersebut dengan cakap. Kecakapan-kecakapan yang
mutlak harus dimiliki oleh setiap Presenter Bandung TV diantaranya adalah komunikasi
gagasan, komunikasi kepribadian, proyeksi kepribadian, pengucapan, dan control suara
(Ben G. Hanneke). Hal-hal tersebut harus dipersiapkan pada saat sebelum siaran, saat
siaran, dan setelah siaran.
Aktifitas kepenyiaran bukan hanya semata-mata sebagai satu kegiatan eksistensi
melainkan memiliki peran yang sangat penting untuk masyarakat sebagai media
penyajian informasi. Presenter merupakan garda terdepan dalam memandu program.
Page | 1
1.2. Mengenai Presenter TV
Presenter TV adalah profesi yang terus bergerak yang diibaratkan sebagai etalase
citra dari Televisi. Semakin cantik performa presenter tersebut maka akan semakin
terlihat pula kecantikan manajemen, kerjasama, dan standarisasi siaran yang ditetapkan
oleh Bandung TV. Presenter menjadi ujung tombak Bandung TV dalam berkomunikasi
dengan pemirsa. Keberhasilan sebuah program acara dengan parameter jumlah pemirsa
dan pemasukan iklan tentunya ditentukan oleh kepiawaian presenter dalam
membawakan sekaligus ‘menghidupkan’ PROGRAM. Efek yang diharapkan dari kegiatan
penyiaran dapat meliputi bentuk informasi, persuasi, dan instruksi.
Secara umum untuk menjadi presenter yang piawai ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya:
1. Memiliki proyeksi suara yang enak di dengar (Audioable)
2. Memiliki tingkat kecerdasan (smart)
3. Memiliki latar belakang pengetahuan umum yang prima
4. Memiliki rasa percaya diri
5. Memiliki pengucapan yang bagus baik dalam Bahasa daerah (Sunda), Bahasa
Indonesia, dan Bahasa Asing.
6. Sehat dan kepribadian baik.
7. Be yourself.
Selain tujuh point diatas, kecakapan (skill) pun wajib dimiliki oleh presenter
Bandung TV. Kecakapan tersebut dapat di peroleh dari proses latihan. Kecakapan yang
dimaksud yaitu:
1. Komunikasi gagasan
Penyampaian ide atau opini yang disampaikan presenter dengan bentuk yang
bervariasi dan berbeda tiap harinya. Tuntutan untuk kecakapan dalam
gagasan adalah dengan memiliki perbendaharaan kata yang banyak.
2. Komunikasi kepribadian
Page | 2
Kepribadian dalam komunikasi merupakan perwujudan presenter Bandung
TV yang hangat dan adaptif.
3. Proyeksi kepribadian
Tenaga suara yang dikeluarkan presenter saat siaran diantaranya, keaslian
suara yaitu kealamian suara presenter. Kemudian diikuti dengan kelincahan
berbicara dengan memainkan kata-kata agar dapat menjadi daya tarik bagi
pemirsa.
4. Pengucapan
Pengucapan yang jelas dan benar dalam setiap kata atau istilah yang
dikemukakan. Hindari kata-kata yang sulit dimengerti.
5. Control suara
Control suara presenter yang baik meliputi:
- Tempo, kecepatan dalam berbicara
- Pola titinada yang merupakan tekanan tinggi rendahnya suara presenter
- Kadar suara yaitu kualitas suara dari presenter, bagus atau tidaknya
untuk siaran
Untuk mewujudkan Presenter Bandung TV yang berkarakter diperlukan Standar
Siaran dan komitmen untuk menjalankannya. Dunia Presenter adalah dunia yang selalu
berkembang dan penuh tantangan tidak pernah ada akhir atau tamat dalam dunia
presenter. Dalam dunia bisnis apapun tentu suatu produk mesti ada kelebihan dan
perbedaan yang punya nilai jual. Nah apakah sebagai presenter Bandung TV anda sudah
memiliki “NILAI JUAL “ Benar ! urusan kualitas presenter memang bukan soal standar
siaran saja tapi lebih dari itu adalah proses pengalaman dan jam terbang serta
komitmen untuk mencintai profesi dan belajar terus menerus. Mereka yang mencintai
profesi sebagai presenter dipastikan selalu berpikiran ingin maju dan terima tantangan
yang tiada henti.
Dan yang tidak kalah pentingnya bagi presenter adalah pentingnya MEMBANDINGKAN
kualitas diri kita dengan PRESENTER LAIN baik swasta local, nasional, internasional. Proses
pembandingan akan efektif membuat diri kita mampu berkaca kemungkinan betapa kita jauh
Page | 3
kurang dengan “presenter lain” atau sebaliknya kita lebih hebat dari “presenter lain”. Tidak
suka membandingkan dan tidak suka evaluasi diri berarti bagai presenter yang siaran dalam
tempurung seolah siaran kita sudah benar. Pengalaman adalah pencerdas presenter yang luar
biasa. Untuk menciptakan pengalaman itu syarat satu tidak mensia-siakan kesempatan. Karena
guru yang terbaik seorang presenter itu ada dalam pengalaman nyata.
1.3. Kemampuan yang Harus Dimiliki Presenter Bandung TV
Bandung TV adalah TV Swasta Lokal pertama di Bandung maka dari itu yang pertama
mesti menunjukan kualitas nomor satu dari sisi presenter. Atas latar belakang ini maka
Standard diatur untuk SIARAN KATA DAN TEKNIS. Agar kita tidak menjadi penyiar yang
biasa-biasa saja maka Kemampuan Penyiar /Presenter Bandung TV yang harus ditumbuhkan
adalah :
1. Kemampuan membaca naskah dan Berita
2. Kemampuan berbicara tanpa teks
3. Kemampuan menguasai wawancara
4. Kemampuan mengolah sikap Mental untuk kepentingan acara
5. Kemampuan mereportase berita (dalam kondisi tertentu presenter dapat tugas
reporter dan juga sebaliknya Reporter dalam kondisi tertentu bertugas sebagai penyiar
untuk siaran)
6. Kemampuan untuk bersikap mental positif menikmati pekerjaan, menjalani aturan tata
tertib Bandung TV. Kemampuan menjaga citra positif seorang presenter.
7. Kemampuan mempelajari teori lain.
Pelajari teori-teori lain yang tidak berhubungan dengan keilmuan Presenter tapi
mendukung seperti Seni Pernafasan, ilmu computer .IT Ilmu politik, ekonomi, Ilmu
tentang Pemetaan berpikir (Mind Map), Daya imajinasi , Bahasa Inggris , Ilmu ini secara
langsung atau tidak langsung mendukung kinerja atau profesi .
Page | 4
Standard Siaran presenter /Penyiar Bandung TV terdiri dari :
1. Standard Baca berita
2. Standard Bicara
3. Standard Wawancara
4. Standard Penampilan
5. Standard Sikap Mental
Standar ini diatur dengan mengatur sesuatu yang Subtansi hal-hal yang detail sudah
dikuasai secara alami. Yang dimaksud dikuasai secara alami karena faktor kebiasaan dan
jam terbang maka standar itu sudah diketahui. Untuk menjadi sukses bukan nasib tapi
berniat atau tidak . Untuk itu posisi Penyiar dan Reporter sebagai ujung tombak .
1.4. Standar Baca Berita
Selama ini gaya membaca berita yang pernah ada adalah Gaya RRI ,Gaya Membaca,
Gaya infotainment ,Gaya anak muda . Gaya yang digunakan dalam membaca berita
Bandung TV adalah GAYA ALAMI yang merupakan hasil transformasi cara bicara alami
manusia dalam bergaul , yang sudah dilakukan dalam pelatihan. TIDAK BOLEH BACA DILUAR
GAYA ALAMI Standard Selama ini yang menggunakan gaya baca Alami ini adalah : Metro
TV, TV One, SCTV, CNN, Asia News, Radio BBC.Baca diatur seba gai berikut: (yang bertanda
* berlaku juga untuk reporter )
1. Sebelum on Air selalu memeriksa naskah dan teliti sembari latihan baca *
2. Bacalah berita jangan seperti membaca berita tapi yang benar adalah menyampaikan
berita, dengan sikap serius tapi santai terkecuali acara hiburan.*
3. Bacalah berita seolah-olah Bandung TV membaca berita tidak terlalu cepat dan tidak
terlalu lambat. Kalau dihitung 115 kata permenit atau saat orang mendengar orang
tersebut bisa dengan santai mencerna isi berita/naskah. Untuk reporter Speed Baca
120 kata permenit *
4. Voice over berita membaca berita temponya lebih cepat dari presenter berita atau 120
kata permenit .
5. Setiap koma intonasi nada naik atau datar. Setiap titik nada turun tanpa harus ditekan .
Tanda tanya (?) nada naik (jangan membaca dengan gaya infotainmen, jangan bergaya
anak muda saat baca berita )*
6. Membaca harus diperhatikan satu kesatuan bunyi contoh Gubernur Jawa Barat dibaca
nyambung tidak terputus, begitu juga bila menemukan kata jumlah contoh Jumlah
penonton sepuluh ribu orang. sepuluh ribu orang dibaca nyambung tanpa jeda atau
tanpa suara renggang . dll.*
Page | 5
7. Bacalah tekanan suara harus dengan baik ,jangan seperti orang baca puisi atau
sandiwara .*
8. Nama negara sesuai dengan bahasa Indonesia umpama Japan dibaca Jepang , New
Zealand dibaca Selandia Baru .dll*
9. Nama orang dengan khas daerah diucapkan sesuai dengan orang asli daerah tersebut
mengucapkan . Contoh : Suharna di daerah Sunda dibaca Suharna (akhiran a dibaca a)
Suharna di daerah Bali maka dibaca Suharne (akhiran a dibaca e) .
10. Nama orang sesuai dengan ciri negera maka penyebutan sesuai dengan bagaimana
penduduk Negara itu mengucapkan. Bila ada nama orang asing maka perhatikan nama
orang tersebut dari negara mana . contoh amerika Michael Jakson dan Mikail
Gorbachev.
11. Singkatan asing dibaca secara Indonesia ,kecuali yang sudah popular seperti BBC dibaca
bi bi si . CNN dibaca si en en . Unesco dibaca Yunesko. *
12. Baca berita panjang sebaiknya dibaca dengan gaya bercerita atau telling story seperti
dalam features.
13. laporan langsung di lokasi sama seperti membaca berita dengan gaya menyampaikan
berita bukan seperti orang baca hindari bunyi ee eee .*
14. Membaca/mengucapkan angka seperti 0 1 2 3 diucapkan dengan nol satu dua tiga .
Jangan menyebut nol dengan kata kosong. Misalnya penyebutan nomor telpon kosong
tiga enam satu dll.*
15. Bila ada kesalahan baca ucapkan “maaf” jangan mengucapkan “maaf maksud saya…”
.begitu juga ketika kita tiba-tiba batuk . Kesalahan baca bisa lewatkan saja bila itu tidak
fatal.*
16. Bila kesalahan menyangkut kalimat ,kata atau nama orang sudah terlanjur diucapkan
dan ucapan itu sangat fatal kesalahannya penyiar wajib meralat setelah disadari adanya
kesalahan itu .
17. Bila ada masalah tehnis sehingga iklan atau lagu atau rekaman berita yang diputar
tidak muncul maka Presenter /penyiar wajib mengucapkan maaf atas masalah tehnis .
tetapi bila salah baca jangan ucapkan maaf teruskan saja sambil memperbaiki ucapan
itu. Bila karena kondisi penyiarakhirnya bersuara serak atau batuk ucapkan maaf.
18. tidak boleh memperlihatkan sikap senyum atau suara smiling voice ketika berita
menyangkut bencana,musibah kematian.* tetapi gunakan suara serius dan tegas. Baik
sebelum dan sesudah baca berita .Senyumlah sewajarnya tanpa gigi terlihat.
19. Khusus dalam hal ketika setelah iklan ada berita tentang kesedihan bencana,kematian
maka presenter Bandung TV tidak boleh mengucapkan kita simak setelah informasi
/pesan berikut , Contoh : ‘informasi tentang korban bencana gempa jogja kita simak
setelah informasi berikut ” tetapi yang benar “kita simak sesaat lagi”. Karena kita tidak
ingin masalah kesedihan tentang nyawa manusia dikalahkan oleh iklan.
20. Tidak boleh menggunakan kata-kata Tabu di tatar Sunda, Misalnya: Momok
21. Selanjutnya lakukan prinsip-prinsip seperti yang dilakukan dalam pelatihan dan
evaluasi.
Page | 6
BAGAN MEMBACA ALAMI
RADIO/TV UNTUK TV
TANDA BACA NADA BACA NAFAS BAHASA TUBUH
Anggukan kebwh
Titik (.) Turun Nafas penuh sewajarnya
datar atau
Koma (,) naik Nafas Anggukan keatas
Tanda Tanya seperempat sewajarnya
(?) naik
Nafas penuh
atau
Seperempat
“Dalam membawakan acara, seorang pembawa acara hendaknya menggunakan bahasa yang
baik, benar, dan santun. Bahasa yang baik dan benar merupakan bahasa yang sesuai dengan
kaídah bahasa yang berlaku, mudah dipahami, serta sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain
itu, pembawa acara wajib menggunakan bahasa yang santun sehingga tidak menyinggung
perasaan pihak tertentu.”
1.5. Sikap Mental Presenter Bandung TV
Sebelum anda membaca halaman berikutnya, jawablah pertanyaan berikut:
1. Sanggupkah anda datang sebelum take taping/live 60 menit sebelumnya?
2. Maukah anda membaca lebih banyak dari sebelumnya?
3. Bisakah anda menerima kritik dan saran?
Page | 7
Sebelum dibahas tentang sikap mental lebih dalam mari kita lihat kasus ini
berdasarkan apa yang sering kit amati : Silahkan rasakan apakah kita termasuk presenter
seperti ini :
Untuk Presenter Dialog :
Dialog Umum maupun Dialog Bisnis
1. Presenter tidak siap atau kurang menguasi materi
2. Presenter lebih banyak bicara daripada narasumber padahal nara sumbernya mampu
bicara dan banyak hal menarik yang pantas untuk di ungkap.
3. Presenter memotong pembicaraan tidak pada tempatnya dan kondisi yang tepat.
4. Presenter membiarkan narasumber bicara sampai habis tanpa keberanian memotong
dan beralih kepertanyaan selanjutnya.
5. Presenter hanya mengeluarkan pertanyaan standard saja
6. Presenter memperlihatkan sikap ego ,tidak netral,membuat pertanyaan yang
menguntungkan saja atau hanya membuat pertanyaan yang merugikan dan memojokan
saja. Semestinya berimbang.
7. Presenter tersebut dari hari kehari menjalankan tugas tidak ada perkembangan
signifikan hanya sekedar datang dan siaran pulang.
8. Presenter yang tidak punya sense terhadap format yang ia bawakan / contoh :
acara format santai dibawakan atau digiring oleh presenter dengan gaya resmi dan
sebaliknya.Maka pemilihan presenter mesti disesuaikan dengan acara dan sifatnya.
9. Presenter tidak mampu mengimbangi narasumber yang lugas lugu dan atraktif
emosional dan meledak ledak saat bicara sehingga yang terlihat ketidak seimbangan.
(Mengimbangi disini bukan dalam pengertian kita mesti sama tapi imbangi dengan
kepiawaian expresi wajah expresi suara kita dan pertanyaan atraktif). Contoh kecil
presenter wajah dan bibir datar mati expresinya ketika narasumber mengeluarkan
statement yang mengejutkan. Sehingga statement itu lewat tak berbekas tanpa ada
pengembangan.
10. Presenter mengeluarkan pertanyaan berdasarkan apa yang ada di catatan secara kaku.
11. Presenter tidak konsentrasi dengan apa yang dijawab oleh narasumber akibatnya
pertanyaan itu terulang kembali.
12. Presenter kurang mengasah pertanyaan yang reflek dan tak terduga. Pertanyaan ini
biasanya muncul insidentil.
Profesionalisme Presenter Ban dungTV tidak bisa terwujud hanya saat siaran satu
atau dua kali, sebulan dua bulan, tetapi melalui proses panjang. Tidak ada istilah Presenter
ajaib langsung bisa dan memuaskan sebagai presenter yang profesional. Inilah hal-hal yang
mendukung terwujudnya profesionalisme Presenter Bandung TV:
Page | 8
a. Jumlah Jam terbang
b. Membuat acara yang bermutu (yang menantang profesionalime Presenter Bandung TV )
c. Memperluas wawasan
d. Proses disiplin latihan dan evaluasi
e. Terbuka pada Kritik
Standard sikap mental dibagi dalam 2 hal :
1 .Sikap mental membaca naskah
2. Sikap mental Berbicara
3. Sikap mental diluar acara
STANDARD SIKAP MENTAL /EXPRESI MEMBACA NASKAH
Kegiatan membaca naskah adalah bagian yang tak terpisahkan dari Bandung TV
baik untuk program berita atau program acara juga untuk voice over ,duber iklan,
promo, program membaca feature, tajuk dan lain-lain. Membaca naskah harus juga
mendalami apa yang disebut sikap mental presenter yang harus diungkap . Hal ini
tergantung kebutuhannya: contoh bagaimana sikap membaca naskah saat bila isi
naskah tentang kesedihan tentu beda dengan yang santai dan gembira .
Berikut standard sikap Mental Presenter ketika baca naskah :
1. Bila naskah berisi tentang materi kasih sayang (Affection)
a. Volume suara pelan
b. Speed rendah
c. Bergema
2. Bila naskah berisi tentang kemarahan (anger)
a. Volume keras
b. Bicara pendek-pendek
c. Nada tidak beraturan
d. Voice tegas
e. Power suara
f. Bathin ikut marah
Page | 9
3. Bila naskah Keceriaan (Cheerfulness)
a. Volume keras
b. Speed tinggi
c. Smiling voice
d. Bathin diikutkan perasaan ceria
4. Bila naskah Formal (formally)
a. Volume suara sedang
b. Power suara sedang berwibawa
c. kata demi kata jelas dan teratur
d. bergema /bias getar
5. Bila naskah berisi tentang Kesedihan (sadness)
a. Volume rendah
b. Suara berbias
c. Speed kadang rendah
d. Didukung bathin yang sedih
6. Bila naskah berisi tentang Kegairahan (enthusiasm)
a. Volume keras
b. Nada bersahabat Didukung bathin yang bersahabat
Dari 6 poin sikap mental itu maka sebagai pendukung harus didukung oleh
pernafasan untuk mengolah sikap mental saat berbicara dan baca naskah . Untuk lebih
jelasnya kuasai masalah ini pada saat pelatian dan evaluasi.
STANDARD SIKAP MENTAL BERBICARA
Dasar- dasar berbicara
(Apapun acaranya Bandung TV selalu ada PEMBUKA ,ISI ,CLOSING )
Dasar-dasar berbicara ini dilakukan agar presenter bisa berbicara efektif. Berikut ini adalah
dasar-dasar berbicara efektif Bandung TV.
A. Pembukaan (waktu bicara biasanya sekitar 1-2 menit )
1. Harus diketahui oleh Presenter apa Misi pembicaraan /acara di Bandung TV
2. Apa sifat dari acara (serius ,resmi, santai ,berbau bisnis produk dll)
3. Lawan Bicara (kelompok atau perorangan )
4. Apa suasana yang diciptakan (Gembira ,santai ,sedih dll)
B. Isi /Inti pembicaraan
1. Lengkap
2. Singkat
3. Sistimatis
4. Ada iklan
5. selingan atau tidak
Page | 10
6. Dibantu alat atau audio lain atau tidak
7. Interaktif atau tidak
C. Penutup
1. Waktu 2 atau 3 menit atau tergantung kebutuhannya
2. Berikan resume oleh Presenter atau kembalikan pada penonton
Menyimpulkan.
Penyampaian pesan lewat bicara harus sistimatis dan tidak berbelit-belit kalimat tidak “beranak
pinak” menggunakan bahasa yang tepat itulah yang disebut berbicara efektif:
1. Jangan bersuara seperti tertelan
2. Suara harus jelas ,jangan bergumam
3. Tidak boleh ada bunyi letupan
4. Hindari terpleset mengucapkan kata-kata tertentu
5. Akhir bicara harus dengan nada menurun (bukan ditekan )
6. Berbicara tidak boleh cepat dengan suara kata-kata seperti terkumpul
7. Bersuara harus tegas tidak ragu-ragu
8. Hindari suara parau
9. Jangan bersuara menyedot nafas sampai terdengar
10. Suara jangan tertahan
11. Bila pilek atau batuk akan mempengaruhi suara segeralah mencari pengganti Siaran agar
tidak terdengar suara bengek atau tertatih-tatih.
12. Hindari suara dengan kesan malas lemah kata perkata tidak tegas speed dibawah
standard.*
Selanjutnya tentang suara silahkan mempraktekan latihan olah vokal dan pernafasan dalam
pelatihan dan evaluasi
Page | 11
STANDARD SIKAP MENTAL DI LUAR ACARA
1. Menunjukan sikap sikap hormat menghargai siapapun nara sumbernya ( Bila nara
sumber pejabat atau orang biasa perlakukan sama dan lakukan komunikasi agar
keakraban itu terjadi sebelum acara )
2. Sebagai sebuah tim work berkomunikasilah dengan tim atau siapa saja yang turut
melancarkan acara ini .
3. Rajin meminta evaluasi tentang penampilan diri pada siapapun
4. Lakukan sharing dengan Presenter lain. Belajar terus menerus tentang teori atau
literature yang berhubungan dengan dunia jurnaslistik,presenter serta membaca
perkembangan yang aktual tentang suatu hal.
5. Jaga Citra positif Bandung TV dan intsitusi di masyarakat.
1.6 STANDARD WAWANCARA PRESENTER BANDUNG TV
Sebelum mengatur standard presenter mari kita amati dan sadari prinsip-prinsip
komunikasi radio .Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi dan wawancara itu sendiri
bertujuan untuk mengungkap sesuatu yang belum diketahui menjadi terungkap. Ada aturan
dan kiat tersendiri agar orang merasa nyaman diajak wawancara . Dan hal ini cukup penting
untuk menunjang kesuksesan posisi presenter Bandung TV sebagai pewawancara tentu saja
akan mempengaruhi kesuksesan Anda dalam karir. Coba simak dulu Standard di bawah ini
STANDARD WAWANCARA STUDIO :
1. Presenter Bandung TV harus Kenali gaya Nara sumber
Mana mungkin Presenter Bandung TV bisa menjadi pewawancara yang menyenangkan bila
tidak mengenal siapa yang anda ajak wawancara . Seandainya belum mengenal, tentu tidak ada
salahnya bila presenter minta kenalan lebih dulu sebelum siaran wawancara. Ingat, jangan
sampai melupakan nama nara sumber. Sebab dengan disebut namanya, seseorang akan
merasa lebih dihargai. Sebaliknya jika Anda lupa namanya, ia merasa bahwa Anda tidak antusias
dengannya. Dia pun akan menganggap Anda tidak menghargainya. Disamping itu akan
mendapat kesan kurang baik dari pemirsa.
2. Sesuaikan diri dengan lawan bicara
Dalam hidup ini, tentu kita telah berbicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang
budaya, usia, tingkat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Konsekuensinya, tiap wawancara
memiliki kepekaan tersendiri. Tentu saja kita harus bisa membedakan saat wawancara dengan
bos atau dengan office boy. Perhatikan pilihan kata yang mungkin tidak dimengerti nara
Page | 12
sumber Jangan menggunakan istilah teknis atau yang terlalu ilmiah jika kita berbicara dengan
mereka yang memang tidak memahami 'bahasa susah'. Ingat, semakin banyak kata-kata yang
tidak dimengerti, nara sumber semakin tidak nyaman diajak wawancara.
3. Beri kesempatan nara sumber bicara Selama ini banyak yang tanpa sadar mendominasi
pembicaraan hingga melupakan keberadaan lawan bicara. Hingga kita terkesan memonopoli
pembicaraan. Akibatnya, nara sumber cuma mendapatkan sedikit bicara. Kecenderungan ini
bisa terjadi bila terlalu banyak yang hendak Anda ungkapkan atau maaf kita ingin menonjolkan
diri sebagai pewawancara yang pintar tapi sebenarnya malah berdampak kurang baik .
4 . Jadilah pendengar yang baik
Simak semua ucapan nara sumber dengan seksama. Sehingga Anda bisa memahami semua
pembicaraannya dan tidak terjadi missunderstanding. Dengan demikian, lawan bicara pun
merasa lebih dihargai oleh Anda. Terkadang dengan mendengarkan nara sumber bicara akan
menimbulkan ide pertanyaan
5. Tunjukkan ekspresi sewajarnya
Presenter saat wawancara Jangan menunjukkan ekspresi secara berlebihan. Misalnya jika nara
sumber menceritakan hal sedih, Anda sampai menangis tersedu-sedu. Jika narasumber
menceritakan hal lucu tertawalah yang wajar Atau jika ia menceritakan tentang kemarahannya,
Anda mendadak marah dengan wajah merah padam. Hal ini akan membuat nara sumber
memandang aneh pada Anda. Tunjukkan ekspresi yang wajar. Yang terpenting anda adalah
Anda dapat memahami lawan bicara dengan menunjukkan ekspresi yang iapun tahu bahwa
Anda memahaminya.
6. Jaga kontak mata
Fokuskan tatapan Anda pada nara sumber . Karena pandangan Anda yang berkeliaran kesana
kemari saat wawancara menunjukkan bahwa Anda tidak antusias dengan narasumber . Bisa-
bisa ia akan menganggap Anda meremehkannya. Tapi bukan berarti Anda harus melototi lawan
bicara terus menerus. Mengalihkan kontak mata sesekali tidak masalah, tapi jangan terlalu
sering dan jangan terlalu jauh membuang pandangan.
Page | 13
STANDARD DETAIL WAWANCARA PENYIAR DAN REPORTER
Sebagian besar Presenter Bandung TV bekerja dengan suaranya berbeda dengan radio hiburan.
Presenter Radio global dalam tugasnya ketika mengudara banyak membaca berita banyak
mengandalkan pertanyaan. Berikut ini adalah Standard wawancara Studio presenter Bandung
TV lebih detail:
(Poin-poin dibawah ini yang bertanda * itu artinya berlaku juga untuk wawancara dengan
pendengar atau narasumber /Telewicara)
1. Kuasai Masalah ,Jangan menyepelekan wawancara tapi juga jangan menganggap beban
yang teramat besar bila akan wawancara live, baik itu tele wicara atau wawancara
studio. *
2. Datanglah tepat waktu ,hindari narasumber datang lebih awal dari presenter,hindari
perkenalan nara sumber hanya saat on air .
3. Harus dimengerti MISI wawancara. Secara umum adalah memberi kebutuhan
keingintahuan masyarakat tentang suatu hal . *
4. Siapkan Catatan Pertanyaan Kunci , walaupun sudah ahli wawancara catatan harus tetap
ada untuk terarah dan memelihara ketajaman pertanyaan . *
5. SETARAKAN DIRI dengan Nara sumber dengan menyebut Nara sumber Anda . Jangan
menyebut Bapak atau Ibu atau menyebut Bapak Gubernur ,Bapak Kapolri bagaimana
pendapat bapak tentang….Tetapi yang benar adalah Kebijakan apa yang anda terapkan
sebagai pejabat baru kapolri . Kecuali bila yang diajak bicara adalah Presiden atau
Wapres gunakan bapak presiden .
6. Sesuai dengan poin 5 Ketika membaca berita atau reportase jangan menyebut bapak
pada isi berita atau laporan untuk menyebut seseorang . Contoh : kawan global
menurut ketua DPRD bali bapak wesnawa dirinya akan …….(hilangkan kata bapak ) *
7. Presenter dalam wawancara tidak terpancing mengeluarkan opini .*
8. Presenter tidak boleh menggurui nara sumber
9. Presenter tidak boleh menyatakan :” betul-betul itu pak “ , “saya setuju pendapat anda
“, atau memberi tanggapan melebih-lebihkan pernyataan narasumber seperti “ Iya
betul itu pak malah saya lihat itu lebih parah kondisinya “. Dalam situasi presenter
melibatkan terlalu jauh dan ini berakibta penyiar tidak netral*
10. Presenter dalam keadaan serius atau bercanda ketika on air tidak boleh mengomentari
atau nyeletuk kekurangan penampilan fisik nara sumber walaupun bercanda .* kalau
ada kelebihan bisa .
11. Hindari wawancara dengan memainkan kata-kata dan kalimat yang memutar-mutar .
Karena akan bisa mengakibatkan lepas kontrol ,lepas kontrol akan menimbulkan
pertanyaan menjadi kabur dan terkadang pewawancara menjadi terjebak beropini. *
12. Presenter Bandung TV Saat wawancara harus Bijaksana , Netral tidak memihak *
13. Presenter Bandung TV tidak memperlihatkan nada-nada atau tanda-tanda ketidak
sukaan dengan pemirsa atau pembicara *
14. Jangan menggunakan kalimat kata Oke ,oke ketika wawancara resmi sebaliknya untuk
acara hiburan atau santai itu diperkenankan
Page | 14
15. Buatlah pertanyaan singkat berdasarkan prinsip 5 W 1 H . Terkadang pertanyaan
singkat . Pertanyaan yang memutar mutar dan panjang akan tidak bermanfaat karena
nara sumber akhirnya akan berkonsentrasi pada kalimat akhir presenter.*
16. Saat mendengarkan nara sumber bicara presenter tidak boleh mengeluarkan suara : ya !
ya! Dan he eh ! atau hmm hmm! Berulang-ulang . Sangat mengganggu konsentrasi
yang mendengarkan .Boleh mengeluarkan suara tersebut sekali kali saja sebagai bentuk
kita masih memperhatikan ucapannya . *
17. Buat perasaan senyaman mungkin kepada nara sumber (NS) agar yang bersangkutan
senang berbicara dengan anda *.
18. Presenter harus Berani Memotong pembicaraan .Bila Nara sumber berbicara melebar.
Potonglah pembicaraan pada saat nada suara Nara sumber turun . Janganlah
memotong pada saat kalimat belum tuntas. Umpamanya “masalah *
19. flu burung adalah masalah konflik ini harus di “ jangan memotong pada saat kalimat
belum tuntas /selesai. Seperti contoh pada tulisan garis miring tsb*
20. Dalam hal interaktif dengan pemirsa yang beropini lewat telpon Presenter harus berani
memotong “ Dengan kalimat sopan umpanya : “ Maaf pak saya kira pernyataan anda
sudah kami mengerti terimakasih “ (BACA JUGA KAPAN DAN SAAT BAGAIMANA
MEMOTONG PEMBICARAAN NARASUMBER)
21. Hindari tabrakan suara Bila antara suara presenter dan nara sumber bertabarakan maka
Presenter segera diam ketika hal itu disadari setelah itu presenter bicara lagi . *
22. TUNJUKAN BAHWA ANDA BISA DIPERCAYA oleh Nara sumber karena ini berkaitan
dengan kredibilitas anda dan Bandung TV *
23. Ketika wawancara Presenter tidak boleh mendominasi pembicaraan dengan
memberikan kesempatan sedikit bicara pada nara sumber untuk bicara . *
24. Dalam hal acara duet presenter ,hindari tabrakan suara. Bila tabrakan itu sudah
terlanjur terjadi maka salah satu dari presenter harus segera cepat menyadari dan tidak
mengulangi
25. TATAP WAJAH NARA SUMBER secara wajar
26. Bila nara sumber lebih dari satu maka kesempatan bicara diberikan sama ,kecuali dalam
kondisi tertentu dimana nara sumber yang lain irit bicara atau tidak mampu bicara
banyak.*
27. Sesuaikan kondisi raut wajah serta suara anda sesuai kondisi. Ketika wawancara
menyangkut kedukaan atau bencana alam maka wajah dan perasaan kita ikut serius
dan prihatin untuk itu hindari senyum. Bila tentang kebahagiaan sesuaikan dengan
wajah ceria dst. Penyiar jangan terbawa emosi berlebihan sepertik ikut terisak-isak
28. Bila dalam wawancara ada hal yang lucu tersenyumlah tapi jangan tertawa terbahak-
bahak kecuali memang acara santai ,quiz dll. Bila tentang kesedihan maka jangan
berlebihan pewawancara ikut-ikutan nangis .
29. Yang semua presenter katakan dalam bentuk pertanyaan harus ada artinya dan
dimengerti.
30. Presenter bisa nyeletuk dengan melihat sifat acaranya
31. Disiplin Waktu Presenter Bandung TV harus berbicara efektif dan melihat kondisi
waktu yang tersedia . Gunakan bahasa yang popular dan dimengerti.
Page | 15
32. Bila acara selesai dan saat off air ucapkan terima kasih dan mohon maaf bila ada
kekurangan. Agar nara sumber tidak kapok bicara lagi dengan anda atau Bandung TV.
Kemampuan bertanya harus dilatih sesuai dengan teori yang didapat saat pelatihan dan
evaluasi atau teori yang didapat diluar Bandung TV.
STANDARD SIARAN LAINNYA NON INTERAKTIF
Disamping siaran dengan mengandalkan pertanyaan, Presenter Bandung TV juga
harus mampu berbicara secara tunggal. Ini dilakukan saat siaran acara yang tidak
melibatkan pemirsa atau bukan acara interaktif. Terhadap siaran seperti ini maka
presenter juga harus mampu menjalankan prinsip-prinsip bicara. KUASAI IMPROVISASI,
KUASAI MASALAH, KUASAI TEKNIS (khususnya teknis pendukung memainkan Tab/ Ipad
dan perangkat pendukung lainnya).
1.6. PENUTUP
Demikian Standar siaran Presenter Bandung TV ini dibuat dengan tujuan agar siapa
pun yang siaran mempunyai kualitas dan kuantitas berstandar Bandung TV, cara kerja yang
sama, hasil kerja yang sama. Itulah bahasa sederhana tentang tujuan dibuatnya standard
siaran ini. Kenapa begitu pentingnya standar siaran ini erat kaitannya agar segala apa yang
kita jalankan ketika on air mempunyai dasar-dasar yang bisa dipertanggungjawabkan
secara profesional. Dan Bandung TV menjadi stasiun TV yang BERKARAKTER DAN
BERKUALITAS.
Standar siaran tidak bermaksud mengekang kreatifitas dalam mengekspresikan
nilai-nilai seni saat siaran tapi justru sebaliknya agar kita terpacu untuk menimbulkan nilai-
nilai kreatifitas itu sendiri karena Siaran TV adalah hasil kerja tim bukan orang perorang
bukan juga atas kejeniusan satu orang. Standar ini agar berakibat pada produktifitas
kinerja dan hasil maksimal. Dan nilai-nilai kreatifitas itu bisa dijalankan dan diterapkan oleh
semua teamwork.
Ada pendapat yang mengatakan wawasan dan nilai-nilai intuisi tidak bisa
distandarkan agar sama karena ini menyangkut sesuatu yang sudah ada sejak lahir dari
masing-masing personal. Itu benar tapi tidak sepenuhnya benar. Melalui proses waktu dan
jam terbang intuisi bisa timbul dan tidak ketinggalan learning proses adalah sebuah jalan
yang harus disikapi dengan perasaan suka. Suka menghargai waktu, suka belajar ,suka
dikritik ,suka belajar dan mencoba hal-hal baru. Akhirnya seleksi alamlah yang akan
menentukan EKSISTENSI kita DAN TV ini.
Page | 16