RESUME METODOLOGI PENELITIAN “Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif” Dosen Pengampu Prof. Dr. Arono, M.Pd Disusun Oleh Kelompok 4 : 1. Alfond Juniansyah A1G021078 2. Fathiya Azzahra A1G021081 3. Arina Sifa Ilhami A1G021137 4. Dwi Aria Nopela A1G021138 5. Miyen Rara Sapitri A1G021142 Kelas : 4D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2023
1 POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN KUANTITATIF Pengertian Populasi Populasi dan sample adalah unit unit atau kelompok yang memiliki bentuk atau karakter tertentu yang sengaja dipilih, agar dapat diambil data yang dapat digunakan dalam penelitian yang telah di rancang. Populasi dan sample merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian yang harus ditentukan sejak awal. Dengan penentuan jenis obyek penelitian ini, peneliti bisa menentukan metode penelitian yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Populasi merupakan keseluruhan Universum dari obyek penelitian yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data penelitian. Obyek penelitian dapat berupa manusia, hewan manusia tumbuh tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara populasi dan simpel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif populasi adalah obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat syarat tertentu terkait dengan masalah atau obyek penelitian.(SUPARDI,n.d.2013). Menurut Margono (2017) Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang penelitian dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia. Menurut Margono populasi dibagi menjadi dua, yaitu populasi teori (Theoretical population) Dan populasi tersedia(accessible population) . Populer shion teoretis merupakan populasi yang batasannya telah ditetapkan secara kualitatif seperti populasi guru yang ditetapkan berusia 20 tahun sampai dengan 40 tahun, pendidikan sarjana dan lain lain. Populasi tersedia merupakan populasi yang secara kualitatif bisa dinyatakan dengan tegas dan tepat misalnya, sebanyak 350 guru di kota Medan memiliki karakteristik yang sesuai dengan populasi teoretis yang telah ditetapkan. Menurut (Supardi, 1993) Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti. Populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi “finit” dan populasi “Infinit”. Populasi Finit adalah suatu
2 populasi yang sejumlah anggota populasi secara pasti diketahui, sedangkan populasi infinit Adalah suatu populasi yang jumlah anggota populasi tidak dapat diketahui secara pasti pada penelitian dengan judul biaya hidup mahasiswa universitas PT S, misalnya maka jumlah mahasiswa universitas Pets dapat diketahui dengan pasti maka disebut dengan populasi finit. Sedangkan Ji kalo ada penelitian dengan judul analisis pendapat dan sikap konsumen terhadap pelayanan toko bumi murah maka akan nampak bahwa populasi penelitian adalah suatu konsumen toko bumi murah tersebut. Sementara jumlah konsumen toko bumi merah datanya tidak dapat diketahui maka jumlah populasi tidak dapat diketahui secara pasti oleh karena itu nasi semacam ini disebut dengan populasi infinit Menurut Ari Kunto (2019) Populasi adalah keseluruhan sup jek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Pengertian populasi menurut Sugiono 2018 adalah wilayah generelisasi(suatu kelompok) Yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Morissan (2012) Populasi adalah sebagai suatu kumpulan subyek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan. Menurut Mulyatiningish (2011) Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilaya Generalisasi kesimpulan hasil penelitian. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan kesimpulan bahwa populasi adalah sekumpulan individu atau obyek yang berada pada suatu wilayah dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian(Pengamatan) Jenis-Jenis Populasi Menurut Hendryadi (2019:162-163) Terdapat dua jenis populasi yaitu populasi terbatas dan populasi tak terbatas
3 a. Populasi terbatas (Finite population) Adalah polisi yang dapat dihitung jumlahnya. Namun, terkadang populasi terbatas sangat besar, sehingga dapat diperlakukan sebagai populasi terbatas untuk kesimpulan statistik (generalisasi) b. Populasi tidak terbatas adalah populasi yang tidak memungkinkan penelitian menghitung jumlah populasi secara keseluruhan populasi seperti ini disebut tak terbatas atau tak terhingga. Pengertian Sampel Menurut Sugiono 2000 tuh 18 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut saat kau yang diambil dari populasi tersebut harus betul betul represetatif atau mewakili populasi yang telah diteliti. Pengertian simple menurut pala ahli lainnya dalam hal ini ya ini Arikunto (2019)menyatakan bahwa simbol adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Menurut Sujarweni (2015) simple adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Simple juga diambil dari populasi yang benar benar mewakili dan falid yaitu dapat mengukur suatu yang seharusnya diukur. Ibrahim dan Nana Sudjana (2004) menjelaskan bahwa simple memungkinkan sebagian populasi untuk dijangkau dan mempunyai sebuah karakteristik yang sama dengan populasi di mana sampel akan diambil.Menurut Gulo (2010) Simple merupakan him Bawan bagian atau subset dari suatu populasi, simple memberikan gambaran yang benar mengenai populasi. Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa simple merupakan perwakilan atau bagian dari sebuah populasi yang telah dihilangkan dengan metode tertentu. Kriteria Sampel Yang Baik Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu 1.Representatif yaitu, dapat mewakili karakteristik populasi. Dengan sampel yang representatif, maka informasi yang dihasilkan relatif sama dengan informasi yang dikandung populasinya.Sehingga kesimpulan dari hasil penelitian sampel dapat berlaku bagi populasi.
4 2.Tidak mengandung bias. Sampel bersifat bias jika pemilihan sampel tidak didasarkan padakriteria obyektivitas. Pemilihan sampel dengan unsur subyektivitas dapat menyebabkan sampel berkeadaan bias. Syarat suatu sampel yang baik adalah : 1.Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling, yaitu daftar dari semua unsursampling dalam populasi sampling, dengan syarat yaitu, (1) harus meliputi seluruh unsur sampel, (2) tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali, (3) harus up to date, (4) batas-batasnya harus jelas, serta (5) harus dapat dilacak di lapangan. 2. Menurut Teken (dalam Masri Singarimbum dan Sofyan Efendi), ciri-ciri sampel yang idealyaitu, (1) dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, (2) dapat menentukan presisi dari hasil penelitian dengan menentukkan penyimpangan baku(standar) dari taksiran yang diperoleh, (3) sederhana, sehingga mudah dilaksanakan, dan (4) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah Jadi pada dasarnya Sampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagai berikut ini. 1. Akurat Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak bias. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan akurat dari sampel sebagai berikut:
5 a. Pemilihan sampel berdasarkan proksi yang tepat. Misalnya akan dibuat dua buah group, dimana group pertama adalah group yang berisi perusahaan- perusahaan yang mengalami financial distress dan grup kedua berisi dengan perusahaan-perusahaan yang tidak mengalaminya. Leverage dipilih sebagai proxy untuk financial distress. Jika leverage tidak dapat membedakan perusahaan distress dan perusahaan yang tidak distress, maka proksi tersebut adalah yang tidak akurat. b. Menghindari bias di seleksi sampel. Pemilihan sampel yang bias (sample selection bias) akan membuat sampel tidak akurat. Contoh: Untuk menghindari bias ini, peneliti tidak hanya menggunakan sampel perusahaan besar yang tercatat di NYSE saja, tetapi juga menggunakan perusa¬haan kecil yang tercatat di NASDAQ, sehingga hasilnya tidak dicurigai karena memang berasal dari sampel perusahaan yang besar saja. c. Menghindari bias hanya di perusahaan-perusahaan yang bertahan Pemilihan sampel yang bias yang berisi dengan perusahaan-perusahaan yang bertahan (survivorship bias) akan membuat sampel tidak akurat 2. Presisi Sampel yang mempunyai presisi yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan pengambilan sampel (sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel (sampling error) adalah seberapa jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Presisi diukur dengan standard erro of estimate. Semakin kecil standard error of estimate semakin tingg presisi sampelnya. Presisi dapat ditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar jumlah sampelnya, semakin kecii kesalahan standar estimasinya. Alasan Menggunakan sample Mengutip pada materi ajar yang dituliskan oleh Prof. I Wayan Susila, pengajar dari Universitas Udayana, terdapat beberapa tujuan serta tahapan dari pengambilan sampel. Pengambilan sampel bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengatasi keterbatasanketerbatasan yang dapat peneliti jumpai di lapangan seperti:
6 1. Apabila populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan bagi kita untuk melakukan pengambilan data pada seluruh populasi. 2. Terkendala dalam hal keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya. 3. Adanya asumsi awal bahwa keseluruhan dalam populasi bersifat seragam sehingga bisa diwakili oleh beberapa sampel yang akan kita ambil. Keuntungan Penggunaan Sample Sudah menjadi bahasan atau pemahaman umum bahwa proses penelitian sering bersentuhan dengan istilah populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian sedangkan sampel adalah representatif subjek penelitian yang diambil dari populasi. Penggunaan istilah populasi dan sampel menarik untuk dijadikan sebagai bahan diskusi yang hangat dan menantang ketika berbicara tentang polling atau quickcount, khususnya pada topik bahasan politik. Dengan memahami definisi populasi dan sampel atas suatu penelitian akan memberikan keuntungan yang besar bagi peneliti khususnya dalam hal pembiayaan dan kesederhanaan proses penelitian. Penelitian yang baik adalah yang low cost dan simple akan tetapi pempunyai presisi yang sama ketika penelitian menggunakan scope yang besar atas sesuatu objek yang diteliti (populasi). Ada baiknya kita mengetahui benefit atau keuntungan apa saja yang akan kita dapatkan jika kita melakukan penelitian dengan mengambil sampel saja atas suatu populasi, tidak menjadikan keseluruhan anggota populasi sebagai subjek dari penelitian. Menurut buku yang ditulis oleh William G. Cochran (Sampling Method) paling tidak ada 4 benefit atau keuntungan ketika suatu proses penelitian menggunakan sampel bukan populasi. Pertama : Reduce Cost (Mengurangi Biaya) “If data are secured from only a small fraction of the aggregate, expenditures are smaller than if complete census is attempted. With large populations, results accurate enough to be useful can be obtained from samples that represent only a small fraction of the population.” Jadi pada intinya jika di peroleh sampel yang benar-benar representatif dari populasi yang di teliti maka hasil yang diperoleh dari penelitian sampel akan sama dengan hasil yang diperoleh jika kita meneliti seluruh populasi dan tentu saja biaya untuk memperoleh hasil yang sama itu lebih kecil dibandingkan kita meneliti seluruh populasi.
7 Kedua : Greater Speed (Lebih Cepat) “The data can be collected and summarized more quickly with a sample than with a complete count. This is a vital consideration when the information is urgently needed.” Sekali lagi jika sampel yang di peroleh dari populasi benar-benar representatif, hasil yang maksimal dari penelitian akan kita peroleh dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan jika kita harus meneliti seluruh anggota dari populasi. Apalagi jika hasil dari penelitian tersebut sangat diperlukan dengan segera. Ketiga : Greater Scope (Jangkauan Lebih Luas) “In certain types of inquiry highly trained personnel or specialized equipment, limited in availability, must be used to obtain the data. A complete census is impracticable; the choice lies between obtaining the information by sampling or not at all. thus surveys that relay on sampling have more scope and flexibility regarding the types of information that can be obtained” Jadi dengan adanya keterbatasan-keterbatasan baik itu pada orang yang terlatih (surveyor) dan alat yang khusus untuk pengambilan data serta tidak memungkinkan untuk dilakukan sensus, maka dengan menggunakan sampel akan lebih praktis dan fleksibel guna mendapatkan informasi tertentu yang dapat menjangkau keseluruhan dari populasi. Keempat : Greater Accuracy (Akurasi Lebih Baik) “Because personnel of higher quality can be employed and given intensive training and because more careful supervision of the field work and processing of results become feasible when the volume of work is reduced, a sample may produce more accurate results than the kind of complete enumeration that can be taken” Jadi pada intinya dengan menggunakan sample yang representatif dengan berprinsip pada biaya (cost) yang jauh lebih sedikit tadi. Kita dapat memperkerjakan sekaligus melakukan pelatihan kepada para surveyor untuk mengarahkan mereka agar mendapatkan sampel dan informasi dari populasi secara tepat dan benar. Selain itu, dengan menggunakan sampel akurasi didapat karena kehati-hatian dalam proses supervisi kepada para suveyor yang dimiliki sehingga ketepatan pada hasil dapat diperoleh dikarenakan beban kerja untuk mendapatkan informasi yang diperlukan lebih sedikit jika kita menggunakan sampel dibandingkan dengan menggunakan populasi.
8 4 poin di atas, diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan asumsi bagi para peneliti, untuk mejadikan sampel sebagai alat yang mempermudah dan mengefisienkan proses penelitian. Ada benefit tentunya ada prosedur yang harus dilewati sehingga proses sampling yang kita jalani dapat memberikan hasil yang optimal pada penelitian yang dilakukan. Lebih lanjut yang betul-betul diperhatikan oleh peneleliti yang menggunakan sampel sebagai objek penelitiannya adalah penentuan kerangka sampling. Apa itu kerangka sampling atau sampling frame? Kerangka sampling atau sampling frame yaitu berupa daftar dari unit-unit hasil proses seleksi dari populasi yang nantinya dijadikan acuan untuk dilakukan proses sampling (pengambilan sampel) di lapangan. Kebutuhan kerangka sampling utamanya sangat membantu dalam proses pengambilan sampel acak untuk memenuhi asumsi penggunaan alat statistik setelah data didapatkan dari hasil proses sampling. Bagaimana mendapatkan kerangka sampling atau sampling frame yang benar-benar baik? Secara konsepsi di atas kertas mungkin akan sangat mudah, dimulai dengan penentuan secara benar dari TARGET POPULASI dengan cara menyisihkan unit-unit populasi yang tidak masuk dalam kriteria objek dalam penelitian. Dan yang nantinya akan dijadikan sebagai panduan bagi peneliti untuk menerapkan kesimpulan pada populasi dan populasi itu adalah populasi yang menjadi target dari penelitian yang dilakukan. Cara Melakukan Pengambilan Sampel Dalam melakukan pengambilan sampel terdapat sistematika atau tahapan yang harus kita ikuti dengan cermat. Mengikuti dengan cermat sistematika yang ada akan membantu kita untuk menjawab tujuan dari penelitian kita. Berikut merupakan tahapan umum dalam teknik pengambilan sampel: 1. Mendefinisikan populasi yang akan diamati 2. Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang dapat terjadi. 3. Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat 4. Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data) 5. Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling
9 DAFTAR PUSTAKA Aziz, Y. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Penelitian. Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika, 1, 33. Hendryadi, Tricahyadinata, I., & Zannati, R. (2019). Metode Penelitian: Pedoman Penelitian Bisnis dan Akademik. Jakarta: Lembaga Pengembagan Manajemen dan Publikasi Imperium (LPMP Imperium). Sugiarto, Dkk. (2001). Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Cindy, Dkk. (2020). Populasi Penelitian dan Sampling. Sulawesi Utara:Universitas Negeri Manado