The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Berikut adalah modul materi untuk materi Kerajaan Islam sebagai bahan belajar untuk PAT.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Syafa, 2023-05-21 08:19:30

MODUL AJAR MATERI KERAJAAN HINDU BUDDHA

Berikut adalah modul materi untuk materi Kerajaan Islam sebagai bahan belajar untuk PAT.

Keywords: history,sejarah,hindu buddha,kelas x

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang Tahun2023 DISUSUN OLEH : MODUL AJAR SEJARAH PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Kerajaan Hindu-Buddha


Modul Ajar ini disiapkan khusus oleh guru pengajar sejarah dalam mendukung penerapan Kurikulum Merdeka. Modul ini diharapkan dapat menjadi bahan yang memudahkan peserta didik belajar sejarah dengan mudah dan menyenangkan. Modul ini digunakan sebagai wujud rencana pembelajaran yang disusun dengan fitur yang lengkap. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA SEJARAH KELAS X FASE E Alvia Wulandari Ananda Putri Salsa Bella Fitria Karinasari Muhammad Farhan Sya'fa Nabila Kurnia Wahyuda Zuhdi Fahmi Firmansyah Penulis 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penyelia SMK Negeri 1 Batu Alvia Wulandari Ananda Putri Salsa Bella Fitria Karinasari Muhammad Farhan Sya'fa Nabila Kurnia Wahyuda Zuhdi Fahmi Firmansyah Ilustrator dan Penata Letak 1. 2. 3. 4. 5. 6. SALAM JAS MERAH


TEORI MASUK AGAMA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA BAB 1 Kerajaan Hindu-Buddha


1 Selain berlabuh di Indonesia, faktor alam yaitu adanya pola angin musim yang berubah selama enam bulan sekali menjadikan kapal-kapal tersebut berlabuh di Indonesia dengan waktu yang cukup lama. Sebelumnya Indonesia juga menjalin hubungan dagang dengan India yang diawali sejak tahun 1 M. Hubungan dagang ini tentunya diikuti dengan hubungan kebudayaan seperti agama, sistem pemerintahan, sosial dan budaya. Adanya hubungan keduanya ini menjadikan terjadinya percampuran kebudayaan dari dua bangsa tersebut, sehingga Indonesia mengenal agama Hindu dan Buddha. Indonesia atau dikenal dengan nusantara pada masa 1 M, merupakan daerah kepulauan yang terletak di kawasan strategis. Dikatakan strategis hal ini dikarenakan letak Indonesia berada di jalur pelayaran yang menghubungkan negara daerah barat dan timur. Dengan berlabuhnya kapalkapal dagang membuat masyarakat Indonesia tidak dapat terlepas dari pengaruh luar baik dari segi agama dan kebudayaan. Berikut ada beberapa teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan HinduBuddha ke Indonesia. Teori Brahmana Teori Ksatria Teori Waisya Teori Arus Balik Kerajaan Hindu-Buddha TEORI MASUKNYA AGAMA HINDUBUDDHA KE INDONESIA


2 Agama Hindu adalah milik kaum Brahmana Prasasti pertama yang ditemukan di Indonesia menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa Upacara penobatan kepala suku di Nusantara (Indonesia) dilakukan oleh Brahmana Ketika menobatkan raja kaum Brahmana pasti membawa kitab Weda ke Nusantara Raja juga meminta Brahmana untuk mengajar di lingkungan istananya Teori ini dikemukakan oleh J.C. van Leur, dimana teori ini para Brahmana datang dari India ke Indonesia atas undangan kepala suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan mereka sehingga kekuasaan dari kepala suku ini setara dengan raja-raja yang ada di India. Selain itu teori ini didasarkan oleh pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia terutama pada prasasti-prasasti yang berbahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut di India hanya digunakan dalam kitab suci hindu yaitu Weda dan upacara keagamaan, sehingga hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai. Kerajaan Hindu-Buddha TEORI BRAHMANA KELEBIHAN TEORI BRAHMANA : KEKURANGAN TEORI BRAHMANA : Bahasa Sansekerta merupakan hal yang sangat sulit Seorang Brahmana dilarang untuk menyeberangi lautan apalagi meninggalkan tanah airnya.


3 Selain itu terdapat pendapat lain yaitu, C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan Ksatria dari India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para Ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan. Sebagai hadiahnya di antara mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Namun terdapat kelebihan dan kelemahan dari teori Ksatria ini, yaitu: Teori ini menjelaskan bahwa pada masa lampau di India sering terjadi perang antar golongan. Hal tersebut dikemukakan oleh F.D.K Bosch, dimana para prajurit yang kalah atau jenuh dengan adanya perang membuat mereka meninggalkan India. Dari kejadian tersebut membuat diantara mereka sampai pada wilayah Indonesia yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itulah terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. Semangat berpetualangan dan menaklukan daerah lain C.C Berg (ksatria dijanjikan akan diberi hadiah apabila menang) Pada abad ke-5, banyak para ksatria yg melarikan diri karena peperangan di India Kerajaan Hindu-Buddha TEORI KSATRIA KELEBIHAN TEORI KSATRIA : KEKURANGAN TEORI KSATRIA : Tidak adanya bukti tertulis bahwa telah terjadi kolonisasi oleh para ksatria Hindu yang berasal dari India Ksatria tidak menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa Tidak ditemukan Prasasti bahwa Nusantara pernah menjadi daerah taklukan India


4 Sumber daya alam yang sangat banyak di Nusantara membuat para Waisya tertarik untuk bertransaksi jual beli di Nusantara. Pada teori ini dijelaskan oleh N.J. Krom Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India yang menyesuaikan dengan angin musim untuk berdagang di Indonesia. Dalam waktu tertentu para pedagang menetap di Indonesia sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Hubungan perdagangan ini diikuti dengan hubungan kebudayaan seperti, agama, sistem pemerintahan, sosial dan budaya. Namun terdapat kelebihan dan kelemahan dari teori Waisya ini, yaitu: Kerajaan Hindu-Buddha TEORI WAISYA KELEBIHAN TEORI WAISYA : KEKURANGAN TEORI WAISYA : Para pedagang yg termasuk dalam kasta Waisya tidak mengausai bahasa Sansekerta dan huruf pallawa yg umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.


5 Ada kemungkinan putra para bangsawan di Nusantara pergi ke india untuk belajar agama dan kebudayaan Hindu-buddha, tujuannya agar dengan ilmu yang mereka dapat dari India, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di Nusantara dengan mencontoh Kebudayaan Hindu-Buddha di India. G. Coedes menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya. Namun terdapat kelebihan dan kelemahan dari teori Arus Balik ini, yaitu: Kerajaan Hindu-Buddha TEORI ARUS BALIK KELEBIHAN TEORI ARUS BALIK : KEKURANGAN TEORI ARUS BALIK : Pada teori ini, sepertinya tidak mungkin jika orang Nusantara pergi ke india untuk belajar agama dan budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Nusantara masih bersifat pasif. Terlepas dari teori yang manakah paling benar tentang proses masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, adanya pengaruh agama dan kebudayaan tersebut sangat tampak dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Peninggalannya sampai saat ini masih bisa disaksikan dengan panca indera baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Tinggal kitalah yang memelihara peninggalan tersebut dan menjaga agar bisa terjaga untuk warisan budaya kedepannya selain itu mengambil nilai positif dari teori-teori yang ada.


KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA BAB 2 Kerajaan Hindu-Buddha


KERAJAAN KUTAI Kerajaan bercorak agama Hindu pertama di Indonesia. Letak kerajaan di Hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur Didirikan oleh Raja Kudungga pada abad ke-4 Masehi. Mulanya beliau masih memeluk kepercayaan lokal. Maka dari itu, nama beliau masih belum tercampur dengan bahasa Sansekerta dari India. Menurut Prasasti Yupa, setelah Kudungga dilanjutkan oleh Aswawarman. Beliau raja pertama yang memeluk agama Hindu. Aswawarman -> Aswameda (penentuan batas kerajaan menggunakan kuda) Raja yang membawa masa kejayaan adalah Cucu Kudungga, Raja Mulawarman. Dalam pemerintahannya kehidupan ekonomi berkembang di sektor pertanian, peternakan, dan perdagangan internasional melalui Selat Makassar. Peninggalan: Prasasti Yupa yang berisi cerita raja Mulawarman sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana PRASASTI YUPA PETA KERAJAAN KUTAI Kerajaan Hindu-Buddha 6


KERAJAAN TARUMANEGARA PRASASTI CIARUTEUN PETA KERAJAAN TARUMANEGARA Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Tarumanegara bercorak agama Hindu pertama di Pulau Jawa. Letak kerajaan diperkirakan di wilayah Banten, Jakarta, dan Cirebon yang dialiri Sungai Citarum. Berdiri pada abad ke 5 M yang didirikan oleh Raja Purnawarman. Kehidupan ekonomi kerajaan pada sektor pertanian. Didukung adanya sungai Citarum dan pembuatan irigasi untuk ladang rakyat. Manfaat Sungai Citarum: sarana pengairan ladang dan jalur perdagangan lokal. Hubungan internasional: Hubungan dengan pedagang China dan India. Buktinya ada catatan dari Fa Shien (Dinasti Tang) yang singgah di kerajaan tahun 414 Masehi. Lalu utusan Tarumanegara datang ke China pada tahun 666 Masehi. Keruntuhan nya disebabkan serangan oleh Kerajaan Sriwijaya abad ke-7. Bergambar 2 telapak kaki raja Purnawarman yang melambangkan kekuasaan raja di daerah Bogor 7


PENINGGALAN KERAJAAN TARUMANEGARA PRASASTI KEBON KOPI I PRASASTI TUGU Kerajaan Hindu-Buddha Prasasti Tugu berisi tentang penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau. Prasasti Kebon Kopi I disebut juga dengan nama Prasasti Tapak Gajah. Prasasti ini menampilkan ukiran tapak kaki gajah, yang mungkin merupakan tunggangan raja Purnawarman, yang disamakan dengan gajah Airawata, wahana Dewa Indra. 8


KERAJAAN PAJAJARAN PETA KERAJAAN PAJAJARAN Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan yang bercorak agama Hindu. Berdiri pada abad ke 7 Masehi Letak sekitar Bogor, Jakarta, Banten. Kerajaan ini merupakan pecahan dan bawahan kerajaan Tarumanegara yang telah terpecah menjadi dua, Sunda dan Galuh. Didirikan oleh Sri Jayabhupati dan mengalami masa kejayaan pada Prabu Siliwangi. Kehidupan ekonomi pada sektor pertanian yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum. Keruntuhan Pajajaran disebabklan oleh penyerangan dari Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Maulana Yusuf. Salah satu peninggalan yang terkenal adalah prasasti batutulis yang dibuat pada masa pemerintahan Raja Surawisesa. PRASASTI BATUTULIS 9


KERAJAAN MELAYU PETA KERAJAAN MELAYU Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Melayu bercorak agama Buddha pertama di Sumatra Kerajaan Melayu berdiri mulai abad ke 6 Masehi Kerajaan Melayu berlokasi di tepi Sungai Batanghari, Jambi Lokasi strategis, dekat dengan Selat Malaka sehingga kegiatan ekonomi Kerajaan Melayu adalah perdagangan. Pada abad ke 7 M, kerajaan Melayu takluk kepada Sriwijaya. Bangkit kembali setelah Sriwijaya runtuh di abad ke-14. Raja yang membawa kejayaan bernama Adityawarman karena bisa memperluas wilayah hingga Sumatera Selatan. Beliau sekaligus raja terakhir kerajaan Melayu. ADITYAWARMAN SEBAGAI ARCA BHAIRAWA AMOGAPHASA 10


KERAJAAN SRIWIJAYA PETA KERAJAAN SRIWIJAYA Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan bercorak agama Buddha Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Raja Dapunta Hyang pada abad ke7 M. Letaknya di dekat muara Sungai Musi, Sumatera Selatan. Secara geografis letaknya strategis dekat dengan Selat Malaka. Ciri khas kerajaan Sriwijaya adalah perdagangan maritim. Maka, disebut kerajaan maritim pertama di Indonesia. Penyebab kemajuan sebagai kerajaan maritim: letak yang strategis, armada laut yang kuat seperti kapal pinisi. Kehidupan sosial, kerajaan berkembang menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara dengan guru yg bernama Dharmakirti dan Sakyakirti . Pada masa pemerintahan Dapunta Hyang, kerajaan Melayu takluk di bawah kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaan pada masa Raja Balaputradewa. Keruntuhan nya karena pengganti raja Balaputradewa yang lemah, ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singhasari abad ke-13M, banyak wilayah kekuasaan yang melepaskan diri. PRASASTI TALANG TUO 11


PENINGGALAN KERAJAAN SRIWIJAYA CANDI MUARA TAKUS Kerajaan Hindu-Buddha Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia .Keunikan Candi Muara Takus ialah sebagian besar bangunan candi terbuat dari batu bata Prasasti Nalanda merupakan sebuah prasasti ditemukan oleh Hirananda Shastri pada tahun 1921 di ruang depan Biara Nalanda, Bihar-India. Prasati ini menjelaskan tentang raja Devapaladeva dari Kerajaan Palla (Bengala- India) yang telah mengabulkan permintaan Sri Maharaja dari Swarnadvipa (Sriwijaya) untuk membangun sebuah biara Buddha di Nalanda. Selain itu, ada pernyataan bahwa lima desa di Calcutta-India dibebaskan dari pajak untuk keperluan misi agama Buddha Kerajaan Sriwijaya di India. PRASASTI NALANDA 12


PETA KERAJAAN KALINGGA Prasasti Tuk Mas berisi entang mata air di sekitar rakyat yang jernih dan bersih bak Sungai Gangga di India. PRASASTI NALANDA KERAJAAN KALINGGA Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan bercorak agama Buddha di Pulau Jawa. Wilayah kekuasaan terletak dari Pekalongan-Jepara, Jawa Tengah. Raja yang membawa kejayaan bergelar Ratu Sima yang bersifat jujur, tegas dan adil. Keruntuhan dimulai sejak Ratu Sima lengser dan serangan kerajaan Sriwijaya. Cikal bakal keturunan kerajaan Mataram Kuno. 13 CANDI BUBRAH


KERAJAAN MATARAM PETA KERAJAAN MATARAM Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Mataram berdiri pada pertengahan abad ke 8 M (752) Memiliki corak agama Hindu-Buddha Berlokasi di Jawa Tengah (abad ke 8M) dan Jawa Timur (abad ke 9-10 M) untuk di jatim adalah medang kamulan. Periode Jawa Tengah terbagi dalam Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Wangsa Syailendra (Buddha) Periode Jawa Timur dikuasai oleh Wangsa Isyana. (bag, medang kamulan) Perpindahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dilakukan oleh Mpu Sindok, alasan perpindahan lokasi kerajaan Mataram yaitu adanya, perebutan kekuasaan dan bencana alam yaitu meletusnya gunung Merapi Peninggalan Dinasti Sanjaya (Hindu) yaitu Candi Prambanan, sedangkan Wangsa Syailendra (Buddha) yaitu Candi Borobudur Raja pertama yaitu Raja Sanna, kemudian digantikan keponakannya yang bernama Sanjaya Puncak kejayaan pada masa raja Dyah Balitung dari Dinasti Sanjaya Keruntuhan Mataram disebabkan oleh adanya serangan dari kerajaan Sriwijaya 14 CANDI PRAMBANAN DAN CANDI BOROBUDUR


KERAJAAN MEDANG KAMULAN Kerajaan Hindu-Buddha Berdiri pada abad ke 10 M Bercorak agama Hindu Berlokasi di Muara Sungai Brantas Pendiri dan raja pertama yaitu Mpu Sindok Bidang ekonomi: perdagangan maritim, letak yang strategis yaitu berada di wilayah Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo 15 Kejayaan kerajaan Medang Kamulan pada masa raja Airlangga, memiliki pelabuhan Hujung Galuh yang dijadikan pusat perdagangan yang berada di muara sungai Brantas Prasasti Mpu Sindok (kehidupan politik), prasasti Calcuta (silsilah keluarga mpu sindok, peristiwa hancurnya istana dharmawangsa), prasasti Anjuk Ladang (awal berdirinya Medang Kamulan) AIRLANGGA membagi wilayah kekuasaan Kahuripan menjadi dua yaitu Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas PETA KERAJAAN MEDANG KAMULAN PRASASTI NALANDA CANDI SONGGORITI Candi Songgoriti adalah sebuah candi yang terletak di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia.


KERAJAAN KADIRI Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Kadiri merupakan kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada tahun 1045 M di Jawa Timur, tepatnya di Kediri dengan ibu kota Daha. Kerajaan ini juga dikenal sebagai Kerajaan Panjalu yang merupakan salah satu pecahan dari Kerajaan Medang Kamulan. Wilayah Kadiri ini dikelola oleh putra Airlangga yang bernama Sri Samarawijaya, beliau juga sekaligus menjadi raja pertama Kerajaan Kadiri. Kerajaan Kadiri merupakan kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada tahun 1045 M di Jawa Timur, tepatnya di Kediri dengan ibu kota Daha. Kerajaan ini juga dikenal sebagai Kerajaan Panjalu yang merupakan salah satu pecahan dari Kerajaan Medang Kamulan. Wilayah Kadiri ini dikelola oleh putra Airlangga yang bernama Sri Samarawijaya, beliau juga sekaligus menjadi raja pertama Kerajaan Kadiri. Kondisi perekonomian kerajaan ini berpusat pada sektor agraris dan perdagangan karena lokasi yang strategis yaitu dekat dengan Sungai Brantas didukung dengan adanya pelabuhan di Surabaya, Rembang, dan Pasuruan. Pada masa pemerintahan Raja Samarawijaya dikenal sebagai masa kegelapan karena pada masa ini tidak adanya bukti prasasti sama sekali. Berdasarkan cerita dalam prasasti Pamwatan dan prasasti Gandhakuti, Raja Samarawijaya naik tahta karena Airlangga memutuskan menjadi seorang pendeta. 16


KERAJAAN KADIRI Kerajaan Hindu-Buddha Kadiri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Jayabaya mempunyai gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Dari beberapa penemuan catatan, beliau memerintah Kadiri pada tahun 1135-1157 M. Perang saudara antara Panjalu dan Jenggala masih terus berlangsung (tercatat dalam Kitab Bharatayudha) pada akhirnya kekuasaan Jenggala berhasil direbut oleh Panjalu dan wilayahnya diperluas hingga seluruh Jawa Timur. Pemerintahan Jayabaya mampu memakmurkan rakyat bahkan kondisi perekonomian sangat terjamin. Jayabaya juga terkenal akan ramalannya yang bernama “Jangka Jayabaya”, bahkan beberapa ramalannya terbukti kebenarannya di masa kini. Raja terakhir dari Kerajaan Kediri yang mempunyai gelar Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawatara Anindita Srenggalancana Digjaya Uttunggadewa. Pada masa pemerintahannya Kadiri mengalami ketidakstabilan dan berusaha mengurangi hak-hak kaum brahmana hingga terjadi pertikaian diantara keduanya. Kerajaan Kadiri mengalami kemunduran karena disebabkan oleh pertikaian antara Kertajaya dan kaum brahmana. Bersama dengan Ken Arok, para brahmana menyerang Kertajaya kemudian menggulingkan pemerintahannya, sehingga kekuasaannya berhasil direbut oleh Ken Arok hal ini menjadi akhir dari kekuasaan Kadiri. · PRASASTI MAHAKSUBYA 17


Kerajaan Singhasari merupakan kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada tahun 1222 M dengan raja pertama yang bernama Ken Arok, Diperkirakan lokasi kerajaan ini berada di Singasari, Malang. Dalam Prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari adalah Tumapel. Pada zaman dulu orang -orang sering menyebut nama kerajaan menggunakan nama ibu kotanya yaitu Singhasari, sehingga terkenal dengan nama Kerajaan Singhasari. Pada awalnya Tumpapel merupakan bawahan dari Kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh seorang Akuwu (Bupati) yang bernama Tunggul Ametung, kemudian wilayah ini direbut oleh pengawalnya yang bernama Ken Arok. Ken Arok dengan tega membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris Mpu Gandring dan juga menikahi Ken Dedes, istri dari Tunggul Ametung. Setelah berhasil menjadi akuwu Tumapel, Ken Arok memperluas wilayahnya dengan menyerang Kadiri dan mendirikan Kerajaan baru dengan nama Singhasari. Sektor perekonomian Kerajaan Singhasari bercorak maritim, dimana memfokuskan di bidang pelayaran dan perdagangan. Namun mereka tetap bercocok tanam karena didukung oleh daerah yang subur dan dekat dari Sungai Berantas. KERAJAAN SINGHASARI PETA KERAJAAN SINGHASARI CANDI SINGOSARII 18 Kerajaan Hindu-Buddha


SI LSI L AH R A J A KER A J A AN SIN G HA S A RI KEN ANGROK (1222 M-1227 M) ANUSAPATI (1227 M-1248 M) TOHJAYA (1248 M) RANGGAWUNI (1248 M-1268 M) Ken Angrok merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Singhasari. Beliau mempunyai gelar Sri Rangga Rajasa Sang Amurwabhumi. Ken Arok sebagai raja pertama juga dianggap mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Girindra. Ken Arok hanya berkuasa selama 5 tahun kemudian dibunuh oleh suruhan dari Anusapati. Anusapati merupakan anak dari Tunggul Ametung dan Ken Dedes yang menggantikan kekuasaan Ken Arok. Namun pada masa pemerintahannya tidak membawa perubahan yang signifikan, baik dalam kehidupan politik maupun ekonomi. Setelah berita kematian Ken Arok didengar oleh Tohjaya, anak dari Ken Arok dan Ken Umang (istri pertama Ken Arok) maka dengan segera Tohjaya membalaskan dendamnya dan membunuh Anusapati. Setelah membunuh Anusapati, kekuasaan Singhasari berhasil diduduki oleh Tohjaya. Namun kekuasaannya hanya beberapa bulan saja karena beliau dibunuh oleh Ranggawuni (anak Anusapati) dengan bantuan Mahesa Cempaka. Setelah berhasil menggulingkan kekuasaan Tohjaya, Ranggawani menjadi Raja Singhasari dan mendapatkan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Di masa pemerintahannya Kerajaan Singhasari cenderung stabil, kehidupan rakyat terjamin dan juga dibangun pelabuhan bernama Canggu di dekat Mojokerto. KERTANEGARA (1268 M-1292 M) Kertanegara merupakan anak dari Ranggawuni sekaligus raja terakhir dari Kerajaan Singhasari yang bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Di masa ini Singhasari mengalami puncak kejayaanya, dibuktikan dengan armada laut yang semakin besar, adanya politik cakrawala mandala dwipantara (perluasan nusantara), agama Hindu dan Buddha berkembang, berhasil melakukan ekspedisi (penaklukan militer) yang terkenal dengan ekspedisi pamalayu tahun 1275 dengan kerajaan melayu. 19


PRASASTI MULA MALURUNG PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI CANDI KIDAL Kerajaan Hindu-Buddha CANDI JAGO Prasasti Mula Malurung berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari Candi Kidal dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari Candi Jago didirikan pada abad ke-13 sebagai penghormatan bagi Raja ketiga Singhasari, Wisnuwardhana / Ranggawuni 20


PETA KERAJAAN MAJAPAHIT KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di daerah Trowulan, sekitar 10 km dari Mojokerto. Majapahit didirikan di hari yang sama dengan hari penobatan Raden Wijaya yaitu pada 10 November 1293. Sektor ekonomi Kerajaan Majapahit adalah Pertanian dan Perdagangan Raden Wijaya merupakan raja pertama yang mendirikan Kerajaan Majapahit dan memerintah pada tahun 1293-1309 M. Beliau memiliki gelar Kertajaya Jayawardhana. Raden Wijaya menemukan buah maja yang rasanya pahit lalu menamai Kerajaannnya dengan nama Majapahit. 21 Raden Wijaya digantikan oleh anaknya yang bernama Jayanegara dan memiliki gelar Sri Jayanegara dan memerintah pada tahun 1309-1328 M. Tidak sama seperti ayahnya, Jayanegara tidak begitu kompeten dalam memerintah Majapahit oleh karena itu dia diberikan julukan “Kala Gemet” yang berarti lemah dan jahat. Tidak hanya itu, masa pemerintahannya diwarnai dengan pemberontakan-pemberontakan, salah satunya adalah pemberontakan Ra Kuti yang hampIr berhasil menggulingkan kekuasaan Majapahit. Jayanegara dibunuh oleh tabibnya yang bernama Ra Tancha atas alasan balas dendam. Jayanegara digantikan oleh adiknya yang bernama Gayatri atau Bhre Kahuripan yang memiliki gelar Tribuwana Tunggadewi dan memerintah tahun 1328-1350 M. Di masa pemerintahannya terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta namun berhasil ditumpas oleh Gajah Mada, untuk itu Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit dan segera mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi pernyataan untuk menyatukan nusantara.


CANDI PANATARAN KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan Hindu-Buddha Majapahit mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang merupakan putra dari Tribhuwana Tunggadewi, beliau menggantikan ibunya yang meninggal saat usianya masih belia tepatnya saat umur 16 tahun. Pada masa pemerintahan ini Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya, wilayah Majapahit meluas hingga hampir ke seluruh wilayah nusantara, karya-karya sastra berkembang pesat seperti Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Tidak hanya itu Majapahit sudah mengalami kemajemukan di bidang budaya, agama, dan adat istiadat. Pada tahun 1357 terjadi perang bubat (antara pajajaran dan majapahit) karena hayam wuruk mempersunting dyah pitaloka namun dijadikan alasan penaklukan oleh gajah mada sehingga perang berlangsung, dyah pitaloka melakukan bunuh diri (bela pati) Tahun 1364 Gajah Mada wafat lalu digantikan Gajah Enggon Kemunduran Majapahit disebabkan karena kemunculan kerajaan islam di jawa bernama demak tahun 1552 dan terjadi perang saudara atau perebutan kekuasaan antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dan Wirabumi (anak dari selir Hayam Wuruk) 22 PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT SITUS TROWULAN


KERAJAAN BALI Kerajaan ini didirikan oleh Dinasti Warmadewa pada awal abad ke20 Agama yang berkembang adalah buddha kemudian agama hindu masuk dan banyak dianut Corak kehidupan ekonomi kerajaan Bali adalah agraris Sejak abad ke-10, masyarakat Bali sudah mengenal sistem pertanian yang kemudian dikembangkan sebagai sumber perekonomian. Kemunduran kerajaan Bali disebabkan oleh ekspansi dari Majapahit (Patih Gajah Mada) Sri Kesari Warmadewa (882-914 M) Raja Udayana (989-1011 M) Marakata Pangkaja (1011-1022 M) Anak Wungsu (1049-1077 M) Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti (1133-1150 M) Sri Astatura Ratnabhumi Banten (1337-1343 M) Kerajaan Hindu-Buddha PRASASTI BLANJONG Raja-Raja terkenal Bali 23


BAB 3 BUKTI PENGARUH HINDU BUDDHA DI MASYARAKAT Kerajaan Hindu-Buddha


24 Budaya tulis diperkenalkan oleh bangsa India. Berupa penggunaan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa dan menjadi bahasa utama dalam berbagai prasasti, contohnya ialah Prasasti Yupa, prasasti tertua dari kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Penggunaan aksara oleh masyarakat nusantara merupakan hasil proses asimilasi. Bahasa Sansekerta mempengaruhi kemunculan bahasa Kawi (Jawa Kuno) dan bahasa Melayu Kuno. Bahasa Kawi (Jawa Kuno) digunakan selama periode Hindu Jawa sampai runtuhnya Majapahit. Bahasa Melayu Kuno merupakan rumpun bahasa Austronesia, yang digunakan selama kekuasaan Dinasti Syailendra, Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Sriwijaya. Pengaruh agama dan kebudayaan HinduBuddha sangat kuat tertanam dalam kehidupan masyarakat di Nusantara. Hal ini dikarenakan penyebaran agama dan kebudayaan yang berlangsung dari abad I hingga sekitar abad ke XV. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila masih banyak peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha di Nusantara. Peninggalan Hindu-Buddha tidak hanya berwujud benda (fisik) tetapi juga nilai budaya (nonfisik). Berikut peninggalanpeninggalan sejarah dari masa HinduBuddha. Kerajaan Hindu-Buddha BUKTI PENGARUH HINDU-BUDDHA BAHASA DAN TULISAN Prasasti Yupa


25 Terdapat pula kebiasaan membangun candi yang ditujukan sebagai pendharmaan atau bentuk penghormataan kepada raja yang telah meninggal. Sistem pemerintahan kerajaan di Jawa Timur, Jawa Tengah Utara dan Jawa Tengah Selatan dapat dilihat pada denah bangunan candi. Sistem pemerintahan dikatakan feudal apabila bangunan candi induk berada di tengah dan dikelilingi candi kecil, sedangkan pemerintahan federal apabila bangunan candi induk berada di belakang candi-candi kecil. Sebelum masa Hindu-Buddha, masyarakat mengenal sistem pemerintahan desa dengan kepala suku sebagai pemimpin yang dipimpin berdasarkan konsep primus interpare (kekuatan atau kelebihannya). Masa Hindu-Buddha dikenal konsep dewa-raja, konsep ini memposisikan raja sebagai titisan dewa. Konsep dewa-raja merupakan hasil proses akulturasi antara ajaran Hindu-Buddha dengan pemujaan roh nenek moyang oleh masyarakat nusantara. Salah satu konsep dewa-raja yang terdapat dalam peninggalan masa Hindu-Buddha ialah, Prasasti Ciaruteun berupa cap telapak kaki Raja Purnawarman (Kerajaan Tarumanegara) yang diibaratkan sebagai Dewa Wisnu. Kerajaan Hindu-Buddha POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN Prasasti Ciaruteun


26 Sistem bangunan tata kota merupakan bentuk akulturasi, salah satu contohnya ialah keraton atau tempat tinggal raja yang dibangunan di pusat kota dan dikelilingi oleh tembok tinggi. Salah satu contohnya, keraton Yogyakarta dan Solo yang memiliki empat pintu gerbang atau gapura yang menghadap ke empat arah mata angin, yaitu utara, selatan, timur dan barat. Tata letak bangunan ini disebut dengan sistem macapat. ·Setelah masa Hindu-Buddha masyarakat mengenal sistem bangunan yang lebih kompleks, rapi, dan memiliki nilai seni yang tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Kerajaan Hindu-Buddha SISTEM BANGUNAN TATA KOTA PINTU GERBANG UTAMA KERATON YOGYAKARTA


Kota pelabuhan ditunjukkan pada pembangunan pelabuhan Sunda Kelapa di Kerajaan Sunda atau Pajajaran Kerajaan Sriwijaya dengan penguasaan jalur-jalur perdagangan, seperti Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Melayu dan Tanah Genting Kra (wilayah Thailand dan Vietnam) . Sebelum masa Hindu-Buddha, masyarakat Nusantara telah mengenal tradisi agraris, perdagangan, dan pelayaran Kedatangan bangsa India membawa perkembangan terdapat budaya yang sudah dimiliki oleh masyarakat, seperti dikenalnya teknologi pertanian yaitu irigasi, hingga lahirnya kota pelabuhan. Kerajaan Hindu-Buddha EKONOMI DAN MATA PENCAHARIAN RELIEF YANG MENUNJUKKAN ADANYA PERDAGANGAN DAN PELAYARAN 27


·Bentuk akulturasi contohnya terdapat pada bangunan candi berfungsi sebagai tempat pendharmaan atau penghormatan terhadap raja yang telah meninggal, sedangkan pada zaman prasejarah menggunakan bangunan menhir, dolmen, dan punden berundak yang berasal dari zaman Megalitikum sebagai media untuk pemujaan. ·Sistem sosial dikenal dengan sistem pelapisan sosial atau sistem kasta yang digunakan oleh masyarakat yang menganut agama Hindu, sedangkan dalam agama Buddha tidak mengenal adanya sistem kasta. Sejak zaman prasejarah masyarakat telah mengenal kepercayaan berupa pemujaan roh moyang atau animism dan terhadap benda-benda tertentu atau dinamisme. Masa Hindu-Buddha dengan adanya pemujaan dewadewi pada bangunan candi. Kerajaan Hindu-Buddha AGAMA DAN SOSIAL BUDAYA PUNDEN BERUNDAK 28 CANDI BOROBUDUR


Masyarakat Nusantara mengenal konsep candi selama masa Hindu-Buddha, dimana bangunan candi Hindu berfungsi sebagai tempat pendharmaan atau penghormatan kepada raja, sedangkan candi Buddha berfungsi untuk menyimpan abu jenazah Buddha Gautama. Bangunan candi terdiri atas bagian utama yaitu, Bhurloka (bagian bawah atau kaki candi), Bhuvarloka (bagian tengah atau tubuh candi), dan Svarloka (bagian atas atau kepala candi). Kerajaan Hindu-Buddha SENI BANGUNAN DAN SENI RUPA CANDI JATENG SENI BANGUNAN Di Jawa tengah, candi berbentuk tambun, hiasan kalamakara di bagian atas pintu masuk, puncak candi berbentuk stupa, bahan utama dari batu andesit, dan umumnya menghadap ke timur ·Di Jawa Timur, candi berbentuk lebih ramping, puncak candi berbentuk kubus, bagian atas pintu terdapat hiasan yang lebih sederhana dari kalamakara, bahan utama dari batu bata, dan umumnya menghadap ke barat Terdapat beberapa perbedaan pada candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. CANDI JATIM 29


Masyarakat Nusantara mengenal konsep candi selama masa Hindu-Buddha, dimana bangunan candi Hindu berfungsi sebagai tempat pendharmaan atau penghormatan kepada raja, sedangkan candi Buddha berfungsi untuk menyimpan abu jenazah Buddha Gautama. Bangunan candi terdiri atas bagian utama yaitu, Bhurloka (bagian bawah atau kaki candi), Bhuvarloka (bagian tengah atau tubuh candi), dan Svarloka (bagian atas atau kepala candi). Kerajaan Hindu-Buddha SENI BANGUNAN DAN SENI RUPA CANDI JATENG SENI BANGUNAN Di Jawa tengah, candi berbentuk tambun, hiasan kalamakara di bagian atas pintu masuk, puncak candi berbentuk stupa, bahan utama dari batu andesit, dan umumnya menghadap ke timur ·Di Jawa Timur, candi berbentuk lebih ramping, puncak candi berbentuk kubus, bagian atas pintu terdapat hiasan yang lebih sederhana dari kalamakara, bahan utama dari batu bata, dan umumnya menghadap ke barat Terdapat beberapa perbedaan pada candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. CANDI JATIM 30


·Sebelum kedatangan Hindu-Buddha, masyarakat telah mengenal kebiasaan menggambar seperti lukisan gambar hewan yang berada di gua-gua ·Pada masa Hindu-Buddha masyarakat Nusantara mengenal dengan berbagai seni, seperti seni pahat atau relief, seni patung atau arca binatang, ragam hias tubuh manusia, dan ragam hias tumbuh-tumbuhan. ·Seni pahat atau relief berupa ukiran yang dibuat pada dinding candi, sebagai contoh relief yang terdapat pada dinding bagian luar candi Borobudur, yaitu relief Karmawihangga. Kerajaan Hindu-Buddha SENI BANGUNAN DAN SENI RUPA RELIEF KARMAWIBHANGGA SENI RUPA ·Seni patung atau arca binatang biasanya berupa binatang yang disucikan atau binatang tersebut dianggap sebagai kendaraan dewa. ·Ragam hias tubuh manusia biasanya berupa pahatan kelapa manusia yaitu hiasan kalamakara yang terdapat pintu gapura candi ·Ragam hias tumbuhtumbuhan digunakan sebagai lambang penghargaan tertinggi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup atau yang dikenal dengan kalpataru. HIASAN KALAMAKARA 31


Karya sastra pertama kali ditulis masa kekuasaan Dinasti Isyana, Kerajaan Medang Kamulan, Mataram Kuno, Kadiri, dan Majapahit. Penulisan karya sastra masa Kerajaan Majapahit mulai menggunakan bahasa Kawi atau Jawa Kuno yang hasilnya disebut dengan kakawin atau kidung. Beberapa karya sastra masa kerajaan Hindu-Buddha ialah, Kitab Ramayana yang ditulis oleh Mpu Walkimi dan Mahabharata oleh Mpu Wiyasa dari kerajaan Mataram Kuno, kitab Sang Hyang Kamahayanikan yaitu kitab suci agama Buddha dari kerajaan Medang Kamulan dibawah Mpu Sindok, kitab Arjunawiwaha oleh Mpu Kanhwa dari kerajaan Kadiri, dan kitab Nagarakertagama oleh Mpu Prapanca dari Kerajaan Majapahit. Salah satu pengaruh masa Hindu-Buddha terhadap budaya masyarakat adalah penulisan karya sastra. Naskah-naskah kuno dalam bentuk puisi, prosa, dan tembang biasa di tulis diatas daun lontar. Karya sastra terkenal yang mempengaruhi kepenulisan karya sastra ialah, kisah Ramayana dan Mahabharata dari India. Kerajaan Hindu-Buddha KESUSASTRAAN 32 NASKAH KUNO YANG DITULIS PADA DAUN LONTAR


·Penggunaan kalender saka ditemukan dalam Prasasti Talang Tuo dari Kerajaan Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa. ·Kalender saka hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat Bali, terutama yang beragama Hindu untuk menentukan hari dari upacara keagamaan agama Hindu Salah satu pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha ialah sistem penanggalan yaitu penggunaan kalender saka, yaitu kalender yang berasal dari India. Sistem penanggalan kalender saka bermula dari tahun 78 Masehi. Kerajaan Hindu-Buddha SISTEM KALENDER 33 KALENDER SAKA


BAB 4 JALUR REMPAH MASA HINDU-BUDDHA Kerajaan Hindu-Buddha


JalurRempahMasa Hindu-Buddha Pada periode kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, terdapat empat kerajaan kuno di Nusantara yakni Sriwijaya, Mataram Kuno, Singasari, dan Majapahit yang memiliki kejayaan pada jalur rempah dan berkembang pesat. Hal tersebut tercatat pada sumber-sumber arkeologis maupun tulisan-tulisan yang ditemukan. Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya yang ada sejak abad VII hingga abad XV Masehi adalah kerajaan yang besar dengan ciri sebagai kerajaan maritim sekaligus negara perniagaan yang berkuasa di laut. Banyak sumber yang berasal dari prasasti, berita Tiongkok, berita Arab, dan catatan para pendeta Tiongkok, seperti I-Tsing (671 M) yang menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya memiliki kemajuan dalam pelayaran dan perdagangan di Jalur Rempah, mulai dari timur Nusantara, Jawa (Selat Sunda), Sumatra, Selat Malaka, hingga India, Tiongkok, Arab, dan Persia. Kemajuan di luas wilayah tersebut memastikan bahwa peran Kerajaan Sriwijaya dalam Jalur Rempah tidak dapat diragukan. Ada tiga faktor Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim. Pertama, letaknya yang strategis, berada di antara rute Samudra Hindia, Laut Tiongkok Selatan, dan Samudra Pasifik. Letaknya tersebut berada di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan India dengan Tiongkok. Kedua, kaya akan rempah seperti cengkeh, pala, lada kapulaga, pinang, kayu manis, kayu gaharu, kayu cendana, kemenyan, kapur barus, lalu besi, timah, perak, dan emas. Ketiga, menjalin perdagangan dengan India, Arab, dan Tiongkok. Saudagar-saudagar dari ketiga bangsa ini hidup dari pelayaran dan perdagangan lintas lautan. Lancarnya hubungan dagang dengan India, Arab, dan Tiongkok tidak lepas dari penguasaan Selat Malaka. Lalu sebelumnya Sriwijaya telah menguasai Lampung, Bangka, dan Kerajaan Melayu. Ketiga wilayah tersebut merupakan simpul penting perdagangan karena pelabuhanpelabuhannya memiliki akses langsung ke Selat Malaka. 34 Kerajaan Hindu-Buddha


Bukti utama jalur rempah pada masa Kerajaan Mataram Kuno adalah relief-relief pada Candi Borobudur (dibangun pada 770-825 M). Terdapat 63 spesies tanaman kuno di relief candi ini. Lalu terdapat relief perahu kuno (relief perahu layar cadik dengan model yang berbeda) yang membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut. Sekaligus juga terdapat relief gambar rasi Ursa Mayor dengan tujuh buah bulatan (menggambarkan bintang) yang diapit oleh bulan sabit dan matahari dimana menunjukkan nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki kemampuan ilmu bintang yang memungkinkan para pelaut Nusantara dapat menyeberangi lautan satu ke yang lain. Bukti lain jalur rempah era Mataram Kuno adalah penemuan cengkih era 900-1100 M dan lada hitam era 600-700 M di bekas pelabuhan kuno Mantai, Sri Lanka. Mantai adalah pelabuhan dagang yang menghubungkan Timur dan Barat sejak 1000 tahun SM. Cengkih tersebut diyakini berasal dari Nusantara untuk dikirim ke India, Arab, dan Romawi. Kerajaan Mataram Kerajaan Hindu-Buddha 35


Jejak Jalur Rempah pada era Singasari tampak jelas pada masa pemerintahan Kertanegara (berkuasa 1268-1292). Di bawah Kertanegara, kekuasaan Singasari meliputi seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu, dan Semenanjung Melayu. Jalur utama perdagangan, mulai dari Selat Malaka hingga Kepulauan Maluku, dikuasai Singasari. Singasari menjalin hubungan dagang dengan banyak mitra asing, terutama Tiongkok masa Dinasti Yuan (1271-1368). Komoditas andalan Singasari adalah beras, emas, dan rempah- rempah. Sementara Tiongkok menawarkan sutera dan porselen. Perdagangan berlangsung melalui pelabuhan utama Tuban, Gresik, dan Sedayu di pesisir utara Jawa. Bukti arkeologis adanya hubungan dagang dengan Tiongkok pada era Singasari adalah penemuan kapal kargo Tiongkok di Pantai Houzhu pada 1973. Menurut Chee-Beng Tan, guru besar Universitas Sun YatSen, kapal tersebut tenggelam pada 1271 M (era Singasari). Kapal yang memiliki panjang 24 meter dan lebar 9 meter tersebut mengangkut barang-barang keperluan medis, seperti lada, kacang areca, ambar, cangkang kura-kura, kayu laka, dan kayu gaharu. Kerajaan Singhasari Kerajaan Hindu-Buddha 36


Dalam Kitab Negarakertagama (1365), disebutkan nama- nama wilayah yang pernah dikunjungi Majapahit di bagian timur Nusantara, seperti Seram, Gurun (Maluku), Wanda (Banda). Selain bagian dari perwujudan Sumpah Palapa Gajah Mada, wilayah timur dikuasai karena alasan ekonomis: sumber rempah. Di wilayah barat Nusantara, wilayah kekuasaan Majapahit mencakup Semenanjung Melayu dan Tumasik (Singapura). Kerajaan Samudra Pasai yang menguasai selat strategis di Semenanjung Melayu, Selat Malaka, ditundukkan Majapahit antara 1345-1350. Adapun Tumasik dikuasai pada masa pemerintahan Raja Sri Prikama Wira (berkuasa 1357-1362). Dengan demikian, Majapahit telah mengamankan sumber rempah dan jalur pelayarannya yang strategis. Kejayaan itu tidak terlepas dari kekuatan armada laut. Tercatat, pada masa jayanya, Majapahit memiliki 2.800 kapal (Nugroho, 2011). Angkatan Laut Majapahit dikisahkan begitu digdaya sehingga kerajaan ini disebut sebagai talasokrasi atau kemaharajaan bahari. Empu Prapanca (±1365) menyebut armada laut Majapahit (jalandhi) dipersiapkan lebih kuat dan dalam jumlah besar dibandingkan kesatuan lain, serta diperlakukan lebih istimewa Kerajaan Majapahit Kerajaan Hindu-Buddha 37


Kerajaan Majapahit Kerajaan Hindu-Buddha Di luar posisinya sebagai kekuatan utama dalam melakukan ekspansi wilayah kekuasaan, armada laut bertugas melindungi negara induk dengan markas besar di pantai utara Jawa, mengawasi daerahdaerah/kerajaan-kerajaan bawahan, serta mengawal petugas yang memungut upeti di daerah agar keamanannya terjamin dan pemungutan upeti berjalan lancar (Slamet Mulyana, 1979:148). Aktivitas perdagangan dengan daerah-daerah kekuasaan dan saudagar-saudagar mancanegara terpusat di pelabuhan- pelabuhan utama Majapahit, yaitu Changku dan Bubat. Kedua pelabuhan utama tersebut didukung banyak pelabuhan lain di kota-kota pesisir, seperti Lasem, Surabaya, Gresik, Sedayu, Tuban, Kalimas, Pasuruan, dan Bali. Semuanya terhubung ke Jalur Rempah yang sudah terbentuk pada masa-masa sebelumnya: Malaka-Maluku. Dari kedelapan pelabuhan pendukung, Pelabuhan Surabaya (ibu kota kadipaten Jenggala) dikenal paling menonjol. Seorang pengelana Tiongkok muslim bernama Ma- Huan menggambarkan Kota Surabaya pada masa itu dihuni kurang lebih 1.000 keluarga yang hidupnya berkecukupan termasuk orang-orang dari Tiongkok. Saudagar-saudagar mancanegara terdiri atas orang India, Tiongkok, Persia, Siam, Birma, Campa, Vietnam, dan Benggala. India menawarkan tekstil, sedangkan Tiongkok menawarkan mata uang, barang-barang pecah belah (mangkok dan porselen), dan batu mulia. Berita Tiongkok yang ditulis Chau Ju-Kua pada awal abad XIII M menyebutkan komoditas Tiongkok yang dibeli oleh para saudagar Majapahit mencakup emas, perak, sutra, pernis, dan porselen. 38


BAB 5 LATIHAN SOAL Kerajaan Hindu-Buddha


LATIHAN SOAL Name: Title: 1. Berikut yang bukan termasuk teori masuknya Hindu-Budha di Indonesia adalah .... a. Teori Brahmana b. Teori Ksatria c. Teori Persia d. Teori Waisya e. Teori Arus Balik 2.Teori yang menyebutkan bahwa penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia aktif dilakukan oleh orang Indonesia sendiri dengan belajar ke India adalah …. a.Teori Brahmana b.Teori Ksatria c.Teori Persia d.Teori Waisya e.Teori Arus Balik 3. Pedagang India yang menetap di perkampungan khusus kedudukannya tidak berbeda dengan rakyat biasa di tempat tersebut. Hubungan mereka dengan penguasa hanyalah dalam bidang perdagangan, sehingga tidak dapat diharapkan adanya pengaruh budaya yang membawa perubahan-perubahan dalam bidang tata negara dan agama. Hal ini menjadi lebih jelas, karena sebagian besar pedagang itu adalah pedagang keliling yang berasal dari kalangan masyarakat biasa. Pernyataan diatas merupakan penolakan yang dikemukakan oleh…. terhadap teori…. a. J. C. van Leur, waisya b. J. C. van Leur, ksatria c. C. C. Berg, ksatria d. C. Berg, waisya e. C. Van Leur, brahmana 4. Berikut yang merupakan kerajaan tertua di Indonesia adalah kerajaan .... a. Majapahit b. Kutai c. Tarumanegara d. Sriwijaya e. Kadiri 5. Berikut yang bukan termasuk kerajaan bercorak Hindu adalah .... a. Majapahit b. Kutai c. Tarumanegara d. Sriwijaya e. Kadiri


LATIHAN SOAL Name: Title: 6. Berikut yang merupakan pendiri kerajaan Singhasari adalah .... a. Tunggul Ametung b. Kertanegara c. Hayam Wuruk d. Ken Angrok e. Balaputradewa 7. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan .... a. Tunggul Ametung b. Kertanegara c. Hayam Wuruk d. Ken Angrok e. Balaputradewa 8. Kerajaan Mataram Kuno yang terpecah dapat disatukan kembali pada masa pemerintahan ... a. Raja Samaratungga b. Rakai Pikatan c. Dyah Balitung d. Rakai Panangkaran e. Raja Wisnu 9. Pada masa keruntuhannya, kerajaan Tarumanegara di pimpin oleh raja .... a. Aswawarman b. Kertanegara c. Mulawarman d. Linggawarman e. Purnawarman 10. Dibawah ini yang merupakan penyebab hancurnya kerajaan Sriwijaya adalah .... a. Perang saudara di antara pewaris kerajaan b. Adanya bencana alam c. Pemberontakan oleh rakyat kerajaan Sriwijaya d. Serangan kerajaan Majapahit e. Serangan kerajaan Singhasari


LATIHAN SOAL Name: Title: 11. Perang yang terjadi antara kerajaan Majapahit dan kerajaan Sunda disebut dengan perang .... a. Sadeng b. Keta c. Bubat d. Paregreg e. Padri 12. Perang saudara yang terjadi di kerajaan Majapahit antara Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi disebut dengan perang .... a. Sadeng b. Keta c. Bubat d. Paregreg e. Padri 13. Pada masa keruntuhannya, kerajaan Tarumanegara di pimpin oleh raja .... a. Aswawarman b. Kertanegara c. Mulawarman d. Linggawarman e. Purnawarman 14. Perhatikan informasi berikut! 1. Kerajaan Kutai 2. Kerajaan Tarumanegara 3. Kerajaan Kadiri 4. Kerajaan Singhasari Dari pilihan diatas, kerajaan apa saja yang pusat pemerintahannya terletak di pulau Jawa .... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4 e. Semua benar 5.Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum datangnya agama Hindu dan Budha adalah .... a. Totemisme dan panteisme b. Politeisme dan monoteisme c. Animisme dan dinamisme d. Panteisme dan ateisme e. Ateisme dan politeisme


LATIHAN SOAL Name: Title: 16. Prasasti Yupa merupakan peninggalan kerajaan Kutai yang ditulis menggunakan bahasa .... a. Sansekerta b. Jawa Kuno c. Arab d. Melayu Kuno e. Bali Kuno 17. Faktor internal yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Singasari adalah .... a. Serangan Jayakatwang bekerjasama dengan Aria Wiraraja b. Serangan bangsa Mongol dibawah pimpinan Kubilai Khan c. Pemberontakan kaum Brahmana dibantu oleh Ken Arok d. Pemberontakan para pengawal kerajaan bekerjasama dengan orang dalam istana e. Keberhasilan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit 18. Salah satu bentuk diplomasi yang dilakukan Majapahit adalah berusaha menguasai Kerajaan Sunda secara baik-baik. Hanya saja selalu gagal karena para penguasa Sunda tidak pernah mau tunduk di bawah Majapahit. Peluang itu akhirnya datang, ketika putri raja Sunda akan menikah dengan Hayam Wuruk, raja Majapahit. Putri raja Sunda yang dimaksud adalah .... a. Ratu Sima b. Ratu Kalinyamat c. Dyah Pitaloka d. Tribhuwana Tunggadewi e. Dyah Balitung 19. Pada masa kerajaan Majapahit karya sastra berkembang dengan pesat, salah satu hasil karya sastra pada masa tersebut adalah kitab Negarakertagama. Siapakah penulis kitab Negarakertagama .... a. Mpu Gandring b. Mpu Prapanca c. Mpu Tantular d. Mpu Sindok e. Mpu Panuluh 20. Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan terbesar yang ada di Indonesia. Kerajaan ini sangat unik karena pernah di pimpin oleh dua dinasti dari agama yang berbeda, yaitu dinasti sanjaya yang beragama Hindu dan dinasti syailendra yang beragama Budha. Kerajaan ini memiliki banyak sekali peninggalan berupa yang sangat monumental. Berikut peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang dibangun oleh Rakai Pikatan adalah …. a. Candi Prambanan b. Candi Badut c. Candi Borobudur d. Candi Sewu e. Candi Tikus


LATIHAN SOAL Name: Title: 21. Kerajaan Singhasari mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan raja Kertanegara karena berhasil meluaskan pengaruhnya hingga keluar Nusantara dengan "Ekspedisi Pamalayu" yang dilakukannya. Arca Amoghapasa yang diberikan oleh Kertanagara sebagai hadiah merupakan bentuk kerjasama antara kerajaan Singhasari dan kerajaan .... a. Champa b. Melayu c. Birma d. Peurlak e. Mongol 22. Kerajaan Kadiri mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan raja .... a. Jayabaya b. Samarawijaya c. Airlangga d. Kertajaya e. Jayakatwang 23. Peninggalan kerajaan Sriwijaya yang menjelaskan tentang pembangunan tempat belajar agama Buddha adalah... a. Prasasti Nalanda b. Prasasti Talang Tuo c. Prasasti Kedukan Bukit d. Prasasti Ligor e. Prasasti Kota Kapur 24. Semboyan "Bhineka Tunggal Ika" diambil dari salah satu kitab yang berkembang pada masa kerajaan Majapahit. Kitab tersebut adalah kitab....... a. Nagarakertagama karya Mpu Gandring b. Nagarakertagama karya Mpu Prapanca c. Sutasoma karya Mpu Tantular d. Sutasoma karya Mpu Sindok e. Nagarakertagama karya Mpu Panuluh 25. Epik yang tertera dalam relief candi Prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita ... a. Arjunawiwaha b. Negarakertagama c. Bharatayudha d. Ramayana e. Mahabharata


Click to View FlipBook Version