The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E MODUL untuk konfigurasi elektron dan bilangan kuantum

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Anastasia Nurtanti, 2021-08-09 01:29:52

E MODUL KONFIGURASI ELEKTRON

E MODUL untuk konfigurasi elektron dan bilangan kuantum

Keywords: konfigurasi

PENDAHULUAN
.

A. Identitas modul : Kimia
Mata Pelajaran
: X / Ganjil
Kelas / Semester : 8 jam pelajaran
Alokasi waktu : KONFIGURASI ELEKTRON
Judul Modul

B. Kompetensi Dasar

3.2 Menjelaskan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi elektron terluar
berdasarkan
untuk setiap golongan dalam tabel periodik.

4.2 Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik

konfigurasi elektron

C. Deskripsi
Pada e modul ini kita akan membahas tentang bagaimana penyebaran elektron di dalam atom
dengan melihat konfigurasi elektronnya. Untuk konfigurasi elektron dalam modul ini akan di bahas
mengenai konfigurasi elektron menurut model atom Bohr maupun model atom Mekanika kuantum.

Selain itu kalian akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana menentukan kedudukan atom
dalam Sistem Periodik Unsur berdasarkan konsfigurasi elektronnya. Selain itu kita juga akan
membahas mengenai ke empat bilangan kuantum dan bagaimana menentukan bilangan kuantum
dari elektron terakhir dari sebuah atom.

D. Petunjuk Penggunaan Modul
1.Bagi peserta didik

a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh :

- Bacalah modul dengan cermat dan pahami isinya
- Kerjakan soal –soal yang ada
b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan
- Modul

- Video Pembelajaran
2.Bagi guru

Guru dalam KBM berfungsi sebagai fasilisator, jadi peran guru disini hanya mendampingi siswa
dalam belajar dan menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti siswa.

E. Materi Pembelajaran
1. Konfigurasi Elektron model Bohr dan Mekanika Kuantum
2. Bilangan Kuantum

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

KONFIGURASI ELEKTRON

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat :
1. Membedakan konfigurasi model atom Bohr dan konfigurasi elektron model atom mekanika
Kuantum.
2. Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan kulit dan sub kulit dalam diagram orbital.
3. Menentukan bilangan kuantum elektron terakhir dari suatu atom
4. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya.

B. URAIAN MATERI
Pendahuluan
Apa sih yang ada di pikiran kamu waktu dengar kata “kimia”? Cairan warna-warni? Kebanyakan
orang pasti berpikir begitu. Ada yang warnanya ungu, hijau, biru, dan warna-warna lainnya. Tapi
tentu saja nggak semua zat kimia punya warna-warna menarik. Pernahkah melihat kembang api
yang dinyalakan pada saat tahun baru?? Warna yang dihasilkan sungguh menakjubkan ada warna
merah, kuning, hijau dan sebagainya. Tahukah kalian jika warna -warna yang indah tersebut
dihasilkan dari reaksi kimia?? Zat-zat yang punya konfigurasi elektron dan diagram orbital tertentu
saja yang punya warna menarik. Wow, apaan tuh konfigurasi elektron dan diagram orbital?

Konfigurasi sering diartikan sebagai susunan atau formasi, jadi konfigurasi elektron diartikan sebagai
susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. Ada dua cara untuk menuliskan
konfigurasi elektron dari suatu atom yaitu menurut model atom Bohr dan model atom Mekanika
Kuantum.
1. Konfigurasi Elektron Model Atom Bohr

Pada konfigurasi elektron model Bohr terlihat lebih sederhana daripada konfigurasi elektron
model mekanika kuantum. Namun model Bohr memiliki kekurangan yang dilengkapi pada cara
konfigurasi elektron mekanika kuantum.

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 3

Model atom yang dijelaskan Niels Bohr mengatakan atom terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi oleh elektron – elektron pada lintasan tertentu. Lintasan yang dilalui elektron
ini disebut sebagai kulit elektron.
Konfigurasi elektron model atom Bohr merupakan pengisian elektron yang dimulai dari tingkat
energi (kulit) yang paling rendah yaitu kulit K (kulit pertama, n = 1). Kemudian jika kulit pertama
(kulit K) sudah terisi penuh, elektron kemudian mengisi kulit tingkat berikutnya yaitu kulit L (kulit
ke dua, n = 2), kulit M (kulit ke tiga, n = 3), kulit N (kulit keempat, n = 4), dan seterusnya.
Pada konfigurasi elektron model Bohr, elektron suatu atom yang masih tersisa pada tingkat kulit
pertama akan mengisi kulit kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Banyaknya elektron yang
mengisi masing – masing kulit elektron dinyatakan melalui rumus 2n2 dengan nilai dari n
merupakan nomor kulit atom.
▪ Banyaknya elektron pada kulit K (n = 1) adalah 2.
▪ Banyaknya elektron pada kulit L (n = 2) adalah 8.
▪ Banyaknya elektron pada kulit M (n = 3) adalah 18.
▪ Banyaknya elektron pada kulit N (n = 4) adalah 32.

Sumber : https://chemichemo.wordpress.com/

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 4

Sebelum menuliskan konfigurasi elektron kita perlu mengetahui terlebih dahulu jumlah elektron dari suatu

atom yang ditunjukkan dari nomer atomnya. Secara umum, konfigurasi elektron untuk atom unsur-unsur

dengan nomer atom Z ≤ 20 mengikuti aturan berikut

1. Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah, yaitu kulit K

2. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah 2, sedangkan pada kulit L diisi sampai maksimum

8.

3. Kulit M berisi maksimum 18 elektron, tetapi pengisiannya berlangsung 2 tingkat :

• Penuh berisi 8 elektron, jika elektron yang tersisa kurang dari 18.

• Penuh berisi 18 , jika elektron yang tersisa lebih dari 18, sedangkan sisanya dikulit

selanjutnya.

4. Kulit N terisi berikut :

• Penuh berisi 8 elektron, jika sisa elektron yang tersisa < 18

• Penuh berisi 18 elektron, jika elektron yang tersisa > 18, tetapi < 32

• Penuh berisi 32 elektron, jika elektron yang tersisa > 32
Sebagai contoh dapat dilihat pada contoh berikut ini:

Atom dan lambang Nomer Jumlah elektron Konfigurasi Elektron

atom Atom pada kulit Elektron Valensi

KL MNO

Litium Li 3 21 21

Fluorin F 9 27 27

Natrium Na 11 2 8 1 281

Belerang S 16 2 8 6 28 6

Stronsium Sr 38 2 8 18 8 2 2 8 18 8 2

Elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi .

2. Konfigurasi Elektron Menurut Model Atom Mekanika Kuantum
Menurut model atom mekanika kuantum, elektron – elektron dalam atom bergerak mengelilingi
inti pada tingkat – tingkat energi tertentu (kulit atom). Di dalam inti terdapat proton dan neutron,
sedangkan dalam kulit tersusun atas sub kulit, dalam sub kulit tersusun atas orbital, dan dalam
orbital inilah merupakan daerah dengan peluang terbesar menemukan elektron
Analogi untuk model atom mekanika kuantum sebagai berikut

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 5

Kulit Subkulit Orbital elektron

Komplek Perumahan Rumah 1 Kamar 2 orang

Dari analogi tersebut dapat dartikan sebagai berikut : Kulit dianalogikan sebagai komplek
perumahan yang didalamnya terdapat berbagai tipe rumah, tipe rumah dianalogikan sebagai
sub kulit. Di dalam rumah dimasing-masing tipe terbagi menjadi beberapa kamar, kamar ini lah
yang menganalogikan sebagai orbital. Di setiap kamar maksimal ditempati oleh 2 orang, orang
tersebut menganalogikan elektron yang akan mengisi tiap orbital. Tiap orbital maksimal berisi 2
elektron. Dalam konfigurasi elektron di model mekanika kuantum mengikuti beberapa aturan
yang akan kita bahas berikut.
Aturan Penulisan Konfigurasi Elektron

Dalam konfigurasi elektron model mekanika kuantum harus memenuhi 4 aturan dasar.
Berikut adalah 4 aturan yang mendasari penentuan konfigurasi elektron, yaitu:
• Prinsip Aufbau

Kata Aufbau berasal dari bahasa jerman yaitu “Aufbauen” yang berarti membangun.
Pada saat menuliskan konfigurasi elektron, maka sama dengan membangun
elektron orbital yang tersusun dari atom-atom . Pengisian eklektron dimulai dari
tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi.
Prinsip ini dikenal dengan prinsip Aufbau, keadaan ketika elektron mengisi kulit
dengan tingkat energi terendah disebut keadaan dasar(Graund state) Adapun
urutan pengisisan elektron dapat kalian perhatikan pada gambar berikut ini.

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 6

Urutan orbital berdasarkan tingkat energi mengacu pada urutan arah panah, yaitu

1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Jika disingkat : ss ps ps dps dps fdps fdps

Dari urutan tersebut terlihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan

tingkat energi 4s. Jadi, setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih

dahulu sebelum subkulit 3d.

Pada saat pengisian elektron, subkulit dengan tingkat energi terndah diisi penuh

terlebuh dahulu, kemudian sisa elektron akan menempati subkulit dengan tingkat

energi lebih tinggi.

Contoh

Buatlah konfigurasi elektron dari unsur :

a. 9F
b. 11Na
c. 21Sc
Jawab :

a. 9F = 1s2 2s2 2p5

b. 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
c. 21Sc = 1s2 2s2 2p6 3s2 4s2 3d1

• Aturan Hund
Hund menyatakan bahwa elektron yang mengisi subkulit dengan jumlah orbital lebih
dari satu akan tersebar pada orbital yang mempunyai kesamaan energi (equal-
energy orbital) dengan arah putaran (spin) yang sama.

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 7

Subkulit yang mengandung orbital lebih dari satu adalah orbital p, d, dan f. pengisian
elektron menurut aturan Hund dimulai dengan mengisi satu elektron pada tiap-tiap
orbital dengan arah putaran (spin) yang sama.
Setelah semua orbital terisi satu elektron, elektron sisanya akan mengisi orbital
dengan arah putaran (spin) yang berlawanan, sehingga orbital terisi pasangan
elektron.
Perhatikan contoh penulisan diagram orbital yang benar berikut.

Contoh penulisan diagram orbital yang benar dan yang tidak sesuai aturan Hund.

• Larangan Pauli
Asas larangan Pauli menyebutkan bahwa elektron-elektron dalam
menyusun atom memiliki masing-masing empat bilangan kuantum
yang berbeda. Jadi, tidak ada yang sama bilangan kuantumnya di dalam
satu atom. Hal ini karena keempat bilangan kuantum menyatakan alamat
dari suatu elektron. Sebagai contoh dapat dilihat pada konfigurasi elektron
atom S berikut:

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 8

• Penulisan Konfigurasi Elektron Gas mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam
dalam bentuk monoatomik. Unsur ini adalah unsur non-logam. Unsur-unsur
yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn)
Adapula ciri penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu
konfigurasi elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia :
1He = 1s2
10Ne = 1s2 2s2 2p6
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr =1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
54Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
86Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil, gas mulia juga biasa
digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain. Sebagai
contoh berikut
35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
karena konfigurasi sama dengan Ar maka penulisan konfigurasi Br dapat
disingkat dengan menggunakan konfigurasi Ar sebagai berikut:
35Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 9

• Aturan ½ penuh dan penuh untuk subkulit d
Aturan penuh dan setengah penuh pada konfigurasi elektron dimana aturan
ini menyatakan bahwa suatu elektron dapat berpindah ke orbital lain untuk
mencapai susunan yang lebih stabil. Aturan penuh/setengah penuh ini
diterapkan untuk konfigurasi elektron yang memiliki akhir yaitu pada sub-
kulit d.

Sebagai contoh yaitu pada atom Cr dan Cu yang memiliki konfigurasi akhir
pada orbital 3d. Untuk konfigurasi Cr tanpa aturan ½ penuh sebagai berikut
:
24 Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4

Diagram orbital : 24Cr = [Ar] 4s2 3d4

Kondisi tersebut dikatakan belum stabil karena subkulit d masih terdapat 1
orbital yang kosong, untuk itu konfigurasi tersebut dapat dibuat menjadi ½
penuh dengan cara 1 elektron dari sub kulit 4s dipindahkan ke orbital 3d.

Sehingga konfigurasi elektron dengan aturan ½ penuh untuk sub kulit d
sebagai berikut :
24 Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

Sedangkan untuk konfigurasi Cu tanpa aturan penuh/setengah penuh yaitu
memiliki konfigurasi berikut:

29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
Diagram orbital : 29Cu : [Ar] 4s2 3d9

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 10

Karena di 3d9 masih terdapat 1 orbital yang hanya berisi 1 elektron maka
dikatakan belum stabil, sehingga 1 elektron di orbital s dipindahkan ke orbital 3d
sehingga terisi penuh dengan 10 elektron, kondisi sub kulit d yang terisi 10
elektron dikatakan aturan subkulit d terisi penuh sehingga lebih stabil seperti
pada gambar berikut:

Sehingga konfigurasi 29Cu yang stabil sebagai berikut:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Kegiatan Siswa 1 Q
1. Buatlah konfigurasi elektron beberapa unsur berikut berdasarkan kulit.

Unsur K L M N O P
14Si
35Br
51Sb
56Ba
87Fr

2. Tulislah konfigurasi electron unsure-unsur dan ion berikut berdasarkan tingkat energinya

dan buatlah diagram orbitalnya :

Unsur / ion Konfigurasi electron dan diagram orbitalnya
Mn ( Z = 25)

Cu2+ ( Z = 29)

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 11

Cr ( Z = 24)
Co3+ ( Z = 27)
S 2- ( Z = 16)
3. Konfigurasi elektron atom dan ion berikut dimiliki oleh unsur:

a) [Ar] 4s2 3d5
b) [He] 2s2 2p3
c) [Ar] 4s2 3d10
d) [Ne] 3s2 3p1
e) [Ar] 4s2 3d10 4p6
f) [Ne] 3s2 3p4

4. Tentukan jumlah elektron tak berpasangan yang terdapat di dalam atom 29X dan 30Y

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 12

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

BILANGAN KUANTUM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat :
1. Menentukan bilangan kuantum elektron terakhir dari suatu atom
2. Menentukan nomer atom suatu unsur berdasarkan bilangan kuantum dari elektron terakhirnya.
3. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya.

B. URAIAN MATERI
Dalam konfigurasi elektron model mekanika kuantum dikenal empat bilangan kuantum. Bilangan
kuantum tersebut yang menjelaskan letak elektron – elektron suatu atom.
Keempat bilangan kuantum tersebut adalah bilangan kuantum utama (n), azimuth (l), magnetik
(m), dan spin (s). Untuk itu mari kita pelajari bersama ke empat bilangan kuantum dan jenis-jenis
orbital dalam mekanika kuantum tersebut.
a) Bilangan Kuantum
Ada 4 macam bilangan kuantum dalam mekanika kuantum antara lain:
1) Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi utama elektron yang
dimiliki dari suatu atom. Bilangan ini dilambangkan dengan n yang
melambangkan kulit atom pada model atom Bohr. Semakin besar nilai n,
maka akan semakin besar juga ukuran orbital dan tingkat energinya.
▪ n = 1 menyatakakan kulit pertama (K)
▪ n = 2 menyatakakan kulit pertama (L)
▪ n = 3 menyatakakan kulit pertama (M)
▪ dan seterusnya
2) Bilangan Kuantum azimuth (l)
Bilangan azimuth ini menyatakan suatu bentuk orbital atau sub-kulit atom.
Lalu, banyaknya sub kulit ini tergantung pada banyaknya tingkat energi

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 13

utama (kulit). Maksudnya begini, kalau jumlah kulit (n) adalah 1, maka sub
kulit (l) yang diperbolehkan hanya 1.

Sumber : https://www.zenius.net/
3) Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik yang dilambangkan dengan m. Bilangan ini
menyatakan orientasi dari orbital, bentuk khusus orbital, atau ukuran
orbital. Dimana nilai m yang diperbolehkan yaitu m = –l sampai +l.

Sumber : https://www.zenius.net
4) Bilangan Kuantum Spin ( s)

Merupakan bilangan kuantum yang menyatakan arah perputaran elektron.
Nilai bilangan kuantum s adalah – 1 dan + 1.

• s = +1 menyatakan arah putaran searah jarum jam dan
digambarkan dengan tanda panah ke atas.

• s = – 1 menyatakan arah putaran berlawanan arah jarum jam
digambarkan dengan tanda panah ke arah bawah.

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 14

Kombinasi bilangan kuantum n, l, dan m yang mungkin pada 4 kulit elektron
pertama dapat dilihat pada tabel berikut:

Sumber : https://www.studiobelajar.com
b) Orbital

• Orbital s
Orbital yang paling sederhana adalah orbital s. Setiap subkulit s terdiri atas 1
buah orbital yang berisi 2 elektron. Orbital s berbentuk bola simetri yang
menunjukkan bahwa elektron memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari inti
atom juga sama. Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya
semakin rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu orbital memengaruhi
ukuran orbital. Semakin besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran orbitalnya
juga semakin besar.

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 15

• Orbital p
Bentuk orbital p seperti balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan elektron
tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi
sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di
tengah. Subkulit p terdiri atas 3 orbital, tiap orbital mempunyai bentuk yang
sama. Perbedaan ketiga orbital terletak pada arah, di mana terkonsentrasinya
kepadatan elektron. Biasanya orbital p digambarkan menggunakan satu
kumpulan sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py dan pz.

• Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang
berbeda. Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu
orbital memiliki bentuk yang berbeda. Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz,
dx2y2, dan dz2.

• Orbital f
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks
daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang
E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 16

setara. Ketujuh orbital f punya bentuk yang kompleks dengan beberapa cuping.
Orbital ini cuma bisa dipakai buat unsur – unsur transisi yang letaknya lebih
dalam.

Sumber : https://www.quora.com

C. KEGIATAN SISWA 2

1. Jelaskan 4 macam bilangan kuantum .

Bilangan Kuantum keterangan

2. Diketahui bilangan kuantum electron terakhi dari suatu atom :

X : n = 3 l = 2 m = -1 s = -1/2 Y : n = 4 l =2 m = 1 s = - ½

Notasi electron : No Atom : Notasi electron : No Atom :
Konfigurasi electron : Konfigurasi electron :

Letak unsure dalam SPU : Letak unsure dalam SPU :
Jumlah orbital dengan electron berpasangan : Jumlah orbital dengan electron berpasangan :
Sifat magnetnya :
E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 17

3. Buatlah gambar orientasi orbital dari : b) d yz
a) pz

D. SOAL EVALUASI
1. Diketahui empat bilangan kuantum yaitu :

1) Bilangan kuantum utama (n)
2) Bilangan kuantum azimuth (l)
3) Bilangan kuantum magnetic (m)
4) Bilangan kuantum spin (s)

Kedudukan suatu orbital dalam suatu atom dapat ditentukan dengan bilangan kuantum …

A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4
E. 1,2,3,dan 4
2. Deret bilangan kuantum manakah yang menyatakan kedudukan suatu elektron pada subkulit 3d?

3. Harga keempat bilangan kuantum untuk electron terakhir dari unsure 46Z adalah …..
A. n = 5, l = 2, m = -1, s = +1/2
B. n = 4, l = 2, m = -1, s = +1/2
C. n = 5, l = 2, m = 0, s = +1/2
D. n = 4, l = 2, m = 0, s = - ½
E. n = 5, l = 2, m = -2, s = -1/2

4. Jumlah orbital pada 24 Cr yang berisi satu electron adalah ….
A. 4
B. 5

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 18

C. 6

D. 10

E. 12

5. Suatu unsur P,Q,R, dan S memiliki nomor atom 3,8,12 dan 29. Pasangan unsur yang terletak

dalam satu blok adalah ….

A. P dan Q

B. P dan R

C. Q dan S

D. R dan S

E. P dan S

6. Unsur Y memiliki nomor atom 25, Maka letak unsur Y dalam system periodic unsur adalah …..

A. Golongan VII B periode 5

B. Golongan VIIB periode 4

C. Golongan VIIA periode 4

D. Golongan VB periode 4

E. Golongan VA periode 4

7. Jika unsur M dapat membentuk senyawa M(HSO4)2yang stabil maka konfigurasi elektron unsur M

adalah ….

A. 1s2 2s2 2p6 3s2

B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2

C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

E. 1s2 2s2 2p4

8. Jumlah elektron yang dimiliki unsur yang terletak pada golongan IIB dan perioda 4 adalah...

A.19 B. 21 C. 23 D. 30 E. 29

9. Masing-masing unsur P, Q, R, S, dan T berikut ini memiliki konfigurasi elektron berikut:

P : 1s2 2s2 2p6 3s2

Q: 1s2 2s2 2p6 3s1

R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2

S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2

T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s2

Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah ….

A. P dan T

B. P dan Q

C. P dan S

D. P dan R

E. S dan T

10. Elektron terluar dari atom X mempunyai harga n = 3 ; l = 2 ; m = -1 ; s = – ½, maka nomor atom

unsur X sama dengan … .

a. 12

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 19

b. 18
c. 20
d. 24
e. 27
11. Suatu atom unsur memiliki nomor atom 22. Bilangan kuantum dari elektron urutan ke-7 unsur
tersebut adalah …
a. n =2 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +½
b. n =2 ; l = 1 ; m = 0 ; s = – ½
c. n =2 ; l = 1 ; m = -1 ; s = – ½
d. n =2 ; l = 1 ; m = +1 ; s = +½
e. n =2 ; l = 2 ; m = +1 ; s = – ½
12. Unsur yang nomor atomnya mempunyai konfigurasi elektron :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d8 terletak pada … .
a. Periode ke-5 golongan VIIIB
b. Periode ke-4 golongan IIA
c. Periode ke-5 golongan IIB
d. Periode ke-4 golongan VIIIA
e. Periode ke-5 golongan IIA
13. Jumlah orbital yang terdapat dalam atom Mn dengan nomor atom 25 adalah ….
A. 4
B. 7
C. 10
D. 13
E. 15
14. Krom dengan nomor atom 24 dan massa atom 52 mempunyai konfigurasi elektron ...
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d6
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
15. Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X3+ adalah ….
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
16. Pengisian electron dimulai dari tingkat energy yang terendah kemudian meningkat ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Aturan tersebut mengikuti …..
A. Prinsip Aufbau
B. Aturan Hund
C. Azas larangan Pauli
D. Azas ketidakpastian

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 20

E. Hipotesis Louis de Broglie
17. Ion X2- mempunyai konfigurasi electron [Ar] 3d10 4s2 4p6 dalam system periodik unsur X terletak

pada ….
A. Golongan IIA periode 4
B. Golongan IIA,periode 6
C. Golongan IV A periode 6
D. Golongan VIA periode 4
E. Golongan VIII A periode 4
18. Bilangan kuantum magnetik (m) = -3 dimiliki oleh elktron dari atom yang memiliki kulit elektron
minimal sebanyak…

A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
D. 6
19. Diantara harga keempat bilangan kuantum di bawah ini yang mungkin untuk pengisian elektron
pada orbital 3p adalah…
A. n = 3, l = 2, m = -1, s = +1/2
B. n = 3, l = 1, m = -1, s = +1/2
C. n = 3, l = 2, m = +1, s = +1/2
D. n = 3, l = 2, m = 0, s = +1/2
E. n = 3, l = 2, m = +2, s = +1/2

20. Suatu elektron terletak di kulit M, berapakah probabilitas keberadaannya pada salah 1 orbital tanpa
memperhitungkan tingkat energi orbital tersebut?
A. 1
B. ½
C. 1/3
D. 1/6
E. 1/9

DAFTAR PUSTAKA

Unggul Sudarmono, 2017. KIMIA X . Erlangga; Jakarta

Johari, Rahmawati, 2017. ESPS Kimia Kelas X. Erlangga; Jakarta

https://www.zenius.net/Kimia Struktur Atom diakses tgl 3 agustus 2021

https://www.quora.com bentuk orbital diakses 5 Agustus 2021

E-MODUL KIMIA X SMA SANTA URSULA 21


Click to View FlipBook Version